Prevalasi Penyakit Kaki Gajah Di Indonesia Sejak 45 Tahun Yang Lalu
(1970) Berhasil Diturunkan. Pada Tahun 1980 Prevalensi Mikrofilaria (Larva Cacing Filaria) Yaitu 19,5% Dan Tahun 2014 Telah Turun Menjadi 4,7%. Demikian Pernyataan Dirjen Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan, Dr. Hm Subuh Mppm Pada Acara, Forum Redaksi Bersama Yang Di Inisiasi Oleh Kementerian Komunikasi Dan Informatika Di Wisma Antara, Jakarta. Selasa (30/7)Lebih Lanjut Hm Subuh Menjelaskan, Filariasis Merupakan Penyakit Menular Yang Disebabkan Oleh Cacing Filaria Yang Ditularkan Melalui Berbagai Jenis Nyamuk. Semua Nyamuk Dapat Menjadi Vektor Penular Filariasis. Untuk Perkembangan Nyamuk Ialah Di Sawah, Got Atau Saluran Air, Rawa Rawa Dan Tanaman Air Terdapat Tiga Spesies Cacing Penyebab Filariasis Yaitu: Wuchereria Bancrofti; Brugia Malayi; Brugia Timori. Semua Spesies Tersebut Terdapat Di Indonesia, Namun Lebih Dari 70% Kasus Filariasis Di Indonesia Disebabkan Oleh Brugia Malayi. Pangkep- Ratusan Warga Desa Kanyorang, Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep, Positif Terjangkit Virus Filariasis, Yaitu Virus Penyebab Penyakit Kaki Gajah Yang Disebarkan Oleh Nyamuk Filariasis. Desa Kanyorang Terdiri Dari Tiga Pulau, Yaitu Pulau Doang- Doangan Caddi, Pulau Bangko-Bangkoang, Dan Butung-Butungan. Jumlah Penderita Kaki Gajah Dua Bulan Lalu Hanya 95 Orang, Namun Karena Kurangnya Perhatian Dari Pemerintah Setempat Pada Bulan September Ini Sudah Mencapai Ratusan Orang.
Tokoh Masyarakat Dari Kalmas, Afdal (40) Mengungkapkan
Bahwa Sejak Bulan Februari Tahun Ini Jumlah Penderita Kaki Gajah Terus Bertambah. Bertambahnya Jumlah Penderita, Menurut Afdal, Tidak Diikuti Langkah Pencegahan Dan Pengobatan Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep.
Petugas Kesehatan Desa Kanyorang Juga Tidak Bisa Berbuat
Banyak Karena Keterbatasan Personel Dan Fasilitas Pengobatan Untuk Penderita Kaki Gajah Yang Jumlahnya Terus Bertambah.
2. Vektor
Semua Jenis Nyamuk. Nyamuk Aedes, Nyamuk Anopheles,
Nyamuk Culex.
3. Inang Manusia 4. Gejala Filariasis
Berdasarkan Gejalanya, Filariasis Limfatik Terbagi Menjadi 3
Kategori. Pengelompokan Tersebut Meliputi Kondisi Tanpa Gejala, Akut, Dan Kronis.
Sebagian Besar Infeksi Filariasis Limfatik Terjadi Tanpa
Menunjukkan Gejala Apa Pun. Meski Demikian, Infeksi Ini Tetap Menyebabkan Kerusakan Pada Jaringan Limfa Dan Ginjal Sekaligus Memengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh. Filariasis Limfatik Akut Terbagi Lagi Menjadi 2 Jenis, Yaitu Adenolimfangitis Akut (Adl) Dan Limfangitis Filaria Akut (Afl).
Apabila Mengidap Adl, Pasien Akan Mengalami Gejala Demam,
Pembengkakan Noda Limfa Atau Kelenjar Getah Bening (Limfadenopati), Serta Sakit, Merah, Dan Bengkak Pada Bagian Tubuh Yang Terinfeksi. Adl Dapat Kambuh Lebih Dari 1 Kali Dalam Setahun, Terutama Di Musim Hujan. Cairan Yang Menumpuk Dapat Memicu Infeksi Jamur Dan Merusak Kulit. Makin Sering Kambuh, Pembengkakan Bisa Makin Parah.
Sedangkan Afl Yang Disebabkan Oleh Cacing-Cacing Dewasa Yang
Sekarat Akan Memicu Gejala Yang Sedikit Berbeda Dengan Adl. Kondisi Ini Umumnya Tidak Disertai Demam Atau Infeksi Lain. Afl Juga Dapat Memicu Gejala Berupa Munculnya Benjolan-Benjolan Kecil Pada Bagian Tubuh Tempat Cacing-Cacing Sekarat Terkumpul (Misalnya Pada Sistem Getah Bening Atau Dalam Skrotum).
Pada Kasus Filariasis Limfatik Kronis, Limfedema Atau
Penumpukan Cairan Menyebabkan Pembengkakan Pada Kaki Dan Lengan. Penumpukan Cairan Dan Infeksi-Infeksi Yang Terjadi Akibat Lemahnya Kekebalan Tubuh Akhirnya Akan Berujung Pada Kerusakan Dan Penebalan Lapisan Kulit. Kondisi Ini Disebut Sebagai Elefantiasis. Selain Itu, Penumpukan Cairan Bisa Berdampak Pada Rongga Perut, Testis Pada Penderita Laki-Laki Dan Payudara Pada Penderita Wanita.
5. Inkubasi
Masa Inkubasi Parasit Untuk Berkembang Tidak Sebentar
Membutuhkan Waktu 6-8 Tahun .
Infeksi Ini Umumnya Dialami Sejak Masa Kanak-Kanak Dan
Menyebabkan Kerusakan Pada Sistem Limfatik Yang Tidak Disadari Sampai Akhirnya Terjadi Pembengkakan Yang Parah Dan Menyakitkan. Pembengkakan Tersebut Kemudian Dapat Menyebabkan Cacat Permanen. 6. Pencegahan Filariasis
Langkah Utama Untuk Mencegah Tertular Filariasis Adalah
Dengan Menghindari Gigitan Nyamuk Sebisa Mungkin. Hal Ini Sangat Penting, Terutama Di Negara-Negara Tropis, Seperti Indonesia. Untuk Memaksimalisasi Perlindungan Terhadap Gigitan Nyamuk, Kita Dapat Mengambil Langkah-Langkah Sederhana Yang Meliputi:
Mengenakan Baju Dan Celana Panjang.
Mengoleskan Losion Antinyamuk. Tidur Dalam Kelambu. Membersihkan Genangan Air Di Sekitar Rumah.
7. Diagnosis Dan Pengobatan Filariasis
Proses Diagnosis Filariasis Limfatik Dapat Dilakukan Melalui Tes
Darah Dan Tes Urine. Kedua Tes Ini Akan Mendeteksi Keberadaan Parasit Filaria Dalam Tubuh Pasien. Tes Darah Akan Dilakukan Pada Malam Hari Saat Parasit Aktif. Usg Juga Terkadang Dibutuhkan Untuk Mendeteksi Adanya Perubahan Sistem Limfa Serta Cacing-Cacing Dewasa Dalam Skrotum Pengidap Pria.
Jika Positif Terdiagnosis, Dokter Akan Memberikan Obat-Obatan
Anti-Filaria Untuk Menangani Filariasis Limfatik. Contoh Obat Yang Umumnya Digunakan Adalah Diethylcarbamazine (Dec). Kondisi Kronis Juga Terkadang Harus Disertai Dengan Langkah Penanganan Lain Yang Meliputi:
Operasi Bagi Pengidap Pria Yang Mengalami Hidrokel, Yaitu
Penumpukan Cairan Dalam Skrotum. Melakukan Olahraga Ringan Untuk Bagian Tubuh Yang Mengalami Penumpukan Cairan Untuk Memicu Pengalirannya. Membersihkan Bagian Yang Bengkak Secara Seksama Dengan Sabun Dan Air Tiap Hari Untuk Mencegah Infeksi. Mensterilkan Luka Jika Ada. B. Fakta 1. Filariasisi Tidak Menular Melalui Hubungan Seks. 2. Tidak Menular Melalui Sentuhan 3. Tidak Menular Melalui Makanan 4. Tidak Menular Melalui Benda Yang Dipakai Bersama C. Penting 1. Bulan Eliminasi Kaki Gajah ( Oktober)
Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah Terdiri Dari Kombinasi
Dec Dan Albendazole. Penduduk Usia 2-5 Tahun Mendapat 1 Tablet Dec 100 Mg Dan 1 Tablet Albendazole 400 Mg, Usia 6-14 Tahun Mendapat 2 Tablet Dec 100 Mg Dan 1 Tablet Albendazole 400 Mg, Dan Usia Di Atas 14 Tahun Mendapat 3 Tablet Dec 100 Mg Dan 1 Tablet Albendazole 400 Mg. Sebaiknya Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah Diminum Sesudah Makan Dan Diminum Langsung Di Depan Petugas. Pemnberian Albendazole Pada Popm Penyakit Kaki Gajah Mempunyai Manfaat Ganda, Yaitu Dapat Mematikan Atau Memandulkan Cacing Filaria Dewasa Serta Dapat Mematikan Cacing Perut Seperti Cacing Gelang, Cacing Tambang, Cacing Cambuk Den Cacing Kremi. Dengan Demikian, Orang Yang Minum Obat Pencegah Penyakit Kaki Gajah Memperoleh Dua Manfaat Sekaligus: Melindungi Dirinya Dari Risiko Terkena Penyakit Kaki Gajah Dan Kecacingan.
2. Filariasis Sama Berbahayanya Dengan Dbd, Malaria,Dan Zika
3. Semua Jenis Nyamuk Bisa Memberi 4. Tidak Jelas Gejalanya