Anda di halaman 1dari 11

MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

(FILARIASIS)
D I S U S U N O L E H : ( K E L OM P O K 7 )

1 . B O R N A N D O Z A LYA S A ( 2 11 0 3 0 4 9 0 0 4 2 )
2 . ME L LY D W I S E T I AN I N G S I H ( 2 11 0 3 0 4 9 0 0 3 6 )
3 . S I T I S AMI AT I A M RI A ( 2 110 3 0 4 9 0 0 5 9 )

Penyebab, Gejala dan Tanda, Pengobatan,


Pemeriksaan, dan Lain Sebagainya
WHAT IS FILARIASIS?
Filariasis, atau yang lebih dikenal dengan kaki gajah, adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh
cacing filaria.
Cacing dengan bentuk seperti benang ini hidup pada sistem limfatik (kelenjar getah bening)
manusia. Itulah mengapa penyakit ini juga disebut dengan lymphatic filariasis.
Di dalam sistem limfatik, cacing akan memengaruhi sistem imun tubuh dan menyebabkan infeksi.
Penyakit ini membuat beberapa bagian tubuh Anda membengkak, terutama pada kaki, lengan, dan
alat kelamin luar. Namun, tak menutup kemungkinan payudara juga akan membengkak. Filariasis
termasuk penyakit kronis yang bisa memberikan efek jangka panjang.
Organisasi Kesehatan Dunia atau Word Health Organization (WHO) memperkirakan 886 juta
orang di 52 negara terancam terinfeksi penyakit ini. Bahkan di tahun 2000, lebih dari 120 juta
orang terinfeksi, dan 40 juta orang di antaranya cacat.
PENYEBAB FILARIASIS
Filariasis atau kaki gajah disebabkan oleh cacing berukuran mikroskopik dan dapat ditularkan dari satu
orang ke orang lainnya melalui gigitan nyamuk.
Nyamuk akan terinfeksi dengan larva cacing gelang ketika mengambil makanan dari makanan atau darah
manusia yang memilikinya.
Kemudian, nyamuk akan menggigit orang lain sehingga membuat larva cacing masuk ke aliran darah
orang tersebut. Dari aliran darah, larva akan berpindah ke sistem limfatik dan mengendap di dalamnya
Di Indonesia, sekitar 70 persen kasus kaki gajah disebabkan oleh cacing berjenis Brugia malayi. Cacing
ini nantinya akan masuk dan menyerang sistem limfatik tubuh.
Saat sistem limfatik rusak dan tersumbat akibat cacing, berbagai organnya otomatis tidak bisa bekerja
dengan maksimal.
Padahal, sistem limfatik bertanggung jawab untuk membuang limbah dan racun. Akibatnya, cadangan
cairan limfatik menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan yang cukup parah.
TANDA TANDA DAN GEJALA
FILARIASIS
Filariasis memiliki gejala dan tanda akut serta kronis. Biasanya gejala filariasis atau kaki gajah akut ditandai dengan:
1. Demam  Demam biasanya terjadi selama 3 sampai 5 hari. Demam juga biasanya akan muncul secara berulang. Ketika
kita mengistirahatkan tubuh, demam akan hilang. Namun, ketika melakukan berbagai kegiatan berat, demam akan kembali
muncul.
2. Kedinginan  Kondisi ini biasanya kambuhan dan diikuti dengan demam.
3. Sakit kepala  Filariasis kronis juga ditandai dengan sakit kepala. Rasa sakit ini umumnya cukup sering muncul
berbarengan dengan demam.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening  Pembengkakan ini biasanya muncul di daerah lipatan paha dan ketiak.
Umumnya, pembengkakan ini akan terlihat kemerahan, terasa panas, dan nyeri.
5. Radang saluran kelenjar getah bening  Biasanya kondisi ini ditandai dengan rasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal ke arah ujung kaki atau lengan.
6. Abses filarial  Abses filarial adalah kondisi saat kelenjar getah bening yang membengkak pecah dan mengeluarkan
darah serta nanah. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi mulai menyebar.
7. Pembengkakan dini  Pada filariasis kronis, tungkai, lengan, buah dada, dan skrotum akan terlihat kemerahan dan
sedikit membengkak. Selain itu, penderita juga akan merasakan sensasi panas di beberapa bagian ini.
TANDA TANDA DAN GEJALA
FILARIASIS
Filariasis memiliki gejala dan tanda akut serta kronis. Biasanya gejala filariasis atau kaki gajah kronis ditandai dengan:
1. Mengalami pembengkakan yang permanen dengan ukuran cukup besar pada Kaki, Kelamin , Payudara, dan Lengan
2. Bagian tubuh yang terinfeksi akan membengkak, terasa nyeri, dan kehilangan fungsi secara bertahap akibat infeksi pada
sistem limfatik (limfedema)
3. kulit tubuh penderita juga biasanya akan terpengaruh dan ditunjukkan dengan berbagai gejala seperti Kering, Tebal, Luka,
Berwarna lebih gelap dari biasanya, dan Berbintik-bintik
Pada pria, infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan hidrokel pada skrotum. Dikarenakan filariasis memengaruhi
sistem kekebalan tubuh, pengidapnya juga berisiko tinggi terkena infeksi lainnya.
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
DIAGNOSIS/PEMERIKSAAN
1. Tes darah Dokter kemudian akan melakukan diagnosis dasar terhadap kaki gajah melalui tes darah. Sampel darah yang
diambil ini nantinya dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik untuk mengidentifikasi adanya cacing-cacing
mikroskopik, atau microfilaria.
2. Tes serologis Selain itu, dokter juga akan melakukan tes serologis. Prosedur ini dilakukan untuk melihat filariasis limfatik
untuk menentukan limfedema (pembengkakan akibat tersumbatnya cairan getah bening).
3. Rontgen dan USG Dokter juga kemungkinan akan meminta Anda untuk melakukan rontgen dan ultrasonografi (USG).
Tujuannya, untuk melihat kondisi tubuh secara keseluruhan.
DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN
PENGOBATAN

Orang dengan infeksi aktif di tubuhnya akan diberikan beberapa perawatan untuk membunuh cacing dalam darah.
Beberapa obat antiparasit yang biasanya diresepkan, yaitu:
For Your Information
1. Diethylcarbamazine
2. Ivermectin Diethylcarbamazine bekerja dengan cara membunuh cacing yang ada di dalam darah, tetapi tidak bisa
3. Albendazole membunuh semua cacing dewasa. Obat ini bisa dikombinasikan dengan antiparasit lain, seperti ivermectin
atau albendazole.
4. Doxycycline
Walau tidak dapat membunuh semua cacing, obat-obatan ini membantu melindungi Anda dari infeksi lanjutan. Selain itu,
dengan meminum obat penderita juga menghentikan penularan ke orang lain dari nyamuk yang sudah menggigit.

Tak hanya obat antiparasit, dokter juga mungkin akan meresepkan beberapa jenis obat untuk membantu meredakan gejala
lain yang muncul, yaitu:

1. Antihistamin, untuk meredakan berbagai reaksi alergi pada tubuh akibat kaki gajah
2. Analgesik, untuk menghilangkan rasa sakit akibat kaki gajah
3. Antibiotik, untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri akibat kaki gajah
PENCEGAHAN FILARIASIS
Langkah utama mencegah filariasis adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Caranya dengan menerapkan 3M plus,
yaitu mengenakan baju dan celana panjang, tidur dalam kelambu, membersihkan genangan air di sekitar rumah,
mengoleskan losion anti nyamuk, menutup sumber air, menguras bak air, dan gerakan lain yang bisa mencegah
perkembangbiakan nyamuk.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan RI, pemerintah sebenarnya sudah memiliki program Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM) filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. Seluruh penduduk
yang berusia 2—70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah, akan diingatkan untuk meminum obat ini.
Pasalnya, penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di negara kita. Penyakit ini enggak pandang
bulu, baik anak-anak maupun dewasa dan pria atau wanita, bisa terserang kaki gajah. Namun yang perlu digarisbawahi,
berbeda dengan penyakit DBD atau malaria. Kedua penyakit itu hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk. Sedangkan kaki
gajah, bisa ditularkan oleh semua jenis nyamuk.
JENIS CACING PENYEBAB FILARIASIS

Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Brugia timori


TERIMA

Anda mungkin juga menyukai