ABSTRAK
Salah satu permasalahan instalasi farmasi dalam melakukan manajemen obat adalah terjadinya stok
mati obat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa persentase obat dead moving apotek Rumah Sakit Widodo
Ngawi. Desain penelitian ini adalah non ekperimental dengan pendekatan deskriptif. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh jenis obat yang terdapat pada Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi tahun 2021 sebanyak 726
jenis obat. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persentase obat dead moving Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi pada tahun 2021 adalah 1,10%. Hal
ini menunjukkan bahwa pengelolaan obat masih belum efisien.
ABSTRACT
Hospital pharmacy installations need to carry out drug management properly, starting from the
selection, planning, procurement, storage, distribution, control, deletion, administration and reporting and
evaluation. One of the problems in pharmaceutical installations in managing drugs is the occurrence of dead
stock of drugs. The purpose of this study was to analyze the percentage of dead moving drugs at Widodo
hospital Ngawi Pharmacy . This type of research is included in non-experimental research with a descriptive
approach. The population in this study was all types of drugs found at Widodo hospital Ngawi Pharmacy during
2021 as many as 726 types of drugs. Sampling technique using saturated sample. The results of the study found
that the percentage of dead moving drugs at Widodo hospital Ngawi Pharmacy in 2021 was 1.10%. This shows
that drug management is still inefficient.
44
Jurnal Farmasi Tinctura, Vol 4, No 1, Desember 2022: 44-49 45
bahwa ketersediaan obat gudang farmasi dengan menghitung jumlah obat yang
“X” bukan yang dibutuhkan di rumah sakit tidak mengalami transaksi dengan jumlah
dan kurangnya pengawasan petugas. Stok obat yang masih tersedia stoknya selama
mati ini karena banyaknya jenis obat yang tiga bulan berturut turut.
ada dan jarangnya kasus penyakit
menggunakan obat tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian Oktaviani, dkk (2018) di Penelitian ini dilakukan untuk
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum menganalisa persentase obat dead moving,
Daerah Provinsi NTB menemukan bahwa selama bulan Januari - Desember tahun
persentase stok mati sebesar 4%. 2021 di apotek Rumah Sakit Widodo
Penelitian Ihsan, dkk (2014) di Rumah Ngawi dikalikan dengan 100%.
Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Perhitungan Analisa Persentase obat dead
menemukan nilai persentase stok mati moving dilakukan terhadap 726 jenis obat
sebesar 7,96%. dan dapat diringkas seperti pada tabel
Berdasarkan penelitian terdahulu berikut :
sebagaimana dikemukakan di atas, dapat Tabel 1 Jumlah Obat Dead moving
Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi
diketahui masih terjadi manajamen obat
Tahun 2021
yang kurang optimal sehingga terdapat Triwulan
Uraian
obat dead moving. Kondisi ini menarik I II III IV
peneliti untuk melakukan penelitian Jumlah 47 38 22 16
tentang analisa persentase obat dead Sumber : Hasil Olah Data Sekunder
moving di apotek Rumah Sakit Widodo
Ngawi. Berdasarkan tabel 1 maka dilakukan
perhitungan per triwulan sebagai berikut :
METODE PENELITIAN Triwulan I (Januari - Maret 2021)
Penelitian ini merupakan non 47
Persentase stok mati = x 100%
ekperimental dengan pendekatan 726
deskriptif. Teknik pengambilan sampel = 6,47%
pada penelitian ini menggunakan Total Triwulan II (April - Juni 2021)
sampling dengan jumlah sampel 726 jenis 38
Persentase stok mati = x 100%
726
obat. Instrumen penelitian menggunakan
= 5,23%
lembar pengumpulan data sekunder berupa
transaksi obat pada apotek Rumah Sakit
Widodo Ngawi. Teknik pengolahan data
46 Jurnal Farmasi Tinctura, Vol 4, No 1, Desember 2022: 44-49
Triwulan III (Juli - September 2021) sampel penelitian yang tidak terjual selama
22 tahun 2021 adalah 8 jenis obat.
Persentase stok mati = x 100%
726 Berdasarkan temuan ini dapat dilakukan
= 3,03% perhitungan sebagai berikut :
Triwulan IV (Oktober - Desember 2021) 8
Persentase stok mati = x 100%
16 726
Persentase stok mati = x 100%
726 = 1,10%
= 2,20% Jadi persentase obat dead moving di
Persentase stok mati obat Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi pada
sebagaimana dijelaskan di atas tahun 2021 adalah 1,10%.
dibandingkan dengan ketentuan Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi
Departemen Kesehatan 2010 yang dikutip telah melakukan pencatatan transaksi
Ihsan, dkk (2014) bahwa persentase stok penjualan menggunakan Sistem Informasi
mati obat yang ideal adalah 0%. Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Berdasarkan pada ketentuan ini maka berbasis komputer. Tujuan penerapan
pengelolaan obat Apotek Rumah Sakit SIMRS ini adalah mempermudah dalam
Widodo Ngawi masih belum efisien jika melakukan pengecekan stok obat. Salah
ditinjau dari adanya obat dead moving atau satu stok yang dianalisis pada penelitian
stok mati. ini adalah stok mati (dead moving).
Obat dead moving sebagaimana Berdasarkan hasil penelitian, dapat
hasil perhitungan di atas, menunjukkan diketahui persentase obat dead moving
adanya penurunan dari triwulan I sampai Apotek Rumah Sakit Widodo Ngawi pada
dengan triwulan IV. Kondisi ini tahun 2021 untuk masing-masing triwulan.
menunjukkan bahwa obat dead moving Pada triwulan I persentase obat dead
pada triwulan I dapat pula terjual atau moving sebesar 6,47%. Terjadi penurunan
terjadi transaksi pada triwulan berikutnya. pada triwulan II menjadi 5,23%, Triwulan
Untuk menghitung persentase obat dead III kembali terjadi penurunan menjadi
moving di Apotek Rumah Sakit Widodo 3,03%, dan kemudian turun lagi menjadi
Ngawi pada tahun 2021, maka dilakukan 2,20% pada triwulan IV. Kondisi ini
pengumpulan data tentang jumlah obat menunjukkan bahwa obat dead moving
yang tidak terjual selama satu tahun. pada triwulan I dapat pula terjual atau
Berdasarkan hasil pengumpulan data terjadi transaksi pada triwulan berikutnya.
sebagaimana dikemukakan pada lampiran
1 diketahui bahwa jumlah jenis obat
Jurnal Farmasi Tinctura, Vol 4, No 1, Desember 2022: 44-49 47