Anda di halaman 1dari 8

FARMASI

2020;5(2): 70-76
E-ISSN : 2657-04-08

http://ojs.stikes-muhammadiyahku.ac.id/index.php/jfarmaku

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN


PASIEN DI APOTEK XYZ SADAMANTRA
Yolan Dasari1, Liska Marlinda Sari2

1,2
STIKes Muhammadiyah Kuningan

ABSTRAK ABSTRACT

kefarmasian adalah sebuah pelayanan langsung Pharmaceutical service is a direct and


dan bertanggung jawab kepada pasien yang responsible service to patients associated with
terkait dengan sediaan farmasi dengan maksud pharmaceutical preparations with the aim of
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. improving the quality of life of patients. This
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui study aims to determine the evaluation of
Evaluasi Pelayanan Kefarmasian Terhadap pharmacy services on the level of patient
Tingkat Kepuasan Pasien di Apotek XYZ satisfaction in pharmaciesXYZ
Sadamantra. Dengan 5 parameter kepuasan Sadamantra.with 5 satisfaction parameters,
yaitu kehandalan, ketanggapan, keyakinan, namely reliability, responsiveness, confidence,
empati, dan bukti fisik. Penelitian ini empathy, and physical evidence. This research
merupakan penelitian observasional deskriptif , is a descriptive observational study, the
teknik pengmbilan sampel dalam penelitian ini sampling technique used in this study is the
meggunakan teknik acidental sampling. accidental sampling technique. This study used
Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada a questionnaire to 100 respondents at the XYZ
100 responden yang ada di Apotek XYZ Sadamantra Pharmacy in June 2020, the
Sadamantra pada bulan Juni 2020, kuesioner questionnaire was then analyzed by univariate,
kemudian dianalisis dengan analisis univariat, bivariate, and multivariate analysis. The results
bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian showed that based on statistical analysis,
menunjukan bahwa berdasarkan analisis 88.4% of respondents said they were satisfied
statistik diperoleh sebanyak 88.4 % responden with the service of officers at the pharmacy and
menyatakan puas akan pelayanan petugas yang the rest said they were not satisfied. The results
ada di apotek dan selebihnya menyatakan tidak of this study which were tested simultaneously
puas. Hasil dari penelitian ini yang diuji secara showed the most influential factor in patient
bersamaan menunjukan faktor yang paling satisfaction at XYZ Pharmacy was included in
berpengaruh kepuasan pasien di Apotek XYZ the good category because the respondents
termasuk kedalam katagori baik karena answered correctly> 80% .
responden menjawab dengan benar > 80 %.
Keyword : Pharmaceutical, Pharmacy,
Kata Kunci : Apotek, Kefarmasian., Kepuasan, Satisfaction, Service
Pelayanan

Correspondance: Yolan Dasari e-mail: Yolandasari206@yahoo.com

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-ShareAlike
4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial used, distribution
and reproduction in any medium
71 Farmasi
2020;5(2): 71-76

PENDAHULUAN yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan


maksud mencapai hasil yang pasti untuk
Pelayanan kefarmasian adalah sebuah meningkatkan mutu hidup pasien. (Kemenkes
pelayanan langsung dan bertanggung jawab RI No 73 Tahun 2016).
kepada pasien yang terkait dengan sediaan Berdasarkan masalah diatas maka
farmasi dengan maksud untuk meningkatkan dilakukan penelitian untuk mengetahui tentang
kualitas hidup pasien. Dengan adanya standar kepuasan pasien dalam pelayanan kefarmasian
pelayanan kefarmasian harus adanya tolak ukur di apotek XYZ Sadamantra. Karena hal ini
yang dipergunakan sebagai pedoman bagi sangat berguna untuk apotek agar ke depannya
tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan lebih baik lagi, untuk peneliti agar lebih
pelayanan kefarmasian. (Kemenkes RI, No 73 kompeten dalam menyampaikan informasi
Tahun 2016). mengenai obat supaya pasien akan lebih puas.
Standar pelayanan kefarmasian di
apotek meliputi pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan METODOLOGI PENELITIAN
pelayanan farmasi klinik dalam hal ini meliputi
perencanaan, pengadaan, penerimaan, Jenis Penelitian
penyimpanan, pemusnahan, pengendalian, Jenis penelitian yang digunakan pada
pencatatan dan pelaporan. (Kemenkes RI, No penelitian ini adalah observasional deskriptif.
73 Tahun 2016). Menurut Notoadmodjo (2010) observasional
Dengan berkembangnya pelayanan deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang
kefarmasian, apotek dituntut untuk dilakukan untuk mendeskripsikan atau
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan menggambarkan fenomena yang terjadi di
mengubah prilaku agar dapat melakukan dalam masyarakat, jenis rancangan
interaksi langsung dengan pasien. Apoteker menggunakan metode survei dengan
juga harus memahami dan menyadari pendekatan cross sectional. Rancangan cross
kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan sectional yaitu rancangan penelitian yang
(medication eror) dalam proses pelayanan dan pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik
mengidentifikasi, memberikan edukasi kepada waktu. Penelitian ini menggambarkan
masyarakat tentang pencegahan penyakit, serta hubungan pengetahuan serta sikap dari
mengatasi masalah yang berkaitan dengan responden mengenai kepuasan di apotek XYZ
penggunaan obat (drug related problems). Sadamantra.
(kontrius, 2018). Pada penelitian ini dimulai dengan
Obat adalah bahan atau paduan bahan validasi menggunakan pasien sebanyak 30
termasuk produk biologi yang digunakan untuk orang yang diuji di apotek A. Pemilihan kriteria
mempengaruhi atau menyelidiki sistem apotek A karena di tempat tersebut sama
fisiologi atau keadaan patologi dalam dengan apotek XYZ Sadamantra, tujuan
penetapan diagnosis, pencegahan, dibedakan pengambilan sampel di apotek
penyembuhan, pemulihan dan peningkatan adalah mencegah bias pada saat pengisian
kesehatan manusia yang disertai dengan kuesioner.
informasi penggunaan yang jelas oleh farmasis
di apotek. (Kemenkes RI, No 73 Tahun 2016). Waktu Dan Tempat Penelitian
Apotek adalah sarana pelayanan Penelitian ini dilakukan pada bula Juni
kefarmasian tempat dilakukannya praktik 2020, di Apotek XYZ Sadamantra Kuningan.
kefarmasian oleh apoteker. Sedangkan
pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan Populasi dan Sampel.
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien 1. Populasi

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium
Farmasi
2020;5(2): 71-76 72
Populasi penelitian adalah keseluruhan dapat menjawab bebas tanpa dipengaruhi oleh
objek penelitian atau objek yang akan diteliti. hubungan dengan peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Keuntungan lainnya adalah untuk
pasien yang mendapat pelayanan kefarmasian memudahkan responden dalam menjawab
di apotek XYZ Sadamantra. pertanyaan sehingga responden hanya
menjawab sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
2. Sampel tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan secara pendekatan HASIL DAN PEMBAHASAN
Acidental sampling. Dalam teknik acidental Telah dilakukan penelitian tentang Telah
sampling, penentuan sampel berdasarkan dilakukan penelitian tentang evaluasi pelayanan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kefarmasian terhadap tingkat kepuasan pasien
kebetulan/acidental bertemu dengan peneliti di Apotek XYZ Sadamantra pada bulan Juni
dapat digunakan sebagai sampel. Bila 2020. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu di Apotek XYZ Sadamantra yang didapatkan
cocok sebagai sumber data. Pengambilan yaitu 100 responden dengan menggunakan
sampel didasarkan pada kriteria inklusi yaitu teknik acidental sampling yaitu teknik
syarat yang diperlukan adalah pasien yang penentuan sampel, berdasarkan kebetulan,
ditemui sedang menebus resep dan membeli karena siapa saja yang secara
tanpa resep bagi pasien dewasa di apotek XYZ kebetulan/acidental bertemu dengan peneliti
Sadamantra. Sementara itu jumlah sampel yang dapat digunakan sebagai sampel, apabila
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
responden, hal ini berdasarkan pendapat cocok sebagai sumber data.
sugiyanto (2011:91) bahwa ukuran sampel Indikator pada penelitian ini merupakan
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 variabel bebas yang terdiri dari kehandalan,
sampai dengan 500. Maka penentuan jumlah daya tanggap, keyakinan, empati, dan bukti
100 sampel/responden ini sudah masuk dalam fisik.
kriteria sehingga layak untuk diteliti. Uji validitas dan uji reliabilitas dalam
penelitia ini dilakukan pada variabel
Teknik Pengumpulan Data independen (kepuasan pasien) yaitu dimensi
Metode pengumpulan data yang kehandala yang terdiri dari 5 item, ketaggapan
digunakan dalam penelitian ini yaitu yang terdiri dari 5 item, keyakinan yang terdiri
angket/kuesioner. Pengumpulan data dengan dari 5 item, empati yang terdiri dari 4 item,
angket dilakukan dengan mengedarkan daftar bukti fisik yang terdiri dari 6 item dan variabel
pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada dependen (pelayanan kefarmasian) yang terdiri
responden, untuk mendapatkan hasil, informasi, dari 1 item. Dalam hal ini dimana angket
jawaban. diberikan kepada pasien Apotek A di daerah
Jenis angket yang digunakan pada Kuningan sebanyak 30 responden.
penelitian ini yaitu angket tertutup (angket Hal ini sesuai pendapat Singarimbun dan
berstruktur). Angket ini merupakan angket Efendi (2011) yang mengatakan bahwa jumlah
yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa minimal uji coba kuesioner adalah minimal 30
sehingga responden diminta untuk memilih responden. Dengan jumlah minimal 30 orang
salah satu jawaban yang sesuai dengan maka distribusi nilai akan mendekati kurva
karakteristik. Keuntungan dengan normal. Kemudian skor-skor yang diperoleh
menggunakan angket tertutup yaitu responden dari angket terebut dihitung dengan bantuan
program SPSS for windows. Kriteria valid atau

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium
73 Farmasi
2020;5(2): 71-76

tidaknya pertanyaan/pernyataan pada kuesioner diperolehnya setelah pasien membandingkan


itu didasarkan pada perbandingan nilai rhitung dengan apa yang diharapkannya.
dengan rtabel. Kaidah keputusannya jika Pengaruh Kehandalan terhadap kepuasan
rhitung > rtabel, maka valid. Jika rhitung < pasien apotek XYZ Sadamantra. Berdasarkan
rtabel maka tidak valid. Hasil Validitas dapat Hasil Olah data terdapat 90.4 % responden
dilihat pada Lampiran 3, Hasil Reliabilitas merasa puas akan pelayanan Kefarmasian di
dapat dilihat pada Lampiran 4.(Riduwan, 2010; Apotek, dan ada 9.6 % merasa tidak puas.
110). Berdasarkan hasil agket yang diisi oleh
responden ada beberapa yang menyatakan ragu
a. Uji Univariat dan tidak setuju terhadap kehandalan Apotek
XYZ Sadamantra dengan alasan tidak selalu
Tabel 1. obat yang diresepkan selalu tersedia diapotek
Pengaruh Pelayanan KefarmasianTerhadap serta pelayanan yang agak lambat sehingga
Kepuasan Pasien pasien lama menunggu. Untuk meningkatkan
Pelayanan persepsi pasien tersebut kehandalan Apotek
No. Frekuensi % Jumlah
Kefarmasian XYZ Sadamantra perlu memberikan informasi
Kehandalan tentang ketersediaan obat dan pelayanan yang
1 a. Puas 90.4 90.4 cepat sehingga pasien tidak terlalu lama untuk
b. Tidak 100 menunggu.
9.6 9.6
Puas Pengaruh Ketanggapan terhadap kepuasan
Ketanggapan pasien apotek XYZ Sadamantra. Berdasarkan
2 a. Puas 91 91 Hasil Olah data terdapat 91 % responden
b. Tidak 100 merasa puas akan pelayanan Kefarmasian di
9 9
Puas
Apotek, dan ada 9 % merasa tidak puas.
Keyakinan
Berdasarkan hasil agket yang diisi oleh
3 a. Puas 81 81 responden banyak yang ragu dan beberapa
b. Tidak 100
19 19 tidak setuju terhadap ketanggapan dengan
Puas
alasan minimnya penjelasan terkait efek
Empati
samping yang timbul setelah minum obat.
4 a. Puas 87.1 87.1
100
Dalam hal ini petugas harus memberikan
b. Tidak
12.9 12.9 informasi mengenai efek samping dalam suatu
Puas
Bukti Fisik obat.
a. Puas 92.5 92.5
Pengaruh Keyakinan terhadap kepuasan
5
b. Tidak 100 pasien apotek XYZ Sadamantra. Berdasarkan
7.5 7.5 Hasil Olah data terdapat 81 % responden
Puas
Kepuasan merasa puas akan pelayanan Kefarmasian di
a. Puas 88.4 88.4 Apotek, dan ada 19 % merasa tidak puas.
6
b. Tidak 100 Berdasarkan hasil agket yang diisi oleh
11.6 11.6
Puas responden banyak yang ragu dan beberapa
tidak setuju terhadap keyakinan apotek XYZ
Sadamatra dengan alasan minimnya penjelasan
Kepuasan pasien merupakan salah satu
terkait tanggal kadaluarsa obat serta minimnya
tujuan dari peningkatan mutu layanan
informasi tentang untung rugi jika tidak minum
kesehatan. Kepuasan pasien adalah suatu
obat. Untuk meningkatkan persepsi pasien
tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
terhadap keyakinan Apotek XYZ Sadamantra
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang
perlu diberikan informasi tentang tanggal

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium
Farmasi
2020;5(2): 71-76 74
kadaluarsa obat yang akan di terima pasien dan lebih rapih lagi serta memakai atribut yang
petugas harus memberikan informasi tentang sudah ditentukan apotek.
untung rugi setelah meminum obat tersebut. Sehingga berdasarkan dari hasil
Pengaruh Empati terhadap kepuasan distribusi kuesioner kepada 100 responden
pasien apotek XYZ Sadamantra. Berdasarkan yaitu dilaksanakan di Apotek XYZ Sadamantra
Hasil Olah data terdapat 87.1 % responden ada sebanyak 88.4 % menyatakan puas dan
merasa puas akan pelayanan Kefarmasian di selebihnya tidak puas. Untuk meningkatkan
Apotek, dan ada 12.9 % merasa tidak puas. kepuasan pasien atas pelayanan kefarmasian di
Berdasarkan hasil agket yang diisi oleh Apotek XYZ Sadamantra harapannya agar
responden banyak yang ragu dan beberapa petugas apotek yang bertugas lebih
tidak setuju terhadap empati apotek XYZ berkomunikasi lagi dengan para pasien terkait
Sadamatra dengan alasan terkadang petugas obat.
tidak memberikan penjelasan tentang obat
kecuali pasien yang minta, terkadang obat b. Uji Bivariat
diserahkan begitu saja kepada pasien/keluarga Tabel 2.
pasien tanpa memberikan informasi tentang Uji korelasi Kualitas Pelayanan
obat yang diserahkan kecuali pasien yag Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien
bertanya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan
banyak pasien yang antri membuat petugas
hanya memberikan informasi obat untuk obat Kualitas
yang memang perlu diberikan informasi Pelayanan Kepuasan
khususnya saja. Untuk meningkatka persepsi Kualitas Pearson
1 ,298**
pasien terhadap Empati Apotek XYZ Pelayanan Correlation

Sadamantra perlu membuka bagian pelayanan Sig. (2-tailed) ,003


N 100 100
informasi obat tersendiri sewaktu-waktu apotek
Kepuasan Pearson
rame, agar kesalahan informasi obat berkurang. ,298** 1
Correlation
Karena walaupun obat yang terlihat biasa masih Sig. (2-tailed) ,003
banyak pasien yang salah dalam N 100 100
mengkonsumsinya berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa pasien. Nilai analisis menunjukan bahwa terdapat
Pengaruh Bukti Fisik terhadap kepuasan hubungan kualitas Pelayanan Kefarmasian
pasien apotek XYZ Sadamantra. Berdasarkan terhadap kepuasan. Hasil analisis menunjukan
Hasil Olah data terdapat 92.5 % responden signifikansi hubungan yang sangat kuat antara
merasa puas akan pelayanan Kefarmasian di kualitas pelayanan kefarmasian dengan
Apotek, dan ada 7.5 % merasa tidak puas. kepuasan yaitu sebesar 0,003 (< 0,005). Hasil
Berdasarkan hasil agket yang diisi oleh analisis pearson correlation menunjukan hasil
responden banyak yang ragu dan beberapa 0,298 yaitu tingkat hubungan antara kualitas
tidak setuju terhadap bukti fisik apotek XYZ pelayanan kefarmasian dan kepuasan pasien
Sadamatra dengan alasan obat yang kurang adalah lemah.
lengkap/obat yang dibutuhkan pasien selalu
kosong serta kerapihan petugas dalam melayani
pasien. Untuk meningkatkan persepsi pasien
terhadap bukti fisik apotek XYZ Sadamantra,
perlu melengkapi obat-obatan yang selalu
kosong yang dibutuhkan pasien dan petugas

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium
75 Farmasi
2020;5(2): 71-76

c. Uji Multivariat Fadilatul Ilmi, Tingkat Kepuasan Pelayanan


Tabel 3. Kefarmasian Apotek Buring Farma Kota
Hasil Analisis Pengaruh Kualitas Malang, Jurnal Kefarmasian April 2017
Pelayanan Kefarmasian Terhadap Herlinda, S., (2017). Evaluasi Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek Rawat Jalan RSUP DR. Wahidin
Variabel Sudirohusodo Kota Makassar
No. Hasil keseluruhan (B)
Penelitian KEMENKES RI, 2016, Keputusan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia No 73
1 Kehandalan 0,263 tahun 2016 tentang standar pelayanan
kefarmasian di apotek. Jakarta,
2 Ketaggapan 0,187
Departemen Kesehatan Republik
3 Keyakinan 0,086 Indonesia
4 Empati 0,514 Kontrius, 2018, Tentang Tingkat Kepuasan
Pasien Dalam Pelayanan Kefarmasian Di
5 Bukti Fisik 0,367
Apotek Kabupaten Manggarai
Kotler, 2005, Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan
Untuk mengetahui faktor yang paling
Konsumen Kedai Digital 10 di Surakarta
berhubungan terhadap kepuasan pasien di
Notoadmodjo, 2010, Metodologi Penelitian
Apotek XYZ Sadamantra, maka dilakukan
Kesehatan. Jakarta
analisis multivariat antara variabel bebasdengan
Nursalam, 2011, Pengertian Kepuasan.
variabel terikat. Dengan melihat nilai B, hasil
Yogyakarta
penelitian menunjukan bahwa dari 5 variabel
Parasuraman, 2002, Mengemukakan Lima
yang diuji secara bersamaan faktor yang paling
DimensiDalamPelayananMutu
dominan adalah empati (B = 0,514)
Parasuraman, A., Zeithaml, A. V., Berry, L.L.,
KESIMPULAN 1994, Reasessment Of Expectation as a
Comparison Standart In Measuring
Berdasarkan hasil penelitia yang sudah Service Quality; Implication For Further
dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Research, Jan 1994, Pp 111-124
Indikator yang paling berpengaruh pada Resihono, 2011, Analisis Pengaruh Kualitas
kepuasan pasien adalah empati yaitu dengan Jasa Pelayanan Terhadap Tingkat
hasil 0,514. Dan adanya hubungan pelayanan Kepuasan Konsumen Pada Hotel
kefarmasian terhadap kepuasan pasien dengan Kususma Kartika Sari. Jurnal
indikator empati. Politeknosains.
Riduwan, 2010, Skala Pengukuran Variabel-
DAFTAR PUSTAKA Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rizani Catur, W., 2018, Analisis Kepuasan
Depkes RI , 2010, Tentang Obat Paten. Jakarta Pasien Terhadap Pengendalian Mutu
Depkes RI, 2009, Tentang Pelayanan Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Kesehatan, Indonesia, Jakarta. Haji Makassar.
Depkes, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Sugiyono, 2012, Metode Penelitian
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun Administrasi Cetakan Ke-20. Bandung:
2014, Standar Pelayanan Kefarmasian Alfabeta.
Di Apotek

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium
Farmasi
2020;5(2): 71-76 76
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Umar, 2003, Dasar Pertimbangan Kepuasan
Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Pasien. Jakarta
Methods). Bandung: Alfabeta, 2014. Undang-undang no 13 tahun 2016, Tentang
Supranto, J, 2006, Pengukuran Tingkat Obat Paten, Jakarta, Departemen
Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Kesehatan Republik Indonesia
Pangsa Pasar. Jakarta Yulyuswari, Mutu Pelayanan Farmasi
Tjiptono, F., dan Chandra, G., 2005, Untuk Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
Service,Quality, & Satisfaction., Penerbit Instalasi Farmasii Rumah Sakit Swasta,
ANDI,Yogyakarta. Jurnal Keperawatan Volume X. No.1,
April 2014

Copyright @2017. This is an open-access article distributed under the terms of the Creatve Commons Atribution-NonCommercial-
ShareAlike 4.0 International License (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which permits unrestricted non-commercial
used, distribution and reproduction in any medium

Anda mungkin juga menyukai