Oleh :
ESTI DAMAYANTI
16080026
TEGAL 2019
PELAKSANAAN PELAYANAN
GAMBARAN KESESUAIAN FARMASI
PELAKSANAAN
KLINIS BERDASAR
PELAYANAN FARMASISTANDAR PELAYANAN
KLINIS BERDASAR STANDAR
KEFARMASIAN
PELAYANAN DI APOTEK
KEFARMASIAN DI APOTEK(STUDY
(STUDY KASUSAPOTEK
KASUS
MITRA
MINA KOTA
Oleh :
ESTI DAMAYANTI
16080026
TEGAL 2019
i
ii
i
v
v
MOTTO
Aku tidak aneh, aku adalah edisi terbatas
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
Bersikap baiklah pada kutu buku. Kau mungkin akhirnya bekerja untuk mereka.
v
PERSEMBAHA
Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan segala kasih sayangnya
Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing saya selama menjadi
putri jayanti dan indah apriliyani yang sudah membantu dalam pembuatan
karya tulis ini serta selalu memberi motivasi dan semangat selama menjadi
Serta semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu , terimakasih
vi
PRAKART
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Karya Tulis Ilmiah
Tegal)”. Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam
Bersama Tegal.
Bersama Tegal.
2. Bapak Ir. MC. Chambali, B.Eng, E,E. M.Kom. selaku Direktur Politeknik
3. Bapak Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc., Apt. Selaku Ketua Prodi D-III
Ilmiah ini.
yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
i
6. Kedua Orang tuaku tersayang yang telah memberikan dukungan dan nasehat
7. Dedi widarto yang telah memberikan motivasi, bantuan dan dukungan dalam
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih baik atas segala
jasanya, bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat mengharap kritik dan saran dari semua pihak yang
Penulis
x
INTISA
Damayanti, Esti., Prabandari, Sari., Barlian, Akhmad Aniq., 2019.
Gambaran Kesesuaian Pelaksanaan Pelayanan Farmasi Klinis Berdasar
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Study Kasus Apotek Mitra Mina
Kota Tegal)
x
Abstra
Damayanti, Esti., Prabandari, Sari., Barlian, Akhmad Aniq., 2019. The
Overview of Approppriate Implementation of Clinical Pharmaceutical
Service at Pharmacy (Case Study of Mitra Mina Pharmacy of Tegal)
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................................i
Halaman Judul...............................................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS............................................................v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................vi
MOTTO.......................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN......................................................................................................viii
PRAKARTA.................................................................................................................ix
INTISARI.....................................................................................................................xi
ABSTRACT..................................................................................................................xii
DAFTAR ISI..............................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xv
DAFTAR TABEL......................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................4
1.6 Keaslian Penelitian.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
2.1. Tinjauan Pustaka..........................................................................................6
2.1.1 Pelayanan Kefarmasian..................................................................6
2.1.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek....................................8
2.2 Apotek........................................................................................................25
2.3Kerangka Teori...........................................................................................27
2.4Kerangka Konsep........................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................29
3.1 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................29
3.2 Rancangan dan Jenis Penelitian..................................................................29
xi
DAFTAR
x
DAFTAR
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian...................................................................................5
Tabel 3.1 Dimensi Penelitian.................................................................................32
Tabel 4.1 Standar Operasional Prosedur................................................................39
Tabel 4.2 Aspek Pengkajian dan Pelayanan Resep................................................41
Tabel 4.3 Dispensing..............................................................................................52
Tabel 4.4 Pemberian Informasi Obat.....................................................................56
x
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin
satu unsur yang penting terutama dalam bidang kesehatan seperti yang
merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam UUD Negara Republik
aspek sumber daya manusia, aspek pelayanan dan aspek evaluasi mutu
1
2
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah medication eror yang terjadi
pada pelayanan farmasi klinis yang meliputi pengkajian dan pelayanan resep,
dispensing disertai informasi obat dimana dampak yang akan ditimbulkan jika
karena Apotek sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan yang mudah
dijumpai oleh masyarakat. Salah satunya Apotek Mitra Mina Kota Tegal
yang
3
terletak stategis di pinggir jalan raya kota tegal dan mempunyai praktik
Kefarmasian di Apotek.
Teknis Kefarmasian.
informasi obat.
4
1. Bagi Peneliti
Tahun 2016.
2. Bagi Apotek
Farmasi Klinis.
3. Bagi pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
2017).
merupakan sesuatu yang spesifik pada setiap pasien, oleh karena itu
6
7
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai
memenuhi kriteria :
1) Persyaratan administrasi
terakreditasi.
tandapengenal.
9
a) Pemberi layanan
berkesinambungan.
b) Pengambil keputusan
c) Komunikator
d) Pemimpin
hasil keputusan.
e) Pengelola
g) Peneliti
fungsi:
blanko salinan Resep, etiket dan label Obat. Ruang ini diatur
4)Ruang konseling
6)Ruang arsip
b) Stabilitas.
e) Kontraindikasi.
f) Interaksi.
sebagai berikut:
keluarganya.
ketersediaan, harga, sifat fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain.
5. Konseling
obat Anda?
obat.
pasien.
insulin.
Kriteria pasien:
c. Adanya multidiagnosis.
Kegiatan:
dikehendaki.
fisiologis.
Kegiatan:
Nasional.
a. Mutu Manajerial
1) Metode Evaluasi
a) Audit
b) Review
dengan standar.
2
c) Observasi
Farmasi.
a) Audit
klinik.
b) Review
c) Survei
langsung.
d) Observasi
adalah :
medication error.
ditetapkan.
2.2. Apotek
apoteker.
a) STRA.
c) Denah bangunan.
farmasi, antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Dispensing
- Mutu Manajerial
Evaluasi Mutu Pelayanan menyiapkan obat sesuai permintaan resep
- Mutu Pelayanan Farmasi Klinik melakukan peracikan obat bila diperlukan
memberikan etiket
Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah untuk Obat yang ber
: Yang diteliti
2. Dispensing
a. menyiapkan obat sesuai permintaan resep.
b. melakukan peracikan obat bila diperlukan.
c. Memberikan etiket.
d. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan
terpisah untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu
Obat dan menghindari penggunaan yang salah.
BAB III
METODE PENELITIAN
Ruang lingkup dari penelitian kali ini adalah pada ruang lingkup
apotek mitra mina kota tegal dengan periode waktu penelitian pada bulan
menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang –
29
3
3.3.1 Populasi
Teknis Kefarmasian
3.3.2 Sampel
Kriteria Inklusi
wawancarai
Pelaksanaan Pertanyaan berupa variasi dari variabel penelitian yaitu : Wawancara Sesuai apabila
Pelayanan 1.Pengkajian dan pelayanan resep
Farmasi a. Kajian Administratif Mendalam, responden
Klinis a) Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan
b) Nama dokter, SIP, alamat, nomor telepon dan paraf Observasi menyatakan
c) Tanggal penulisan resep
b. Kajian Kesesuaian Farmasetik berdasarkan
a) Bentuk kekuatan sediaan
b) Stabilitas teori.
c) Kompatibilitas
c. Pertimbangan Klinis
a) Aturan cara dan lama penggunaan
b) Duplikasi atau polifarmasi
c) Ketepatan indikasi dan dosis
d) Reaksi obat yang tidak diinginkan
e) Kontra indikasi
f) Interaksi
2. Dispensing
a. menyiapkan obat sesuai permintaan resep
b. melakukan peracikan obat bila diperlukan
c. memberikan etiket
d. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan terpisah
untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu Obat dan
menghindari penggunaan yang salah.
Setelah penyiapan Obat dilakukan hal sebagai berikut:
a) Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus
dilakukan pemeriksaan kembali mengenai penulisan
nama pasien pada etiket, cara penggunaan serta jenis
dan jumlah Obat (kesesuaian antara penulisan etiket
dengan Resep)
b) Memanggil nama dan nomor tunggu pasien
c) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien
d) Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi
Obat
e) Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-
hal yang terkait dengan Obat
f) Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan
dengan cara yang baik,
g) Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah
pasien atau keluarganya
h) Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan
diparaf oleh Apoteker
i) Menyimpan Resep pada tempatnya
j) Apoteker membuat catatan pengobatan pasien .
3
Kefarmasian
2. Alat
Apotek.
4. Persiapan
tersebut adalah :
Apotek.
5. Pengumpulan Data
a. Wawancara Mendalam
b. Observasi kualitatif
2015).
c. Dokumentasi
mengenal sebelumnya.
interview gulde.
data.
untuk diambil kesimpulan tanpa uji statistik. Salah satu analisis data
2. Penyajian Data
memberikan tindakan.
3. Penarikan Kesimpulan
3.7.3 Triangulasi
ada yang dirugikan dalam penelitian ini atau dampak negatif yang muncul.
tembusan dari Apotek Mitra Mina Kota Tegal ke KUD Karya Mina Kota
Tegal.
BAB IV
wawancara dilakukan pada tanggal 25-28 maret 2019 kepada informan yang
farmasi klinis di apotek baru berjalan pada pengkajian dan pelayanan resep,
4.1 Gambaran Pelayanan Farmasi Klinis di Apotek Mitra Mina Kota Tegal
38
3
yaitu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dilihat dari aspek kajian
resep dilakukan.
pelayanan resep serta dispensing kurang lebih 80% sudah sesuai SOP
resep yang tidak lengkap tapi bisa diatasi dengan melihat pada data
kartu status”
20% yang belum sesuai.kadang dalam resep ngga ada berat badan
pasien tapi itu bisa dilihat dari kartu status pasien mba, kalo jenis
73,6% Sehingga masih ada 26,4% yang belum sesuai dengan Standar
medication eror pada resep salah satunya karena tidak terdapat berat
badan pada resep dimana berat badan pasien sangat dibutuhkan dalam
informasi, penulisan resep yang buruk dan penulisan resep yang tidak
tepat.
kelamin, berat badan, nama dokter nomor surat izin prakter dokter
(SIP), alamat dokter, nomer telepon dokter, paraf dokter dan tanggal
penulisan resep.
4
menghabiskan stok lembar resep yang masih ada jadi belum ada nomer
SIP nya di resep, kalo lembar resepnya sudah habis saya akan buatkan
dokternya mba”
tidak adanya paraf dokter, nomor surat izin praktik dokter, berat badan
pasien dan jenis kelamin pasien hal ini merupakan kesalahan pada
dan Oetari, 2010). Artinya bahwa SIP (Surat Izin Praktik) dokter dan
resep yang memiliki paraf. Kemudian untuk penulisan nomor surat izin
kelamin merupakan salah satu aspek yang diperlukan karena agar tidak
dosis jika informasi berat badan tidak ada dalam resep maka
dalam resep bisa dilihat pada kartu status pasien tetapi setelah
dilakukan telaah dokumen pada kartu status pasien tidak terdapat jenis
kelamin dan berat badan pasien, di dalam kartu status pasien hanya
pasien, alamat pasien, diagnosa, therapy dan tekanan darah pasien tidak
penting dilakukan karena suatu bentuk sediaan obat memiliki cara atau
stabilitas obat.
stabilitas obat itu dilakukan mba tapi satu minggu sekali atau kadang
satu bulan sekali dilihat dari penyimpanan nya gimana sudah sesuai
atau belum kaya misal obat yang harus disimpan pada lemari dan
sediaan ngeceknya mb. Kalo yang stabilitas obat itu biasanya bapa
oleh apoteker karena hal ini jika tidak dilakukan akan berdampak pada
obat).
yang lain”
racikan atau campuran sangat penting dalam resep agar dalam proses
karena tidak semua obat dapat bercampur dengan baik untuk itu dokter
boleh dicampur dengan obat lain karena antibiotik itu sendiri harus
dalam satu resep tidak dilengkapi kekuatan obat dan bentuk sediaan
terapi.
pertimbangan klinis yaitu ketepatan indikasi dan dosis obat aturan, cara
dan lama penggunaan, duplikasi dan atau polifarmasi, reaksi obat yang
kontra indikasi dan interaksi obat. Dari hasil observasi dan wawancara
apotek tidak pernah terjadi adanya duplikasi atau polifarmasi, lalu untuk
satunya untuk mencegah terjadinya interaksi obat antara obat yang satu
dengan yang lain nya yang ada dalam satu resep tersebut dan untuk
dapat terjadi. Pada saat observasi di dalam resep terdapat dosis obat
namun ada juga yang tidak mencantumkan dosis obat hal ini
dalam resep maka diberikan obat dengan dosis sediaan yang paling
berbahaya terjadi karena tidak ada bentuk sediaan obat 84%, potensi
100%, tidak ada paraf dokter 91%, tidak ada berat badan dan jenis
dengan KIE”
yaitu dimulai dari resep yang diterima sampai pada penyerahan obat
sebagian sudah sesuai dengan alur pelayanan resep di apotek tetapi pada
saat observasi ketika ada banyaknya resep yang masuk pengerjaan resep
belum sesuai dengan alur pelayanan resep di apotek hal ini dikarenakan
kefarmasian selalu melakukan apa yang sudah ada pada alur pelayanan
4.1.2 Dispensing
anggota, resep umum dihitung dulu harga obat dan jasa dokternya,
setelah itu pasien setuju atau tidak, jika setuju dilakukan peracikan.
5
“Penyiapan obat itukan ada dua jadi yang pertama itu yang non
dulu kebutuhan jumlah obat sesuai resep terus ngambil obat pada rak
juga sama kaya gitu bedanya kalo racikan harus ngitung dosis dulu
baru
5
masuk (first in) diletakan dibelakang obat yang sudah lebih awal masuk
agar obat yang lebih awal masuk bisa lebih dulu keluar (Firt out).
karena tanpa penerapan FEFO dan FIFO stok obat lama yang
obat serta penulisan etiket yang benar, pada saat penulisan etiket
warna biru untuk obat luar dan suntik dan label kocok dahulu pada
“Kalo pengemasan obat kita dijadiin satu aja mba sama obat
pemeriksaan akhir agar tidak salah pada saat obat diberikan kepada
pasien”
mba”
yang sudah jadi dan siap diberikan kepada pasien beserta informasi
5
resep baik dalam jenis obat, dosis, bentuk sediaan serta pengemasan dan
saat penyerahan obat meliputi cara penggunaan obat dan hal – hal yang
terkait denga obat antara lain manfaat obat, makanan dan minuman
2. Manfaat Obat
4. Efek Samping
(Sumber : Observasi)
efek samping obat, dan makanan apa saja yang perlu dihindari”
5
pengobatan yang baik dan dikatakan sembuh. Pada saat apoteker atau
pasien hal ini karena pada saat akan diserahkan petugas sudah
identitas pasien dan alamat pasien hal ini dilakukan agar tidak salah
antara resep umum dan resep anggota dengan tanggal yang berbeda
kemudian diikat dijadikan satu tiap satu bulan sekali dan diberi tanda
bulan dan tahun, disimpan dalam dus penyimpanan resep khusus atau
kertas sama dikasi nama bulan dan tahun terus di simpen di kardus
dilakukan apabila ada pasien yang membeli obat keras atau antibiotik”
apoteker untuk menjamin obat yang digunakan oleh pasien tepat, aman,
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapatkan simpulan bahwa
apotek mitra mina kota tegal belum sepenuhnya menjalanan kegiatan pelayanan
farmasi klinis terutama pada aspek pengkajian dan pelayanan resep, dispensing di
sertai informasi obat yang terdapat pada permenkes no. 73 tahun 2016 tentang
5.2 Saran
pada resep dan tidak menghambat pada saat proses pengerjaan resep.
pemeriksaan akhir.
memberikan etiket.
6
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Arda, Kusuma. 2018. “Analisis Waktu Tunggu (Dispensing Time) Pelayanan
Resep Obat Jadi dan Obat Racikan Pada Pasien di Puskesmas Talang Kabupaten
Tegal.” Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Menteri Kesehatan, RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2017 tentang Apotek. Jakarta.
———. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2018
tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor
Kesehatan. Jakarta.
Rahmawati, Fita, dan Oetari. 2010. “Kajian Penulisan Resep Tinjauan Aspek Legalitas
dan Kelengkapan Resep di Apotek - Apotek Kota Madya Yogyakarta.”
6
6
Septiani, Rizki. 2018. “Gambaran Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat di Apotek Mugi
Sehat Brebes.” Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulaeman, Endang Sulistina. 2015. Metode Penelitian Kualitatif & Campuran. 1 ed.
Surakarta: UNS Press.
Supardi, dan Surahman. 2014. Metode Penelitian Untuk Mahasiswa Farmasi. Jakarta:
Trans Info Media.
Susanti, Ika. 2013. “Identifikasi Medication Eror pada Fase Prescribing, Transcribing,
dan Dispensing di Depo Farmasi Rawat Inap Penyakit Dalam Gedung Teratai,
Instalasi Farmasi RSUP FATMAWATI.”
LAMPIRAN
6
6
5. Penyerahan Obat
a. Sebelum obat diserahkan dilakukan
pemeriksaan kembali
b. Memanggil nama dan nomor tunggu
pasien
c. memeriksa ulang identitas dan nama
pasien
d. menyerahkan obat disertai informasi
obat
e. informasi obat meliputi manfaat obat,
makanan dan minuman yang
dihindari, kemungkinan efek
samping,
cara penyimpanan obat
f. penyerahan obat pada pasien dengan
cara yang baik
g. memastikan yang menerima obat
adalah pasien atau keluarganya
h. membuat salina resep
i. menyimpan resep pada tempatnya
j. membuat catatan pengobatan pasien
k. melakukan pelayanan swamedikasi
6
Nama :
Jabatan :
Alamat :
serta mengetahui tujuan dan manfaat penelitian, maka dengan ini saya
Tegal,.........................2019
(…………………………..)
Informan
6
Peneliti : pada saat penyerahan obat informasi apa saja yang diberikan
kepada pasien?
Apoteker :Pemberian informasi obat pada saat penyerahan obat mengenai
aturan pakai obat, cara penggunaan obat, penyimpanan obat dan memberikan
edukasi makanan apa saja yang perlu dihindari.
7
Peneliti : Pada saat penyerahan obat, informasi apa saja yang diberikan
kepada pasien?
Tenaga teknis kefarmasian : Informasinya mengenai aturan pakai obat,
penyimpanan obat, efek samping obat, dan makanan apa saja yang perlu
dihindari.
Lampiran 11 Resep
7
CURICULUM VITAE