PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
ISATUL HAYATI
18080003
202
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh :
ISATUL HAYATI
18080003
PEMBIMBING I PEMBIMBING
II
ii
apt. Heru Nurcahyo, S. Farm, M.Sc Joko Santoso, M.Farm
NIDN: 0611058001 NIDN: 0623109201
INTISARI
iii
ABSTRAK
iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN
klinik, toko obat. Maka diperlukan sistem manajemen yang baik terkait
perlu adanya pengelolaan obat yang baik yang bertujuan untuk menjamin
1
2
dan harga dalam rangka pengadaan dengan tujuan mendapatkan jenis dan
kekosongan obat. Menurut Quick (1997) kendala yang sering terjadi pada
jenis item obat yang kurang tepat, sehingga sering terjadi duplikasi.
pembeliannya.
yang sesuai dengan daftar obat essensial WHO, dan 39% list obat yang
dapat mengelola 40-50 obat. Semakin sedikit daftar obat yang masuk dalam
sangat baik dan sistem pengadaan obat sudah mencapai 100%. Hasil
daerah slawi yang menjual obat paten dalam sehari ada 75 – 100 pasien
yang membeli obat khususnya obat bebas dan bebas terbatas dan juga sudah
mempunyai 3 cabang. Dari ketiga cabang tersebut semua obat diadakan dari
Apotek Perintis Slawi Kabupaten Tegal’’. Alasan memilih judul ini, karena
Slawi ?
dibahas yaitu :
4
15 Januari 2021
1. Manfaat Teoritis
a) Bagi Peneliti
2. Manfaat Praktis
dan efisien.
TINJAUAN PUSTAKA
sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik
(Menkes RI,2016).
7
8
meliputi :
perundang-undangan.
4. Penyimpanan
a. Obat atau bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari
b. Semua obat atau bahan obat harus disimpan pada kondisi yang
kefarmasian
oleh menteri
bahan medis habis pakai untuk jenis dan jumlah obat dalam rangka
yang tersedia, sisa stok, data pemakaian periode yang lalu, kecepatan
dipersiapkan untuk mendaftar obat apa saja yang habis stoknya atau
1) Metode epidemiologi
pengobatan.
2) Metode konsumsi
3) Metode kombinasi
13
pendek.
1) Persiapan
2) Pemesanan
3) Penerimaan
4) Pencatatan
Daftar obat pesanan yang tertera pada faktur disalin dalam buku
pembelian.
5) Pembayaran
supplier.
2013).
lain adanya barang atau obat yang diterima dalam keadaan kurang
obat dan jumlah kemasan, untuk rencana pengadaan obat tahun yang
b) Analalisis VEN
1. Kelompok V (vital)
2. Kelompok E (essential)
sakit. Kriteria kritis obat ini adalah obat yang bekerja secara
jam.
c) Analisis EOQ
pendek.
yaitu waktu yang menunjukan batas akhir dari obat masih memenuhi
kematian.
pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak
adanya kontra indikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya
obat dan dosis obat. Apabila kesalahan terjadi terus menerus dalam
a. Obat Bebas
dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan
penyimpanan persediaan.
obat keras, tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep
dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh obat bebas terbatas ada :
obat.
interhistin.
d. Obat Keras
resep dokter. Tanda khusus pada kemasa dan etiket adalah huruf
e. Obat Psikotropika
(Depkes, 2007)
f. Obat Narkotika
(Depkes, 2007).
Apotek
1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Pemusnahan dan Penarikan
6. Pengendalian
7. Pencatatan dan Pelaporan
Apotek
Perencanaan : Pengadaan :
1. Alur Perencanaan 1. Proses pengadaan obat
2. Tanggung jawab ketersediaan obat 2. Sistem pembelian
3. Metode yang digunakan 3. Alur pembelian
4. Karakteristik distributor
5. Penandaan
6. Alur obat kosong
METODE PENELITIAN
2021
29
30
3.3.1 Populasi
pengadaan obat.
3.3.2 Sampel
perintis slawi.
31
pengadaan obat.
kelebihan
persediaan
2. Pengadaan Pengadaan obat Melihat Buku Pembelian Nominal
yang efektif akan buku faktur faktur obat pada
menjamin pembelian pembelia bulan
ketersediaan obat obat n obat Desember
yang tepat 2020
dengan kuantitas sampai
yang tepat Januari
2021
1. Data Primer
2. Data Sekunder
33
dan gambar.
1. Wawancara
2. Observasi
34
(Soekidjo, 2011).
3. Telah dokumentasi
1. Pengolahan Data
2. Analisis Data
35
permintaan ijin kepada pihak sebagai subjek yang diteliti. Berikut prinsip
ikutinya.
distributed
1. Adaptasi 1. Observasi
2. Pengumpulan 2. Wawancara Laporan
Mendalam penelitian
3. Telah
dokumentasi
Tahapan tahapan
I II III IV I II III IV I II III IV
Persiapan 1. Studi
Pustaka
2. Penyusunan
3. konsultasi
Penelitian 1. Persiapan alat
dan bahan
2. Pengambilan
Data
3. Sortir data
Penutupan 1. Analisis
Data
2. Evaluasi
Data
3. Pembahasan
4. Konsultasi
39
DAFTAR PUSTAKA
Athijuh, U., Zairini, E., Sukorini, A.I., Rosita, E. M., Putri, A.P., 2010,
Perencanaan dan Pengadaan Obat Di Puskesmas Surabaya Timur dan
Selatan, Jurnal Farmasi Indonesia, Vol. 5 No. 1, 15, 23.
Bogadenta, Aryo, 2013. Manajemen Pengelolaan Apotek. D-Medika: Jakarta.
Badan POM, RI, 2015. Materi Edukasi Tentang Peduli Obat dan Pangan Pada
Remaja. Jakarta: Badan POM.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penggunaan obat
Bebas Dan Obat Bebas Terbatas. Departemen Kesehatan RI. Jakaerta.
Felyatie, A. 2016. Sistem Informasi Persediaan Obat di Puskesmas Tanjung
Brebes . Laporan Tugas Akhir Semarang: Universitas Dinas Nuswantoro
Hartono., 2003, Manajemen Apotek, Cetakan III, Gadjah Mada Connecticut. P
160.
Husnawati, Aryani, F., Juniati, A. 2016. Sistem Pengelolaan Obat di Puskesmas di
Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Riau, Jurnal
Pharmacy, 13 (1): 1-13.
Kusuma, M.A., 2016. Rancangan Model Manajemen Persediaan Obat Katagori
AV Dengan Analisis ABC (PARETO) Dan Klasifikasi VEN Pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
Mangindra., D., Nurhayani., B., 2011, Analisis Pengelolaan Obat di Puskesmas
Kampala Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Tahun 2011, Jurnal
AKK, Vol 1 No 1, 1-55.
Mallen, R.C., Pudjirahardjo, W. J., 2013, Faktor Penyebab dan Kerugian Akibat
Stockout dan Stagnant Obat di Unit Logistik RSU Haji Surabaya. Jurnal
UNAIR Vol 1 No 1, 99-107.
Menkes, (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016. tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta:
Menteri Kesehatan RI.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian Di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan Reublik
Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
38
39
Surahman, 2014. Metodologi Penelitian 2014, Jakarta: CV. Trans info Media