Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT GENERIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE

ANALISIS ABC, EOQ, DAN ROP PADA APOTEK CITRA SEHAT UTAMA DI
BANJARMASIN

ABSTRAK
Didi Ariyadi1, Lamsah2,Ervica Zamilah3
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 17.31.0463
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1125126201
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1130077601
Email : didi.ariyadi2611@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengelompokan obat generik (kelompok
A, B dan C) melalui metode analisis ABC di Apotek Citra Sehat Utama, (2) jumlah pemesanan
optimum obat generik kelompok A melalui perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) di
Apotek Citra Sehat Utama dan (3) waktu dilakukannya pemesanan kembali obat generik
kelompok A melalui perhitungan Reorder Point (ROP) di Apotek Citra Sehat Utama.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian Operational Research dengan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh obat generik di Apotek
Citra Sehat Utama dan sampel yang digunakan adalah 50 jenis obat generik di Apotek Citra
Sehat Utama.
Hasil penelitian menunjukan (1) terdapat 9 jenis (18%) obat generik yang tergolong
kelompok A, dengan pendapatan sebesar 69,33% dari total pendapatan obat generik. 12 jenis
(24%) obat generik yang tergolong kelompok B, dengan pendapatan sebesar 20,27% dari total
pendapatan obat generik. Dan 29 jenis (58%) obat generik yang tergolong kelompok C, dengan
pendapatan sebesar 10,4% dari total pendapatan obat generic, (2) Jumlah pemesanan optimum
untuk 9 obat generik yang termasuk kelompok A bervariasi mulai dari 40-687 tablet dan (3)
diperoleh waktu pemesanan kembali untuk 9 obat generik yang termasuk kelompok A
bervariasi mulai dari 64-1.501 tablet.
Kata Kunci : Pengendalian Persediaan, ABC, EOQ, ROP
ABSTRACT

This study aims to determine : (1) the grouping of generic drugs (groups A, B and C) through the A BC analysis
method at Citra Sehat Utama Pharmacy, (2) the optimum number of orders for group A generic drugs through
the calculation of the Economic Order Quantity (EOQ) at the Citra Sehat Utama Pharmacy and (3) the time for
reordering group A generic drugs through the calculation of the Reorder Point (ROP) at the Citra Sehat Utama
Pharmacy.
The design of this research is Operational Research with a quantitative approach. In this study, the population
used were all generic drugs at the Citra Sehat Utama Pharmacy and the sample used was 50 types of generic
drugs at the Citra Sehat Utama Pharmacy.
The results showed (1) there were 9 types (18%) of generic drugs belonging to group A, with an income of 69.33%
of the total revenue of generic drugs. 12 types (24%) of generic drugs are classified as group B, with a revenue
of 20.27% of the total revenue of generic drugs. And 29 types (58%) of generic drugs belonging to group C, with
an income of 10.4% of the total revenue of generic drugs, (2) The optimum number of orders for 9 generic drugs
belonging to group A varies from 40 -687 tablets and (3) the reorder time for 9 generic drugs included in group
A varied from 64-1,501 tablets.
Keywords: Inventory Control, ABC, EOQ, ROP

1
PENDAHULUAN Dalam hal ini apotek tentu harus memiliki
Perusahaan adalah suatu badan usaha pengendalian persediaan obat yang tepat agar
yang melakukan aktivitas pada bidang dapat bersaing dan tetap bertahan menghadapi
perekonomian (keuangan, industri dan persaingan yang ada, apotek harus
perdagangan) yang mana aktivitas itu menggunakan strategi yang lebih unggul.
dijalankan secara teratur dengan tujuan untuk Jika persediaan obat yang terlalu banyak
mendapatkan keuntungan atau laba (Suwardi, atau berlebih maka apotek akan menanggung
2015:14). biaya penyimpanan yang lebih besar dan juga
Pada zaman milenial seperti sekarang ini akan muncul resiko obat yang kadaluarsa. Dan
muncul persaingan yang ketat antar perusahaan persediaan yang kurang atau terlalu sedikit akan
di Indonesia baik itu pada bidang industri menyebabkan kekosongan pada persediaan
maupun jasa. Dengan munculnya wabah covid obat di apotek (Musthafa, 2017:50). Dan
19 pada awal tahun 2020 kemarin maka banyak keadaan itu akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan yang mengalami kesulitan untuk apotek. Dengan kosongnya persediaan obat
tetap dapat bertahan. Tapi ada perusahaan yang maka apotek tidak bisa memenuhi kebutuhan
justru sebaliknya dengan adanya wabah pelanggan yang datang untuk membeli obat
penyakit ini mereka justru lebih berkembang, akibatnya pelanggan merasa tidak puas dan
yaitu perusahaan yang bergerak di sektor akan beralih ke apotek lain.
industri farmasi karena tingginya permintaan Lokasi penelitian berada di Apotek Citra
masyarakat akan obat-obatan. Sehat Utama yang beralamat di jln. Pramuka
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan KM 6 No.33 RT.02, Banjarmasin. Selain
Republik Indonesia nomor 26 tahun 2018 pasal menjual dan meracikkan obat sesuai resep dari
1 ayat 13 , Industri Farmasi adalah perusahaan dokter, apotek ini juga menyediakan dokter
berbentuk badan hukum yang memiliki izin umum, dokter gigi dan laboratorium jika ada
untuk melakukan kegiatan produksi atau pasien yang ingin berobat. Oleh karena itu,
pemanfaatan sumber daya produksi, penyaluran persediaan obat di Apotek Citra Sehat utama ini
obat, bahan obat, dan fitofarmaka, harus terkendali dengan baik agar tidak terjadi
melaksanakan pendidikan dan pelatihan, kekurangan ataupun kelebihan obat.
dan/atau penelitian dan pengembangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Salah satu perusahaan yang bergerak di Apoteker penanggung jawab Apotek Citra
bidang industri farmasi yaitu apotek. Pelayanan Sehat Utama, masih terdapat masalah stock out
kefarmasian merupakan salah satu fungsi obat. penyebabnya ialah sering terjadi
apotek, jadi apotek merupakan tempat dimana kekosongan persediaan dari pihak distributor
praktek kefarmasian dilaksanakan. Praktek dan pengendalian persediaan yang belum
kefarmasian yang dimaksud seperti aktivitas maksimal. Tentunya keadaan ini tidak bisa
pengadaan, penerimaan, pencatatan dan dibiarkan begitu saja karena dapat mengurangi
pelaporan obat. Selain itu di apotek juga omset pendapatan Apotek Citra Sehat Utama.
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan Adapun cara yang digunakan penulis
penjualan dan peracikan obat berdasarkan resep untuk mengatasi permasalahan pada
dokter (Mokhtar, 2020:116). pengendaliaan persediaan obat yaitu
Pada masa pandemi covid-19 seperti menggunakan manajemen persediaan. Pada
sekarang ini semua masyarakat pasti akan manajemen persediaan terdapat banyak metode
menyadari betapa pentingnya satu hal yang yang dapat digunakan, metode yang digunakan
disebut dengan kesehatan masyarakat akan adalah metode analisis activity base cost (ABC)
lebih sering membeli obat-obatan pada masa ,Economic Order Quantity (EOQ), dan Reorder
sekarang dibandingkan biasanya. Jadi pada Point (ROP).
masa inilah apotek akan bersaing agar bisa
mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

2
Berdasarkan uraian yang telah penulis masuk ke (diantar oleh distributor) dan
paparkan, maka penulis tertarik untuk obat yang keluar langsung di input ke
mengangkat penelitian ini dengan mengambil komputer.
judul “ Pengendalian Persediaan Obat Generik Terdapat berbagai macam jenis obat
Dengan Menggunakan Metode Analisis dijual oleh Apotek Citra Sehat Utama. Dalam
Activity Base Cost (ABC), Economic Order penelitian ini, jenis persediaan yang diteliti
Quantity (EOQ), dan Reorder Point (ROP) adalah obat-obatan khususnya obat generik
Pada Apotek Citra Sehat Utama Di dengan kemasan tablet dan botol. Berdasarkan
Banjarmasin“ hasil olah dokumen terdapat 50 jenis obat
METODE PENELITIAN generik dengan kemasan tablet dan botol. Data
Penelitian dilakukan dengan yang diperoleh dari Apotek Citra Sehat Utama
menggunakan jenis penelitian operational berupa nama, harga dan total penjualan obat
research yang bertujuan untuk memberikan generik periode Januari-Maret 2021
solusi terhadap masalah-masalah operasional
dalam pelaksanaan program atau kegiatan yang Tabel 1
hasilnya dipergunakan untuk membantu Hasil Analisis ABC berdasarkan Nilai Investasi
pemecahan masalah tersebut dengan tetap Obat Generik Periode Januari-Maret Tahun
menggunakan metode ilmiah. Tujuan dalam 2021
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengelompokan persediaan obat, jumlah Jum Persent
Persent
pemesanan optimal dan waktu ideal lah ase
Kelo Nilai ase
Jeni Jumlah
dilakukannya pemesanan kembali dengan mpok Investasi nilai
s Jenis
pendekatan kuantitatif. Obat (Rp) Investa
Oba Obat
si (%)
t (%)
A 9 18 62.380.100 69,33
HASIL DAN PEMBAHASAN
B 12 24 18.233.250 20,27
Pengendalian persediaan obat yang ada C 29 58 9.355.780 10,4
di apotek Citra Sehat Utama yaitu sebagai Total 50 100 89.969.130 100
berikut:
1. Stock Opname, dilakukan untuk Tabel diatas menunjukan kelompok
mengecek jumlah barang (fisik) obat generik berdasarkan nilai investasinya,
dengan pendataan di komputer, diperoleh bahwa obat generik yang termasuk
menjamin kualitas, kuantitas dan kelompok A hanya 18% dari seluruh jenis obat
terhindar dari kerusakan dan generik yang ada pada Apotek Citra Sehat
kadaluarsa. Utama, namun obat di kelompok ini
2. Buku Defekta, merupakan menghasilkan nilai investasi paling tinggi
pendokumentasian/pencatatan dibandingkan obat generik lainnya, yaitu
mengenai pemesanan obat ke supplier. sebesar Rp. 62.380.100,00 atau 69,33% dari
Buku ini digunakan untuk mencatat total investasi obat generik.
barang atau obat yang harus dipesan Obat generik yang termasuk kedalam
untuk memenuhi kebutuhan kelompok B sebanyak 24% dari keseluruhan
ketersediaan barang atau obat. Fungsi obat yang ada, obat di kelompok ini
buku ini untuk mengecek barang dan menghasilkan nilai investasi sebesar Rp.
stok barang, menghindari kelupaan 18.233.250,00 atau 20,27% dari total investasi
pemesanan kembali barang. obat generik. Sedangkan obat yang termasuk
3. Software atau E-catalogue, Informasi kelompok C merupakan jenis obat yang paling
stok obat dapat dilihat menggunakan banyak, yaitu 58% dari seluruh jenis obat
software berisi sistem informasi yang generik yang ada di apotek, namun
ada di komputer. Setiap obat yang menghasilkan nilai investasi paling sedikit,

3
yaitu hanya Rp. 9.355.780,00 atau 10,4% dari Atorvastatin 20 mg relatif tinggi karena biaya
total investasi untuk obat generik. penyimpanannya tidak terlalu tinggi dan tidak
Untuk menentukan EOQ, diperlukan terlalu beresiko dalam penyimpanan dalam
jumlah penjualan pada suatu periode, pada jumlah yang cukup banyak.
penelitian ini yaitu bulan januari-maret 2021,
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dan untuk menentukan ROP perlu
Jumlah penjualan dapat dilihat pada tabel 4.1 , dihitung terlebih dahulu safety stock /buffer
untuk biaya pemesanan pada Apotek Citra stock. Untuk menghitung safety stock
Sehat Utama sebesar Rp 1.250,00. Dan untuk diperlukan data rata-rata penjualan obat dan
biaya penyimpanan mencakup biaya terkait data lead time masing-masing obat. Selain itu
menyimpan atau membawa persediaan selama juga perlu mempertimbangkan target
waktu tertentu. Biaya penyimpanan adalah 26% pencapaian kerja (service level). Pada Apotek
dari unit cost barang (Heizer dan Render, Citra Sehat Utama Service level sebesar 98%,
2010:97 dalam Prastyorini 2021). sehingga menghasilkan Z = 2,05. Service level
98% maksudnya adalah probabilitas semua
Tabel 2 permintaan dapat dipenuhi adalah 98% dan
Perhitungan EOQ Obat Generik Kelompok A masih ada probabilitas permintaan yang tidak
dapat terpenuhi sebanyak 2%. Lead time atau
Jumlah Harga
Biaya Biaya waktu tunggu obat rata-rata pada Apotek Citra
Nama Pemesa Penyim
No Penjual Obat EOQ Sehat Utama adalah 3 hari. Dan untuk rata-rata
Obat nan panan
an (Rp)
(Rp) (Rp) penjualan/pemakaian obat per hari dapat
Azithro
1 mycin 3.154 7.000 1.250 1.820 66 ditentukan dengan membagi antara total
500 mg penjualan/pemakaian obat pada suatu periode
Lansop
2 razole 8.799 900 1.250 234 307 dengan jumlah harinya yaitu sebanyak 90
Tab
Atorva
hari(bulan Januari-Maret).
3 statin 2.877 2.500 1.250 650 105
20 mg
Clopid Tabel 3
4 ogrel 2.676 2.500 1.250 650 101 Perhitungan ROP Obat Generik Kelompok A
75 mg
Amlodi
5 pine 10 9.200 500 1.250 130 421 Juml
mg ah Lead
Target
Nama Penj Time Safety
Amlodi No Pencap ROP
6 pine 5 14.740 300 1.250 78 687 Obat ualan (Hari Stock
aian
mg Rata- )
rata
Fenofi
7 brate 1.349 3.000 1.250 780 66 Azithrom
300 mg 1 ycin 500 35 3 2,05 215 320
mg
Cefixi
8 me 200 785 3.500 1.250 910 46 Lansopra
2 98 3 2,05 603 897
mg zole Tab
Atorvasta
Atorva 3 32 3 2,05 197 293
9 statin 671 4.000 1.250 1.040 40 tin 20 mg
40 mg Clopidog
4 30 3 2,05 185 275
rel 75 mg
Amlodipi
5 102 3 2,05 627 933
Tabel diatas merupakan Data ne 10 mg
Amlodipi
perhitungan EOQ untuk mengetahui jumlah 6 164 3 2,05 1009 1501
ne 5 mg
pemesanan Optimum pada masing-masing obat Fenofibra
7 te 300 15 3 2,05 92 137
generik yang berada di kelompok A. Pada data mg
tersebut menunjukkan bahwa obat dengan Cefixime
8 9 3 2,05 55 82
200 mg
harga mahal seperti Azithromycin 500 mg, 9
Atorvasta
7 3 2,05 43 64
tin 40 mg
EOQ relatif kecil karena biaya penyimpanan
cukup besar (26%). Sementara EOQ obat
dengan harga yang lebih murah seperti

4
Tabel diatas merupakan data metode EOQ dan ROP agar dapat
perhitungan ROP untuk mengetahui waktu menghasilkan persediaan yang optimal
pemesanan kembali yang ideal pada masing- 5. Bagi peneliti berikutnya disaran untuk
masing obat generik yang berada di kelompok menggunakan teknik pengambilan
A. Berdasarkan perhitungan tersebut, safety sampel yang berbeda dan untuk data
stock obat Azithromycin 500 mg adalah 215 penjualan yang dipakai saya sarankan
tablet dan Reorder point nya 320 tablet. Artinya menggunakan jangka waktu yang
pemesanan obat Azithromycin 500 mg akan berbeda misalkan data selama 6 bulan
dilakukan jika stok obat tersebut mencapai 320 ataupun 1 tahun.
tablet. DAFTAR PUSTAKA
Jumlah tersebut merupakan titik ideal Aisyah, S., Febrianty, F., Batubara, H. D. A.,
dilakukannya pemesanan kembali obat agar Siswanti, I., Jony, J., Supitriyani, S.,
terhindar dari kekurangan stok akibat stock out ...&Yuniningsih,Y.(2020). Manaje
men Keuangan. Yayasan Kita
dan terhindar dari kekurangan stok karena
Menulis.
permintaan yang meningkat
PENUTUP Akhmad. (2018). Manajemen Operasi (Teori
dan Aplikasi dalam Dunia Bisnis).
1. Berdasarkan analisis ABC , terdapat 9 Azkiya Publishing.
jenis (18%) obat generik yang
tergolong kelompok A, dengan nilai Assauri, Sofjan, (2016), Manajemen Operasi
Produksi (Pencapaian Sasaran dan
investasi sebesar 69,33% dari total Organisasi Berkesinambungan)
investasi obat generik. 12 jenis (24%) Edisi ketiga, Jakarta, PT Raja
obat generik yang tergolong kelompok Grafindo Persada.
B, dengan nilai investasi sebesar
20,27% dari total investasi obat Fitrah, M. (2018). Metodologi penelitian:
penelitian kualitatif, tindakan kelas
generik. Dan 29 jenis (58%) obat
& studi kasus. CV Jejak (Jejak
generik yang tergolong kelompok C, Publisher).
dengan nilai investasi sebesar 10,4%
dari total investasi obat generik. Listyorini, P. I. (2016). Perencanaan dan
2. Berdasarkan metode Economic Order Pengendalian Obat Generik dengan
Metode Analisis ABC, EOQ DAN
Quantity (EOQ), Jumlah pemesanan
ROP (Studi Kasus Di Unit Gudang
optimum untuk 9 obat generik yang Farmasi RS PKU ‘Aisyiyah
termasuk kelompok A bervariasi mulai Boyolali). Infokes: Jurnal Ilmiah
dari 40-687 tablet. Rekam Medis dan Informatika
3. Berdasarkan metode Reorder Point Kesehatan, 6(2).
(ROP), diperoleh waktu pemesanan
Menkes RI. 2010 peraturan menteri kesehatan
kembali untuk 9 obat generik yang RI nomor
termasuk kelompok A bervariasi mulai HK.02.02/MENKES/068/I/2010
dari 64-1.501 tablet. tentang kewajiban menggunakan
4. Perlu diterapkan metode analisis ABC obat generik di fasilitas pelayanan
untuk memberikan prioritas yang kesehatan pemerintah.
berbeda terhadap setiap kelompok obat
Menkes RI. 2018 peraturan menteri kesehatan
karena obat dengan nilai investasi RI nomor 26 tentang pelayanan
tinggi memerlukan sistem perizinan berusaha terintegrasi
pengendalian yang lebih ketat secara elektronik sektor kesehatan
dibandingkan obat dengan nilai
Musthafa, H., & SE, M. (2017). Manajemen
investasi rendah, serta diterapkan
Keuangan. Penerbit Andi.

5
Nisa, A. F. (2019). Analisis Pengendalian SMK/MAK Kelas XI. Gramedia
Persediaan Obat Berdasarkan Widiasarana indonesia.
Metode ABC, EOQ dan
ROP. MANAJERIAL, 6(01), 17-24. Sutarman (2017), Dasar-Dasar Manajemen
Logistik, Bandung, PT Refika
Riyadi, S. (2017). Akuntansi Manajemen. Aditama.
Zifatama Jawara.
Suwardi, S. (2015). Hukum Dagang: Suatu
Prastyorini, J. (2021). Analisis Pengendalian Pengantar. Deepublish.
Persediaan Obat dengan Metode
ABC, EOQ dan ROP pada Instalasi Swarjana, I. K., & SKM, M.
Farmasi Rumah Sakit Al-Irsyad (2012). Metodologi penelitian
Surabaya. Jurnal MEBIS kesehatan. Penerbit Andi.
(Manajemen dan Bisnis), 5(2), 140-
150. Vikaliana, R., Sofian, Y., Solihati, N., Adji, D.
B., & Maulia, S. S.
Sayyid, M. (2020). Strategi Pemasaran Bisnis (2020). Manajemen Persediaan.
Farmasi. Zifatama Jawara. Media Sains Indonesia.

Seto, S., (2012), Manajemen Farmasi Edisi Wijaya, A., Sisca, S., Silitonga, H. P., Candra,
Keempat, Surabaya, Universitas V., Butarbutar, M., Sinaga, O. S., ...
Airlangga Press. & Rikki, A. (2020). Manajemen
Sugiyono (2015), Cara Mudah Menyusun: Operasi Produksi. Yayasan Kita
Skripsi, Tesis, dan Disertasi Menulis.
(Cetakan
Kelima), Bandung, Alfabeta. Zaroni, (2019), Circle Of Logistics: Memahami
Sumiyati, S. P., & Yatimatun Nafi”ah, M. M. Strategi dan Praktik Terbaik,
(2021). Akuntansi Keuangan Jakarta, Prasetya Mulia Publishing.
.

Anda mungkin juga menyukai