PENDAHULUAN
Pada saat ini masyarakat Indonesia mulai sadar akan pentingnya kesehatan
bagi dirinya, hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa
tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metode dan tatalaksana) dalam upaya
2012).
persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan juga kekurangan
1
2
pesanan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (Peraturan
Sistem inventory atau persediaan barang merupakan hal yang sangat penting
bagi suatu perusahaan, terlebih lagi jika perusahaan tersebut bergerak dalam
harus diperhatikan karena terkait langsung dengan biaya yang harus dikeluarkan
terhadap fluktuasi permintaan dan ketidak pastian rantai pasokan. Penting bagi
ketersediaan obat terbagi menjadi 3 kategori yaitu stagnant, buffer, dan stockout.
Dikatakan stagnant jika sisa stock melebihi safety stock dan lead time. Dikatakan
buffer jika sisa stok ≤ safety stock dan lead time. Dikatakan stockout jika sisa stok
adalah 0. Salah satu faktor penyebab kondisi obat stagnant menurut Renie&
secara optimaldemi tercapainya ketepatan jumlah dan jenis obat dan perbekalan
3
pasien karena dengan memastikan bahwa pasien menerima obat yang tepat
dengan dosis yang tepat dan pada waktu yang tepat, manajemen obat dapat
ratarata kejadian sebesar 29% selama tahun 2015. Penelitian tersebut juga di
dukung dari hasil penelitian sebelumnya yaitu oleh Suarez, 2015 yang
memaparkan hasil bahwa manajemen obat yang buruk merupakan faktor utama
yang berkontribusi terhadap stok obat habis dan persediaan stagnan. Penulis
baik, seperti menggunakan sistem kontrol stok obat, untuk meningkatkan kontrol
pengelolaan obat sebagai dasar pengendalian safety stock (stok stagnant obat) di
apotek di Kota Batam sangat penting untuk diteliti karena berhubungan langsung
merupakan stok cadangan yang dijaga agar apotek tidak kehabisan stok obat saat
4
konteks ini, safety stock (stok stagnant obat) mengacu pada obat yang tidak laku
terjual dalam periode tertentu. Olah karena itu peneliti tertarik meneliti penelitian
2. Berapa jumlah safety stock (stok stagnant obat) yang perlu dipertahankan di
4. Apa penyebab utama terjadinya stok stagnant obat di apotek di Kota Batam?
Menambah wawasan bagi peneliti tentang cara pengelolaan obat yang baik
dan benar
TINJUAN PUSTAKA
pada penjualan obat – obatan, terdapat obat resep dokter dan obat non – resep
dan membuat atau meramu obat, selain sebagai tempat mengontrol peredaran
adalah toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta
6
7
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta kelancaran praktik
bagian paling depan dan mudah terlihat oleh pasien (Depkes RI,
2016)
terbatas)
dan label obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan
2016).
4. Ruang konseling
memiliki satu set meja dan kursi konseling, lemari buku, buku-
2019)
6. Ruang arsip
(Amalia, 2019)
Apotek (SIA). Surat Izin Apotek (SIA) adalah surat yang diberikan
apotek adalah:
kefarmasian.
kosmetika.
11
komunitas.
lebih banyak dari pada safety stock pada waktu tertentu atau dengan
kata lain bahwa stok obat yang tidak keluar selama 3 bulan keatas.
Obat dikatakan stagnant jika sisa obat pada akhir bulan lebih
instalasi farmasi rumah sakit ini lebih banyak terjadi pada manajemen
logistiknya tetapi ada pula yang berasal dari luar manajemennya. Hal
2015).
secara optimal demi tercapainya ketepatan jumlah dan jenis obat dan
1. Perencanaan Obat
2015).
2. Penganggaran Obat
3. Pengadaan Obat
et al, 2012).
yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit
6. Pemeliharaan Obat
7. Penghapusan Obat
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
Penelitian deskriptif ini untuk menganalisa obat dari segi stagnant obat di
salah satu Apotek di Kota Batam yang ditinjau dari perencanaan dan
pengadaan obat.
III.2.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh apoteker dan TTK yang
bertugas di apotek.
III.2.2 Sampel
dan TTK salah satu Apotek di Kota Batam. Pada penelitian deskriptif ini
peneliti.
III.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
stagnant obat
Tabel 1. Analisis pengelohan obat sebagai dasar pengendalian safety stock ( stagnant
menjadi sampel sesuai dengan apakah mereka memenuhi standar teoretis yang
21
berkaitan dengan topik dan keadaan penelitian. Atau dengan kata lain, kriteria
inklusi adalah kualitas yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam populasi
penelitian.
merugikan.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
Menurut Putri et al., 2017 Teknik pengumpulan data adalah langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini
adalah mendapatkan data. (Putri et al., 2017). Dalam penelitian ini teknik
a. Data Primer
Menurut (Surahman et al., 2020) data primer adalah sumber data yang
b. Data Sekunder
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam hal ini
data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jurnal dan
a. Wawancara (Interview)
dapat diketahui rumusan masalah, tujuan penelitian dan judul penelitian yang
sesuai.
safety stock.
26
dilakukan..
dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan ditampilkan dalam tabel distribusi
Menurut Sugiyono (2013: 244) analisis data adalah proses mencari dan
sebagai berikut:
masing barang.
nilai pemakaian per tahun dengan total nilai pemakaian per tahun.
dari yang memiliki nilai uang paling besar sampai yang terkecil agar
Rineka Aksara.
Amalia Senja. 2019. Perawatan lansia Oleh Keluarga Dan Care Giver.
Hamid, Abdul. 2010. Paduan Penulisan Skripsi (Cetak 1). Jakarta : FEIS UN
Heizer, Jay dan Render. 2012. Manajemen Operasi. (Edisi 9, Buku 2).
Heizer, Jay dan Render. 2015. Manajemen Operasi (Edisi 11). Jakarta:
Salemba Empat
Maulana, 2015. Analisis Efisiensi Persediaan Bahan Baku Susu Sapi Murni
Diponegoro).
Empat.
Graga Ilmu
Bandung: Alfabeta.
Baru Press.