Anda di halaman 1dari 44

TERAPI PENGGANTI GINJAL

Chairul Huda Al Husna


SEKILAS SEJARAH

• Pelaksana Dialisis pertama di Indonesia


• Hemodialisis (HD) :1973
• Continuous Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD): 1985
• Pelaksana Transplantasi Ginjal pertama di Indonesia
• Transplantasi Ginjal (Tx ginjal) : RSCM & RS PGI Cikini (1977)
• Pendiri Unit Pelayanan Terpadu Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi
(PDGH) di RS PGI Cikini
• Pendiri Renal Unit RS PGI Cikini (1973)
CKD/PGK tahap 5
memerlukan TPG
• Dialisis :
• HD → Cuci darah diluar tubuh
• CAPD → Cuci darah didalam tubuh
• Transplantasi ginjal (Tx ginjal) → cangkok
Stage CKD
Siapa yang memerlukan terapi pengganti
ginjal?

• GFR/LFG : 5-15%
• Timbul gejala sindrom uremia
→ seseorang yang tidak mampu lagi melakukan fungsi ekskresi/pembuangan zat
dan air akibat ginjalnya sudah rusak
CKD stage V

Gangguan fungsi Umumnya ukuran


ginjal berlangsung ginjalnya sudah
Ada gejala-gejala dan Membutuhkan Terapi
bertahap, progressif mengecil,
tanda-tanda uremia Pengganti Ginjal (TPG)
dan menetap struktur/differesiasi
(irreversible) cortex - medulla rusak
DIALISIS

Dialisis adalah terapi pengganti ginjal untuk mengeluarkan


cairan dan toksin dari dalam tubuh, pada Gagal Ginjal.

HD dan CAPD
HEMODIALISIS (HD)
HD

HD intermiten (2 atau 3 kali seminggu, 4-5jam/sesi)

Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT) : di ruang ICU

Sustained Low-Efficiency Dialysis(SLED) untuk kondisi-kondisi


klinis yang buruk/hemodinamik tidak stabil.
Hemodialisis (HD)
Dialisis dengan mesin

Darah keluar dari tubuh ke dialyzer

Ginjal buatan (dialyzer) berfungsi membersihkan racun-racun dan mengeluarkan cairan dari tubuh

Diperlukan aliran darah yang cukup a-v fistula/catheter double lument/graft

2-3 minggu selama 4-5 jam di ruang dialisis unit

Menggunakan antikoagulasi : heparin untuk mencegah pembekuan pada ekstracorporal


Proses hemodialisis
• Difusi
→Berpindahnya suatu zat karena tenaga yang ditimbulkan oleh perbedaan
kadar zat (konsentrasi) didalam darah dan dialisat yaitu makin tinggi kadar zat
didalam darah, makin banyak zat yang berpindah kedialisat
• Ultrafiltrasi
→Berpindahnya air dan zat melalui membran semipermiabel akibat tekanan
hidrostatik yang bekerja pada membran atau perbedaan tekanan hidrostratik
didalam kompartemen darah dan dialisat
• Osmosis
→ Berpindahnya air karena tenaga kimiawi yaitu perbedaan osmolalitas darah
dan dialisat
komplikasi

Durante HD Jangka Panjang


• Hipotensi • Resiko CV
• Kramps • Osteodostrofi renal
• Nausea/vomit • Neuropati uremik
• Sakit kepala • Amiloidosis
• Nyeri dada • Aquired cystic disease
• Nyeri punggung • Kegagalan akses
• gatal-gatal
CAPD
CAPD

• Continous Ambulatory Peritoneal Dialisys (CAPD)


• Dialisis Peritoneal Mandiri Berkesinambungan (DPMB)
• “Cuci Darah” dari perut
• Dialisis melalui (dari) perut
• Dialisis Peritoneal (DP)
• INDIKASI
• PGK stadium 5 yang memerlukan dialisis
• Kontra Indikasi
• Absolut
• Kesulitan teknis operasi
• Luka luas di dinding abdomen
• Perlekatan luas dalam rongga peritoneum (akibat operasi abdomen, Inflamasi)
• Tumor atau infeksi di dalam rongga abdomen (adnexitis)
• Riw. Ruptur divertikel, hernia berulang yang tidak dapat dikoreksi.
• Fistel antara peritoneum dan rongga pleura
• Tidak dapat melakukan CAPD secara mandiri
• Relatif
• Obesitas tanpa residual renal function
• Gangguan jiwa
• Gangguan pengelihatan
• Hernia
• Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
• Inflamasi kronik saluran cerna
• Seleksi Pasien berperan dalam keberhasilan CAPD
• Mengingat CAPD membutuhkan kemandirian pasien,
maka seleksi pasien tidak hanya terbatas pada indikasi
dan kontra-indikasi , tetapi perlu mempertimbangkan
beberapa persyaratan.
• Seleksi pasien dilakukan oleh Dr. SpPD-KGH atau Dr. SpPD
terlatih CAPD
• Persyaratan calon pasien CAPD
• Pasien mandiri atau ada yang membantu
• Tinggal ditempat yang bersih dan lingkungan yang sehat
• Bersedia menjalani pelatihan yang intensif
CAPD

• Darah dibersihkan didalam tubuh melalui kapiler di rongga perut


(peritoneum)
• Dipasang selang plastik (catheter) ke peritoneum untuk memasukkan
cairan pembersih (dialisat)
• Racun-racun dan cairan keluar dari kapiler ke dialisat dan dibuang ke
luar tubuh
• Dilakukan sepanjang hari 3-4 pengisian
CAPD

• Menggunakan selaput/membran peritoneum sebagai


filternya
• Berlangsung di ronga peritoneum/cavum abdominal
• Cairan dibiarkan beberapa lama kemudian dikeluarkan
• Perlu waktu kurang lebih 2 jam sehari atau perlu
tempat tertentu untuk mengganti cairan
• Risiko infeksi : peritonitis bila tidak benar melakukan
CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis)
Kelebihan utama Peritoneal Dialisis

Biaya lebih rendah pada


Angka survival sama atau
Lebih baik dalam kebanyakan negara karena
lebih tinggi dari pada HD
mempertahankan sisa fungsi biaya staf dan modal untuk
pada tahun-tahun awal
ginjal peritoneal dialisis lebih
pengobatan
rendah
Insiden pada CAPD

Peritonitis

Tandanya: Cairan keruh


Nyeri perut
Demam
TRANSPLANTASI GINJAL
Transplantasi Ginjal
• Memindahkan satu ginjal dari orang sehat (donor) kepada seorang
pasien penyakit ginjal kronik tahap akhir/terminal (resipien)
• Diawali serangkaian tindakan : menentukan calon resipien dan calon
donor
• Diikuti dengan pemeriksaan jasmani, laboratorium, dan pemeriksaan
penunjang lainnya
• Dilanjutkan dengan tindakan bedah memindahkan ginjal donor ke
resipien
• Diakhiri dengan pemberian obat anti penolakan (imunosupresan)
TUJUAN :

TIDAK MERASA LAGI SAKIT GINJAL

MENJALANI HIDUP NORMAL

TIDAK SEMBUH TOTAL

KONTROL TERATUR
KEUNTUNGAN Tx GINJAL
KUANTITAS HIDUP

KUALITAS HIDUP

DIET LEBIH BEBAS

DAPAT MELAKUKAN PERJALANAN JAUH

MERASA LEBIH SEHAT


National Kidney and Urologic Diseases Information
Clearinghouse (NKUDIC)
National Kidney and Urologic Diseases Information
Clearinghouse (NKUDIC)
DONOR
• Donor hidup / living donor
• Keluarga → related donor
• Non keluarga → non related donor
• Cadaver donor : mati batang otak
Kontra indikasi donor/resipiens
• Umur <18 tahun atau > 65 tahun
• Hipertensi (>140/90 mmHg) atau dalam pengobatan
• DM
• Proteinuria >250 mg/24
• Riwayat batu ginjal
• LFG <80mml/m
• Hematuria atau kelainan urologi
• Keganasan
• Infeksi kronis
• penyakit ekstra renal yang tidak mungkin menjalani pembedahan atau
memburuk dengan obat-obatan imunosupresan
Evaluation Of Kidney Function In Potential
Kidney Donor
Serum creatinine.

Intra venous pyelography.

Urine analysis.

Urine Culture.

GFR > 70 ml/min.


Factor Effecting Transplant Outcome

Donor Characteristics

Recipient Characteristics

Immunosuppression

Post Transplant Management


Immunosuppression

Induction • Polyclonal antibodies

agents • Monoclonal antibodies

• Kortikosteroids
Maintenance • Antiproliperative

agents •

Calcineurin inhibitors
mTOR inhibitor
Kesimpulan
• Hidup dengan dua ginjal sehat adalah sangat baik
• Hidup dengan satu ginjal cukup baik
• Hidup tanpa ginjal dimungkinkan dengan terapi pengganti ginjal
(TPG)→ dialisis atau transplantasi ginjal
MASALAH KEPERAWATAN
• Kelebihan volume cairan
• HD
• Gangguan pertukaran gas
• HD, CAPD
• Asidosis metabolic, kelebihan cairan
• Ketidakpatuhan
• HD, CAPD, TxG
• Manajemen cairan, diet, medikasi
• Kurang pengetahuan
• CAPD → terkait pengetahuan rawat luka Terkait komplikasi intra HD
• Resiko infeksi • Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer  hipotensi
• CAPD, TxG
• Nyeri akut
• Hipertermi
• HD, CAPD, TxG • Gangguan rasa nyaman  gatal-gatal

Anda mungkin juga menyukai