Anda di halaman 1dari 23

Peritoneal Dialisis

Dr. Syella Ania


Definisi
Peritoneal dialisis 
merupakan suatu proses dialisis di dalam rongga
perut yang bekerja sebagai penampung cairan
dialisis dan peritoneum sebagai membran
semipermeabel yang berfungsi sebagai tempat
yang dilewati cairan tubuh yang berlebihan dan
solute yang berisi racun ureum yang akan
dibuang
Jenis peritoneal dialisis

1. Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis


(CAPD)
2. Automated Peritoneal Dialysis (APD)
CAPD

Prinsip Kerja CAPD


• Terjadi Difusi dan Osmosis di dalam
rongga peritoneal
• Perpindahan cairan CAPD dipengaruhi
oleh:
Kualitas membran
Ukuran dan karakteristik larutan
Volume dialisat
• Produk limbah nitrogen dalam serum
stabil
• Nilainya tergantung pada:
Fungsi ginjal yang tersisa
Volume dialisat
Kecepatan produk limbah diproduksi
Kriteria

1. Pasien mandiri: dapat mengerjakan


semua prosedur CAPD sendiri dan tidak
mempunyai keterbatasan fisik
2. Memahami prinsip asepsis dan antisepsis
serta dapat menerapkan dengan baik
3. Pasien tinggal di tempat yang bersih dan
lingkungan yang sehat
4. Pasien dapat dengan mudah
berkomunikasi langsung dengan dokter atau
perawat CAPD di unit dialisis
Syarat CAPD
1. Pasien dg PGK tahap 5 yang telah didiagnosis
oleh seorang KGH atau internist yang telah
mengikuti pelatihan HD dan dinilai mampu untuk
melaksanakan CAPD

2. Pasien telah mendapat penjelasan dan


pelatihan intensif mengenai prosedur CAPD dan
komplikasinya

3. CAPD dapat dilakukan sebelum atau sesudah


dilakukan tindakan HD
Cara kerja CAPD

• Proses CAPD diawali dengan memasukan


cairan dialisat ke dalam rongga perut melalui
selang kateter yang tlah ditanam sebelumnya
didalam rongga perut.
• ketika cairan dialisat berada dalam rongga
perut terjadi proses osmosis,sehingga zat-zat
racun di dalam darah akan ditarik keluar ,begitu
pula dengan kelebihan air juga akan ditarik .
• proses ini memerlukan waktu 4-6 jam.
Prinsip Peritoneal Dialisis
Teknik pemasangan kateter Tenckhof
Komposisi Standar Cairan Peritoneal
Dialisis
Na 132 mmol/l
Ca 1,25mmol/l
Mg 0,5 mmol/l
Cl 100 mmol/l
lactate 35 mmol/l ev. lactate/bicarbonate
glukose 1,36-4,25 g/dl
osmolarity 347-486
pH 5,2
GDP (degradation products of glucose)
Jenis kateter peritoneal dialisis
Proses Peritoneal Dialisis

1. Memasukan cairan dialisat kedalam rongga peritoneum.


2. Cairan dibiarkan dalam rongga perut untuk selama
periode waktu tertentu (biasanya selama 4-6 jam)
3. Keluarkan cairan dari dalam peritoneum
Kelebihan CAPD
a. Menggunakan peralatan yang sederhana,sehingga
dapat dilakukan sendiri
b. Lebih fleksibel ,karena tidak harus dilakukan di rumah
sakit,sehingga memungkinkan pasien CAPD untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
c. Pasien CAPD dapat menjalani diet dengan lebih
longgar,dengan kebutuhan protein lebih
tinggi,cairan,garam dan kalium tidak harus selalu
dibatasi (dibanding penderita tanpa dialysis).
d. Lebih baik dalam mempertahankan sisa fungsi ginjal
e. Biaya lebih rendah
f. Angka survival sama atau lebih tinggi apabila HD pada
tahap awal penyakit
Kekurangan CAPD

a. Resiko infeksi (peritonitis) terjadi apabila pasien tidak


hati-hati dalam mengganti cairan/kurang menjaga sterilitas
(kebersihan) alat.
b. Dapat menyebabkan timbulnya rasa jenuh,karena harus
melakukan hal yang sama setiap hari.
c. Adanya cairan didalam perut membuat pasien tidak
nyaman dan mengganggu.
d. Cenderung memudahkan terjadinya hernia dan sakit
punggung/pinggang.
Indikasi CAPD

• Medik :
 Gangguan Kardiovascular
 Kesulitan Akses

• Sosial
 Pasien Lansia
 Pasien yang Aktif
 Pilihan pasien sendiri
 Jauh dari RS
Kontra Indikasi
• Perlekatan akibat pembedahan atau penyakit
inflamasi sistemik sebelumnya
• Nyeri punggung kronis yang rekuren disertai
riwayat kelainan pada diskus intervertebralis
• Adanya riwayat kolostomi, ileostomy, atau ileal
conduit dapat meningkatkan resiko peritonitis
(tidak absolut)
• Pasien dengan terapi immunosupresi
• Pasien dengan artritis
Komplikasi

• Peritonitis
• Kebocoran
• Perdarahan
• Komplikasi lain
– Hernia abdomen
– Hipertrigliserida
– Nyeri punggung bawah dan anoreksia
– Pembentukan bekuan dalam kateter
peritoneal dan konstipasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai