Anda di halaman 1dari 19

KONSEP BERSUCI DAN SHOLAT

(pasien dengan luka gangren, pasien colostomi dan terpasang kateter)

Faqih Ruhyanudin

KP17-KMB2-PSIK-UMM 2021
1. Konsep dan tata cara bersuci
2. Konsep dan tata cara Sholat
MATERI
PEMBELAJARAN 3. Tata cara bersuci dan sholat pada pasien
dengan luka gangren, pasien colostomi dan
terpasang kateter
Pasien yang menggunakan dower kateter pada saat dirawat di rumah
sakit sebagian besar tidak melaksanakan shalat 5 waktu. Berdasarkan
fenomena pasien yang terpasang alat medis, tidak mengetahui tata
cara shalat saat dirawat.

Thaharah )ٌ‫(طَهَا َرة‬ Bahasa: Membersihkan sesuatu dari kotoran
Istilah: Membersihkan diri, pakaian, tempat, dan benda-
benda lain dari najis dan hadats menurut cara-
cara yang ditentukan oleh syariat Islam.

Kegiatan bersuci dapat dilakukan dengan berwudhu, tayammum, istinja’


(cebok), mandi, dan bersuci membersihkan badan, pakaian, dan tempat
Ringan (Mukhafafah)
Sedang (Mutawasithoh)
Berdasarkan tingkat pensucian - darah, nanah, muntah, benda yang keluar Menghilangkan warna, rasa, aroma
dari kemaluan depan dan belakang →
padat, cair, gas
Berat (Mughaladah)
-Anjing dang Babi
1. Pasien menggunakan diaper
a. Pasien yang mengenakan diaper perlu mengganti diapernya (jika kotor) saat waktu
shalat telah tiba
b. Pada kasus pasien kencing dan atau berak terus menerus, pasien dituntut mengganti
diaper ketika waktu shalat telah masuk. Jika setelah waktu shalat masuk dan pasien
telah mengganti diaper, lalu pasien kencing dan/atau berak, maka tidak mengapa.
c. Jika pasien kencing dan/atau berak tidak terus menerus (periodik), maka wajib bersuci
setelah kencing atau berak. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mengganti diaper,
pasien tetap wajib shalat meskipun dengan pakaian bernajis. Dalam kondisi tidak
memungkinkan untuk bersuci semacam ini shalatnya tetap sah.
2. Pasien dengan KOLOSTOMI, KATETER URIN
1. Pasien yang menggunakan KOLOSTOMI, KATETER URIN tetap dapat melaksanakan
shalat. Adanya KOLOSTOMI, KATETER URIN tidak menghalangi keabsahan shalat.
2. Berkenaan dengan kewajiban bersuci dari hadas, pasien dengan KOLOSTOMI, KATETER
URIN wajib berwudhu kembali jika buang air besar atau buang angin, buang air kecil.
3. Adapun BAB atau BAK tidak disadari oleh pasien, dan ia tidak wajib mengulang wudhu
karenanya
Hadas kecil BERWUDHU

HadAs besar MANDI

1. Pasien dapat berwudhu dan boleh terkena air : wudhu seperti biasa.
2. Pasien boleh terkena air, namun tidak dapat berwudhu : pasien diwudhukan.
3. Sebagian anggota wudhu pasien tidak boleh basah oleh air : bagian yang
boleh terkena air dibasuh seperti biasa, bagian yang tidak boleh basah diusap
dengan kain atau tangan basah. Jika tidak boleh diusap, maka dibiarkan.
Namun setelah berwudhu pasien bertayamum dengan niat men-tayamumkan
bagian yang ditinggalkantersebut.
4. Pasien tidak boleh dibasuh maupun diusap dengan air : pasien bertayamum
atau ditayamumkan.
PUS Feses
Darah
Flatus
Bau

Urin
− akar kata sholat adalah “shalla” ‫ْي كِ ٰت بًا َّم ْوقُ ْوًت‬ِ‫ن‬ ِ‫ت علَى الْم ْؤ‬
‫م‬ ‫ن‬ ‫ا‬‫ك‬َ ‫ة‬
َ ‫و‬‫ل‬ٰ ‫الص‬
َّ َّ
‫ن‬ ِ
‫ا‬
“sholattun” yang berarti wa
َْ ُ َ ْ َ
Artinya: "Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang
aqimushshalata da'aa’. ditentukan waktunya atas orang-orang yang
− Kata shalla memiliki arti doa dan kata beriman." (QS. An Nisa: 103)

shalat artinya mendirikan sholat. ِْ ِ‫الراك‬


‫ْي‬ ‫ع‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ع‬‫ك‬ ‫و‬ ٰ
‫ك‬ َّ
‫الز‬ ‫وا‬ ‫ت‬ ٰ
‫ا‬‫و‬ ‫ة‬ ‫و‬ ٰ
‫ل‬ ‫الص‬ ‫وا‬ ‫م‬ ِ
− Secara istilah: “Serangkaian ucapan َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ‫ار‬‫و‬ ‫ة‬
َ َُ َ َّ ُ ْ ‫َواَق‬
‫ي‬
dan gerakan yang tertentu yang Artinya: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat,
dan rukuklah beserta orang yang rukuk." (QS. Al
dimulai dengan takbir dan diakhiri Baqarah: 43)
dengan salam, dikerjakan dengan niat
dan syarat-syarat tertentu”
1) Niat, 2) takbiratul ihram, 3) membaca
Fatihah, 5) ruku’, 6) i’tidal, 7) sujud, 8) iftirasy,
Rukun SHOLAT 9) tasyahud akhir, 10) shalawat, 11) salam,
12) tertib
Kewajiban Sholat
“ ‫اَّللُ بِ ُك ُم الْيُ ْس َر َوََل يُ ِري ُد بِ ُك ُم الْعُ ْس َر‬
َّ ‫يُ ِري ُد‬
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu” [Al-Baqarah/2 : 185]

َّ ‫فَاتَّ ُقوا‬
ْ ‫اَّللَ َما‬
‫استَطَ ْعتُ ْم‬
“Bertaqwalah kalian kepada Allah semampu kalian.”
(QS. At-Taghabun: 16).

ِ ‫ فَِإ ْن ََل تَستَطع فَ َق‬،ً‫صل قَائِما‬


‫ فَِإ ْن ََل تَ ْستَ ِطع فعلى جنب‬،ً‫اعادا‬ ْ َُ
“Kerjakanlah shalat dengan berdiri, jika tidak mampu
maka dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka
dengan berbaringa.” (HR. Bukhari).
Terpasang kolostomi, kateter urin
persepsi perlu disamakan adalah penggunaan kateter urine, kolostomi bag sebagai
tindakan medis yang invasif, senantiasa dilakukan dengan mempertimbangkan indikasi
dan kontraindikasi pasien yang dilakukan tindakan tersebut. Penggunaannya perlu
dipertimbangkan sebagai suatu kondisi yang dlarurat dan beralasan
Melepas Kateter, kolostomi saat akan sholat → Jika memungkinkan
→ Jika tidak mungkin dilepas:
a Bersuci setiap akan melaksanakan sholat fardhu
b Membersihkan diri dari najis yang ada
Sholat jamak: dhuhur – Ashar, Maghrib – Isya’
‫ مث تؤخرين املغرب‬،ً‫فإن قويت على أن تؤخري الظهر وتعجلي العصر مث تغتسلني حني تطهرين وتصلني الظهر والعصر مجعا‬
…‫وتعجلني العشاء مث تغتسلني وجتمعني بني الصالتني فافعلي‬
“Jika kamu sanggup, lakukan hal berikut: akhirkan shalat dzuhur dan segerakan shalat asar di awal waktu. Kamu mandi
kemudian shalat dzuhur dan asar dijamak. Kemudian kamu akhirkan shalat maghrib dan segerakan shalat isya di awal waktu,
kemudian kamu jamak dua shalat itu…dst.” (HR. Turmudzi dan yang lainya)
1. Berdiri tegak bagi yang mampu, jika tak mampu boleh bersandar pada dinding atau bertumpu pada
tongkat.
2. Rukuk, sujud dan duduk seperti biasa jika mampu, jika tidak, boleh duduk di atas kursi dan
membungkukkan badan saat sujud.
3. Jika tak mampu duduk dikursi, boleh duduk dan posisi yang dianjurkan bersila. (HR.An-Nasai no 1662).
4. Ketika rukuk, disunnahkan meletakkan kedua tangan di atas lutut, kemudian membungkukkan tubuh
untuk menggambarkan posisi rukuk.
5. Saat sujud, diwajibkan bersujud di atas lantai, jika tak mampu, hendaklah meletakkan tangan diatas
lantai dan membungkukkan tubuhnya untuk mengisyaratkan sujud.
6. Jika tak mampu, kedua tangan diletakkan di atas lutut, kemudian membungkukkan tubuh untuk
mengisyaratkan sujud, dan posisi tubuh lebih rendah dari posisi rukuk.
7. Jika tak mampu, dapat dilakukan berbaring, yaitu menghadap kiblat. Jika tak bisa, boleh menghadap
kemana saja. Namun, miring ke kanan lebih dianjurkan daripada ke kiri. (Al-Bukhari no 1117).
Shalat dengan telentang, kedua kaki mengarah ke kiblat. Kepala lebih tinggi dari badan, agar wajah
menghadap kiblat.Jika tak bisa, boleh menghadap kemana saja.
8. Jika tak bisa, boleh shalat dengan isyarat mata. Yaitu memejamkan mata sejenak untuk
mengisyaratkan ruku, dan memejamkan mata lebih lama untuk mengisyaratkan sujud.
9. Jika tak mampu, boleh melaksanakan shalat dengan hatinya. Caranya dengan bertakbir, membaca
bacaan, berniat ruku dan sujud, serta berdiri dan duduk dalam hatinya. Dalam kondisi ini, tidak
dianjurkan shalat dengan kedipan mata dan dengan isyarat jari tangan, karena tak ada dalilnya.<
• Kaum muslimin boleh melaksanakan shalat sesuai dengan keadaan yang dia mampu,
namun jangan sampai dia meninggalkan cara shalat yang lebih sempurna padahal masih
mampu diusahakan. Seperti orang yang masih bisa duduk, maka dia tidak boleh shalat
sambil berbaring. Atau orang yang masih bisa wudhu, namun memilih untuk melakukan
tayamum.
• Pelaksanaan ibadah ritual dalam Islam selalu memiliki sisi toleransi dan untuk itu,
janganlah terlalu memperdebatkan persoalan hukum. Penerapan hukum Islam tidak
selamanya berorientasi pada hal-hal yang ideal, tetapi selalu ada beberapa pertimbangan
khusus yang mengakibatkan terjadinya keringanan, seperti dalam kondisi penyebaran
penyakit SARS-CoV-2. Bahkan, kebutuhan sekunder terkadang dikategorikan sebagai
kebutuhan primer. Ini bertujuan untuk memudahkan umat melaksanakan perintah agama
dan mencegah bahaya yang ditimbulkan. Berbagai kondisi yang menunjukkan situasi
umum balwa (musibah umum yang sulit terhindarkan) berdampak pada perubahan hukum
yang pada akhirnya dapat ditolerir dan dimaafkan.

Anda mungkin juga menyukai