Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


TERAPI PENGGANTI GINJAL

ARI BUDIATI SRI HIDAYATI


Definisi PGK

 Kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga bulan. Berdasarkan
nilai penanda laboratoris rti proteinuria atau pengecilan ukuran organ
pada pencitraan. Jika tidak ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis PGK
ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang dari 60
ml/menit/1,73m2.4 (KDOQI, 2003)
 Suatu proses patofisiologis dengan etiologi beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. ditandai penurunan fungsi ginjal yang ireversibel sehingga,
setelah mencapai suatu derajat, memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap berupa dialisis atau transplantasi.
TAHAP PENYAKIT GINJAL KRONIS
STAGE GFR Keterangan
(ml/menit/1.73m2 )

1 > 90 GFR normal atau meningkat, dengan


bukti kerusakan ginjal lainnya

2 60–89 Sedikit penurunan GFR, dengan bukti


kerusakan ginjal lainnya
3a 45–59 Penurunan moderat dalam GFR,
dengan atau tanpa bukti kerusakan ginjal lainnya
3b 30–44

4 15–29 Penurunan GFR yang parah, dengan atau


tanpa bukti kerusakan ginjal lainnya

5 < 15 Gagal Ginjal Terminal


Diagnosis harus berdasarkan bukti CKD selama 3 bulan
MACAM-MACAM TERAPI PENGGANTI
GINJAL

1. Terdapat 2 jenis terapi pengganti ginjal yaitu :


a. Dialisis yang terdiri dari hemodialisis, dialisis peritoneal dan hemofiltrasi.
b. Transplantasi ginjal yang dapat berasal dari donor hidup atau donor jenazah (cadaver).
2. Dialisis menurut kebutuhan pemakaian dibagi menjadi 2 jenis yaitu,
a. Dialisis temporer yang bersifat akut dan atau perioperatif.
b. Dialisis kronik.
( KONSENSUS DIALISIS PERNEFRI, 2013)
CARA KERJA TERAPI PENGGANTI
GINJAL
 Hemodialisis
 Hemodialisis merupakan terapi yang paling sering digunakan pada penderita
gagal ginjal kronis (PERNEFRI, 2012).
Hemodialisis (HD) Dialisis dengan mesin, Darah keluar dari tubuh ke dialyzer.
Ginjal buatan (dialyzer) berfungsi membersihkan racun-racun dan mengeluarkan cairan
dari tubuh, Diperlukan aliran darah yang cukup a-v fistula/catheter double lument/graft,
dilakukan 2-3x seminggu selama 4-5 jam di ruang dialisis , dengan antikoagulasi :
heparin untuk mencegah pembekuan.
.
Dengan Prinsip : difusi, osmose dan ultrafiltrasi
Berpindahnya zat toksin dan limbah dalam darah pasien dikeluarkan melalui
proses diffuse dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi
tinggi ke cairan dialisat dengan konsentrasi rendah.
Air yang berlebihan dikeluarkan dari tubuh melalui proses osmose yang dikendalikan
dengan gradient tekanan yang bergerak dari tekanan yang tinggi (tubuh) ke tekanan
yang lebih rendah (cairan dialisat).
Gradien ditingkatkan melalui penambahan tekanan negative yang disebut ultrafiltrasi
pada mesin dialisat. Di dalam mesin tekanan negative sebagai kekuatan menghisap pada
membrane dan memfasilitasi pengeluaran air.
(Konsensus Dialisis PERNEFRI 2013, Paul M. Palevsky, 2014 ; Brunner & Suddarth 2013)
Prinsip kerja CAPD

 Darah dibersihkan di permukaan peritoneal/ cavum abdominal, lapisan dinding


abdomen yang berfungsi sebagai membrane semi permeabel , Dipasang slang
plastik/catheter ke rongga perut untuk memasukkan cairan pembersih (dialisat),
Racun-racun/cairan keluar dari kapiler ke dialisat dan dibuang ke luar tubuh,
setiap hari hari dilakukan 3-4 pengisian dan penggantian cairan.
(Konsensus Dialisis PERNEFRI 2013, Paul M. Palevsky, 2014 ; Brunner &
Suddarth 2013)
Transplantasi ginjal

 Memindahkan satu ginjal dari orang sehat (donor) kepada seorang pasien penyakit ginjal kronik tahap
akhir/terminal (resipien)
 Diawali serangkaian tindakan : menentukan calon resipien dan calon donor, diikuti dengan pemeriksaan
jasmani, laboratorium, dan pemeriksaan penunjang lainnya .
 Dilanjutkan dengan tindakan bedah memindahkan ginjal donor ke resipien dan diakhiri dengan
pemberian obat anti penolakan (imunosupresan)
( Konsensus Transplantasi ginjal PERNEFRI 2013, Paul M. Palevsky, 2014 ; Brunner & Suddarth 2013)
INDIKASI, KONTRAINDIKASI DAN EFEK SAMPING TERAPI
PENGGANTI GINJAL

Hemodialisis
 Indikasi : mengeluarkan zat toksin dan produk limbah serta cairan yang berlebihan dalam tubuh karena
tubuh tidak mampu melakukan proses tersebut.
 Kontra indikasi : kesulitan akses vaskuler, fobia terhadap jarum, gagal jantung, hemodinamik tidak stabil,
HIV/AIDS stadium lanjut.
 Efek Samping : hipotensi, Kramps, Nausea/vomit , Sakit kepala , Nyeri dada , Nyeri punggung , gatal-
gatal
 Komplikasi jarak panjang : Resiko gangguan CV, Osteodostrofi renal, Neuropati uremik, Amiloidosis,
Aquired cystic disease, Kegagalan akses
(Paul M. Palevsky, 2014 ; Konsensus Dialisis, 2013 ; Brunner & Suddarth 2013)
Indikasi dan Kontraidikasi pada CAPD

 Indikasi : Diabetes mellitus, Penyakit kronik : anemia, HIV positif, hepatitis, kelainan perdarahan.
Psikososial : gaya hidup aktif, jadwal bervariasi, takut jarum, memerlukan diet bebas, alergi terhadap
antikoagulan
 Kontraindikasinya : Penyakit radang pada daerah perut, Kelainan psikotik berat/manik/depresi,
Ketidakmampuan intelektual dan tidak ada yang membantu
 Efek samping : peritonitis dengan di tandai Cairan keruh, Nyeri perut, Demam.
(Paul M. Palevsky, 2014 ; Konsensus Dialisis, 2013 ; Brunner & Suddarth 2013)
Transplantasi ginjal

 Indikasi :
Resipien : Semua pasien penyakit ginjal kronik stadium 5, kecuali dengan kontra indikasi
Donor : Semua individu berumur diatas 18 tahun atau sudah menikah.
 Kontra indikasi :
Resipien : Penyakit CV yang berat (EF <35%, Keganasan, DM dengan kegagalan organ multiple, Psikosis,
Ketergantungan obat, Hepatitis kronik aktif dan sirosis hati, harapan hidup yang kurang dari 5 tahun atau
kualitas hidup yang rendah, <18 th dan >65 tahun, Hipertensi (>140/90 mmHg), Proteinuria >250
mg/24, Riwayat batu ginjal , LFG <80mml/m, Hematuria atau kelainan urologi, Infeksi kronis penyakit
ekstra renal yang tidak mungkin menjalani pembedahan atau memburuk dengan obat-obatan
imunosupresan
Kontra Indikasi

Donor :Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 75,ml/menit/1,73 m 2, Proteinuria lebih
dari 300 mg/24 jam, Hematuria mikroskopik patologis, Batu ginjal multipel atau
berulang, Kista ginjal multiple, Riwayat penyakit ginjal polikistik dalam keluarga,
Hipertensi tidak terkontrol atau dengan kerusakan, target organ, DM, penyakit CV,
Insufisiensi paru, Penyalahgunaan alkohol serta narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
(NAPZA), HIV positif, HbsAg positif kepada resipien yang negatif atau tidak, terproteksi
(anti HBs negatif), Hepatitis C positif kepada resipien negative, keganasan, Psikosis,
Retardasi mental, Hamil, Kelainan neurologis berat.
 Efek samping : ulcerasi gastrointestinal dan perdarahan, kolonisasi jamur di
traktus Gastrointestinal , penyakit CV karena usia yang sudah lanjut,
kemungkinan timbulnya tumor.
( Konsensus Transplantasi ginjal PERNEFRI 2013, Paul M. Palevsky, 2014 ;
Brunner & Suddarth 2013)
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TERAPI PENGGANTI
GINJAL

 PENGKAJIAN
 Riwayat kesehatan sebelumnya.
 Riwayat kesehatan saat ini : keluhan utama, riwayat tindakan TPG apa, sejak
kapan, di mana, riwayat pemakaian obat rutin, sejak kapan, riwayat alergi
obat, efek samping yang sering timbul saat dilakukan tindakan TPG, riwayat
diet, Riwayat pemeriksaan kesehatan terakhir.
SDKI

 Risiko perfusi renal tidak efektif


 Hipervolemia
 Pola nafas tidak efektif
 Gangguan pertukaran gas
 Intoleransi aktifitas
 Risiko syok
 Ketidakberdayaan
 Risiko infeksi
SLKI

 Perfusi renal, status cairan


 Keseimbangan cairan, status cairan
 Pola nafas, keseimbangan asam basa.
 Pertukaran gas, keseimbangan asam basa
 Toleransi aktifitas, konservasi energy
 Tingkat Syok, keseimbangan asam basa.
 Keberdayaan, dukungan keluarga
 Tingkat Infeksi, status imun.
SIKI

 Pencegahan syok, manaemen cairan


 Manajemen hypervolemia, pemantauan cairan
 Pemantauan respirasi, dukungan kepatuhan program pengobatan.
 Pemantauan respirasi, terapi oksigen
 Manajemen energy, terapi aktifits
 Pencegahan syok, pemantauan cairan
 Promosi harapan, promosi dukungan keluarga
 Pencegahan infeksi
MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN DENGAN HEMODIALISA

 Pasien dan keluarga harus mendapat penjelasan tentang perjalanan alamiah


penyakitnya dan risiko yang timbul di kemudian hari termasuk terapi dialisis
atau transplantasi.
 Terapi pengganti ginjal, terapi yang dilakukan secara terus-menerus, perlu
persiapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
 Edukasi pra-dialisis tentang riwayat alamiah penyakit ginjal, perubahan diet,
persiapan ke tahap gagal ginjal terminal diantaranya pembuatan akses
vaskuler.
EVIDENCE BASED NURSING

 Terapi mandi herbal Cina untuk pengobatan pruritus uremik


 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6509860/pdf/
12906_2019_Article_2513.pdf
Alhamdulillah
Matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai