Anda di halaman 1dari 39

Oleh : Heri Efrian

PKBI Aceh
 Penyakit menular yang disebabkan oleh cacing
filaria dan dapat menimbulkan cacat seumur
hidup.
 Nama lain penyakit ini adalah penyakit kaki gajah
karena cacat yang terjadi adalah pembengkakan
kaki yang sangat berat atau elephantiasis.
 Pembengkakan juga bisa terjadi di alat kelamin,
payudara, tangan, tergantung jenisnya
 Penyakit ini dapat mengenai semua orang dari
semua golongan usia
 Bukan penyakit kutukan atau turunan
PENDERITA FILARIASIS
Penderita Hidrokel
 Filariasis di sebabkan oleh cacing filaria yang
menyerupai benang yang hidup didalam tubuh
manusia
 Cacing ini dapat bertahan hidup selama 4
sampai 6 tahun di dalam kelenjar getah bening
Cacing dewasa disebut makrofilaria
Anak cacing disebut mikrofilaria
 Cacing dewasa akan menghasilkan ribuan anak
cacing (mikrofilaria)
 Anak cacing akan masuk ke pembuluh darah di
malam hari
 Ada tiga jenis
cacing filaria di
Indonesia
 Brugia Malayi
 Brugia Timori
 Wuchereria
Bancrofty
 W. bancrofty
 Daerah perkotaan seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang
 Ditularkan oleh nyamuk culex
 Mikrofilaria keluar ke darah tepi di malam hari
 B. malayi
 Menyebar hampir di seluruh Indonesia
 Daerah pesawahan ditularkan nyamuk anopheles
barbirosis
 Daerah rawa dan hutan rimba ditularkan nyamuk
mansonia spp
 lebih dari 70% kasus filariasis di Indonesia disebabkan
oleh Brugia malayi
 B. timori
 Terutama di daerah pesawahan di NTT dan Maluku
tengah
 Ditularkan oleh nyamuk anopheles barbirosis
Gambar Cacing Dewasa
Filaria di Sal & Klj Limfe
Cacing dewasa Anak cacing
Anak cacing (Mikrofilaria)
dalam tubuh (mikrofilaria) masuk pembuluh
manusia darah tepi

Cacing masuk ke badan Nyamuk menghisap darah


orang lain yang digigit orang yang mengandung
nyamuk mengandung anak anak cacing
cacing
 Semua nyamuk bisa menularkan filariasis: nyamuk
rumah, nyamuk got, nyamuk hutan, dan nyamuk
rawa-rawa
 Di Indonesia diperkirakan terdapat lebih dari 23
spesies vektor nyamuk penular filariasis yang
terdiri dari genus Anopheles, Aedes, Culex,
Mansonia, dan Armigeres

 Sehingga memberantas cacing dalam tubuh


manusia lebih mudah daripada memberantas
nyamuk penular yang sangat banyak jenisnya.
LINGKUNGAN PERINDUKAN VEKTOR

SAWAH GOT / SALURAN AIR

RAWA-RAWA TANAMAN AIR


 Banyak terjadi orang dengan anak cacing
(mikrofilaria) dalam tubuhnya tanpa gejala
 Tahap awal (akut)
 Demam berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan,
dapat sembuh sendiri tanpa diobati
 Timbul benjolan di lipat paha atau kulit
(sekelan/limfadenitis)
 Teraba adanya urat seperti tali yang berwarna
merah dan terasa sakit, mulai pangkal paha ke arah
ujung kaki atau dari ketiak kearah ujung tangan
 Tahap lanjut (kronis)
 Terjadi pembesaran pada kaki, tangan, kantong
buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita
 Pembesaran awalnya hilang tapi lama kelamaan
akan menjadi cacat menetap yang tidak bisa
disembuhkan
 Pemeriksaan klinis akut berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
 Anamnesa berupa pertanyaan tentang riwayat
penyakit dalam 3 bulan terakhir:
 Demam berulang-ulang 3 – 5 hari terutama setelah
bekerja berat.
 Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah lipat
paha, ketiak dll.
 Peradangan saluran kelenjar getah bening menjalar dari
pangkal paha/lengan ke arah ujung kaki/tangan.
 Abses
 Parut
Demam berulang Limfadenitis Abses di ketiak

Limfangitis Abses yang pecah Parut/Bekas abses


 Filariasis ditularkan dari seseorang yang
dalam darahnya terdapat anak cacing
kepada orang lain melalui gigitan
nyamuk
 Dalam waktu 1 – 2 mgg kemudian anak
cacing berubah menjadi larva dan dapat
ditularkan kepada orang lain sewaktu
nyamuk mengigitnya.
 Hasil pemeriksaan darah jari untuk menemukan
anak cacing (mikrofilaria)
 Banyak orang yang positif mengandung anak
cacing (mikrofilaria) tanpa tanda dan gejala
 Penderita tahap lanjut dengan gejala bengkak
di kaki atau di scrotum, pemeriksaan darah
untuk anak cacing (mikrofilaria) bisa
menunjukan hasil negatif, karena kemungkinan
besar cacingnya sudah mati.
 Pemberian Obat Pencegahan Masal Filariasis adalah
memberikan obat anti filariasis (DEC & Albendazole)
kepada semua penduduk di daerah endemis filaria.

 Manfaat obat anti filariasis atau disebut juga obat


pencegahan filariasis
 Menghentikan perkembangbiakan cacing filariasis
 Mencegah semua penduduk dari penularan filariasis
 Melindungi anak anda tertular filariasis
 Mengobati cacingan

 Pemberian Obat Pencegahan Masal Filariasis


dilakukan terhadap semua penduduk, satu tahun
sekali, sedikitnya selama 5 (lima) tahun berturut-
turut.
DOSIS OBAT BERDASARKAN UMUR

UMUR
DEC Albendazole
(100 mg) (400mg)
(Tahun)
2-5 1 1
6 - 14 2 1
> 14 3 1

Sekali setahun selama minimal 5 (lima) tahun


Seluruh penduduk yang tinggal di daerah
endemis filariasis, yaitu ;

 Usia > 2 tahun


 Tidak sedang hamil
 Tidak sedang sakit
Penduduk yang ditunda adalah :
 anak-anak usia < 2 tahun
 ibu hamil
 Penderita gangguan fungsi hati
 Penderita gangguan fungsi ginjal
 orang yang sedang sakit berat sedang
menjalani pengobatan intensif
 penderita filariasis dengan serangan akut
(tunggu sampai sembuh)
 Balita marasmus/kwasiorkor
 Penduduk usia lanjut (70 tahun lebih)

 Penderita dalam serangan epilepsi (ayan).


 Orang yang tidak mau minum obat
anti filariasis pada saat pelaksanaan
pemberian obat masal pencegahan
filariasis, berisiko:
Menularkan anak cacing filariasis
pada orang lain
Tertular dan menderita sakit
filariasis
 Obat POPM Fil akan membunuh anak
cacing dan cacing filaria
 Cacing yang mati oleh obat POPM Fil di
dalam tubuh bisa menyebabkan reaksi
yang disebut reaksi pengobatan
 Reaksi pengobatan yang mungkin terjadi
adalah: sakit kepala, gatal-gatal, mual
 Reaksi biasanya ringan
 Jika
ada reaksi obat melapor kepada
petugas puskesmas untuk diperiksa lebih
seksama
 Mencegah agar tidak digigit nyamuk dan
memberantas sarang nyamuk
 Mengikuti prog. Pengobatan masal filaria oleh
puskesmas sekali dalam setahun selama lima
tahun
 Mengenali gejala dan tanda filariasis dan
segera berobat ke puskesmas
 Mematuhi atau mengikuti aturan pengobatan
sesuai petunjuk petugas kesehatan
Untuk diingat :
 Semakin banyak masyarakat minum obat, semakin
besar kemungkinan berhentinya penularan penyakit
dan akan mensukseskan program.
 Program sukses jika sedikitnya 65% dari jumlah
penduduk total minum obat setiap tahun.
 Pastikan setiap sasaran MINUM OBAT sesuai dosis
PARTISIPASI AKTIF MASYARAKAT
PHBS (Perilaku Hidup Bersih & Sehat)
&
Lingkungan sehat

KERJA SAMA LINTAS SEKTOR

Anda mungkin juga menyukai