Disusun Oleh:
Titin Rahayu (1511014)
S1 – KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
TAHUN 2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Bab I pendahuluan
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………...………..
1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………………...…
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………….....
Kumulatif Kasus Filariasis Kronis yang Cacat Per Provinsi di Indonesia Tahun 2010-2014
2.3 Penyebab Filariasis
Terdapat delapan nematoda yang berbeda menyebabkan filariasis
1. Limfatik filariasis (kaki gajah) disebabkan oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori.
2. Filariasis subkutan yang disebabkan oleh Loa loa (cacing mata), Mansonella streptocerca,
dan Onchocerca volvulus.
3. Filariasis rongga serosa disebabkan oleh cacing Mansonella perstans dan Mansonella
ozzardi.
Sebagian besar kasus filaria disebabkan oleh parasit yang dikenal dengan nama
Wuchereria bancrofti; Nyamuk pembawanya yaitu nyamuk Culex, Aedes atau Anopheles
menularkan penyakit ini. Parasit lain yang disebut Brugia malayi menyebabkan filariasis
ditularkan oleh vektor nyamuk Mansonia dan Anopheles.
Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang yang sehat, larva yang disebut
mikrofilaria pindah ke saluran limfatik dan kelenjar getah bening. Di sini, mereka
berkembang menjadi cacing dewasa dan dapat bertahan selama bertahun-tahun. Parasit
dewasa, pada gilirannya, menghasilkan mikrofilaria lebih banyak. Mikrofilaria ini beredar
dalam darah perifer (darah tepi) biasanya di malam hari, dan terhisap oleh nyamuk selama
menggigit. Siklus yang sama kemudian diulang dalam individu lain yang sehat.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini disusun, penulis berharap pembaca dapat mempelajari
dan memahami tentang penyakit filariasis (kaki gajah). Penulis juga mengharapkan adanya
kritik dan saran yang membangun, sehingga penulis dapat menjadi lebih baik untuk masa
yang akan datang dalam penyusunan makalah.
Daftar Pustaka