Anda di halaman 1dari 18

PATOFISIOLOGI

OLEH : KELOMPOK 5

ZURRIYATUN TOYYIBAH

SITI HAJAR USMAN

SAUSAN OKTAVIA ALZU

SRI RAMADHAN

BAGUS PRASTYO

KEMENTRIAN KESEHATAN POLTEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGAM PROFESI NERS

TAHUN 2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatka kehadirat Allah SWT karna limpahan rahmad dan
karunia-nya sehinga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “INFEKSI
YANG DISEBABKAN OLEH PARASIT ”.

Meskipun kami telah segenap kemampuan, kami menyadari bahwa makalah


kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang
diberikan akan kami.

Sambut dengan kelapangan hati guna memperbaiki untuk masa yang akan
datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan nilai
tambahan bagi kami semua yang memanfaatkannya.

Mataram, 31 Januari 2020

Penyusun,

Kelompok 5
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.....................................................................................1

KATA PENGANTAR...................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5
1.3 Tujuan.................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PARASIT.................................................................6

2.2 GEJALA INFEKSI PARASIT..........................................................6

2.3 Penyebab dan Jenis Infeksi Parasit..................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BALAKANG

Infeksi parasit adalah pertumbuhan atau serangan organisme parasit terhadap


organ tubuh manusia sehingga menyebabkan penyakit. Parasit merupakan
organisme yang hidup dari organisme lain. Infeksi parasit biasanya terjadi
karena organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau kulit.
Parasit yang masuk melalui mulut dan tertelan dapat bertahan di dalam usus,
atau membuat lubang dalam dinding usus  sehingga menyerang organ lain.
Sedangkan infeksi parasit melalui kulit, terjadi karena gigitan vektor
(penyebar penyakit), misalnya serangga yang membawa parasit.
Parasit yang menimbulkan penyakit dapat berupa organisme bersel satu
(protozoa), misalnya amoeba, hingga cacing yang berukuran lebih besar dan
memiliki organ internal

1.2 RUMUSAN MASALAH

Melalui pembuatan makalah ini masalah yang ingin kami pecahkan adalah:

1. Apa itu INFEKSI ?


2. bagaimana INFEKSI bisa terjadi ?
3. apa penyebab INFEKSI ?

1.3 TUJUAN

1. Agar mahasiswa tau apa itu INFEKSI


2. Agar mahasiswa tau INFEKSI itu di sebabkan oleh apa saja ?
3. Agar mahasiswa tau cara untuk terhindar dari INFEKSI ?
BAB II

2.1 PENGERTIAN PARASIT

Parasit merupakan suatu organisme yang membutuhkan organisme lainnya


sebagai sumber makanan dan tempat tinggal, agar tetap hidup. Parasit dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan yang terkontaminasi,
gigitan serangga atau kontak seksual. Beberapa penyakit atau infeksi yang
disebabkan parasit dapat dengan mudah ditangani. Namun, ada juga yang
sulit ditangani. 

Ukuran parasit bervariasi, ada yang bentuknya sangat kecil, dan hanya
mempunyai satu sel yang disebut dengan protozoa. Ada pula cacing yang
dapat dilihat dengan mata telanjang. Beberapa contohnya
adalah giardia  yang disebabkan oleh air yang terkontaminasi parasit,
toksoplasmosis yang ditularkan melalui hewan, dan malaria yang menyebar
melalui gigitan nyamuk. 

Jika Anda sedang bepergian, minumlah air yang sudah terjamin


kebersihannya, dan konsumsi makanan yang telah dimasak dengan baik. Hal
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi parasit. Tidak ada vaksin
yang dapat mencegah infeksi parasit. Namun, beberapa obat-obatan dapat
dengan efektif menangani infeksi parasit. 

Infeksi parasit merupakan masalah besar pada daerah tropis dan subtropis.
Infeksi ini lebih umum ditemukan pada daerah pedesaan dan daerah yang
sedang berkembang, dibandingkan dengan daerah maju.

2.2 Gejala Infeksi Parasit


Gejala infeksi parasit pada manusia tergantung dari jenis parasit yang menyerang
dan berkembang di dalam tubuh. trikomuniasis yang disebarkan melalui hubungan
seksual sering kali tidak menimbulkan gejala. Bila muncul gejala, dapat berupa
iritasi, gatal dan kemerahan pada kulit sekitar kelamin, serta keluar cairan yang
tidak biasa dari area kelamin. Infeksi parasit protozoa juga dapat menimbulkan
gangguan saluran pencernaan, seperti pada penyakit giardiasis , yang gejalanya
berupa diare , sakit perut tinja berminyak, hingga dehidrasi.
Gejala lain dapat muncul pada infeksi parasit, misalnya infeksi Toxoplasma, yang
menimbulkan gejala mirip flu, seperti nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah
bening. Gejala ini dapat bertahan sampai satu bulan.
2.3 Penyebab dan Jenis Infeksi Parasit
Terdapat tiga jenis utama parasit yang sering menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu protozoa, cacing, dan ektoparasit.
1. PROTAZOA

Parasit protozoa merupakan organisme bersel satu yang dapat menular dari
manusia ke manusia lain melalui gigitan serangga, atau melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi parasit. Berdasarkan
pergerakannya, protozoa digolongkan menjadi:

 Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit amubiasis.


 Flagellata. misalnya Giardia penyebab giardiasis
atau Leishmania penyebab leishmaniasis.
 Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan balantidiasis.
 Sporozoa,
contohnya Toxoplasma penyebab toksoplasmosis, Plasmodium penyebab 
malaria , atau Cryptosporidium penyebab kriptosporidiosis

2. EKROPARASI
ektoparasit didefinisikan sebagai parasit yang hidup menempel pada tubuh inang
bagian luar atau kulit. Parasit jenis ini menempel pada organisme tau inang yang
ukurannya lebih besar. Jika menempel pada hewan, parasit ektozoa bisa hidup
dengan mengisap darah, sementara jika menempel pada tanaman, parasit ini
mengisap cairannya. Proses penempelannya dinamakan infestasi.

Apa Saja yang Termasuk Ektoparasit?

Beberapa hewan berikut ini termasuk ke dalam kategori ektoparasit, yaitu:

 Kutu kasur. 

Parasit ini memengaruhi kulit dan penglihatan dan dijumpai di seluruh


dunia. Infeksi terjadi pada orang yang berbagi tempat tidur dan pakaian
dengan pengidap yang terkontaminasi. Biasanya, kutu ini banyak dijumpai
pada kasur di kamar hotel atau rumah kontrakan.

 Kutu tubuh.

 Kutu jenis ini juga sangat umum di seluruh dunia. Infeksi terjadi jika
pengidap melakukan aktivitas seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit,
juga berbagai pakaian atau tempat tidur.

 Kutu kepiting.
 Kutu ini memengaruhi area bulu mata dan kemaluan. Penyebarannya
terjadi karena aktivitas seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit, berbagi
tempat tidur atau pakaian.

 Demodex.

Kutu yang memengaruhi area alis dan bulu mata. Penyebarannya terjadi
melalui kontak kulit berkepanjangan.

 Scabies. 

Kutu yang menyerang bagian kulit dan menyebar melalui aktivitas


seksual, kontak langsung dari kulit ke kulit, juga berbagai pakaian atau
tempat tidur.

 Kutu rambut. 

Kutu ini bersarang pada kepala dan memengaruhi folikel rambut.


Penyebarannya terjadi melalui kontak langsung kepala dengan kepala.
Reaksi yang timbul karena air liur mereka menyebabkan gatal berlebihan
pada kulit kepala.

3. CACING
Infekai Cacing dapat terjadi tanpa disadari. Kemunculan kondisi ini bisa
ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit perut, diare, mual, muntah,
kelelahan, dan penurunan berat badan.
Tidak banyak orang yang tahu mengenai jenis-jenis cacing penyebab cacingan
pada orang dewasa. Berbeda jenis cacing, berbeda pula cara penularannya. Oleh
sebab itu, tidak ada salahnya Anda mengenali jenis-jenis cacing penyebab
cacingan, karena bisa membantu Anda menghindarkan diri dari penyakit
cacingan.
Jenis-Jenis Cacing dan Cara Penularannya
Ada beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada orang
dewasa. Sebetulnya, cacing tersebut tidak khusus menginfeksi orang dewasa, tapi
juga anak-anak, bahkan hewan. Jenis-jenis cacing itu antara lain:

 Cacing kremi (ENTEROBIUS VERMIKULARIS)

Cacing kremi adalah jenis cacing yang bersifat parasit dan menyerang atau
menjangkiti usus besar manusia. Parasit ini memiliki karakteristik fisik
yang sekilas terlihat seperti benang dan berwarna putih. Cacing kremi
memiliki nama latin Enterobius vermicularis, dan memiliki rata-rata
panhang tubuh 5–13 milimeter. Selain itu, parasit ini bisa dilihat pada tinja
(feses) atau sekitar lubang anus si pengidap cacing kremi. Karena cacing
ini menaruh telur-telurnya pada lipatan di sekeliling anus saat pengidap
tertidur.

Umumnya, infeksi yang ditimbulkan oleh cacing kremi tidak akan


menimbulkan kondisi medis yang serius. Tetapi, cacing kremi bisa naik ke
area anal menuju ke vagina, uterus, tuba falopi, dan sekitar organ pada
pinggul. Meskipun jarang terjadi, komplikasi seperti peradangan lapisan
dinding dalam uterus (endometris) dan peradangan vagina (vaginitis)
mengancam si pengidap.

Faktor Risiko Cacing Kremi

Ada banyak faktor risiko untuk cacing kremi, yaitu:

Usia: cacing kremi umumnya terjadi pada anak-anak berusia 5-14 tahun;

Tinggal di tempat yang padat; dan

Tinggal di daerah beriklim tropis.

Penyebab Cacing Kremi

Seseorang bisa terjangkit parasit cacing kremi jika menelan telur dari
cacing kremi. Bahkan, telur tersebut bisa tertelan setelah terhirup lebih
dahulu. Ketika bertelur, seekor cacing kremi betina bisa meletakan ribuan
telur di sekitar vagina atau anus. Saat proses bertelur, rasa gatal yang
diderita oleh pengidap disebabkan karena cacing kremi betina
mengeluarkan lendir yang menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal akan
memancing pengidap untuk menggaruk atau mengelap anus atau vagina.
Saat menggaruk atau mengelap itulah, telur-telur cacing bisa menempel
pada ujung jari atau di bawah kuku pengidap.

Telur cacing kremi bisa bertahan hidup selama dua minggu. Telur-telur
cacing kremi pada tangan pengidap bisa berpindah pada benda apa pun
yang disentuhnya seperti:

Sprei dan sarung bantal;

Handuk;

Mainan anak;

Peralatan dapur;
Sikat gigi;

Perabotan rumah; dan

Permukaan dapur atau kamar mandi.

Cacing kremi kebanyakan diidap oleh anak-anak karena masih belum bisa
menjaga kebersihan tangannya dengan baik. Selain anak-anak, seseorang
yang sering melakukan kontak langsung dengan pengidap cacing kremi
dan yang hidup di lingkungan padat penduduk juga berisiko lebih tinggi
untuk

Gejala Cacing Kremi

Umumnya, gejala yang paling sering terjadi pada pengidap adalah rasa
gatal di sekitar anus dan vagina di malam hari. Penyebab utama rasa gatal
ini disebabkan oleh aktivitas cacing kremi saat menaruh telur-telurnya.
Jika infeksi parah sudah terjadi, berikut ini adalah beberapa gejala yang
biasanya dirasakan pengidap:

Sering mengompol;

Hilangnya nafsu makan;

Kesulitan tidur atau tetap tidur (insomnia);

Berat badan berkurang;

Infeksi kulit di sekitar anus; dan

Nyeri perut dan mual

 Cacing pita

Selama ini banyak orang yang tahu bahwa cacing pita hanya menular


melalui konsumsi daging yang kurang matang. Namun, cacing pita juga
bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah terkena
kontaminasi telur atau larva cacing pita. Cacing pita ini terbilang
mengerikan karena bisa tumbuh di dalam tubuh manusia sampai berukuran
15 cm dan hidup selama 30 tahun.

 Cacing gelang (ascarislumbricoides)

Cacing gelang merupakan salah satu penyebab cacingan pada orang


dewasa, yang menular melalui makanan yang sudah terkena kontaminasi
telur cacing, lalu dimakan oleh manusia. Cacing-cacing ini dapat
berkembang biak hingga dalam jumlah banyak di dalam tubuh manusia.
Trichonosis atau bisa disebut sebagai trichinellosis merupakan infeksi
yang disebabkan oleh parasit cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Jenis cacing penyebab infeksi ini adalah cacing gelang yang banyak
ditemukan pada hewan-hewan liar pemakan daging seperti babi, rubah,
anjing, serigala, kuda, beruang. Trichonosis merupakan nama lain dari
infeksi cacing gelang.

Anda bisa terkena infeksi cacing gelang jika makan daging mentah atau
kurang matang dari hewan yang terinfeksi trichonosis. Pada manusia,
kasus yang banyak terjadi yakni infeksi cacing gelang yang disebabkan
dari konsumsi daging babi atau pemasakan dengan mencampurkan daging
sapi dan daging babi yang terinfeksi cacing gelang.

Jenis cacing penyebab infeksi cacing gelang pada manusia

Beberapa spesies parasit cacing gelang yang menyebabkan infeksi pada


tubuh manusia yaitu:

Trichinella spirallis. Banyak ditemukan pada hewan karnivora dan


omnivora.

Trichinella britovi. Banyak ditemukan pada hewan karnivora

Trichinella nativa. Banyak terdapat pada beruang dan rubah

Trichinella nelsoni. Banyak terdapat pada mamalia seperti singa

Apa penyebab infeksi cacing gelang?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, infeksi cacing gelang dibawa


oleh daging hewan yang terinfeksi kemudian dikonsumsi oleh manusia.
Hewan dapat terinfeksi trichonosis ketika mereka memakan hewan lain
yang terinfeksi atau sampah yang mengandung sisa daging yang terinfeksi.

Setelah daging yang terinfeksi cacing gelang ini masuk ke dalam tubuh
manusia, larva memasuki usus dan bereproduksi sehingga menghasilkan
cacing dewasa. Kemudian cacing dewasa menyebarkan larva ke dalam
aliran darah, sehingga memungkinkan cacing untuk berpindah melalui
pembuluh darah dan masuk ke otot. Setelah sampai di otot, cacing masuk
ke dalam jaringan otot, untuk dapat hidup lebih lama dalam tubuh
manusia. Inilah yang kemudian mengakibatkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan.

Bagaimana gejala dari infeksi cacing gelang?

Saat pertama kali terinfeksi, penderita mungkin tidak merasa mengalami


gejala apapun. Namun ketika infeksi telah memasuki waktu satu minggu,
larva akan memasuki jaringan otot penderita, dan memperlihatkan
beberapa tanda.

Gejala infeksi cacing gelang saat larva berada di usus:

Kram perut

Diare

Mudah lelah

Mual

Muntah

Kemudian, saat infeksi cacing gelang sudah masuk ke dalam jaringan otot
akan menimbulkan gejala sebagai berikut:

Nyeri pada otot

Sakit kepala

Demam tinggi

Tubuh panas dingin

Ruam pada beberapa bagian tubuh

Lalu apa pengobatan yang tepat untuk infeksi cacing gelang?

Healthline menyebutkan bahwa infeksi trichinosis tidak selalu


memerlukan perawatan, karena dalam beberapa kasus infeksi ini bisa
sembuh dalam hitungan bulan setelah menunjukkan gejala terinfeksi
cacing gelang.

Namun, bukan berarti Anda tidak perlu waspada dengan bahaya yang
ditimbulkan dari infeksi trichinosis ini. Ketika menemukan gejala pada
tubuh yang menyerupai terinfeksi trichinosis, ada beberapa jenis obat yang
dianjurkan.

Obat antiparasit (albendazol) berfungsi untuk mengobati infeksi

Thiabendazol (Mintezol) untuk menghilangkan cacing dari salurang cerna

Steroid berguna untuk menyembuhkan peradangan pada jaringan yang


terinfeksi

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jangan ragu melakukan


konsultasi dengan dokter guna mendapat saran dan pengobatan yang
sesuai dengan kondisi Anda.

 Cacing pipih (filum Platyhelminthes)

Cacing ini hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia. Sebenarnya
cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan daripada manusia. Namun,
jika Anda sering mengonsumsi sayuran mentah, terutama selada air, Anda
berisiko terinfeksi cacing ini. Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam
tubuh manusia melalui air minum yang terkontaminsi telur cacing.

 Cacing tambang

Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-


pori kulit. Karenanya, jika Anda berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau
media yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing
untuk masuk ke dalam tubuh Anda dengan menembus kulit sangat besar.

Ciri-ciri cacing tambang

-memiliki kait untuk mencengkeram diri di usus penderita

- panjangnya sekitar 3cm

- cacing ini [20.42, 16/2/2020] Prastyo.Pribadi: Infeksi cacing tambang


adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya cacing tambang ke dalam
tubuh. Terdapat dua jenis cacing tambang yang sering menyebabkan
infeksi pada manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator
americanus.

Infeksi cacing tambang terjadi saat larva cacing masuk ke dalam tubuh
setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi
ini juga bisa terjadi jika cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui
kulit saat bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi cacing
tambang.

Sakit perut

Penyakit ini sering ditemukan di negara-negara berkembang yang


memiliki sistem sanitasi yang buruk, termasuk Indonesia.

Gejala Infeksi Cacing Tambang

Gejala infeksi cacing tambang bisa bervariasi pada setiap orang. Pada
beberapa orang dengan sistem imun yang baik, gejala infeksi cacing
tambang terkadang tidak terlihat.

Jika cacing tambang menginfeksi kulit, biasanya akan muncul keluhan


berupa ruam gatal yang berkelok- kelok pada tempat masuknya cacing.
Infeksi cacing tambang pada kulit disebut dengan cutaneus larva migran.

Jika larva cacing tambang masuk ke tubuh dan berkembang dalam saluran
pencernaan, akan muncul gejala berupa:

Sakit perut

Diare

Nafsu makan menurun


Berat badan menurun

Mual

Demam

BAB berdarah

Anemia

 Cacing trichinella

Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva
cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva berdiam di usus manusia dan
tumbuh menjadi dewasa. Setelah itu larva akan berkembang biak dan
berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain.

Trichinosis (juga dikenal sebagai trichinellosis) adalah suatu infeksi yang


disebabkan oleh Trichinella. Trichinosis berbeda dengan parasit
Trichomonas, yang menyebabkan infeksi vagina pada wanita.

Tricchinella ditemukan di hampir semua mamalia pemakan daging.


Seseorang bisa terinfeksi ketika mereka mengkonsumsi makanan kurang
matang atau daging mentah, terutama daging babi.

Larva ditemukan dalam kista, atau kapsul kecil, di dalam daging.

Cacing betina menghasilkan lebih banyak larva, yang pergi dari usus ke
dalam darah seseorang. Larva kemudian pergi dari pembuluh darah ke otot
dan membentuk kista baru.

Gejala

Sebagian besar waktu, trichinosis terjadi tanpa gejala. Beberapa orang


mungkin mengalami sakit perut, sakit sendi, dan nyeri otot. Jika ada
banyak larva, orang mungkin memiliki gejala yang lebih parah, seperti:

• abdomen tertekan
• diare

• mual

• muntah

Ketika cacing meninggalkan usus dan bermigrasi melalui jaringan, gejala


dapat mencakup sebagai berikut:

• mata bengkak

• demam

• nyeri otot

• ruam

• perdarahan mata kecil

Pengobatan

Tidak ada pengobatan yang akan menghilangkan infeksi trichinosis. Jika


didiagnosis lebih awal, penyedialayanan medis mungkin meresepkan
thiabendazole (yaitu, Mintezol) untuk mengusir beberapa cacing. Steroid,
seperti prednison, dapat juga digunakan untuk mengontrol gejala

Kenali Beragam Gejala Cacingan


Gejala cacingan pada orang dewasa lebih luas dibandingkan pada anak-anak.
Gejala cacingan pada anak-anak umumnya berupa rasa gatal di anus atau vagina,
terutama pada malam hari, sering terbangun pada malam hari, serta penurunan
berat badan. Sedangkan tanda-tanda cacingan pada orang dewasa meliputi:

 Kelelahan
 Sakit perut
 Perut kembung
 Mual
 Muntah
 Diare
 Disentri
 Kehilangan napsu makan
 Penurunan berat badantanpa direncakanan atau tanpa sebab
Selain beberapa gejala umum di atas, gejala cacingan juga bisa dibedakan
berdasarkan jenis cacingnya. Misalnya:

 Jika terinfeksi cacing pita, Anda mungkin akan menemukan benjolan di


tubuh, reaksi alergi, demam, infeksi bakteri, dan kejang.
 Jika terinfeksi cacing pipih, gejalanya berupa demam dan kelelahan.
 Jika terinfeksi cacing tambang, gejalanya berupa gatal-gatal, anemia, dan
kelelahan.
 Jika terinfeksi cacing trikinosis, gejalanya berupa demam, sakit kepala,
pembengkakan pada wajah, nyeri otot, peka terhadap cahaya, dan
konjungtivitis.

Cara Mencegah Cacingan pada Orang Dewasa


Untuk menghindari diri dari cacingan, ada beberapa upaya pencegahan yang bisa
Anda lakukan, di antaranya:

 Hindari makan selada air atau sayuran dari air tawar dalam keadaan
mentah.
 Hindari mengonsumsi daging mentah atau daging setengah matang, baik
daging sapi maupun unggas.
 Pisahkan tempat penyimpanan daging dengan bahan makanan lain.
 Cuci bersih talenan dan peralatan masak lainnya setelah digunakan untuk
memotong daging mentah.
 Pastikan Anda mengetahui proses menyiapkan makanan yang dibeli dari
luar.
 Hindari berjalan di atas tanah yang terkontaminasi kotoran, tanpa alas
kaki.
 Bersihkan kotoran hewan, terutama jika Anda memiliki hewan peliharaan.
 Biasakan mencuci tangan sebelum makan, sebelum menyiapkan makanan,
setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh kotoran hewan, dan setelah
memberikan perawatan pada orang sakit.
 Usahakan hanya mengonsumsi air minum dalam kemasan ketika Anda
bepergian ke luar negeri.

Selain beberapa cara di atas, pencegahan dan penanganan penyakit cacingan juga
bisa dilakukan dengan minum obat cacing. Intinya, ada banyak cara yang bisa
dilakukan untuk mencegah cacingan para orang dewasa. Kunci utamanya adalah
selalu menjaga kebersihan, baik makanan, tempat tinggal, maupun lingkungan
tempat Anda berada. Bila mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk
segera berkonsultasi pada dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat
BAB III

KESIMPUALAN

INFEKSI didak hanya di sebabkan oleh virus, bakteri dan jamur tapi juga
disebabkan oleh parasit. Seperti protozoa, kutu dan cacing. Dan di bawa ini
contoh dari protozoa, kutu dan cacing yang dapat menginfeksi manusia.

protozoa

 Amoeba, contohnya Entamoeba yang mengakibatkan penyakit amubiasis.


 Flagellata. misalnya Giardia penyebab giardiasis
atau Leishmania penyebab leishmaniasis.
 Siliata, contohnya Balantidium yang menimbulkan balantidiasis

Kutu yang dapat menginfeksi manusia adalah kutu rambut dan kutu bantal atau
kasur

Cacing yang dapat menginfeksi manusia adalah cacing tambang yang dapat
menyebabkan diare dan cacing pipih yang terdapat di dalam tubuh manusia karena
sering mengkomsimsi daging setengah matang.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/infeksi-parasit

https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/penyakit/infeksi-parasit/amp
https://www.alodokter.com/jenis-jenis-cacing-penyebab-cacingan-pada-orang-
dewasa

https://www.halodoc.com/mengenal-lebih-dekat-ektoparasit

Anda mungkin juga menyukai