Anda di halaman 1dari 4

Diskusi mengenai kaki gajah

Kaki Gajah

   
Kaki gajah atau filariasis adalah pembengkakan tungkai akibat infeksi
cacing jenis filaria. Cacing ini menyerang pembuluh getah bening dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Penyakit kaki gajah masih ada di Indonesia, terutama di daerah Papua, Nusa
Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Menurut data
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat hampir 13.000 kasus kaki
gajah di Indonesia.

Selain tungkai, bagian tubuh lain, seperti organ kelamin, lengan, dan dada, juga
dapat mengalami pembengkakan. Sebelum timbul pembengkakan, penyakit kaki
gajah tidak menimbulkan gejala yang spesifik sehingga pengobatannya sering kali
terlambat.

Penyebab dan Penularan Kaki Gajah


Penyakit kaki gajah atau filariasis disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria di
pembuluh getah bening. Cacing ini dapat menular antarmanusia melalui gigitan
nyamuk.
Meski menyerang pembuluh getah bening, cacing filaria juga beredar di pembuluh
darah penderita kaki gajah. Jika penderita kaki gajah digigit oleh nyamuk, cacing
filaria dapat terbawa bersama darah dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.
Bila nyamuk ini menggigit orang lain, cacing filaria di tubuh nyamuk akan masuk ke
dalam pembuluh darah dan pembuluh getah bening orang tersebut. Cacing filaria
kemudian akan berkembang biak di pembuluh getah bening dan menyumbat
peredaran getah bening sehingga menyebabkan kaki gajah.
Beberapa jenis cacing filaria yang menyebabkan filariasis atau kaki gajah
adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timor. Sedangkan jenis
nyamuk penyebar cacing filaria adalah nyamuk jenis Culex, Aedes,
Anopheles, dan Mansonia.
Berdasarkan cara penularannya, seseorang akan lebih berisiko terkena penyakit
kaki gajah jika:

 Tinggal di lingkungan endemik kaki gajah


 Tinggal di lingkungan yang tingkat kebersihannya buruk
 Sering digigit nyamuk atau tinggal di lingkungan yang banyak nyamuk

Gejala Kaki Gajah
Sesuai namanya, gejala utama kaki gajah adalah pembengkakan di tungkai.
Pembengkakan juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti lengan, kelamin, dan
dada.
Kulit di tungkai yang bengkak akan menebal, kering, menjadi lebih gelap, pecah-
pecah, dan terkadang muncul luka. Sayangnya, tungkai yang sudah mengalami
pembengkakan dan perubahan kulit tidak dapat kembali seperti semula. Pada
kondisi ini, kaki gajah sudah memasuki fase kronik.
Pada tahap awal, penderita kaki gajah biasanya tidak mengalami gejala apa pun.
Akibatnya, penderita dapat tidak sadar telah tertular filariasis sehingga terlambat
ditangani. Peradangan pembuluh atau kelenjar getah bening juga dapat muncul di
fase awal, berupa pembengkakan di pembuluh dan kelenjar getah bening.

Kapan harus ke dokter


Bila Anda berencana bepergian ke daerah yang banyak terdapat kasus kaki gajah,
berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. Tanyakan kepada dokter terkait cara
untuk mencegahnya. Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter bila di lingkungan
tempat tinggal Anda ada yang menderita penyakit kaki gajah.
Temui dokter bila mengalami pembengkakan di saluran dan kelenjar getah bening,
terutama bila Anda tinggal di tempat yang banyak terdapat kasus kaki gajah atau
baru bepergian ke daerah tersebut. Pemeriksaan oleh dokter juga diperlukan bila
pembengkakan kelenjar getah bening tersebut terjadi berulang.
Diagnosis Kaki Gajah
Dokter akan bertanya kepada pasien mengenai gejala yang dirasakan dan sejak
kapan gejala muncul. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk
memeriksa gejala tersebut.
Jika pasien diduga menderita kaki gajah, dokter akan menganjurkan tes darah.
Sampel darah akan diperiksa guna mengetahui apakah terdapat cacing filaria dalam
darah atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mikroskop atau melalui tes kimia
khusus menggunakan antigen.
Jika diperlukan, pasien juga dapat menjalani pemeriksaan penunjang lainnya untuk
melihat dampak dari penyakit kaki gajah yang dideritanya. Pemeriksaan yang
dilakukan antara lain tes pemindaian dengan USG atau foto Rontgen dan tes urine.

Pengobatan Filariasis
Pengobatan yang dapat dijalani oleh pasien filariasis bertujuan untuk mencegah
infeksi bertambah buruk dan menghindari komplikasi filariasis. Untuk mengurangi
jumlah parasit dalam tubuh, pasien dapat mengonsumsi obat cacing,
seperti ivermectin, albendazole, atau diethylcarbamazine.
Setelah diberikan obat-obatan tersebut, cacing penyebab kaki gajah akan
mati. Pembengkakan kelenjar getah bening pun mereda dan aliran getah bening
kembali lancar.
Bila filarisis sudah menimbulkan pembengkakan di tungkai dan kaki, ukurannya tidak
dapat kembali seperti semula. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga kebersihan kaki yang bengkak, antara lain:

 Istirahatkan tungkai dan selalu jaga posisi tungkai lebih tinggi, saat duduk
atau berbaring.
 Gunakan stocking kompres, sesuai anjuran dokter.
 Bersihkan bagian tungkai yang bengkak dengan air dan sabun setiap hari.
 Jika mengalami luka, segera bersihkan luka dengan antiseptik.
 Gerakkan tungkai melalui olahraga ringan untuk menjaga kelancaran aliran
getah bening di bagian yang bengkak.

Jika pembengkakan tungkai sudah sangat parah, atau jika terdapat pembengkakan
skrotum (hidrokel), pasien bisa menjalani operasi untuk mengecilkan pembengkakan
tersebut. Operasi yang dilakukan akan mengangkat sebagian kelenjar dan pembuluh
limfa yang mengalami infeksi.
Kaki yang sudah mengalami pembengkakan akibat filariasis tidak dapat kembali
normal. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan filariasis sangat penting untuk
dijalankan, terutama bagi orang yang berisiko terkena penyakit ini.

Komplikasi Kaki Gajah


Komplikasi utama yang dapat muncul akibat kaki gajah adalah pembengkakan parah
di bagian tubuh yang terinfeksi. Pembengkakan ini dapat menimbulkan rasa nyeri
dan menyebabkan kecacatan. Namun, rasa nyeri dan tidak nyaman yang timbul bisa
diredakan melalui langkah-langkah pengobatan kaki gajah.
Kaki yang bengkak juga dapat mengalami infeksi bakteri sekunder, karena kulit kaki
gajah sering mengalami luka.

Pencegahan Kaki Gajah
Langkah utama untuk mencegah kaki gajah adalah dengan menghindari gigitan
nyamuk. Hal ini sangat penting dilakukan, terutama di daerah endemik kaki gajah.
Untuk memaksimalkan perlindungan terhadap gigitan nyamuk, Anda dapat
melakukan langkah-langkah sederhana berikut ini:

 Mengenakan baju dan celana panjang


 Mengoleskan losion antinyamuk
 Tidur dalam kelambu
 Membersihkan genangan air di sekitar rumah

Penyebaran kaki gajah juga dapat dihentikan dengan cara mengikuti program
pemerintah untuk memberantas kaki gajah, yaitu pemberian obat pencegahan
massal (POPM).
Program ini dilakukan di daerah yang masih memiliki kasus kaki gajah, seperti
provinsi Papua, Papua Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nanggroe Aceh
Darussalam, dan Sulawesi Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai