Anda di halaman 1dari 3

Rumusan masalah

Apa penyebab penyakit penyakiy tersebut terjadi

Apa akibat dari penyakit penyakit tersebut

Bagaimana mencegahnya

Penyebab penyakit Kaki Gajah

Penyakit kaki gajah atau filariasis disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria pada pembuluh getah
bening. Cacing ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui gigitan nyamuk, Saat ini di
Indonesia telah diidentifikasi ada 23 spesies nyamuk dari 5 genus yang menjadi vektor filariasis yaitu:
Mansonia, Anopheles, Culex, Aedes dan Armiqeres.

Cacing-cacing kecil dihisap oleh gigitan nyamuk pada malam hari. Sesudah 7 sampai 21 hari,nyamuk
menyemprotkan cacing kecil ke dalam darah orang lain ketika menggigit orang nyamuk tersebut
menggigit pada malam hari, biasanya antara jam 10 malam sampai jam 2 pagi

Walaupun menyerang pembuluh getah bening, cacing filaria juga beredar di pembuluh darah
penderita kaki gajah. Jika penderita kaki gajah digigit oleh nyamuk, cacing filaria dapat terbawa
bersama darah dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.

Lalu bila nyamuk ini menggigit orang lain, cacing filaria di tubuh nyamuk akan masuk ke dalam
pembuluh darah dan pembuluh getah bening orang tersebut. Cacing filaria kemudian akan
berkembang biak di pembuluh getah bening dan menyumbat peredaran getah bening, hingga
menyebabkan kaki gajah.

Melihat cara penularannya, seseorang akan lebih berisiko terkena penyakit kaki gajah jika :

·         Tinggal di lingkungan endemik kaki gajah.

·         Tinggal di lingkungan yang tingkat kebersihannya buruk.

·         Sering digigit nyamuk atau tinggal di lingkungan yang banyak nyamuk.

akibat dari penyakit kaki gajah tersebut

gejala utama kaki gajah adalah pembengkakan pada tungkai. Selain di tungkai, pembengkakan juga
bisa terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti lengan, kelamin, dan dada.

Kulit pada tungkai yang bengkak akan menebal, kering, menjadi lebih gelap, pecah-pecah, dan
terkadang muncul luka. Sayangnya, tungkai yang sudah mengalami pembengkakan dan perubahan
kulit tidak dapat kembali seperti semula. Pada kondisi ini, kaki gajah sudah memasuki fase kronik.
Pada awal penyakit, penderita kaki gajah biasanya tidak mengalami gejala apa pun. Hal ini
menyebabkan penderita tidak sadar telah tertular penyakit kaki gajah (filariasis), sehingga terlambat
melakukan penanganan. Peradangan pembuluh atau kelenjar getah bening juga dapat muncul di
fase awal, berupa pembengkakan setempat pada pembuluh dan kelenjar getah bening.

Bagaimana pencegahan kaki gajah


Langkah utama untuk mencegah kaki gajah adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Hal ini
sangat penting dilakukan, terutama di daerah endemik kaki gajah. Untuk memaksimalkan
perlindungan terhadap gigitan nyamuk, dapat melakukan langkah-langkah sederhana berikut ini :

· Mengenakan baju dan celana panjang.

· Mengoleskan losion anti nyamuk.

· Tidur dalam kelambu.

· Membersihkan genangan air di sekitar rumah.

Pengobatan yang dapat dijalani oleh pasien filariasis bertujuan untuk mencegah infeksi bertambah
buruk dan menghindari komplikasi filariasis. Untuk mengurangi jumlah parasit dalam tubuh, pasien
dapat mengonsumsi obat cacing.

Setelah diberikan obat-obatan tersebut, cacing penyebab kaki gajah akan mati, sehingga
pembengkakan kelenjar getah bening mereda dan aliran getah bening kembali lancar.

Bila filarisis sudah menimbulkan pembengkakan tungkai dan kaki, ukurannya tidak dapat kembali
seperti semula. Namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan kaki yang
bengkak, antara lain :

· Istirahatkan tungkai dan selalu jaga posisi tungkai lebih tinggi, saat duduk atau berbaring.

· Gunakan stocking kompres, sesuai anjuran dokter.

· Bersihkan bagian tungkai yang bengkak dengan air dan sabun setiap hari.

· Jika mengalami luka, segera bersihkan luka dengan antiseptik.

· Gerakkan tungkai melalui olahraga ringan untuk menjaga kelancaran aliran getah bening di
bagian yang bengkak.

Anda mungkin juga menyukai