Anda di halaman 1dari 18

FILARASI DAN MALARIA

1. Alfrida simanjuntak
(180204052)
2. Annisa amanda sutrisna
(180204053)
3. Arniat siswi nazara
(180204001)
4. Farahdilla pratiwi (180204067)
5. Jiwa sukma sipayung
(180204069)
6. Rika afriani sipayung
(180204021)
7. Surya tambunan (180204027)
8. Survey missi dakhi
(180204026)
9. Tiara mahbengi (180204064)
MALARIA
Malaria adalah penyakit yang di sebabkan
oleh parasit plosmodium, ditularkan melalui
gigitan nyamuk yang terinfeksi.
• Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit
ini mempengaruhi tingginya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil.
Setiap tahun lebih dari 500 juta penduduk dunia terinfeksi malaria dan
lebih dari 1.000.000 orang meninggal dunia. Kasus terbanyak terdapat
di Afrika dan beberapa negara Asia, Amerika Latin, Timur Tengah dan
beberapa bagian negara Eropa.
• Untuk mengatasi masalah malaria, dalam pertemuan WHA 60 tanggal
18 Mei 2007 telah dihasilkan komitmen global tentang eliminasi
malaria bagi setiap negara. Petunjuk pelaksanaan eliminasi malaria
tersebut telah di rumuskan oleh WHO dalam Global Malaria
Programme.
• Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berisiko terhadap
malaria. Pada tahun 2007 di Indonesia terdapat 396 Kabupaten
endemis dari 495 Kabupaten yang ada, dengan perkiraan sekitar 45%
penduduk berdomisili di daerah yang berisiko tertular malaria. Jumlah
kasus pada tahun 2006 sebanyak 2.000.000 dan pada tahun 2007
menurun menjadi 1.774.845.
Gejala malaria

Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari


setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala
melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu
menggigil, demam dan sakit kepala, lalu
mengeluarkan banyak keringat dan lemas
sebelum suhu tubuh kembali
normal. Tahapan gejala malaria dapat
timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu 3
hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali
(kuartana).
Penyebab malaria
Manusia dapat terkena malaria setelah digigit
nyamuk yang terdapat parasit malaria di dalam
tubuh nyamuk. Gigitan nyamuk tersebut
menyebabkan parasit masuk ke dalam tubuh
manusia. Parasit ini akan menetap di organ hati
sebelum siap menyerang sel darah merah.
Pengobatan malaria

Penanganan malaria dapat


dilakukan dengan pemberian
obat antimalaria.
Obat-obatan ini perlu disesuaikan
dengan jenis parasit penyebab
malaria, tingkat keparahan, atau
riwayat area geografis yang
pernah ditinggali penderita.
Komplikasi malaria

1. Hipoglikemia
2. Anemia berat
3. kerusakan otak
4. dan banyak organ gagal berfungsi. Komplikasi
tersebut dapat berakibat fatal dan lebih
rentan dialami oleh balita serta lansia
Pencegahan malaria
• pencegahan bisa dilakukan
dengan menghindari gigitan nyamuk dengan
memasang kelambu pada tempat tidur,
menggunakan pakaian lengan panjang dan
celana panjang, serta menggunakan krim atau
semprotan antinyamuk. Langkah pencegahan
gigitan nyamuk juga penting untuk selalu
dilakukan pada anak-anak
Kebijakan & Strategi
a. KEBIJAKAN
1. Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama
mitra kerja pembangunan termasuk LSM, dunia usaha,
lembaga donor, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan dan masyarakat
2. Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari
kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu pulau atau ke
beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia
menurut tahapan yang didasarkan pada situasi malaria
dan kondisi sumber daya yang tersedia.
b. STRATEGI
1. Melakukan penemuan dini dan pengobatan dengan tepat.
2. Memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung secara
aktif upaya eliminasi malaria.
3. Menjamin akses pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang berisiko.
4. Melakukan komunikasi, advokasi, motivasi dan sosialisasi kepada
Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk mendukung secara aktif eliminasi
malaria
5. Menggalang kemitraan dan sumber daya baik lokal, nasional maupun
internasional, secara terkoordinasi dengan seluruh sektor terkait termasuk
sektor swasta, organisasi profesi, dan organisasi kemasyarakatan melalui
forum gebrak malaria atau forum lainnya.
6. Menyelenggarakan sistem surveilans, monitoring dan evaluasi serta
informasi kesehatan
7. Melakukan upaya eliminasi malaria melalui forum kemitraan Gebrak
Malaria atau forum kemitraan lain yang sudah terbentuk
8. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengembangkan
teknologi dalam upaya eliminasi malaria,
FILARIASIS
• Selain tungkai, bagian tubuh lain, seperti organ
kelamin, lengan, dan dada, juga dapat mengalami
pembengkakan. Sebelum timbul pembengkakan,
penyakit kaki gajah tidak menimbulkan gejala yang
spesifik, sehingga pengobatannya sering kali
terlambat.
Pada Tahun 2004, filariasis telah menginfeksi 120 juta penduduk di
83 negara di seluruh dunia, terutama negara-negara di daerah tropis
dan beberapa daerah subtropis DI Indonesia, berdasarkan survei yang
dilaksanakan pada tahun 2000-2004 terdapat lebih dari 8000 orang
menderita klinis kronis filariasis (elephantiasis yang tersebar di seluruh
propinsi. Secara epidemiologi data ini mengindikasikan lebih dari 60
juta penduduk Indonesia berada di daerah yang berisiko tinggi tertular
filariasis dengan 6 juta penduduk diantaranya telah terinfeksi.

Pada Tahun 1997 World Health Assembly menetapkan resolusi


"Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem yang
kemudian pada Tahun 2000 diperkuat dengan Keputusan WHO
dengan mendeklarasikan The Glopal Goal of Elimination of Lymphatic
Filanasis as a Public Health Problem by the Year 2020" Indonesia
menetapkan Eliminasi Filariasis sebagai salah satu prioritas nasional
pemberantasan penyakit menular Program pemberantasan tilanasis
sendiri telah dilaksanakan sejak Tahun 1975
Penyebab dan penularan kaki gajah
• Penyakit kaki gajah atau filariasis disebabkan oleh
infeksi cacing jenis filaria pada pembuluh getah
bening. Cacing ini dapat menular dari satu orang ke
orang lain melalui gigitan nyamuk. Cara seseorang
akan lebih berisiko terkena penyakit kaki gajah jika:
 Tinggal di lingkungan endemik kaki gajah
 Tinggal di lingkungan yang tingkat kebersihannya
buruk
 Sering digigit nyamuk atau tinggal di lingkungan yang
banyak nyamuk.
Gejala kaki gajah

Pembengkakan pada tungkai.


Kulit pada tungkai yang bengkak
akan menebal, kering, menjadi
lebih gelap, pecah-pecah, dan
terkadang muncul luka. Sayangnya,
tungkai yang sudah mengalami
pembengkakan dan perubahan
kulit tidak dapat kembali seperti
semula.
Pencegahan kaki gajah
• Mengenakan baju dan celana panjang
• Mengoleskan losion antinyamuk
• Tidur dalam kelambu
• Membersihkan genangan air di sekitar rumah
Kebijakan & Strategi
a. Kebijakan
1. Eliminasi filariasis merupakan salah satu prioritas
nasional program pemberantasan penyakit menular
2. Melaksanakan eliminasi filariasis di Indonesia dengan
menerapkan Program Eliminasi Filariasis Limfatik Global
dari WHO yaitu memutuskan rantai penularan filariasis
serta mencegah dan membatasi kecacatan
3. Satuan lokasi pelaksanaan implementation unity
eliminasi filariasis adalah Kabupaten/Kota
4 Mencegah penyebaran filariasis antar kabupaten
propinsi dan negara,
b. Strategi
1. Memutuskan rantai penularan filariasis melalui pengobatan massal di daerah
endemis filariasis.
2. Mencegah dan membatasi kecacatan fliariasis.
3. Pengendalian vektor secara terpadu melalui penatalaksanaan kasus klinis
4 Memperkuat kerjasama lintas batas daerah dan negara.
5. Memperkuat surveilans dan mengembangkan penelitian
 
Untuk merealisasikan strategi eliminasi filariasis tersebut, maka dilaksanakan
berbagai kegiatan
1 Meningkatkan promosi kesehatan
2. Mengembangkan sumberdaya manusia filariasis
3. Menyempurnakan tata organisas
4 Meningkatkan kemitraan
5. Meningkatkan advokasi,
6. Memberdayakan masyarakat,
7. Memperluas jangkauan program
8. Memperkuat sistem informasi strategis

Anda mungkin juga menyukai