Anda di halaman 1dari 28

Microbiology and

Parasitology in
Patient Safety

GKP
Konsep Mikrobiologi
dan Parasitologi
Mikrobiologi

Dalam Bahasa Yunani mikros = kecil, bios = hidup, dan logos = ilmu) merupakan suatu ilmu
tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis.
 Ilmu aneka disiplin karena ilmu ini mencakup beberapa bidang, pembagiannya dapat
berdasarkan tipe mikrobiologi (pendekatan taksonomis) atau berdasarkan aktivitas fungsional
Berdasarkan pendekatan taksonomis, mikrobiologi dibagi menjadi virologi, bakteriologi,
mikologi, fikologi, dan protozoologi.
Berdasarkan pendekatan fungsional, mikrobiologi dibagi atas ekologi mikroba, mikrobiologi
industri, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi pangan, fisiologi
mikroba, genetika mikroba, dan sebagainya.
Struktur Mikroorganisme
dan Ukuran

 Sel terdiri atas dua tipe, yaitu sel prokariotik dan


sel eukariotik.
 Kedua tipe sel secara kimiawi adalah serupa,
yakni sama-sama memiliki asam nukleat,
protein, lipid, dan karbohidrat.
 Kedua tipe sel tersebut juga menggunakan
reaksi kimia yang sama untuk memetabo-
lisme makanan, membentuk protein, dan
menyimpan energi.
 Perbedaan sel prokariotik dari sel eukariotik ada
lah struktur dinding sel, membran sel, serta
tidak adanya organel, yaitu struktur seluler yg
terspesialisasi yg memiliki fungsi-fungsi spesifik
Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukoriotik
Ciri Prokariotik Eukariotik
10-100 µm ( sel sperma terpisah dari kornya, berukur
Ukuran 1-10 µm
an ebih kecil)

Tipe inti Daerah nukleosit tanpa inti sejati Inti sejati dengan membran ganda

DNA Umumnya sirkuler Linear dengan protein histon


Sintesis RNA di dalam inti dan sintesis protein berlan
Sintesis RNA / Protein Berlangsung di sitoplasma
gsung di sitoplasma
Ribosom 50 S dan 30 S 60 S dan 40 S
Terstruktur dengan adanya membran intraseluler dan
Struktur sitoplasma sederhana
sitoskeleton
Flagela yang tersusun atas protein fla
Pergerakan sel Flagela dan silia yang tersusun atas protein tubulin
gelin
Satu sampai beberapa lusin (beberapa tidak memiliki
Mitokondria Tidak ada
mitokondria)

Koroplas Tidak ada Pada alga dan tanaman

Sel tunggal, koloni, organisme tingkat tinggi dengan s


Organisasis Umumnya satu sel
el terspesialisasi

Pembelahan sel Pembelahan biner Mitosis dan sitokenesis

Jenis organisme Bakteri dan archae Protista, fungi, tanaman, hewan


Faktor yang mempengaruh pertumbuhan
mikroorganisme
Faktor Kimia
Faktor Fisik 1. Nutrisi
2. Media Pembiakan
1. Temperatur
2. pH
3. Tekanan Osmotik
4. Cahaya
Faktor Fisik

Temperatur pH

 Pada temperatur yang sangat tinggi akan terjadi  Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran
denaturasi protein yang tidak dapat kembali pH optimal 1,0-5,3,
(irreversible), sebaliknya pada temperatur yang  mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran
sangat rendah aktifitas enzim akan berhenti. pH optimal 5,5-8,0,
 3 jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya  mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran
terhadap suhu lingkungan, yaitu: pH optimal 8,5-11,5,
1. Psikrofil : MO yg suka hidup pd suhu dingin,  sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm
dpt tumbuh paling baik pd suhu optimum di tumbuh pada kisaran pH optimal > 10.
bawah 20o C;
2. Mesofil : MO yg dpt hidup scr maksimal pd
suhu sedang, mempunyai suhu optimum di
antara 20-50o C;
3. Termofil : MO yg tumbuh optimal atau suka
pada suhu tinggi, MO ini sering tumbuh pada
suhu di atas 40o C.
Faktor Fisik

Tekanan Osmosis Oksigen

 Osmosis merupakan perpindahan air melewati  Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal


membran semipermeabel karena ketidak dengan mikroorganisme aerob dan anaerob.
seimbangan material terlarut dalam media.  Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen
 Dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke s untuk bernapas, sedangkan mikroorganisme an
el mikroorganisme, sedangkan dalam larutan aerob tidak memerlukan oksigen u/ bernapas,
hipertonik, air akan keluar dari dalam sel MO, justru adanya oksigen akan menghambat pertu
berakibat membran plasma mengkerut dan mbuhannya.
lepas dari dinding sel (plasmolisis), sel secara  Mikroorganisme anaerob fakultatif,
metabolik tidak aktif. menggunakan oksigen sebagai pernapasan dan
 MO yang mampu tumbuh pd lingkungan hiperto fermentasi sebagai alternatif tetapi dengan laju
nik dengan kadar natrium tinggi dikenal dengan pertumbuhan rendah. Mikroorganisme mikro
halofil, contohnya bakteri dalam laut. MO yg aerofilik dapat tumbuh baik dengan oksigen
mampu tumbuh pd konsentrasi garam yg sangat kurang dari 20%.
tinggi ( > 33% NaCl) disebut halofil ekstrem.
Faktor Fisik

Radiasi

 Sumber radiasi dibumi adalah sinar matahari


yang mencakup cahaya tampak, radiasi ultra-
violet, sinar infra merah, dan gelombang radio.
 Radiasi yang berbahaya bagi mikroorganisme
adalah radiasi pengionisasi, yaitu radiasi dari
gelombang panjang yang sangat pendek dan
berenergi yang menyebabkan atom kehilangan
elektron (ionisasi).
 Pada level rendah radiasi pengionisasi dapat
mengakibatkan mutasi yang mengarah ke
kematian, sedangkan pada radiasi tinggi
bersifat lethal
Konsep Mikrobiologi
dan Parasitologi
Faktor Kimia

Media Pembiakan Nutrisi

 Bahan nutrisi yang digunakan u/ pertumbuhan  Ada dua jenis nutrisi mikroorganisme, yaitu
mikroorganisme di laboratorium disebut media makrolemen dan mikroelemen.
kultur  Makroelemen : elemen-elemen nutrisi yang
 Berdasarkan konsistensinya, media kultur dikelo diperlukan dalam jumlah banyak (gram). Meliputi
mpokkan menjadi tiga macam, yaitu media cair karbon (C), oksigen(O), hidrogen (H), nitrogen
(liquid media), media padat (solid media), dan (N), sulfur (S), pospor (P), kalium (K), magnesiu
semisolid. m (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe).
 Mikroelemen : elemen-elemen nutrisi yang dip
erlukan dalam jumlah sedikit (dalam takaran mg
hingga ppm), meliputi mangan (Mn), zinc
(Zn), kobalt (Co), Nikel (Ni), dan tembaga (Cu).
Mikroelemen kadang merupakan bagian enzim
atau kofaktor yang membantu katalisis dan
membentuk protein.
Mikrorganisme bagi Kehidupan Manusia

Pangan
Kontrol Hama Tanaman
 Lactobacillus bulgarius yg
Pengendalian hama tanaman dgn
dimanfaatkan u/ pembuatan
menggunakan musuh alami dari
yoghurt.
hama tanaman trs dikembangkan
 Pemanfaatan bakteri Strepto
dlm rangka mengurangi dampak
cocus lactis dan Streptococcus
negatif penggunaan pestisida.
cremoris dlm pembuatan keju &
mentega

Industri dan Pertambangan Kesehatan


 Pengembangan polimer  Pseudomonas & Propionibacterium
teruraikan u/ mengatasi masalah memproduksi vitamin B12 (kobalamin);
pencemaran lingkungan akibat proses fermentasi fungi Ashbya gossy-
limbah plastik yg sulit diuraikan. pii menghasilkan vitamin B2 (riboflavin);
 Enzim selulose yang digunakan pembuatan antibiotik sintetik dan vaksin
dalam industri kertas. jg merupakan hasil pemanfaatan mikro-
organisme.
Mikrorganisme bagi Kehidupan Manusia
 Sebagian kecil MO bersifat
patogen.
 MO alami dalam tubuh kita di
sebut MO normal atau flora
normal.
 Namun dalam keadaan ter-
tentu dapat bersifat patogen
dan menimbulkan penyakit
infeksi.
 Co: Staphylococcus aureus d
an Eschericia colli menyebab-
kan diare, khamir Candida
albicans dapat menyebabkan
keputihan, kapang

 Aspergilus flavus yg
menghasilkan aflatoksin dpt
meracuni makanan, protozoa
Toxoplasma gondii yg
menyebabkan toksoplas-
mosis, human immunodeficie
ncy virus yang menyebabkan
penyakit HIV/AIDS, dsb.
Jika suatu organisme non
Patogenitas patogen berpindah ke luar dari
tempat habitatnya,dpt menjadi
Mikroorganisme organisme penyebab penyakit
 patogen oportunistik.
 Mikroorganisme ditemukan pd:
udara, kulit, benda yg disentu,
dan pd semua makanan.  Contoh: Escherichia coli ad/
 Mikroorganisme dibedakan satu spesies bakteri yang hdp
dalam saluran pencernaan
mjd patogen dan non patogen.
bgn bawah. E. coli berpindah
ke saluran kemih, ketika
Mikroorganisme Patogen wanita melakukan cebok yg
salah yakni dari belakang ke
depan. Hal ini menyebabkan
 MO yg tidak berbahaya sisa rektal terkontaminasi
 Membantu memelihara kesei masuk ke urethra, dan
mbangan baik di dalam tubuh menyebabkan infeksi saluran
& lingkungan  flora normal. kemih
Area Tubuh dan Flora Normal

Area Tubuh Flora Normal

Proteus, Enterobacter, Staphylococcus, Acinobacter, Klebseilla,


Kulit
Pseudomonas, Micrococcus, Corynebacterium, Molasezzia, Pityrosporum
Corynebacterium, Neisseria, Actinomycoses, Streptococcus, Lactobacillus,
Mulut
Prevotella, Candida
Saluran
Pernapasan Haemophillus, Streptococcus, Staphylococcus, Neisseria, Corynebacterium

Saluran Lactobacillus, Enterococcus, Escherichia, Streptococcus, Staphylococcus,


Pencernaan Proteus, Clostridium, Klebseilla, Bacteroides, Peptococcus
Escherichia, Streptococcus, Staphylococcus, Proteus, Klebseilla, Neisseria
,
Saluran urogenital
Mycobacterium, Mycoplasma, Clostridium, Ureoplasma, Lactobacillus,
Candida
Mikroorganisme
Patogen

 Patogen adalah agen biologi, fisik, atau kimia yang mampu menyebabkan penyakit pada org
anisme lain. Agen biologi dapat berupa bakteri, virus, jamur, protozoa, cacing, dan prion.
Agar dapat menyebabkan penyakit, mikroorganisme patogen harus dapat masuk ke tubuh
inang.
 Kemampuan mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit disebut patogenesitas.
 Penyakit infeksi dimulai saat MO memasuki tubuh inang, selanjutnya bereproduksi, dan
bereplikasi. Istilah infeksi menggambarkan pertumbuhan / replikasi MO didlm tubuh inang.
Virulensi
Mikroorganisme

 Virulensi berasal dari bahasa


latin virulentia yang berarti
toksin.
 Proses untuk menghilangkan
sifat virulensi disebut atenuasi.
Keberadaan MO patogen dalam
tubuh adalah akibat dr berfungsi
nya faktor virulensi MO, jumlah
MO dan faktor resistensi tubuh
inang.
INFEKSI

 Masuk & berkembangbiaknya


suatu organisme (agn infeksius)
dlm tubuh inang.
 Suatu agen infeksius (patogen)
belum tentu menyebabkan peny
pd manusia.
 Jika suatu mikroorganisme men
ginvasi dan berkembang biak di
dalam tubuh tetapi tidak menyeb
abkan gejala, maka disebut
kolonisasi.
 Jika suatu penyakit infeksius dpt
ditularkan dari satu individu ke in
dividu lainnya disebut penyakit
menular.
 Jika MO patogen berkembang
biak dan menyebabkan tanda &
gejala klinis maka infeksi tsb
bersifat simptomatis, sebalik-
nya jika tidak ada gejala yg
timbul, maka peny. bersifat asim
ptomatis.
Deskripsi Infeksi

Infeksi Flora Normal

Lokal Terbatas pada area tubuh tertentu

Infeksi dimana mikroorganisme tersebar di seluruh


Sistemik
tubuh

Primer Disebabkan oleh satu macam MO

Sekunder Disebabkan oleh MO yang mengikuti infeksi primer

Campuran Infeksi disebabkan oleh dua atau lebih MO


Cont… Deskripsi Infeksi

Infeksi Flora Normal

Subklinis Infeksi yang tidak menunjukkan gejala apapun

Menunjukkan adanya bakteri dalam darah, umumnya hanya


Bakteriemia
sementara
Mengindikasikan keberadaan bakteri dan produk pertumbuhannya
Septikemia
dalam darah
Mikroorganisme yang secara normal menyebabkan penyakit dgn
gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun setelah
terjadi perubahan fisiologis pada tubuh inang, menurunnya
Opportunistik kekebalan tubuh (defisiensi imun, immunocompromise) (misalnya d
iabetes, terapi imunosupressan, AIDS, malnutrisi berat) dpt
menyebabkan penyakit dgn gejala lebih berat dan kronis yg sering
kali tdk sembuh dgn pengobatan bahkan dpt berakibat kematian.
Nosokomial Infeksi baru yang diperoleh klien pada saat dirawat di rumah sakit
Rantai Infeksi

3. Jalan Keluar
1. Agen Infeksius 2. Reservoir
(Port Exit)

4. Cara
5. Jalur masuk
Penularan 6. Kerentanan
mikroorganisme
(Mode of host
(port d’entry)
transmission)
1. Agen Infeksius
 Potensi MO / parasite u/ menyebabkan
penyakit tergantung beberapa faktor, al
:kecukupan jmlh organisme (dosis), virulensi pH
/ kemampuan agen u/ bertahan hidup dlm
tubuh host / di luar tubuh host, kemampuan
u/ masuk dan bertahan hidup dlm tubuh ho  Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran
st, dan kerentanan tubuh host (daya tahan pH optimal 1,0-5,3,
host).  mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran
pH optimal 5,5-8,0,
 mikroorganisme alkalofil, tumbuh pada kisaran
pH optimal 8,5-11,5,
 sedangkan mikroorganisme alkalofil eksterm
tumbuh pada kisaran pH optimal > 10.
Organisme dan Resevoirnya :
Patogen yg banyak ditemukan dan infeksi yg diakibatkan
Organisme Reservoir utama Infeksi utama / Penyakit

Bakteri

Eschericia coli Kolon Gastroentritis, infeksi saluran kemih

Infeksi perkemihan, infeksi luka, sepsis pasca melahir


Streptococcus β hemoli tikus Genetalia orang dewasa
kan

Staphylococcus aureus Kulit, rambut, mulut Infeksi tenggorokan, demam rheuma, infeksi luka

Neisseria gonorrhoeae Traktus genitourinarius, rectum Gonorea, konjnctivitis, infeksi panggul.

Virus

Hepatitis virus A Feses Hepatitis A

Hepatitis virus B Darah, cairan tubuh tertentu Hepatitis B

Virus herpes simpleks Kontak seksual Meningits aseptic, penyakit menular

Lesi mulut/kulit, ludah genital seksual, infeksi her pes.


Human immunodifciency (HIV) virus Darah, cairan semen, secret vagina Aquired Immunodeficiency Syndrome
melalui kontak seksual (AIDS)
Cont.. Patogen yg banyak ditemukan dan infeksi yg diakibatkan

Organisme Reservoir utama Infeksi utama / Penyakit

Jamur

Sampah, debu, mulut, kulit, kolon,


Aspergilus Pneumonia, sepsis
traktus urogenitalis
Mulut, kulit, kolon, traktus urogenitalis
Candida albicans Kandidiasis, pneumonia, sepsi

Protozoa

Plasmodium alciparum Darah Malaria


2. Reservoir

 Reservoir adalah suatu tempat dimana


patogen dpt bertahan hidup, tetapi belum
tentu dpt berkembang biak. Co/: Virus
Hepatitis A bertahan hidup dlm kerang laut,
tetapi tdk dpt berkembang biak.

 Mikroorganisme tidak selalu menyebabkan individu menjad


sakit.
 Karier (carrier, pembawa) adalah individu yg tdk menunjukkan
gejala penyakit, meskipun terdapat organisme patogen pada
atau dalam tubuhnya, yang dapat ditularkan ke orang lain, mis.
seseorang dengan flu atau sipilis, anjing dengan rabies.
 Petugas kesehatan mungkin menjadi reservoir untuk sejumlah
organisme nosokomial tersebar di tempat pelayanan
kesehatan.
Port Exit and Mode Of Transmission

Cara Penularan (Mode of


Jalan Keluar (Port Exit) Transmission)

 Setelah mikroorganisme menemukan tempat u/  MO tidak dapat bepergian sendiri, sehingga


tumbuh dan berkembang biak, mikroorganisme mereka membutuhkan kendaraan u/ membawa
harus menemukan jalan keluar jika akan masuk mereka ke orang atau tempat lain. Setiap
ke penjamu dan menyebabkan penyakit. Jalur k penyakit memiliki jenis penularan tertentu.
eluar dapat berupa darah, kulit, membran  Kendaraan utama penularan adalah makanan
mukosa, saluran pernapasan, saluran dan air.
pencernaan, saluran genitourinaria dan  Jenis penularan suatu penyakit bisa melalui
transplasenta (ibu ke janin), serta mekanisme kontak langsung (yakni individu ke individu /
aliran (drainase). kontak fisik antara sumber dengan penjamu yg
rentan) dan tidak langsung (kontak penjamu yg
rentan dengan benda mati yang terkontaminasi,
yaitu: jarum atau benda tajam, lingkungan, dan
lainnya), melalui udara (Airborne), dan vektor
(lalat, nyamuk).
Port Exit and Mode Of Transmission
Kerentanan Host
Jalan Masuk Mikroorganisme
(Port d’entry)
 Individu mendapatkan infeksi tergantung pd kerentanannya
thdp agen infeksius. MO dpt menyebar ke orla tetapi tdk
 Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh berkembang mjd infeksi jk sistem kekebalan tubuh seseorang
inang melalui berbagai macam jalan, misalnya dpt melawannya.
letak (traktus respiratorius, traktus gastro  Mereka mungkin menjadi pembawa (carrier) tanpa gejala,
intestinalis, traktus genitourinarius, kulit/ selanjutnya menjadi mode transmisi ke host rentan yg lain.
membran mukosa, transplasental, parenteral),  Setelah host terinfeksi, ia mungkin mjd reservoir u/ transmisi
dan mekanisme aliran (trauma perkutaneus, penyakit ke depannya.
tindakan invasif dan insisi pembedahan).  Penjamu yang rentan banyak ditemukan di tempat pelayanan
kesehatan, mereka yg mengalami gangguan sistem kekebalan
tubuh meliputi anak kecil atau bayi, lanjut usia,
org dgn penyakit kronis, org yg menerima tera medis (kemo
terapi, atau steroid dosis tinggi, org dengan luka terbuka.
 Jadi kerentanan ini dapat disebabkan sbg akibat dr proses
penyakit, pengobatan, atau tindakan medis. Sistem kekebalan
tubuh yang tidak efektif ini membuat mereka rentan thdp agen
infeksi dalam lingkungan pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai