Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asri Naturali M.

S
Npm : 01 011 7352
Semester/ Kelas : VII / Ekstensi
Matakuliah : Hukum Tata Ruang dan Perizinan
Dosen Penguji : Edi Rohaedi, S.H, M.H.

* Tugas
Buat 4 Soal beserta Jawaban dari Materi - 3 dengan kata kunci pertanyaan :
- 1 Soal Sebutkan
- 1 Soal Sebutkan dan Jelaskan
- 2 Soal Jelaskan/Terangkan/uraikan

1 ). Sebutkan 2 wadah yang menampung dan mempertegas kebijakan


pemerintah secara nasional !
2 ) . Sebutkan dan jelaskan 3 perangkat utama pengendalian pemanfataan ruang
3 ) . Jelaskan alasan dasar dari diadakannya suatu perencanaan !
4 ) . Terangkan mengenai pertimbangan dikeluarkanya UUPR berdasarkan
konsiderans

Jawab :

1 ) . A. GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara) yang dilanjutkan dan


dijabarkan dengan Replika (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
B. RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) yang
dilanjutkan dan dijabarkan dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional).

2 ) . A. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)


Fungsi dari RDTR adalah sebagai dokumen operasionalisasi rencana tata
ruang wilayah. Penyediaan RDTR dilaksanakan dengan memperhatikan
beberapa prinsip dasar. Pertama, rencana detail tata ruang harus langsung
dapat diterapkan, sehingga kedalam rencana dan skala petanya benar-benar
memadai. Kedua, rencana detail tata ruang harus memiliki kekuatan hukum
yang mengikat untuk itu harus diamanatkan dalam Peraturan Daerah dan
secara tegas dinyatakan sebagai bagian tak terpisahkan dari rencana tata
ruang wilayah.
B. Peraturan Zonasi
Peraturan zonasi merupakan dokumen turunan dari RDTR yang berisi
ketentuan yang harus diterapkan pada setiap zona peruntukan. Peraturan
zonasi tersebut bersama dengan RDTR menjadi bagian ketentuan perizinan
pemanfaatan ruang yang harus dipatuhi oleh pemanfaatan ruang.
C. Mekanisme Insentif-Disinsentif
Pemberian Insentif kepada pemanfaatan ruang dimaksudkan untuk
mendorong pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang.
Sebaliknya, penerapan perangkat disinsentif dimaksudkan untuk 4
mencegah pemanfaatan ruang yang menyimpang dari ketentuan rencana
tata ruang.

3 ) . A. Dengan adanya suatu perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan


kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian suatu perkiraan.
B. Dengan perencanaan diharapkan agar terdapat suatu perkiraan terhadap
hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan tidak hanya
dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan,
tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan resikoresiko yang mungkin
dihadapi, dengan perencanaan mengusahakan agar ketidakpastian dapat
diatasi sedikit mungkin.
C. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dengan
memilih urutan yang dilihat dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran
maupun kegiatan usahanya.
D. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai
alternative tentang cara atau kesempatan untuk memilih kombinai terbaik.
E. Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar
untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi.

4 ) . A. Memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi, baik nasional maupun


internasional dalam rangka memanfaatkan sumber daya di wilayah Republik
Indonesia diperlukan penyelenggaraan penataan ruang yang baik sesuai
dengan landasan idiil Pancasila.
B. Untuk memperkukuh ketahanan nasional berdasarkan wawasan nusantara
dan sejalan dengan kebijakan otonomi daerah yang memberikan kewenangan
semakin besar kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penataan
ruang, kewenangan tersebut perlu diatur demi menjaga keserasian dan
keterpaudan antar daerah dan antara pusat dan daerah agar tidak
menimbulkan kesenjangan antar daerah.
C. Karena keberadaan ruang yang terbatas dan pemahaman masyarakat yang
berkembang terhadap pentingnya penataan ruang, diperlukan penyelenggaraan
penataan ruang yang transparan, efektif, dan partisipatif agar terwujud ruang
yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan.
D. Secara geografis Negara Kesatuan Republik Indonesia berada pada
kawasan rawan bencana sehingga diperlukan penaaan ruang yang 12 berbasis
mitigasi bencana sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan
kehidupan dan penghidupan.
E. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang sudah
tidak sesuai dengan kebutuhan pengaturan penataan ruang sehingga perlu
diganti dengan undang-undang penataan ruang yang baru

Anda mungkin juga menyukai