Anda di halaman 1dari 109

Oleh :

dr. Erna Parmawati, Sp.PK


Mayor Ckm (K) NRP 11070053710179
Nama : dr. Erna Parmawati, Sp.PK
TTL : Bandung, 10 Januari 1979
Alamat : Jl. Masjid At Taqwa Cibubur
Pangkat : Mayor Ckm (K)
NRP : 11070053710179
Jabatan : Kaunit Watdok RS.Dik
Pusdikkes kodiklat TNI AD
Status : K-2
Pendidikan Umum :
SD : SDN 1 Sokaraja
SMP : SMPN 1 Sokaraja
SMA : SMUN 1Purwokerto
S1 : Fakultas Kedokteran Maranatha
Bandung
Spesialis : Patologi Klinik FKUI Jakarta

Pendidikan Militer :
Dikmapa Pk 14 Thn 2007
Diksarcabkes Pk 14 Thn 2007
Diklapa 1 Thn 2010
• Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang
meliputi pengetahuan tentang Bakteri, Virus, hewan
bersel satu (protozoa) dan jamur.
• Ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup untuk
sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan
jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan
sebagian atau seluruhnya dari jasad itu.
• Makhluk hidup berupa jasad renik yang sangat kecil
(diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak dapat dilihat
dengan mata biasa tanpa suatu peralatan khusus.
• Membunuh organisme-organisme patogen (kecuali
spora kuman) dengan cara fisik atau kimia, dilakukan
terhadap benda mati.
Setiap proses (kimia/fisika) yang bertujuan
membunuh semua bentuk hidup terutama
mikroorganisme.
 parasit yang akan merugikan hospes
• Waktu antara masuknya parasit dalam hospes dan
permulaan penyakitnya.
• Aristoteles (300 tahun SM)  Makhluk2 kecil
(mikroorganisme) terjadi begitu saja dr benda2 mati
• Needhem Percobaan dgn rebusan padi-padian,
daging dsb dlm botol tertutup  timbul
mikroorganisme kehidupan baru dapat timbul dari
benda mati  Teori abiogenesis / teori generation
spontanes (makhluk baru tjd bgt saja)
• Antonie Van Leeuvenhoek (1632-1723)  Orang
yang pertama kali mengetahui adanya dunia
mikroorganisme  menciptakan mikroskop 
melihat bentuk2 makhluk hidup kecil yang
sebelumnya tidak diduga sama sekali
• Mikroskop  berkembang penelitian2  menjawab
dari mana asalnya kehidupan
 Spallanzani (1929-1799) 1968  Bantah
Aristoteles & Needham  diperkuat oleh
Schultze (1836) & Schwan (1873) 
percobaan dgn cara mengalirkan udara
melewati larutan asam basa ke dalam kaldu
daging yang telah dipanasi berjam-jam 
dijumpai mikroorganisme
 H. Schroeder & TH. Vandusch (1854 ) 
membuktikan bahwa organisme bukan berasal
dari benda mati  tumbang teori abiogenesis
 Louis Pasteur  Yakinkan khalayak  Tidak ada
kehidupan baru yang timbul dari barang mati
 “Omne Vivum Ex Ovo, Omne Ovum Ex Vivo” 
Semua kehidupan berasal dari telur, dan semua
telur itu berasal dari sesuatu yang hidup
 Louis Pasteur  pelopor mikrobiologi
◦ Mengadakan pertukaran zat / metabolisme 
mengambil zat makanan & membuang sisa
makanan
◦ Mengalami pertumbuhan, semula kecil kemudian
bertambah besar
◦ Mengadakan pembiakan atau reproduksi, semula
sedikit lalu bertambah banyak
◦ Mempunyai tanggapan terhdap pengaruh dari luar,
tanggapan tersebut berguna bagi keselamatan
hidupnya
• Sel  Satuan struktural fundamental & fungsional bagi
kehidupan
• Uniseluler  Sel itu bukan saja merupakan satuan
struktural, tetapi adalah organisme itu sendiri
• Multiseluler  Sel2 yg tersusun menjadi satuan-satuan
yang terpadu ke dalam sistem atau sebagai sistem yang
bersama-sama membantuk organisme hidup
• Sel  Unit dasar kehidupan menimbulkan adanya dugaan
sifat substansi yang terkandung dalam sel
• Protoplasma (Proto = Pertama, Plasma = Subtansi yang
terbentuk)  Untuk mendirikan bahan hidup suatu sel
• Protoplasma  Sumber semua kehidupan
• Sel yang bahan nukleusnya tidak terbungkus di dalam
suatu membran
• Mikroorganisme bersel satu dan sangat sederhana
◦ Tidak ada membran internal yang memisahkan
nukleus dari sitoplasma
◦ Tidak ada membran internal yang melindungi
struktur atau tubuh lain di dalam sel
◦ Pembelahan nukleus dgn proses pembelahan
aseksual yang sederhana, bukan melalui mitosis
(proses pembelahan nukleus yang rumit yang
dijumpai pada sel eukariotik).
◦ Dinding sel mengandung semacam molekul
kompleks yang disebut mucopeptida yang
memberikan kekuatan pada struktur sel
 Dunia monera (Whittaker)  Dunia Prokariotae

Divisi bakteri dan Divisi Sianobakteri

 Protista prokariotik dan eukariotik


 sel prokariotik  ciri-ciri dasar :
1. tidak ada membran internal yang
Bahan Dinding
memisahkan nukleus dengan sitoplasma nukleus sel
2. Pembagian nukleus  pembelahan Membran
mesosom sitoplasma
3. Dinding sel  molekul kompleks 
ribososm
mukopeptide  struktur kaku

sitoplasma Bahan
nukleus

Mikrobiologidasar/PA/materi1-
2/2009
19
◦ Sel yang mengandung nukleus sejati atau nukleus
khas
◦ Struktur sel lebih rumit dari sel prokatiotik namun
kedua tipe sel melakukan fungsi biologis yang
sama agar dapat tumbuh, berkembang biak dan
tetap hidup.
 Perbedaan utama dengan sel prokariotik  sistem membran
internalnya  retikulum endoplsma menyebar luas ke seluruh sitoplasma
dan bagian-bagian penyekat sel dengan cara mengelilingi struktur-struktur
organel

 Nukleus : - DNA  kromosom, RNA & protein


- Nukleolus  RNA  situs pembentukan RNA Ribosom
- Lokasi utama bahan genetik dan berfungsi sebagai pengendali sel

 Alat Golgi : kompleks golgi  di daerah retikulum endoplasmik


- mengemas dan mengangkut protein & polisakarida ke luar sel
- situs sintesis bahan dinding sel baru

Mikrobiologidasar/PA/materi1-
22
2/2009
 Membran sitoplasma : lapisan material yang amat tipis
yang meliputi substansi sel
 Protoplasma : - bahan hidup dari sel - sumber semua
kehidupan
 Sitoplasma : semua bahan nonstruktural dalam
protoplasma dan membran. Sitoplasma dikelilingi
membran plasma di bagian dinding sel.
 Ribosom : protein + asam nukleat (RNA)  sintesis
protein
 Granul : untuk menyimpan makanan cadangan
 Bahan nukleus : DNA, pembawa informasi gen
 Mesosome : lipatan (invaginasi) membran sitoplasma ke
dalam sitoplasma
Mikrobiologidasar/PA/materi1-
2/2009
23
Mitokondria : situs utama produksi energi dalam proses-proses
seluler

Kloroplast : klorofil  fotosintesis


energi cahaya  energi kimia

Vakuola : ruang yang mengandung larutan encer berbagai substansi

Mikrotubul (250 nm) dan Mikrofilamen (40 – 80 nm) :


menjaga bentuk sel dan meningkatkan gerak
komponen-komponen di dalam organel

Flagella dan Silia : merupakan alat gerak

Dinding sel : penutup luar membran sitoplasma 


mengandung mikofibril  sel kaku

Protozoa  tidak mempunyai dinding sel, tetapi


mempunyai pelikel

Mikrobiologidasar/PA/materi1-
24
2/2009
◦ Berkaitan dgn Taksonomi  Ilmu mengenai
klasifikasi atau penataan sistematik organisme
kedalam kelompok atau kategori yang disebut
taksa (Tunggal = tokson)
◦ Sebelum digolongkan ke dalam kategori tertentu,
organisme tersebut di identifikasikan sebagaimana
mestinya dan diberi nama
◦ Kegiatan Pengklasifikasian, penamaan dan
pengidentifikasian disebut sistematika mikrobe
◦ Sistem klasifikasi organisme didasarkan pada
hierarki taksonomi  Tingkatan paling rendah
species s/d tingkatan tertinggi yaitu dunia
(Kingdom)
 Contoh pembagian taksa menurut Bergey's
manual of Derminative Bacteriology 10
sebagai berikut :
TAKSA SINGA DANDELION * AMEBA * BASIL TUBERKEL *

Dunia Animallia Plantac Protista Procaryotae


Filum(Divisi) Chordata Tracheophyta Sarcodina Bacteria
Kelas Mamalia Angiospemae Rhyzopoda
Ordo Carnivora Campanulales Amoebida Avtinomucetales
Famili Felidae Compositae Amoebida Mycobacteriaceae
Genus Felis Taraxacum Amoeba Mycobacterium
Spesies F.Leo T. Officinale A. Proteus M. Tubeculosis
 Mikroskop medan terang.
 Mikroskop medan gelap
 Mikroskop Flourresen
 Mikroskop Kontras Fase
 Mikroskop Elektron
PERBANDINGAN MIKROSKOP
MACAM PEMBESARAN TAMPANG SPESIMEN TERAPAN BERGUNA
MIKROSKOPI BERGUNA
MAKSIMUM
1 2 3 4
Terang Diwarnai atau tak Untuk ciri-ciri morfologi
diwarnai; bakteri keseluruhan bakteri, khamir,
biasanya diwarnai dan kapang, alga dan protozoa.
nampak warna zat
pewarnanya
1 2 3 4
Gelap 1.000 - 2.000 Biasanya tak diwarnai; Untuk mikroorganisme
tampak terang atau (misalnya bakteri yang
“bercahaya” dalam yang disebut spiroket) yang
sedianya gelap. menunjuk sedikit ciri
morfologi khas dalam
keadaan hidup dan dalam
suspensi zat alir.
Fluoresen Cerah dan berwarna Tehnik-tehnik diagnostik
warna seperti zat dengan zat pewarna
fluorensennya fluorensen membantuk
identifikasi
mikroorganismenya.

Kontras Fase Berbagai derajat Untuk pemeriksaan struktur


“kegelapan” pada sel-sel hidup
mikroorganisme berukuran
lebih besar misalnya khamir,
alga, protozoa dan beberapa
bakteri.
Elektron 200.000 - Cerah pada layar Pemeriksaan obyek yang
400.000 Fluorense amat kecil virus dan struktur
ultra sel-sel mikroba.
 Berdasarkan :
◦ Bentuk tetap
◦ Dinding kuat
◦ adanya kemampuan untuk hidup autrotof
 Bakteri msk golongan tumbuhan
◦ Untuk menyebutkan nama suatu bakteri digunakan
sistem dua nama “binomenklatur”  nama genus
diikuti dengan nama species
◦ Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf
besar, sedangkan nama spesies ditulis dengan
hurup kecil Sebagai
◦ Contoh Streptococcus lactis (u/ mengasamkan
susu) sebagai berikut :
 Dunia : Tumbuhan
 Devisi : Protophyta
 Klas : Schizomycetes
 Ordo : Eubacteriales
 Sub Ordo : Eubacteriinear
 Familia : Lactobacteriaecear
 Genus : Streptococcus
 Spesies : Streptococcus lactis
◦ Klasifikasi bakteri menurut dunia tumbuhan dibagi
atas lima divisi yaitu :
 Divisi I : Protophyta
 Divisi II : Thallophyta
 Divisi III : Bryphyta
 Divisi IV : Spermatophyta
◦ Protophyta dibagi menjadi tiga klas yaitu :
 Klas I : Schizophyceae (ganggang biru)
 Klas II : Schizomycetes (bakteri)
 Klas II : Microtatobiotes (riketsia & virus)
◦ Schizomycetes dibagi atas 10 ordo :
 Ordo I : Pseudomonadales
 Ordo II : Chlamydobacteriales
 Ordo III : Hyphomicroiales
 Ordo IV : Eubacteriales
 Ordo V : Actinomucetes
 Ordo VI : Caryophnales
 Ordo VII : Beggiatoales
 Ordo VIII : Myobacteriales
 Ordo IX : Spirochaetales
 Ordo X : Mycopamatales
◦ Berhubung banyak jenis kuman yang ada, maka
diambil kuman yang banyak menimbulkan penyakit
saja seperti :
 Ordo I Pseudomonadales :
 Famili Nitrobacteriaceae Genus :
 Nitrobacter
 Nitrosomonas
 Famili Pseudomonadaeae Genus :
 Acetobacter
 Pseudomonas
 Famili Spirillaceae Genus :
 Vibrio
 Spirillum.
 Ordo IV Eubacteriales :
 Famili Achromobacteraceae Genus : Alcaligenes
 Famili Enterobacteiaceae genus :
 Eschericia
 Aerobacter
 Klebsiella
 Serratia
 Proteus
 Salmonella
 Signella
 Famili brucelaceae Genus :
 Pasteurella
 Bordatella
 Brucella
 Haemophillus
 Famili Micrococcaceae Genus :
 Micrococcus
 Sarcina
 Staphylococcus
 Famili Lactobacillaceae Genus :
 Diplococcus
 Streptococcus
 Lactobasillus
 Famili Corynebacteraceae Genus :
 Corynebacterium
 Famili Bacillaceae Genus :
 Bacillus
 Clostridium
Ordo V Actinomuceatalles :
 Famili Mycobacteriaceae Genus : Mycobacterium
 Famili Actinomycetaceae Genus :
 Actinimucete
 Nocardia
 Famili Streptomucetaceae Genus : Streptomuces
Ordo IX Spirochaetalles :
 Famili Spirochaetaceae Genus : Spirochaeta
 Famili Treponema taceae Genus :
 Borrelia
 Treponema
 Leptopsira
Jasad renik utama yang biasa terdapat pada
kulit adalah :
◦ Basil Difteroid aerob & Anaerob (Corynebacterium)
◦ Staphylococcus albus aerob & anaerob
(Staphylococcus epidermidis & Peptococcus)
◦ Streptococcus viridans dan Enterococcus
(Streptococcus faecalis)
◦ Basil Coliform gram negatif (herellea)
◦ Mycobacterium Patogen & tahan asam
◦ Selaput lendir mulut dan tekak biasanya steril pada
waktu kelahiran bayi, tetapi kadang-kadang telah
tercemar pada waktu melalui saluran kelahiran

◦ 4-12 jam setelah lahir, telah terdapat


Streptococcus viridans pada selaput lendir mulut
dan akan menetap seumur hidup. Kemudian
menetap pula :
 Staphylococcus Aerob dan Anaerob
 Diplococcus gram negatif (neisseria)
 Laktobasil
◦ Pada tekak dan batang tenggorokan paling banyak
ditemukan :
 Streptococcus viridans
 Neisseria
 Staphylococcus
 Pneumococcus
 Mycoplasma
 Bacteroides
◦ Jasad Renik pada hidung terdiri atas :
 Corynebacterium.
 Staphylococcus dan streptococcus
◦ Pada waktu bayi lahir, saluran pencernaannya masih
steril. Bakteri mulai masuk saluran pencernaan setelah
bayi diberikan minuman, pada bayi yang minum air susu
ibu, kuman yang masuk adalah Streptococcus dan
lactobasil

◦ Pada bayi yang minum susu botol, jasad renik yang


masuk saluran pencernaannya lebih beraneka ragam dan
Lactobasil tidak menonjol sebagai kuman utama.

◦ Pada calon orang dewasa, 96-99% jasad renik komensal


terdiri atas jasad renik anaerob yaitu :
 Bacterioides
 Clostridium
 Lactobasil
 Streptococcus
◦ Pada orang dewasa, 1-4% jasad renik aerob dan
sebagian besar terdiri atas kuman-kuman dari famili
Enterobacteriaeae seperti :
 Basil coliform dan spesies-spesies Proteus
 Salmonela dan Shigella
 Enterococcus
 Bakterioides
 Clostridium
 Staphylococcus
 Vibrio cholera dan vibrio para haemolyticus pada penderita
muntaber.
 Mycobacterium tuberculosa dari tinja
 Virus Polio
 Virus Hepatitis insfectiosa
◦ Kelompok yang patogen yaitu :
 Pseudomonas aeruginosa.
 Staphylococcus aureus
 Proteus
 Streptococcus
 Diplococcus pneumoniae
 Haemophilus influenza
 Basil coliform dll.
◦ Kelompok yang apatogen, yaitu :
 Staphylococcus koagulase negatif
 Difteroid tetragena
 Bacillus
◦ Susunan jasad renik pada gigi dipengaruhi oleh
kebiasaan makan, Pengobatan antibiotik dan
adanya kelainan-kelainan patologik gigi dan gusi.
Kuman normal di mulut diantaranya :
 Bacterioides
 Streptococcus (penyebab caries gigi)
 Neisseria
 Spirochaeta
 Lactobacil (penyebab caries gigi).
◦ Pada air kemih normal ditemukan :
 Staphylococcus koagulase negatif
 Basil Difteroid
 Basil coliform
 Enterococcus
 Proteus (berbagai jenis).
 Laktobasil
 Bacillus (berbagai jenis)
◦ Pada infeksi saluran air kemih ditemukan :
 E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Seratia
 Proteus mirabillis
 Pseudomonas aeroginosa
 Streptococcus faecalis
 Strophylococcus koagulase negatif dan positif
 Alkaligenes (bergabai jenis)
 Haemophillus vaginalis
 Streptococcus
 Neisseria gonorrhoeae
 Mycobacterium tuberculosa
 Salmonella (berbagai jenis)
 Shigella (berbagai jenis)
◦ Jasad renik pada selaput lendir mata terdiri atas :
 Coronebacterium xerosis
 Neisseria
 Basil gram negatif (Species Moraxella)
 Streptococcus dan Staphylococcus
◦ Tanah mengandung komponen anorganik seperti :
partikel tanah, unsur-unsur PH, udara, sinar dan air
serta komponen organik seperti hancurkan sisa-
sisa makhluk hidup.
◦ Tanah dengan segala macam komponennya
merupakan medium / substrat yang baik bagi
kehidupan mikroorganisme
◦ Mikroorganisme penghuni tanah merupakan
campuran dari populasi :
 Protozoa : Amoeba, Flagella, Cilliata
 Bakteri : Clostridium, Rhizobium dsb
◦ Air merupakan zat yang mutlak diperlukan oleh
makhluk hidup, kebersihan air merupakan syarat
utama terjaminnya kesehatan, mikroorganisme
yang autrotof merupakan penghuni utama dalam
air yang mengandung zat-zat anorganik.
◦ Beberapa mikroorganisme patogen yang terdapat
dalam air diantaranya :
 Salmonella typhii  tipus perut.
 Shigella  disentri.
 Vibrio cholera  kolera
 Clostradium tetani  anaerob  toxin tetani 
“Tetanus”
• Makanan manusia umumnya disukai pula oleh
mikroorganisme, virus, bakteri dan jamur banyak
yang menyerang makanan manusia baik yang berupa
bahan seperti : Sayuran, buah-buahan, susu dan
daging maupun makanan yang sudah masak seperti
nasi, roti, kue-kue, lauk pauk dan sebagainya.
◦ Beberapa jenis mikroorganisme perusak makanan :
 Clostridium botulinum  makanan kaleng  racun
botulinum  mengganggu susunan syaraf tepi.
 Staphylococcus aureus  racun staphylolesin yang
menyebabkan gangguan perut.
 Streptococcus faecalis  gangguan perut.
 Shigella dysentriae  disentri.
 Salmonella typhii  thypus perut.
 Vibrio cholerae  cholera.
 Psedeumonas cocovenenanus  racun tempe
bongkrek “Asam bongkrek”  menyebabkan kematian.
 Air susu bukan saja merupakan makanan
yang baik bagi manusia tetapi juga baik
untuk Spesies bakteri, protein, lemak dan
gula yang dikandungnya merupakan sustrat
bagi bakteri patogen maupun saprofit. Pada
suhu 37 derajat celcius, saprofitit bakteri
akan tumbuh dengan baik sekali
◦ Bakteri utama yang terdapat pada air susu :
 Streptococcus lactis  pengumpulan/asamnya air
susu.
 Lactobacillus lactis  asam susu.
 Escherichia coli  fermentasi terhadap laktose.
 Aerobacter aerogenes  fermentasi terhadap laktosa.
 Alcaligenes viscolactis  air susu berlendir.
 Pseudomonas syncyanea  air susu berwarna biru.
 Serratia marcescensm  air susu berwarna merah
Morfologi kuman dibagi menjadi tiga bentuk utama
Yaitu: kokus, batang, dan spiral.

A. Kokus yaitu kuman berbentuk bulan dapat tersusun


sebagai berikut:
 Mikrokokus, tersendiri (Single).
 Diplokokkus, berpasangan dua-dua.
 Pneumo kokus, Diplococcus yang berbentuk lanset,
gonokokus adalah diplococcus yang berbentuk biji kopi.
 Terrade, tersusun rapi dalam kelompok empat sel.
 Sarsina kelompok delapan sel yang tersusun rapi dalam
bentuk kubus.
 Streptokokus tersusun seperti rantai.
 Stafilokokkus bergerombol tak teratur seperti buah anggur.
B. Bacilus yaitu kuman berbentuk batang dengan
panjang bervariasi dari 2-10x dr diameter kuman
tersebut, bentuk basilus terbagi atas :
 Kokobasilus : Batang yang sangat pendek menyerupai
kokus.
 Fusiformis : Dengan kedua ujung batang meruncing.
 Streptobasilus : sel-sel bergandengan membentuk
filamen
C. Spiral yaitu kuman berbentuk seperti spiral terbagi
atas :
 Vibrio berbentuk batang bengkok.
 Spirilum berbentuk spiral kasar dan kaku, tidak
fleksibel dan dapat bergerak flagel.
 Spirochaeta berbentuk spiral halus, elastis dan
fleksibel dapat bergerak dengan aksial filamen.
 Contoh : Borrelia berbentuk gelombang.
Treponema berbentuk spiral halus dan teratur
Leptospira berbentuk spiral dengan kaitan pada
satu atau kedua ujungnya.
◦ Utk mengetahui morfologi, struktur, dan sifat kuman 
membantu identifikasi  kuman perlu diwarnai.
◦ Agar memperoleh hasil pewarnaan yang baik
diperhatikan faktor-faktor berikut :
 Gelas objek bersih dan bebas lemak.
 Umur biakan 18-24 jam, kecuali kuman tahan asam.
 M. Tubercolusis yang tumbuhnya sangat lambat.
 Kualitas zat warna. Ada zat warna yang harus dibuat sesaat
sebelum dipakai dan ada yang hanya dapat disimpan selama
beberapa waktu.
◦ Tebal tipisnya sediaan. Bila sediaan terlalu tebal atau
tidak rata, maka penetrasi zat warna akan berbeda-beda
◦ Utk memudahkan pemeriksaan  pembiakan bakteri,
sehingga sewaktu-waktu perlu bakteri itu selalu
tersedia.
◦ Supaya mendapatkan 1 spesies saja dalam 1 biakan,
maka perlu diadakan suatu biakan murni (Pure Culture)
dengan cara sbb :
 Ambil sampel dari udara, tanah, kotoran atau yang lainnya
 Tanamkan pada medium steril  tumbuh jd koloni murni
 Proses penanaman tersebut harus cermat menurut tehnik
aseptik  gunakan alat-alat yang steril dan aturan-aturan
laboratorium yang benar
 Biakan yang kita peroleh ini disebut dgn biakan pertama
(primary culture) dan sifatnya murni
 Biakan semacam ini dapat disimpan, tetapi tiap waktu
tertentu harus diadakan peremajaan dengan
memindahkannya kedalam medium baru
 Biakan yang diperoleh dari biakan pertama disebut biakan
turunan (Sub Culture).

IINOKULASI---IDENTIFIKASI

BIAKAN CAMPURAN

BIAKAN MURNI JENIS MIKROBA


◦ Dasar makanan yang paling baik bagi pemeliharaan
bakteri adalah medium yang mengandung zat
organik seperti rebusan daging sayur-sayuran,
sisa-sisa makanan atau ramuan yang dibuat
manusia.
◦ Medium yang banyak digunakan secara rutin adalah
kaldu cair atau kaldu agar, medium ini tersusun
atas :
 Kaldu bubuk :3 gr
 Pepton : 5 gr
 Air Suling : 1.000 gr
◦ Jika diperlukan medium padat, maka ditambah
agar-agar 15 gr medium ini disebut medium baku.
◦ Jika tidak ada kaldu bubuk, bahan ini dapat diganti
dengan rebusan daging yang dibuat dengan cara
sebagai berikut :
 500 gr daging yang tidak berlemak rendam dalam
1.000 ml air suling diamkan dlm lemari es semalam.
 Paginya buanglah sisa lemak yang mengapung
dipermukaan air.
 Peras suspensi lewat kain mori yang halus.
 Tambabkan air suling kepada filtrat sehingga volume
menjadi 1 liter lagi.
 Kepada medium ini ditambahkan pepton 5 gr dipanasi
sampai 100 derajat celcius selama 20 menit.
 Tuang suspensi ini ke dalam kertas saring dan
tambahkan air suling hingga mencapai 1 liter.
 Medium ini disterilkan dulu sebelum digunakan dan
dijaga keasamannya agar tetap netral (PH=7).
◦ 3 gr kaldu daging lembu
◦ 5 gr pepton ke dalam 1 liter air.
◦ Pepton  Proteiny ang terdapat dalam daging, air,
susu, kedelai dan putih telur, yang banyak
mengandung N2.
◦ Kaldu berisi garam-garam mineral dan zat lainnya.
Medium ini ditentukan ph nya 6,8 – 7.
◦ Untuk memasukkan ke dalam tabung reaksi
digunakan kertas saring dan dapat disterilkan dgn
autoklaf.
 Kentang yang dipotong-potong serupa silinder
untuk medium
 Silinder kentang mentah dibuat dengan pipa
besi, kemudian potongan-potongan tersebut
dimasukkan dalam tabung reaksi
 Tabung tersebut disumbat dengan kapas dan
sterilkan dengan autoklaf
 Setelah kentang itu dingin kembali
 Permukaan atas silinder kentang tadi dapat
ditanami bakteri
 Medium padat juga dapat dibuat dari medium
kaldu yang ditambah sedikit agar-agar
 Kebanyakan bakteri suka tumbuh pada dasar
makanan tersebut di atas
 Tetapi bakteri patogen seperti Brucella abortus,
Mycobacterium tuberculosis, Diplococcus
pneumonial dan Neissria gonorrhoeae
memerlukan zat makanan tambahan berupa
serum atau darah yang tidak mengandung
Fibrinogen lagi.
 Serum atau darah tersebut dicampur ke dalam
medium yang sudah disterilkan.
 Jika campuran dilakukan sebelum sterilisasi,
maka serum atau darah akan mengental pada
saat pemanasan.
 Medium dapat juga ditambahkan susu atau air
tomat untuk menumbuhkan Lactobacillus dan
beberapa jenis lainnya
 Pekerjaan laboratorium dapat dipermudah
dengan telah adanya bermacam-macam
medium yang tesedia dan bentuk serbuk.
 Untuk menyiapkan medium tersebut, cukup
dengan mengambil sekian gram serbuk
kering tersebut untuk dilarutkan dalam
sekian liter air kemudian disterilkan.
 Penentuan PH dan indikator lain sudah dibuat
sesuai keperluannya
 Medium Sinetik berupa ramuan-ramuan zat
anorganik tertentu yang mengandung zat karbon dan
nitrogen, bakteri autotrof dapat hidup pada medium
ini.
 Bakteri Saprofit (atau Saprobakteri) dapat juga
dipelihara di dalam medium ini asalkan ditambahkan
Na Sitrat dan Natrium Amonium fosfat.
 Na Sitrat sebagai sumber karbon dan natrium
ammonium sulfat sebagai sumber nitrogen.
 Medium ini untuk membedakan Aerobacteri
aerogenes dengan Eschericha coli.
 Dengan media ini A. aerogenes dapat hidup
sedangkan E.coli mati.
 Medium ini hanya untuk species tertentu dan tidak
cocok untuk species yang lain, sehingga disebut
dengan medium selektif
 Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium
yang lama ke medium yang baru
membutuhkan banyak ketelitian.
 Terlebih dahulu harus diusahakan agar
semua alat-alat yang berhubungan dengan
medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-
benar steril  untuk menghindari
kontaminasi, yaitu masuknya organisme yang
tidak diinginkan
 Menyiapkan ruangan
◦ Ruang tempat inokulasi itu kecil, bersih dan bebas
angin  dinding ruang yang basah menyebabkan
butir-butir debu menempel padanya
◦ Pekerjaan inokulasi dapat dilakukan juga di dalam
suatu kotak berkaca (safety cabinet)
◦ Di dalam laboratorium untuk membuat vaksin,
serum dan sebagainya, udara yang masuk ke dalam
ruangan itu dilewatkan saringan yang disinari
dengan sinar ultraviolet.
◦ Pemindahan dengan kawat inokulasi.
 Ujung kawat inokulasi sebaiknya dari platina atau dari
nikrom, ujungnya boleh lurus, boleh juga berupa
kolongan yang berdiameter 1-3 mm.
 Lebih dahulu ujung kawat tersebut dipijarkan,
sedangkan sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan
nyala api saja.
 Setelah dingin kembali, Ujung kawat itu disentuhkan
pada suatu koloni.
 Mulut tabung tempat pemeliharaan, juga dipanasi
setelah sumbat/tutupnya diambil.
 Setelah pengambilan inokulasi (sampel bakteri) selesai,
mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti
semula.
 Ujung kawat yang membawa inokulasi tersebut
digesekkan pada medium baru atau pada tempat yg
beda, kalau tujuannya membuat suatu sediaan
Hasil goresan yang baik Cawan - terkontaminasi

Goresan yang berasal dari


dua jenis bakteri

Koloni kurang terpisah Cara goresan yang salah


Bentuk dan ukuran koloni : irreguler
Margin/edge : undulate/wavy
Elevataion : umbonate
Warna : putih
Tekstur : dry (rough)
 Pemindahan dengan pipet.
◦ Cara ini dilakukan misalnya pada penyelidikan air minum
atau pada penyelidikan susu.
◦ 1 ml sampel untuk diencerkan 99 ml air murni yang steril.
◦ 1 ml dari enceran untuk dicampurkan dengan medium
agar-agar yang masih dalam keadaan cair (suhu antara 445
derajat celcius)
◦ Lalu agar-agar masih encer ini dituangkan ke cawan petri.
◦ Setelah agar-agar membeku, maka cawan petri yang berisi
biakan baru itu di inkubasi.
◦ Penyimpanan cawan itu dilakukan secara terbaik yaitu
permukaan medium menghadap ke bawah, ini untuk
mengindari tetesnya air yang mungkin melekat pada
dinding pada tutup cawan.
◦ Biakan yang diperoleh dengan jalan seperti tersebut di atas
dikenal sebagai biakan adukan.
◦ Dengan cara ini bakteri di inokulasikan dapat menyebar
luas keseluruh medium.
◦ Bakteri yang aerob maupun anaerob dapat tumbuh disitu,
dan banyaknya koloni dapat dihitung dengan mudah
• Pangenceran 1 ml sampai dengan 99 ml air tidak
mutlak, hal ini tergantung pada air susu yang akan
diselidiki.
 Suspensi kuman, yaitu setetes air garam faal di atas
gelas objek di tambah biakan kuman, disebar setipis
mungkin sehingga membentuk lingkaran dengan
diameter kira-kira 1 cm.
 Sediaan dibiarkan mengering diudara atau dapat
dipercepat pengeringannya dengan menghangatkan
di atas api, kemudian direkat/fiksasi dengan
melewatkan diatas api tiga kali dan Jenis pewarnaan
kuman yang dikenal adalah :
◦ Pewarnaan negatif
◦ Pewarnaan sederhana
◦ Pewarnaan diferensial
◦ Pewarnaan gram
◦ Pewarnaan tahan asam
◦ Pewarnaan khusus
 Suspensi kuman dibuat dalam zat warna
negrosin/tinta bak dan disebarkan dengan
gelas objek lain pd sediaan
 Disini kuman tidak berwarna dan tampak
sebagai benda-benda terang dengan latar
belakang hitam.
 Pewarnaan ini dipakai untuk kuman yang
sukar diwarnai misalnya Spirochaeta,
Treponema, Leptospira, dan Borrelia.
 Pemberian warna dengan menggunakan
larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan
tipis atau olesan, yang sudah difiksasi,
misalnya pewarna metilen blue, karbol
fukhsin atau kristal violet selama 1-2 menit.
 Prosedur pewarnaan yang menampilkan
perbedaan diantara sel-sel mikroba atau
bagian-bagian sel mikroba disebut tehnik
pewarnaan difrensial. Pewarnaan difrensial
menggunakan lebih dari satu macam zat
warna.
 Contoh pewarnaan difrensial adalah :
Pewarnaan gram adalah pewarnaan
diferensial yang sangat penting
 Ditemukan oleh Kristain gram pada tahun
1884.
 (Acid fast staning) misalkan pewarnaan Zichl
Neelsen dan Kinyoun-Gabbet untuk
membedakan kuman-kuman yang tahan
asam yang tak tahan asam.
Salah satu tehnik pewarnaan difrensial yang paling
penting dan paling baik digunakan untuk bakteri
ialah pewarnaan gram.
Dalam proses ini olesan bakteri yang terfiksasi dikenai
larutan umum kristal, larutan yodium, alkohol (bahan
pemucat) dan safranin. Cara pewarnaan gram adalah
sebagai berikut:
◦ Sediaan yang sudah difiksasi diwarnai dengan karbol kristal
violet selama 5 menit.
◦ Zat warna dibuang dan ganti dengan larutan
yodium/larutan lugol, dibiarkan selama 45-60 detik.
◦ Larutan lugol dibuang dan sediaan dicuci dengan alkohol
96% selama 30 detik atau goyang-goyang sampai tidak ada
zat warna yang mengalir lagi.
◦ Sediaan dicuci dengan air dan diwarnai dengan safranin
selama 1-2 menit. Sediaan dicuci, dikeringkan dan diamati
dibawah mikroskop.
Keterangan :
 Setelah diberi karbol kristal violet, semua kuman
berwarna ungu, zat warna ini diserap oleh dinding sel
dan protoplasma
 Pemberian lugol menyebabkan terbentuknya komplek
kristal violet-yodium yang berwarna ungu diferensiasi
kristal dari dua macam kuman.
 Pencucian dengan alkohol menyebabkan terjadinya :
 Kuman tetap berwarna ungu.
 Kuman tidak berwarna, sebab zat warna dilarutkan oleh
alkohol dan keluar dari sel kuman.
 Safranin sebagai pewarna kontras mewarnai kuman
yang tidak berwarna menjadi berwarna merah.
 Hasil yang dibaca sebagai berikut :
 Kuman gram positif berwarna ungu
 Kuman gram negatif berwarna merah.
 Warna yang ditimbulkan selama proses pengecatan
gram

Gram + Gram -
Sel-sel pada gelas
preparat

Warna ungu Cat utama Warna ungu


crystal violet
Mordan, Tetap ungu
Tetap ungu Gram Iodin
Peluntur cat, Menjadi tidak berwarna
Tetap ungu
Alkohol

Cat penutup
Tetap ungu Merah muda
(lawan),
Safranin
LARUTAN DAN URUTAN REAKSI DAN TAMPANG BAKTERI
PENGGUNAAN
NYA Gram Positif Gram Negatif

Kristal violet (KV) Sel berwarna ungu Sel berwarna ungu

Larutan Yodium (Y) Komplek KV-Y terbentuk di Kompleks KV-Y terbentuk


dalam sel; sel tetap di dalam sel; sel tetap
berwarna ungu berwarna ungu.

Alkohol Dinding sel mengalami Lipid terektrasi dari dinding


dehidrasi, pori-pori sel,pori-pori mengembang,
menciut daya rembes komplek KV-Y keluar dari
dinding menurun, KV-Y tak sel; sel menjadi tak
dapat keluar dari sel; sel berwarna.
tetap ungu.

Safranin Sel tak terpengaruh tetap Sel menyerap zat pewarna


ungu. ini, menjadi merah.
 Kuman berbentuk kokus yang
pathogen terhadap manusia bersifat
gram positif, kecuali kokus dari famili
Neisseriaceae.
 Kuman berbentuk batang dan spiral
yang pathogen bagi manusia
umumnya bersifat gram negative
kecuali batang dari genus
Mycobacterium, Corynecbacterium,
Listeria, Bacillus, Clostridium
Salah satu pewarnaan untuk mengetahui tahan atau
tidak
terhadap asam digunakan metoda pewarnaan Ziehl
Neelsen.
Adapun cara pewarnaannya sebagai berikut :
 Sediaan kuman diwarnai dengan larutan karbol
Fukshin dan dipanaskan dengan api kecil sehingga
keluar asap, dibiarkan selama 5 menit.
 Sediaan dicuci dengan air dan Kemudian digenangi
dengan asam Alkohol sehingga tidak ada warna merah
mengalir.
 Sediaan diwarnai dengan larutan Metilen blue selama
10-20 detik, lalu dicuci dengan air dan keringkan

Hasilnya dapat dilihat dibanyak Mikroskop sbb :


 Kuman tahan asam berwarna merah.
 Kuman bukan tahan asam berwarna biru.
Pewarnaan BTA/Ziehl Neelsen
Prinsip

• Fenol dalam carbolfuchsin fenol akan


melarutkan lapisan lilin
• Pemanasan akan memperlebar pori-
pori sel BTA sehingga mempermudah
zat warna carbolfuchsin masuk ke
lapisan lilin dinding sel
• Zat warna yang telah masuk akan
tertahan di dalam dan tidak hilang
dengan dekolorisasi asam karena asam
tidak dapat berpenetrasi ke dalam
lapisan lilin
• Methylene blue akan mewarnai bakteri
non-BTA

Forbes BA, Sahm DF, Weissfeld AS. Bailey and Scott’s Diagnostic Microbiology.12th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2007.p. 83
- 86
Alat dan Bahan

Depkes RI. Pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis. Jakarta 2006.


Pewarnaan BTA/Ziehl
Neelsen
Pewarnaan Sediaan
Apus

Depkes RI. Pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis. Jakarta 2006.


Pewarnaan BTA/Ziehl
Neelsen
Pewarnaan Sediaan
Apus

Depkes RI. Pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis. Jakarta 2006.


◦ Pewarnaan ini dipakai untuk mewarnai bagian-
bagian sel kuman atau kuman tertentu yang sudah
diwarnai dengan pewarnaan biasa.
Contoh :
 Untuk mewarnai Flagel dengan pewarnaan gray,
pewarnaan Novel, Zettnow atau Fontana Tribondeau.
 Untuk mewarnai spora dengan pewarnaan Klien, Spora
kuman berwarna merah dan badan kuman berwarna
biru.
 Untuk mewarnai inti (Nucleus) dengan pewarnaan
Feulgen
◦ Pengawasan terhadap mikroorganisme penyebab
penyakit menjadi pemikiran para ahli sejak
ditemukannya penyakit tersebut. Alasan utama
sterilisasi mikroorganisme adalah :
 Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi
 Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
 Mencegah pembusukan dan kerusakan bahan oleh
mikroorganisme
◦ Anti septic dipakai terhadap jaringan hidup
◦ Disinfektan untuk bahan-bahan tak bernyawa
seperti pakaian, alat2 medis dan sebagainya.
◦ Suatu sarana fisik dapat diartikan sebagai keadaan
atau sarana fisik yang menyebabkan suatu
perubahan. contoh : suhu, tekanan, radiasi dan
penyaringan.
◦ Suatu proses fisik suatu prosedur yang
mengakibatkan perubahan misalnya sterilisasi,
pembakaran dan sanitasi.
◦ Bahan kimia suatu substansi (padat, cair, gas)
yang dicairkan oleh komposisi molekurler yang
pasti dan menyebabkan terjadinya reaksi, contoh
senyawa fenolik, alcohol, dan yodium.
◦ Antiseptis/Asepsis : Mencegah pertumbuhan atau
aktifitas mikroorganisme baik dengan cara
menghambat atau membunuh. Dipakai untuk zat-
zat kimia terhadap jaringan hidup.

◦ Antiseptik : Suatu subtansi (zat kimia) yang


melawan infeksi (sepsis) atau mencegah
pertumbuhan atau kerja mikroorganisme dengan
cara menghancurkan, menghambat pertumbuhan
atau aktifitasnya.
◦ Sterilisasi : Proses yang menghancurkan semua
bakteri kehidupan terutama mikroorganisme.
Proses ini dapat berupa proses kimia/fisika.
◦ Disinfeksi : Membunuh organisme-organisme
pathogen (kecuali spora kuman dengan cara fisik
atau kimia. Dilakukan terhadap benda mati.
◦ Disinfektan : satu bahan, biasanya zat kimia, yang
mematikan sel negatif (kecuali sporanya)
mikroorganisme penyebab penyakit.
◦ Bahan Sanitasi : Suatu bahan yang mengurangi
populasi microba sampai pada batas yang dianggap
aman menurut persyaratan kesehatan masyarakat.
 Biasanya merupakan bahan kimia yang
mematikan 99,9 % bakteri yang sedang
tumbuh. Umumnya dipakai terhadap benda-
benda dalam rangka pemeliharaan sehari-
hari peralatan/perkakas di pabrik-pabrik
susu, pangan, gelas, piring dan alat-alat
makan direstoran
◦ Cide(sid) : Akhiran yang menunjuk bahwa zat
(biasanya kimia) yang dipakai, mampu membunuh
mikroorganisme. Misalnya bakterisid (mematikan
bakteri), Virusid (mematikan virus), Fungisid
(mematikan jamur), sprorasida (membunuh spora).
◦ Statik : Akhiran untuk menunjukan bahwa zat
(biasanya kimia) yang dipakai, yang mampu
mencegah pertumbuhan organisme tapi tidak
membunuhnya
◦ Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
disinfeksi secara kimia :
 Rongga (Space) yang cukup diantara alat-alat yang di
disinfeksi, sehingga seluruh permukaan alat-alat
tersebut dapat berkontrak dengan disinfektan.
 Sebaiknya disinfektan yang dipakai bersifat
membunuh.
 maka pilihan yaitu pada bahan kimia yang mampu
membunuh organisme yang ada, dalam waktu yang
tersingkat dan tanpa merusak bahan yang di sinfektan.

Anda mungkin juga menyukai