Prinsip Genetika
MARINI
NPM 2206102532
Prodi S1 Ekstensi 2022
Kelas A
LTM 1 Ilmu Biomedik Dasar
1. Jelaskan perbedaan sel prokariot dan sel eukariot
2. Jelaskan secara singkat struktur organisasi sel
3. Jelaskan makromolekul pembentuk komponen sel
4. Jelaskan struktur dan fungsi membran sel manusia
5. Apa saja protein yang terdapat pada membran sel dan bagaimana protein-protein tersebut berperan dalam
transport membran
6. Mengapa terdapat berbagai jenis transport membran, jenis-jenis transport membrane berdasarkan
kebutuhan energi dan protein transportnya?
7. Jelaskan mengenai diferensiasi dan siklus sel, serta proses pembelahan secara mitosis dan miosis
8. Jelaskan mengenai kromatin, kromosom, gen, dan DNA (strucktur dan lokasi), dan hubungannya
9. Jelaskan mekanisme replikasi DNA
10. Jelaskan proses sintesis protein di dalam sel (transkripsi dan translasi), apa perbedaannya dengan proses
repliksi DNA dan dimana kedua proses ini berlangsung dalam siklus sel?
11. Jelaskan perbedaan genotif dan fenotif
12. Jelaskan perbedaan penurunan sifat menurut hukum mendel dan non mendelian
13. Jelaskan Pola pola penurunan hereditas dan berikan contohnya (penyakit bawaan
14. Jelaskan Probabilitas kelainan genetic berdasarkan pedigree chart (co : buta warna)
BERDASARKAN STRUKTURNYA SEL DIBAGI
MENJADI 2 YAITU SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT
https://www.kerajaanbiologi.com/perbandingan-sel-prokariotik-dengan-eukariotik/
Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot
PROKARIOTIK EUKARIOTIK
1. Tidak memiliki inti sel (neukleus) yang sebenarnya. Materi 1. Memiliki inti sel (neukleus) yang sebenarnya karena materi
inti tersebar dalam sitoplasma kerena tidak memiliki inti dilingkup oleh membrane inti
membrane inti
2. Memilik DNA yang lebih sederhana, 2. Memiliki DNA yang lebih kompleks
3. Hanya memiliki kromosom tunggal 3. Memiliki kromosom lebih dari satu
4. Tidak memiliki intron, hanya ekson 4. Memiliki intron dan ekson
5. Memiliki operon 5. Tidak memiliki operon
6. Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara simultan 6. Transkipsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma.
Keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan
7. Proses transkipsi terjadi lebih sederhana 7. Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses RNA
polymerase terhadap DNA lebih lama akibat DNA dikemas
secara kompak dengan protein histon
8. Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana 8. Proses regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks
Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot
Perbedaan Sel Prokariot Sel Eukariot
Contoh organisme Bakteri dan ganggang hijau, biru Protista, fungi, tumbuhan, dan hewan
Ukuran sel Umumnya 1 – 10 µm Umumnya 5– 100 µm
Metabolisme Anaerob dan aerob Aerob
Inti sel Tidak memiliki membran inti. Materi inti Memiliki membrane inti
tersebar dalam sitoplasma.
Organel Sedikit atau tidak ada Nukleus, mitokondria, kloroplas, RE, dll
DNA Sirkuler dalm sitoplasma Sangat Panjang terdapat dalam inti
RNA dan protein Dissintesis pada beberapa kopmartemen Sintesis RNA terjadi dalam nucleus, protein
disintesis dalam sitoplasma
Pembelahan sel Kromosom memisahkan diri oleh adanya Kromosom memisahkan melealui gelondong
pemisahanan membrane plasama pembelahan
Organisasi seluler Umumnya uniseluler Umumnya multiseluler
STRUKTUR
ORGANISASI
SEL DAN
FUNGSINYA
1. Membran Sel 2. Nukleus
dan menyusun struktur dari sel seperti dinding sel (dapat berupa peptidoglikan, selulosa, dan kitin). Karbohidrat juga dapat ditemukan sebagai
2. Protein merupakan polimer dari kombinasi 20 molekul asam amino. Protein memainkan peranan penting bagi sel, seperti terlibat dalam
metabolisme sel sebagai enzim, terlibat dalam menyokong struktur sel seperti sitoskeleton, terlibat dalam proses transfer zat seperti
protein channel atau transporter, terlibat dalam komunikasi sel seperti protein reseptor, dan banyak peranan lainnya.
3. Lipid, merupakan makromolekul yang bukan polimer. Lipid merupakan senyawa karbon rantai panjang yang memiliki berat molekul yang besar.
Lipid pada sel dapat ditemukan dalam bentuk trigliserida atau steroid. Lipid dapat ditemukan pada membran sel dalam struktur fosfolipid dan
4. Asam nukleat (DNA dan RNA) merupakan polimer dari monomer berupa nukleotida. Monomer dari DNA merupakan dNTP (deoxyribonucleotide
triphosphate) yang mencakup dATP (adenin), dGTP (guanin), dTTP (timin), dan dCTP (sitosin). Monomer dari RNA merupakan NTP (nucleotide
triphosphate) yang mencakup ATP, GTP, UTP, dan CTP. Asam nukleat berperan penting dalam menyimpan informasi genetik dari organisme
1. Protein Perifer
Protein Perifer adalah protein membran yang terikat lemah di bagian hidrofil protein
integral. Sederhananya protein ini melekat atau menempel pada membran. Seringnya
protein perifer ini terikat dengan protein integral atau terikat dengan bagian hidrolik
membran.
Fungsi dari protein perifer ini adalah sebagai enzim atau pengatur fungsi intraseluler
yang lain.
2. Protein Integral
Protein Integral adalah protein membran yang tertanam pada lapisan hidrofobik membran. Protein integral ini
juga sering dikatakan sebagai protein transmembran onepass atau multipass.
Fungsi :
• Sebagian besar protein integral membentuk channel pada membran atau membentuk pompa sebagai tempat
lewatnya ion-ion antar cairan inraseluler dan ekstraseluler.
• Protein integral juga mengangkut bahan-bahan kearah yang berlawanan dengan arah difusi, yang disebut
transport aktif, sedangkan yang lainnya berfungsi sebagai enzim.
• Sebagai penyaluran atau mengangkut molekul melintasi membran.
• Protein integral lainnya bertindak sebagai reseptor sel.
Peran Protein yang terdapat pada Membran
Sel dalam Transpor Membran
Pompa Na+
Difusi Endositosis Eksositosis
K+
Difusi
Fagositosis
Terbantu
Osmosis Finositosis
Transpor pasif merupakan
mekanisme transpor yang tidak
memerlukan energi dan terjadi
secara spontan. Transport pasif Transpor AKTIF
terjadi akibat perbedaan
konsentrasi
antara zat dengan pelarutnya. Pada transpor aktif diperlukan
Bergerak dari konsentrasi zat energi dari dalam sel untuk
yang lebih melawan gradien
tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi. Transpor aktif
konsentrasi zat yang lebi rendah sangat diperlukan utuk
(Hipotonis). memelihara keseimbangan
Transpor Pasif molekul-molekul di dalam sel.
JELASKAN MENGENAI DIFERENSIASI DAN SIKLUS SEL, SERTA
PROSES PEMBELAHAN SECARA MITOSIS DAN MEIOSIS!
• Siklus sel adalah urutan peristiwa dalam kehidupan sel dari saat dibuat pada
akhir
siklus pembelahan sel sebelumnya sampai kemudian membelah dirinya sendiri,
menghasilkan dua sel-sel baru. Satu "putaran" atau siklus siklus sel terdiri dari
dua
fase umum: interphase, diikuti oleh mitosis dan cytokinesis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel
tubuh yang menghasilkan dua sel anakan yang
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan sel
induk.
Proses pembelahan mitosis terdiri dari empat
fase tahapan yaitu profase, metatase, anafase, dan
telophase.
Proses pembelahan meiosis adalah pembelahan
pada sel-sel reproduksi yang menghasuilkan
empoat sel anakan yang masing-masing sel anakan
hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel
induk .
Proses pembelahan Miosis terdari dua fase
pembelahan yang berurutan, yaitu miosis I dan
miosis II. Pada setiap fase terdiri dari atas empat
tahapan pembelahan yaitu profase, metatase,
anafase, dan telophase.
gen, dan DNA (strucktur dan lokasi), dan
hubungannya
Kromatin (Chroma: berwarna & tin: benang). Jadi, Kromatin adalah kompleks dari asam
deoksiribonukleat, protein histon dan protein non histon yang ditemukan pada inti sel.
Kromosom (Chroma: berwarna & soma: badan). Jadi, Kromosom adalah sebagai badan yang
dapat mengikat dan menyerap warna yang terdapat di inti sel.
Gen adalah bagian dari DNA (potongan DNA) sebagai unit pewarisan sifat menurun bagi
organisme hidup dengan
panjang basa tertentu.
DNA adalah Asam nukleat yang erat kaitannya dengan pewarisan sifat (Hereditas), terdapat
dalam inti (Nukleoplasma), juga terdapat dalam mitokondria dan kloroplas.
Bagian utama sebuah sel adalah nucleus, di dalam nucleus terdapat benang- benang halus
yang disebut kromatin. Pada saat sel mulai membelah diri, benang – benang halus tersebut
menebal , memendek, dan mudah menyerap warna membentuk kromosom.
Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul yaitu DNA dan
protein. Secara structural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom diawali pada
saat
profase. Molekul DNA akan berkaitan dengan protein histon dan non histon membentuk
sejumlah nukleosom. Unit – unit nukleosom bergabung memadat membentuk benang yang
lebih padat dan terpilin menjadi lipatan – lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat
menjadi benang- benang kromatin. Benang – benang kromatin akan tersusun memadat
membentuk lengan kromatin. Selanjutnya kromatin akan mengganda membentuk
kromosom .
Jelaskan
mekanisme
replikasi DNA!
3. Terminasi
Di tahap ini polipeptida dilepaskan. Proses ini
dimulai kerika stop kodon (UAG, UAA, atau UGA)
memasuki ribosom membuat rantai polipeptida terpisah
dari tRNA dan lepas keluar dari ribosom https://www.siswapedia.com/sintesis-protein/
JELASKAN PERBEDAAN GENOTIF
DAN FENOTIF
• GENOTIF
GENOTIF ADALAH SIFAT YANG TIDAK TAMPAK YANG DITENTUKAN OLEH PASANGAN GEN ATAU SUSUNAN GEN
DALAM INDIVIDU YANG MENENTUKAN SIFAT YANG TAMPAK. GENOTIF BIASANYA
DILAMBANGKAN/DIKODEKAN, KODENYA HURUF DEPAN DARI SIFAT FENOTIF, MISALNYA BUNGA MERAH
DITULIS M.
• FENOFTIF
KARAKTER (SIFAT) YANG DAPAT KITA AMATI (BENTUK, UKURAN, WARNA, GOLONGAN DARAH, DAN
SEBAGAINYA) ATAU SIFAT YANG TAMPAK DARI LUAR SEBAGAI AKIBAT INTERAKSI ANTARA FAKTOR GENOTIPE
DAN LINGKUNGANNYA.
JELASKAN PERBEDAAN PENURUNAN SIFAT
MENURUT HUKUM MENDEL DAN NON
MENDELIAN
Mendelian Non Mendelian
Pengertian Ciri genetik yang mengikuti hukum waris Ciri-ciri genetik yang tidak mengikuti
Mendel adalah pewarisan mendelian. hukum pewarisan Mendel dikenal
sebagai warisan non-Mendel
Ciri-ciri Phenotype Alel dominan menentukan sifat-sifat fenotip. Ciri-ciri fenotipe dapat berbeda dari
ciri-ciri keadaan alel yang homozigot.
Proporsi Fenotip Proporsi fenotip dalam keturunan sama dengan Proporsi fenotipe yang diamati pada
hasil yang diperkirakan. keturunan tidak sesuai dengan nilai
yang diprediksi.
Jelaskan Pola pola penurunan hereditas dan berikan
contohnya (penyakit bawaan)
Hereditas adalah pewarisan sifat sifat fisik, biomkia dan perilaku dari suatu mahkluk hidup kepada
keturunannya. Sifat-sifat menurun ini kemudian dikendalikan oleh substansi genetika yang disebut
DNA (deoxyribo nucleic acid = asam dioksiribo nukleat), yang terdapat dalam gen.
Hukum Mendel I
(Hukum Segregasi) adalah pernyataan bahwa ketika
berlangsung pembentukan gamet pada individu, akan
terjadi pemisahan alel secara bebas. Persilangan
monohibrid membuktikan hukum Mendel I. Persilangan
monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat Hukum Mendel II
beda. Hukum Mendel II adalah pernyataan yang menyatakan
bahwa pada saat penentuan gamet, gen-gen sealel akan
memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas
pula.
POLA POLA
PENURUNAN
HEREDITAS
Penyakit bawaan pada Pola-pola penurunan Hereditas
1. Pewarisan alel resesif autosomal
Contoh : Albino, Anemia sel sabit, Fibrosisi sistik, Fenilketonuria, Galaktosemia, Talasemia, Xeroderma pigmentosum.
Probabilitas Kelainan genetik berdasarkan pedigree chart ialah kemungkinan peristiwa yang
diharapkan dalam penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia dimana alel
mengkode protein malfungsional / yang tidak berfungsi sama sekali, yang terjadi pada
silsilah keturunan genetic dalam suatu keluarga dalam beberapa generasi yang digunakan
untuk menganalisis kelainan dalam keluarga tersebut. Dalam buta warna sendiri kelainan itu
terjadi pada Kelainan tertaut kromosom X
XB XB
P1 Xb XB Xb XB Xb
Laki-laki Buta warna Perempuan Normal X Y
b
Carier Carier
XB XB
Gamet Xb Y XB XB
Y XB Y XB Y
Normal Normal
F1
Fenotif :
Anak normal : 2/4 x 100% = 50%
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Normal : 2/2 x 100% = 100%
Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b kecil) dan
gen normal disimbolkan dengan B(B besar). Sifat carier
merupakan sifat yang membawa gen buta warna namun
tidak bersifat buta warna karena ada gen dominan B
yang menutupinya.
Xb Xb
P1
P1 Laki-laki Normal Perempuan Buta warna XB XB Xb XB Xb
XB Y Xb Xb Carier Carier
Gamet XB Y Xb Xb
Y Xb Y Xb Y
Buta warna Buta warna
F1
Fenotif :
Anak carier : 2/4 x 100% = 50%
Anak Buta Warna : : 2/4 x 100% = 50%
Perempuan Normal carier 2/2 x 100% = 100% Keterangan :
Laki-laki Buta Warna : 2/2 x 100% = 100% Gen buta warna disimbolkan dengan huruf b(b
kecil) dan gen normal disimbolkan dengan B(B
besar). Sifat carier merupakan sifat yang
membawa gen buta warna namun tidak bersifat
buta warna karena ada gen dominan B yang
menutupinya.
REFERENSI
Alberts, B., Johnson, A., Lewis, J., Raff, M., Robert, K., Walter, P. 2008. Molecular Biology of the The Cell. Garland Science, taylor and Francis Group
Haryanto Tanto dan Washudi (2016). Biomedik Dasar (Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Fisika, Biologi) Cetakan Pertama, Pusdik SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Kameluh, Dwi, etc. (2021). Teori Biologi Sel. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Nur Halimah, Dewi. Buku Pendalaman Materi (BUPERI) Ilmu Pengetahuan Alam . Pustaka rumah Cinta
Rahmadina et Febriani (2017). Biologi Sel, Unit terkecil penyusun Makhluk Hidup. CV salembar papyrus
Sherwood, Lauralee (2011). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC.
Silaen Srinatalia. (2021). BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER. Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Diastuti, Reni (2018). BIOLOGI Paket C Setara SMA/MA Kelas XI Modul Tema 6 : Kecil Tapi Sungguh Mengagumkan. Kemendikbud