Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BIOLOGI SEL

RANGKUMAN MATERI NUKLEUS

Nama : Indah Hairu Santi

NPM : F1D018048

Dosen Pengampu : Santi Nurul Kamilah, S.Si., M.Si

Hari/Tanggal : Minggu, 05 April 2020

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
SEL
Sebuah sel mirip seperti pabrik yang membutuhkan seorang manajer. Sel
membutuhkan organel untuk mengarahkan proses atau segala aktivitas yang terjadi dalam sel
yaitu nukleus. Nukleus ini berisi sebagian besar DNA sel, dimana DNA tersebut
mengandung informasi yang digunakan untuk membuat berbagai macam protein (ekspresi
gen).

Nukleus merupakan organel bermembran yang ditemukan pada sel eukariotik. Karena
ukurannya yang besar, nukleus adalah struktur yang cukup mudah dilihat dan tampak cukup
jelas melalui pengamatan di bawah mikroskop. Pada sel hewan, Umumnya terletak ditengah
sel dengan bentuk yang agak membulat. Nukleus memiliki ukuran yang bervariasi dengan
diameter berkisar antara 1-10 μm. Kebanyakan sel memiliki sebuah nukleus, namun beberapa
jenis sel ada yang memiliki nukleus lebih dari satu dan bahkan ada yang tidak memiliki
nukleus sama sekali. Cairan di dalam nukleus disebut dengan nukleoplasma/matriks nukleus.
Di dalamnya terdapat benang2 kromatin (struktur yang mampu penyerap warna). Pada saat
proses mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan menebal yang kemudian disebut
sebagai kromosom (tersusun atas protein dan DNA). Semua sel-sel dari suatu organisme
mengandung jumlah kromosom yang sama kecuali pada sel telur dan spermanya, yang
memiliki setengah jumlah ini (sel somatis). Kromatin terdiri dari DNA, protein, dan beberapa
RNA. DNA ini disusun dalam gen, masing-masing memiliki kekhasan dalam urutan basa
yang dikode untuk membentuk polipeptida. Informasi atau kode genetic ini diteruskan ke
ribosom oleh mRNA untuk ditermahkan menjadi urutan asam amino yg merupakan monomer
pembentuk suatu protein tertentu. Sebuah protein mengandung satu atau lebih polipeptida.
Dalam hal ini, nucleus diyakini sebagai pusat komando dalam berbagai aktivitas sel.
Fungsi Nukleus
• Sebagai penyimpan informasi genetik (dalam bentuk DNA dan RNA)
• Mengatur segala aktivitas yang terjadi di dalam sel.
Sel mampu mengatur diri sendiri, dan berkoordinasi dengan sel lain, semua didasarkan
pada kelengkapan informasi genetik yang terdapat di dalam nukleus.
Ada dua macam sel, yaitu:
1. Sel prokaryot
(Pro : ‘sebelum’) + (karyon : kernel/nucleus Sel yang “tidak mempunyai nukleus” à materi
genetik pd daerah nukleoid, umumnya membran plasma dilengkapi dinding sel/kapsul.

2. Sel eukaryot
(Eu: “sebenarnya”) + (karyon) Sel yang mempunyai inti (nukleus) yang jelas dan dibungkus
membran

Struktur “Nukleus” Prokaryot


• Sel prokariot tidak memiliki membran inti, materi genetiknya terkonsentrasi pada
daerah yang disebut nukleoid.
• Total genom sel prokariot hanya sekitar 1/1000 genom sel eukariot pada umumnya,
berbentuk silkuler. Itu sebabnya biasanya genom bakteri tersusun dalam struktur
kromosom yang tidak sepadat pada eukariot. Kromosom tidak terikal pada protein
histon melainkan terpelintir dengan bantuan sedikit protein dan RNA. Lama diduga
bahwa bakteri hanya memiliki satu kromosom saja karena hanya terdapat satu lingkar
besar DNA. Tetapi penelitian akhir-akhir ini menunjukkan adanya dua lingkar DNA
yang terpaket dalam kromosom yang longgar (dinamakan genofor atau ‘genophore’

Sel Hewan
Tabel :  Perbedaan Sel Prokariotik, Sel Eukariotik dan Virus
Komponen Sel Sel Eukariotik Virus
Prokariotik
Ukuran 1 –10 mikron 10-100 mikron 20 hingga
300 nanometer
organisme Bakteria, Fungi, tumbuhan dan Virus
Cyanobakteria hewan

Metabolisme Anaerob atau Aerob Tidak punya


aerob metabolisme

DNA Di sitoplasma Di nukleoplasma Di nukleokapsid bentuk


bentuk bentuk benang halus satu untaian atau heliks
sirkuler dan panjang ganda
RNA dan RNA dan RNA disintesis di RNA dan protein
protein protein nukleus dan protein di disintetis sel inang di
disintesis di sitoplasma ribosom
sitoplasma
Ribosom Bebas di Ada yang bebas dan Tidak ada
sitoplasma ada yang terikat pada
RE
sentriol Tidak ada Ada pada sel hewan Tidak ada
Pembelahan amitosis Mitosis Daur litik atau daur
lisogenik
Reproduksi Jarang Ada Ada
aseksual
sitoplasma Tanpa Punya sitoskelet, ada Tidak ada
sitoskelet, gerakan sitoplasma
tidak ada
gerakan
peptidoglikan ada Tidak ada Tidak ada
Mitokondria, Tidak ada Ada Tidak ada
aparat golgi, 
RE
Pengambilan Absorbsi Absorbsi, endositosis Tidak makan dengan
makanan dan fotosintesis parasit pada sel inang

Plasmid
• Sel bakteri juga mempunyai beberapa cincin DNA yang pendek dinamakan plasmid.
Plasmid ini merupakan sempalan DNA kromosomal terutama terjadi saat bakteri dalam
lingkungan yang sulit.
• Plasmid ini dapat dipertukarkan dari satu strand bakteri kepada bakteri lainnya melalui
peristiwa
– transduksi : yaitu transfer DNA virus dari satu bakteri ke bakteri lain
– konjugasi : yaitu mekanisme rekombinasi yang menghasilkan transfer
material genetik dari dua bakteri yang berbeda yang secara temporer bergabung),
– transformasi, ialah pengambilan bagian DNA dari lingkungan (misal sel
bakteri yang mati) sehingga mengubah genotip bakteri hidup tersebut.

Struktur nukle
eukaryo

Struktur nukleus eukaryoti


• Membran Nukleus, yang terdiri dari inner dan outer membrane (nuclear envelope).
• Nukleoplasma, Disebut juga matriks nukleus. Nukleoplasma bersifat semi fluid.
• Nukleolus, Disebut juga anak inti, terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi
(sintesis RNA) di dalam nukleus. Jadi, nukleolus adalah bukan organel tetap, melainkan
suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi (karena bila proses transkripsi
berhenti, maka nukleolus akan mengecil/ menghilang).
 Membran Nukleus, yang terdiri dari inner dan outer membrane (nuclear envelope).
Membran luar langsung berhubungan dengan RE, dan akhirnya ke membran sel. Pada
membran nukleus terdapat pori-pori (nuclear pore) yang berdiameter kira-kira 60 nm
yang berguna untuk pertukaran material antara plasma inti dengan sitoplasma.
Diantara dua membran luar dan dalam terdapat ruang lumen (rongga dalam) yang
berhubungan dengan rongga retikulum endoplasma. Pori berbentuk cincin dibatasi
oleh protein membran lamina (pore-lamina) yang merupakan jenis sitoskeleton
filamen menengah, setiap pori terdiri dikelilingi oleh 8 protein.
 Nukleoplasma, Disebut juga matriks nukleus yang bersifat semi fluid. Didalamnya
dapat ditemukan molekul seperti air, protein, ion, enzim, benang2 kromatin (benang
penyerap warna).Pada saat proses mitosis,benang kromatin itu tampak memendek dan
menebal yang disebut juga dengan kromosom (tersusun atas protein dan DNA). Lalu
DNA akan mentranskripsi diri (mengcopy diri) menjadi RNA dan dikeluarkan ke
sitoplasma.
 Nukleolus. Disebut juga anak inti, merupakan struktur gelap yang terdapat di dalam
nukleus, terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam
nukleus. Sel ada yang memiliki sebuah nukleolus atau lebih dari sebuah yang dapat
terlihat cukup jelas dengan pengamatan mikroskop cahaya. Nukleolus ini berperan
dalam sintesis molekul rRNA dan sintesis subunit pembentuk ribosom. Nukleolus
dinamakan juga nukleolar organiser, karena berisi beberapa salinan DNA yang
mengarahkan sintesis rRNA.
Kromosom

Kromosom, yaitu struktur organisasi kemasan DNA yang padat yang terlihat pada fase
pembelahan sel, terutama pada fase metafase. Pada saat interfase, DNA terlihat sebagai
kromatin. Berdasarkan tingkat kepadatan kemasan DNA pada kromatin, struktur Kromatin ini
dikelompokkan menjadi bagian yang terpaket padat dan kelihatan jelas menyerap warna
(heterokromatin), dan bagian yang terpaket longgar yang kurang menyerap warna
(eukromatin).
Eukromatin dan Heterokromatin
• Berdasarkan tingkat kepadatan kemasan DNA dalam kromatin, struktur kromatin
dikelompokkan menjadi :
* heterokromatin :
- kromatin yang DNA-nya terpaket padat
- berisi gen2 in-aktif (karena DNA terikat padat)
- Kadang merupakan DNA yang bukan gen
- dengan teknik pewarnaan pada kromosom, daerah heterokromatin marupakan bagian yang
menyerap warna lebih tebal (karena protein histon bergerombol secara masif)
* eukromatin:
- kromatin yang DNA-nya kurang padat
- berisi gen2 yang memiliki aktivitas transkripsi yang lebih aktif
- dengan teknik pewarnaan pada kromosom, daerah eurokromatin marupakan bagian yang
tdk tmpak jelas krn kurang menyerap warna.
Diantara kromatin itu, ada yang dinamis berubah antara fase eukromatin dan
heterokromatin, tetapi ada pula kromatin yang selama hidup suatu sel berada pada tahap
heterokromatin.
Strukur Kromosom

a. Sentromer, ialah bagian kromosom yang terpusat belum mengalami replikasi, yang
pada bagian ini merupakan tempat perlekatan benang-benang spindle selama pembelahan
inti
b. Kromatid, ialah salah satu dari dua lengan (bentuk seperti benang) hasil replikasi
kromosom yang masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Kromatid tersusun
oleh benang kromatin yang merupakan organisasi kompleks DNA, RNA, protein histon
dan non histon.
c. Kinetokor, ialah struktur seperti serabut berukuran 400 nm terletak pada bagian
sentromer tempat melekatnya benang spindel.
d. Satelit, ialah bagian kromosom yang membentuk bulatan di lengan kromatidnya.
Satelit ini mengandung DNA yang sekuennya berulang-ulang (repetitive DNA) beratur
kali.
e. Telomer, ialah bagian ujung kromomer suatu kromosom.
Bentuk Kromosom
1. Kromosom metasentris, ialah kromosom yang letak
sentromernya di tengah-tengah lengan kromatid, sehingga secara
relatif sentromer membagi kromatid menjadi dua bagian.

2. Kromosom sub-metasentris, ialah kromosom yang letak


sentromernya berada di antara tengah-tengah dan ujung
kromatid.
3. Kromosom akrosentris, ialah kromosom yang letak
sentromernya berada pada posisi pada bagian hampir
mendekati ujung kromatid.
4. Kromosom telosentris: ialah kromosom yang letak
sentromernya di ujung suatu kromatid;
DNA
DNA adalah :molekul polimer nukleotida yang panjangnya beribu-ribu kali panjang diameter
sel guna menampung informasi genetik yang diperlukan.

Molekul penyusun DNA


 DNA merupakan molekul double heliks atau terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang
panjang dan tipis
 Berdasarkan basa nitrogen penyusunnya, nukleotida-nukleotida penyusun
Polinukleotida DNA dibedakan menjadi 4 jenis molekul :
1. Deoksiguanidin monophospat/dGMP
2. Deoksiadenosin monophospat/dAMP
3. Deoksisitidin monophospat/dSMP
4. Deoksitimidin monophospat/dTMP
Setiap satu nukleotida pada DNA tersusun atas 3 molekul:
 1. gula pentosa (deoksiribosa)
 2. basa nitrogen, ada 2 kelompok:
a. purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
b. Pirimidin : Timin (T) dan Citosin (C)
 3. gugus fosfat bermuatan negatif, (membuat polimer bersifat asam).

Molekul penyusun RNA

 RNA Merupakan molekul besar, panjang dan langsing yang terdiri dari satu rantai
polinukleotida (single)

 Berdasarkan basa nitrogen penyusunnya, nukleotida-nukleotida penyusun


Polinukleotida RNA dibedakan menjadi 4 jenis molekul nukleotida:
1. Riboksiguanidin monophospat / rGMP

2. Riboksiadenosin monophospat / rAMP

3. Riboksisitidin monophospat / rSMP

4. Riboksiuridin monophospat/dTMP
Setiap satu nukleotida pada RNA tersusun atas 3 molekul:
 1. gula pentosa (ribosa)
 2. basa nitrogen, ada 2 kelompok:
a. purin : Adenin (A) dan Guanin (G)
b. Pirimidin : Urasil (U) dan Citosin (C)
 3. gugus fosfat bermuatan negatif, (membuat polimer bersifat asam).
Struktur Nukleotida
• Jumlah keempat basa nitrogen tidak sama rata
• Namun tiap molekul DNA diketahui bahwa jumlah molekul Adenin (A) hampir selalu
sama dengan Timin (T) demikian juga dengan Guanin (G) dengan citosin karena A
selalu berikatan dengan T (A-T) dan G selalu berikatan dengan C (G-C). Fenomena
ini dikenal dgn aturan atau ketentuan Chargaff.
• Pada spesies yang berbeda maka komposisi DNA (komposisi nukleotidanya) juga
berbeda dan setiap spesies memiliki rasio yg khas

 DNA mrpkn struktur double helix atau terdiri dari 2 polinukleotida panjang) dimana
keduanya berikatan melalui basa nitrogen yang komplementer (A-T, G-C)
 Asosiasi A-T dan C-G diibaratkan anak tangga dan gugus gula yang berikatan dengan
phospat diibaratkan dengan tulang punggung penyangga
 Setiap adenin (A) berpasangan dengan timin (T) dgn 2 ikatan hidrogen
 Sitosin (C) berikatan dengan Guanin (G) dengan 3 ikatan hidrogen sehingga lebih
kuat dibandingkan dengan ikatan antara A-T.
 ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain
dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai
diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
 dalam rantai polinukleotida yang sama baik pada DNA maupun RNA, nukleotida satu
dengan nukleotida berikutnya memiliki ikatan fosfodiester.
• Ikatan fosfodiest
Kedua untai komplementer dari heliks ganda DNA bekerja dengan arah yang
berlawanan atau antiparalel.
• antara sambung
Jika salah satu rantai dibaca dari ujung fosfat 5’-nya, maka rantai lainnya akan dibaca
dari ujung hidroksilnya 3’-nya.

dgn nukleotida b
3‛ membawa gugus –OH bebas pada posisi 3‛ dari cincin gula, dan ujung 5‛membawa
gugus fosfat bebas pada posisi 5‛ dari cincin gula.

carbon deoksirib
DNA dobel heliks dapat dicopy secara persis (replikasi) karena masing-masing untai
mengandung sekuen nukleotida yang persis berkomplemen dengan sekuen untai
pasangannya. Masing-masing untai dapat berperan sebagai cetakan untuk sintesis dari
untai komplemen baru yang identik dengan pasangan awalnya.

Panjang utas DNA dinyatakan sebagai jumlah nukleotidanya. Oleh karena DNA
double helix, dan pasangan polinukleotidanya hanya berbeda dalam hal basanya, maka
panjang utas DNA sering kali juga dinyatakan dalam jumlah pasang basa. DNA dari satu set
kromosom manusia memiliki panjang sekitar 3 milyar pasang basa. Karena sel somatik kita
memiliki 2 set kromosom, maka panjang DNA total yang ada di dalam nukleus adalah sekitar
6 milyar pasang basa. Bila diukur dengan satuan meter, panjang DNA total yang ada di dalam
nukleus sel somatik manusia adalah sekitar 3 meter. Bila dibandingkan dengan ukuran sel,
panjang DNA total DNA tersebut bisa mencapai 300.000 (tigaratus ribu) kali diameter sel.
Hampir 80 % dari DNA total manusia diperkirakan tidak menyandikan apa-apa. Bagian yang
tidak menyandikan tersebut antara lain adalah intron dan ruas-ruas antar gen. Diperkirakan
jumlah gen pada genom manusia adalah antara 50.000 (limapuluh ribu) hingga 100.000
(seratus ribu) gen. Gen-gen tersebut menyandikan berbagai protein dan rRNA serta tRNA.
Asam Nukleat
DNA (Deoxy-ribose Nucleic Acid)
RNA (ribose Nucleic Acid)
 Benang ganda heliks
 Benang tunggal
 Bagiakan tangga, dengan pijakannya
 antar nukleotida dihubungkan oleh
dari ikatan hidrogen
ikatan fosfodiester antara ujung 5’ &
 Antar nukleotida dihubungkan oleh 3’. Arah sesuai 5’ 3’
ikatan fosfodiester antara ujung 5’ &
 Mengandung gula ribosa
3’. Arah sesuai 5’ 3’, dan anti-paralel
 Mengandung nukleotida A, U, C, G.
 Mengandung gula deoksiribosa.
 3 tipe RNA – messenger, ribosomal
 Mengandung nukelotida A, T, C, G.
& transfer (mRNA, rRNA, tRNA)
 Terdapat di inti. Mitokondria, dan
 Terdapat di sitoplasma; namun
kloroplast
dibuat di inti, sehingga juga dijumpai
disini.

GEN
Gen tidak sekedar tempat menyimpan informasi; lebih dari itu gen menyusun cetak biru
untuk membangun susunan sel, dan petunjuk manual untuk melangsungkan kegiatan seluler.
Gen berisi program untuk menggandakan diri. Secara materi, gen adalah molekul DNA.
Program genetik daoat dianalogikan sebgai kata-kata akan mengisi berjuta halaman pada
ratusan buku. Jumlah informasi yang luar biasa banyaknya ini terpaket dalam kromosom yang
terdapat dalam inti sel.

Struktur Gen
• Secara ringkas DNA suatu gen terorganisasi secara teratur. Sekuen DNA suatu gen
berkisar antara 1000 pasang basa sampai dengan 10.000 pb, bahkan kadang sampai jauh
lebih banyak.
• Sekuen DNA tersebut terbagi atas beberapa wilayah penting.

1. Promoter:
Sekuen DNA suatu gen, berperanan mengontrol transkripsi. Cara kontrol transkripsi yang
penting adalah tempat asosiasi inisiasi melekatnya RNA polimerase pada DNA. Merupakan
lokasi untuk memulai transkripsi yaitu pada sekuen TATA, atau kotak TATA.
2. Sekuen pengkodean (coding sequence) atau unit sistron:
Sekuen DNA suatu gen yang bertugas untuk disalin menjadi mRNA. Sekuen ini
umumnya dimulai dengan UAG untuk mengkode metionin (start transkripsi).
3. Sekuen enhancer:
Sekuen DNA suatu gen yang bertugas untuk mengatur kecepatan transkripsi, tempat
enhancer seringkali tidak tipikal, kadangkala ada bersama promoter, kadang di daerah hulu
promoter, kadang di daerah hilir sekuen pengkodean, dan kadangkala jauh letaknya dari hulu
suatu gen.  
4. Terminator
Sekuen DNA yang mengkode proses transkripsi dihentikan/selesai.

Pada sekuen pengkodean gen eukariot yang mengkode mRNA terdapat daerah tipikal
sekuen yang nantinya tidak akan ditranslasikan yang dinamakan intron, sedang yang
ditranslasikan dinamakan ekson.

Dogma Sentral Biologi Molekuler


Secara garis besar ini meliputi :
• REPLIKASI DNA,
• TRANSKRIPSI : Sintesis RNA dari DNA template. Pada kelompok retrovirus
mempunyai kemampuan mensintesis DNA dari RNA dengan enzim reverse
transcriptase (reverse transcription)
• TRANSLASI : Sintesis protein di bawah arahan RNA.
Replikasi DNA

Replikasi DNA melibatkan sejumlah enzim seperti:


Helikase DNA: enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
Polimerase DNA : enzim yang berfungsi untuk mpolimerisasi nukleotida-nukleotida
Single strand DNA-binding protein : menstabilkan DNA induk yang terbuka
Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada lagging strand
Ligase DNA : enzim yang menyambung DNA utas lagging
Eksonuklease : memastikan nukleotida yg disintesis benar.

Garpu replikasi/Growing Fork


• Leading strand: sintesis DNA terjadi secara kontinu
• Lagging strand: sintesis DNA terjadi melalui pembentukan utas-utas pendek
Replikasi DNA pada Prokariot dan eukariot

Replikasi dimulai dari tempat-tempat spesifik, yang menyebabkan kedua utas DNA
induk berpisah dan membentuk gelembung replikasi. Pada eukariota, terdapat ratusan atau
bahkan ribuan origin of replication di sepanjang molekul DNA. Gelembung replikasi
terentang secara lateral dan replikasi terjadi ke dua arah. Selanjutnya gelembung replikasi
akan bertemu, dan sintesis DNA anak selesai. Pada prokariot replikasi dimulai dari 1 titik
saja.
Transkripsi
• mRNA dibuat dengan bantuan RNA polymerase. Enzim ini menyatukan nukleotida
mRNA untuk membuat utas mRNA.
• Utas mRNA ini bersifat komplementer terhadap DNA (gen)
• mRNA meninggalkan nukleus menuju sitoplasma melalui pori nuklear
20 macam asam amino

Kodon AUG = metionin = kodon inisiasi (penanda awal dari sintesis rantai polipeptida
Kodon UAA, UGA, dan UAG = kodon stop = nonsense kodon = kodon termination =
penanda akhir sintesis rantai polipeptida
*Ketika satu asam amino mempunyai kodon ganda, perbedaan antara kodon biasanya terlihat
pada basa yang ketiga (pada ujung 3'). Sebagai contoh, alanin dikode oleh triplet GCU, GCC,
GCA, dan GCG.
Sifat fisik DNA
 Penelitian DNA dengan difraksi sinar X menunjukkan bahwa struktur molekul DNA
sangat teratur.
 A dan T mempunyai jumlah yang sama, juga G dan C. Rasio A+T terhadap G+C
sangat bervariasi
Sifat biologi DNA
 DNA sangat stabil. DNA tidak dibongkar dan disintesis tidak seperti protein.
 Setiap benang dari 2 benang yang komplementer dapat berlaku sebagai pencetak
(template) bagi molekul DNA baru. Satu molekul DNA ---> 2 molekul DNA identik.
 Molekul DNA mempunyai keanekaragaman tak terbatas, misal sebuah gen dengan
panjang 1000 pasang basa mempunyai 41000 kemungkinan benang yang berbeda.
 Mutasi dapat terjadi dengan penggantian sebuah basa selama replikasi DNA. Ini
sangat penting karena molekul DNA telah diketahui mempunyai laju mutasi tertentu,
dan mekanisme diperlukan untuk menghitungnya.

tRNA
mRNA, rRNA, tRNA
Exon, Intron, dan Kodon

Translation of codons
Trafic protein :
Nucleus-RE-Golgi-Vesicle transport

Trafic molecules
Trafic molecules : RE – Lysosome

Trafic protein

Trafic protein
Trafic molecules
Dijelaskan dalam konsep Dogma Sentral tentang alur informasi genetik yang terdiri dari tiga
proses utama penggunaan informasi dalam sel, yaitu:
1. Replikasi
Replikasi adalah proses peng-copy-an DNA induk untuk menghasilkan molekul DNA
baru yang urutan nukleotidanya identik dengan DNA induknya. Replikasi ini sendiri bersifat
semi konservatif yang artinya satu molekul DNA untai ganda bereplikasi untuk menghasilkan
dua molekul DNA baru yang identik. Masing-masing molekul DNA baru itu terdiri dari satu
rantai DNA lama dan satu rantai DNA baru. Pada replikasi DNA, mula-mula kedua untai
DNA terpisah, kemudian masing-masing untai berfungsi sebagai templat untuk sintesis untai
DNA yang baru, sehingga proses replikasi menghasilkan dua molekul DNA baru, masing-
masing memiliki satu rantai lama dan satu rantai baru.
2. Transkripsi
Transkripsi adalah yaitu proses dimana kode genetik yang terdapat dalam DNA di
copy menjadi molekul RNA. Proses transkripsi dapat dilihat pada gambar berikut:

3. Translasi
Translasi adalah dimana pesan genetik yang dikode dalam messenger RNA di
translasi dalam ribosom menjadi polipeptida dengan urutan asam amino tertentu. Dengan kata
lain proses translasi ini adalah proses pembuatan atau sintesis protein baru dalam ribosom.
Jadi, protein adalah produk terakhir yang dihasilkan dari alur informasi genetik. Sel dalam
tubuh membutuhkan ribuan protein yang berbeda setiap waktunya. Secara keseluruhan,
hampir sekitar 300 makromulekul yang berbeda terlibat pada sintesis polipeptida. Namun
protein di sintesis dengan kecepatan yang tinggi. Polipeptida dengan 100 residu asam amino

dalam E. coli (pada 37 oC), disintesis dalam waktu sekitar 5 detik. Sintesis ribuan protein
yang berbeda di dalam sel di regulasi dengan ketat, sehingga protein hanya di sintesis sesuai
dengan kebutuhan metabolik sel.

Anda mungkin juga menyukai