Anda di halaman 1dari 3

KUIS BIO

LOGI SEL DAN MOLEKULER SABTU, 04 NOVEMBER 2023 SILAHKAN DIJAWAB

1. Tuliskan perbedaan sel prokariotik dan eukariotik :

Sel prokariotik dan sel eukariotik adalah dua jenis sel yang memiliki perbedaan signifikan dalam
struktur dan fungsi. Berikut ini beberapa perbedaan utama antara keduanya:
Nukleus:
Sel prokariotik: Tidak memiliki nukleus yang terlindungi oleh membran. Materi genetik
prokariotik, seperti DNA, terletak di dalam sitoplasma dalam bentuk nukleoid.
Sel eukariotik: Memiliki nukleus yang dikelilingi oleh membran inti nukleus. Nukleus mengandung
DNA yang terorganisir dalam kromosom.
Organel Sel:
Sel prokariotik: Tidak memiliki organel sel dengan membran seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, atau aparatus Golgi.
Sel eukariotik: Memiliki berbagai macam organel sel dengan membran yang memainkan peran
penting dalam berbagai proses seluler.
Ukuran Sel:
Sel prokariotik: Umumnya lebih kecil dibandingkan sel eukariotik, dengan diameter sekitar 0.5
hingga 5 mikrometer.
Sel eukariotik: Biasanya lebih besar, dengan diameter sekitar 10 hingga 100 mikrometer.
Pembelahan Sel:
Sel prokariotik: Mereproduksi melalui pembelahan biner sederhana, yang menghasilkan dua sel
anak identik.
Sel eukariotik: Mereproduksi melalui mitosis (untuk sel somatik) atau meiosis (untuk sel
reproduktif), yang melibatkan berbagai tahap pembelahan sel.
Struktur Dinding Sel:
Sel prokariotik: Biasanya memiliki dinding sel yang terbuat dari peptidoglikan.
Sel eukariotik: Dinding sel hanya ditemukan pada beberapa kelompok mikroorganisme tertentu,
seperti tumbuhan, jamur, dan alga.
Organel Kloroplas:
Sel prokariotik: Tidak memiliki kloroplas.
Sel eukariotik: Kloroplas hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan alga, tempat fotosintesis
terjadi.
Organel Mitokondria:
Sel prokariotik: Tidak memiliki mitokondria.
Sel eukariotik: Memiliki mitokondria yang berfungsi sebagai tempat produksi energi (ATP) sel
melalui respirasi seluler.
Kompleksitas Struktur:
Sel prokariotik: Lebih sederhana dalam struktur dan umumnya hanya memiliki beberapa struktur
seluler.
Sel eukariotik: Lebih kompleks dalam struktur dan memiliki banyak organel sel dan struktur yang
berbeda.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi pada sel
eukariotik, sementara sel prokariotik biasanya lebih sederhana dalam struktur dan fungsi.

2. Jelaskan mekanisme sintesis protein ?


Sintesis protein adalah proses seluler yang kompleks di mana molekul-molekul asam
amino digabungkan untuk membentuk rantai polipeptida, yang selanjutnya melipat menjadi
protein fungsional. Proses ini melibatkan beberapa tahap dan melibatkan peran penting RNA dan
ribosom. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam mekanisme sintesis protein:
Transkripsi:
Proses dimulai di nukleus sel eukariotik dan dalam sitoplasma sel prokariotik. Pada tahap ini, DNA
digunakan sebagai cetakan untuk menghasilkan molekul RNA yang disebut mRNA (messenger
RNA).
RNA polimerase adalah enzim yang mengikuti untai DNA, membuka untai ganda DNA, dan
mensintesis untai RNA yang komplementer terhadap untai DNA cetakan. Dalam mRNA, urutan
nukleotida didasarkan pada urutan nukleotida DNA.
Peralihan mRNA ke Sitoplasma:
Pada sel prokariotik, mRNA langsung berpindah ke sitoplasma setelah transkripsi, karena tidak ada
membran nukleus yang memisahkan nukleus dari sitoplasma.
Pada sel eukariotik, mRNA harus melalui tahap pemrosesan sebelum meninggalkan nukleus. Ini
termasuk penyuntingan RNA, penambahan ekor 5'-cap dan ekor poli-A, serta penghilangan intron
(potongan RNA non-koding).
Inisiasi:
Setelah mRNA mencapai sitoplasma, ribosom (kompleks protein dan RNA ribosomal) menempel
pada mRNA di sepanjang urutan start kode.
Inisiator tRNA (tRNA yang membawa asam amino pertama) terikat pada urutan start kodon pada
mRNA.
Elongasi:
Ribosom membaca urutan kodon pada mRNA satu per satu dan memfasilitasi pengikatan tRNA
yang membawa asam amino yang sesuai.
tRNA yang membawa asam amino terikat pada urutan kodon mRNA melalui pembentukan ikatan
hidrogen antara kodon dan antikodon pada tRNA.
Selanjutnya, asam amino ditransfer dari tRNA ke rantai polipeptida yang sedang tumbuh di dalam
ribosom.
Translokasi:
Ribosom bergeser ke sepanjang mRNA, membaca kodon berikutnya, dan menambahkan asam
amino berikutnya ke rantai polipeptida.
Proses ini melibatkan pergerakan ribosom sepanjang mRNA dan pergeseran tRNA di dalam
ribosom.
Terminasi:
Proses berlanjut sampai ribosom mencapai urutan kodon stop pada mRNA.
Ketika ribosom mencapai kodon stop, tidak ada tRNA yang cocok, dan sintesis protein berhenti.
Rantai polipeptida dilepaskan dari ribosom dan berlipat menjadi bentuk tiga dimensi yang sesuai
untuk melaksanakan fungsinya dalam sel.
Proses sintesis protein ini sangat teratur dan dikendalikan oleh sekuens kodon pada mRNA serta
enzim dan faktor-faktor translasi yang terlibat. Dengan cara ini, sel menghasilkan berbagai jenis
protein yang diperlukan untuk berbagai fungsi biologis.

Anda mungkin juga menyukai