Anda di halaman 1dari 75

SEL DAN SISTEM TRANSPORT

Ukuran Relatif Makhluk Hidup


UKURAN RELATIF ATOM HINGGA SEL

0,2 mm Minimum resolvable


(200 m) by unaided eye

SEL 20 m

2 m
ORGANEL

Minimum resolvable
200 nm
by light microscope

20 nm
MOLEKUL

2 nm
ATOM

Minimum resolvable by
0,2 nm electron microscope
PERKEMBANGAN MIKROSKOP
✓ Penemuan sel pertama kali dilakukan oleh Robert Hooke pd
thn 1665, tetapi belum bisa melihat struktur sub selular atau
organel.
✓ Mikroskop yang pertama kali ditemukan adalah mikroskop
cahaya (light microscope = LM) dan terus dikembangkan sejak
abad ke-17
✓ Mikroskop cahaya hanya mampu memperbesar objek
maksimum 1000x (lebih dari itu objek akan terlihat mengabur)
✓ Mikroskop cahaya hanya mampu menguraikan ukuran yg tidak
lebih kecil dari 0,2 μm.
MIKROSKOP ELEKTRON
✓ Perkembangan biologi maju pesat setelah ditemukannya mikroskop
elektron (electron microscope = EM)
✓ Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah : daya pembesaran dan
daya penguraiannya (resolusi).
✓ Daya pembesaran adalah berapa kali pembesaran objek yg terlihat
dibandingkan dg ukuran objek sebenarnya.
✓ Daya penguraiannya adalah jarak minimum 2 titik yg dapat
dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik yg terpisah.
✓ Mikroskop elektron secara teori mempunyai daya urai (resolusi)
mencapai 0,1 nm, tetapi dalam prakteknya hanya kira-kira 2 nm.
Ada 2 jenis mikroskop elektron yaitu :
1. Mikroskop Elektron Transmisi
(Transmission Electron Microscope = TEM)
→ untuk mengkaji ultrastuktur internal sel
2. Mikroskop Elektron Payar
(Scanning Electron Microscope = SEM)
→untuk melihat permukaan spesimen secara rinci dan
obyek diamati secara tiga dimensi
PENGELOMPOKAN MAKHLUK HIDUP

Dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Makhluk hidup seluler : tersusun atas sel, terbagi menjadi


organisme :
✓ Uniseluler (bakteri) & Multiseluler (jamur, tumbuhan,
hewan, manusia) ➔ Prokariot & Eukariot
2. Makhluk hidup non seluler : virus dan bakteriofag
SEL BERDASARKAN
MEMBRAN INTI

SEL PROKARIOTIK (BELUM SEL EUKARIOTIK (SUDAH


MEMILIKI MEMBRAN INTI) MEMILIKI MEMBRAN INTI)

PROTISTA, FUNGI, PLANTAE,


MONERA ANIMALIA
▪ Filogenetik: berkaitan dengan hubungan evolusi antara organisme.
▪ Pembagian prokariotik ke dalam kelompok Archaea dan Bacteria.
 Struktur apa yang ada pada sel eukariotik
dan prokariotik?
 Struktur apa yang hanya ada di eukariotik?
 Sebutkan contoh sel yang tergolong
prokariotik
 Sebutkan contoh sel yang tergolong
eukariotik
STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
PROKARIOTIK EUKARIOTIK

Keterangan :
(7) Sitoskeleton
1. Nukleolus
(8) Retikulum Endoplasma (RE) kasar
2. Nukleus (inti sel)
(9) Mitokondria
3. Ribosom
(10) Vakuola
4. Vesikel
(11) Sitoplasma
5. Retikulum Endoplasma (RE)
(12) Lisosom
kasar
(13) Sentriol dalam sentrosom
6. Aparatus golgi
Prokariotik
Ciri – ciri :
✓ Belum ada pembagian compartemen
✓ Materi genetik berada di sitoplasma
→ tdk memiliki membran inti
✓ Materi genetiknya (DNA)
terkonsentrasi pd suatu daerah yg
disebut nukleoid
✓ Tidak memiliki organel yang terikat
membran
✓ Ribosom lebih kecil (70S), bebas
sitoplasma
✓ Contoh organisme : bakteri, termasuk
Cyanobacteria
EUKARIOTIK
✓ Sudah ada pembagian ruang dalam sel
✓ Materi genetik (DNA) terletak dalam
nukleus
✓ Daerah diantara nukleus dg membran
sel disebut : sitoplasma.
✓ Sitoplasma ini terdiri atas medium semi
cair yg disebut : sitosol, yang
didalamnya terdapat organel dg bentuk
& fungsi khusus.
✓ Ribosom lebih besar (80S), bebas di
sitoplasma atau terikat membran
✓ Contoh organisme : jamur, alga,
protozoa, hewan, tumbuhan
17
Konsep Sel
✓ Semua makhluk hidup
terdiri dari sel
✓ Sel merupakan kesatuan
terkecil fungsi makhluk
hidup
✓ Sel yang ada sekarang
berasal dari sel sebelumnya
yang sejenis
✓ Bagian utama sel :
1. Membran sel
2. Sitoplasma terdiri dari : sitosol dan organel
3. Inti (Nukleus)
1. Membran Sel
✓ Merupakan membran dg lapisan ganda
(bilayer) t.d : fosfolipid dan protein
(lipoprotein)
✓ Senyawa penyusun membran plasma :
1. Lipid : berupa fosfolipid dengan 2
daerah :
Kepala bersifat hidrofilik →
fosfat FUNGSI MEMBRAN PLASMA :
1. Penyekat/pembatas → utk menjaga
Ekor bersifat hidrofobik → asam keutuhan isi sel
lemak 2. Pengatur lalu lintas zat yang keluar
2. Protein : mrpkn protein pengangkut, /masuk
protein pembentuk celah dan 3. Sebagai sarana komunikasi
protein transmembran 4. Tempat terjadinya reaksi kimia
tertentu
2. Sitoplasma
✓ Sitoplasma adalah bagian di sebelah dlm membran sel, bersifat
koloid dan transparan.
✓ Sitoplasma mengandung berbagai macam bahan kimia yaitu air,
protein, lemak, karbohidrat.
✓ Di dalam sitoplasma terdapat :
1. Organela yaitu bangunan yang terdapat dalam semua sel dan
dianggap sebagai alat didalam sel yang merupakan kesatuan
substansi hidup dan berfungsi penting dalam metabolisme sel.
2. Paraplasma (inclusio) yaitu kumpulan benda-benda mati yang
tidak selalu ada dalam sel
3. Nukleus
✓ Berfungsi sebagai pengontrol sel
karena di dalamnya terdapat
sebagian besar gen.
✓ Diselubungi oleh selubung
nukleus yg merupakan membran
ganda, terdapat pori-pori, dimana
pd setiap bibir pori, membran dalam
dan membran luar ini menyatu.
✓ Sisi dalam selubung dilapisi oleh
lamina nukleus, merupakan suatu
protein susunan spt jaring fungsinya
mempertahankan bentuk nukleus.
Organela
✓ Berdasarkan fungsinya di dalam metabolisme sel,
organela dpt dibedakan menjadi 2 kelompok :
1. Organela yg aktif dlm proses metabolisme sel yaitu :
ribosom dan organela yang memiliki membran
2. Organela yang tidak aktif dalam proses metabolisme sel :
sentriol dan sitoskeleton
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
1. Ribosom Butiran-butiran nukleoprotein Ribosom berfungsi menyintesis
yang tersebar dalam sitoplasma. protein.
Dibedakan menjadi ribosom Ribosom bebas menyintesis protein
bebas (tersuspensi dalam sitoplasmik, sedangkan ribosom terikat
sitosol) dan ribosom terikat menyintesis protein yang masuk ke
pada RE dalam RE yang kemudian diproses
menjadi protein struktural misalnya,
protein perifer membrane plasma dan
enzim.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL

2. Retikulum Tabung dua lapis yang saling 1. RE kasar berfungsi :


Endoplasma berhubungan menutupi sebagian menyintesis protein (bersama
(RE) besar sitoplasma, serta ribosom) dan transportasi protein
berhubungan dengan membrane ke membrane sel atau keluar sel.
inti. 2. RE halus berfungsi :
Dibedakan menjadi : RE kasar menyintesis lipid, metabolism
(ditempeli ribosom) dan RE halus karbohidrat, dan detoksifikasi
(tidak ditempeli ribosom)
(menetralkan racun).
RE kasar dan RE halus
bersambungan tetapi struktur
dan fungsinya berbeda.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
3. Badan Kantong pipih bertumpuk Memproses protein dan molekul lain
Golgi yang akan dibawa ke membrane sel
atau keluar sel sehingga banyak
terdapat pada sel-sel sekretori
(kelenjar)
Sbg pusat manufaktur, pergudangan,
penyortiran dan pengiriman produk
sel
➢ Badan golgi mempunyai 2 muka
yaitu muka cis yg merupakan sisi
penerima dan muka trans yg
merupakan sisi pengirim dari badan
golgi.
➢ Suatu produk dari RE kasar dikirim
ke badan golgi dgn perantaraan
vesikula RE masuk melalui muka cis
ini, → diproses didalam sistern golgi
→ produk akan dikeluarkan dari
badan golgi melalui muka transnya
dg peran-taraan vesikula golgi &
disekre-sikan ke luar membran sel.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
4. Lisosom Vesikel (kantong bulat) yang Pencernaan makromolekul secara
mengandung enzim hidrolitik. intraseluler yang dapat merusak sel-sel
Terbentuk dari pertunasan asing. Proses yang dilakukan lisosom,
vesikel badan golgi. yaitu :
Hanya terdapat pd sel hewan - Autofagi : menghancurkan organel
sel yang sudah tidak berfungi.
- Autolisis : menghancurkan sel
sendiri.
- Eksositosis : transport enzim keluar
sel
- pencernaan intrasel/endositosis
: mencerna materi yang diambil
secara fagositosis
Endositosis
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
5. Peroksisom Kantong bulat berisi enzim Mengubah hydrogen peroksida
oksidatif dan katalase (H2O2) menjadi air dan O2.
6. Mitokondria Bulat panjang (seperti Berperan dalam respirasi seluler
cerutu/kacang) dan untuk menghasilkan energi berupa
mempunyai membrane ATP.
rangkap. Mempunyai bagian-
bagian antara lain membrane
luar dan membrane dalam
yang berlekuk-lekuk
membentuk krista dan
matriks.
Peroksisom sel hewan dan tumbuhan
✓ Pada tumbuhan terdapat 2 (dua) macam peroksisom
sedangkan pada hewan terdapat 1 (satu) macam peroksisom.
✓ Salah satu fungsi penting biosintetik dari peroksisom hewan
adalah untuk mengkatalisis reaksi pertama dari pembentukan
plasmalogen. Plasmalogen merupakan jenis phospolipid terbanyak
pada myelin. Kekurangan plasmalogen ini menyebabkan myelin
pada sel saraf menjadi abnormal, karena itulah kerusakan
peroksisom berujung pada kerusakan saraf.
Peroksisom sel hewan dan tumbuhan
✓ Dua jenis peroksisom pada tumbuhan :
1. Tipe pertama terdapat pada daun, yang berfungsi untuk
mengkatalisis produk sampingan dari reaksi pengikatan CO2 pada
karbohidrat, yang disebut fotorespirasi. Reaksi ini disebut
fotorespirasi karena menggunakan O2 dan melepaskan CO2.
2. Tipe kedua, terdapat dalam biji yang sedang berkecambah.
Peroksisom kedua ini, dinamakan glioksisom, mempunyai fungsi
penting dalam pemecahan asam lemak, yang tersimpan dalam
lemak biji, menjadi gula yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman muda. Proses pengubahan lemak menjadi gula ini
dilakukan dengan rangkaian reaksi yang disebut siklus glioksilat.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
7 Plastida Organel bermembran rangkap yang Kloroplas berfungsi dalam
mengandung pigmen. fotosintesis. Sedangkan,
Dibedakan menjadi : kloroplas leukoplas berfungsi
(mengandung klorofil), menyimpan cadangan
kromoplas(mengandung karoten), dan makanan.
leukoplas (tidak mengandung pigmen).
Plastida hanya terdapat pada sel
tumbuhan
Punya DNA sendiri, sehingga disebut
organela semiotonom yg dpt tumbuh
dan bereproduksi di dalam sel
✓ Di dalamnya terdapat
membran lain yg bentuknya
spt kantung pipih disebut :
tilakoid.
✓ Bagian internal dari tilakoid :
lumen
✓ Tilakoid bertumpuk disebut :
grana.
✓ Antar grana ditemukan :
lamella
✓ Cairan di luar tilakoid
disebut : stroma.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL

8. Vakuola Rongga yang dibatasi Mempertahankan tekanan turgor


membrane yang disebut sel (turgiditas) dan menyimpan
tonoplas yang hanya terdapat cadangan makanan dan metabolit
pada sel tumbuhan. Pada sel sekunder.
hewan, vakuola tidak tampak
jelas misalnya vakuola
kontraktil dan vakuola
makanan.
NO. NAMA ORGANEL STRUKTUR FUNGI
9. Mikrotubulus Tabung-tabung halus dari Membentuk rangka sel yang
protein mempertahankan bentuk sel,
serta berkaitan dengan
pembentukan sentriol, silia dan
flagella.

10. Mikrofilamen Seperti mikrotubulus tetapi Berperan dalam pergerakan sel


lebih halus dan tersusun
atas protein aktin dan
miosin
• Mikrotubulus berbentuk benang • Filamen Intermediet yaitu
silindris, kaku, terdiri dari tubulin berupa serabut protein (fibrosa),
alfa dan tubulin beta yang berfungsi untuk memberikan
• Mikrofilamen adalah rantai dukungan struktural bagi sel dan
ganda protein yang saling bertaut jaringan. Merupakan bentuk
dan tipis, terdiri dari protein yang sitoskeleton yang paling stabil
disebut aktin.
NO. NAMA STRUKTUR FUNGI
ORGANEL
11. Sentriol/ Berbentuk seperti bintang dan hanya Sebagai kutub dalam
Sentrosom terdapat pada sel hewan pembelahan sel (mitosis
dan meiosis)
MEMBRAN SEL
Membran sel → penting untuk kehidupan sel
• Membungkus sel dan membatasi sel dari lingkungan sehingga memelihara
perbedaan esential antara sitoplasma dan lingkungan ekstraseluler
• Membungkus organel-organel sel, spt retikulum endoplasma, badan Golgi,
mitokondria, dll
• Memelihara perbedaan karakteristiknya dengan sitoplasma.
• komponennya dapat bertindak sebagai:
- penghasil ATP, yang digunakan untuk transport molekul-
molekul melewatinya
- penghasil dan penghantar sinyal elektris pada sel saraf
- reseptor atau protein penerima sensor sinyal
ekstraseluler
Walaupun mempunyai fungsi yang berbeda-beda → membran pada
sel mempunyai struktur yang umum, yaitu terdiri dari:
◘ 2 lapis lemak/lipid (“lipid bilayer”) Model mozaik fluida
◘ protein .
STRUKTUR MEMBRAN SEL
Fungsi Struktur Membran Sel
 Lapisan lemak (“lipid bilayer’)
1. struktur dasar dan universal dari membran sel.

2. impermeabel terhadap molekul-molekul yang larut dalam air

3. pada hewan jumlahnya meliputi hampir 50 % dari masa membran


sel

4. Bersifat amphipatik/amphifilik, mempunyai bagian yang:


* hidrofilik (“suka air”) atau polar
* hidrofobik (“takut air”) atau nonpolar
5. Jenis lemak yang paling banyak: fosfolipid
Bagian dan komposisi dari molekul fosfolipid
(fosfatidilkolin)

Perbedaan pada panjang dan tingkat saturasi dari bagian ekor


(hydrokarbon) molekul fosfolipid mempengaruhi fluiditas dari
suatu membran
Kolesterol dalam
“lipidbilayer”

Distribusi asimetris
fosfolipid dan posisi
glikolipid dalam
“lipid bilayer dari
eritrosit manusia
Protein membran (protein transmembran)
-Bertanggung jawab terhadap banyak fungsi membran seperti
sebagai reseptor, enzim, atau protein transport, dll.
- Jumlah dan tipe dari protein pada plasma membran → sangat
bervariasi.
Misalnya, pada membran mielin pada bagian axon dari sel saraf
→ kurang dari 25 % dari masa membran adalah protein.
Pada membran yang terlibat dalam pembentukan ATP (yaitu
membran bgn dalam mitokondria atau kloroplast) mengandung 70
% protein

Protein transmembran → juga amphipatik,


Bagian hidrofobik berinteraksi dgn bagian hidrofobik molekul
lipid, sedangkan bagin hidrofiliknya berada pada bagian lain
dari membran yang terpapar air.
Sebagian besar protein transmembran terglikosilasi →
penambahan gugus gula/oligosakarida pada sisi membran yang
non sitoplasmik
Transmembran protein dapat dilarutkan/dipisahkan oleh larutan
yang dapat memecahkan asosiasi hidrofobiknya dan merusak lipid
bilayer.
Miasalnya, dengan larutan deterjen ionik SDS (sodium deodecyl
sulfate ) atau deterjen nonionik Triton X-100.
Berbagai bentuk asosiasi protein membran dengan
“lipid bilayer”

1 2 3 4 5 6 7 8

1. α–helix tunggal 5. Protein membran yang menempel pada


monolayer sitoplasmik
2. multipel α–helix
6. Protein membran yang memenpel pada
3. ß-sheet yang memutar (ß-barrel) monolayer nonsitoplasmik melalui ikatan
4. Amphipatik α–helix terikat pada oligosakarida
monolayer sitoplasmik 7 & 8. Interaksi dengan protein membran lain
melalui ikatan nonkovalen
Protein membran yang terikat dengan protein membran
yang lain, (bentuk asosiasi 7 & 8) ada 2 macam:
• Protein membran peripheral: dapat dipisahkan dengan
mudah misalnya dengan larutan pH tinggi
• Protein membran integral: tidak dapat dipisahkan.

Bentuk asosiasi → ß-barrel (no. 3)


- terdiri atas 18 s/d 22 ß-strands
- banyak ditemukan pada membran luar mitokondria,
kloroplast dan
beberapa bakteri
- berfungsi sebagai protein transport
Contoh-contoh bentuk asosiasi protein pada “lipid bilayer”

1. α–helix tunggal
- Glikoporin, banyak terdapat pada membran luar eritrosit;
fungsi belum diketahui
- reseptor permukaan sel
2. multipel α–helix
“Band 3 protein”, terdapat pada membran eritrosit;
fungsinya membaea Co2 dari jaringan ke paru-paru
3. Protein membran peripheral
Spektrin, pada membran eritrosit, yang memelihara
integritas struktural dan bentuk bikonkaf eritrosit
Permukaan sel diselubungi oleh gugus gula, yang
membentuk “cell coat” atau glikokalik

-Gugus oligosakrida yang terikat pada protein membran atau


molekul lipid di bagian membran yang nonsitoplasmik
-Berfungsi menjaga sel dari agent fisik dan kimia yang
merusak sel
-Menjaga sel dari objek yang asing atau menjaga jarak
dengan sel yang lain
-Mencegah terjadinya interaksi protein-protein yang tidak
diinginkan
Selubung sel = “Cell coat” = glikokalik

Ganbaran membran
limfosit dgn
menggunakan
mikroskop elektron

Diagram glikokalix
SISTEM TRANSPORT PADA MEMBRAN
Transport molekul dari dan ke dalam sel melalui
membran bertujuan untuk:
-Memasukkan komponen nutrien yang penting
untuk metabolisme sel
- Membuang produk limbah metabolisme sel
-Mengatur konsentrasi ion intraseluler

Protein membran memegang peranan penting


dalam transport molekul pada sel
→ 15 – 30 % protein pada sel adalah protein
transport
Perbandingan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
■ Lapisan “Lipid bilayer” mempunyai permeabilitas yang
berbeda terhadap berbagai macam molekul

Cepat berdifusi melewati “lipid bilayer

Dapat berdifusi, tetapi lambat

Dapat berdifusi, tetapi sangat lambat

Tidak dapat berdifusi → impermeabel


2 Kelas Utama Protein Transport pada
Membran
1. Protein pembawa (“Carrier”) = permeases = transporters
Mengikat molekul yang akan dibawanya kemudian mengalami perubahan
konformasi sehingga akhirnya dapat menmindahkan molekul tsb dari
luar sel ke dalam sel atau sebaliknya.
2. Protein kanal
Membentuk pori/kanal pada lipid bilayer, ketika pori terbuka
membiarkan molekul-molekul (terutama ion-ion) melewatinya dari dan
ke dalam sel atau sebaliknya. Transport melalui protein kanal lebih
cepat dibandingkan dengan protein “carrier”

1. Protein “carrier 2. Protein kanal


Transport pada membran yang diperantarai oleh protein
membran bersifat :
♦ Pasif
- karena adanya perbedaan konsentrasi molekul di
dalam dan di luar sel (konsentrasi gradient)
- melewati protein kanal atau protein “carrier”
♦ Aktif
- karena adanya aktifitas “memompa” molekul-molekul
yang mempunyai perbedaan sifat elektrokimia
(electrochemical gradient) oleh protein “carrier”.
- menggunakan energi, seperti ATP
TRANSPORT PASIF
 Pada transport pasif, molekul berpindah dari
daerah yang konsentrasinya tinggi menuju
daerah yang konsentrasinya rendah tanpa
menggunakan energi
 TRANSPORT PASIF :
DIFUSI
OSMOSIS
DIFUSI DIFASILITASI
DIFUSI
 Difusi disebabkan oleh energi kinetik yang
dimiliki oleh molekul yang bergerak
 Perbedaan konsentrasi molekul yang
menyebabkan perpindahan disebut
gradient konsentrasi
DIFUSI
OSMOSIS
 Jika molekul yang berpindah dari larutan yang
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah
adalah molekul air, maka disebut osmosis.
 Molekul dapat berpindah pula dari larutan yang
rendah menuju larutan yang tinggi
konsentrasinya
OSMOSIS
TRANSPORT PASIF
3 jenis transport aktif dari protein membran:
1. Tranfer molekul melalui ikatan dengan protein carrier
(“couple carrier”)
2. Sistem pemompaan yang menggunakan ATP (“ATP-driven
pump”)
3. Sistem pemompaan yang menggunakan sinar (“light-
driven pump”)
Ada 3 tipe transport yang diperantarai oleh protein “carrier”:

1. Uniport
Transport sederhana suatu molekul dari sisi membran yang
satu ke sisi yang lain.
2. Simport
Tranfer suatu molekul tergantung dari molekul yang lain dalam
arah yang sama
3. Antiport
Tranfer suatu molekul tergantung dari molekul yang lain
dengan arah yang saling berbeda
Transport melalui protein “carrier”
■ Bersifat pasif atau aktif
■ Mekanisme proses transport molekul mirip dengan reaksi
enzim-substrat: tiap molekul protein “carrier” mempunyai satu
atau lebih tempat ikatan (“binding site”) yang spesifik untuk
molekul yang akan ditranfernya.
Tranport molekul melalui protein kanal
1. Protein kanal membentuk pori yang bersifat hidrofilik
2. Mentranfer ion → disebut kanal ion, yang selektif terhadap ion
tertentu.
3. Dapat tertutup dan kemudian terbuka (“gated”).
4. Terbukanya kanal ion karena adanya stimulus, yang berupa:
* perubahan tegangan pada membran (Votage-gated channel)
* stress mekanik (mechanically gated channel)
* ikatan dengan ligan (ligand-gated channel),
# karena adanya molekul mediator ekstraseluler, misalnya
neurotansmitter (transmitter-gated channel)
# karena adanya molekul mediator intraseluler, berupa ion
(ion-gated channel) atau nukleotida (nukleotida-gated channel)
Porin (VDAC = Voltage dependent anion
channel)

-Membuka dan “menutup” kanal tergantung oleh voltase pada membran


-Keadaan membuka: selektivitas terhadap anion
Keadaan “tertutup”: selektivitas terhadap kation

Struktur 3D VDAC dari Neurospora crasa (Casadio, et al., 2002)


Mekanisme proses tertutup dan terbukanya kanal ion

Anda mungkin juga menyukai