A. Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi masing-masing organel penyusun sistem membran
dalam
2. Menganalisis keterkaitan fungsi antar organel penyusun sistem membrane dalam
B. Dasar Teori
Sitoplasma terbagi-bagi menjadi sebuah ruangan-ruangan yang saling terpisah tetapi
membentuk suatu jalinan “intracavity” yang dikenal dengan sistem membran dalam.
Kompartemen atau ruangan-ruangan yang terpisah oleh membran dalam di dalam
sitoplasma tersebut disebut sebagai organela. Jadi, sistem membran dalam adalah suatu
sistem dalam sel yang tersusun oleh jalinan kerja sama secara fungsional antar satu
organela dengan organela lain dalam sitoplasma. Sistem membran dalam tersusun oleh
organela-organela antara lain membran inti, retikulum endoplasma, apparatus golgi, lisosom
dan badan-badan mikro serta organela lain, misalnya mitokondria dan kloroplas. Namun
pada bab ini, jalinan kerja sama antar organel sistem membran dalam ditekankan pada
organela-organela tertentu, yaitu membran inti, retikulum endoplasma, golgi, lisosom, dan
badan mikro. Pembahasan masing-masing organela meliputi struktur dan fungsi serta
hubungan fungsional yang terjadi antar organela.
merupakan komponen sistem membran dalam sel yang bersifat dinamis dan bersama-sama
dengan organela lainnya membentuk suatu jalinan rongga sel atau intracavity network.
Jalinan rongga sel umumnya dan retikulum endoplasma khususnya membentuk suatu
sistem peredaran di dalam sel dan enzim-enzim disebarkan secara meluas untuk aktivitas
metabolisme. Dengan adanya jalinan rongga sel, substrat-substrat penting dapat dengan
cepat mencapai bagian-bagian dalam sel secara fusi membran dan gerakan-gerakan
membrane sehingga bahan-bahan yang disintesis dan dirakit di bagian dalam dapat dengan
cepat di angkut ke permukaan sel.
Struktur membran RE serupa dengan membran sel model mosaik cair, bersifat
dinamis dan asimetris, tetapi berukuran lebih tipis. Membran RE memiliki 2 permukaan, yaitu
permukaan hialoplasmik atau sitosolik dan permukaan yang mengarah ke lumen atau
sisterna. Untuk memahami lebih lanjut tentang RE jawablah pertanyaan berikut ini!
Retikulum
Endoplasma kasar
Retikulum
Endoplasma halus
Ribosom
Ribosom merupakan partikel padat yang tidak dibatasi membran. Ribosom berukuran
sekitar 20-25 nm, tersusun dari RNA dan protein, terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.
Sub unit besar dan sub unit kecil akan bergabung bila ribosom sedang menjalankan
fungsinya dalam sintesis protein.bila sintesis protein sudah selesai maka sub unit besar dan
kecil akan berpisah kembali. Berdasarkan letaknya ribosom ada yang terletak bebas di
sitoplasma dan ada yang menempel pada RE.
Berdasarkan video dan PPT materi, fungsi dari badan golgi adalah:
Badan golgi atau aparatus golgi atau kompleks golgi sel eukariotik adalah organela yang
mempunyai berbagai fungsi, meliputi:
1. Pengemasan materi sekretoris yang akan dilepaskan dari sel
2. Pemrosesan protein yang disintesis ribosom pada retikulum endoplasma kasar
3. Sintesis polisakarida tertentu dan glikolipida
4. Memilah dan memilih protein yang ditujukan untuk berbagai tempat di dalam sel
5. Proliferasi elemen membran baru dari komponen membran plasma yang dimasukkan
kembali ke sitosol melalui mekanisme endositosis
Lisosom
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan ciri khas suatu organela, sehingga organela tersebut dapat dikelompokkan
sebagai lisosom!
Jawab:
Ciri khas Organella tersebut dapat dikelompokkan sebagai lisosom yaitu :
1. Diselubungi selapis membran pembatas;
2. Mengandung dua atau lebih enzim hidrolase asam;
D
C
B
Perhatikan gambar berikut ini!
c. Lisosom yang telah menua akan mengalami degenerasi menjadi badan residu yang
tetap tinggal di dalam sel, lisosom tersebut disebut dengan Telolisosom atau
postlisosom atau badan-badan residu
Gambar 4. Skema perbandingan daur glioksilat dalam glioksisom (atas) dan daur
krebs dalam mitokondria (bawah). Suksinat sebagai hasil daur glioksilat dapat
dikonversi menjadi glukosa dan karbohidrat lainnya
Jawab: Hubungan fungsional antara glioksisom dan mitokondria dalam peristiwa daur
kreb dan daur glikolat menggunakan reaksi yang sama untuk menghasilkan isositrat dari
asetil-koA dan oksaloasetat, tetapi melalui jalur yang berbeda. Di dalam daur kreb,
isositrat berturut-turut mengalami dekarboksilasi menghasilkan dua molekul CO2 dan
suksinat. Di dalam daur glikolat, isositrat dikonversi menjadi suksinat dan glikolat. Sebagai
pengganti dua molekul CO2, glioksilat yang berkarbon dua bergabung dengan asetil koA
yang lain membentuk asam dikarboksilat dengan 4 karbon, yaitu malat. Empat atom
karbon dari dua molekul asetil-koA membentuk satu senyawa, sesudah proses konversi
menjadi suksinat dan bermigrasi ke mitokondria, yang kemudian dikonversi menjadi
oksaloasetat.
G. Kegiatan V : Menganalisis keterlaitan fungsi antar organel penyusun sistem membran dalam
1. Proses sintesis protein terdiri dari dua tahap, yaitu transkripsi (pembuatan mRNA dari
DNA template) yang terjadi nucleus dan translasi (penerjemahan kodon-kodon pada
mRNA menjadi polipeptida/protein) yang terjadi pada ribosom, baik robosom pada RE
maupun ribosom bebas pada sitoplasma. Jelaskan hubungan antara membran nucleus
dan membrane RE dalam kaitannya dengan pembentukan protein pada RE!
Jawab : Rektikulum Endoplasma (RE) merupakan organel sel yang memiliki fungsi yang
berhubungan langsung dengan proses sintesis protein khususnya translasi protein,
karena di dalam RE banyak ditemukan organel sel ribosom. Organel sel ribosom ini
merupakan organel yang berperan dalam mensintesis protein. RE berfungsi mentrasport
hasil sistesis protein ke sitoplasma ataupun ke badan golgi, dan memisahkan kandungan
intraseluler di dalam sel. Nucleus atau inti sel merupakan organel sel yang berfungsi untuk
mengatur aktivitas sel, hubungan dari nucleus dengan pembentukan protein pada RE ini
terdapat pada DNA karena di dalam nucleus terdapat DNA yang berfungsi untuk sintesis
protein, yaitu pada proses transkripsi dimana terbentuk RNAd (kodon sebagai cetakan
dari DNA)