Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Minyak Serai sebagai Bahan Aditif pada
Bahan Bakar Minyak (BBM)

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Fariqul Fahmi Al Wahidi 165061101111012 2016
Sandi Arif Firmansyah 165061101111003 2016
Dhila Mardhiyyah 18506110 2018

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN .............................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ......................................................................... 2

BAB II TINJAUN PUSTAKA


2.1…………..………........................................................... 3
2.2 ..................................................................................................... 3
2.3 ........................................................ 3
2.4 …………………………………………….………………... 4
2.5 ………………………………………….……….. 4

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Bahan dan Alat…………………............................................................... 4
3.2 Bagan Alir …............................................................................................. 5
3.2.1 …………………………………………………….... 5
3.2.2 ………………………………………………... 5
3.3 Prosedur Kerja …........................................................................................ 5
3.3.1 …………………………………………..….. 6
3.3.2 ……………………………………………..…. 6
3.3.3 ……………………………..…... 7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Biaya ……….......................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ………………...…………………………………..…. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ........................ 11
Lampiran 2 : Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... 16
Lampiran 3 : Susunan Organisasit Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............. 18
Lampiran 4 : Surat Pernyataan Ketua Peneliti …................................................

iiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Perkembang alat transportasi di indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat


pesat khusunya di kendaraan roda 2 yang banyak digunakan oleh masyarakat karena
konstruksi mesin yang sederhana dan perawatan yang begitu tidak sulit. Bahan bakar
mempunyai peran penting dalam kendaraan, tanpa adanya bahan bakar kendaran tidak
mampu berjalan dengan sendirinya. Kompnen bahan bakar serta sistemlah yang dapat
membantu proses bahan bakar ke ruang bakar (Randy A, dkk, 2017).

Perkembangan kendaraan bermotor yang dialami di Indonesia, serta


perkembangan di setiap perkotaan tentunya menimbulkan masalah pada system
tansportasi, selanjutnya dari beberapa penyebab polusi udara yang ada, terbukti, emisi
transportasi adalah sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi yakni 85 persen.
Pada beberapa kota besar di Indonesia telah sangat memprihatinkan. Beberapa hasil
penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan,termasuk
resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang
meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker
paru- paru akibat polusi udara kota.

Penyebab adanya emisi transportasi ditimbulkan oleh pembakaran BBM yang


tidak sempurna, oleh karena itu salah satu upaya untuk menurunkan polusi adalah
dengan meningkatkan efisiensi pembakaran menggunakan bahan aditif. Aditif adalah
suatu bahan yang ditambahkan ke dalam BBM dengan jumlah yang sangat kecil.
Tujuan penambahan aditif adalah untuk menyempurnakan pembakaran di dalam
mesin sehingga energi/tenaga yang dihasilkan lebih besar dari sebelumnya Secara
umum terdapat dua jenis bahan aditif BBM, yaitu senyawa organik-logam (metalic
compound) dan organik-nonlogam (non metallic compound). Metallic compound
merupakan bahan anti knocking yang mengandung logam, diantaranya adalah tetra
ethyl lead (TEL) dengan rumus kimianya Pb(C2H5)4, tetra methyl lead (TML)
dengan rumus Pb(CH3)4, metilsiklopentadienil manganez trikarbonil (MMT) rumus
kimianya adalah CH3C5H4Mn(CO)3. TEL adalah zat anti knocking yang
mengandung timah hitam (Pb) sehingga merupakan cairan berat, begitu juga dengan
TML yang dapat larut dalam bensin dan berfungsi menaikan angka oktan. Namun

3ii
jenis aditif ini mulai ditinggalkan karena kandungan logam Pb menimbulkan gas
buang yang bersifat toksik, demikian juga dengan MMT Bahan bakar bensin adalah
senyawa hidrokarbon yang kandungan oktana atau isooktananya tinggi. Di Indonesia
terdapat tiga jenis bensin, yakni bensin RON 88, bensin RON 91, dan bensin RON 95.
Angka oktana (Research Octane Number-RON) merupakan parameter terpenting
didalam spesifikasi bahan bakar motor karena berkaitan langsung dengan kualitas
bahan bakar yang akan mempengaruhi proses pembakaran di dalam ruang bakar dan
sekaligus menentukan tingkat efisiensi termal motor (Setiyawan, 2012). (Yohanes H,
dkk, 2017).

Banyaknya kendaraan di zaman sekarang ini, semakin banyak pula emisi yang di
hasilkan oleh kendaraan itu sendiri, maka peneliti-peneliti di bidang migas untuk
melahirkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Di sini salah satu zat aditif
yang di yakini untuk campuran bahan bakar, yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri
merupakan suatu bahan alam yang tersusun dari komponen - komponen yang bersifat
mudah menguap, berat jenisnya rendah dan dapat melarutkan bahan organik (Ketaren,
1985). Minyak atsiri yang dapat memperbaiki sifat pembakaran BBM adalah minyak
minyak atsiri yang mengandung senyawa hidrokarbon bercabang, mengandung
senyawa oksigenat, dan mempunyai titik didih dan viskositas rendah (Ma’mun, dkk
2011). Oksigenat adalah senyawa organik cair yang mengandung atom oksigen dapat
dicampur ke dalam bensin untuk menambah angka oktan riset bensin. Selama
pembakaran, oksigen tambahan di dalam bensin dapat mengurangi emisi karbon
monoksida (CO), NOx dan CO2 serta material- material pembentuk ozon atmosferik
(Yuliarita. dkk, 2012).

Penelitian tentang aditif untuk bahan bakar telah banyak dilakukan. Menurut
Izquierdo, dkk (2012), peningkatan proses pembakaran dapat melalui penambahan
aditif senyawa olefin yang berasal dari gliserol limbah pembuatan biodiesel. Tidak
hanya itu, menurut Dabbagh, dkk (2011), senyawa ethyl acetate dan methyl acetate
dapat memberikan efek stimulan untuk meningkatkan octane number dalam proses
pembakaran bahan bakar. Salah satu alternatif aditif yang baik dan ramah lingkungan
adalah minyak atsiri. minyak atsiri yang sering digunakan adalah minyak serai, karena
minyak serai wangi diprediksi mempunyai karakteristik yang mendekati karakteristik
bahan bakar, seperti berat jenis, titikdidih, dan sifat mudah menguap. Oleh sebab itu,
perlu proses pengembangan terkait potensi unggulan ini.

4ii
1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Luaran Yang di harapkan

1) Artikel ilmiah atau prosiding seminar

5ii

Anda mungkin juga menyukai