JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Minyak Serai sebagai Bahan Aditif pada
Bahan Bakar Minyak (BBM)
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Fariqul Fahmi Al Wahidi 165061101111012 2016
Sandi Arif Firmansyah 165061101111003 2016
Dhila Mardhiyyah 18506110 2018
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN .............................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ......................................................................... 2
iiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
3ii
jenis aditif ini mulai ditinggalkan karena kandungan logam Pb menimbulkan gas
buang yang bersifat toksik, demikian juga dengan MMT Bahan bakar bensin adalah
senyawa hidrokarbon yang kandungan oktana atau isooktananya tinggi. Di Indonesia
terdapat tiga jenis bensin, yakni bensin RON 88, bensin RON 91, dan bensin RON 95.
Angka oktana (Research Octane Number-RON) merupakan parameter terpenting
didalam spesifikasi bahan bakar motor karena berkaitan langsung dengan kualitas
bahan bakar yang akan mempengaruhi proses pembakaran di dalam ruang bakar dan
sekaligus menentukan tingkat efisiensi termal motor (Setiyawan, 2012). (Yohanes H,
dkk, 2017).
Banyaknya kendaraan di zaman sekarang ini, semakin banyak pula emisi yang di
hasilkan oleh kendaraan itu sendiri, maka peneliti-peneliti di bidang migas untuk
melahirkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Di sini salah satu zat aditif
yang di yakini untuk campuran bahan bakar, yaitu minyak atsiri. Minyak atsiri
merupakan suatu bahan alam yang tersusun dari komponen - komponen yang bersifat
mudah menguap, berat jenisnya rendah dan dapat melarutkan bahan organik (Ketaren,
1985). Minyak atsiri yang dapat memperbaiki sifat pembakaran BBM adalah minyak
minyak atsiri yang mengandung senyawa hidrokarbon bercabang, mengandung
senyawa oksigenat, dan mempunyai titik didih dan viskositas rendah (Ma’mun, dkk
2011). Oksigenat adalah senyawa organik cair yang mengandung atom oksigen dapat
dicampur ke dalam bensin untuk menambah angka oktan riset bensin. Selama
pembakaran, oksigen tambahan di dalam bensin dapat mengurangi emisi karbon
monoksida (CO), NOx dan CO2 serta material- material pembentuk ozon atmosferik
(Yuliarita. dkk, 2012).
Penelitian tentang aditif untuk bahan bakar telah banyak dilakukan. Menurut
Izquierdo, dkk (2012), peningkatan proses pembakaran dapat melalui penambahan
aditif senyawa olefin yang berasal dari gliserol limbah pembuatan biodiesel. Tidak
hanya itu, menurut Dabbagh, dkk (2011), senyawa ethyl acetate dan methyl acetate
dapat memberikan efek stimulan untuk meningkatkan octane number dalam proses
pembakaran bahan bakar. Salah satu alternatif aditif yang baik dan ramah lingkungan
adalah minyak atsiri. minyak atsiri yang sering digunakan adalah minyak serai, karena
minyak serai wangi diprediksi mempunyai karakteristik yang mendekati karakteristik
bahan bakar, seperti berat jenis, titikdidih, dan sifat mudah menguap. Oleh sebab itu,
perlu proses pengembangan terkait potensi unggulan ini.
4ii
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan
5ii