Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RUTIN MATA

KULIAH BAHAN
BAKAR DAN PELUMAS
PRODI S1 PTO -FT

Skor Nilai:

TUGAS RUTIN

BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

Disusun oleh:
Alven Star Hutabarat NIM: 5183122024
David Holif Hutapea NIM: 5183322005
DOSEN PENGAMPU : JANTER P SIMANJUNTAK , S.T., M.T., Ph.D.
MATA KULIAH : BAHAN BAKAR DAN PELUMAS

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir batin sehingga makalah rekayasa
ide ini dapat kami selesaikan.Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu
mata kuliah Termodinamika yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami
sehingga terselesaikanlah makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata
kuliah Termodinamika, makalah ini memuat materi tentang“Teori Dasar Bahan
Bakar”.Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini dengan
sebaik-baiknya.Namun ibarat pepatah “tak ada gading yang tak retak”.Kami menyadari
masih banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
peningkatan dan penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para mahasiswa
khususnya yang mengikuti mata kuliah Termodinamika.Amin .

Medan, September 2019

Kelompok
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………

C. Tujuan…………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A. Jenis Bahan Bakar Berdasarkan Wujudnya…………………………………………….
B. Komposisi Dan Spesifikasi Bahan Bakar……………………………………………
C. Teori Pembakaran Dasar……………………………………………………………
D. Pembakaran Dengan Oksidator Udara dan Oksigen……………………………...

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….

B. Saran…………………………………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.Biasanya
bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan
bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan
bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses
lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi
nuklir (seperti fisi nuklir atau fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan
solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan
bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar
minyak terutama solar, premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat
diincar masyarakat luas dan menjadi bahan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai
bahan bakar kendaraan, maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh
terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar
premium. Bahan bakar premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan jernih yang didalamnya terdapat kandungan oktan 88 dan menggunakan pewarna
dye serta menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak. Bahan bakar premium adalah
bahan bakar yang banyak sekali digunakan pada kendaraan beroda dua karena harganya
sangat terjangkau.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah semua bahan bakar itu sama ?

2. Apakah pengertian dari bahan bakar ?


3. Apakah jenis bahan bakar ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian bahan bakar

2. Mengetahui konsep dasar dari pembakaran

3. Mengetahui jenis dan pembagian dari bahan bakar


Bab II Pembahasan

JENIS DAN WUJUD BAHAN BAKAR

1. Bahan bakar cair (BBM)


Minyak (petroleum) datang dari kalimat : Petro = rock (batu) dan leaum = oil
(minyak) Minyak dan gas beberapa besar terbagi dalam kombinasi molekul carbon
dan hydrogen yang dimaksud dengan hydrocarbons. Minyak dan gas terbentuk dari
siklus alami yang diawali dari sedimentasi beberapa bekas tumbuhan dan binatang
yang terjebak sepanjang jutaan th.. Biasanya berlangsung jauh di bawah basic
lautan. Material-material organik itu beralih jadi minyak dan gas akibat dampak
combinasi temperatur dan desakan didalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan
gas itu membuat reservoir-reservoir minyak dan gas.
BBM terbagi dalam beragam jenis hydrocarbons yang datang dari minyak
bumi, dan kerap juga terbagi dalam bebrapa kombinasi lain. Karakter gampang
menguap didalam mesin memastikan jenis hydrocarbons dan kombinasi yang
dipakai pada BBM. Karakter gampang menguap itu dimaksud dengan volatility.
Karena minyak bumi mentah memiliki kandungan volatility yang lebih rendah dan
tinggi dari BBM, maka BBM mesti dipisahkan dari minyak bumi mentah lewat
sistem destilasi, tetapi karena dengan sistem itu jumlah BBM yang didapat amat
sedikit maka minyakk bumi mentah mesti lewat sistem penyulingan yang lebih
komplek. Penyulingan minyak bumi mentah itu akan merubah kandungan volatility
hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM jadi sama juga dengan
BBM. BBM yang dibuat adalah kombinasi dari hydrocarbon-hydrocarbon dengan
kandungan volatility yg sama.
Komposisi dan karakter dari BBM ditetapkan dari jenis dan kandungan
minyak bumi mentah aslinya, cara penyulingan yang dipakai dan bergantung dari
karakter beberapa zat kombinasi yang ditambahkan untuk tingkatkan mutu BBM.

A. Gasoline yaitu BBM


yang banyak diperlukan, nyaris 45% keseluruhan product minyak bumi diusahakan
jadi BBM ini. Product ini kebanyakkan datang dari sistem sekunder karena
disaratkan angka oktannya mesti tinggi. BBM ini di Indonesia dimaksud Premium,
Super dan atau benzole. Pemakaiannya untuk kendaraan penumpang, motor dan
pesawat terbang yg tidak bermesin jet.
Spesifikasi bahan bakar minyak ini diantaranya :
1. Pertamak Plus Yaitu bahan bakar motor bensin tanpa ada timbal yang di
produksi dari High Octane Mogas Component (HOMC) yang berkualitas tinggi
ditambah dengan bahan aditif generasi paling baru sesuai sama keperluan yang
direferensikan pabrikan kendaraan bermotor. Bahan bakar ini diformulasikan
spesial untuk penuhi tuntutan akan bahan bakar minyak yang bisa melayani
mesin yang bekerja pada kompresi tinggi namun ramah lingkungan dan lebih
aman pada kesehatan manusia. Pertamak plus memiliki angka oktan minimum
95 di mana angka oktan ini lebih tinggi dari premix dan premium. Pertamax
plus di pasarkan tanpa ada di beri pewarna (bening) direferensikan untuk
kendaraan keluaran th. 1992 keatas atau kendaraan yang memakai katalistik
converter.
2. Pertamax Yaitu bensin tanpa ada timbal dengan kandungan aditif generasi
canggih yang bisa bersihkan Intake Valve Port Fuel Injektor dan ruangan bakar
dari carbon. Memiliki angka oktan 92 dan bisa dipakai pada kendaraan dengan
kompresi yang tinggi. Saran kami gunakanlah pertamina solusi bahan bakar
berkualitas dan ramah lingkungan seperti pertamax. Karena dapat menjaga
mesin ada dari korosi. Sehingga mesin lebih awet dan tahan lama.
3. Premium Tanpa ada Timbal (Super TT) Yaitu bahan bakar motor bensin yg
tidak memiliki kandungan timbale dan komponen HOMC. Bahan bakar ini bisa
dipakai pada kendaraan yang memakai Catalitic Conventer.
4. Premium
Yaitu bahan bakar jenis ditilat dengan warna kekuningan yang jernih dan
memiliki kandungan timbale sebagai octane booster (TEL). Warna kuning pada
premium ini disebabkan oleh menambahkan. Biasanya premium dipakai untuk
bahan bakar motor bensin seperti mobil, sepeda motor dan motor temple. Bahan
bakar ini kerap juga dikatakan sebagai gasoline atau petrol dan tak bisa dipakai
pada kendaraan yang diperlengkapi catalytic conventer. Apabila bahan bakar
yang memiliki kandungan timbal dipakai pada kendaraan yang diperlengkapi
dengan catalytic conventer, akan mengakibatkan pori-pori katalis tertutup oleh
bahan timbal ini dan mengakibatkan hilangnya kekuatan katalitic conventer
sebagai katalis konversi emisi pencemaran jadi emisi yang bersahabat dengan
lingkungan.
b. Kerosene yaitu fraksi lebih berat daripada gasoline, dan gampang menguap.
Keperluan BBM ini lebih rendah daripada gasoline. Terlebih dulu kerosene ini
dipakai untuk lampu penerangan hingga kerap dimaksud minyak lampu.
Sekarang ini dipakai untuk keperluan rumah tangga dan aktivitas pertanian.
Penggunaan kerosene dinegara-negara berkembang begitu tinggi. Sekarang ini
dugunakan juga untuk BBM pesawat terbang yang memakai mesin jet dimaksud
DPK (double purpose kerosine).
c. Minyak diesel (Solar), penggunaan BBM ini terus-menerus bertambah, karena
semakin pesatnya laju ekonomi. Pemakaian BBM ini untuk transportasi darat,
laut dan mesin- mesin pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang,
sekarang ini banyak juga yang memakai solar, karena harga BBM ini relatif
lebih murah.

B. Bahan bakar padat.


Bahan bakar padat yaitu satu materi padat yang bisa dirubah jadi energy. Misalnya
yaitu batubara. Karakter fisik batubara termasuk juga nilai panas, kandungan air,
bahan gampang menguap dan abu. Karakter kimia batubara bergantung dari
kandungan beragam bahan kimia seperti karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur.
Nilai kalor batubara beragam macam dari tambang batubara yang satu ke yang lain.

3. Bahan Bakar Gas


Tersebut disini daftar beberapa jenis bahan bakar gas :
a. Bahan bakar yang dengan cara alami diperoleh dari alam :
- Gas alam
- Metan dari penambangan batubara
b. Bahan bakar gas yang terbuat berbahan bakar padat
- Gas yang terbentuk dari batubara
- Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
- Dari sistem industri yang lain (gas blast furnace)
c. Gas yang terbuat dari minyak bumi
- Gas Petroleum cair (LPG)
- Gas hasil penyulingan
- Gas dari gasifikasi minyak
d. Gas-gas dari sistem fermentasi
Bahan bakar bentuk gas yang umum dipakai yaitu gas petroleum cair (LPG), gas
alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dan lain-
lain. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal mtr.
kubik (kKal/Nm3) ditetapkan pada suhu normal (20 0C) dan desakan normal (760
mm Hg). LPG terbagi dalam kombinasi paling utama propan dan Butan dengan
sedikit persentase hidrokarbon tak jemu (propilen dan butilene) dan sebagian fraksi
C2 yang lebih enteng dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang ada dalam LPG yaitu
propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen
(C4H8). LPG adalah kombinasi dari hidrokarbon itu yang berupa gas pada desakan
atmosfir, tetapi bisa diembunkan jadi bentuk cair pada suhu normal, dengan
desakan yang cukup besar. Meskipun dipakai sebagai gas, tetapi untuk kenyamanan
dan keringanannya, disimpan dan ditransport berbentuk cair dengan desakan
tertentu. LPG cair, jika menguap membuat gas dengan volum sekitaran 250 kali.
Gas alam adalah bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yg tidak membutuhkan
sarana penyimpanan. Gas ini bercampur dengan hawa dan tak membuahkan asap
atau jelaga. Gas ini tak juga memiliki kandungan sulfur, lebih enteng dari hawa dan
menebar ke hawa dengan mudahnya jika berlangsung kebocoran. Metan adalah
kandungan paling utama gas alam yang meraih jumlah sekitaran 95% dari volum
keseluruhan. Komponen yang lain yaitu : Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon
Dioksida, dan gasgas yang lain dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang amat
sedikit ada juga. Karena metan adalah komponen terbesar dari gas alam, umumnya
karakter metan dipakai untuk memperbandingkan beberapa karakter gas alam pada
bahan bakar yang lain.

JENIS DAN UNSUR PENYUSUN BAHAN BAKAR


a. Batubara
Formula : C137H97O9NS (jenis bituminus)
Unsur paling utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen
Warna : Black/Hitam berkilauan metalik
Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon

b. Bensin (gasolin)
Pengertian : Kombinasi cairan yang datang dari minyak bumi
Penyusunnya : Hidrokarbon
Warna : Kuning bening (cairan)
Berat jenis : 0, 71 - 0, 77 (719, 7 kg/m3)

c. Kerosin (minyak tanah)


Pengertian : Keros Yunani : lilin, di Swiss sebagai minyak tanah
Jarak lebur : -61 oC - (-26 oC)
Suhu pengapian : 220 Oc
Suhu pembakaran : 600 oC

f. Diesel
Pengertian : Product akhir yang dipakai sebagai bahan bakar
Nama lain : Solar
Di ciptakan oleh : Rudolf Diesel
Dipakai untuk : mesin diesel

i. Gas Alam
Pengertian : Bahan bakar fosil berupa gas
Terbentuk dari : metana (CH4)
Kandungan : terbagi dalam etana, propana, butana
Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan

j. Gas Petroleum
Dimaksud juga : LPG, GPL
Terbentuk dari : Kombinasi hidrokarbon gas propana dan butana
Nilai kalor : 26, 1 kWh/m3
Teori Pembakaran Dasar
Apa yang masuk ke ruang pembakaran mesin adalah tetesan bahan bakar dan
udara. bahan bakar adalah molekul hidrokarbon yang berarti mereka terdiri dari atom
Hidrogen (H) dan atom Karbon (C). Udara sekitar 4/5 Nitrogen (N) yang cukup tidak reaktif
dan 1/5 Oksigen (O) dengan beberapa elemen tidak reaktif lain.

Hidrogen dalam bahan bakar bereaksi dengan atom oksigen membentuk air (H2O). Untuk
setiap galon bahan bakar yang dibakar dan yang dihasilkan yang keluar dari knalpot dalam
bentuk uap.

Reaksi utama kita perlu diperhatikan adalah bahwa antara atom karbon dan atom
oksigen. Ini adalah pembakaran yang menghasilkan tenaga mesin. Bagaimana hasil reaksi ini
sangat bergantung pada jumlah relatif dari bahan bakar dan udara dalam campuran (A / F
ratio) dan seberapa baik pembakaran diinisiasi oleh busi.

Jika campuran adalah lemah A/F (kelebihan oksigen) maka banyak karbon dioksida
(CO2) dibentuk. oksigen cadang kurang dan karbon monoksida jadi lebih terbentuk (CO) dan
CO2 kurang . Mengukur jumlah relatif dari udara dan bahan bakar memberitahu kita
sebagian besar dari apa yang perlu kita ketahui tentang kalibrasi dari sistem bahan
bakar. Dalam kondisi pembakaran sebagian besar akan ada beberapa CO terbentuk dan ini
adalah ukuran utama dari Sebuah A/F ratio. Hanya ketika campuran lemah tidak
normal, tidak akan ada CO sama sekali. Pada kondisi ini akan ada CO2 dan juga molekul
bebas oksigen (O2) tidak terbakar yang dapat diukur bukan CO untuk mengetahui seperti apa
yang terjadi di dalam mesin.
D. Pembakaran Dengan Oksidator Udara dan Oksigen

Oksigen merupakan pembentuk proses terjadinya api yang secara natural selalu
tersedia di sekitar kita sehingga menjadikan salah satu elemen segitiga api yang tersulit untuk
dikendalikan dalam hal pencegahan kebakaran. Oksigen secara umum sudah dalam bentuk
gas.Udara di sekitar kita merupakan campuran dari beberapa komponen yang terdiri dari 21%
oksigen, 78% nitrogen dan sisanya terdiri dari komponen gas lainnya.Karena udara
merupakan campuran dan bukan senyawa, maka keberaadan oksigen selalu tersedia di
udara.

Hampir sebagian kebakaran yang terjadi berada dalam level 21% oksigen.

Setiap bahan bakar membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda.Bahan bakar padat bisa
membutuhkan 4 s/d 5% untuk surface smoldering dan sekitar 2% untuk deep-seated
smoldering. Acetylene hanya memerlukan kurang dari 4% dan bahan bakar hydrocarbon
membutuhkan lebih dari 15 % oksigen untuk terbakar.

Sumber Oksigen ternyata bukan hanya dari udara saja, tetapi oksigen juga dapat tersedia
secara kimia yang biasa dinamakan sebagai oksidator.Oksidator adalah zat yang berkembang
atau menghasilkan oksigen, baik di suhu lingkungan normal maupun ketika terpapar
panas.contoh umum oksidator yaitu hypochlorates, oxides, peroxides dan tabung oksigen.

Dalam melakukan review atau mendesain keselamatan kebakaran suatu fasilitas, keberadaan
oksidator terutama jika ada tempat penyimpanan dalam jumlah banyak harus diawasi secara
ekstra dan dilakukan pengendalian terutama pengendalian pencegahan seperti larangan
merokok di area yang terdapat oksidator. Kenapa perlu diawasi secara ekstra hati hati?,
karena oksidator bisa menambah level oksigen diatas 21% pada proses kebakaran yang bisa
menyebabkan bahan bakar menjadi lebih mudah terbakar, penyebaran api menjadi lebih cepat
dan tentunya api menjadi lebih besar sehingga pengendalian api menjadi tidak efektif
Atmosfir dengan level oksigen yang besar atau di atas 21% dapat terjadi ketika suatu
campuran kimia tertentu bercampur dengan bahan bakar. Sebagai contoh, zat yang akan
melepas oksigen ketika dipanaskan adalah senyawa klorinasi yang berupa calcium
hypochlorite. Ketika zat ini dipanaskan oleh panas yang pada umumnya berasal dari
kebakaran, oksigen dalam zat ini akan terlepas dan memperkaya atmosfir dengan oksigen.
Contoh lain oksidator adalah amonium nitrat yang biasa digunakan di pupuk.

Oksidator pada dasarnya bukan zat yang mudah terbakar, tetapi bertanggung jawab terhadap
dua komponen dari segi empat api yaitu komponen oksidator dan sumber panas. Ketika
terdekomposisi zat oksidator ini, mereka tidak hanya melepas oksigen, tetapi juga dapat
menghasilkan cukup panas untuk memulai pembakaran atau penyalaan terhadap bahan bakar
yang terdekat.Dekomposisi ini selain di bisa dimulai oleh panas tetapi bisa juga dimulai oleh
sejumlah kecil air atau bercampur dengan material yang tidak sesuai.
Material material yang tidak sesuai yang dapat memulai dekomposisi termasuk cat, oli,
pelumas dan hidrokarbon lainnya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahan bakar alternatif, sebagai bahan bakar masa depan layak untuk dikembangkan.
Selain sebagai upaya penghematan terhadap konsumsi BBM yang semakin tinggi, tetapi
juga karena bahan bakar alternatif lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat
kepada negara. Pengembangan dan pemanfaatan sumber bahan bakar alternatif
memberikan manfaat kepada negara lebih dari sekedar mengurangi jumlah konsumsi
BBM, yang justru akan mengganggu efektifitas kerja beberapa sektor penting, terutama
ekonomi.

B. Saran

Karena kebutuhan nilai oktan tiap kendaraan berbeda-beda, maka lebih baik
melakukan suatu pengujian kebutuhan angka oktan pada kendaraan untuk mengetahui
tingkat angka oktana suatu kendaraan.Dengan demikian, dapat meminimalisir kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada mesin, seperti terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin.
Hal itu menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga
terjadi pemborosan dan lama kelamaan akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi
terlalu panas (overhead) sehingga dapat memperpendek umur mesin.

DAFTAR PUSTAKA
http://rumahartikel.info/3-jenis-bahan-bakar-berdasarkan-wujudnya/

http://doktormesin.blogspot.com/2015/01/komposisi-dan-spesifikasi-bahan-bakar.html

http://juniortune.blogspot.com/2011/05/teori-pembakaran-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai