KULIAH BAHAN
BAKAR DAN PELUMAS
PRODI S1 PTO -FT
Skor Nilai:
TUGAS RUTIN
Disusun oleh:
Alven Star Hutabarat NIM: 5183122024
David Holif Hutapea NIM: 5183322005
DOSEN PENGAMPU : JANTER P SIMANJUNTAK , S.T., M.T., Ph.D.
MATA KULIAH : BAHAN BAKAR DAN PELUMAS
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir batin sehingga makalah rekayasa
ide ini dapat kami selesaikan.Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu
mata kuliah Termodinamika yang telah memberi arahan dan bimbingan kepada kami
sehingga terselesaikanlah makalah ini. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata
kuliah Termodinamika, makalah ini memuat materi tentang“Teori Dasar Bahan
Bakar”.Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini dengan
sebaik-baiknya.Namun ibarat pepatah “tak ada gading yang tak retak”.Kami menyadari
masih banyak kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi
peningkatan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para mahasiswa
khususnya yang mengikuti mata kuliah Termodinamika.Amin .
Kelompok
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………
A. Jenis Bahan Bakar Berdasarkan Wujudnya…………………………………………….
B. Komposisi Dan Spesifikasi Bahan Bakar……………………………………………
C. Teori Pembakaran Dasar……………………………………………………………
D. Pembakaran Dengan Oksidator Udara dan Oksigen……………………………...
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi.Biasanya
bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan
bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan
bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses
lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi
nuklir (seperti fisi nuklir atau fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan
solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan
bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar
minyak terutama solar, premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat
diincar masyarakat luas dan menjadi bahan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai
bahan bakar kendaraan, maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh
terhadap masyarakat terutama kolongan menengah kebawah terutama untuk bahan bakar
premium. Bahan bakar premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna
kekuningan jernih yang didalamnya terdapat kandungan oktan 88 dan menggunakan pewarna
dye serta menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak. Bahan bakar premium adalah
bahan bakar yang banyak sekali digunakan pada kendaraan beroda dua karena harganya
sangat terjangkau.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
b. Bensin (gasolin)
Pengertian : Kombinasi cairan yang datang dari minyak bumi
Penyusunnya : Hidrokarbon
Warna : Kuning bening (cairan)
Berat jenis : 0, 71 - 0, 77 (719, 7 kg/m3)
f. Diesel
Pengertian : Product akhir yang dipakai sebagai bahan bakar
Nama lain : Solar
Di ciptakan oleh : Rudolf Diesel
Dipakai untuk : mesin diesel
i. Gas Alam
Pengertian : Bahan bakar fosil berupa gas
Terbentuk dari : metana (CH4)
Kandungan : terbagi dalam etana, propana, butana
Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan
j. Gas Petroleum
Dimaksud juga : LPG, GPL
Terbentuk dari : Kombinasi hidrokarbon gas propana dan butana
Nilai kalor : 26, 1 kWh/m3
Teori Pembakaran Dasar
Apa yang masuk ke ruang pembakaran mesin adalah tetesan bahan bakar dan
udara. bahan bakar adalah molekul hidrokarbon yang berarti mereka terdiri dari atom
Hidrogen (H) dan atom Karbon (C). Udara sekitar 4/5 Nitrogen (N) yang cukup tidak reaktif
dan 1/5 Oksigen (O) dengan beberapa elemen tidak reaktif lain.
Hidrogen dalam bahan bakar bereaksi dengan atom oksigen membentuk air (H2O). Untuk
setiap galon bahan bakar yang dibakar dan yang dihasilkan yang keluar dari knalpot dalam
bentuk uap.
Reaksi utama kita perlu diperhatikan adalah bahwa antara atom karbon dan atom
oksigen. Ini adalah pembakaran yang menghasilkan tenaga mesin. Bagaimana hasil reaksi ini
sangat bergantung pada jumlah relatif dari bahan bakar dan udara dalam campuran (A / F
ratio) dan seberapa baik pembakaran diinisiasi oleh busi.
Jika campuran adalah lemah A/F (kelebihan oksigen) maka banyak karbon dioksida
(CO2) dibentuk. oksigen cadang kurang dan karbon monoksida jadi lebih terbentuk (CO) dan
CO2 kurang . Mengukur jumlah relatif dari udara dan bahan bakar memberitahu kita
sebagian besar dari apa yang perlu kita ketahui tentang kalibrasi dari sistem bahan
bakar. Dalam kondisi pembakaran sebagian besar akan ada beberapa CO terbentuk dan ini
adalah ukuran utama dari Sebuah A/F ratio. Hanya ketika campuran lemah tidak
normal, tidak akan ada CO sama sekali. Pada kondisi ini akan ada CO2 dan juga molekul
bebas oksigen (O2) tidak terbakar yang dapat diukur bukan CO untuk mengetahui seperti apa
yang terjadi di dalam mesin.
D. Pembakaran Dengan Oksidator Udara dan Oksigen
Oksigen merupakan pembentuk proses terjadinya api yang secara natural selalu
tersedia di sekitar kita sehingga menjadikan salah satu elemen segitiga api yang tersulit untuk
dikendalikan dalam hal pencegahan kebakaran. Oksigen secara umum sudah dalam bentuk
gas.Udara di sekitar kita merupakan campuran dari beberapa komponen yang terdiri dari 21%
oksigen, 78% nitrogen dan sisanya terdiri dari komponen gas lainnya.Karena udara
merupakan campuran dan bukan senyawa, maka keberaadan oksigen selalu tersedia di
udara.
Hampir sebagian kebakaran yang terjadi berada dalam level 21% oksigen.
Setiap bahan bakar membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda.Bahan bakar padat bisa
membutuhkan 4 s/d 5% untuk surface smoldering dan sekitar 2% untuk deep-seated
smoldering. Acetylene hanya memerlukan kurang dari 4% dan bahan bakar hydrocarbon
membutuhkan lebih dari 15 % oksigen untuk terbakar.
Sumber Oksigen ternyata bukan hanya dari udara saja, tetapi oksigen juga dapat tersedia
secara kimia yang biasa dinamakan sebagai oksidator.Oksidator adalah zat yang berkembang
atau menghasilkan oksigen, baik di suhu lingkungan normal maupun ketika terpapar
panas.contoh umum oksidator yaitu hypochlorates, oxides, peroxides dan tabung oksigen.
Dalam melakukan review atau mendesain keselamatan kebakaran suatu fasilitas, keberadaan
oksidator terutama jika ada tempat penyimpanan dalam jumlah banyak harus diawasi secara
ekstra dan dilakukan pengendalian terutama pengendalian pencegahan seperti larangan
merokok di area yang terdapat oksidator. Kenapa perlu diawasi secara ekstra hati hati?,
karena oksidator bisa menambah level oksigen diatas 21% pada proses kebakaran yang bisa
menyebabkan bahan bakar menjadi lebih mudah terbakar, penyebaran api menjadi lebih cepat
dan tentunya api menjadi lebih besar sehingga pengendalian api menjadi tidak efektif
Atmosfir dengan level oksigen yang besar atau di atas 21% dapat terjadi ketika suatu
campuran kimia tertentu bercampur dengan bahan bakar. Sebagai contoh, zat yang akan
melepas oksigen ketika dipanaskan adalah senyawa klorinasi yang berupa calcium
hypochlorite. Ketika zat ini dipanaskan oleh panas yang pada umumnya berasal dari
kebakaran, oksigen dalam zat ini akan terlepas dan memperkaya atmosfir dengan oksigen.
Contoh lain oksidator adalah amonium nitrat yang biasa digunakan di pupuk.
Oksidator pada dasarnya bukan zat yang mudah terbakar, tetapi bertanggung jawab terhadap
dua komponen dari segi empat api yaitu komponen oksidator dan sumber panas. Ketika
terdekomposisi zat oksidator ini, mereka tidak hanya melepas oksigen, tetapi juga dapat
menghasilkan cukup panas untuk memulai pembakaran atau penyalaan terhadap bahan bakar
yang terdekat.Dekomposisi ini selain di bisa dimulai oleh panas tetapi bisa juga dimulai oleh
sejumlah kecil air atau bercampur dengan material yang tidak sesuai.
Material material yang tidak sesuai yang dapat memulai dekomposisi termasuk cat, oli,
pelumas dan hidrokarbon lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan bakar alternatif, sebagai bahan bakar masa depan layak untuk dikembangkan.
Selain sebagai upaya penghematan terhadap konsumsi BBM yang semakin tinggi, tetapi
juga karena bahan bakar alternatif lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat
kepada negara. Pengembangan dan pemanfaatan sumber bahan bakar alternatif
memberikan manfaat kepada negara lebih dari sekedar mengurangi jumlah konsumsi
BBM, yang justru akan mengganggu efektifitas kerja beberapa sektor penting, terutama
ekonomi.
B. Saran
Karena kebutuhan nilai oktan tiap kendaraan berbeda-beda, maka lebih baik
melakukan suatu pengujian kebutuhan angka oktan pada kendaraan untuk mengetahui
tingkat angka oktana suatu kendaraan.Dengan demikian, dapat meminimalisir kerusakan-
kerusakan yang terjadi pada mesin, seperti terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin.
Hal itu menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga
terjadi pemborosan dan lama kelamaan akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi
terlalu panas (overhead) sehingga dapat memperpendek umur mesin.
DAFTAR PUSTAKA
http://rumahartikel.info/3-jenis-bahan-bakar-berdasarkan-wujudnya/
http://doktormesin.blogspot.com/2015/01/komposisi-dan-spesifikasi-bahan-bakar.html
http://juniortune.blogspot.com/2011/05/teori-pembakaran-dasar.html