Nama anggota:
Abdan malik ghifari
Aini rury khansa
Aleina Cecilia dewi
Alicia chantel p.
Amelya permata
Andrean eka wahyudi
Kelas: XI MIPA 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “BENSIN”. Penulisan makalah ini
merupakan tugas makalah pertama pelajaran Kimia di kelas XI.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya
kepada seluruh anggota kelompok 1.
Kami berharap, makalah ini dapat memberika ilmu baru serta bermanfaat bagi segala
pihak yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………. i
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik
(mikroorganisme) yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Dimana dua
ratus juta yang lalu bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik
berkulit keras sangat banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian membusuk sehingga
jumlahnya makin lama makin menumpuk, kemudian tertutup oleh sedimen, endapan dari
sungai, atau batuan-batuan yang berasal dari pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi
pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah
berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas alam tersebut.
Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak
bumi digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (anrenewable).Karena
dari fosil bumi maka jumlahnya lama kelamaan menipis otomatis harganya pun dari waktu
kewaktu kian melambung tinggi. Apalagi yang disebut Bensin atau solar yang berkualitas tinggi,
kelak harganya selangit dan kita berat menjangkaunya. Maka dari itu, dalam makalah ini akan
membahas bahan bakar alternative yaitu bensin.
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BENSIN
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikatdan Kanada) adalah cairan bening,
agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan
sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan sebagai pelarut,
terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun
darihidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzenauntuk menaikkan nilai oktan.
Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai (bahan bakar alternatif.
”Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya
dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin
tinggi nilai oktannya.”
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar yang menyebabkan kerusakan
pada mesin serta mengurangi efisiensi bahan bakar.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang
tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan dibei nilai oktan 100.
sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.
Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin modern,
peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir
(emisi gas buang kendaraan.
Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai
volume yang sangat kecil.
Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan
3
2.6 Jenis Bensin dan Oktan di Indonesia
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 88
Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100.
Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95.
Menambahkan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya sederhana, mixing
saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan ini berbahaya dari segi
kesehatan dan lingkungan.
4
Menambahkan Naphtalene pada bensin.
Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan angka
oktan dari bensin.
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan
baik atau tidaknya bensin tersebut.
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari
sebuah motor yang disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari
bensin. Gelembung gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup
lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan
(peledakan) didalam silinder, sehingga menimbulkan kebisingan knock, kekuatan mesin
berkurang dan menyebabkan kerusakan mesin.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kualitas suatu bensin dapat dipengaruhi oleh nilai oktan yang terkandung. Semakin tinggi
nilai oktannya, maka kualitas bensin semakin baik. Kebutuhan nilai oktan sebuah kendaraan
berbeda-beda, tergantung pada perbandingan kompresi mesin danfaktor-faktor lainnya yang
berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktana. Pengujian kebutuhan angka oktana kendaraan
bertujuan untuk mengetahui tingkat angka oktana suatu kendaraan. Dengan diketahuinya
kebutuhan angka oktana suatu kendaraan, maka secara teknis dapat ditentukan level angka
oktana bensin yang akan digunakan untuk kendaraan.
Untuk meningkatkan nilai oktan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya
dengan menambahkan zat-zat adiktif pada bensin seperti TEL, Naphtalene, MTBE atau dengan
menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin, dan
sebagainya.
3.2 SARAN
Karena kebutuhan nilai oktan tiap kendaraan berbeda-beda, maka lebih baik melakukan
suatu pengujian kebutuhan angka oktan pada kendaraan untuk mengetahui tingkat angka
oktana suatu kendaraan. Dengan demikian, dapat meminimalisir kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada mesin, seperti terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Hal itu menimbulkan
bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan dan
lama kelamaan akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi terlalu panas (overhead)
sehingga dapat memperpendek umur mesin.
6
3.4 Foto