Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Dafta Isi ………………………………………………………….. 1

Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………….. 3

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 3

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….. 3

C. Tujuan ………………………………………………………….. 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 4

A. Pengertian bensin ………………………………………………………….. 4

B. Proses Pembutatan Bensin ……………………………………..…………… 4

C. Cara Kerja Bensin Dalam Mesin ……………………………..…………… 4

D. Zat Adiktif Pada Bensin ………………………. …………….….……….. 5

E. Kualitas Bensin ………………………..……………….….…………… 5

F. Manfaat Bensin ………………………..……………….….…………… 6

G. Jenis – jenis Bensin dan Oktan ……………………………..…………… 6

H. Cara Menaikkan Nilai Oktan ……………………………..…………… 7

I. Energi Alternatif ……………………………………………..…………… 4

J. Sifat Energi Alternatif ………………………. …………….….……….. 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 9

A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 9

B. Saran ………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 10

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirant Allah SWT, karena dengan rahmat dan

karunian-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul “BENSIN”. Penulisan makalah ini merupakan tugas makalah pertama pelajaran Kimia di

kelas XI IPA 6.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada

penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak – pihak yang

membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada seluruh anggota Kelompok 4 serta

teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan ilmu baru yang bermanfaat bagi

segala pihak yang mebacanya.

Rahuning II, September 2022

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan teori, minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan jasad renik (mikroorganisme)
yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta-juta tahun yang lalu. Dimana dua ratus juta yang lalu
bumi lebih panas dibandingkan sekarang. Laut yang didiami jasad renik berkulit keras sangat
banyak jumlahnya jika jasad renik itu mati, kemudian membusuk sehingga jumlahnya makin lama
makin menumpuk, kemudian tertutup oleh sedimen, endapan dari sungai, atau batuan-batuan yang
berasal dari pergeseran bumi. Di sini kemudian terjadi pembusukan oleh bakteri anaerob, dan akibat
pada tekanan tinggi sedimen, maka setelah berjuta-juta tahun terbentuklah minyak bumi dan gas
alam tersebut.

Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digunakan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (anrenewable).
Karena dari fosil bumi maka jumlahnya lama kelamaan menipis otomatis harganya pun dari waktu
kewaktu kian melambung tinggi. Apalagi yang disebut Bensin atau solar yang berkualitas tinggi,
kelak harganya selangit dan kita berat menjangkaunya. Maka dari itu, dalam makalah ini akan
membahas bahan bakar alternative yaitu bensin.

B. Perumusan Masalah
1. Apa saja yang mempengaruhi kualitas bensin ?
2. Bagaimana cara menaikkan nilai oktan pada bensin ?

C. Tujuan
Secara garis besar tujuan pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Sebagai salah satu tugas kelompok pelajaran kimia.
2. Mengetahui dan memahami tentang sistem bensin
3. Mengetahui peranan nilai oktan pada bensin
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bensin

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BENSIN
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan
bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar
digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan
sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin
tersusun darihidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan
nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif.

SEBUAH TOPLES BERISI BENSIN

B. PROSES PEMBUATAN BENSIN


1. Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straightrun), dimana kualitasnya
tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar. Bila mengandung banyak aromatik-
aromatik dan napthen-naphten akan menghasilkan bensin yang tidak mengetok
(anti knocking).
2. Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas dan
residu.
3. Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4. Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.

C. CARA KERJA BENSIN DALAM MESIN


Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin
pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran :
1. Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Pada mesin
modern, peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang
bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan.
2. Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.

4
3. Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga
mencapai volume yang sangat kecil.
4. Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
5. Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.

D. ZAT ADIKTIF PADA BENSIN


Adapun zat yang terdapat pada bensin adalah:
1. TEL (Tetra Etil Lead)
Untuk mengubah Pb dari padat ke gas ditambahkan zat adiktif lain yaitu etilen bromida
(C2H5Br) yang nantinya akan bereaksi membentuk uap PbBr2. Namun Pb nantinya dapat
membahayakan kesehatan karna merupakan logam berat.
2. Etanol ( C2H5OH)
Memiliki bilangan oktan 123 dan lebih unggul disbanding TEL dan MTBE karena tidak
mencemari udara dan mudah diuraikan mikroorganisme. Selain itu bahan baku untuk membuat
etanol juga dari fermentasi tumbuh-tumbuhan yang melimpah dialam dan dapat dibudidayakan.
3. MTBE (Metil Tersier Butil Eter)
Memiliki bilangan oktan 118, dan lebih aman dibanding TEL karena tidak mengandung logam
berat namun tetap berpotensi mencemari lingkungan karena sulit diuraikan Mikroorganisme.
4. Ethyl Tertier Butil Ether (ETBE) CH3O(C2H5)3
5. Benzena ( C6H6)
6. Tertier Amil Metil Eter (TAME) CH3O(CH3) C2H5

E. KUALITAS BENSIN
Angka oktana suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin
tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu
bensin harus mempunyai mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien
dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya. Selain itu, bensin yang digunakan
oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan angka oktana
mesin kendaraan.
Angka oktana yang lebih rendah dari kebutuhan angka oktana mesin kendaraan akan
menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada mesin
menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi
pemborosan. Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-
katup dan busi terlalu panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin.
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sebagai pembanding yaitu isooktana
dan n-heptana.Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana dan dan 20% n-heptana mempunyai nilai
oktan 80.Jadi untuk melihat mutu bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi nilai
oktannya, mutu bensin semakin baik.

5
F. MANFAAT BENSIN
1. Sebagai Bahan Bakar Motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau
tidaknya bensin tersebut.
2. Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari
sebuah motor yang disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari
bensin. Gelembung gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup
lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.
3. Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan
(peledakan) didalam silinder, sehingga menimbulkan kebisingan knock, kekuatan mesin
berkurang dan menyebabkan kerusakan mesin.
4. Keadaan “damar” dan stabilitas penyimpanan
Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda
sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul molekul yang lebih besar.
Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Keadaan
ini dapat menyebabkan kerusakan pada motor akibat saluran-saluran gas tersumbat dan
menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.

G. JENIS – JENIS BENSIN DAN OKTAN


1. Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 88
2. Pertamax, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 92.
3. Pertamax Plus, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 95.
4. Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 100.
5. Primax 92, produksi Petronas yang memiliki Oktan 92.
6. Primax 95, produksi Petronas yang memiliki Oktan 95.
7. Super 92, produksi Shell yang memiliki Oktan 92.
8. Super Extra 95, produksi Shell yang memiliki Oktan 95.
”Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang
ditimbulkannya dan dinyatakn dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik
mutunya, dan semakin tinggi nilai oktannya.”
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar yang menyebabkan kerusakan
pada mesin serta mengurangi efisiensi bahan bakar.
Untuk menentukan nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu
”isooktana” dan n-hepatana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang
tedapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan dibei nilai oktan 100.
sedangkan n-heptana menyebabkan keukan paling banyak.

6
H. CARA MENAIKKAN NILAI OKTAN
1. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang
melalui proses reforming Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.
2. Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin.
3. Menambahkan TEL (tetra ethyl lead) kedalam bensin yg bernilai oktan rendah. Caranya
sederhana, mixing saja. Namun kemudian diketahui penambahan aditif penambah nilai oktan
ini berbahaya dari segi kesehatan dan lingkungan.
4. Menambahkan Naphtalene pada bensin.
Naphtalene merupakan suatu larutan kimia yang memberikan pengaruh positif untuk
meningkatkan angka oktan dari bensin.
5. Menambahkan MTBE (Metil tersier-butileter)

I. ENERGI ALTERNATIF
Energi alternatif adalah energi yang digunakan untuk menggantikan energi dari minyak bumi
atau bahan bakar fosil. Terdapat bermacam-macam contoh energi alternatif yang tersedia di alam,
seperti energi matahari, energi angin, energi air, dan energi panas bumi, energi petir, energi sampah,
energi ombak laut, dan lainnya.
Sementara itu, ada satu jenis energi yang dapat digunakan secara berulang-ulang dan dapat
menggantikan energi bahan bakar fosil yakni energi alternatif. Energi ini berasal dari proses alam
dan dapat dikembangkan ke berbagai jenis bahan bakar pengganti minyak bumi dan semacamnya.
Contoh Energi Alternatif dan pemanfaatannya bagi kehidupan manusia:
1. Matahari
Matahari merupakan energi terbesar yang mampu menghasilkan panas dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Beberapa contoh pemanfaatan energi matahari adalah pengembangan sel
matahari atau solar sel untuk menampung energi matahari. Nantinya, energi matahari ini diubah
menjadi energi listrik.
2. Angin
Sama halnya matahari, angin termasuk sumber energi alternatif yang dapat menggantikan
listrik. Contoh pemanfaatan energi angin adalah sebagai alat penggerak generator untuk
menghasilkan tenaga listrik.
3. Air
Air juga dapat menghasilkan energi yang potensial. Energi yang dihasilkan dari air dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin. Di mana, turbin berfungsi untuk menggerakkan
generator yang dapat menghasilkan arus listrik.
4. Gelombang Air Laut
Gelombang air laut dapat menghasilkan banyak energi. Saat terpecah, air laut ini dapat diubah
menjadi energi listrik. Biasanya air laut ini digunakan untuk menggerakkan turbin, seperti
halnya air dalam bendungan.

7
5. Bahan Bakar Bio
Bahan bakar bio merupakan bahan bakar yang berasal dari flora dan fauna. Contohnya adalah
pengolahan biji jarak dan biogas yang dihasilkan oleh kotoran hewan.
6. Panas Bumi atau Geothermal
Energi panas bumi atau geothermal adalah energi yang dihasilkan oleh magma dalam perut
bumi. Panas bumi dapat memanaskan air yang ada di sekitarnya dan menghasilkan sumber uap
panas. Uap ini dapat digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan energi listrik.
7. Nuklir
Nuklir termasuk salah satu energi alternatif yang dapat menghasilkan energi panas. Energi
panas dari reaktor nuklir ini disalurkan lewat turbin untuk kemudian menghasilkan energi
listrik.

J. SIFAT ENERGI ALTERNATIF


Sifat energi alternatif adalah tidak akan habis meskipun digunakan secara terus menerus.
Berikut sifat energi alternatif lainnya seperti dikutip dari buku Bioarang Organik Energi Alternatif
oleh Indra Koto, dkk:
1. Tidak akan habis walaupun digunakan berulang kali.
2. Bebas polusi.
3. Memiliki cadangan yang berlimpah.
4. Pemanfaatan energi alternatif tidak berdampak buruk bagi kondisi lingkungan alias ramah
lingkungan.
5. Tidak merusak alam untuk mendapatkan energi alternat

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan
bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar
digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin juga dapat digunakan
sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin
tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan
nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif
Seperti diketahui, bahan bakar minyak (BBM) mengambil porsi 52% dalam kebutuhan
energi nasional. Sebagian besar BBM adalah bersubsidi, bahkan pada tahun 2006 besar subsidi
berjumlah 60,6 triliun dan sekitar 43% kebutuhan BBM dalam negeri masih diimpor. (Timmas
BBN, 2006). Pada tahun 2006 volume BBM mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
2005, sebagai dampak Peraturan Presiden No. 5 tanggal 30 September 2005 yang menaikkan harga
premium 188%, solar 20,5% dan minyak tanah 286%.
 Kualitas suatu bensin dapat dipengaruhi oleh nilai oktan yang terkandung. Semakin tinggi
nilai oktannya, maka kualitas bensin semakin baik. Kebutuhan nilai oktan sebuah kendaraan
berbeda-beda, tergantung pada perbandingan kompresi mesin danfaktor-faktor lainnya yang
berpengaruh terhadap kebutuhan angka oktana. Pengujian kebutuhan angka oktana kendaraan
bertujuan untuk mengetahui tingkat angka oktana suatu kendaraan. Dengan diketahuinya kebutuhan
angka oktana suatu kendaraan, maka secara teknis dapat ditentukan level angka oktana bensin yang
akan digunakan untuk kendaraan.
Untuk meningkatkan nilai oktan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan
menambahkan zat-zat adiktif pada bensin seperti TEL, Naphtalene, MTBE atau dengan
menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin, dan
sebagainya.

B. SARAN
Karena kebutuhan nilai oktan tiap kendaraan berbeda-beda, maka lebih baik melakukan suatu
pengujian kebutuhan angka oktan pada kendaraan untuk mengetahui tingkat angka oktana suatu
kendaraan. Dengan demikian, dapat meminimalisir kerusakan-kerusakan yang terjadi pada mesin,
seperti terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Hal itu  menimbulkan bunyi yang tidak enak
dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan dan lama kelamaan akan
menyebabkan piston, katup-katup dan busi terlalu panas (overhead) sehingga dapat memperpendek
umur mesin.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http://bahanajarguru.blogspot.com/2012/05/makalah-bensin 17.html

2. https://www.slideshare.net/PepenZaleha/makalah-bensin

3. https://www.academia.edu/18669750/Kimia Bensin

4. http://eprints.ums.ac.id/14438/4/BAB_I.pdf

5. https://www.zenius.net/materi-belajar/kimia-lp15425/minyak-bumi-lp19765/bensin-dan-

kualitasnya-lu8374/

6. https://id.wikipedia.org/wiki/Bensin

10

Anda mungkin juga menyukai