Anda di halaman 1dari 86

Pengertian energi biomassa adalah energi dibuat untuk bahan bakar yang didapatkan

dari sumber alami yang dapat diperbarui. Jadi, energi biomassa ini bisa menjadi jalan
keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari
lingkungan hidup. Biasanya, bahan pembuat biomassa ini berasal dari dua jenis, dari
kategori hewan yang bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.

Selain itu, digunakan juga bahan-bahan energi biomassa dari tumbuhan seperti tanaman
sisa pengolahan ataupun hasil panen secara langsung. Energi biomassa ini muncul
berdasarkan adanya siklus carbon di bumi. Dimana, hampir semua unsur kehidupan, mulai
dari tumbuhan, hewan hingga manusia memiliki unsur karbon yang pada dasarnya terus
berputar. Karena itulah, biomassa sendiri bisa dibuat bahan bakar karena juga
mengandung unsur carbon.

Pengertian dari Energi Biomassa

Contoh Dalam Penerapan Energi Biomassa Saat Ini. Selama masih ada tumbuhan ataupun
mikro dan makroorganisme, maka energi biomassa akan tetap bisa diproduksi. Karena
itulah, energi biomassa ini termasuk dalam energi yang dapat diperbaharui. Berbeda
dengan bahan bakar fosil yang akan habis suatu saat nanti. Pengertian dari energi
biomassa yang berasal dari bahan berlimpah di sekitar kita, yakni tumbuhan menghasilkan
banyak sekali sumber biomassa, seperti dahan, ranting, daun kering, cabang mati, dan
lainnya. Dari bahan-bahan seperti itu, bisa dibuat beberapa jenis energi biomassa.

Seperti untuk menghasilkan listrik dan panas untuk kompor. Selain itu, di Indonesia saat ini
juga sangat terkenal dengan perkembangan biogas. Biogas ini sebenarnya termasuk dalam
energi biomassa yang didapatkan dari kotoran hewan, pengolahan sejumlah tanaman
tertentu, pupuk kandang, ataupun kotoran manusia. Dari bahan-bahan tersebut diolah
dengan bantuan mikroorganisme dan menghasilkan zat metana dan karbondioksida. Hasil
dari pengolahan ini, akan digunakan sebagai gas untuk kompor atau pembangkit tenaga
listrik.
Selain dari tumbuhan-tumbuhan atau sisa kotoran, terdapat pula beberapa tanaman yang
dapat dijadikan sumber energi terbarukan untuk kebutuhan manusia yang ramah
lingkungan. Seperti beberapa waktu yang lalu, sedang populer sekali tanaman jarak yang
dapat menghasilkan buah yang dapat dibuat menjadi sumber energi pengganti tenaga fosil.
Beberapa energi lainnya seperti biodesel, metanol, etanol , dan butanol sebagai bahan
utama energi bahan bakar dapat juga dihasilkan oleh beberapa tanaman, seperti jagung,
gandum ataupun kedelai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa contoh dari energi
biomassa

Contoh dari energi biomassa


Seperti yang kita ketahui biomassa merupakan salah satu sumber energi
terbarukansehingga energi ini dapat diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diproduksi
lagi, salah satunya yaitu tumbuhan yang ada di alam. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
berbagai contoj dari energi biomassa:
1. Biogas

Yang pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang diproduksi
melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang, kotoran manusia, material
tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah semua bahan organik tersebut
diuraikan melalui proses fermentasi dengan menggunakan bantuan mikroorganisme
anaerobik untuk menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari
proses ini dapat dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga
sebagai pemanas.
2. Kayu
Kayu juga merupakan contoh dari energi biomassa. Kayu yang dibakar dan digunakan
sebagai bahan bakar adalah bentuk sederhana dari biomassa dengan menggunakan kayu.
Energi panas yang dilepaskan oleh kayu tersebut digunakan untuk menghasilkan panas,
memask dan masih banyak lagi. Tak hanya itu saja, dalam skala besar kayu juga digunakan
untuk produksi listrik, seperti pembangkit listrik tenaga uap.
Meskipun begitu, jenis energi alternatif ini memiliki sejumlah kekurangan, seperti
pembakaran kayu dengan emisi karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca.
Namun jangan khawatir, karena hal ini juga dapat disiasati dengan cara menanam lebih
banyak pohon. Sehingga dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.
3. Limbah pertanian

Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa. Limbah pertanian
yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan juga
jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan
listrik dan juga panas.
4. Tanaman energi
Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat ini terdapat
tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber energi. Tanaman tersebut
diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga kedelai. Tanaman-tanaman tersebut
memang sengaja di tanam dalam skala besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti
propanol, biodiesel, butanol dan juga etanol.
Definisi Tentang Energi Biomassa

Dari definisi energi biomassa yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar, maka
peran pembaruan lahan sebagai sumber energi biomassa harus dilakukan. Meskipun
beberapa sumber energi biomassa untuk beberapa jenis memang secara alami tersedia,
tapi untuk menghasilkan energi biomassa ini tentu diperlukan jumlah besar untuk
menghasilkan energi bahan bakar yang besar.

Penggunaan energi biomassa dari bahan-bahan alami memang perlu untuk dilakukan untuk
melepas ketergantungan pada energi yang tidak dapat diperbaharui. Perkembangan terus
dikembangkan untuk menghasilkan energi biomassa yang dapat diperbaharui dengan cepat
dan tetap bersahabat dengan lingkungan. Pengertian tentang energi biomassa yang
merupakan bahan penghasil energi dari unsur biologis seperti organisme mati ataupun
tanaman hidup tentu akan semakin diperhatikan untuk kelangsungan energi untuk
kedepannya. Karena, keterbatasan bahan energi tidak terbarukan suatu saat akan habis.

Pentingnya Penggunaan Energi Biomassa. Penggunaan energi biomassa dapat dijadikan


jalan keluar dari terbatasnya energi yang tidak dapat dipperbaharui. Untuk itu, energi
biomassa sejak tahun-tahun sebelumnya sudah banyak diteliti untuk menggantikan
kelangkaan energi bahan bakar yang tidak terbarukan. Indonesia dengan potensi alam
yang sangat melimpah sebenarnya berpotensi untuk menghasilkan energi biomassa yang
beragam untuk keperluan manusia. Pengelolaan dari bahan-bahan penghasil energi
biomassa ini sebenarnya akan lebih menghemat pengeluaran negara dengan manajemen
pengelolaan yang baik. Untuk itu, pengertian energi biomassa perlu diketahui oleh semua
lapisan masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan.

Contoh,Pengertian Dan
Sumber Energi Biomassa
biomassa
mekanikmitsubishi.com Kali ini saya akan memberikan penjelasan
mengenai contoh energi biomassa,pengertian energi biomassa dan
sumber energi biomassa. Sebelumnya Saya telah membahas
mengenai Biodiesel/Biosolar, kelebihan Dan Kekurangannya.
Kita mulai dengan Pengertian Energi Biomassa.
Energi biomassa adalah energy yang dibuat dari sumber alami yang dapat
diperbarui. Energi biomassa merupakan solusi untuk menjaga kelestarian alam
dan lingkungan hidup. Biomassa ini diolah oleh mikroorganisme dan
makroorganisme.
Selain dari unsur hewani biomassa juga berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Biomassa mengandung unsur carbon seperti halnya unsur kehidupan dimuka
bumi ini dari berbagai jenis hewan,tumbuhan sampai manusia itu sendiri.
Contoh Pengunaan Energi Biomassa sampai saat ini.
Selama masih ada unsur carbon dimuka bumi maka energi biomassa yang
diperoleh dari jenis-jenis tanaman dan hewan dapat kita buat. Hal ini
menunjukan bahwa energi biomassa merupakan energi yang tergolong dapat
diperbarui. Bebeda dengan energi yang tidak dapat diperbarui yang bersal dari
fosil. Karena suatu saat nanti energi fosil pasti akan habis. Bahan-bahan seperti
ranting,daun,batang pohon bias dibuat menjadi energi biomassa.
Biomassa bisa menjadi energy listrik,dan panas untuk keperluan masyarakat.
Selain itu Negara kita mengalami perkembangan biogas yang pesat. Hebatnya
lagi biogas yang termasuk kategori energi biomassa juga dapat dihasilkan dari
kotoran hewan ataupun manusia. Bahan tersebut diolah dengan bantuan
mikroorganisme dan dapat menghasilkan zat metana dan karbondioksida yang
menjadi unsur gas yang dapat dikapai sebagai kompor atau pembangkit tenaga
listrik dalam skala besar. Ada beberapa energi yang dapat dihasilkan dari
kotoran atau tumbuh-tumbuhan. Beberpa contoh energi biomassa yang
dihasilkan diantaranya :
Biogas.
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari aktivitas fermentasi atau disebut
anaerobik dari bahan organik. Bahan-bahan dasar ini terdiri dari kotoran hewan
dan manusia menjadi gas.
Biodiesel.
Biodisel adalah bahan bakar berbentuk cair untuk mesin diesel. Bahan-bahan
biodiesel terdiri diantaranya dari tanaman jarak,kedelai,dan minyak sawit.
Biokerosen.
Biokerosen adalah minyak nabati murni atau sejenis dengan minyak tanah
sebagai bahan bakar mesin disel dan pembangkit tenaga listrik.
Bioetanol.
Bioetanol merupakan bahan bakar sejenis bensin yang yang berasal dari
tanaman tebu,jagung,singkong atau kentang.
Biomikrobet.
Biomikrobet terbuat dari sekam,serbuk gergaji kayu yang diolah menjadi padat.
Energi Biomassa merupakan energi yang dapat diperbarui sebagai pengganti
bahan bakar minyak bumi yang bersasal fosil. Pentingnya mengunakan energy
biomassa untuk lingkungan dan kelestarian alam. Dengan bahan yang
berlimpah dan mudah didapat kita perlu untuk mengembangkan dan
memperluas jaringan pemakaian energi biomassa.

Jenis-jenis Energi Biomassa


agnas setiawan
Pernahkah kalian mendengar kompor yang energinya berasal dari kotoran hewan?Kok
bisa?.
Itulah yang dinamakan Biomasa atau dalam arti lebih luas adalah sumber energi yang
dihasilkan dari bahan-bahan biologis seperti kotoran hewan, sisa tumbuhan dan limbah
organik lainnya. Prinsip kerja biomassa adalah merubah sisa-sisa bahan biologis tersebut
menjadi gas atau bentuk lainnya yang nanti dapat menjadi sumber energi. Biomassa
merupakan salah satu energi alternatif yang potensial dikembangkan karena dapat
mengurangi limbah dan sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Biomassa
terdiri dari berbagai jenis diantaranya:

 Biogas

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan
organik. Kotoran hewan dan limbah domestik merupakan bahan-bahan dasar pembuat
biogas. Untuk mengubah kotoran hewan atau limbah domestik menjadi gas diperlukan
alat instalasi. Hasilnya kemudian disalurkan melalui pipa-pipa ke rumah. Beberapa desa di
Indonesia sudah memiliki fasilitas ini untuk menyediakan kebutuhan energi warga.

 Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar cair untuk mesin diesel yang berasal dari bahan organik.
Biodiesel bisa dihasilkan dari tanaman jarak, minyak sawit dan kedelai.

 Bioetanol

Bioetanal adalah bahan bakar berjenis bensin premium yang berasal dari tanaman seperti
kentang, tebu, singkong dan jagung.

 Biobriket

Biobriket adalah bahan bakar yang berasal dari sekam, serbuk kayu, serbuk gergaji yang
telah diolah menjadi padat.

 Biokerosen

Biokerosen adalah minyak nabati murni setipe minyak tanah dan dapat digunakan sebagai
bahan bakar mesin diesel atau pembangkit listrik.

Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang potensial dikembangkan mengingat
semakin terbatasnya bahan bakar konvensional di masa depan. Akan tetapi penggunaan
biomassa secara besar-besaran akan menimbulkan kekhawatiran terhadap ketersediaan
tanah yang di sisi lain juga digunakan untuk produksi makanan atau penggunaan komersil
lainnya. Penggunaan komoditas pangan untuk biomassa akan menjadikan harga komoditas
bahan pangan menjadi mahal.
Saat ini salah satu daerah yang sudah mengembangkan energi biomassa adalah Propinsi
Gorontalo. Di Gorontalo PT PLN telah resmi mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga
Biomassa dengan memanfaatkan tongkang jagung sebagai bahan dasar energi pembangkit
generator. Gorontalo merupakan salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Indonesia
sehingga potensi tersebut diperluas tidak hanya untuk memenuhi pangan masyarakat
namun untuk kebutuhan penyediaan energi listrik.
Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan di masa depan
ketika sumber daya energi konvensional sudah tidak dapat diandalkan lagi.

Saat ini salah satu daerah yang sudah mengembangkan energi biomassa adalah Propinsi
Gorontalo. Di Gorontalo PT PLN telah resmi mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga
Biomassa dengan memanfaatkan tongkang jagung sebagai bahan dasar energi pembangkit
generator. Gorontalo merupakan salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Indonesia
sehingga potensi tersebut diperluas tidak hanya untuk memenuhi pangan masyarakat
namun untuk kebutuhan penyediaan energi listrik.
Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan di masa depan
ketika sumber daya energi konvensional sudah tidak dapat diandalkan lagi.

PEMBAHASAN

Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan


mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Jumlah
energi yang begitu besar yang dihasilkan dari sinar matahari, membuat solar
cell (photovoltaic)menjadi alternatif sumber energi masa depan yang sangat menjanjikan. Solar
cell juga memiliki kelebihan menjadi sumber energi yang praktis mengingat tidak membutuhkan
transmisi karena dapat dipasang secara modular di setiap lokasi yang membutuhkan. Solar
cell tidak memiliki ekses suara seperti pada pembangkit tenaga angin serta dapat dipasang pada
hampir seluruh daerah karena hampir setiap lokasi di belahan dunia ini menerima sinar matahari.
Bandingkan dengan pembangkit air (hydro) yang dapat dipasang hanya pada daerah-daerah
dengan aliran air tertentu. Dengan berbagai keunggulan ini maka tidak heran jika negara-negara
maju berlomba mengembangkan solar cell agar dapat dihasilkan teknologi pembuatan solar
cell yang berharga ekonomis.
Hingga saat ini total energi listrik yang dibangkitkan dengan solar cell di seluruh dunia
baru mencapai sekitar 12 GW. Dari 12 GW tersebut Jerman merupakan negara terbesar yang
telah menginstal solar cell nya yaitu sebesar hampir 5 GW. Nilai produksi yang terus meningkat
ini juga terus diikuti dengan upaya untuk menurunkan harga solar modul per Watt-nya. Saat ini
harga listrik yang dihasilkan oleh solar cell sebesar 50 sen $ setiap kWh yang relatif masih
sangat tinggi jika dibandingkan dengan pembangkitan dari sumber lainya seperti dari
pembangkit termal yang hanya sebesar 8 sen $ untuk setiap kWh nya. Berbagai teknologi telah
dikembangkan dalam proses pembuatan solar cell untuk menurunkan harga produksi agar lebih
ekonomis. Jenis-jenis solar cell pun saat ini telah berkembang tidak hanya berbasis pada kristal
semikonduktor silikon tetapi berbagai jenis tipe dari mulai lapisan tipis, organik,
lapisan singledan multi junction hingga yang terbaru jenis dye sensitized solar cell.
Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel.
Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki
dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut
denganphoton. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun 1905. Energi
yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan kecepatan dan panjang gelombang dirumuskan
denganpersamaan:
E = h.c
Dengan h adalah konstanta Plancks (6.62 x 10-34 J.s) dan c adalah kecepatan cahaya dalam vakum
(3.00 x 108 m/s). Persamaan di atas juga menunjukkan bahwa photon dapat dilihat sebagai
sebuah partikel energi atau sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi
tertentu. Dengan menggunakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang
luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah
menjadi energi listrik.

A. Jenis Solar cell


Hingga saat ini terdapat beberapa jenis solar cell yang berhasil dikembangkan oleh para
peneliti untuk mendapatkan divais solar cell yang memiliki efisiensi yang tinggi atau untuk
mendapatkan divais solar cell yang murah dan mudah dalam pembuatannya.
1. Tipe wafer silikon kristal tunggal
Tipe ini dalam perkembangannya mampu menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi.
Masalah terbesar yang dihadapi dalam pengembangan silikon kristal tunggal untuk dapat
diproduksi secara komersial adalah harga yang sangat tinggi sehingga membuat solar cellpanel
yang dihasilkan menjadi tidak efisien sebagai sumber energi alternatif. Sebagian besar silikon
kristal tunggal komersial memiliki efisiensi pada kisaran 16-17%, bahkan silikonsolar cell hasil
produksi Sun Power memiliki efisiensi hingga 20%. Bersama perusahaan Shell
Solar, Sun Power menjadi perusahaan yang menguasai pasar silikon kristal tunggal untuk solar
cell.

2. Tipe wafer silikon poli kristal


Saat ini, hampir sebagian besar panel solar cell yang beredar di pasar komersial berasal
dari screen printing jenis silikon poli cristal ini. Wafer silikon poli kristal dibuat dengan cara
membuat lapisan lapisan tipis dari batang silikon dengan metode wire-sawing. Masing-masing
lapisan memiliki ketebalan sekitar 250 micrometer. Jenis solar cell tipe ini memiliki harga
pembuatan yang lebih murah meskipun tingkat efisiensinya lebih rendah jika dibandingkan
dengan silikon kristal tunggal. Perusahaan yang aktif memproduksi tipe solar cell ini adalah GT
Solar, BP, Sharp, dan Kyocera Solar.
Kedua jenis silikon wafer di atas dikenal sabagai generasi pertama dari solar cell yang
memiliki ketebalan pada kisaran 180 hingga 240 mikro meter. Penelitian yang lebih dulu dan
telah lama dilakukan oleh para peneliti menjadikan solar cell berbasis silikon ini telah menjadi
teknologi yang berkembang dan banyak dikuasai oleh peneliti maupun dunia industri.
Divais solar cell ini dalam perkembangannya telah mampu mencapai usia aktif mencapai 25
tahun. Modifikasi untuk membuat lebih rendah biaya pembuatan juga dilakukan dengan
membuat pita silikon (ribbon si) yaitu dengan membuat lapisan dari cairan silikon dan
membentuknya dalam struktur multi kristal. Meskipun tipe sel surya pita silikon ini memiliki
efisiensi yang lebih rendah (13-15%), tetapi biaya produksinya bisa lebih dihemat mengingat
silikon yang terbuang dengan menggunakan cairan silikon akan lebih sedikit.
3. Tipe lapisan tipis (thin film)
Tipe lapisan tipis generasi kedua solar cell adalah solar cell. Ide pembuatan jenissolar
cell lapisan tipis adalah untuk mengurangi biaya pembuatan solar cell mengingat tipe ini hanya
menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan dengan bahan baku
untuk tipe silikon wafer. Dengan penghematan yang tinggi pada bahun baku seperti itu membuat
harga per KwH energi yang dibangkitkan menjadi bisa lebih murah. Metode yang paling sering
dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini adalah dengan PECVD dari gas silane dan
hidrogen. Lapisan yang dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah
orientasi kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal). Selain menggunakan
material dari silikon, solar cell lapisan tipis juga dibuat dari bahan semikonduktor lainnya yang
memiliki efisiensi solar cell tinggi seperti Cadmium Telluride (Cd Te) dan Copper Indium
Gallium Selenide (CIGS). Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar
cell lapisan tipis ini adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar cell CIGS. Keunggulan lainnya
dengan menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor sebagai lapisan solar cell bisa
dideposisi pada substrat yang lentur sehingga menghasilkan divais solar cell yang fleksibel.
Kedua generasi dari solar cell ini masih mendominasi pasaran solar cell di seluruh dunia dengan
silikon kristal tunggal dan multi kristal memiliki lebih dari 84% solar cell yang ada dipasaran.
4. Tipe solar cell polimer
Tipe solar cell polimer atau disebut juga dengan solar cell organik dan tipe solar cellfoto
elektrokimia merupakan jenis ke tiga dari jenis solar cell. Solar cell organik dibuat dari bahan
semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene. Berbeda dengan tipe solar
cell generasi pertama dan kedua yang menjadikan pembangkitan pasangan electron dan hole
dengan datangnya photon dari sinar matahari sebagai proses utamanya, pada solar cell generasi
ketiga ini photon yang datang tidak harus menghasilkan pasangan muatan tersebut melainkan
membangkitkan exciton. Exciton inilah yang kemudian berdifusi pada dua permukaan bahan
konduktor (yang biasanya di rekatkan dengan organik semikonduktor berada di antara dua
keping konduktor) untuk menghasilkan pasangan muatan dan akhirnya menghasilkan efek arus
foto (photocurrent)
Tipe solar cell photokimia merupakan jenis solar cell exciton yang terdiri dari sebuah
lapisan partikel nano (biasanya titanium dioksida) yang di endapkan dalam sebuah perendam
(dye). Jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Graetzel pada tahun 1991 sehingga
jenis solar cell ini sering juga disebut dengan Graetzel sel atau dye-sensitized solar cells
(DSSC). Graetzel sel ini dilengkapi dengan pasangan redok yang diletakkan dalam sebuah
elektrolit (bisa berupa padat atau cairan). Komposisi penyusun solar cell seperti ini
memungkinkan bahan baku pembuat Graetzel sel lebih fleksibel dan bisa dibuat dengan metode
yang sangat sederhana seperti screen printing. Meskipun solar cell generasi ketiga ini masih
memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang masih terlalu singkat, solar
cell jenis ini akan mampu memberi pengaruh besar dalam sepuluh tahun ke depan mengingat
hargan dan proses pembuatannya yang sangat murah.
B. Proses Konversi Energi Pada Solar cell
Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan semikonduktor bertipe p dan
n ( p-n junction semiconductor ) yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran
electron, aliran electron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian utama perubah
energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap), meskipu demikian, masimg-
masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi dari solar cell. Sinar matahari terdiri
dari bermacam-macam jenis gelombang elektromagnetik. Oleh karena itu absorber disini
diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin solar radiation yang berasal dari cahaya matahari.
Lebih detail lagi sinar matahari yang terdiri dari photon-photon, jika menimpa
permukaaan bahan solar cell ( absorber ), akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan begitu
saja,dan hanya foton dengan level energi tertentu yang akan membebaskan electron dari ikatan
atomnya, sehingga mengalirlah arus listrik. Level energi tersebut disebut energi band-gap yang
didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan
kovalennya sehingga terjadilah aliran arus listrik. Untuk membebaskan elektron dari ikatan
kovalennya, energi foton ( hc/v ) harus sedikit lebih besar atau diatas daripada energi band-gap.
Jika energi foton terlalu besar dari pada energi band-gap, maka extra energi tersebut akan
dirubah dalam bentuk panas pada solar cell.
Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber
harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa
menyerap sinar matahari yang mempunyai energi sangat bermacam-macam tersebut. Untuk
mendapatkan daya yang cukup besar diperlukan banyak sel surya. Biasanya sel-sel surya itu
sudah disusun sehingga berbentuk panel, dan dinamakan panel photovoltaic (PV). PV sebagai
sumber daya listrik pertama kali digunakan di satelit. Kemudian dipikirkan pula PV sebagai
sumber energi untuk mobil, sehingga ada mobil listrik surya. Sekarang, di luar negeri, PV sudah
mulai digunakan sebagai atap atau dinding rumah. Bahkan Sanyo sudah membuat PV yang semi
transparan sehingga dapat digunakan sebagai pengganti kaca jendela.

C. Sistem Pembangkit Listrik Pada Solar cell


Solar cell merupakan pembangkit yang tidak hanya terdiri dari sistem konversi dari
photon sinar matahari menjadi arus listrik atau yang diebut sebagai modul photo voltaik. Perlu
ada sistem pendukung yang berfungsi menyimpan energi listrik yang dibangkitkan agar
keluarannya dapat lebih stabil dapat digunakan saat tidak ada sinar matahari atau pada saat
malam hari. serta Satu unit sistem pembangkit listrik solar cell terdiri dari beberapa komponen
antara lain adalah:
1. Modul sel surya atau disebut juga panel Photo Voltaik (Panel PV). Modul sel surya terdiri dari
beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 100 Wp. Modul PV dilihat dari
jenisnya dapat berjenis mono kristal, poli kristal, atau amorphous.
2. Penyimpan energi listrik atau dikenal dengan Aki ( battery ) yang bebas perawatan. Baterai
biasanya dapat bertahan 2-3 tahun. Kapasitas baterai disesuaikan dengan kapasitas modul dan
besar daya penggunaan listrik yang diinginkan.
3. Pengatur pengisian muatan baterai atau disebut dengan kontroler pengisian (solar charge
controller). Komponen ini berfungsi untuk mengatur besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh
modul PV agar penyimpanan ke baterai sesuai dengan kapasitas baterai.
4. Inverter, merupakan modul untuk mengkonversi listrik searah (dc) menjadi listrik bolak-balik
(ac). Komponen ini digunakan ketika penggunaan listrik yang diinginkan adalah bolak-balik
(ac). Meskipun begitu saat ini sudah banyak terdapat alat-alat elektronik maupun lampu
penerang yang menggunakan tipe arus searah sehingga beberapa sistemsolar cell tidak
membutuhkan inverter ini.
5. Kabel (wiring), yang merupakan komponen standar sebagai penghubung tempat mengalirkan
arus listrik.
6. Mounting hardware atau framework, yang merupakan pendukung untuk menempatkan atau
mengatur posisi solar panel agar dapat menerima sinar matahari dengan baik. Biasanya
framework digunakan untuk menempatkan solar panel pada posisi yang lebih tinggi dari bagian
lain yang ada disekitarnya.

D. Umur Efektif Solar cell


Sebuah PV sistem dengan perawatan yang baik dapat bertahan hingga lebih dari 20
tahun. Sebenarnya dengan kondisi dimana sistem solar cell tidak dipindah-pindah dan
terinterkoneksi langsung pada alat listrik, modul solar cell yang melalui fabrikasi yang baik
mampu bertahan hingga 30 tahun. Cara terbaik agar sistem solar cell dapat bertahan lama serta
tetap stabil performansinya (efisiensinya) adalah dengan melakukan pemasangan dan perawatan
yang sesuai serta dalam waktu yang teratur.
Berbagai kasus dalam permasalahan solar cell yang paling banyak dijumpai adalah
dikarenakan buruknya cara pemasangan serta tidak rapinya proses instalasi. Kasus yang sering
dijumpai tersebut antara lain seperti koneksi yang tidak baik, ukuran kabel yang tidak tepat,
ataupun komponen yang tidak sesuai untuk aliran DC. Selain itu juga kesalahan sering terjadi
pada tidak seimbangnya sistem (balance of system, BOS) bagian-bagian yang dipasang yaitu
kontroler, inverter, serta proteksi komponen.
Baterai dapat lebih cepat rusak jika diberi beban kerja diluar batas spesifikasinya. Pada
sistem sel surya, baterai digunakan dan diberi muatan secara perlahan-lahan bahkan hingga
periode beberapa hari bahkan satu minggu. Kondisi ini berbeda dengan cara kerja baterai yang
umumnya langsung diisi segera setelah digunakan, yang menyebabkan baterai pada sistem solar
cell dapat lebih cepat rusak jika tidak menggunakan tipe baterai yang sesuai dengan karakteristik
ini.

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai


berikut:
1. Jumlah energi matahari yang mencapai bumi adalah 2,6 x 1024 Joule setiap tahunnya. Jika
dengan efisiensi kerja solar cell (photovoltaic) yang mencapai 20%, diharapkan dapat
mencukupi kebutuhan energi di bumi, dimana sekarang energi listrik yang dibangkitkan
dengan solar cell di seluruh dunia baru mencapai sekitar 12 GW.
2. Selain kebutuhan energi, energi matahari merupakan energy yang berkelanjutan (sustainable)
serta tidak menimbulkan polusi atau ramah lingkungan.
3. Energi matahari dapat dimanfaatkan dalam kebutuhan manusia jika dikonversi
menggunakan solar cell menjadi energi listrik.
4. Radiasi matahari berupa photon diserap oleh absorber, dimana photon dengan level energi
tertentu membebaskan electron dari ikatannya sehingga mengalirkan arus listrik.
Pengertia energi matahari
Sumber energi alternatif berkorelasi dengan lingkungan dan menyatakan bahwa istilah sumber
energi alternatif mengacu pada sumber energi yang tidak merugikan lingkungan. Jadi energi
matahari adalah energi yang berasal dari matahari dan didapat dengan mengubah energi panas
Matahari melalui peralatan tertentu untuk menjadi sumber daya dalam bentuk lain yang dapat
dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan energi. Selain itu energi matahari termasuk
kedalam sumber energi yang tidak merugikan lingkungan.
Penggunaan energi matahari
Enegri matahari dalam kehidupan sehari-hari dapat kita gunakan untuk mengeringkan
pakaian. Sedangkan tumbuhan memanfaatkan energi matahi untuk berfotosintesis. Namun
seiring perkembangan jaman, bukan hanya itu saja manfaat yang dapat kita ambil dari panas
matahari. Dijaman sekarang ini energi matahari bisa kita manfaatkan secara langsung untuk
memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa depat
energi surya hanya dibatasi oleh keinginan kita untuk menangkap kesempatan.Ada banyak cara
untuk memanfaatkan energi dari matahari. Beberada hal yang dapat kita manfaatkan dari
energi matahari.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
Sekarang ini kebutuhan akan listrik semakin hari semakin bertambah. Oleh karena itu untuk
menghemat penggunaan minyak bumi sebagai bahan untuk membangkitkan listrik. Maka para
peneliti mencoba memanfaatkan energi seperi matahari untuk dimanfaatkan menjadi energi
listrik. Karena dirasa-rasa oleh mereka energi matahari merupakan energi yang sangat
melimpah dan tidak akan pernah habis jika kita gunakan secara terus menerus. Untuk
mensiasati hal tersebut para ahli menciptakan alat yang digunakan untuk mengubah energi
panas matahi menjadi energi listrik. Alat yang digunakan untuk memanaskan adalah Panel
Surya. Panel surya yang dapat kita manfaatkan untuk memanaskan air atau pun menghasilkan
tenaga listrik. Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam yang dihubungkan dengan
pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air yang mengalir di sepanjang
pipa.
Alat yang diperlukan untuk menghasilkan listrik ini berupa cermin cekung dan turbin. Cermin ini
akan bergerak mengikuti arah matahari saat melintas di langit. Cermin ini kemudian
memfokuskan cahaya ke sebuah menara. Di menara tersebut panas yang diserap digunakan
untuk mendidihkan air. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan turbin. Turbin inilah
yang akan menghasilkan listrik. Listrik tenaga surya sangat bermanfaat untuk masyarakat
pedesaan atau tempat-tempat terpencil. Listrik ini dapat digunakan untuk menyalakan lampu,
televisi, bahkan lemari es. Energi cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik
menggunakan sel surya. Kegunaan sel surya di antaranya untuk menjalankan jam, kalkulator,
dan penerangan luar ruangan. Bahkan, sel surya dengan susunan yang rumit dapat
memberikan tenaga listrik ke satelit.

Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari

Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung. Pengumpul panas
matahari diatas atapmu dapat menyediakan air panas untuk rumahmu, dan membantu
menghangatkan rumahmu. Sistem panas matahari berdasarkan prinsip sederhana yang telah
dikenal selama berabad-abad: matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi
tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini
pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari pemanas air
domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung –gedung komersial, sampai
pemanas kolam renang, tenaga matahari-pendingin, proses pemanasan industri dan
memproses air menjadi tawar. Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan
aplikasi paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah menjadi
sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan
konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga 100% .
Sistem yang lebih besar dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan
energi untuk pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi: Tabung vakum- penyedot di dalam
tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam, seperti di
panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari reflektor di belakang tabung.
Bentuk bundar tabung vakum membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai
penyerap secara langsung. Bahkan di saat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut
pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif. Kolektor solar panel datar-
pada dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit.
Di dalam kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang.
Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari. Sinar
ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke
pemanas air di bawah tanah. Pendingin tenaga matahari: Pendingin tenaga matahari
menggunakan sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan /atau mengurangi
kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin atau AC konvensional.
Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan
pendingin ketika panas matahari banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses
didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan
berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.
Lampu LED sebagai Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan
lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.

Manfaat
Energi matahari tidak hanya menguntungkan bagi tumbuhan karena tumbuhan
menggunakannya untuk membuat makanann atau berfotosintesis. Tidak juga hanya
menguntungkan bagi para petani yang sedang mengeringkan hasil padi mereka. Manfaat lain
yang kita dapat dari pemanfaatan energi matahari adalah kita bisa lebih hemat dalam
penggunaan minyak bumi yang kini semakin sedikit jumlahnya. Kita juga bisa membantu
pencegahan pemanasan global karena energi ini sangatlah bersahabat bagi lingkungan. Jadi
kita tidak perlu khawatir akan memperparah kerusakan lapisan ozon yang kini semakin
memprihatinkan. Selain itu jika kita memanfaatkan energi matahari kita dapat menghemat
pengeluaran karena jika kita memanfaatkan energi ini kita tidak perlu khawatir akan harganya
yang mahal. Dengan begitu kita bisa lebih menghemat dan juga ikut menjaga kelestarian
lingkungan yang keadaannya semakin hari semakin tercemar.

BAB III
PENUTUP
Mungkin hanya itu yang dapat dituliskan, sebenarnya masih banyak lagi manfaat-manfaat
yang dapat kita ambil dari energi matahari. Energi yang sangatlah bermanfaat bagi semuanya.
Maka dari situlah kita harus dengan cermat memanfaatkan segala sesuatu yang bisa
menjadikan lebih menguntungkan bagi semuanya. Bukan hanya bagi kita melainkan bagi
lingkungan yang ada di sekitar kita, agar dapat menjadi lebih berguna lagi. Pemanfaatan ini
bertujuan agar kita dapat lebih menggunakan energi abadi yang ada diplanet ini. Ini bukan
hanya masalah akan lingkungan dan penghematan energi saja melainkan, mengenai kreatifitas
dan beragamnya energi yang mampu kita gunakan. Agar kita dapat menggunakannya dengan
bijak.
Kesimpulan
karena energi ini dapat dinikmati diseluruh belahan dunia, dan juga karena kondisi geografis
Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau yang kecil dan banyak yang terpencil menyebabkan sulit
untuk dijangkau oleh jaringan listrik yang bersifat terpusat. Untuk memenuhi kebutuhan energi
di daerah-daerah semacam ini, salah satu jenis energi yang potensial untuk dikembangkan
adalah energi surya. Dengan demikian, energi surya dapat dimanfaatkan untuk penyedian listrik
dalam rangka mempercepat rasio elektrifikasi desa. Jadi,energi matahari itu adalah energi yang
paling penting untuk digunakan dalam kehidupan seluruh makhluk hidup diuka bumi ini.
Saran
Untuk mendukung upaya penghematan energi minyak bumi, seharusnya sekarang ini
pengupayaan penggunaan energi surya lebih diutamakan. Agar penggunaan minyak bumi
sebagai sumber utama di dunia bisa digantikan dengan energi matahari. Ini dikarenakan minyak
bumi sangat terbatas jumlahnya, sedangkan energi matahari tidaklah terbatas. Dengan kata lain
energi matahari sangatlah melimpah di planet kita. Dimasa kini kita perlu memanfaatkan
sumber energi matahari karena sekarang ini minyak bumi sangatlah mahal. Sedangkan energi
matahari bisa kita gunakan tanpa memerlukan memikirkan harganya yang sangat mahal. Oleh
karena itu sebaiknya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal.
2.1. Pengertian Energi Matahari
Energi surya adalah energi yang berupa panas dan cahaya yang dipancarkan matahari.
Energi surya (matahari) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting.
Indonesia mempunyai potensi energi surya yang melimpah. Namun melimpahnya sumber energi
surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.
Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya ke permukaan
bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000 watt energi matahari. Sekitar
30% energi tersebut dipantulkan kembali luar angkasa, dan sisanya diserap oleh awan, lautan,
dan daratan. Jumlah energi yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan bumi sekitar
3.850.000 eksajoule (EJ) per tahun. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi
surya yang diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang
digunakan dunia selama satu tahun lebih.
Berbagai sumber energi terbarukan lainnya, semisal energi angin, biofuel, air, dan
biomassa, berasal dari energi surya. Bahkan sumber energi fosil pun terbentuk lewat bantuan
energi matahari. Hanya energi panas bumi dan pasang surut saja yang relatif tidak memperoleh
energi dari matahari

2.2. Matahari Sebagai Sumber Energi


Berikut beberapa contoh matahari sebagai sumber energi bagi berlangsungnya kehidupan,
antara lain :
1. Untuk Pemanas Air
Pada era modern saat ini banyak ditemukan pemanas air yang menggunakan energi
matahari, pemanas tersebut biasanya tersimpan diatap rumah guna mendapatkan sinar matahari
secara maksimal. Pemanas air dengan teknik pemanasan menggunakan sinar matahari ini sangat
efisien karena sama sekali tidak menggunakan bahan bakar minyak, tanpa listrik, tidak
menimbulkan polusi, tetapi air menjadi panas berkat adanya kolektor pengumpul / penyerap
panas matahari. Air dingin akan melewati kolektor dan menyerap panas dari kolektor untuk
selanjutnya air yang telah panas disimpan dalam tangki air panas.
2. Untuk Pembangkit Listrik
Selain untuk pemanas air, cahaya matahari mempunyai potensi yang dapat dirubah
menjadi energi listrik. Alat yang digunakan untuk merubah cahaya matahari menjadi listrik ini
adalah panel surya / solar sel. Teknologi Solar Energy yang umum saat ini yaitu solar cell, terdiri
dari beberapa komponen utama yaitu panel surya sebagai penerima radiasi matahari, baterai
tempat penyimpanan listrik, dan alat pengotrol pengubah energi matahari menjadi energi listrik.
Prinsip dasar dari solar cell ini cukup sederhana, yaitu mengubah energi dari matahari menjadi
energi listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber energi yang
digunakan berasal dari matahari yang tak akan pernah habis sampai akhir zaman, sehingga dapat
dikatakan sumber energi matahari adalah ‘ sumber energi yang kekal abadi’ bagi kita.
Solar sel ini terbuat dari bahan dasar utama berupa silikon melalui proses yang rumit dan
ditempatkan dibalik kaca atau bahan transparan lainya. Panel surya dalam bentuk miniature biasa
kita jumpai dalam kalkulator yang menggunakan tenaga dari cahaya sebagai sumber listriknya.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana
saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari dengan
cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel surya
komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam
skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi,
sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul
surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V
dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa digabungkan secara
paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya sesuai dengan daya yang
dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.
Sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun
berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu, dua, tiga dan
empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang berbeda pula. Gambar diatas
menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum terdiri dari :
a. Substrat/Metal backing
Substrat adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat
juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi sebagai kontak
terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material metal atau logam seperti
aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik,
substrat juga berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu
material yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine doped
tin oxide (FTO).
b. Material semikonduktor
Material semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai
tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama (silikon), dan 1-3
mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material semikonduktor inilah yang berfungsi
menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk kasus gambar diatas, semikonduktor yang
digunakan adalah material silikon, yang umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan
untuk sel surya lapisan tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk
pasaran yaitu contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan
amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain yang dalam sedang
dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O (copper oxide). Bagian
semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material semikonduktor
yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n,
CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel
surya. Pengertian semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan
dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
c. Kontak metal / contact grid
Selain substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor biasanya
dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai kontak negatif.
d. Lapisan antireflektif
Refleksi cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan anti-refleksi. Material
anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan besar indeks refraktif optik antara
semikonduktor dan udara yang menyebabkan cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor
sehingga meminimumkan cahaya yang dipantulkan kembali.
e. Enkapsulasi / cover glass
Bagian ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran.
3. Untuk Proses Fotosintesis
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Gambaran yang
paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang melibatkan
sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak berfotosintesis, maka
kehidupan tidak akan berlanjut mengingat sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia.
Sebagai akibatnya, karnivora dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi.
Tumbuhan membersihkan udara untuk kita, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga
keseimbangan proporsi gas-gas di atmosfer.
Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting dari makanan
kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi dapat
menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton. Berbeda dari sel manusia dan
hewan, sel tumbuhan dan organisme berklorofil dapat memanfaatkan langsung energi matahari.
Tumbuhan dan organisme berklorofil mengubah energi matahari menjadi energi kimia dan
menyimpannya sebagai nutrisi dengan cara yang sangat khusus. Proses ini disebut "fotosintesis".
Fotosintesis merupakan proses biologi yang dilakukan tanaman dan organisme berklorofil
untuk menunjang proses hidupnya yakni dengan memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan
hijau dengan bantuan energi sinar matahari, yang melalui sel-sel yang ber-respirasi, energi
tersebut akan dikonversi menjadi energi ATP sehingga dapat digunakan bagi pertumbuhannya.
Reaksi umum dari proses fotosintesis adalah :
6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O2
Cahaya Proses fotosintesis adalah reaksi yang hanya akan terjadi dengan keberadaan
sinar matahari, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil dari fotosintesis seperti yang sudah
tersebut di atas adalah C6H12O6 atau dengan sebutan umum yaitu gula (karbohidrat).

4. Untuk Keberlangsungan Ekosistem


Matahari berperan terhadap keberlangsungan ekosistem. Karbohidrat merupakan jenis
molekul yang paling banyak ditemukan di alam. Karbohidrat terbentuk pada proses fotosintesis
sehingga merupakan senyawa perantara awal dalam penyatuan karbon dioksida, hidrogen,
oksigen, dan energi matahari ke dalam bentuk hayati. Pengubahan energi matahari menjadi
energi kimia dalam reaksi biomolekul menjadikan karbohidrat sebagai sumber utama energi
metabolit untuk organisme hidup.
Dari karbohidrat hasil fotosintesis dalam tanaman inilah yang merupakan dasar dari
perkembangan kehidupan makhluk hidup dalam suatu ekosistem yang kemudian masuk pada
piramida makanan dan rantai makanan dalam suatu ekosistem yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Komunitas dari suatu ekosistem berinteraksi satu sama lain dan juga berinteraksi dengan
lingkungan abiotik. Interaksi suatu organisme dengan lingkungannya terjadi untuk kelangsungan
hidupnya. Kelangsungan hidup organisme memerlukan energi.
b. Energi untuk kegiatan hidup diperoleh dari bahan organik yang disebut energi kimia. Bahan
organik dalam komponen biotik awalnya terbentuk dengan bantuan energi cahaya matahari dan
unsur-unsur hara, seperti karbon dan nitrogen.
c. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur kimia ditransfer dari suatu organisme
ke organisme lain melalui interaksi makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar
organisme dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik yang terdiri dari tingkat-tingkat
trofik dimana setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber
makanan tertentu.
d. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrof yaitu organisme yang dapat
membuat bahan organik sendiri dengan bantuan cahaya matahari yaitu tumbuhan dan
fitoplankton. Organisme autotrof disebut Produsen. Produsen pada ekosistem darat adalah
tumbuhan hijau sedangkan pada ekosistem perairan adalah fitoplankton, ganggang dan tumbuhan
air.
e. Tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu ekosistem ditempati oleh berbagai organisme yang
tidak dapat membuat bahan organik sendiri. Organisme tersebut tergolong organisme heterotrof.
Bahan organik diperoleh dengan memakan organisme atau sisa-sisa organisme lain sehingga
organisme heterotrof disebut juga konsumen. Pada tingkat trofik kedua dari struktur trofik suatu
ekosestem adalah Konsumen primer (herbivora).

5. Untuk Proses Pengeringan


Radiasi matahari selain untuk mengeringkan pakaian yang kita jemur, juga dapat untuk
pengeringan produk pertanian. Dalam hal ini, energi surya dapat dimanfaatkan ke dalam dua
bentuk yaitu pemanfaatan secara termal dan pemanfaatan untuk listrik. Pada bidang pertanian
pemanfaatan energi surya termal biasa digunakan pada proses pengeringan bahan pertanian.
Pengeringan bisa dilakukan secara alami (penjemuran) maupun secara buatan. Terdapat berbagai
tipe pengering surya yang telah berkembang saat ini, salah satunya adalah pengeringan yang
menggunakan kolektor berbentuk bangunan yang disebut dengan efek rumah kaca (ERK) yang
telah dikembangkan di IPB oleh Kamaruddin dan para kolega penelitinya sejak tahun 1993
sampai saat ini secara berkesinambungan.
Pada prinsipnya pengeringan efek rumah kaca yaitu sinar matahari yang memiliki radiasi
gelombang panjang masuk untuk kemudian diserap oleh absorber atau komponen lain di dalam
bangunan pengering sehingga suhu absorber dan komponen tersebut akan meningkat. Radiasi
yang dipancarkan oleh absorber/komponen dalam pengering dalam bentuk gelombang panjang
sehingga sulit untuk menembus dinding transparan. Dengan demikian, terjadi peningkatan suhu
udara pengering dan udara dihembuskan melalui produk yang akan dikeringkan. Udara yang
telah lembab kemudian dikeluarkan dari bangunan pengering.

6. Untuk Kesehatan
a. Sinar matahari menghasilkan vitamin D
Vitamin D membuat tulang dan gigi menjadi kuat. Vitamin ini juga mengurangi resiko
kanker, diabetes, dan serangan jantung. Setiap orang memerlukan vitamin D mulai dari bayi,
anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Vitamin D terdapat pada susu, roti, gandum, beras merah, toge, kacang panjang, kacang
hijau, kacang merah. Tetapi sumber vitamin D yang terbaik adalah sinar matahari. Tubuh kita
membuat vitamin D ketika kulit terkena sinar matahari.
Menurut Dokter Anak dari Chicago, Amerika Serikat, anak-anaka memerlukan vitamin D
lebih banyak, yaitu kira-kira 400 unit vitamin D setiap hari atau paling sedikit 4 gelas susu. Jadi,
anak-anak dianjurkan untuk bermain di bawah matahari. Waktu terbaik untuk mendapatkan sinar
matahari adalah di pagi hari hingga pukul 09.00 pagi. Setelah itu, terlalu banyak sinar matahari
dapat menyebabkan kanker kulit. Pada waktu berkas sinar ultraviolet disaring di kulit. Ia
mengubah simpanan kolesterol di kulit menjadi vitamin D. Menghadapkan sebagian dari tubuh
ke sinar matahari selama 5 menit memberikan 400 unit vitamin D.
b. Sinar matahari mengurangi kolesterol darah
Dengan mengubah kolesterol di bawah kulit menjadi vitamin D, menyebabkan tubuh
memberikan peringatan kepada kolesterol yang ada dalam darah untuk keluar dari darah menuju
ke kulit, sehingga mengurangi kolesterol dalam darah.
c. Sinar matahari menjadi penawar infeksi dan pembunuh bakteri
Matahari dapat membunuh bakteri penyakit, virus dan jamur. Hal itu berguna untuk
perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, mumps, asma saluran
pernapasan. Bahkan beberapa dari virus penyebar kanker dibinasakan oleh sinar ultraviolet ini.
Infeksi jamur, termasuk candida, bereaksi terhadap sinar matahari. Bakteri di udara dibinasakan
dalam waktu 10 menit oleh sinar matahari.

d. Sinar matahari mengurangi gula darah


Cahaya matahari bagaikan insulin yang memberikan kemudahan penyerapan glukosa
masuk ke dalam sel-sel tubuh. Ini merangsang tubuh untuk mengubah gula darah (glukosa)
menjadi gula yang tersimpan (glycogen), yang tersimpan di hati dan otot, sehingga menurunkan
gula darah.
f. Sinar Matahari meningkatkan kebugaran pernafasan
Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan
menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran
pernafasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari.
g. Sinar matahari menolong dalam membentuk dan memperbaiki tulang-tulang
Dengan bertambahnya tingkat vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, bisa
meningkatkan penyerapan kalsium. Ini menolong pembentukan & perbaikan tulang dan
mencegah penyakit seperti rakhitis dan osteomalacia (pelembutan tulang tidak Normal).
h. Sinar matahari meningkatkan beberapa jenis kekebalan
Sinar matahari menambah sel darah putih terutama limfosit, yang digunakan untuk
menyerang penyakit. Antibodi (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini bertahan sampai 3
minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernafasan dengan sinar matahari.
Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu dapat mengurangi flu
30-40 %.

7. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang elektromagnetik

Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan


frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah
disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi
yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang
radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi
tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
a. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika
panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya.
Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat
penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator.
Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat
mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi
gelombang menjadi energi bunyi. Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti
luar angkasa dan sistem radar. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
b. Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi
yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek
pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan
menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro juga
dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari
dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar
memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat gelombang
elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran
dengan penerimaan. Manfaat gelombang ini antara lain:
 Untuk pemanas microwave
 Untuk komunikasi RADAR (Radio Detection and Ranging)
 Untuk menganalisa struktur atomik dan molekul
 Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut
 Digunakan pada rangkaian Televisi
Gelombang RADAR diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek, memandu pendaratan
pesawat terbang, membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau
cuaca kabut, serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat.
c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang
gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. Jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi
di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron
dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti
memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu
dan warna benda.
Manfaat dari radiasi infrared adalah:
 Untuk terapi fisik, menyembuhkan penyakit cacar dan encok
 Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri.
 Untuk fotografi pemetaan sumber daya alam, mendeteksi tanaman yang tumbuh di bumi dengan
detail
 Untuk fotografi diagnosa penyakit
 Digunakan pada remote control berbagai peralatan elektronik (alarm pencuri)
 Mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif
 Pada bidang militer, dibuat teleskop inframerah yang digunakan melihat di tempat yang gelap
atau berkabut.
 Sinar infra merah dibidang militer dimanfaatkan satelit untuk memotret permukaan bumi
meskipun terhalang oleh kabut atau awan.
d. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat
didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari
panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk
cahaya merah. Kegunaan cahaya ini salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada
bidang telekomunikasi dan kedokteran serta membantu penglihatan mata manusia
e. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau
dalam daerah panjang gelombang 10-8m sampai 10-7 m. Gelombang ini dihasilkan oleh atom
dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar
ultraviolet dipermukaan bumi, lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang
berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan
kehidupan makluk hidup di bumi. Manfaat dari sinar UV adalah:
 Untuk proses fotosintesis pada tumbuhan
 Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman penyakit
kulit.
 Membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia
 Dengan peralatan khusus dapat digunakan untuk membunuh kuman penyakit, menyuci hamakan
ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-instrumen pembedahan
 Untuk memeriksa keaslian tanda tangan di bank-bank.
f. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi 10 Hz dan panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10
cm. Meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku
tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm. Manfaat dari sinar X
adalah:
 Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan tulang dalam
badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X harus hati-
hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
 Untuk analisa struktur bahan / kristal
 Mendeteksi keretakan / cacat pada logam
 Memeriksa barang-barang di bandara udara / pelabuhan.
g. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi 10 Hz atau panjang gelombang 10 cm. Daya tembus
paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh. Manfaat dari
sinar gamma adalah:
 Dimanfaatkan dunia kedokteran untuk terapi kanker
 Dimanfaatkan untuk sterilisasi peralatan rumah sakit
 Untuk sterilisasi makanan, bahan makanan kaleng
 Untuk pembuatan varietas tanaman unggul tahan penyakit dengan produktivitas tinggi
 Untuk mengurangi populasi hama tananaman (serangga)
 Untuk medeteksi keretakan /cacat pada logam (seperti kegunaan sinar X juga)
 Untuk sistem perunut aliran suatu fluida (misalnya aliran PDAM), mendeteksi kebocoran.

2.3. Radiasi Matahari Untuk Pertanian

1. PENGERINGAN PRODUK PERTANIAN


Energi surya dapat dimanfaatkan ke dalam dua bentuk yaitu pemanfaatan secara termal
dan pemanfaatan untuk listrik. Pada bidang pertanian pemanfaatan energi surya termal biasa
digunakan pada proses pengeringan bahan pertanian.
Pengeringan bisa dilakukan secara alami (penjemuran) maupun secara buatan Terdapat
berbagai tipe pengering surya yang telah berkembang saat ini, salah satunya adalah pengeringan
yang menggunakan kolektor berbentuk bangunan yang disebut dengan efek rumah kaca ERK)
yang telah dikembangkan di IPB oleh Kamaruddin dan para kolega penelitinya sejak tahun 1993
sampai saat ini secara berkesinambungan.
Pada prinsipnya pengeringan efek rumah kaca yaitu sinar matahari yang memiliki radiasi
gelombang panjang masuk untuk kemudian diserap oleh absorber atau komponen lain di dalam
bangunan pengering sehingga suhu absorber dan komponen tersebut akan meningkat. Radiasi
yang dipancarkan oleh absorber/komponen dalam pengering dalam bentuk gelombang panjang
sehingg a sulit untuk menembus dinding transparan. Dengan demikian, terjadi peningkatan suhu
udara pengering dan udara dihembuskan melalui produk yang akan dikeringkan. Udara yang
telah lembab kemudian dikeluarkan dari bangunan pengering.

2. EFISIENSI PEMUPUKAN
Pupuk harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan merusak
lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak efektif. Untuk itu
perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan berapa yang dibuang ke lingkungan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi “label” pupuk yang digunakan dengan suatu
isotop, seperti nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian diberikan pada tanaman
dan setelah periode waktu dilakukan pendeteksian radiasi pada tanaman tersebut.

3. PENELITIAN TANAMAN VARIETAS BARU


Seperti diketahui, radiasi pengion mempunyai kemampuan untuk merubah sel keturunan
suatu mahluk hidup, termasuk tanaman. Dengan berdasar pada prinsip tersebut, maka para
peneliti dapat menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dari tanaman yang telah ada
sebelumnya dan sampai saat ini telah dihasilkan 1800 jenis tanaman baru.
Varietas baru tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian yang
dihasilkan melalui teknik radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama dan
lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.

4. PENGENDALIAN HAMA SERANGGA


Di seluruh dunia, hilangnya hasil panen akibat serangan hama serangga kurang lebih 25-
35%. Untuk memberantas hama serangga sejak lama para petani menggunakan insektisida kimia.
Akhir-akhir ini insektisida kimia dirasakan menurun keefektifannya, karena munculnya serangga
yang kebal terhadap insekstisida. Selain itu insektisida juga mulai dikurangi penggunaannya
karena insektisida meninggalkan residu yang beracun pada tanaman. Salah satu metode yang
mulai banyak digunakan untuk menggantikan insektisida dalam mengendalikan hama adalah
teknik serangga mandul.
Teknik serangga mandul dilakukan dengan mengiradiasi serangga menggunakan radiasi
gamma untuk memandulkannya. Serangga jantan mandul tersebut kemudian dilepas dalam
jumlah besar pada daerah yang diserang hama. Apabila mereka kawin dengan serangga betina,
maka tidak akan dihasilkan keturunan. Dengan melepaskan serangga jantan mandul secara
berulang, populasi hama serangga akan turun secara menyolok. Teknik ini telah digunakan
secara intensif di banyak negara penghasil pertanian seperti Amerika Selatan, Mexico, Jamaika
dan Libya.

5. PENGAWETAN MAKANAN
Kerusakan makanan hasil panen dalam penyimpanan akibat serangga, pertunasan dini
atau busuk, dapat mencapai 25-30%. Kerugian ini terutama diderita oleh negara-negara yang
mempunyai cuaca yang panas dan lembab. Pengawetan makanan banyak digunakan dengan
tujuan untuk menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada biji-bijian,
pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah.
Pada teknik pengawetan dengan menggunakan radiasi, makanan dipapari dengan radiasi
gamma berintensitas tinggi yang dapat membunuh organisme berbahaya, tetapi tanpa
mempengaruhi nilai nutrisi makanan tersebut dan tidak meninggalkan residu serta tidak
membuat makanan menjadi radioaktif. Teknik iradiasi juga dapat digunakan untuk sterilisasi
kemasan. Di banyak negara kemasan karton untuk susu disterilkan denga

2.4. Energi Alternatif Matahari serta Kelebihan dan Kekurangannya

Berikut ini ada beberapa kelebihan energi alternatif diantaranya sebagai berikut :

1. Ramah lingkungan
Kelebihan energi alternatif surya atau matahari yaitu ramah lingkungan. Energi matahari
tidak menghasilkan limbah atau sisa pembuangan yang berbahaya bagi lingkungan. Tidak hanya
dalam jangka yang pendek semata tetapi dalam jangka panjang.

2. Gratis
Selain tidak terbatas, energi matahari ini tersedia dalam jumlah banyak dan dapat digunakan
secara gratis. Dengan begitu, untuk dapat menggunakannya tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk membelinya. Anda hanya perlu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan
mengolahnya menjadi energi yang siap pakai. Berbeda dengan minyak bumi yang dijual dengan
harga yang relatif mahal.

3. Melimpah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, energi alternatif dari matahari ini tidak akan
habis. Namun selain itu, energi matahari ini juga tersedia dalam jumlah yang sangat banyak atau
melimpah.
Namun selain kelebihan, energi alternatif ini juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1. Salah satunya yaitu tidak dapat diandalkan setiap saat
contohnya yaitu ketika musim hujan tiba. Ketika hujan, langit akan mendung dan menutupi sinar
matahari. Akibatnya energi matahari tidak dapat digunakan, kebutuhan akan energi pun juga
tidak akan terpenuhi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa energi matahari tidak dapat
diandalkan, mengingat ada banyak hal yang membutuhkan energi untuk mengerjakannya.
2. Energy yang belum efisien serta penyimpanannya mengalami beberapa kendala. Karena alasan-
alasan tersebutlah kenapa energi matahari masih belum digunakan atau dimanfaatkan secara
optimal. Bagaimanapun, energi matahari ini tetap dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia
sebaik mungkin. Contohnya yaitu adanya PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Ada
beberapa PLTS di Indonesia, antara lain yaitu di Bali dan Flores. Dengan mengandalkan energi
alternatif matahari tersebut, kebutuhan listrik dapat terpenuhi.

2.5. Sumber Energi Matahari Mengalahkan Sumber Energi Lain

Sumber energi matahari adalah merupakan sumber energi terbesar di muka bumi ini yang
berpotensi mengalahkan sumber energi lain yang ada. Saat ini energi nuklir, angin dan air masih
menjadi sumber energi yang banyak digunakan di berbagai negara termasuk di Indonesia.
Namun demikian tidak sedikit negara yang telah memanfaatkan energi surya ini.

Sumber energi matahari tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh manusia saja, namun bahkan
tumbuhan yang ada di sekitar kita berfotosintetis dengan bantuan sinar matahari. Secara umum
tenaga matahari dapat diubah secara langsung menjadi sumber panas dan energi listrik yang
dapat kita manfaatkan dalam berbagai bidang. Benda yang saat ini umum menggunakan tenaga
listrik dan sangat sering digunakan orang adalah kalkulator.

Kalkulator ini dibekali dengan solar sel kecil yang mampu menyimpan energi matahari
sehingga kalkulator bisa digunakan sepanjang hari. Bahkan ketika cuaca mendung dan sedang
hujan, kita masih bisa menggunakannya. Karena dalam solar sel kecil ini telah tersimpan energi
matahari sehingga kita bisa menggunakannya dengan baik sepanjang hari. Menggunakan solar
sel ini sangat praktis dan tahan lama jika dibandingkan dengan penggunaan kalkulator baterai
biasa.

Sumber energi matahari kini juga mulai dijadikan sebagai penyedia listrik yaitu dengan
menggunakan photovoltaic. Bahkan kini telah diciptakan mobil dengan kekuatan tenaga surya
meskipun belum bisa beredar dengan baik di Indonesia. Dengan adanya mobil tenaga surya ini
sebenarnya akan membuat pemakaian bahan bakar minyak lebih hemat. Dan bahkan telah
dikembangkan pula mesin pendingin dengan kekuatan tenaga surya, sehingga hal ini akan sangat
membantu bagi daerah-daerah yang masih belum listrik belum bisa masuk.

Jika bisa memanfaatkan tenaga surya dengan baik, maka tenaga surya ini bisa
menggantikan kedudukan listrik bahkan akan tahan lebih lama. Hal ini telah berlaku untuk
negara Amerika dan juga China dan bahkan Indonesia juga bisa melakukannya jika memiliki
tenaga ahli, karena di negara kita energi akan matahari sangat berlimpah melihat negara kita
hanya terdapat dua musim. Untuk menampung energi matahari ini kita membutuhkan solar
photovoltaic atau dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan panel surya.

Setelah diadakan sebuah penelitian dan penghitungan oleh ahlinya, dikabarkan bahwa
panel surya tersebut mampu mengalahkan energi lain karena dihasilkan energi listrik sebesar
16% pada 2050. Hasil ini tentu lebih besar jika dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik tenaga air, tenaga nuklir, dan juga tenaga angin. Sehingga sumber energi
matahari menjadi terobosan baru yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang sangat
lama.
Hal ini tentu saja tidak hanya berlaku di luar negeri, namun bahkan di Indonesia yang
merupakan konsumen tenaga surya terbesar di dunia. Bahan baku panel surya yang melimpah
ruah di Indonesia ini sangat disayangkan jika tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Bahkan
setelah peneliti senior LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) yaitu DR Achiar Oemry
menyatakan bahwa negara kita bisa 100% tidak tergantung pada bahan bakar fosil dengan
adanya sumber energi matahari yang melimpah ruah.

2.6. Manfaat Sumber Energi Cahaya Matahari Bagi Kehidupan


Matahari sebagai sumber energi cahaya terbesar, memiliki peranan yang sangat penting
bagi kehidupan manusia di dunia, antara lain:
1. Membantu proses fotosintesis
Cahaya matahari merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup, salah satunya
adalah kehidupan bagi tanaman atau tumbuhan untuk membantu proses fotosintesis. Tanpa
adanya matahari sendiri, maka tanaman atau tumbuhan di bumi akan mati. Sebagai timbal
baliknya, ketika tidak ada tumbuhan di bumi ini maka manusia akan musnah akibat tidak adanya
suplai oksigen dari tumbuhan.
Proses fotosintesis pada tumbuhan sendiri akan menghasilkan oksigen, yang sangat
penting bagi pernafasan manusia. Dengan begitu, kehidupan manusia pun tergantung dari asupan
oksigen yang terhirup. Maka wajar, jika matahari ini memiliki peranan yang begitu penting sama
halnya dengan peranan air untuk kehidupan manusia.
2. Membantu penerangan
Tanpa adanya cahaya matahari, dunia akan gelap gulita. Sehingga kita tak akan bisa
melihat apapun yang ada di lingkungan sekitar kita. Dengan adanya energi cahaya matahari ini,
maka kita bisa melihat lingkungan sekitar. Maka dari itu, cahaya sangat penting peranannya
sebagai media penerangan. Selain cahaya matahari, cahaya dari lampu juga berfungsi sebagai
penerangan saat malam hari. Cahaya dari lampu juga membantu Anda untuk dapat belajar di
malam hari.
3. Menjemur pakaian
Dengan adanya cahaya matahari sendiri, maka pakaian yang dicuci bisa langsung kering
tanpa mesin pengering. Cahaya matahari sebagai media untuk menjemur pakaian dengan mudah
dan alami, dengan bantuannya inilah pakaian akan mudah kering saat dijemur di bawah terik
sinar matahari. Memakai bantuan sinar matahari ini tentu tak perlu membayar mahal untuk
membeli mesin cuci sekaligus pengering pakaiannya, karena matahari ini bisa kita dapatkan
secara gratis.
4. Menghasilkan energi listrik
Sebagai sumber dari cahaya, matahari juga bisa menghasilkan energi listrik. Energi listrik
inilah yang nantinya dipergunakan untuk cahaya di malam hari. Selain itu dengan energi listrik,
kita bisa menggunakan elektronik dan alat-alat rumah tangga dengan nyaman. Energi listrik yang
berasal dari bantuan matahari atau sel surya ini tentunya lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu
saja, matahari juga termasuk energi terbarukan yang ketersediaannya tidak terbatas.
5. Membantu proses pertumbuhan kecambah
Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, energi cahaya juga sangat bermanfaat untuk
tumbuhan. Jika kecambah kekurangan cahaya, maka tanaman tersebut akan kering, kurus,
daunnya berwarna kuning pucat dan juga tipis. Berbeda dengan kecambah yang cukup cahaya
matahari, maka tanaman tersebut akan memiliki daun yang tebal, hijau dan tumbuh subur. Hal ini
dikarenakan kecambah tersebut akan lebih maksimal dalam proses fotosintesis untuk
menghasilkan makanan dan zat energi.
6. Sebagai sumber nutrisi terbaik
Manfaat energi cahaya berikutnya adalah sebagai sumber nutrisi terbaik. Pada sebuah
percobaan, tumbuhan yang disimpan di dalam ruang tertutup dengan bantuan cahaya buatan,
memiliki energi dan nutrisi yang buruk tidak sebaik nutrisi dan energi yang dihasilkan oleh
cahaya matahari langsung.
7. Membantu pertumbuhan bunga dan daun
Selanjutnya adalah energi cahaya dapat membantu pertumbuhan bunga dan juga daun.
Seperti yang Anda ketahui panjang gelombang energi matahari memiliki warnamerah. Warna
merah yang ada di gelombang matahari tersebut akan diserap oleh tumbuhan yang pada akhirnya
hal ini akan berdampak pada pertumbuhan bunga. Sehingga tanaman yang sering terpapar sinar
matahari akan cepat berbunga dan tumbuh tinggi serta lebat.
8. Menjaga temperatur tumbuhan
Cahaya matahari juga dapat menjaga temperatur tumbuhan agar tetap seimbang dan
stabil. Jika temperatur tumbuhan rendah maka proses penguapan akan menjadi lama, hal ini tentu
saja dapat membuat tumbuhan mati lemas. Dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka proses
penguapan akan dipercepat. Hal ini akan menyebabkan tumbuhan menjadi kering.
9. Mengeringkan tanah
Pada beberapa tumbuhan, cahaya matahari sangat bermanfaat dalam proses
perkembangbiakan. Cahaya matahari diperlukan dalam proses pengeringan tanah. Sehingga biji
bunga yang jatuh ke tanah yang kering akan tumbuh dengan subur. Contohnya yaitu biji bunga
matahari. Meskipun begitu, tak berarti biji bunga matahari tidak bisa tumbuh di tanah yang
lembab, tetapi ia akan cepat layu dan akhirnya akan mati.
2.7. Manfaat Matahari Bagi Kehidupan Manusia
Di atas telah kita bahas mengenai manfaat sumber cahaya matahari bagi kehidupan,
berikut ini ada beberapa manfaat matahari bagi kehidupan manusia diantaranya :
1. Membantu proses pengeringan
Untuk manfaat yang satu ini, sudah tidak perlu diragukan lagi, kita semua telah kita
ketahui secara pasti. Dengan panas matahari, kita dapat mengeringkan pakaian yang kita cuci
dan mendapatkan manfaat berlebih jika kita juga memanfaatkan matahari untuk membantu
proses pengeringan kerupuk, ikan asin, serta membantu dalam proses pemanenan garam.
Matahari juga membantu proses terbentuknya awan dengan menguapkan permukaan yang berair
sehingga air tersebut menguap dan mengkristal membentuk awan. Setelah awan terbentuk,
matahari terus menyinarinya dan membuatnya kembali mencair menjadi peristiwa alam yang
kita sebut hujan.
2. Mengatur tata surya
Karena matahari merupakan pusat dari tata surya, maka planet dan satelitnya berevolusi
sambil berotasi mengelilingi matahari. Hal ini dikarenakan oleh gaya gravitasi matahari yang
menarik planet sedemikian hingga planet-planet berevolusi mengelilinginya dan membentuk
tatanan tata surya yang kita sebut galaksi Bimasakti.
3. Membantu kita beristirahat dengan lebih baik
Beberapa sumber menyebutkan bahwa jika seseorang terpapar sinar matahari selama
kurang lebih 6 jam setiap harinya, individu tersebut akan menjadi segar di petang hari, terutama
jika individu tersebut terpapar sinar matahari di sore hari. Sedangkan setelah petang, semakin
malam agak larut, individu akan merasa mengantuk seiring dengan mereka terpapar cahaya
lampu atau cahaya buatan lain yag membuat mereka merasa mengantuk, sehingga dapat
beristirahat dengan baik.

4. Membantu membakar lemak


Manfaat matahari bagi kehidupan yang lainnya adalah membantu membakar lemak.
Lemak yang dimaksud tidak hanya lemak yang berada di bawah jaringan kulit, tetapi juga lemak
yang pada akhirnya akan berujung pada penyakit jantung dan kolesterol. Lemak akan perlahan
luruh dan menjauhkan pula berbagai macam penyakit akibat lemak. Selain itu, cahaya matahari
juga sedang diteliti karena ada asumsi bahwa matahari dapat memaksimalkan fungsi
metabolisme tubuh.
5. Membantu mengatur masa hidup manusia
Seperti topik yang kita bahas dalam bahasan ini yaitu manfaat matahari bagi kehidupan,
matahari juga mempunyai manfaat untuk mengatur masa hidup manusia. Yang mengatur masa
hidup manusia yang dimaksudkan disini adalah matahari melalui siklusnya. Dalam beberapa
penelitian disebutkan bahwa siklus matahari yang nantinya mempengaruhi intensitas cahaya
matahari yang sampai ke bumi. Hal ini sekaligus juga mempengaruhi genom manusia yang
menentukan lamanya seseorang hidup, berdasarkan pada di siklus matahari yang mana seseorang
lahir.
6. Sumber Energi Paling Besar
Matahari merupakan sumber energi paling besar bagi alam semesta/ tata surya, terutama
bagi bumi, seluruh makhluk yang ada di bumi tidak akan dapat hidup tanpa matahari. Matahari
merupakan sumber energi yang paling besar.

BAB III
KESIMPULAN

Mungkin hanya itu yang dapat dituliskan, sebenarnya masih banyak lagi manfaat-manfaat
yang dapat kita ambil dari energi matahari. Energi yang sangatlah bermanfaat bagi semuanya.
Maka dari situlah kita harus dengan cermat memanfaatkan segala sesuatu yang bisa menjadikan
lebih menguntungkan bagi semuanya. Bukan hanya bagi kita melainkan bagi lingkungan yang
ada di sekitar kita, agar dapat menjadi lebih berguna lagi. Pemanfaatan ini bertujuan agar kita
dapat lebih menggunakan energi abadi yang ada diplanet ini. Ini bukan hanya masalah akan
lingkungan dan penghematan energi saja melainkan, mengenai kreatifitas dan beragamnya energi
yang mampu kita gunakan.
Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari
telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi,
tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tampaknya akan menjadi sebuah tuntutan yang
tak bisa ditawar. Selain sumber energinya (matahari) begitu melimpah sehingga pemanfaatannya
tak terbatas, PLTS relatif lebih mudah dipasang dan dipelihara, ramah lingkungan, tahan lama,
dan tak menimbulkan radiasi elektromagnetik yang berbahaya bagi kesehatan.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi angin
Energi angin merupakan energi yang sangat fleksibel. Lain halnya dengan energi air,
pemanfaatan energi angin dapat dilakukan dimana-mana, baik di daerah dataran tinggi maupun
di daerah landai, bahkan dapat diterapkan di laut.

B. Asal energy angin


Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar fosil-kecuali
energi pasang surut dan panas bumi-berasal dari Matahari. Matahari meradiasi 1,74 x 1.014
kilowatt jam energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata lain, Bumi menerima 1,74 x 1.017 watt
daya.
Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi, energi angin
berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah menjadi biomassa oleh seluruh
tumbuhan yang ada di muka Bumi.
Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan energi antara
udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa yang panas, yaitu pada busur 0°,
udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah
yang lebih dingin misalnya daerah kutub. Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya
menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara, berupa
perpindahan udara dari kutub Utara ke garis Khatulistiwa menyusuri permukaan bumi, dan
sebaliknya, suatu perpindahan udara dari garis khatulistiwa kembali ke kutub Utara, melalui
lapisan udara yang lebih tinggi. Udara yang bergerak inilah yang merupakan energy yang dapat
diperbaharui, yang dapat digunakan untuk memutar turbin dan akhirnya dapat menghasilkan
listrik.

C. Prinsip kerja Energi Angin

Energi angin merupakan energi yang sangat fleksibel. Lain halnya dengan energi air,
pemanfaatan energi angin dapat dilakukan dimana mana baik di daerah dataran tinggi maupun di
daerah landai, bahkan dapat diterapkan di laut.
Adapun prinsip dasar kerja dari pemanfaatan energi angin ini adalah mengubah energi dari angin
menjadi energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin digunakan untuk
memutar generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sebenernya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sisterm yang
dapat meningkatkan safety dan efesiensi dari turbin angin, yaitu :
1. Gearbox : alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
2. Brake System : digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada
titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik
kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal
pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar dugaan akan
menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka
putaran ini dapat merusak generator.
3. generator : ini adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan energi turbin angin.
Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat
dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah
satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-
kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi
perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan
tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus
listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk
gelombang kurang lebih sinusoidal.
4. Penyimpan Energi: karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari
angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban
penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang
menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu
kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat
turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.
Penyimpanan energi ini diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh dari
alat ini adalah aki. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya
DC(Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator dihasilkan catu
daya AC(Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-inverter untuk
mengakomodasi keperluan ini.
5. Rectifier-inverter: rectifier berarti penyearah. Rectifier dapat menyearahkan gelombang
sinusoidal (AC) yang dihasilkan olehgenerator menjadi gelombang DC. Inverter berarti
pembalik. Ketika dibutuhkan daya dari penyimpan energy (aki/lainnya) maka catu yang
dihasilkan oleh aki akan berbentuk gelombang DC. Karena kebanyakan kebutuhan rumah tangga
menggunakan catu daya AC , maka diperlukan inverter untuk mengubah gelombang DC yang
dikeluarkan oleh aki menjadi gelombang AC, agar dapat digunakan oleh rumah tangga.

D. Perkembangan pembangkit listrik tenaga angin


Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga
Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin energi
kincir angin.
Pemanfaatan energ angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling
berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai
dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85
GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol
dan China merupakan energi terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun
2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Indonesia,energi kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis
pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km merupakan wilayah potensial untuk
pengembangan pembanglit listrik tenaga angin. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan
pesisir Indonesia tersebut, total kapasitas terpasang dalam energi konversi energi angin saat ini
kurang dari 800 kilowatt.
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80
kilowatt (Kw) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul
dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit,
dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada
kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai
250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

E. Faktor yang berperan pada pembangkit tenaga angin


Faktor yang sangat berperan dalam pembangkitan energi angin adalah kecepatan angin.
Kecepatan angin/udara diukur dengan anemometer. Jika tingkat keakuratan alat tersebut 3%,
artinya daya yang dikeluarkan akan berada dalam kisaran +/- 9%. Kecepatan angin akan
berfluktuasi terhadap waktu dan tempat. Di Indonesia misalnya kecepatan angin di siang hari
bisa lebih kencang dibandingkan malam hari. Di beberapa lokasi bahkan pada malam hari tidak
terjadi gerakan udara yang signifikan.
Udara yang bergerak dekat dengan permukaan tanah akan mempunyai kecepatan nol dan
kemudian meningkat terhadap ketinggian. Fenomena ini alamiah terjadi pada aliran dekat
permukaan yang tidak bergerak. Dimana bila terlalu dekat dengan permukaan tanah, kecepatan
angin yang diperoleh akan kecil sehingga daya yang dihasilkan sangat sedikit. Semakin tinggi
akan semakin baik. Untuk memperoleh kecepatan angin di kisaran 5-7 m/s umumnya diperlukan
ketinggian 5-12 m.
Untuk baling-baling yang besar (katakanlah diameter 20 m), kecepatan angin pada ujung
baling-baling bagian atas kira-kira 1,2 kali dari kecepatan angin ujung baling-baling bagian
bawah. Artinya, baling-baling pada saat di atas akan terkena gaya dorong yang lebih besar dari
pada baling-baling pada saat di bawah. Faktor ini perlu diperhatikan pada saat mendesain
kekuatan baling-baling dan tiang (menara) khususnya pada turbin angin yang besar.
Kecepatan angin juga dipengaruhi oleh kontur dari permukaan. Di daerah perkotaan
dengan banyak rumah, apartemen dan perkantoran bertingkat, kecepatan angin akan rendah.
Bandingkan dengan kecepatan angin pada daerah lapang. Kepadatan benda di permukaan bumi
akan menyebabkan angin mudah bergerak atau tidak. Faktor porositas ini juga penting untuk
diperhatikan manakala mendesain turbin angin.

F. Prinsip kerja turbin kincir angin


Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan
untuk memutar rotor pada generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan ke dalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.

G. Mekanisme turbin angin


Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabungkan beberapa
turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui
kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya.
Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis
turbin dua bilah. Jadi, bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Turbin angin bekerja
sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti
pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik.
Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan
dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750
kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan
parabola, atau pemompaan air.

H. Jenis turbin angin


Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin energi dan
turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk
dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa
air dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin angin energi adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling-
baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah
angin yang paling tinggi kecepatannya.
Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis
mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu
energi dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.
Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya,
anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin.
Jenis anemometer lain adalah anemometer energi atau jenis laser yang mendeteksi
perbedaan fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara.
Turbin angin Darrieus merupakan suatu energi konversi energi angin yang digolongkan
dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali ditemukan oleh GJM
Darrieus tahun 1920.
Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme
orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya)
seperti pada turbin angin energi.
Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh lembaga penelitian
maupun oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini perlu memperoleh perhatian dari
pihak yang terkait untuk dikembangkan karena membutuhkan riset yang cukup intensif
mengenai kecepatan angin, lokasi penempatan turbin angin, serta cara untuk mengatur
pembebanan turbin yang tidak merata. Misalnya pada malam hari angin cukup kencang,
sedangkan pada pagi dan siang hari kecepatan angin turun sehingga harus ada mekanisme
penyimpanan energi serta mekanisme untuk menstabilkan fluktuasi tegangan listrik yang
dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
 Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari sumber yang
alami regenerasi dan, karenanya, hampir tak terbatas dan juga tidak akan pernah habis.
 Energi angin merupakan energi yang sangat fleksibel. Lain halnya dengan energi air, pemanfaatan
energi angin dapat dilakukan dimana mana baik di daerah dataran tinggi maupun di daerah
landai, bahkan dapat diterapkan di laut.
 Prinsip dasar kerja dari pemanfaatan energi angin ini adalah mengubah energy dari angin menjadi
energi putar pada kincir angin, lalu kincir angin digunakan untuk memutar generator yang
akhirnya akan menghasilkan listrik.

PENDAHULUAN

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi,
dunia ini akan diam atau beku. Dalam icehiduparTmanusia selalu terjadi kegiatan dan untuk
kegiatan otak serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui _proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya
dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh
dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).
Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis misalnya:
tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya: minyak
bumi atau batu bara.
Selanjutnya, secara terinci energi dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui
bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air
(air terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.

1.1 Energi Angin


Dua ribu tahun yang lalu manusia sudah dapat memanfaatkan energi angin untuk usaha
sederhana. Beratus-ratus tahun kemudian energi angin itu menjadi semakin jelas
pemanfaatannya. Kapal kecil dan besar dapat mengarungi lautan luas dengan bantuan energi
angin yang meniup layar kapal. Angin merupakan udara yang bergerak; udara yang berpindah
tempat,mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas dan dari tempat yang panas
mengalir ke tempat yang dingin, demikian terus-menerus.
Angin adalah proses alam yang berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara lingkup
daerah dan dunia. Di lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah kutub menuju
daerah khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari khatuistiwa menuju
daerah kutub.
Angin merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi yang
juga merupakan energi yang murah serta tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal dan
dimanfaatkan oleh manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :
- Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
- Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling
tepung, tebu.
- Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
- Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
terutama untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.

1.2 Asal Energi Angin


Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar fosil kecuali
energi pasang surut dan panas bumi berasal dari Matahari. Matahari meradiasi 1,74 x 1.014
kilowatt jam energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata lain, Bumi menerima 1,74 x 1.017 watt
daya.
Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi, energi angin
berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah menjadi biomassa oleh seluruh
tumbuhan yang ada di muka Bumi. Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena
ada perbedaan temperatur antara udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa,
yaitu pada busur 0°, adalah daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak dari
Matahari dibanding daerah lainnya di Bumi.
Daerah panas ditunjukkan dengan warna merah, oranye, dan kuning pada
gambar inframerah dari temperatur permukaan laut yang diambil dari satelit NOAA-7 pada Juli
1984. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin dan akan naik ke atas sampai mencapai
ketinggian sekitar 10 kilometer dan akan tersebar ke arah utara dan selatan.
Jika bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka udara akan tiba di kutub utara dan kutub
selatan, turun ke permukaan lalu kembali ke khatulistiwa. Udara yang bergerak inilah yang
merupakan energi yang dapat diperbaharui, yang dapat digunakan untuk memutar turbin dan
akhirnya dapat menghasilkan listrik.

1.3 Proses Terjadinya Angin


Angin terjadi bila terdapat pemanasan permukaan bumi yang tak sama oleh
sinar matahari. Disiang hari udara di atas lautan relati lebih dingin daripada daratan.
Sinar matahari menguapkan air lautan dan diserap lautan. Penguapan dan obsorsi sinar matahari
di daratan kurang sehingga udara di atas daratan lebih panas.Dengan demikian udara di atas
mengembang,jadi ringan dan naik ke atas.
Udara dingin yang lebih berat turun mengisi kekurangan udara di daratan,
maka terjadilah aliran udara yang disebit angin dari lautan ke daratan tepi pantai. Di malam hari
peristiwa yang sebaliknya terjadi, angin di permukaan laut mengalir dari pantai ke tengah lautan
dan peristiwa inilah yang dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mencari ikan di lautan.
Angin di lereng gunung juga terjadi demikian. Pada sekitar puncak pegunungan lebih
dulu panas dibandingkan dengan daerah lembah. Karena perbedaan panas ini sehingga
menimbulkan perbedaan tekanan yang akhirnya timbul angin biasa yang disebut angin lembah
dan angin gunung.

1.4 Turbin Angin sebagai Alternatif Pembangkit Listrik


Menurunnya tinggi muka air di berbagai bendungan - terutama yang
dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA)-telah menurunkan
pasokan listrik di Jawa hingga 500 megawatt. Sebagai salah satu sumber pemasok listrik, PLTA
bersama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
memang memegang peran penting terhadap ketersediaan listrik terutama di Jawa, Madura, dan
Bali. Energi angin yang sebenarnya berlimpah di Indonesia ternyata belum dimanfaatkan sebagai
alternatif penghasil listrik. Padahal, di berbagai negara, pemanfaatan energi angin sebagai
sumber energi alternatif nonkonvensional sudah semakin mendapatkan perhatian.
Hal ini tentu saja didorong oleh kesadaran terhadap timbulnya krisis energi dengan
kenyataan bahwa kebutuhan energi terus meningkat sedemikian besarnya. Di samping itu, angin
merupakan sumber energi yang tak ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem konversi energi
angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.

1.5 Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System memanfaatkan
angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan
masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan
tiupan angin untuk memutar motor. Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari putaran
baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi
listrik.
Wind Power System ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu rotor,
transmisi, elektrikal dan, tower. Bagian rotor terdiri dari baling-baling dengan empat
daun, bentuknya seperti baling-baling pesawat. Dengan bentuk seperti ini diharapkan
energi angin yang tertangkap bisa maksimal agar bobotnya lebih ringan. Baling-baling ini dibuat
dengan diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari fiberglass.
Untuk mendapat hembusan angin, baling-baling diletakkan pada tower setinggi delapan
meter. Sedangkan pada bagian transmisi digunakan sistem kerekan dan tali, sistem transmisi ini
digunakan untuk menyiasati kekuatan angin yang kecil. Karena kecepatan angin di Indonesia
relatif kecil, transmisi ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan putaran sebagai pengubah
energi digunakan alternator dua fase 12 volt, energi listrik yang dihasilkan oleh alternator dapat
disimpan dalam aki. Sementara kapasitas daya yang didapat sebesar 1,5 KW. Wind Power
System telah diuji coba oleh para mahasiswa di pantai kenjeran, kurang dari satu jam hasil dari
percobaan tersebut sudah dapat menghasilkan energi listrik untuk menyalakan TV dan lampu
sampai 100 watt.
Karya yang dibuat selama bulan ini sudah dapat langsung diterapkan bagi masyarakat.
Untuk menyimpan energi listrik bisa digunakan aki besar, dan penggunaannya bisa digunakan
instalasi pembagi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan Win Power System relatif
murah, sekitar Rp 16 juta. Tapi, itu belum termasuk bahan dan pembuatan towernya.
BAB II
ISI
2.1 Energi Tenaga Angin
Energi angin juga menjadi pilihan alternatif sebagai energi pengganti bahan bakar fosil,
yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah tidak terbatas, selama
bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan oleh angin yang menggerakkan
kincir angin ukuran raksasa. Biasanya kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada
wilayah tertentu dengan tingkat intensitas angin yang tinggi.
Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus memiliki
kecepatan angin 2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai kapasitas
generatornya rata-rata 6 s/d 10 meter/detik.
Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena arus yang
dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih murah ketimbang
PLTS .Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah pantai, pesisir, pegunungan.
Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya
kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar
600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan
kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.
Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi energi
mekanik putaran poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk membangkitkan
listrik menggunakan suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat fleksibel. Energi ini dapat
digunakan untuk penerangan, menggerakkan mesin-mesin industri, transportasi, dan masih
banyak lagi.

GAMBAR 1..kincir angin

Perangkat pembangkit dari angin juga jauh lebih murah dibandingkan perangkat
pembangkit dari energi matahari. Padahal jumlah energi yang dihasilkan oleh 1.000 buah sel
fotovoltaik relatif setara dengan belasan kincir angin. Bahkan sejumlah sistem kincir angin yang
dipasang di Denmark bahkan menghasilkan energi hingga 3.000 megawatt atau sekitar 20 persen
kebutuhan energi di seluruh Eropa.
Kini, Eropa menghasilkan energi angin dengan jumlah energi sekitar 35.000 megawatt
atau setara dengan tiga puluh lima pembangkit listrik tenaga batu bara (National Geographic,
Agustus 2005: 65). Hal ini jelas menjadi sebuah keuntungan besar bagi masyarakat luas. Karena
keuntungannya yang sedemikian besar, maka beberapa negara, di wilayah Eropa dan Amerika
Serikat, menggunakan teknologi ini.
Potensi energi angin untuk kebutuhan energi masa depan sangat menjanjikan. Ketika sel
fotovoltaik tidak mendapatkan sinar matahari, maka pasokan listrik akan terhambat, sedangkan
kincir angin relatif stabil pada semua cuaca karena tidak membutuhkan sinar matahari untuk
menghasilkan energi. Hal itu membuat kincir angin unggul satu langkah di depan sel fotovoltaik
dalam menghasilkan energi.
Para ilmuwan di Eropa dan Amerika Serikat menaruh harapan besar kepada sumber
energi angin sebagai sebuah cara menghadapi krisis energi di masa depan. Namun demikian
tidak semua masyarakat setuju dengan kincir angin sebagai sebuah penghasil energi alternatif,
ukuran kincir yang terlalu besar dan suara desing yang berisik membuat masyarakat di sekitar
proyek kincir angin cenderung menolaknya, padahal banyak sisi positif yang dapat dipetik dari
pemanfaatan energi ini.

Jika kita bisa membuat simulasi numerik aliran udara melintasi turbin angin dengan
rancangan tertentu misalnya aerofoil, jumlah blade (bilah), panjang chord, diameter dan lain
sebagainya, maka dengan menentukan kecepatan aliran udara di depan dan belakang turbin akan
dapat ditentukan berapa Thrust yang dihasilkan dan Daya Angin yang berhasil diserap Turbin
Angin. Thrust bersifat merugikan karena thrust yang mendorong menara penyangga turbin,
semakin besar trhust, maka menara penyangga juga harus kuat, sehingga biaya pembuatannya
akan mahal.
Semakin besar Daya (Power) yang diserap oleh turbin, maka efisiensi konversi energi turbin
akan semakin besar, artinya turbin yang dirancang sangat menguntungkan.

2.2 Cara Kerja Kincir Angin


GAMBAR 2.BAGIAN-BAGIAN KINCIR ANGIN
Cara kincir angin bekerja sangat sederhana yaitu:
 Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak
 Bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
 Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros ditingkatakan
dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
 Gearbox dihubungkan ke generator. generator merubah energi mekanik menjadi energi
listrik
 Dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya kemudian
baru didistribusikan ke konsumen
2.3 Merancang Generator Angin Skala Kecil
Generator bekerja dengan menggunakan prinsip magnetic induction dan bekerja dengan
prinsip left-hand rule , yaitu:
1. Thumb Finger determine the direction of motion of inductor
2. Fore Finger determine the direction of flux
3. Other Finger determine the direction of current flow
Generator diklasifikasikan menjadi 2:
1. Generator AC
2. Generator DC
Untuk membuat generator dengan tenaga angin sebagai sumber energinya. Prinsipnya
sederhana, 3 bilah kincir angin dibuat dengan sudut 120 derajat satu sama lain dan kemiringan
kurang lebih 12.75 derajat. Di titik pangkalnya, dipasang poros generator yang kemudian
terhubung dengan slip rings, stator, sikat, komutator, dan armature.
Angin yang berhembus akan memutar kincir sehingga poros akan ikut berputar dan
menyebabkan garis-garis fluks terpotong dan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan ini
menyebabkan arus mengalir. Namun,tegangan yang dihasilkan adalah tegangan AC, sehingga
dibutuhkan komutator untuk membuat arus yang mengalir adalah arus searah. Besarnya daya
yang dihasilkan sangat tergantung dari kecepatan putaran kincir, yang artinya sangat tergantung
dari kecepatan hembusan angin

2.4 Mekanisme Turbin Angin


Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabung- kan beberapa
turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui
kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin
angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis turbin dua bilah.
Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik
untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk
membuat listrik.
Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan
generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt.
Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau
pemompaan air.

2.5 Jenis Turbin Angin


Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan
turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk
dikembangkan. Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk
memompa air dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling-
baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah
angin yang paling tinggi kecepatannya.
Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer
jenis mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu
vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak
akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.
 Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak terhadap lingkungan sekitar, dampak yang
paling jelas adalah dambak visual,karena pembangkit istrik ini membutuhkan tempat yang luas
untuk skala besar.
 Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level emisi
karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering
diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.
 Penggunaan energi konvensional tenaga angin merupakan alternative sumber energi yang efektif
apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya angin tinggi.
anfaat energi panas bumisebagai salah satu energi alternatif ternyata belum begitu
populer di kalangan masyarakat. Mereka lebih mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Energi panas bumi juga dikenal dengan nama energi geothermal yang berasal dari bahasa
Yunani. Dalam bahasa Yunani kata “geo” memiliki arti bumi dan kata “thermal” memiliki arti
panas jadi ketika digabungkan kata geothermal memiliki arti panas bumi. Energi geothermal
sendiri dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar
fosil, energi geothermal merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit
gas rumah kaca.

Sumber energi panas bumi di Indonesia dapat kita temui di daerah dengan gunung berapi
yang masih aktif. Hingga saat ini Indonesia menempati posisi ketiga setelah Amerika dn
Filipina dalam hal pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi listrik. Di
Indonesia sendiri, energi panas bumi adalah salah satu kekayaan alam Indonesia yang
terbarukan, ramah lingkungan, dapat mendukung pembangunan rendah karbom dan juga
sangatlah sustainabel.

Manfaat Energi Panas Bumi dalam Kehidupan


Bumi memiliki sebuah pusat yang bersuhu sangat panas dan dapat menghancurkan batuan
dengan sangat mudah. Semakin jauh ke dalam suhunya akan semakin tinggi, dengan jarak
kurang lebih empat puluh meter saja, suhu bisa meningkat hingga 34o F.

Panas ini menghasilkan uap yang bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi. Jumlah panas
pada kedalaman 10.000 m menghasilkan energi yang besarnya 50.000 kali lebih besar dari
jumlah gas dan minyak di seluruh dunia. Manfaat energi panas bumi yang didapat dari
pusat bumi merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan.

Cara mengambil manfaat energi panas bumi adalah dengan mengebor bagian yang
menjadi lokasi panas bumi untuk membebaskan uap pada kedalaman tertentu. Selain itu
juga dibuat sebuah sumur injeksi, air dingin akan dipompakan ke dalam sumur tersebut. Air
tadi dialirkan melalui batu panas dan tekanannya berfungsi untuk mengeluarkan air lagi. Air
tersebut akan menjadi uap ketika berada di permukaan dan kemudian disaring serta
dibersihkan. Setelah itu, hasilnya bisa dipakai menggerakkan turbin yang memberikan
energi listrik.

Ada banyak kelebihan dan kekurangan yang dihasilkan oleh pemanfaatan energi panas
bumi. Salah satu kelebihan yang paling diunggulkan adalah bahwa energi ini sangat ramah
lingkungan. Dan pastinya pemerhati lingkungan akan sangat menyukainya. Selain itu,
Energi ini dikenal sangat bersih karena pada proses produksinya tidak menggunakan
bahan bakar fosil. Selain itu energi panas bumi juga tidak akan menimbulkan emisi gas
rumah kaca.

Manfaat energi panas bumi dapat dihasilkan secara terus-menerus karena energi panas
bumi terus dihasilkan melalui peluruhan zat radioaktif mineral yang ada di dalam bumi.
Energi ini dapat dihasilkan sepanjang musim secara tetap karena tidak memerlukan
penyimpanan energi. Ini sangat menguntungkan dibandingkan menggunakan energi
lainnya seperti energi angin atau energi matahari.

Apalagi pemeliharaannya tidak membutuhkan begitu banyak biaya. Namun energi panas
bumi juga memiliki beberapa kelemahan karena membutuhkan modal yang cukup banyak
untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi. Lokasi pengeboran pun tidak bisa
sembarangan. Tempat pengeboran harus berada di sekitar lempeng tektonik yang memiliki
temperatur tinggi akibat sumber panas bumi.

Di masa yang modern ini, energi panas bumi tidak hanya digunakan sebagai pembangkit
listrik saja, ternyata energi dari panas bumi juga dapat digunakan sebagai sarana yang lain
seperti untuk membantu pertumbuhan tanaman atau produk pertanian lainnya yang berada
di dalam rumah kaca selama musim dingin. Bahkan energi tersebut juga dapat
dimanfaatkan sebagai pemanas ruangan dan penjaga jalan atau trotoar agar tidak terlalu
licin.

Di masa depan energi panas bumi akan sangat membantu kita dalam banyak hal. Namun
kita juga harus tahu bahwa tidak di semua daerah memiliki lokasi yang berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai sumber energi panas bumi. Dengan semakin banyak dibutuhkannya
energi di zaman modern ini maka banyak sekali keuntungan yang kita dapatkan dengan
mengambil manfaat energi panas bumi.

Meskipun begitu ada beberapa kekurangan dari energi geothermal atau energi panas bumi.
Yang pertama kita tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di
sembarang lahan kosong di suatu tempat. Tempat terbaik untuk dijadikan sebagai tempat
pembangkit energi geothermal adalah tempat yang harus mengandung batu-batu panas.
Selain itu, batu-batuannya juga harus mudah untuk dibor ke dalam.

Hal tersebut sangatlah penting karena jika lubang dibor dengan cara yang tidak benar,
maka gas dan mineral yang ada di bawah tanah berpotensi membahayakan jika
menyembur dari bawah tanah. Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan pencemaran
lingkungan dan bahkan kekeringan.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)
Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari hasil reaksi nuklir
yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan alam semesta ini. Reaksi nuklir yang
masih terjadi secara alamiah di alam semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi
di matahari dan juga di bintang-bintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi fusi nuklir alami
tersebut menghasilkan panas berorde jutaan derajat celcius. Permukaan pada mulanya juga
memiliki panas yang sangat dahsyat, namun dengan berjalannya waktu (dalam orde milyard
tahun) suhu permukaan bumi mulai menurun dan akhirnya tinggal perut bumi saja yang masih
panas berupa magma dan inilah yang menjadi sumber energi panas bumi (Anonim, 1998).
Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Menurut Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi. Panas Bumi adalah sumber energi
panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas
lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi
dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Panas bumi banyak ditemui di
daerah yang memiliki banyak gunung berapi aktif, seperti Indonesia, Selandia Baru, Amerika
Serikat, Jepang, Filipina, Meksiko, dan Islandia. Panas bumi berasal dari dalam permukaan bumi
atau lebih tepatnya di bawah kerak bumi (astenosphere hingga lapisan mantel). Pada daerah
tersebut terdapat magma, yang sangat panas dan bersifat mobile, yang terbentuk dari lelehan
batuan secara alami. Magma juga berasal dari material radioaktif seperti uranium dan potassium.
Energi panas bumi ini sangatlah menjanjikan, karena selain renewable dan sustaible, kekuatan
energinya lebih besar dari minyak dan gas bumi. Karenanya, tidak heran jika energi panas bumi
ini mulai dikembangkan untuk mrnjadi energi alternatif (Anonim, 2014).
B. Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses
penambangan . Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar
serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas Bumi
merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber
energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
Panas Bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari reaksi peluruhan unsurunsur
radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi nuklir yang sama saat ini masih terjadi di
matahari dan bintang-bintang yang tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan panas hingga
jutaan derajat celcius. Pada kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang
dihasilkan bisa mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas
alam yang masih tersedia.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak
planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan
bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga berasal dari beberapa fenomena:
1. Peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi.
2. Panas yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi.
3. Efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi (wikipedia.org).
Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air (erat hubungan
dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak di atas kompor, setelah panas,
air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga terjadi pada pembentukan energi panas bumi.
Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau
batuan yang panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah
yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 – 250 C). Sehingga air tanah yang
terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat rekahan atau sesar yang
menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi dengan permukaan maka
pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita
jumpai adalah mata air panas, selain solfatara, fumarola, geyser yang merupakan contoh
manifestasi thermal yang lain.
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak
ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang
terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor
sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap
yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi inilah yang kita mamfaatkan dan kita
salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah energi listrik (tentunya ada proses-proses
lain sebelum uap memutar turbin) (Maryadi, 2012).
C. Jenis-Jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat dibumi terdapat dalam berbagai
bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis yaitu, hidrothermal, Hot dry
rocks, Geopressured dan magma. Energi panas bumi yang umum dimanfaatkan adalah sistem
hirothermal karena pada sistem hidrothermal pori-pori bataun mengandung air, uap, atau
keduanya dan reservoir umumnya terletak tidak terlalu jauh sehingga masih ekonomis untuk
diusahakan.
Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
1. Energi Panas Bumi Uap Basah
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut
bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin
generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia
dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang
harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis sumber
energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus
dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan turbin.
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang
pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas
dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk
memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk
menjaga keseimbangan air dalam tanah.
2. Energi Panas Bumi Air Panas
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
"brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air
panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa
sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya
dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap
untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat korosif, sehingga biaya
awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi terjadi
akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil
sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga
untukmemanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
D. Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat
dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi
dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas
bumi bagi kehidupan manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal
digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan
bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak
mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam
gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama
tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan
mendinginkan gedung di musim panas.
2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya tarik
tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi seperti air panas
maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses
pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu
sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang
cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan
pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa
dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki
oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di
Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan
dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas
bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam
tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi
listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut
terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami.
Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut harus di
ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang
disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga
terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi tenaga
listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan
berbasis geothermal, yaitu terdiri dari generator, turbin sebagai penggerak generator, heat
exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga teknologi panas bumi yang
digunakan untuk mengkonversi panas bumi menjadi energi listrik, yaitu :
1. Dry Steam Power Plants
Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam)
langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik.
Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoirmelalui
injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904
dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.
2. Flash Steam Power Plants
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750oC
dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut
dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara
cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk
mengaktifkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam Power Plants adalah
Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA.
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
Binary Cycle Power Plants menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua
teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas
yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas
bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger.
Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan
di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger
inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya
merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer. Keunggulan dari BCPP ialah
dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini
ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field,
USA.
E. Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi
Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas
rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga
geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik
berbahan bakar fosil. Sebagai sebuah sumber energi alternatif dan sumber energi terbarukan,
energi geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan. Layaknya energi lainnya, keunggulan
(kelebihan) dan kelemahan (kekurangan) energi geothermal (panas bumi) jamak, karena tidak
ada sumber energi benar-benar yang sempurna.
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh lebih
bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber energi ini
terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran (baikpencemaran
udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas,
cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti tenaga
surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang dihasilkan
dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage) karena dapat
dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak seperti
misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk
pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per
gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang
besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana
temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan tanah di
area sekitarnya.

Meskipun energi panas bumi mampu memperbaharui dirinya sendiri, namun diperlukan
perbaharuan secara cepat untuk dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat, kaenanya
dibutuhkan proses pembaharuan dalam pemanfaatan energi panas bumi tersebut. Di Indonesia,
proses pembaharuan energi panas bumi yang sering dilakukan yaitu dengan cara “hydrothermal
convection”. Proses ini terjadi dengan cara air dingin sisa pemanfaatan energy geothermal,
dimasukkan kembali ke dalam kerak bumi. Di kerak bumi air tersebut dipanaskan lagi secara
alami yang selanjutnya akan menjadi uap. Uap atau steam ini kemudian naik kembali ke
permukaan bumi. Proses yang sangat sederhana ini merupakan salah satu hal positif kenapa kita
harus segera menggunakan energi panas bumi ini pada pembangkit tenaga listrik.

BAB III

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Energi panas bumi adalah energi yang secara alami sudah terdapat di alam yang berupa
panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
2. Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui dan
berkelanjutan (renewable and sustainable).
3. Panas bumi adalah sumber energy yang terbentuk secara alami di bawah permukaan
bumi yang berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung
Panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.
4. Energi panas bumi dapat berupa hidrothermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma
5. Manfaat energi panas bumi diantaranya dapat menghasilkan energy listrik, penggunaan
geothermal secara langsung, dan pemanfaatan geothermal untuk pompa panas.
6. Kelebihan energi panas bumi antara lain merupakan energi yang bersih dan terbaharukan, tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan, bersifat konstan sepanjang musin serta tidak
membutuhkan lahan yang banyak dalam memproduksinya.
7. Kekurangan energi panas bumi antara lain biaya mahal, harus dibangun didaerah yang
bertemperatur dan memiliki ketersediaan panas bumi yang tinggi. Energi panas bumi juga dapat
mempengaruhi kestabilian tanah di area sekitar.

Makalah Energi Hidrogen Sebagai Energi Alternatif


Energi Hidrogen Sebagai Energi Alternatif
Muhammad Anwar Rahmanto

Jurusan Teknik Elektro Polines


Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA

Intisari
Salah satu bentuk energi terbarukan yang dewasa ini menjadi
perhatian besar pada banyak negara, terutama di negara maju
adalah hidrogen.
Hidrogen diproyeksikan oleh banyak negara akan menjadi
bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan dan lebih
efisien. Daya hidrogen terutama dalan bentuk sel bahan bakar
hidrogen (hydrogen fuel cells) menjanjikan penggunaan bahan
bakar yang tidak terbatas dan tidak polusi, sehingga
menyebabkan ketertarikan banyak perusahaan energi
terkemuka di dunia, industry otomotif maupun pemerintahan
Hasilnya antara lain energi yang bebas polusi (emisi yang
dihasilkan hanya air), tidak berisik, dan beroperasi pada
efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin \ pembakaran internal
ketika bahan bakar mulai dikonversi menjadi listrik.

Keywords— Hidrogen sebagai energi alternatif masa depan,


Hidorgen.

I. PENDAHULUAN
Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan
hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan
manusia sangat tergantung pada ketersediaan energi yang
cukup. Dewasa ini dan beberapa tahun ke depan, manusia
masih akan tergantung pada sumber energi fosil karena
sumber energi fosil inilah yang mampu memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam skala besar. Sedangkan sumber energi
alternatif /terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan
tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi
konvensional.
Di lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya
cadangan sumber energy fosil dan meningkatnya kerusakan
lingkungan akibat penggunaan energi fosil. Melihat kondisi
tersebut maka saat ini sangat diperlukan penelitian yang
intensif untuk mencari, mengoptimalkan dan menggunakan
sumber energi alternatif / terbarukan. Hasil penelitian tersebut
diharapkan mampu mengatasi beberapa permasalahan yang
berkaitan dengan penggunaan energi fosil. Salah satu bentuk
energi terbarukan yang dewasa ini menjadi perhatian besar
pada banyak negara, terutama di negara maju adalah hidrogen.
Hidrogen diproyeksikan oleh banyak negara akan menjadi
bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan dan
lebih efisien. Dimana suplai energi yang dihasilkan sangat
bersih karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi
selama berlangsungnya proses. Daya hidrogen terutama dalan
bentuk sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cells)
menjanjikan penggunaan bahan bakar yang tidak terbatas dan
tidak polusi, sehingga menyebabkan ketertarikan banyak
perusahaan energi terkemuka di dunia, industry otomotif
maupun pemerintahan. Teknologi sel bahan bakar ini dengan
begitu banyak keuntungan yang dijanjikan menimbulkan
gagasan "hydrogen economy" dimana hidrogen dijadikan
sebagai bentuk energi utama yang dikembangkan.

II. ISI
A. Hidrogen
Hidrogen (bahasa latin: hydrogenium, dari bahasa yunani:
hydro: air, genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel
periodik yang memiliki simbol h dan nomor atom 1. Pada
suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak
berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan
massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di
dunia. Hidrogen juga adalah unsur paling melimpah dengan
persentase kira-kira 75% dari total massa unsur alam semesta.
Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan
plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai
secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri
dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen
juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis,
namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada
produksi hidrogen dari gas alam.
Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam
adalah protium, yang inti atomnya hanya mempunyai proton
tunggal dan tanpa neutron. Senyawa ionic hidrogen dapat
bermuatan positif (kation) ataupun negatif (anion). Hidrogen
dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan
dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik.
Hidrogen sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana
banyak rekasi ini melibatkan pertukaran proton antar molekul
terlarut. Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom
netral yang persamaan schrödingernya dapat diselesaikan
secara analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom
hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam
perkembangan mekanika kuantum.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar
pada konsentrasi serendah 4% h2 di udara bebas. Entalpi
pembakaran hidrogen adalah -286 kj/mol. Hidrogen terbakar
menurut persamaan kimia:
2 h2(g) + o2(g) → 2 h2o(l) + 572 kj (286 kj/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai
perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api
dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °c. Lidah api
hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan
gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata
telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi
terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Kasus
meledaknya pesawat hindenburg adalah salah satu contoh
terkenal dari pembakaran hidrogen.
Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api
cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga
kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan
hidrokarbon. Dalam kasus kecelakaan hidenburg, dua pertiga
dari penumpang pesawat selamat dan kebanyakan kasus
meninggal disebabkan oleh terbakarnya bahan bakar diesel
yang bocor.
H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator
lainnya. Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu
kamar dengan klorin dan fluorin, menghasilkan hidrogen
halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida.
Hidrogen adalah unsur yang paling melimpah di alam
semesta ini dengan persentase 75% dari barion berdasarkan
massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom.
Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di
bintang-bintang dan planetplanet gas raksasa. Awan molekul
dari h2 diasosiasikan dengan pembentukan bintang. Hidrogen
memainkan peran penting dalam pemberian energi bintang
melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur cno.
Di seluruh alam semesta ini, hidrogen kebanyakan
ditemukan dalam keadaan atomic dan plasma yang sifatnya
berbeda dengan molekul hidrogen. Sebagai plasma, elektron
hidrogen dan proton terikat bersama, dan menghasilkan
konduktivitas elektrik yang sangat tinggi dan daya pancar
yang tinggi (menghasilkan cahaya dari matahari dan bintang
lain). Partikel yang bermuatan dipengaruhi oleh medan
magnet dan medan listrik. Sebagai contoh, dalam angin surya,
partikel-partikel ini
Berinteraksi dengan magnetosfer bumi dan mengakibatkan
arus birkeland dan fenomena aurora. Hidrogen ditemukan
dalam keadaan atom netral di medium antarbintang. Sejumlah
besar atom hidrogen netral yang ditemukan di sistem
lymanalpha teredam diperkirakan mendominasi rapatan
barionik alam semesta sampai dengan pergeseran merah z=4.
Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada
dalam keadaan gas diatomik, h2. Namun, gas hidrogen
sangatlah langka di atmosfer bumi (1 ppm berdasarkan
volume) oleh karena beratnya yang ringan yang menyebabkan
gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi. Walaupun demikian,
hidrogen masih merupakan unsur paling melimpah di
permukaan bumi ini. Kebanyakan hidrogen bumi berada
dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti
hidrokarbon dan air. Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa
jenis bakteri dan ganggang.
2. Fuel cells ( sel bahan bakar )
Di zaman modern seperti sekarang ini, listrik bukanlah hal
yang baru lagi bagi kita. Energi multifungsi ini sangat
berperan besar dalam kehidupan. Terutama untuk manusia.
Bahkan mungkin, kita tak akan bisa hidup walau sehari tanpa
listrik. Sebaliknya, hal itu tidak berlaku pada zaman dulu,
ketika listrik belum ditemukan. Penerangan di malam hari saja,
saat itu sudah cukup dengan mengandalkan api. Beruntung,
kita hidup di zaman yang canggih seperti sekarang. Segala alat,
sarana, dan prasarana penunjang dan pemanja hidup sudah
lengkap tersedia. Tentu kita masih ingat bagaimana evolusi
energi listrik terjadi hingga seperti sekarang. Salah satu
tahapnya adalah penggunaan accumulator atau yang biasa kita
sebut sebagai accu atau aki. Alat penghasil listrik ini dulu
sering kita jumpai sebagai penghidup televisi.
Seorang berkebangsaan inggris yang bernama sir william
robert grove, manusia pertama pembuat alat sederhana yang
belakangan disebut sebagai fuel cell. Seorang hakim
pengadilan, penemu, dan ahli fisika lahir tanggal 11 juli 1811
di swansea, south wales dan meninggal di london pada tanggal
1 agustus 1896. Setelah menyelesaikan pendidikan privatnya,
grove masuk brasenose college, oxford hingga mendapatkan
gelar b.a. Di tahun 1832. Beliau juga belajar hokum pada
lincoln inn. Kariernya dalam bidang ilmu pengetahuan
dimulai sejak dia membuat voltaic battery yang dijelaskannya
pada pertemuan the british association for the advancement of
science di tahun 1839. Fuel cell yang dibuatnya terdiri atas
elektrolit asam, keeping platina serta tabung gas oksigen dan
hidrogen, dan menggunakan prinsip reaksi balik terbentuknya
air, di mana hidrogen dan oksigen akan bereaksi dalam larutan
asam dan menghasilkan air dan listrik dengan arus sebesar 12
ampere dan tegangan 1,8 volt. Sel ini kemudian disebut
sebagai grove`s battery atau baterai grove atau sel grove.
Sejak saat itu sel groove banyak digunakan. Akan tetapi,
karena listrik yang dihasilkan sedikit dan tidak mencukupi lagi
untuk kebutuhan listrik yang semakin besar, lambat laun sel
grove mulai tergeser. Namun, sel grove tetap menjadi dasar
acuan pengembangan fuel cell selanjutnya. Temuan-temuan
fuel cell selanjutnya bermunculan. Di tahun 1889, kata fuel
cell
Pertama kali diperkenalkan oleh ludwig mond dan charles
langer yang mencoba membuat fuel cell yang dipakai untuk
industri batu bara. Walaupun sumber lain ada juga yang
mengatakan bahwa kata fuel cell pertama kali dipakai oleh
william white jaques. Jaques juga adalah peneliti pertama
yang memakai asam fosfat sebagai elektrolit.
Di tahun 1920 penelitian fuel cell di jerman membuka jalan
bagi pembuatan siklus karbonat dan fuel cell oksida padat
seperti yang ada sekarang ini. Di tahun 1932, seorang insinyur
francis t. Bacon memulai penelitian penting dalam fuel cell.
Dulunya fuel cell menggunakan elektroda platina dan asam
sulfat sebagai elektrolit di mana platina sangat mahal dan
asam sulfat sangat korosif (membuat cepat berkarat). Di sini
bacon mengembangkan katalis platina yang sangat mahal itu
dengan sel oksigen dan hidrogen yang memakai elektrolit
alkali yang tidak korosif serta elektroda yang tidak mahal.
Penelitiannya berlangsung hingga tahun 1959.
Dalam pendemonstrasian model desainnya menghasilkan
5.000 watt yang dapat menghidupkan mesin pengelas. Fuel
cell tersebut akhirnya disebut sebagai bacon cell.
Seorang insinyur allis-chalmers manufacturing company,
di bulan oktober tahun 1959 mendemonstrasikan 20 traktor
bertenaga kuda yang merupakan mesin pertama menggunakan
fuel cell.
Sebuah produsen alat elektronik terkenal di amerika,
selama tahun 1960-an memproduksi tenaga listrik berbasis
fuel cell untuk nasa sebagai tenaga pesawat ruang angkasanya
yaitu gemini dan apollo. Sistem fuel cell yang dipakai dalam
alat ini berdasar pada sel bacon. Sampai sekarang, tenaga
yang dipakai dalam pesawat ruang angkasa tetap memakai
fuel cell karena dengan fuel cell energi yang dipakai tidak
terlalu ribet seperti baterai atau tenaga nuklir yang cukup
riskan. Dalam hal penelitian teknologi fuel cell, nasa telah
mendanai lebih dari 200 riset.
Bus yang memakai teknologi fuel cell pertama kali
diluncurkan pada tahun 1993 dan untuk mobil biasa di eropa
dan amerika kini telah banyak dipakai. Sejumlah produsen
mobil mewah dan produsen mobil kelas menengah juga mulai
mengembangkan mobil yang memakai fuel cell ini, sejak
tahun 1997.
Sejak saat itu bermunculan temuan-temuan yang lebih
mutakhir tentang mobil yang bertenaga fuel cell ini. Promosi
yang dilakukan besar-besaran dengan mengedepankan ramah
dan amannya emisi yang dihasilkan kendaraan sehingga
lingkungan yang bebas polusi dan takkan mengganggu
lingkungan, kemudian juga dapat diperbaruinya bahan bakar
yang akhirnya mengurangi pemakaian bbm.
Ditambah lagi bermunculannya tempat-tempat penjualan
bahan bakar ini, seperti adanya pom-pom hidrogen. Tak hanya
itu, teknologi fuel cell yang ditemukan juga menjadi bervariasi,
seperti ditemukannya fuel cell yang lebih efisien dalam
menghasilkan gas hidrogen hingga jumlahnya semakin
berlipat. Teknologi ini bahkan melibatkan proses fermentasi
oleh mikroba yang sebelumnya sangat mustahil sekali di
dalam produksi bahan bakar.
Teknologi ini berkembang sejak tahun 2.000 yang kita
kenal sebagai mfc atau microbial fuel cell. Mfc ini selain
menghasilkan hidrogen yang banyak hingga 4 kali lipat dari
fuel cell biasa, substrat yang dipakai mikroba dalam
berfermentasi adalah limbah rumah tangga, industri ataupun
limbah pertanian yang tidak terpakai sehingga selain yang
dihasilkan adalah gas hidrogen juga didapatnya produk akhir
berupa air bersih yang tentu saja dapat dipakai untuk berbagai
macam kebutuhan.
Dan jelas hal ini bisa mengurangi sejumlah dana yang
dipakai untuk pembersihan air limbah. Walaupun memang
mfc ini belum dapat dipakai di dalam menghidupkan mobil
seperti fuel cell sebelumnya, sejumlah pakar peneliti merasa
optimistis hal itu dapat terwujud karena penelitian ke arah itu
sedang dalam pengembangan

3. Hidrogen sebagai sel bahan bakar (hydrogen fuel cells) :


sumber energy masa depan
Wikipedia (2006) menyatakan laju pertumbuhan
penggunaan hidrogen di dunia saat ini adalah 10% per tahun
dan terus meningkat. Untuk tahun 2004, produksi hydrogen
dunia mencapai 50 juta metrik ton (million metric tons-mmt)
atau setara dengan 170 juta ton minyak bumi. Diharapkan
pada tahun 2010 sampai 2020, laju penggunaan hidrogen bisa
menjadi dua kali lipat dari laju penggunaan saat ini. Industri di
usa sendiri telah menghasilkan 11 juta metrik ton hidrogen per
tahun dan nilai ini setara dengan energi termal sebesar 48 gw.
Jumlah hidrogen tersebut dihasilkan dengan proses reforming
gas alam (5% dari total kebutuhan gas alam nasional) dan
melepaskan 77 juta ton co2 per tahun (world nuclear
association, august 2007).
Diperlukan metode baru untuk menghasilkan hidrogen
tanpa melepaskan co2 ke atmosfer.
Hidrogen bukanlah sumber energi (energy source)
melainkan pembawa energy (energy carrier), artinya hidrogen
tidak tersedia bebas di alam atau dapat ditambang layaknya
sumber energi fosil. Hidrogen harus diproduksi. Produksi
hidrogen dari h2o merupakan cara utama untuk mendapatkan
hidrogen dalam skala besar, tingkat kemurnian yang tinggi
dan tidak melepaskan co2. Kendala utama metode elektrolisis
h2o konvensional saat ini adalah efisiensi total yang rendah
(~30%), umur operasional electrolyzer yang pendek dan jenis
material yang ada di pasaran masih sangat mahal. Kendala-kendala tersebut membuat
hidrogen belum cukup ekonomis
untuk dapat bersaing dengan bahan bakar konvesional saat ini.
Kegunaan hydrogen fuel cells transportasi
1) Digunakan untuk bis di los angeles, chicago, vancouver
dan jerman
2) Prototipe hampir semua perusahaan otomoif di u.s dan
pasar global
3) Pembangkit tenaga
4) Digunakan di perumahan dan perkantoran
5) Digunakan dalam aplikasi kendaraan militer
Kinerja hydrogen fuel cell serupa seperti aki (accu), hanya
saja reaksi kimia penghasil tenaga listrik ini menggunakan
hidrogen dan oksigen yg bereaksi dan mengalir seperti aliran
bahan bakar melalui sebuah motor bakar. Namun tidak ada
pembakaran dalam proses pembangkit listrik ini.dengan
demikian limbah dari proses ini hanyalah air murni yang aman
untuk dibuang.
1) Hidrogen (yang ditampung dalam sebuah tabung khusus)
dialirkan melewati anoda, dan oksigen/udara dialirkan
pada katoda
2) Pada anoda dengan bantuan katalis platina pt hidrogen
dipecah menjadi bermuatan positif (ion/proton), dan
negatif (elektron)
3) Membran di tengah-tengah anoda-katoda kemudian
hanya berfungsi mengalirkan proton menyebrang ke
katoda
4) Proton yang tiba di katoda bereaksi dengan udara dan
menghasilkan air
5) Tumpukan elektron di anoda akan menjadi energi listrik
searah yang dapat menyalakan lampu.
Namun ada hal yang sangat penting yang harus dimengerti
mengenai hidrogen fue lcell ini bahwa tidak ada sumber
hidrogen di alam. Berikut beberapa metode dan pembahasan
dalam proses menghasilkan hidrogen:
Steam reforming:
Ch4(g) + h2o(g)→ co(g) + 3h2(g) + energi
Steam reforming melibatkan proses pembakaran gas alam
untuk memperoleh hidrogen. Hidrogen dapat dihasilkan oleh
pabrik yang energi utamanya masih menggunakan bahan
bakar fosil (minyak, gas ataupun batubara) . Akan tetapi co2
hasil pembakaran di industri penyedia hidrogen fuel cell
seperti di beberapa pabrik di amerika serikat dan uni-eropa
memanfaatkan reservoir bawah tanah dengan menginjeksikan
co2 kedalam pori-pori batuan. Handling co2 ini dianggap
lebih ramah lingkungan dibandingkan pembakaran pada mesin
transportasi yang dibuang bebas di udara.
Dengan demikian hydrogen fuel cell dianggap sebagai
salah satu cara untuk mempermudah mengelola co2 akibat
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak,gas dan
batubara). Sehingga yang harus diperhatikan adalah dimana
terdapat pabrik penghasil hidrogen ini, maka disana terdapat
penanganan co2 hasil pembakaran. Apabila terjadi kebocoran
reservoir, maka akan sama dampaknya dengan melepas
limbah co2 di alam bebas. Disinilah risiko penggunaan
hidrogen dalam aspek lingkungan. Harus selalu diingat bahwa
hidrogen tetap hanya berfungsi sebagai “distributor energi”
(energy carrier) seperti energi listrik yg ditransmisikan
melalui kabel.
Combustible fuel engine (carbon based) yang dianggap
efisien, rata-rata memiliki efisiensi dibawah 40%. Banyak
sekali panas yang hilang ketika merubah energi kimia (fuel)
menjadi energi gerak. Sehingga efisiensi energi didalam
combustible fuel engine (motor bakar) sangat rendah. Ketika
dipakai untuk menghasilkan listrik fuel (bbm) akan sangat
banyak yg dipakai. Fuel cell memiliki efisiensi yang cukup
tinggi hingga mencapai angka diatas 70%. Nah, kalau saja kita
dapat menghasilkan gas hidrogen, barulah dengan fuel cell
akan diperoleh efisiensi energi yg lebih baik.
Untuk saat ini proses pembuatan hidrogen dari minyak
bumi (energi fosil) hingga diperoleh listrik oleh fuel cell
masih memerlukan biaya yang sangat mahal, dan juga masih
mensisakan emisi karbon saat memproduksi “hydrogen fuel”
ini. Sehingga usaha untuk menghemat energi ini masih
memerlukan biaya tambahan.
Carbon monoxide (water shift gas reaction):
Co(g) + h2o(g)→ co2(g) + h2 + energi
Pada proses ini, oksigen dari molekul air distripping
(dilucuti) dan kemudian di ikat membentuk molekul
karbondioksida, dan membebaskan hydrogen.
Elektrolisis air:
2h2o(aq)→ 2h2(g) + o2(g)
Hidrogen dapat diperoleh dari proses hidrolisis dari air.
Namun, karena energi listrik dibutuhkan selama
berlangsungnya proses, sangat sedikit hidrogen yang
diproduksi menggunakan metode ini yaitu hanya sekitar 4 %.
Bahan bakar dari air sebetulnya bukan merupakan sesuatu
yang baru. Seorang berkebangsaan swiss, isaac de rivaz
(1752-1828), di tahun 1805 pernah merancang dan membuat
mesin pembakaran internal (internal combustion engine) yang
didapat dari proses penguraian (elektrolisa) air. Memang
mesin tersebut tidak sempurna. Namun demikian, pada saat itu
di mana bahan bakar fosil belum ditemukan merupakan suatu
lompatan teknologi yang luar biasa. Mulai dari sinilah evolusi
mengenai berbagai temuan tentang pemanfaatan air untuk
menjadi bahan bakar berkembang sampai pada penemuan
profesor yull brown dari sydney, australia, di tahun 1974.
Profesor brown berhasil menemukan campuran sempurna gas
hidrogen dan oksigen yang didapatinya melalui suatu proses
elektrolisa air (hidrolisa) yang tidak membutuhkan energi
listrik terlalu besar, bahkan menghasilkan daya ledakan yang
cukup besar yang dapat dimanfaatkan dalam mesin bakar.
Profesor brown kemudian menamakan campuran gas yang
eksplosif tadisebagai gas brown (brown gas).
Temuan gas brown ini dimanfaatkan lebih jauh kemudian
di dekade 90an, oleh penemu dari ohio amerika serikat
bernama stanley meyer. Meyer berhasil membuat mobil vw
buggy dengan menggunakan bahan bakar 100% dari air.
Air dalam keadaan alami banyak sekali ragam fasanya.
Yang jelas air secara alami dalam bentuk apa pun tidak dapat
dibakar. Hidrogen atau gas brown yang didapat dari
penguraian airlah yang sebetulnya dapat dimanfaatkan
menjadi bahan bakar. Apalagi gas brown merupakan
campuran dari hidrogen yang eksplosif dan oksigen yang
sangat dibutuhkan dalam setiap proses pembakaran. Jadi
sebetulnya terdapat dua proses untuk memanfaatkan air
sebagai bahan bakar. Yang pertama tentunya proses
penguraian air menjadi gas brown. Kemudian yang kedua
adalah pembakaran gas brown itu sendiri yang menghasilkan
energi. Selain dari energi, hasil pembakaran gas brown juga
menghasilkan uap air dan tidak memproduksi gas-gas polutan
berbasis karbon.
Yang selalu menjadi dilema adalah energi yang diperlukan
untuk menjalankan proses pertama dan energi yang dihasilkan
oleh proses tahap kedua. Jika kemudian energy yang
dibutuhkan untuk menjalankan proses yang pertama lebih
besar dari yang dihasilkan di tahap kedua, maka sama sekali
tidak terjadi energi tambahan. Yang ada tentunya adalah
energi yang hilang (energy loss). Jika, demikian tidak ada
maknanya
Menjalankan kedua proses tersebut. Namun, sangat dapat
dibuktikan secara ilmiah bahwa gas brown menghasilkan
energi yang besar dalam proses pembakarannya. Selain
daripada dengan cara yang tepat energi yang dibutuhkan
adalah sangat kecil untuk memproduksi gas brown dari
penguraian air. Sampai dewasa ini, berbagai perdebatan dan
perbedaan pendapat masih tetap mewarnai seputar eksploitasi
gas brown ini. Yang pro sangat yakin dengan manfaat dan
penggunaannya. Sedangkan yang kontra sangat menentang
dan mengklaim bahwa pemakaian gas brown ini hanya untuk
tipuan belaka.yang jelas stanley meyer telah berhasil
mengeksploitasi gas brown dari penguraian air untuk bisa
menjalankan kendaraan vw buggy-nya.
Bahkan belakangan ini perusahaan dari jepang bernama
genepax, memperkenalkan mobil kecil ciptaannya yang
berbahan bakar air, yang dapat dipacu dengan kecepatan 60-70 km/jam. Sungguh
mengagumkan. Dengan harga minyak
bumi yang tinggi dan ancaman krisis finansial global, energi
akan menjadi suatu sektor yang sangat penting dan sensitif.
Sudah sepatutnya pemerintah segera mengerahkan para
cendekiawannya untuk melakukan penelitian yang serius
dengan energi alternatif, termasuk bahan bakar dari air.
Produksi hidrogen dengan elektrolisis h2o suhu tinggi
(high temperature electrolysis) merupakan metode yang baru
dan sedang dalam proses pengembangan.
Metode ini dilakukan guna meningkatkan efisiensi
elektrolisis h2o. Ketika suhu elektrolisis h2o sekitar 900 oc,
maka efisiensi total produksi hidrogen bisa mencapai 55%.
Herring (2004) telah melakukan penelitian high
temperature electrolysis (hte) dengan menggunakan solid
oxide electrolyzer dengan elektrolit jenis yttria-stabilized
zirconia dan reaktor nuklir jenis htgr (helium turbine gas
reactor).
Hasil penelitian ini memperlihatkan semakin besar energi
panas yang dapat digunakan untuk proses hte maka kebutuhan
energi listrik dapat dikurangi. Selain itu, semakin besar suhu
yang mampu dihasilkan reaktor nuklir maka akan
meningkatkan efisiensi proses hte.
Penelitian terkait:
Para peneliti di ohio state university telah menemukan cara
memproduksi hydrogen dengan memanfaatkan cangkang telur.
Cangkang telur digunakan untuk menyerap karbon dioksida
dari sebuah reaksi yang menghasilkan bahan bakar hidrogen.
Proses ini juga menghasilkan membran yang mengandung
kolagen dari bagian dalam cangkang. Kolagen ini nantinya
bisa dikomersilkan. L.s. Fan, professor kimia dan
biomolekuler dari universitas ohio, mengungkapkan bahwa
dirinya bersama
Mahasiswa doktoralnya, mahesh iyer, memperoleh gagasan
tersebut ketika sedang mencoba mengembangkan metode
produksi hidrogen yang disebut reaksi pemisahan air-gas.
Dengan metode ini bahan bakar fosil seperti batu bara
digasifikasi sehingga menghasilkan gas karbon monoksida,
yang kemudian dicampurkan dengan air untuk menghasilkan
karbon dioksida dan hidrogen.
”kunci untuk menghasilkan hidrogen murni adalah dengan
memisahkan karbon dioksida,” tutur fan. “dalam rangka
membuatnya sangat ekonomis, kita membutuhkan cara
berpikir baru, sebuah skema proses baru.” Hal itu menuntun
mereka ke cangkang telur, yang paling banyak mengandung
kalsium karbonat -salah satu material yang paling “absorbent”.
Ini adalah kandungan yang umum terdapat dalam suplemen
kalsium dan antasida. Dengan proses pemanasan, kalsium
karbonat menjadi kalsium oksida, yang kemudian akan
menyerap gas-gas asam, seperti karbon dioksida.
Dalam laboratorium, fan dan koleganya
mendemonstrasikan bahwa cangkang telur yang digiling bisa
digunakan pada reaksi pemisahan air-gas. Menurut fan,
kalsium karbonat (kandungan utama telur) menangkap 78
persen dari seluruh berat karbon dioksida. Itu berarti bahwa
dari jumlah karbon dioksida dan cangkang telur yang sama,
cangkang akan menyerap 78 persen karbon dioksida. Ini
menjadikannya penyerap karbon dioksida paling efektif yang
pernah diuji.
Para pakar energi yakin bahwa hidrogen akan menjadi
sumber listrik penting di masa depan, terutama dalam bentuk
fuel cell. Namun terlebih dulu para peneliti harus
mengembangkan cara yang murah untuk menghasilkan
hidrogen dalam jumlah yang banyak -dan itu berarti mencari
cara untuk memecahkan masalah dengan produk sampingan
reaksi kimia yang menghasilkan gas.

III.PENUTUP
Keuntungan energi hidrogen antara lain bebas polusi (emisi
yang dihasilkan hanya air), tidak berisik, beroperasi pada
efisiensi yang lebih tinggi daripada mesin \ pembakaran
internal ketika bahan bakar mulai dikonversi menjadi listrik.
Sedangkan kerugian energi hidrogen dimana saat ini harganya
lebih mahal daripada sumber energi yang lain, infrastruktur
yang ada saat ini belum dibuat untuk mengakomodasi bahan
bakar hidrogen, proses ekstraksi hydrogen membutuhkan
bahan bakar fosil sehingga menyebabkan polusi, dan hidrogen
sulit dalam penyimpanan dan distribusi. Hidrogen sangat
potensial sebagai energi bahan bakar yang mendukung
penciptaan lingkungan yang bersih dan juga mengurangi
ketergantungan mengimport sumber energi. Sebelum energi
memainkan peranan yang besar dan menjadi alternatif banyak
Fasilitas dan sistem yang harus dipersiapkan, seperti
fasilitas untuk memproduksi hidrogen, penyimpanan dan
pemindahannya. Konsumen akan membutuhkan bahan bakar
yang ekonomis, teknologi dan pengetahuan dalam
penggunaan bahan bakar ini secara aman.
Perlu diperhatikan bahwa fuel cell (hydrogen fuel) ini
sendiri sangat ramah lingkungan, namun dalam memproduksi
bahan bakar masih harus banyak yang diperhatikan. Secara
keseluruhan sangat mungkin terjadi penghematan energi.
Walaupun sisi ramah lingkungannya masih hanya di sisi
pemanfaatan, bukan pembuatan fuel hydrogen. Dalam dekade
mendatang dengan harga minyak yang melangit serta
kesadaran efisiensi energi, maka teknologi hidrogen (fuel cell)
akan menjadi sangat penting. Dengan hidrogen kita akan
mencapai visi dalam penciptaan keamanan, kebersihan,
sumber energi yang melimpah serta menghasilkan sumber
energi masa depan!!!
PEMBAHASAN

2.1 Jenis Klasifikasi Batubara

2.1.1 Batubara sebagai Energi

Istilah batubara merupakan hasil terjemahan dari “coal”. Disebut batubara

mungkin karena dapat terbakar seperti halnya arang kayu. Defenisi dari batubara

itu sendiri menurut Muchjidin (2005).

“Batubara adalah batuan sedimen yang secara kimia dan fisika adalah

heterogen dan mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen sebagai

unsur utama dan belerang serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain, yaitu

senyawa organik pembentuk “ash” tersebar sebagai partikel zat mineral dan

terpisah-pisah di seluruh senyawa batubara. Beberapa jenis batu meleleh dan

menjadi plastis apabila dipanaskan, tetapi meninggalkan residu yang disebut

kokas. Batubara dapat dibakar untuk membangkitkan uap atau dikarbonisasikan

untuk membuat bahan bakar cair atau dihidrogenisasikan untuk membuat metan.

Gas sintetis atau bahan bakar berupa gas dapat diproduksi sebagai produk

utama dengan jalan gasifikasi sempurna dari batubara dengan oksigen dan uap

atau udara dan uap”.

Dari defenisi yang lengkap ini salah satunya adalah selain batubara dapat

dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit uap di PLTU, beberapa jenis

batubara juga dapat diubah menjadi bahan bakar minyak melalui cara pencairan

batubara atau tersebut liquifaksi (coal liquiefaction).

Pemakaian batubara sebagai energi telah dilakukan pada abad 19 yaitu

untuk menggerakkan lokomotif dan mesin uap. Perkembangan selanjutnya tahun

1949 di Pengaron sebuah dusun di sepanjang Sungai Mahakam (Kaliman Timur)

oleh perusahaan Belanda “Oost Borneo Ma’atsc Happij” dioperasikan tambang

batubara.
2.1.2 Sumber Daya Batubara

Batubara makin hari makin menjadi komoditas yang penting karena

meningkatnya kebutuhan energi. Tahun 1999 sumber daya batubara mencapai

38,9 miliar ton dan hasil survey sampai tahun 2003 sumber daya batubara

mencapai 57,85 miliar ton dan angka ini akan bertambah karena masih terus

dilakukan ekplorasi di daerah yang baru. Sumber daya batubara Indonesia

terdapat di Sumatera 45 persen, Kalimantan 54 persen, sisanya adalah Jawa,

Sulawesi dan Irian Jaya.

2.2 Pemanfaatan Batubara

Dewasa ini penggunaan batubara di dalam negeri adalah sebagai sumber

energi panas dan bahan bakar, terutama dalam pembangkit tenaga listrik dan

industri semen serta dalam jumlah yang terbatas pada industri kecil, seperti

pembakaran batu gamping, genteng , sebagai reduktor dan industri pelabuhan

timah dan nikel. Selain itu batubara Indonesia digunakan untuk ekspor ke

berbagai negara antara lain Afrika, Eropa , Amerika dan Asia (Jepang, Taiwan,

Hongkong, Korea) dan lain-lain. Pemakaian batubara terbesar sesuai urutannya

adalah PLTU yang menggunakan bahan bakar batubara, disusul oleh industri

aemen yang secara keseluruhan telah beralih ke batubara, kemudian industri

kimia, kertas, metalurgi, briket batubara dan penggunaan industri kecil lainya.

Penggunaan batubara untuk PLTU pada tahun 1999 sebesar 26,9 juta ton, tahun

2004 sebesar 61,5 juta ton dan sampai tahun 2008 perkiraan pemakaian

batubara mencapai 71,8 juta ton. Sedangkan produksi batubara Indonesia

sampai tahun 2006 sebesar 160,4 juta ton, ekspor 120,8 juta ton dan pemakaian

dalam negeri 35,95 juta ton dengan total produksi 156,75 juta ton.

2.2.1 Batubara Sebagai Bahan Bakar Minyak


Secara umum batubara Indonesia termasuk bahan bakar. Pengubahan

batubara dapat dilakukan melalui dua cara yaitu melalui pembuatan gas atau

gasifikasi dan pencairan batubara atau liquifaksi (coal liquefaction). Dalam

proses gasifikasi semua gas organik dalam batubara diubah ke dalam bentuk gas

terutama karbonmonoksida, karbondioksida dan hidrogen. Gas ini kemudian

dapat diubah menjadi bahan-bahan kimia seperti pupuk dan metanol.

Proses liquifaksi tujuannya adalah mengubah batubara menjadi minyak.

Penelitian oleh SASOL (perusahaan yang mengurusi pencairan batubara) di

Afrika Selatan telah berhasil mengubah batubara menjadi minyak (Gasoline,


Diesel, Jet Fuel ), gas maupun bahan kimia lainnya sehingga Afrika Selatan telah

“survive” mengatasi masalah BBM 50 persen kebutuhan BBM Afrika dipasok dari

Pabrik Pencairan Batubara sementara SASOL sendiri terdaftar di bursa efek

Afrika Selatan dan New York. Produksi SASOL sekitar 150.000 barel/hari.

Pemerintah Indonesia pada tahun 2004 lalu telah mempunyai rencana

untuk membangun pilot plant untuk program pencairan batubara di Cirebon

(Jawa Barat). Maksud dari pilot plant ini adalah sebagai uji coba dan sekaligus

untuk meyakinkan semua pihak bahwa program pencairan batubara ini dapat

dilakukan. Teknologi yang akan digunakan adalah teknologi Improve Brown Coal

Liquefaction (IBCL) yang dikembangkan oleh Jepang. Sementara Jepang sendiri

sudah membangun pilot plant dengan teknologi ini untuk 50 ton/hari di Victoria,

Australia.

Pada tahun 2002 pemerintah China telah mengambil keputusan penting,

yaitu tidak akan menggantungkan diri pada impor minyak mentah. Sebagai

pengganti impor minyak mentah, pemerintah China membuat program pencairan

batubara. Untuk mewujudkan program ini perusahaan terbesar di China Shen

Hua Group menggandeng perusahaan Amerika Headwaters Technology

Innovation (HTI) untuk pencairan batubara secara langsung melalui teknologi

yang dikembangkan oleh HTI.


2.3 Penyebaran Batubara

Batubara merupakan sumber energi masa depan ( Heriawan 2000).


Batubara merupakan batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar berasal dari

tumbuhan, berwarna coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena

proses fisika dan kimia yang mengakibatkan pengkayaan kandungan karbonnya

(Wolf 1984 dalam Anggayana 1999).

Penyebaran endapan batubara di Indonesia ditinjau dari sudut geologi


sangat erat hubungannya dengan penyebaran formasi sedimen yang berumur

tersier yang terdapat secara luas di sebagian besar kepulauan di Indonesia.

Batubara di Indonesia dapat dibedakan tiga jenis berdasarkan cara

terbentuknya.

Pertama, batubara paleogen yaitu endapan batubara yang terbentuk pada

cekungan intramontain terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara,

Sulawesi Selatan, dan sebagainya.

Kedua, batubara neogen yakni batubara yang terbentuk pada cekungan

forelandterdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan.

Ketiga, batubara delta, yaitu endapan batubara di hampir seluruh Kalimantan

Timur (Anggayana 1999).

Menurut Amri (2000) formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta

ha di Indonesia, meliputi 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian

Jaya dan Jawa. Dari jumlah cekungan tersebut baru 13 cekungan dengan luas

sekitar 74 juta ha (sekitar 25%) yang sudah diselidiki. Sementara cekungan yang

telah dilakukan penyelidikan terbatas sampai pada tahap penyelidikan umum,

eksplorasi maupun eksploitasi baru 3% atau seluas 2,22 juta ha.

Oleh karena itu perlu ditingkatkan penyelidikan tentang keberadaan

batubara tersebut. Salah satu metoda gofisika yang dapat digunakan untuk
memperkirakan keberadaan batubara adalah metoda geolistrik tahanan jenis.

Metoda ini merupakan salah satu metoda geofisika yang dapat memberikan

gambaran susunan dan kedalaman lapisan batuan, dengan mengukur sifat

kelistrikan batuan (Priyanto 1989 dalam Kalmiawan et al, 2000).

Selanjutnya Loke (1999a) mengungkapkan bahwa survey geolistrik metoda

resistivitas mapping dan sounding menghasilkan informasi perubahan variasi

harga resistivitas baik arah lateral maupun arah vertikal. Dalam penelitian ini

dilakukan pemodelan berskala laboratorium untuk mengukur tahanan jenis

beberapa sampel batubara dari Tambang Air Laya dengan peringkat yang
berbeda (Heriawan 2000).

2.4 Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang

danoleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,

coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas

dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks

dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam

penampilan, komposisi, dan kemurniannya.

2.4.1 Komposisi
Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang

kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin,aspal, dll.

Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.

Empat alkana teringan- CH4 (metana), C2H6 (etana), C3H8 (propana), dan

C4H10 (butana) - semuanya adalah gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C,

-42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1° F).
Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan

mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut,

cairan pencuci kering (dry clean), dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari

C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak

tanah terbuat dari rantai di wilayah C10

Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat (termasuk Vaseline®) berada

di antara C16 sampai ke C20.

Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari "lilin, kemudian tar, dan

bitumen aspal.

Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius:

 minyak eter: 40 - 70 °C (digunakan sebagai pelarut)

 minyak ringan: 60 - 100 °C (bahan bakar mobil)

 minyak berat: 100 - 150 °C (bahan bakar mobil)

 minyak tanah ringan: 120 - 150 °C (pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga)

 kerosene: 150 - 250 °C (bahan bakar mesin jet)

 minyak gas: 250 - 350 °C (minyak diesel/pemanas)

 minyak pelumas: > 300 °C (minyak mesin)

 sisanya: tar, aspal, bahan bakar residu

Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti

zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan

secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam

lingkungan ilmiah.
2.4.2 Kegunaan
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan

bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenisbahan bakar yang

digunakan secara luas di era industrialisasi.

Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:

 Minyak tanah rumah tangga

 Minyak tanah industri

 Pertamax

 Pertamax plus

 Premium

 Bio Premium

 Bio Solar

 Pertamina DEX

 Solar transportasi

 Solar industri

 Minyak diesel

 Minyak bakar

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan

pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut

dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat

dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur.

Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga

barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga

tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Sumber daya mineral dan batubara merupakan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui, keberadaannya sangat dikontrol oleh kondisi geologi


yang tidak mengenal batas administrasi, umumnya ditemukan di daerah-daerah

terpencil yang miskin infrastruktur, pengusahaannya harus dilakukan di tempat

di mana bahan tambang itu ditemukan. Penambangan bahan galian mineral dan

batubara akan mengubah bentang alam dan menghasilkan limbah yang

berpotensi mencemari lingkungan, oleh karena itu dalam pengelolaannya perlu

melibatkan semua pihak terkait (stakeholders). Adanya kegiatan pertambangan

diharapkan dapat menjadi lokomotif pembangunan suatu daerah.

Kelangkaan dan mahalnya harga BBM terutama minyak solar berimbas

pada seluruh lapisan masyarakat. Akibatnya semua sektor usaha industri dan

perdagangan harus mengimbangi pula dengan kenaikan harga jual barang.

Kesulitan BBM yang terus berlarut dapat pula menghambat iklim investasi di

suatu daerah, di mana perkembangan industri dan perdagangan sangat erat

keterkaitannya dengan ketersediaan BBM.

Persoalan BBM adalah persoalan pemerintah, namun kita berharap

ketergantungan pada konsumsi minyak bumi ini akan berkurang dan harus

berupaya melakukan penghematan dalam pemakaiannya dan perlu melakukan

upaya mencari bahan pengganti. Untuk mengantisipasi kebijakan kenaikan BBM

ke depan dengan semakin menipisnya cadangan minyak nasional, diharapkan

pemeritah/pemeritah daerah mulai memikirkan atau melakukan diversifikasi

energi lain yang lebih murah, salah satunya adalah batubara.


3.2 Saran

1. Sumber daya alam batubara dan minyak bumi semakin berkurang, kondisi ini

diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita harus

menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi.

2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan

eksploitasi Sumber daya alam.

3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energy dan BBM.

PEMBAHASAN

A. Ketenaganukliran
Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara
atau zat yang dapat memecah partikel benda lain nya. Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi
termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom
bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi nuklir adalah
sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Ketenaganukliran adalah hal yang berkaitan dengan pemanfaatan, pengembangan, dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir serta pengawasan kegiatan yang berkaitan
dengan tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk
tenaga yang berasal dari sumber radiasi gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang
karena energi yang dimilikinya mampu mengionisasi media yang dilaluinya.

B. Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme,
yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua
inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan
inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron
lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang
lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk
reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk
reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu
singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang
dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi
daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui
reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang
terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah
reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang
terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang
lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.

C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini
dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water
reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang dihasilkan di dalam
reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor
atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat
exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk
menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali
menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali
ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300 oC) tidak mendidih
(air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga dalam tekanan tinggi sebesar 160
atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan reaktor air bertekanan

D. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


1. Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN) adalah
penghematan penggunaan sumberdaya nasional, mengurangi ketergantungan terhadap minyak
bumi, batubara dan gas bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta
meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk mendukung pembangunan
nasional jangka panjang.
Pembangkit listrik berbasis nuklir dianggap lebih ramah lingkungan daripada pembangkit
listrik berbasis bahan bakar minyak.Emisi karbon dioksida pembangkit energi nuklir lebih
rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas alam,bahkan hidroenergi dan pembangkit energi
surya.Ketiga, alasan ekonomis.Harga listrik yang dihasilkan nantinya akan lebih murah karena
biaya produksi bisa ditekan. Sebagai perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku
nuklir,setara dengan 1.000 – 3.000 ton batu bara.

2. Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi jika suatu saat
terjadi kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi di Chernobyl, Ukraina
pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke udara, yang membuat
radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi
kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian
misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini daerah
tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.
Sekitar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami gangguan
mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak Ukrania diduga telah
mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan
mengalami kerlainan genetik.
Pada tahun 1990 – 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker kelenjar gondok
sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di wilayah di sekitar Pembangkit
Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar
gondok ini dengan kecelakaan nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda Jepang pada Jumat
(12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini disebabkan adanya beberapa
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang yang mengalami kerusakan. San ini memicu
adanya ancaman bahaya kontaminasi radioaktif yang muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda padat, cair
atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia. Radioaktif berasal dari
radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat energi yang berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya bila tubuh
manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1. Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih.
Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.
2. Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi berkekuatan 5000
Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan
dapat menyebabkan kejang dan kematian mendadak.
3. Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam jumlah
tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau seluruh bagian tiroid.
4. Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit
darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi. Gejala awal ialah seperti
penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala
dapat bertahan selama 10 tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia
dan limfoma.
5. Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan mengakibatkan
kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian
mendadak.
6. Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan pada
lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah.
7. Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan
kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan mengalami
kemandulan.
Melihat bahayanya dampak dari radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang langsung
menetapkan kondisi siaga menyusul potensi kebocoran radioaktif pada lima reaktor nuklir di dua
lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor nuklir Fukushima Daiichi dengan radius
10 km langsung dievakuasi.Sebanyak 14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang
masih di lokasi Daiichi, turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric
Power Co. Jepang mempunyai 54 reaktor dan 10 di antaranya telah ditutup terkait bencana
gempa dan tsunami yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30 persen pasokan listrik di Jepang
berasal dari tenaga nuklir.

E. Mitigasi Kebocoran Nuklir


Untuk menghindari banyaknya korban akibat kebocoran reactor nuklir pada PLTN, dapat
menggunakan beberapa cara yaitu :
 Penanggulangan awal

1. Teknologi PLTN harus menggunakan standar internasional dengan teknologi yang terpercaya
dari Negara- Negara yang sudah berpengalaman dalam bidang ketenaganukliran.
2. Penempatan PLTN harus berada jauh dari permukiman padat penduduk untuk menghindari
resiko sekecil mungkin serta harus ditempatkan di wilayah yang stabil.
3. Melakukan perawatan dan pengecekan secara kontinyu untuk meminimalisir resiko.

 Setelah terjadi kebocoran

1. Harus segera mengevakuasi masyarakat sekitar keluar dari radius resiko radiasi sampai batas
waktu tertentu.
2. Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus segera dilakukan skrening
tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat masyarakat yang terkontaminasi
harus segera diisolasi dan dilakukan perawatan dan pemantauan kesehatannya.
3. Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara belum
diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC untuk mencegah
kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-
buan ataubahan makanan yang telah terkontaminasi dengan udara luar.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketenaganukliran sangat banyak manfaatnya karena menggunakan bahan bakar yang
murah dan mempunyai reaksi berkesinambungan dan tidak memiliki residu yang mengganggu
lingkungan seperti lapisan ozon dan mengurangi tingkat global warming. Juga bias dimanfaatkan
untuk tenaga listrik. Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki banyak dampak negatif jika dalam
pemanfaatanya tidak maksimal, seperti residu zat radioaktif sisa reaksi dalam reactor nuklir yang
hanya bias terurai selama 24000 tahun.
Ketenaganukliran juga biasa dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk dijadikan senjata
pemusnah massal. Jika terjadi kebocoran reactor pada pembangkit listrik tenaga nuklir, akan
berakibat fatal, seperti yang terjadi di Chirnobyl, ukraina dan Fukushima Jepang.
Dalam mitigasi bencana nuklir, sebelum terjadi kebocoran nuklir, pembuatan PLTN harus
sesuai dengan standar internasional untuk meminimalisir bencana, jika sudah terjadi kebocoran,
evakuasi adalah hal yang paling penting untuk mengurangi korban.

Kini kita pun mengetahui bahwa laut mengandung potensi sebagai salah satu sumber energi
terbarukan; dan berkat kemajuan teknologi potensi tersebut dapat diwujudkan. Energi yang berasal
dari laut (ocean energy) dapat dikategorikan menjadi tiga macam:
1. energi ombak (wave energy),
2. energi pasang surut (tidal energy),
3. hasil konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion).
Kita akan membahas bentuk-bentuk energi tersebut satu persatu dan bagaimana cara
pemanfaatannya untuk menghasilkan energi listrik. Sebagai catatan, energi angin juga terkadang
dikategorikan sebagai salah satu bentuk energi yang berasal dari laut.

1. Energi Ombak
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Sesungguhnya ombak
merupakan sumber energi yang cukup besar. Namun, untuk memanfaatkan energi yang
terkandungnya tidaklah mudah, terlebih lagi mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang
memadai. Inilah sebabnya jumlah pembangkit listrik tenaga ombak yang ada di dunia sangat sedikit.
Salah satu metode yang efektif untuk memanfaatkan energi ombak adalah dengan membalik
cara kerja alat pembuat ombak yang biasa terdapat di kolam renang. Pada kolam renang dengan
ombak buatan, udara ditiupkan keluar masuk sebuah ruang di tepi kolam yang mendorong air
sehingga bergoyang naik turun menjadi ombak.

Gambar 1. Skema Oscillating Water Column

Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya
ombak ke dalam ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui
sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka aliran
udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Masalah
dengan desain ini ialah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi,
karena aliran ombak pun sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar.
Untuk sistem mekaniknya, PLTO dikenal memakai teknologi OWC (Oscillating Wave
Column). Untuk OWC ini ada dua macam, yaitu OWC terapung dan OWC tidak terapung.
 Untuk OWC tidak terapung prinsip kerjanya sebagai berikut:
Instalasi OWC tidak terapung terdiri dari tiga bangunan utama, yakni saluran masuk air,
reservoir (penampungan) dan pembangkit. Dari ketiga bangunan tersebut yang terpenting adalah
tahap pemodifikasian bangunan saluran masuk air yang berbentuk U, sebab ia bertujuan menaikkan
air laut ke reservoir.Bangunan untuk memasukkan air laut ini terdiri dari dua unit, kolektor dan
konverter. Kolektor berfungsi menangkap ombak, menahan energinya semaksimal mungkin, lalu
memusatkan gelombang tersebut ke konverter. Konverter yang di desain berbentuk saluran yang
runcing di salah satu ujungnya ini selanjutnya akan meneruskan air laut tersebut naik menuju
reservoir. Karena bentuknya yang spesifik ini, saluran tersebut dinamakan tapchan (tappered
channel). Setelah air tertampung pada reservoir, proses pembangkitan listrik tidak berbeda dengan
mekanisme kerja yang ada pada pembangkit listrik tenaga air. Air yang sudah terkumpul itu
diterjunkan ke sisi bangunan yang lain. Energi potensial inilah yang berfungsi menggerakkan atau
memutar turbin pembangkit listrik. OWC ini dapat diletakkan sekitar ~50 meter dari garis pantai
pada kedalaman ~15 m.
Selain OWC tidak terapung, kita juga mengenal OWC tidak terapung lain seperti OWC tidak
terapung saat air pasang. OWC ini bekerja pada saat air pasang saja, tapi OWC ini lebih kecil. Hasil
survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk menunjukkan bahwa sistem akan dapat
membangkitkan daya listrik optimal jika ditempatkan sebelum gelombang pecah atau pada kedalam
4-11 meter. Pada kondisi ini akan dapat dicapai putaran turbin antara 3000-700 rpm. Posisi prototip
II OWC (Oscillating Wave Column) masih belum mencapai lokasi minimal yang disyaratkan, karena
kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi ideal akan dicapai melalui pembangunan
prototip III yang berupa sistem OWC apung. Untuk OWC terapung, prinsip kerjanya sama seperti
OWC tidak terapung, hanya saja peletakannya yang berbeda.
Energi tidal juga merupakan salah satu macam dari energi ombak. Kelemahan energi ini
diantaranya adalah membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi dan kuatnya
arus laut.
 Ocean Power Delivery; Tabung-tabung yang sekilas terlihat seperti ular
mengambang di permukaan laut (dengan sebutan Pelamis) sebagai penghasil listrik. Setiap tabung
memiliki panjang sekitar 122 meter dan terbagi menjadi empat segmen. Setiap ombak yang melalui
alat ini akan menyebabkan tabung silinder tersebut bergerak secara vertikal maupun lateral.
Gerakan yang ditimbulkan akan mendorong piston diantara tiap sambungan segmen yang
selanjutnya memompa cairan hidraulik bertekanan melalui sebuah motor untuk menggerakkan
generator listrik. Supaya tidak ikut terbawa arus, setiap tabung ditahan di dasar laut menggunakan
jangkar khusus.
 Renewable Energy Holdings; Menghasilkan listrik dari tenaga ombak
menggunakan peralatan yang dipasang di dasar laut dekat tepi pantai sedikit mirip dengan Pelamis.
Prinsipnya menggunakan gerakan naik turun dari ombak untuk menggerakkan piston yang bergerak
naik turun pula di dalam sebuah silinder. Gerakan dari piston tersebut selanjutnya digunakan untuk
mendorong air laut guna memutar turbin.
 SRI International; konsepnya menggunakan sejenis plastik khusus bernama
elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan melalui elastomer
tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut
dikompresi atau diregangkan, maka energi listrik pun timbul. Berdasarkan konsep tersebut idenya
ialah menghubungkan sebuah pelampung dengan elastomer yang terikat di dasar laut. Ketika
pelampung diombang-ambingkan oleh ombak, maka regangan maupun tahanan yang dialami
elastomer akan menghasilkan listrik.
 BioPower Systems; Mengembangkan sirip-ekor-ikan-hiu buatan dan rumput laut
mekanik untuk menangkap energi dari ombak. Idenya bermula dari pemikiran sederhana bahwa
sistem yang berfungsi paling baik di laut tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama
beribu-ribu tahun lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping ke
samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut menjadi gerakan searah yang
menggerakkan sebuah generator magnetik. Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang
sama, yaitu dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan menggunakan generator yang
serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi listrik.

2. Energi pasang Surut


Gambar 2. Ombak masuk ke dalam muara sungai ketika terjadi pasang naik air laut.

Gambar 3. Ketika surut, air mengalir keluar


dari dam menuju laut sambil memutar turbin.

Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya
dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar pula. Dalam sehari bisa terjadi hingga
dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5
jam sekali).
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut:
1. Dam pasang surut (tidal barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat di
dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun untuk memanfaatkan siklus
pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun
di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk
atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang terdapat di dam.
Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah mereka hanya dapat
menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang) ataupun mengalir keluar (surut), yang
terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per harinya. Namun, karena waktu operasinya dapat
diperkirakan, maka ketika PLTPs tidak aktif, dapat digunakan pembangkit listrik lainnya untuk
sementara waktu hingga terjadi pasang surut lagi.
2. Turbin lepas pantai (offshore turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih menyerupai pembangkit
listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya dibandingkan metode pertama yaitu lebih
murah biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan dam,
dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.

Gambar 4. Bermacam-macam jenis turbin lepas pantai yang digerakkan oleh arus pasang surut.
Gambar (1): Seagen Tidal Turbines. Gambar (2): Tidal Stream Turbines. Gambar (3):Davis Hydro
Turbines. Gambar (4):. China Hydro Turbines Micro

Teknologi MCT bekerja seperti pembangkit listrik tenaga angin yang dibenamkan di bawah
laut. Dua buah baling dengan diameter 15-20 meter memutar rotor yang menggerakkan generator
yang terhubung kepada sebuah kotak gir (gearbox). Kedua baling tersebut dipasangkan pada sebuah
sayap yang membentang horizontal dari sebuah batang silinder yang diborkan ke dasar laut. Turbin
tersebut akan mampu menghasilkan 750-1500 kW per unitnya, dan dapat disusun dalam barisan-
barisan sehingga menjadi ladang pembangkit listrik. Demi menjaga agar ikan dan makhluk lainnya
tidak terluka oleh alat ini, kecepatan rotor diatur antara 10-20 rpm (sebagai perbandingan saja,
kecepatan baling-baling kapal laut bisa berkisar hingga sepuluh kalinya).
Dibandingkan dengan MCT dan jenis turbin lainnya, memiliki beberapa perbedaan, yaitu
baling-balingnya langsung terhubung dengan generator listrik tanpa melalui kotak gir. Ini lebih
efisien dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan teknis pada alat. Perbedaan kedua yaitu,
daripada melakukan pemboran turbin ke dasar laut ST menggunakan pemberat secara gravitasi
(berupa balok beton) untuk menahan turbin tetap di dasar laut.
Adapun satu-satunya perbedaan mencolok dari Davis Hydro Turbines milik Blue
Energy adalah poros baling-balingnya yang vertikal (vertical-axis turbines). Turbin ini juga
dipasangkan di dasar laut menggunakan beton dan dapat disusun dalam satu baris bertumpuk
membentuk pagar pasang surut (tidal fence) untuk mencukupi kebutuhan listrik dalam skala besar.
Berikut ini disajikan secara ringkas kelebihan dan kekurangan dari pembangkit listrik tenaga
pasang surut
Kelebihan:
 Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
 Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
 Tidak membutuhkan bahan bakar.
 Biaya operasi rendah.
 Produksi listrik stabil.
 Pasang surut air laut dapat diprediksi.
 Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak lingkungan
yang besar.
Kekurangan:
 Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal, dan
meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun
hilir hingga berkilo-kilometer
 Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya, ketika ombak bergerak masuk
ataupun keluar.

3. Energi Panas laut


Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap
sebagian oleh permukaan laut. Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turun dengan cukup
drastis. Inilah sebabnya mengapa penyelam menggunakan pakaian khusus selam ketika menyelam
jauh ke dasar laut. Pakaian khusus tersebut dapat menangkap panas tubuh sehingga menjaga
mereka tetap hangat.
Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk menghasilkan
energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean
Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat
dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar
dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan baik. Adapun proyek-proyek demonstrasi
dari OTEC sudah terdapat di Jepang, India, dan Hawaii.

Gambar 5. Ocean Thermal Energy Conversion dengan Siklus Tertutup

Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat dibedakan menjadi tiga macam: siklus
tertutup, siklus terbuka, dan siklus gabungan (hybrid). Pada alat OTEC dengan siklus tertutup, air
laut permukaan yang hangat dimasukkan ke dalam alat penukar panas untuk menguapkan fluida
yang mudah menguap seperti misalnya amonia. Uap amonia akan memutar turbin yang
menggerakkan generator. Uap amonia keluaran turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut
yang lebih dingin dan dikembalikan untuk diuapkan kembali (Lihat gambar 7). Pada siklus terbuka,
air laut permukaan yang hangat langsung diuapkan pada ruang khusus bertekanan rendah. Kukus
yang dihasilkan digunakan sebagai fluida penggerak turbin bertekanan rendah. Kukus keluaran
turbin selanjutnya dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan sebagai hasilnya diperoleh air
desalinasi. Pada siklus gabungan, air laut yang hangat masuk ke dalam ruang vakum untuk diuapkan
dalam sekejap (flash-evaporated) menjadi kukus (seperti siklus terbuka). Kukus tersebut kemudian
menguapkan fluida kerja yang memutar turbin (seperti siklus tertutup). Selanjutnya kukus kembali
dikondensasi menjadi air desalinasi.
Fluida kerja yang populer digunakan adalah amonia karena tersedia dalam jumlah besar,
murah, dan mudah ditransportasikan. Namun, amonia beracun dan mudah terbakar. Senyawa
seperti CFC dan HCFC juga merupakan pilihan yang baik, sayangnya menimbulkan efek penipisan
lapisan ozon. Hidrokarbon juga dapat digunakan, akan tetapi menjadi tidak ekonomis karena
menjadikan OTEC sulit bersaing dengan pemanfaatan hidrokarbon secara langsung. Selain itu, yang
juga perlu diperhatikan adalah ukuran pembangkit listrik OTEC bergantung pada tekanan uap dari
fluida kerja yang digunakan. Semakin tinggi tekanan uapnya maka semakin kecil ukuran turbin dan
alat penukar panas yang dibutuhkan, sementara ukuran tebal pipa dan alat penukar panas
bertambah untuk menahan tingginya tekanan terutama pada bagian evaporator.
Secara ringkas, kekurangan dan kelebihan dari OTEC yaitu:

Kelebihan
 Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
 Tidak membutuhkan bahan bakar.
 Biaya operasi rendah.
 Produksi listrik stabil.
 Dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum,
suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
Kekurangan:
 Belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan.
 Jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya kebocoran.
 Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
 Biaya pembangunan tidak murah.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR

3.1 Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Air?

Pertanyaan tersebut pasti terlintas di benak sebagian masyarakat. Apa sih sebenarnya
Pembangkit Listrik Tenaga Air? Mengapa air dihubungkan dengan listrik atau mengapa listrik
dihubungkan dengan air? Bukan kah keduanya saling bersinggungan? Bukankah jika ada air,
aliran listrik justru sangat berbahaya?
Secara awam, itu memang benar. Ketika ada air menggenang kemudian di sekitarnya ada
aliran listrik, hal tersebut akan sangat berbahaya. Bisa mengancam nyawa siapapun yang
menyentuh air tersebut. Akan tetapi, ketika membicarakan Pembangkit Listrik Tenaga Air,
penjelasan tentang air dan listrik tentu tidak akan sesederhana itu.
Membicarakan air dan listrik dalam bahasan Pembangkit Listrik Tenaga Air memerlukan
penjelasan yang lebih ilmiah. Sebuah penjelasan yang nantinya mengacu pada keilmuan.
Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah upaya membangkitkan daya listrik melalui tenaga yang
dimiliki oleh air. Sederhananya, kemunculan listrik dipancing menggunakan air. Tentu saja
dengan ilmu penerapan yang tidak sembarangan.
Tenaga air yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah tenaga
kinetik serta energi potensial yang dimiliki oleh air. Meskipun tergolong tenang, air ternyata
memiliki tenagayang cukup besar. Air bahkan bisa digunakan untuk membangkitkan energi
listrik. Energy listrik yang berhasil dibangkitkan oleh tenaga air tersebut dikenal dengan
istilahhidroelektrik.
Untuk mengakomodasi tenaga air yang besar tersebut, beberapa peralatan dan sistem pun
diterapkan. Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai tenaga besar dari air sehingga
mampu membangkitkan listrik.
Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini merupakan sebuah
mesin. Mesin ini mendapatkan energidari aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk
menggerakkan baling-baling yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang berperan
untuk menggerakkan rotor. Jadi, singkatnya Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah
memanfaatkan kekuatan air untuk membangkitkan sumber energi listrik.
Meskipun pada umumnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan turbin
sebagai sarananya, tetapi ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Air yang hanya memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki oleh ombak. Hal itu menyebabkan pembangunan bendunganatau waduk
sama sekali tidak diperlukan.
Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu upaya yang dilakukan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini cukup
cerdas untuk menyiasati keberadaan bahan bakar batu bara sebagai salah satu bahan utama dalam
membangkitkan tenaga listrik.
Banyaknya persediaan air yang dimiliki oleh Negara Indonesia menjadi salah satu alasan
yang paling mendasar mengapa sistem pembangkitan listrik melalui tenaga air ini didirikan. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika Indonesia pada akhirnya memiliki beberapa waduk serta
bendungan. Hal itu karena waduk serta bendungan adalah rangkaian sistem dari Pembangkit
Listrik Tenaga Air. Dengan upaya menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Air ini, kebutuhan
masyarakat Indonesia terhadap listrik diharapkan mampu terpenuhi.
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air ini bukan satu-satunya sistem pembangkit listrik
yang dikenali dan digunakan oleh seluruh masyarakat. Ada sistem Pembangkit Listrik Tenaga
Uap, sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, dan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

PENGERTIAN TENAGA AIR


Pengertian tenaga air dalam bahasa inggris yaitu "hydropower" adalah energi yang diperoleh
dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di
alam sekitar kita, kita mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian
terkondensasi menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup.
Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran sungai ini
menuju ke laut.

Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut. gelombang
pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan oleh angin yang
berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh perbedan kerapatan (massa jenis
air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang dibendung. Pada
bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang tersebut
terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik
yang dapat menggerakan generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air
disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19%
kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari
Hydroelectric.
Saat ini para peneliti juga mencari kemungkinan hydroelectric yang berasal dari arus laut dan
gelombang pasang. Semoga hal tersebut berhasil dan kita dapat memelihara Bumi yang kita
cintai ini.

POTENSI AIR SEBAGAI SUMBER ENERGI


Energi Hidroelectrik adalah energi air. Air bergerak menyimpan energi alami yang sangat besar,
apakah air bagian dari sungai yang mengalir atau ombak di lautan. Bayangkan kekuatan merusak
dari sungai yang merusak tempat penyimpanannya dan menyebabkan banjir atau ombak tinggi
yang merusak garis pantai pendek dan kamu dapat memvisualisasikan jumah kekuatan yang
terlibat.
Energi ini dapat dimanfaatkan dan dikonversikan menjadi listrik, dan pembangkit listrik tenaga
air tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ini juga merupakan sumber energi terbarukan
karena air secara terus menerus mengisi ulang melalui siklus hidrologi bumi. Semua sistem
hidroelectrik membutuhkan sumber air mengalir tetap, seperti sungai atau anak sungai, tidak
seperti tenaga matahari dan angin, tenaga ini dapat menghasilkan tenaga terus menerus selama
24 jam setiap harinya.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer sebagai
alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga
mikrohidro dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga
dampaknya terhadap lingkungan sangat kecil.
Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau
digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga
mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH.
Manfaat energi tenaga air atau energi mikrohidro :
 Untuk saluran irigasi
 Penerangan listrik di rumah penduduk
 Dan yang terpenting adalah memerdekakan penduduk dengan mengembalikan keberdayaan
secara ekonomi maupun pengelolaan,serta pemeliharaan sumber daya hutan dan air secara
berkelanjutan.

PEMANFAATAN AIR SEBAGAI ENERGI LISTRIK

Ribuan tahun yang lalu, manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari
pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk trasportasi,
manusia terus mengembangkan cara- cara untuk menagkap energi air yang mengalir. Energi
tersebut dapat dikonversikan menjadi energi mekanik. Hal ini dapat dilakukan dengan kincir atau
turbin air dengan generator listrik. Dalam skala besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar
dengan membuat bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air.

2.2 Konsep Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air


Sudah dijelaskan di atas bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang
dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi. Jadi, konsep kerja dari sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Air ini kurang lebih adalah seperti itu. Bagaimana caranya mengubah energi besar yang
dimiliki oleh air agar berfungsi untuk “memancing” hadirnya energi listrik atau arus listrik.
Baling-baling pada turbin, seperti yang telah dijelaskan di atas adalah elemen yang
nantinya akan berputar dan menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh pergerakan baling-
baling turbin berupa energi panas. Energi panas itulah yang kemudian diproses sehingga menjadi
energi listrik yang manfaatnya dapat kita rasakan sehari-hari.
Itu artinya, pergerakan baling-baling turbin dipengaruhi oleh jumlah air yang ada di
waduk atau bendungan. Semakin banyak jumlah air yang terdapat di waduk atau bendungan
tersebut, maka energi panas yang dihasilkannya pun otomatis akan semakin besar. Sebaliknya,
semakin kecil debit air, maka kekuatan baling-baling berputar pun akan semakin kecil.

2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air / PLTA

PLTA merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena
menggunakan air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu
digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator.
PLTA memiliki komponen sebagai berikut:

1. Waduk = tempat menampung air sungai


2. Main Gate = pintu air utama
3. Bendungan = penahan laju sungai
4. Penstock = pipa yang nyalurin air dari waduk ke pembangkit
5. Katup Utama = katup buka/tutup
6. Turbin = yang digerakan sama air
7. Generator = pengubah energi mekanik jadi energi listrik
8. Draftube = penampung air sebelum dibuang
9. Tailrace = pembuangan air
10. Transformator = pengubah listrik
11. Switchyard = pengatur listrik
12. Kabel Transmisi = distributor listrik
13. Spillways = air waduk yang lebih keluar lewat sinis

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang
mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin penggerak
yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis
poros yang akan memutar rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik.
Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara
ditampung dahulu ( bersama – sama air hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk
sebelum disalurkan untuk memutar turbin.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial
(dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi
mekanik menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
Air dari sungai atau lebih ditampung disuatu tempat untuk mendapat ketinggian tertentu
dengan jalan dibendung. Air dari waduk tersebut dialirkan melalui saluran terbuka melalui pintu
air ke saluran tertutup yang selanjutnya melalui pipa pesat menggerakan turbin untuk
membangkitkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam
ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-
storage plant .
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
1. Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional. Air dialirkan
langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
2. Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower
reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga
cadangan air pada Waduk utama tetap stabil.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel
minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar
orang.
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik. Turbin
mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi
daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan
mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan
Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta-juta orang-orang. Photo dibawah ini
menunjukkan PLTA di Sungai Wisconsin, merupakan jenis PLTA menengah yang mampu
mensuplai listrik untuk 8.000 orang.
Komponen PLTA dan Cara kerjanya :

1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air.
Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik
yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling
turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi
mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator
pembangkit listrik lainnya.
4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat
industri.
5. Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.
Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak
penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat
yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air
bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan
rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan
berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara
dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. Diameter pipa udara ± ½
inch.

2.4 Komponen-komponen Dasar PLTA


Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
A. Waduk/Bendungan
Bendungan, berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin
memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Dengan menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir. contoh
waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume efektif sebesar 2,6 miliar
kubik. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah
Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk
membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara
lain:
1. Bendungan Beton
a. Bendungan Gravitasi
b. Bendungan Busur
c. Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan
a. Bendungan Urugan Batu
b. Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu

B. Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul
susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan, Pelton, dll.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar
baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kinetik
yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air
masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing),
katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan
distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin
impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller
berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan
sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan
(pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan
pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun
pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi
Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak
bisa digerakkan). Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-
mangkok runner).
Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang
dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air
yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya.
Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

C. Generator
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi
mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator
pembangkit listrik lainnya.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan
perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi
pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18
buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang
kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator
(AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin
berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang
kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus
diperhatikan, yaitu:

1. Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai
dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system
sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
2. Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik
yang bisa dihasilkan oleh pembangkit

3. Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi
yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet
dari rotor.

Sehingga didapat persamaan:


E=B.V.L
Dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga
agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu
dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai
kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Menurut jenis penempatan thrust bearingnya, generator dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Jenis biasa - thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing.
b) Jenis Payung (Umbrella Generator) - thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah
rotor.
c) Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) – kombinasi guide dan thrust bearing
diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.
d) Jenis Penunjang Bawah – thrust bearing diletakkan dibawah coupling.

D. Transmisi
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.

2.5 Prinsip PLTA dan Konversi Energi


Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis
dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya
aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik
melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan
sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air
yang mengalir (debit).
Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan
perubahan energi, yaitu:

1. Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat
adanya perbedaan ketinggian.
Besarnya energi potensial yaitu:
Ep = m . g . h
Dimana:
Ep : Energi Potensial
m : massa (kg)
g : gravitasi (9.8 kg/m2)
h : head (m)

2. Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air
dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan
Ek = 0,5 m . v . v
Dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)

3. Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya
energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi
mekanis
dirumuskan:
Em = T . Ɵ . t
Dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
Ɵ : sudut putar
t : waktu (s)

4. Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik
sesuai persamaan:
El = V . I . t
Dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)

2.6 Perkembangan dan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


PLTA telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia sejak
beberapa puluh abad yang lalu. Yunani tercatat sebagai negara pertama yang memanfaatkan
tenaga air untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang
sudah berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar 19 % energi listrik
yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega
watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari
jumlah energi pembangkitan PT PLN.

Tenaga Ombak

Dewan Energi Dunia memprediksikan bahwa tenaga ombak dapat menghasilkan dua terawatts
energi setiap tahunnya. Ini dua kali lipat dari produksi listrik dunia saat ini dan setara dengan
energi yang dihasilkan oleh 2000 pembangkit listrik bertenaga minyak, gas, batu bara dan nuklir.
Total energi terbarukan di dalam laut, jika dapat dimanfaatkan, akan dapat memenuhi kebutuhan
energi dunia lebih dari 5000 kali. Tapi hingga kini pemanfaatan tenaga ombak masih bersifat
teori. Bahkan teknologinya masih belum dikembangkan, dan masih sangat awal untuk
memprediksikan secepat apa ini akan berkontribusi pada gambaran energi global.

Tenaga Sungai
Pada tahun 2003, 16 persen listrik dunia diproduksi oleh pembangkit listri tenaga air. Tenaga air
memanfaatkan energi air yang bergerak dari tingkat tinggi ke tingkat rendah
(contoh, air mengalir kebawah) makin besar jatuhnya air, makin cepat aliran air maka makin
besar listrik dapat dihasilkan, Sayangnya, bendungan yang dapat beroperasi untuk tenaga air
dapat menenggelamkan ekosistem. Air membutukan komunitas hilir, petani dan ekosistem
seharusnya juga dihitung sebagai bagian komunitas.

Lebih lanjut, energi air dari bendungan tidak bisa diandalkan selama musim kering yang panjang
dan musim kemarau ketika sungai kering atau volumenya berkurangBagaimanapun juga, sistem
hidro skala kecil dapat menghasilkan listrik cukup besar tanpa membutuhkan bendungan yang
besar. klasifikasi sebagai “kecil,” ‘Mini,” “mikro,” tergantung pada berapa banyak listrik yang
diproduksinya, sistem hidro kecil menangkap energi sungai tanpa mengambil banyak air dari
aliran alaminya. Tenaga air berskala kecil merupakan sumber energi yang ramah lingkungan
dengan perkembangan yang potensial, tapi ini tidak akan mencapai potensialnya kecuali kita
memberikannya kesempatan. Lihat halaman Ambil Tindakan untuk bagaiman kau dapat menjadi
bagian dari solusi perubahan iklim.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan PLTA


Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat
dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
2. Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan
lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
3. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
4. Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti
irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
5. Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek negatif pembangunan
PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:
1. Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya
bendungan.
2. Biaya investasi paling mahal.
3. Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
4. Memerlukan lahan yang luas.
5. Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko
kecelakaan dan kerugian yang sangat besar

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah
energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik.
2. Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang dimiliki oleh air untuk
dapat beroperasi.
3. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara merubah energi potensial (dari
dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik
menjadi energi listrik(dengan bantuan generator).
4. Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
5. Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan
energi
6. Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt
(MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah
energi pembangkitan PT PLN.
7. PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia dapat lebih
memanfaatkan energi air sehingga dapat menjadi sumber energi alternatif untuk pembangkit
listrik masa depan.

Anda mungkin juga menyukai