Aplikasi biomassa
Pengertian Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis
yang berasal dari organisme yang belum lama mati (dibandingkan dengan bahan
bakar fosil). Sumber-sumber biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu,
limbah dan alkohol.
Kayu saat ini merupakan sumber yang paling banyak digunakan untuk biomassa. Di
Amerika Serikat, misalnya, hampir 90% biomassa berasal dari kayu sebagai bahan
bakar.
Ada tiga jenis proses yang digunakan untuk mengkonversi biomassa menjadi bentuk
yang energi yang berguna yaitu: konversi termal dari biomassa, konversi kimia dari
biomassa, dan konversi biokimia dari biomassa.
Biomassa adalah sumber energi terbarukan tetapi ini tidak berarti biomassa adalah
sumber energi yang benar-benar ramah lingkungan. Pertanyaan apakah kita harus
menggunakan biomassa atau tidak telah menimbulkan banyak kontroversi di
beberapa tahun terakhir. Para penentang mengatakan bahwa biomassa dapat
menyebabkan emisi gas rumah kaca yang besar (dari pembakaran kayu), bahkan
lebih besar daripada gas rumah kaca yang berasal dari pembangkit listrik berbahan
bakar batubara.
Biomassa dianggap sebagai karbon netral, ini berarti biomassa mengambil karbon
dari atmosfer pada saat tanaman tumbuh, dan mengembalikannya ke udara ketika
dibakar. Karena itulah, setidaknya menurut teori, terjadi siklus karbon tertutup tanpa
peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer.
Biomassa saat ini memberikan kontribusi sekitar 1,5% dari pasokan listrik total
Amerika Serikat. Kapasitas biomassa di seluruh dunia adalah 58 GW pada tahun
2011.
Hal ini karena sumber utama biomassa (tumbuhan) berlimpah di alam dan
dapat terus tumbuh, serta limbahnya (dalam bentuk daun kering, cabang
mati, dll) tersedia terus-menerus.
1. Limbah pertanian
2. Biogas
3. Tanaman energi
4. Kayu
Kayu juga digunakan untuk produksi listrik pada skala besar seperti dalam
kasus pembangkit listrik tenaga uap.