Anda di halaman 1dari 29

“PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN”

PENGOLAHAN SERBUK KAYU MENJADI ARANG


BRIKET SAWDUST: INOVASI RAMAH
LINGKUNGAN UNTUK ENERGI TERBARUKAN

Disusun Oleh :
Grace Tofer C.C.O.P.W – 22081494191
Wisnuwardhana Surya A – 22081494160
Pradipta Agung Wahyu P – 22081494130
Zayyan Adyatma S – 2208149148
Chrisna Haidan Faza - 22081494118

PRODI BISNIS DIGITAL


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

i
2024

DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 3
1.5 Luaran Yang Diharapkan .......................................................................... 3
1.6 Spesifikasi Produk ....................................................................................... 3
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ..................................................... 5
2.1 Gambaran Umum Produk .......................................................................... 5
2.2 Gambaran Logo ........................................................................................... 6
2.3 Gambaran Desain Produk .......................................................................... 6
2.4 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja ................................................... 7
2.5 Gambaran Motto Usaha ............................................................................. 8
2.6 Target Konsumen ........................................................................................ 8
2.7 Analisis Kekayaan Usaha ........................................................................... 9
2.8 B/C Ratio ...................................................................................................... 9
2.9 Perhitungan HPP, Omzet dan Laba Rugi ................................................. 9
2.10 Perhitungan BEP ....................................................................................... 9
2.11 Cash Outflow dan Cash Inflow .............................................................. 10
2.12 Return on Investment ............................................................................. 10
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................................ 11
3.1 Analisis Pasar ............................................................................................. 11
3.2 Pemantapan Riset Pasar ........................................................................... 11
3.3 Metode Pemasaran .................................................................................... 12
3.4 Pembuatan Planing Usaha ........................................................................ 12
3.5 Perencanaan Usaha ................................................................................... 12
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................. 13
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................................... 13

ii
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
LAMPIRAN.........................................................................Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1. Biodata Ketua ............................................................................ 15
Lampiran 2. Biodata Anggota ......................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping ...... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4. Surat Pernyataan ....................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo...................................................................................................... 6
Gambar 2 Desain Produk ..................................................................................... 7
Gambar 3 Alat Pembayaran ................................................................................ 7
Gambar 4 tautan ...................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5 Biodata Ketua ........................................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 6 Biodata Anggota 1.................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 7 Biodata Anggota 2.................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 8 Biodata Anggota 3.................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 9 Biodata Anggota 4.................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 10 Biodata Dosen Pembimbing ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 11 Biodata Dosen Pembimbing ................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 12 Surat Pernyataan ................................. Error! Bookmark not defined.

iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi kayu terbesar di dunia,
yang menyumbang secara signifikan terhadap ekonomi nasional melalui industri
pengolahan kayu dan furnitur. Industri ini tidak hanya berperan penting dalam
menyediakan barang dan jasa, tetapi juga dalam penciptaan lapangan kerja bagi
jutaan orang. Namun, proses pengolahan kayu menghasilkan jumlah limbah yang
besar, terutama dalam bentuk serbuk kayu, yang sering kali tidak dimanfaatkan
dengan optimal. Limbah serbuk kayu ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat
menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi udara dari pembakaran terbuka
atau menumpuk di tempat pembuangan sampah, yang pada akhirnya berkontribusi
terhadap emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mendesak
untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat mengubah limbah serbuk kayu
menjadi produk bernilai tambah tinggi, sekaligus mengurangi dampak lingkungan
negatif yang terkait dengan pembuangan limbah ini.

Arang briket sawdust muncul sebagai salah satu solusi yang menjanjikan untuk
masalah tersebut. Briket yang terbuat dari serbuk kayu ini memiliki potensi besar
sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, mengingat kayu
merupakan sumber daya terbarukan yang dapat diperoleh secara berkelanjutan.
Proses pembuatan arang briket sawdust tidak hanya membantu dalam mengurangi
volume limbah kayu, tetapi juga menghasilkan produk yang memiliki nilai kalor
tinggi, emisi karbon rendah, dan mudah digunakan. Ini menjadikannya alternatif
yang menarik untuk bahan bakar fosil dan bahan bakar tradisional lainnya, yang
sering kali lebih mahal dan berdampak negatif terhadap lingkungan. Selain itu,
pengembangan industri arang briket sawdust dapat membuka peluang ekonomi
baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan limbah dan promosi energi terbarukan. Dengan demikian, ada urgensi
yang kuat untuk mengeksplorasi dan mengimplementasikan proyek pengolahan
serbuk kayu menjadi arang briket sawdust, sebagai upaya untuk mengatasi
tantangan lingkungan saat ini sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan
ekonomi berkelanjutan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah untuk proposal
PKM-K ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengoptimalkan pemanfaatan limbah serbuk kayu dari industri


pengolahan kayu di Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan negatif yang
dihasilkan dari pembuangan limbah ini?
2. Apa metode terbaik untuk mengolah serbuk kayu menjadi arang briket sawdust
yang efisien, sehingga dapat menghasilkan produk dengan nilai kalor tinggi dan
emisi karbon rendah?
3. Bagaimana proses pembuatan arang briket sawdust dapat dijadikan solusi yang
berkelanjutan tidak hanya dalam mengurangi limbah kayu, tetapi juga sebagai
alternatif sumber energi yang ramah lingkungan dan ekonomis?
4. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam pengembangan industri arang briket
sawdust dari serbuk kayu, termasuk aspek teknis, ekonomis, dan sosial?
5. Bagaimana cara mempromosikan penggunaan arang briket sawdust kepada
masyarakat luas sebagai upaya untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam
pengelolaan limbah dan promosi energi terbarukan, serta menciptakan peluang
ekonomi baru?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, adappun tujuan dari dibuatnya
proposal ini sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Limbah Serbuk Kayu: Tujuan utama adalah
untuk mengembangkan metode efisien dalam mengolah limbah serbuk kayu
menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu arang briket sawdust, sehingga dapat
mengurangi dampak lingkungan negatif akibat pembuangan limbah serbuk kayu.

2. Menghasilkan Arang Briket Sawdust Berkualitas Tinggi: Mengolah serbuk kayu


menjadi arang briket sawdust yang memiliki nilai kalor tinggi, emisi karbon rendah,
dan dapat digunakan sebagai alternatif sumber energi yang ramah lingkungan dan
ekonomis bagi masyarakat.

3. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Melalui pengembangan produk arang


briket sawdust dari serbuk kayu, proyek ini bertujuan untuk mendukung inisiatif
pembangunan berkelanjutan dengan menciptakan solusi pengelolaan limbah yang
efektif dan menghasilkan sumber energi terbarukan.

2
4. Menciptakan Peluang Ekonomi Baru: Tujuan lainnya adalah untuk membuka
peluang ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan
industri arang briket sawdust, baik di tingkat lokal maupun nasional.

5. Mempromosikan Kesadaran dan Penerapan Energi Terbarukan: Meningkatkan


kesadaran dan penerimaan masyarakat luas terhadap penggunaan arang briket
sawdust sebagai alternatif energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sekaligus
mendukung kebijakan pemerintah dalam promosi energi terbarukan.

1.4 Manfaat
Berdasarkan latar belakang, rumusan dan tujuan bisnsis yang dipaparkan,
adapun manfaat yang dapat diperoleh dari bisnis kami yaitu
1. Pengurangan Limbah dan Perlindungan Lingkungan
2. Penyediaan Alternatif Energi Ramah Lingkungan
3. Stimulasi Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
4. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
5. Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Masyarakat
6. Dukungan Terhadap Kebijakan Energi Terbarukan
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Dalam proyek pengolahan serbuk kayu menjadi arang briket sawdust ini, luaran
yang diharapkan mencakup beberapa aspek kunci yang berkontribusi terhadap
tujuan keseluruhan proyek dan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat dan
lingkungan. Pertama, produksi arang briket sawdust yang berkualitas tinggi
merupakan luaran utama, di mana produk ini diharapkan menjadi alternatif energi
yang ramah lingkungan dengan nilai kalor tinggi dan emisi rendah. Proses
pengembangan produk ini tidak hanya menargetkan pengurangan limbah serbuk
kayu yang signifikan tetapi juga menyediakan sumber energi alternatif yang
efisien bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan limbah industri kayu, proyek ini
berkontribusi langsung pada upaya pengelolaan limbah yang lebih baik dan
pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.

Selanjutnya, proyek ini diharapkan menghasilkan serangkaian luaran berupa


laporan penelitian dan pengembangan, panduan best practice, serta materi edukasi
yang mendokumentasikan metodologi, hasil pengujian, analisis ekonomi, dan
strategi pemasaran produk. Dokumentasi ini akan berperan vital dalam
menyebarkan pengetahuan dan best practices terkait produksi dan pemanfaatan
arang briket sawdust, serta menginspirasi pihak lain untuk mengadopsi
pendekatan serupa dalam mengatasi masalah limbah serbuk kayu. Materi edukasi
dan program kesadaran yang dikembangkan diharapkan meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah dan energi

3
terbarukan, mempromosikan perubahan perilaku menuju praktik yang lebih
berkelanjutan.
Terakhir, melalui kemitraan yang dibangun dengan berbagai stakeholder, proyek
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kebijakan publik yang
mendukung pengembangan industri energi terbarukan dan pengelolaan limbah
yang berkelanjutan. Kemitraan ini tidak hanya memperkuat kapasitas produksi
dan distribusi arang briket sawdust tetapi juga menjamin keberlanjutan dan
skalabilitas proyek dalam jangka panjang. Dengan demikian, luaran dari proyek
ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi inovatif untuk masalah limbah
serbuk kayu tetapi juga mendorong terciptanya ekosistem yang mendukung untuk
energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan.

1.6 Spesifikasi Produk


Woodsparks adalah sebuah produk yang bernama Briket Sawdust produk ini dibuat
dari serbuk kayu atau serbuk gergaji, yang seringkali merupakan sisa dari proses
pengolahan kayu atau produksi perkayuan lainnya. Briket ini diciptakan dengan cara
mengompres serbuk kayu tersebut menjadi bentuk padat yang kokoh dan seringkali
memiliki bentuk silinder atau balok. Briket sawdust biasanya digunakan sebagai
bahan bakar alternatif, terutama dalam industri atau proses pembakaran, seperti
pemanasan rumah, pembangkit listrik, dan industri pembakaran lainnya.

Spesifikasi Deskripsi
Bentuk Briket dengan bentuk silindris atau sesuai kebutuhan pasar
Ukuran Diameter ±5 cm, panjang ±10 cm
Berat Sekitar 500 gram per briket
Nilai Kalor Minimal 4.500 kcal/kg
Kadar Air Maksimal 10%
Kadar Abu Maksimal 5%
Kepadatan Sekitar 0.6 - 0.7 g/cm³
Durabilitas Tinggi, tidak mudah hancur atau pecah saat pengangkutan
Emisi Rendah, lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar
fosil

Tabel Analisis Kompetitor


Untuk memahami posisi produk arang briket sawdust di pasar, berikut analisis
kompetitor yang membandingkan produk ini dengan alternatif sumber energi
lainnya:

kriteria Arang Briket Arang Kayu Briket Gas Alam


Sawdust Tradisional Batubara

4
Nilai Kalor Tinggi Sedang Tinggi Sangat Tinggi
(≥4.500 (=7.000 (=6.000
kcal/kg) kcal/kg) kcal/kg)
Kadar Air Rendah Rendah Rendah Tidak
(≤10%) Relevan
Kadar Abu Rendah Tinggi Sedang Tidak
(≤5%) Relevan
Ramah Sangat tinggi Sedang Rendah Sedang
Lingkungan
Harga ekonomis Ekonomis Lebih mahal Mahal
Ketersediaan tinggi Tinggi Sedang Tinggi
Durabilitas Tinggi Rendah Tinggi Tidak
Relevan
Emisi Rendah Sedang Tinggi Rendah
hingga

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Gambaran Umum Produk
Woodsparks adalah produksi briket sawdust dengan langkah yang
signifikan dalam mendukung keberlanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam
secara efisien. Dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan baku utama,
Anda menghadirkan solusi yang inovatif dan ramah lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan energi terbarukan. Proses pengolahan serbuk kayu menjadi briket
sawdust melibatkan tahapan-tahapan yang cermat, mulai dari pengeringan serbuk
kayu hingga pemadatan dan pembentukan menjadi briket. Setiap tahapan dipastikan
dilakukan dengan standar kualitas yang tinggi guna memastikan produk akhir
memiliki karakteristik pembakaran yang optimal. Briket sawdust yang dihasilkan
memiliki keunggulan dalam pembakaran yang bersih dan efisien, menghasilkan
sedikit sekali residu dan emisi yang merugikan lingkungan. Produk ini tidak hanya
memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri, seperti industri makanan dan
minuman, industri tekstil, serta rumah tangga, tetapi juga memberikan kontribusi
positif terhadap upaya mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil. Dengan berfokus pada kualitas produk dan komitmen terhadap
keberlanjutan, usaha Anda dalam produksi briket sawdust menjanjikan dampak
yang positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.

5
2.2 Gambaran Logo

Gambar 1 Logo

Logo berasal dari elemen batang kayu dan lingkaran mengandung makna
yang kuat terkait dengan produk briket sawdust. Simbol batang kayu mencerminkan
bahan baku utama dari briket sawdust, menggambarkan esensi produk Anda
sebagai hasil dari pengolahan serbuk kayu. Ini tidak hanya mengingatkan pada
aspek fisik produk, tetapi juga mengkomunikasikan keaslian dan keberlangsungan
sumber daya alam yang digunakan. Sementara itu, lingkaran yang melingkari
batang kayu mencerminkan konsep keberlanjutan usaha. Lingkaran, sebagai simbol
kontinuitas tanpa akhir, menekankan komitmen Anda pada pembangunan usaha
yang berkelanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ini menciptakan
kesan bahwa usaha Anda tidak hanya tentang menciptakan produk, tetapi juga
tentang membangun masa depan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakat. Dengan demikian, logo ini secara visual dan simbolis menggambarkan
esensi dan komitmen produk Anda terhadap lingkungan dan keberlanjutan usaha.

2.3 Gambaran Desain Produk


WoodSparks menawarkan briket sawdust dengan desain yang fungsional dan
menarik. Produk kami dirancang untuk pembakaran yang optimal dan ramah
lingkungan, menggunakan bahan baku serbuk kayu yang didaur ulang. Kemasan
praktis memudahkan penggunaan dan penyimpanan. Dengan fokus pada kualitas,
keamanan, dan keberlanjutan, WoodSparks hadir sebagai solusi energi terbarukan
yang inovatif. Berikut adalah contoh produk kami:

6
Gambar 2 Desain Produk

Gambar di atas merupakan gambaran secara umum mengenai briket sawdust,


untuk kuantitas sendiri disesuaikan dengan permintaan klien dan keinginan klien.

Gambar 3 Alat Pembayaran

Gambar di atas merupakan desain dari alat pembayaran yang dapat digunakan
oleh pelanggan untuk memesan briket sawdust kepada kami.

2.4 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja


Dalam proyek pengolahan serbuk kayu menjadi arang briket sawdust ini,
sumber daya tenaga kerja memegang peran krusial dalam setiap tahapan produksi,
mulai dari pengumpulan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi produk. Tenaga
kerja yang dibutuhkan mencakup operator mesin yang terampil untuk menjalankan
peralatan pembriketan, pekerja untuk proses pengumpulan dan pengeringan serbuk
kayu, serta tim pemasaran yang kompeten untuk memperkenalkan produk ke pasar.
Selain itu, akan ada kebutuhan untuk tenaga ahli dalam pengelolaan limbah dan
energi terbarukan untuk memastikan proses produksi berlangsung efisien dan
ramah lingkungan. Pekerjaan ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru di
komunitas lokal, tetapi juga memberikan peluang pelatihan dan pengembangan
keahlian bagi para pekerja, khususnya dalam teknologi produksi energi terbarukan

7
dan praktik keberlanjutan. Dengan demikian, proyek ini berkontribusi tidak hanya
pada pengembangan produk yang inovatif dan berkelanjutan tetapi juga pada
pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
2.5 Gambaran Motto Usaha
Motto usaha untuk proyek pengolahan serbuk kayu menjadi arang briket
sawdust ini adalah "Energi Bersih untuk Masa Depan Hijau". Motto ini
mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan sumber energi alternatif yang
tidak hanya efisien dan ekonomis tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Melalui pemanfaatan limbah serbuk kayu, kami berupaya mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan, sekaligus memberikan solusi energi yang mendukung
upaya global dan nasional dalam memerangi perubahan iklim. Motto ini juga
menekankan visi kami dalam mempromosikan gaya hidup yang lebih hijau dan
berkelanjutan di masyarakat, serta keinginan kami untuk menjadi bagian dari solusi
terhadap tantangan lingkungan saat ini. Dengan demikian, setiap briket yang kami
produksi tidak hanya merepresentasikan energi terbarukan, tetapi juga komitmen
kami terhadap pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang lebih hijau bagi
generasi yang akan datang.
2.6 Target Konsumen
Target konsumen untuk produk arang briket sawdust meliputi berbagai
segmen pasar yang mencari alternatif sumber energi yang ramah lingkungan,
efisien, dan ekonomis. Ini termasuk rumah tangga yang ingin mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil dan mencari pilihan pemanasan yang lebih bersih,
restoran dan industri makanan yang membutuhkan sumber panas stabil dengan
emisi rendah untuk memasak, serta pabrik-pabrik kecil hingga menengah yang
mencari solusi energi berkelanjutan untuk operasional mereka. Selain itu,
komunitas pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap bahan bakar
konvensional juga merupakan target konsumen utama, di mana arang briket
sawdust dapat menyediakan alternatif energi yang terjangkau dan mudah didapat.
Kami juga menargetkan lembaga dan organisasi yang berkomitmen terhadap
keberlanjutan dan pengurangan jejak karbon, memperluas penggunaan produk
kami ke sektor-sektor yang berupaya aktif mengurangi dampak lingkungan
operasional mereka. Dengan demikian, produk kami dirancang untuk memenuhi
kebutuhan beragam konsumen yang tidak hanya memprioritaskan efisiensi dan
kenyamanan tetapi juga nilai-nilai keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

8
2.7 Analisis Kekayaan Usaha
Untuk mengetahui kelayakan usaha dari Woodsparks dilakukan analisis kelayakan
usaha sebagai berikut:

Pendekatan keuntungan: Perbandingan antara biaya : R/C


π = Total Revenue – Total Cost Ratio
= Total Revenue / Total Cost
= Rp16.000.000 – Rp7.900.000
= Rp16.000.000 / Rp7.900.000
= Rp8.100.000
= 2.03 (Layak untuk dikembangkan,
karena hasil R/C Ratio >1)

2.8 B/C Ratio


Perhitungan B/C Ratio bertujuan untuk mengetahui usaha yang akan dijalankan
menguntungkan (layak) atau tidak menguntungkan (tidak layak).
B/C Ratio = Total Revenue : Production Cost
= Rp16.000.000 : Rp7.900.000
= 2.03 (Layak, karena B/C Ratio > 1)

2.9 Perhitungan HPP, Omzet dan Laba Rugi


Usaha pengolahan serbuk kayu menjadi arang briket sawdust telah terbukti menjadi
inisiatif yang menguntungkan dengan omzet tahunan sebesar Rp192.000.000 dari
penjualan 3.200 briket setiap bulan dengan harga jual per briket Rp5.000. Total
biaya operasional dan produksi tahunan mencapai Rp94.800.000, yang mencakup
biaya produksi, operasional, dan pemasaran. Hal ini menghasilkan laba signifikan
sebesar Rp97.200.000 setiap tahun, menunjukkan potensi keuntungan yang kuat
dari proyek ini. Keberhasilan finansial ini menyoroti kelayakan dan potensi pasar
untuk produk energi terbarukan yang efisien dan ramah lingkungan, membuktikan
bahwa transformasi limbah serbuk kayu menjadi produk bernilai tinggi dapat
menciptakan keuntungan ekonomi sambil berkontribusi pada keberlanjutan
lingkungan.
2.10 Perhitungan BEP
Perhitungan BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasil usaha ini
mencapai titik impas, yang meliputi berikut ini:
BEP BRIKET SAWDUST WOODSPARKS
BEP unit = total biaya tetap/ harga jual BEP Rp = BEP(UNIT) x harga jual
per unit-biaya variabel per unit per unit =
BEP unit = Rp1.500.000 : Rp5000 – BEP Rp = 500 unit x Rp5000 = Rp
Rp2000 = 500 unit 2.500.000

9
2.11 Cash Outflow dan Cash Inflow
Prediksi pergerakan arus kas uang masuk dan keluar dalam 3 tahun
ke depankami rangkum sebagai berikut:
Investasi Total Biaya Penerimaan
Keuntungan
No Tahun (Cash (Cash (Cash
(CI-CO)
Outflow) Outflow) Inflow)
0 2023 10.000.000 -10.000.000
1 2024 94.000.000 192.000.000 97.200.000
2 2025 94.000.000 192.000.000 97.200.000
3 2026 94.000.000 192.000.000 97.200.000

2.12 Return on Investment


ROI yang bernilai positif dan nilainya lebih dari 5% menunjukkan
bahwa rencana projek usaha layak untuk dijalankan. Berikut perhitungan ROI
dari Mylow:ROI = [(Total Revenue – Total Investment) / Total Investment] x
100%
= [(Rp16.000.000 – Rp10.000.000) / Rp10.000.000] x 100%
= 60% (Positif dan Layak)

10
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Analisis Pasar
Kami melakukan analisis pasar dengan menggunakan metode Segmenting,
Targeting, Positioning.
A. Segmenting
Segmentasi pasar kami lakukan dengan melihat beberapa aspek. Dalam bisnis
briket sawdust, ada beberapa aspek meliputi usia, pendapatan, dan lokasi geografis.
Usia disini kami mengambil 25-45 tahun yang dimana usia tersebut berpotensi
untuk terlibat dalam UMKM, dari sektor pendapatan pun kami menargetkan pelaku
UMKM menegah. Untuk lokasi geografis nya kami tidak emnargetkan secara
spesifik. Selain itu kami juga menargetkan orang yang peduli dengan lingkungan
dan keberlanjutan.
B. Targeting
Target pasar utama kami dalam memasarkan produk adalah orang yang
memiliki usaha dalam bidang yang berhubungan dengan proses pembakaran
seperti pengusaha resto atau kuliner lain, tetapi tidak spesifik hanya menarget
usaha kuliner. Tentunya target kami juga pengusaha yang membutuhkan bahan
baku pembakaran yang lebih optimal dan efisien tapi tidak banyak
menimbulkan sampah atau limbah, maka dari itu Woodsparks sebagai penyedia
briket sawdust menjawab tantangan tersebut.
C. Positioning
Menjawab kebutuhan dan memberi solusi kepada konsumen dengan briket
sawdust Woodsparks. Dengan begitu konsumen akan merasa kita peduli dan
perhatian sehingga akan lebih mudah untuk kita mendapat feedback yang baik
dari customer.
3.2 Pemantapan Riset Pasar
Dalam riset kami untuk lebih meneliti lebih dalam tentang riset pasar, maka
kami akan menggunakan sebagai berikut:
A. Survei Pasar
Dalam survei ini kami melakukan berbagai tahapan dengan
membandingkan bisnis yang sejenis untuk mengetahui peluang apa yang dapat
diambil dari usaha yang kami buat.
B. Penyediaan Konten Sebagai Penunjang Penjualan Barang
Membuat konten berupa iklan mengenai bisnis briket sawdust di media sosial
dengan membuat konten video tips dan trik tentang cara menggunakan briket
sawdust dengan efisien dan aman di platform media sosial seperti YouTube, Reels,
dan TikTok. Selain itu, mendedikasikan feed akun Instagram dengan konten yang
menarik dan edukatif seputar briket sawdust.

11
C. Pengadaan Barang
Untuk membuat suatu briket sawdust yang paling utama adalah menemukan
pemasok bahan baku dari briket sawdust itu sendiri, yaitu serpihan kayu. Pihak
Woodsparks disini berposisi sebagain penjual bahan jadi sehinga kami harus
bermitra dengan supplier bahan baku terkait. Contoh mitra yang akan kami
ambil adalah perusahaan pengolahaan jayu seperti meubel.
3.3 Metode Pemasaran
Metode pemasaran yang utama kami gunakan adalah dengan
memanfaatkan media online. Kami memaksimalkan platform online kami seperti
instagram dan tiktok. Karena kedua platform tersebut sangat penting untuk
membentuk branding. Kami akan memebuat konten pada kedua platform tersebut
yang tujuannya lebih kepada pemberian edukasi dan informatif untuk calon
customer seperti tutorial, testimonial, edukasi briket, dan lain-lain. Selain itu kami
juga memperkuat branding dengan membuat website untuk memuat dan
menginformasikan mengenai portofolio dan informasi umum seputar perusahaan.
3.4 Pembuatan Planing Usaha
Di dalam rencana usaha ini di menjelaskan tentang latar bealakang usaha,
strategi usaha, jadwal kegiatan, sumber dana, biaya yang diperlukan, penerimaan,
dan profit yang akan di dapatkan. Disamping itu juga dicantumkan analisa
kelayakan usaha yang akan dijalankan.
A. Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan briket sawdust, kami menggunakan dua metode
pemasaran yakni pemasaran gratis dan berbayar. Pada pemasaran gratis kami
akan membuat konten yang mengedukasi dan memberikan kesan informatif
pada calon customer sehingga mereka merasa di prioritaskan dan diperhatikan,
jadi akan lebih mudah kita untuk menarik minat customer. Yang kedua kita
menggunakan promosi berbayar yaitu dengan membayar iklan mingguan yang
tersedia di aplikasi Instagram maupun tiktok.
B. Persiapan Usaha
Persiapan usaha disini adalah dengan mempersiapkan segala kebutuhan
seperti anggaran biaya, tempat, dan media yang digunakan untuk melakukan
promosi agar usaha yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan keinginan.
C. Memulai Usaha
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, maka langkah berikutnya adalah
memulai usaha briket sawdust dengan mengembangkan ide/inovasi yang
disesuaikan pada permintaan barang kami. Selain itu, kami juga melakukan
evaluasi secara rutin sehingga usaha kami dapat terus berinovai dan beradaptasi
sesuai dengan perkembangan pasar.
3.5 Perencanaan Usaha
Di dalam sebuah perencanaan sebuah usaha, kami membagi perencanaan
tersebut menjadi tiga, yaitu:

12
A. Perencanaan usaha jangka pendek
Langkah kami dalam enam bulan pertama,yaitu fokus utama adalah
meningkatkan produksi dan penjualan briket sawdust serta memperkuat posisi
pasar. Tujuan ini bertujuan untuk memberikan dampak positif segera pada
kinerja bisnis dan membuka peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut.
B. Perencanaan usaha jangka menengah
Dalam dua hingga lima tahun, fokus akan beralih ke peningkatan pangsa
pasar, pengembangan lini produk, dan peningkatan efisiensi operasional.
Tujuan ini menciptakan dasar untuk pertumbuhan jangka panjang dan
membantu bisnis untuk bersaing lebih efektif di pasar yang semakin
berkembang.
C. Perencanaan usaha jangka panjang
Langkah kami dalam rancangan jangka panjang dalam sepuluh tahun, yaitu
menjadi pemimpin industri dengan fokus pada keberlanjutan, inovasi, dan
pertumbuhan global. Ini mencerminkan visi bisnis untuk mencapai dampak
jangka panjang yang signifikan dan memberikan kontribusi positif pada industri
dan lingkungan.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Pembelian bahan utama (contoh: Belmawa 3.500.000
domain, hosting, dan fitur Perguruan Tinggi -
1
tambahan) maksimum 35% dari
Instasi Lain -
jumlah dana yang diusulkan.
Berlangganan penyedia desain Belmawa 1.500.000
(contoh: Canva, Freepik, Perguruan Tinggi -
2 Shutterstock, dan lain lain)
maksimum 15% dari jumlah dana Instasi Lain -
yang diusulkan.
Promosi (Pembuatan konten Belmawa 2.000.000
promosi, berikan di media sosial Perguruan Tinggi -
3 dan marketplace, dan lain lain)
maksimum 20% dari jumlah dana Instasi Lain -
yang diusulkan.
Lain-lain (contoh: Kuota/WI-FI, Belmawa 2.000.000
Listrik, Transportasi, dan lain- Perguruan Tinggi 1.000.000
4
lain) maksimum 30% dari jumlah
Instasi Lain -
dana yang diusulkan.

13
Jumlah
Belmawa 9.000.000
Perguruan Tinggi 1.000.000
Rekap Sumber Dana
Instasi Lain -
Jumlah 10.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
1 Perencanaan Grace Tofer C.C.O.P.W
Platfrom Usaha
2 Riset Pasar dan Pradipta Agung Wahyu P.
Kompetitor
3 Design Konsep Wisnuwardhana Surya A.
Homepage dan
Undangan Digital
4 Pembelian Domain Zayyan Adyatma Syammakh
dan Hosting
5 Pembutan Homepage Chrisna Haidan Faza
dan Undangan
Digital
6 Pemasaran Melalaui Grace Tofer C.C.O.P.W
Media Sosial dan
Marketplace
7 Evaluasi Kegiatan Chrisna Haidan Faza
8 Laporan Akhir Wisnuwardhana Surya A.

14
DAFTAR PUSTAKA

Saleh, A., Novianty, I., Murni, S., & Nurrahma, A. (2017). Analisis kualitas briket
serbuk gergaji kayu dengan penambahan tempurung kelapa sebagai bahan
bakar alternatif. Al Kimia, 5(1), 21-33.
https://scholar.archive.org/work/ee3e2vidovacvjhcykykww3fce/access/wayback/h
ttp://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al-
kimia/article/download/2845/pdf

Munawwaroh, D. A., Sriyanto, N. B., Hidayat, A., & Baskara, D. A. (2023).


Analisis Uji Kinerja Mesin Pencetak Briket Serbuk Kayu Gargajian
dengan Sistem Pneumatik. Journal of Mechanical Engineering and
Applied Technology, 1(2), 13-18.
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/jmeat/article/view/4883

Sari, P. N., & Aminah, S. (2020). Pemanfaatan serbuk gergaji sebagai


bahan baku briket. Media Eksakta, 16(2), 98-104.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=2818646&val=22864
&title=PEMANFAATAN%20SERBUK%20GERGAJI%20SEBAGAI%2
0BAHAN%20BAKU%20BRIKET

Saputra, N., Hamzah, F. H., & Rossi, E. KARAKTERISTIK BRIKET


TONGKOL JAGUNG DAN SERBUK GERGAJI KAYU DENGAN
PEREKAT TAPIOKA. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Pertanian, 5, 1-12.
https://jnse.ejournal.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/21149

Setyono, M. Y. P., & Purnomo, Y. S. (2022). Analisis Kadar Air dan Kadar Abu
Briket Lumpur IPAL dan Fly Ash dengan Penambahan Serbuk Gergaji
Kayu. INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi, 1(6), 696-703.
https://journal.literasisains.id/index.php/insologi/article/view/1047

15
16
Lampiran 1. Biodata Ketua

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai