Anda di halaman 1dari 64

Kata Pengantar Pemrakarsa

Dokumen upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya


Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Rencana usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet
disusun untuk memenuhi ketentuan pemerintah dalam menciptakan pembangunan
yang berwawasan lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkuggan
Hidup
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup merupakan dokumen pegangan dalam mengelola dan memantau kualitas
lingkungan akibat adanya aktivitas rencana usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet
tersebut.Kualitas lingkungan yang dimaksud adalah komponen lingkungan geo-fisik-
kimia, komponen lingkungan biologi dan komponen lingkungan sosial ekonomi
budaya dan kesehatan masyarakat.Dokumen ini telah memuat mengenai prakiraan
dampak yang timbul, pengelolaan lingkungan hidup, pemantauan lingkungan hidup,
instituti yang mengawasi, pernyataan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup, serta pelaporan.Harapan kami, dokumen yang kami sampaikan ini
dapat menjadi pedoman dan acuan pihak-pihak yang terkait dengan keberadaan
usaha dan/ kegiatan pabrik Karpet ini, khususnya pemrakarsa dalam upaya
pengelolaan lingkungan hidup.
Atas perhatian dan peran serta beberapa pihak yang membantu hingga
dokumen ini selesai, yaitu antara lain Bupati Karanganyar, Dinas Lingkungan Hidup
Bupati Karanganyar, dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
kami ucapkan banyak terima kasih.

Karanganyar, Nopember 2020

Tjandra Sugiyanto
Penanggungjawab

1
Daftar Isi
HALAMANJUDUL........................................................................................................i
LEMBAR REKOMENDASI...........................................................................................ii
KATAPENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..............................................................,.....................................................iv
TABEL.............................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................vi

A. IDENTITAS PEMRAKARSA..................................................................................1
B. RENCANA USAHA dan / atau KEGIATAN............................................................4
1. Nama Usaha dan/atau Kegiatan.............................................................................4
2. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan ......................................................................... 4
3. Skala/Besaran Usaha dan/atau Kegiatan...............................................................9
4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha ...............................................................20
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN
UPAYA PENGELOLAAN SERTA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ....22
D. JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.............................................................52
E. SURAT PERNYATAAN..........................................................................................53
F. PELAPORAN............................................................................................................ 54
G. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2
Daftar Tabel

TabelB.lRencana Penggunaan Lahan ........................................................9


TabelB,2Rencana Penggunaan Bangunan ................................................9
TabelB.3Rencana Peralatan Tahap Konstruksi.........................................11
TabelB.4Rencana Penggunaan Peralatan Tahap Operasional...................11
TabelB.5Rencana penggunaan energi listrik dan BBM Tahap Konstruksi 12
TabelB.6Rencana penggunaan energi listrik, BBM Tahap Operasional…12
TabelB.7Rencana Type ruangan Pabrik karpet...................................................13
TabelB.8Tenaga Kerja Tahap Konstruksi...................................................13
TabelB.9Tenaga Kerja Tahap Operasional.................................................13
TabelB.10Perkiraan Penggunaan Air Bersih pada Tahap Konstruksi..........14
TabelB.11Perkiraan Penggunaan Air Bersih pada Tahap Operasional.........15
TabelB.12Perkiraan Timbunan Sampah pada Tahap Konstruksi.................. 16
TabelB.13Perkiraan Timbunan Sampah pada Tahap Operasional................. 16
TabelB.14Sumber dan Jenis Limbah Yang Akan Dihasilkan........................16
TabelB.15Rencana APAR.............................................................................. 16
TabelC.lMatrik Interaksi............................................................................... 22
TabelC.2Matrik Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.............. 43

3
Daftar Gambar

Gambar B.l Rencana Denah Lokasi....................................................................4


Gambar B.2 Rencana Peta Administrasi.............................................................5
Gambar B,3 Rencana Peta Citra Lokasi............................................................. 6
Gambar B.4 Rencana Peta Pengelolan.........,,....................................................7
Gambar B.5 Batas Tapak Lokasi...................„....................................................8
Gambar B.6 Rencana Denah bangunan...............................................................10
Gambar B.7 Rencana Tapak bangunan............................................................... 10
Gambar B.8 Neraca penggunaan air tahap konstruksi........................................14
Gambar B.9 Neraca penggunaan air tahap operasional.......................................15
Gambar B.10 Aplikasi APAR................................................................................16
Gambar B.11 Aplikasi konservasi air dan RTH.....................................................18
Gambar B.12 Rencana Parkir..................................................................................19
Gambar B.13 Kesesuaian Tata Ruang Kab. Karanganyar............................................20

4
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Karpet adalah penutup lantai tekstil yang dibedakan dari “karpet” istilah yang lebih umum
dengan menjadi tetap ke permukaan lantai dan memperluas dinding ke dinding.Rakyat paling
awal menutupi lantai dari tempat tinggal mereka dengan kulit binatang, rumput, atau,
kemudian, anyaman tikar buluh.Ketika orang belajar bagaimana untuk berputar kapas dan
wol, tikar anyaman dari bahan tersebut digantikan penutup sebelumnya.

Karpet pertama catatan ditenun oleh pengembara.Karpet tebal yang mudah untuk transportasi
dan ditempatkan di lantai pasir tempat tinggal tenda.Alat tenun awal sama-sama mudah untuk
transportasi. Dua cabang bercabang bergabung dengan sebuah crosspiece memegang warp
ditangguhkan, dan bar kayu digunakan untuk meratakan benang pakan yang mengikat,
sedangkan warp longgar berakhir terbentuk tumpukan karpet itu. Karpet Pazyryk telah
didokumentasikan sebagai karpet tenun tangan paling awal, berasal dari 500 SM dan
ditemukan di sebuah makam yang terletak di Pegunungan Alti di Asia Tengah.

Dari awal awal, karpet tenun naik menjadi bentuk seni tertinggi di Turki, Iran, India, dan
Cina. Menggunakan katun, linen, atau rami sebagai dasar, dan wol atau sutra sebagai
tumpukan mewah, penenun akan membuat simpul dari benang tumpukan, kemudian
membentuk deretan knot yang erat dipukuli bawah.Warna-warna cemerlang ini karpet kuno
berasal dari pewarna alami seperti marah, nila, genista, woad, dan oker. Beberapa penenun
ditambahkan tawas untuk zat pewarna untuk memperbaiki warna, dan beberapa perhiasan
emas dan menenun berharga ke karpet mereka.Sementara orang Eropa selama berabad-abad
penuh semangat menerima karpet sudah jadi dari Timur Tengah, karpet membuat sendiri
tidak menemukan pijakan perusahaan di benua itu sampai Perancis Moor penenun impor
sekitar tahun 1300.

Karpet terdiri dari benang tumpukan dicelup, sebuah dukungan primer di mana benang yang
dijahit, sebuah dukungan sekunder yang menambahkan kekuatan untuk karpet; perekat yang
mengikat backing primer dan sekunder, dan, dalam banyak kasus, bantal diletakkan di bawah
karpet untuk memberikan menjadi lebih lembut merasa, lebih mewah.

9
Sembilan puluh tujuh persen dari tumpukan benang saat ini terdiri dari polimer sintetis; sisa
benang wol dan yang terdiri dari karpet, lebih mahal tenun.Sintetis adalah plastik seperti
nilon (yang ada di 66% dari semua karpet), akrilik (15%), poliester (kurang dari 15%), dan
polypropylene (kurang dari 5%).Ini tumpukan benang yang dicelup menggunakan berbagai
senyawa kimia organik, atau kadang-kadang, kompleks organologam.

Kedua primer dan sekunder dukungan sebagian besar terbuat dari polypropylene anyaman
atau bukan tenunan, meskipun beberapa dukungan sekunder mungkin masih terbuat dari
rami, serat alami yang, ketika tenunan, terlihat seperti goni.Perekat yang digunakan untuk
mengikat backing bersama adalah lateks karet hampir secara universal sintetis.Padding paling
umum adalah rebond (ikatan uretan), meskipun berbagai bentuk sintetik lateks, poliuretan,
atau vinil dapat digunakan sebagai gantinya. Rebond didaur ulang uretan bekas yang
dipotong-potong berukuran seragam dan ditekan ke dalam lapisan. Meskipun jarang,
beberapa bantalan karpet terbuat dari rambut kuda atau rami.Lembar atas plastik biasanya
ditambahkan ke atas untuk memastikan permukaan halus terhadap karpet.

Pembangunan yang berkembang pesat berupa hotel,perkantoran,gedung gedung pemerintah


dan swasta membutuhkan pemutup lantai yang mana merupakan sebuah peluang bagi Bapak
Tjandra Sugiyanto yang berencana akan mendirikan sebuah tempat Pabrik karpet. Dimana
rencana usaha dan/ kegiatan tersebut sebagai sebuah peluang bisnis serta salah satu wujud
peran aktif yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Kab. Karanganyar pada sektor
bisnis danperdagangan .yang diharapkan dapat menarik devisa Kab. Karanganyar.

Dari management usaha dan/ kegiatan tempat Pabrik karpet milik Bapak Tjandra
Sugiyanto yang berlokasi di Jalan Adi Sumarmo, Tohudan Wetan RT 006 / RW 004,
Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kab. Karanganyar, harus sesuai dengan
keadaan lingkungan setempat dan akan adanya dampak lingkungan yang ditimbulkan dari
kegiatan usaha tersebut, management tempat Pabrik karpet juga wajib memenuhi beberapa
ijin lingkungan. Salah satunya yaitu dengan menyusun dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (Dokumen UKL UPL).

10
2. Maksud dan tujuan penyusunan dokumen UKL UPL :
• Untuk menanggulangi, meminimisasi atau mengendalikan dampak negatif baik yang
timbul di saat usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet ketika beroperasional, maupun
hingga saat usaha dan/ kegiatan berakhir (misalnya rehabilitasi lokasi usaha dan/
kegiatan tersebut).
• Meningkatkan dampak positif sehingga dampat tersebut dapat memberikan manfaat
yang lebih besar baik kepada pemrakarsa maupun pihak lain terutama masyarakat
yang turut menikmati dampak positif tersebut.
• Sebagai pedoman untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
• Agar kualitas lingkungan terjaga dan tidak rusak karena adanya pendirian usaha dan/
kegiatan Pabrik karpet tersebut.
• Membantu mengambil keputusan dan pemilihan alternatif yang layak dari segi
lingkungan.

3. Manfaat penyusunan dokumen UKL UPL :


a. Bagi pemerintah :
Mempermudah monitoring bagi suatu usaha dan / kegiatan Pabrik karpet yang
berdampak pada lingkungan sekitarnya.
b. Bagi pemrakarsa/pengusaha :
• Tersertifikasi
• Memonitoring pencemaran lingkungan yang dihasilkan
•Memudahkan pelaporan ke pemkot setempat
c. Bagi masyarakat:
Memudahkan kontrol lingkungan dari masyarakat sekitar akan dampak yang
ditimbulkan dari suatu usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet tersebut.

4,Proses Pembuatan Karpet

Untuk mengenal proses pembuatan dan jenis jenis atau spesifikasi karpet berikut kami
sampaikan garis besar pengerjaan karpet masjid secara jelas dan singkat sebagai berikut:

a. Mesin Karpet Handtufted: Mesin Utama Pembuatan Karpet Masjid

Mesin karpet Handtufted ini juga sering disebut mesin gun tufting karpet, karena memang
bentuknya meyerupai gun atau senjata. Gun tufting ini berfungsi sebagai alat utama dalam
membuat karpet jenis handtufted.

11
Pada ujung mesin gun tufting ini akan dimasukkan benang sebagai bahan baku utama karpet
handtufted. Benang dalam membuat karpet handtufted terdiri dari dua jenis yang kami buat
yaitu benang acrylic dan benang wool.

Proses kerja dari mesin gun tufting ini yaitu dimasukkan ke canvas (akan kami rinciakan
kemudian apa itu canvas). Setelah needle dimasukkan ke canvas maka needle akan maju
mundur untuk memasukkan benang, ketika benang masuk maka secara otomatis scissor atau
gunting khusus mesin gun tufting akan memotong.

Sambil berjaan seorang operator memegang gun tufting untuk mengontrol jalannya mesin.
Setiap operator mesin gun tufting harus memiliki keahlian atau skill memegang gun tufting
karena dalam melakukan istilahnya loom harus mengetahui jalan motor untuk jenis spek
karpet yang akan dibuat.

Sambil berjalan seorang operator sampai ke batasan kanvas yang telah ditentukan atau sesuai
desain yang akan dibuat. Mesin gun tufting yang kami pergunakan berasal dari Hongkong
dengan harga kisaran usd 500 per gun tufting, saat ini kami memiliki sekitar 70 gun tufting.

b. Canvasing Karpet

Karpet Canvas adalah bahan dari benang cotton berupa kain dengan lebar 5 mtr ini adalah
bahan utama dalam membuat karpet handtufted. Canvas dari cotton ini akan dibentangkan
di frame canvas karpet dalam proses pembuatan karpet .

Bentangan haruslah cukup kuat karena akan dibebani benang benang yang sangat banyak
yang telah disampaikan diatas. Canvas cotton disebut juga sebagai backing utama karena
pada canvas inilah benang benang akan dimasukkan.

3. Frame

Frame canvas karpet adalah sebuah dapat berupa dari besi atau kayu yang berfungsi sebagai
tempat untuk membentangkan canvas cotton sehingga dapat dilakukan proses loom. Frame
dibuat dengan sangat manual melalui keahlian tangan pembuat frame karpet yang
berpengalaman.

Syarat membuat frame karpet yang bagus haruslah memenuhi beberapa aspek antara lain
jika menggunakan kayu haruslah kayu yang sangat kuat, tidak mudah lapuk, dan jika
memakai besi juga memakai besi yang kuat.

Kemudian tempat dudukan operator, harus dibuat sangat aman dan juga kuat. Frame ini
dibuat berbentuk persegi panjang, dengan ukurannya menyesuaikan luas lokasi workshop.

4. Leno

Bahan baku Karpet yang disebut Leno ini adalah disebut sebagai second backing, berbahan
dari cotton namun tidak sama dengan canvas utama, canvas ini lebih renggang dibanding
canvas utama.

12
Fungsi dari second backing ini adalah sebagai penguat karpet setelah selesai loom karpet,
cara aplikasi second backing ini direkatkan pada belakang karpet dengan tambahan perekat
disebut latex karpet.

5. Latex

Latex karpet ini adalah semacam perekat khusus pemakaian karpet handtufted, cara aplikasi
adalah dengan mengoleskan pada bagian belakang karpet setelah leno direkatkan.

Latex ini kami produksi sendiri dengan beberapa campuran dengan komposisi yang telah
distandarkan antara lain, latex sterofan jenis dd428, lalu air, kemudian kalsium, dan cmc.
Semua bahan ini setelah melalui takaran yang pas dimasukkan kedalam mixer atau mesin
pengaduk dan diaduk dalam hitungan jam.

Setelah tercampur dan dites daya rekatnya maka sudah dapat digunakan. Tenaga pengerjaan
latex wajib menyimpan data guna menjadikan hasil latex sempurna menempel
sebelum karpet mulai masuk proses selanjutnya

6. Drawing Karpet

Proses Drawing karpet ini adalah proses dimana desain karpet apa yang akan dibuat,
biasanya tenaga drawing karpet haruslah mempunyai kecakapan yang baik, karena jika salah
dalam aplikasi ukuran dan desain maka berakibat tidak baik. Tugas orang drawing adalah
menentukan ukuran karpet, lalu membentangkan canvas utama pada frame.

7. Winding Karpet

Proses winding karpet ini adalah bagian management benang, dari sini benang benang
dikumpulkan dihitung disimpan dan didistribusikan kepada operator operator loom, tugas lain
winding adalah menggulung benang karpet yang tadinya masih berbentuk rehank menjadi
gulungan gulungan yang rapih.

8. Finishing shering Karpet

Proses finishing shering karpet bertugas dalam membuat karpet jenis handtufted ini rata baik
dari sisi kerataan karpet, kehalusan karpet, triming karpet, lalu haming karpet. Dalam
melakukan proses shering dibutuhkan alat shering yang bagus dan kuat.

9. Mekanik

Tugas pokok seorang mekanik adalah menetukan cara kerja mesin loom karpet yaitu mesin
gun tufting, karpet handtufted tidak akan dapat dihasilkan jika mekanik tidak menyelesaikan
tugasnya dengan baik.

Karena di bagian mekanik inilah yang menentukan dan menyetel mesin gun tufting untuk
menentukan berapa tinggi benang karpet, mengganti bagian-bagian mesin yang perlu
diganti, sehingga menghasilkan karpet masjid berkualitas sesuai dengan spesifikasi karpet
masjid berkualitas yang diinginkan customer.

10. Instalasi/Pemasangan Karpet

13
Proses ini adalah tugas tenaga pemasang karpet yang akan memasang karpet . Pemasang
karpet membutuhkan keahlian dan pengalaman yang cukup agar dapat memasang karpet
dengan sempurna.

Pemasang karpet  memerlukan alat alat pasang untuk mendukung agar kelancaran pasang
karpet bagus. Alat tersebut adalah berupa

 Strack karpet: adalah alat pasang karpet yang fungsinya menggerakkan karpet
kearah tertentu dengan bantuan tendangan dengkul, strack ini pada ujungnya diberi
semacam besi lancip agar dapat menancap pada karpet dan pada ujung satunya dilapisi
busa agar saat ditendang dengkul tidak terasa sakit
 Power strack: ini adalah strack jenis besar, dimana pengoperasiannya menggunakan
kompa dan power strack dapat menggerakkan karpet dengan sendirinya, panjang power
strack ini mencapai 7(tujuh) meter
 Kapek: ini adalah alat untuk merekatkan karpet pada lantai dengan cara digosok dan
memukul,kapek ini berbentuk lempengan pada ujungnya.
 Gunting Karpet: gunting biasanya yang digunakan jenis gunting besar pemakaian
standard yaitu merapihkan
 Lem Karpet: lem aibon atau lem kuning

A. IDENTITAS PEMRAKARSA

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 16 Tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan dibawah

14
ini menyampaikan UKL - UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup) dari rencana usaha dan/atau kegiatan dengan cenar dan akan
mematuhi persyaratan dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL - UPL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) serta ijin yang
diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang bfirwenang dapat diuraikan sebagai berikut:

Nama Pemrakarsa : Tjandra Sugiyanto


Nama Penanggungjawab Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan : Tjandra Sugiyanto
Alamat : Fajar Indah Permai II.18
RT 002 / RW 009, Kelurahan
Baturan, Kecamatan Colomadu,
Kab. Karanganyar
Jabatan : Pemilik :
Alamat Usaha : Jalan Raya Adi Sumarmo -Tohudan,
Tohudan Wetan RT 006 / RW 004
Kelurahan Tohudan,
Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar
Jenis Usaha/Kegiatan : Pabrik karpet

B. RENCANA USAHA DAN / ATAU


KEGIATAN

1. Nama Usaha dan/ atau


Kegiatan : Pabrik Karpet

15
2. Lokasi Usaha
dan / atau Kegiatan : Jalan Adi Sumarmo Tohudan, RT. 006 / RW. 004
Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu,
Kab. Karanganyar
3. Skala/Besaran Usaha dan / atau Kegiatan
a. Lahan dan Bangunan
Lahan seluas ±11755.12 m2, Status tanah dan bangunan adalah milik bapak Tjandra
Sugiyanto dengan HM No. dan HM No, yang dimiliki oleh Bapak Tjandra Suguyanto
dan akan digunakan sebagai tempat usaha dan/kegiatan Pabrik karpet. Adapun
perincian penggunaan lahan dan bangunan sebagai berikut :
Tabel B. 1 Rencana Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan Luas Lahan (m2) Prosentase (%)
1. Bangunan lantai 1 5677,56 45,59
Luas Area Tertutup Bangunan 5877,56 45,59
2. Area Ruang Terbuka :
- Taman 50 4,2
- Area parkir 100 8,4
Total luas lahan yang digunakan ± 100
Sumber: Gambar Perencanaan Pemrakarsa, 2018
Tabel B.2 Rencana Penggunaan Bangunan
Bangunan Luas Bangunan (m2) Prosentase (%)
Lantai 1 :
Gudang benang 6,70
Gugang Canvas 12 5,74
Gudang Karpet yg sdh jadi 7,5 3,59
Pemintalan Benang 18,5 8,85
Tem 16,5 7,89
15,5 7,42
15 7,18
3 1,44
3 1,44
3 1,44
3 1,44
6 2,87
28 13,40
Jumlah 145 69,38
Lantai 2 :
- Proses Setting 19,5 9,33
- Proses 25 11,96
- Room 7 19 9,09
- Room 8 17 8,13
- LC Room 13,5 6,46
- Tangga 1 3 1,44

16
- Toilet 3 1,44
- Office 8,5 4,07
- Room private 10,5 5,02
- Tangga2 3 1,44
- Toilet 3 1,44
- Selasar 20 9,57
Jumlah 145 69,38

Sumber: Gambar Perencanaan Pemrakarsa, 2018

Gambar B.6 Rencana denah bangunan

17
Gambar B.7 Rencana tapak bangunan

b. Peralatan dan Mesin-Mesin


1) Tahap Konstruksi
Rencana peralatan dan mesin-mesin pada tahap konstruksi yaitu hanya untuk pekerjaan
finishing ( dikarenakan untuk struktur utama bangunan sudah terbangun pada saat ini.
Tabel B.3 Rencana Penggunaan peralatan dan mesin pada tahap konstruksi
No Nama alat Fungsi Jumlah
1 Pick Up Angkut material dan bahan bangunan 1 unit
Sarana pasang pondasi,beton, dinding,
2 Peralatan tukang plesteran , plafond, cat, keramik, dan Iain- 2 set
Iain
Sumber: Kontraktor Pelaksana, 2018

2) Tahap Operasional
Tabel B.4 Rencana Penggunaan Peralatan pada tahap operasional
Energi
No Nama Peralatan Jumlah/ Unit Fungsi Yang
Dipakai
A. Peralatan administrasi Pabrik karpet :
1 Set perangkat komputer 14 Perangkat audio Pabrik karpet Listrik
2 Speaker perangkat audio 14 Perangkat audio Pabrik karpet Listrik
3 Televisi 14 Perangkat audio Pabrik karpet Listrik
4 AC 20 Pendingin ruangan Listrik
5 Telephon 1 Alat komunikasi Listrik
5 CCTV 10 Alat perekam kegiatan Listrik
7 Dispenser 2 Alat/ tempat minum Listrik
8 Meja Sesuai kebutuhan Tempat untuk meletakkan barang Manual
9 Kursi Sesuai kebutuhan Tempat untuk duduk Manual
10 Lemari arsip data Sesuai kebutuhan Lemari penyimpan arsip data Manual
B. Peralatan bar & lounge :
1 Shaker set 2 Alat untuk membuat minuman Manual
2 Blender 1 Alat elektrik untuk membuat minuman Listrik
3 Coffe maker 1 Alat untuk membuat minuman kopi Listrik
4 Kulkas 1 Lemari penyimpan makanan beku Listrik
5 Set peralatan minum Sesuai kebutuhan Peralatan untuk minum Manual
6 Lemari peralatan bar Sesuai kebutuhan Lemari penyimpan peralatan bar Manual
7 Meja Sesuai kebutuhan Tempat untuk meletakkan barang Manual
8 Kursi Sesuai kebutuhan Tempat untuk duduk Manual

18
C. Dapur:
1 Kompor gas 1 Alat untuk memasak Gas
2 Set peralatan masak Sesuai kebutuhan Alat untuk memasak Manual
3 Set peralatan kebersihan Sesuai kebutuhan Alat untuk kebersihan Manual
Sumber: Pemrakarsa, 2018

c. Penggunaan Energi Listrik dan BBM


1) Tahap Konstruksi
Rencana penggunaan energi listrik dan BBM pada tahap konstruksi hanya untuk
pekerjaan finishing (ex. Partisi, penutup lantai & interior, dll), dikarenakan untuk
struktur utama bangunan sudah terbangun pada saat ini.
Tabel B.5 Rencana penggunaan energi listrik dan BBM Tahap Konstruksi
No Jenis kegiatan Jenis energi Asal/ sumber Kapasitas
Pengoperasian
1 BBm Solar Pertamina 25 Lt/hr
kendaraan
Pengoperasian alat-
2 Listrik PLN 4.400 WATT
alat elektrikel
Sumber: Kontraktor Pelaksana, 2018
2) Tahap Operasional
Tabel B.6 Rencana penggunaan energi listrik Tahap Operasional
No Jenis kegiatan Jenis energi Asal / sumber Kapasitas
Pengoperasian kendaraan (1
1 BBm Premium Pertamina 4 Lt/hr
unit kendaraan roda 2)
2 Pengoperasian alat-alat Listrik PLN 4.400 WATT
elektrikel
Sumber: Pemrakarsa, 2018
d. Rencana usaha dan/ kegiatan
Rencana usaha dan/ kegiatan yaitu sebagai tempat Pabrik karpet, dan berencana
mempunyai ±15 unit ruang Pabrik karpet serta adanya pelayanan pada lounge. Berikut
rencana alur kegiatan pengunjung /customer adalah sebagai berikut:

Untuk mengenal proses pembuatan dan jenis jenis atau spesifikasi karpet berikut kami
sampaikan garis besar pengerjaan karpet masjid secara jelas dan singkat sebagai berikut:

1. Mesin Karpet Handtufted: Mesin Utama Pembuatan Karpet Masjid

Mesin karpet Handtufted ini juga sering disebut mesin gun tufting karpet, karena memang
bentuknya meyerupai gun atau senjata. Gun tufting ini berfungsi sebagai alat utama dalam
membuat karpet jenis handtufted.

19
Pada ujung mesin gun tufting ini akan dimasukkan benang sebagai bahan baku utama karpet
handtufted. Benang dalam membuat karpet handtufted terdiri dari dua jenis yang kami buat
yaitu benang acrylic dan benang wool.

Proses kerja dari mesin gun tufting ini yaitu dimasukkan ke canvas (akan kami rinciakan
kemudian apa itu canvas). Setelah needle dimasukkan ke canvas maka needle akan maju
mundur untuk memasukkan benang, ketika benang masuk maka secara otomatis scissor atau
gunting khusus mesin gun tufting akan memotong.

Sambil berjaan seorang operator memegang gun tufting untuk mengontrol jalannya mesin.
Setiap operator mesin gun tufting harus memiliki keahlian atau skill memegang gun tufting
karena dalam melakukan istilahnya loom harus mengetahui jalan motor untuk jenis spek
karpet yang akan dibuat.

Sambil berjalan seorang operator sampai ke batasan kanvas yang telah ditentukan atau sesuai
desain yang akan dibuat. Mesin gun tufting yang kami pergunakan berasal dari Hongkong
dengan harga kisaran usd 500 per gun tufting, saat ini kami memiliki sekitar 70 gun tufting.

2. Canvasing Karpet

Karpet Canvas adalah bahan dari benang cotton berupa kain dengan lebar 5 mtr ini adalah
bahan utama dalam membuat karpet handtufted. Canvas dari cotton ini akan dibentangkan
di frame canvas karpet dalam proses pembuatan karpet .

Bentangan haruslah cukup kuat karena akan dibebani benang benang yang sangat banyak
yang telah disampaikan diatas. Canvas cotton disebut juga sebagai backing utama karena
pada canvas inilah benang benang akan dimasukkan.

3. Frame

Frame canvas karpet adalah sebuah dapat berupa dari besi atau kayu yang berfungsi sebagai
tempat untuk membentangkan canvas cotton sehingga dapat dilakukan proses loom. Frame
dibuat dengan sangat manual melalui keahlian tangan pembuat frame karpet yang
berpengalaman.

Syarat membuat frame karpet yang bagus haruslah memenuhi beberapa aspek antara lain
jika menggunakan kayu haruslah kayu yang sangat kuat, tidak mudah lapuk, dan jika
memakai besi juga memakai besi yang kuat.

Kemudian tempat dudukan operator, harus dibuat sangat aman dan juga kuat. Frame ini
dibuat berbentuk persegi panjang, dengan ukurannya menyesuaikan luas lokasi workshop.

4. Leno

Bahan baku Karpet yang disebut Leno ini adalah disebut sebagai second backing, berbahan
dari cotton namun tidak sama dengan canvas utama, canvas ini lebih renggang dibanding
canvas utama.

20
Fungsi dari second backing ini adalah sebagai penguat karpet setelah selesai loom karpet,
cara aplikasi second backing ini direkatkan pada belakang karpet dengan tambahan perekat
disebut latex karpet.

5. Latex

Latex karpet ini adalah semacam perekat khusus pemakaian karpet handtufted, cara aplikasi
adalah dengan mengoleskan pada bagian belakang karpet setelah leno direkatkan.

Latex ini kami produksi sendiri dengan beberapa campuran dengan komposisi yang telah
distandarkan antara lain, latex sterofan jenis dd428, lalu air, kemudian kalsium, dan cmc.
Semua bahan ini setelah melalui takaran yang pas dimasukkan kedalam mixer atau mesin
pengaduk dan diaduk dalam hitungan jam.

Setelah tercampur dan dites daya rekatnya maka sudah dapat digunakan. Tenaga pengerjaan
latex wajib menyimpan data guna menjadikan hasil latex sempurna menempel
sebelum karpet mulai masuk proses selanjutnya

6. Drawing Karpet

Proses Drawing karpet ini adalah proses dimana desain karpet apa yang akan dibuat,
biasanya tenaga drawing karpet haruslah mempunyai kecakapan yang baik, karena jika salah
dalam aplikasi ukuran dan desain maka berakibat tidak baik. Tugas orang drawing adalah
menentukan ukuran karpet, lalu membentangkan canvas utama pada frame.

7. Winding Karpet

Proses winding karpet ini adalah bagian management benang, dari sini benang benang
dikumpulkan dihitung disimpan dan didistribusikan kepada operator operator loom, tugas lain
winding adalah menggulung benang karpet yang tadinya masih berbentuk rehank menjadi
gulungan gulungan yang rapih.

8. Finishing shering Karpet

Proses finishing shering karpet bertugas dalam membuat karpet jenis handtufted ini rata baik
dari sisi kerataan karpet, kehalusan karpet, triming karpet, lalu haming karpet. Dalam
melakukan proses shering dibutuhkan alat shering yang bagus dan kuat.

Saat ini pabrik karpet kami hanya menggunakan mesin shering dari Jerman dan Amerika.
Karena kedua produsen tersebut memberikan jaminan dalam memberikan karpet dengan hasil
yang sangat tajam baik dari pisaunya dan kekutan mesinnya dan menghasilkan karpet benar
benar rata.

9. Mekanik

Tugas pokok seorang mekanik adalah menetukan cara kerja mesin loom karpet yaitu mesin
gun tufting, karpet handtufted tidak akan dapat dihasilkan jika mekanik tidak menyelesaikan
tugasnya dengan baik.

21
Karena di bagian mekanik inilah yang menentukan dan menyetel mesin gun tufting untuk
menentukan berapa tinggi benang karpet, mengganti bagian-bagian mesin yang perlu
diganti, sehingga menghasilkan karpet masjid berkualitas sesuai dengan spesifikasi karpet
masjid berkualitas yang diinginkan customer.

10. Instalasi/Pemasangan Karpet

Proses ini adalah tugas tenaga pemasang karpet yang akan memasang karpet . Pemasang
karpet membutuhkan keahlian dan pengalaman yang cukup agar dapat memasang karpet
dengan sempurna.

Pemasang karpet  memerlukan alat alat pasang untuk mendukung agar kelancaran pasang
karpet bagus. Alat tersebut adalah berupa

 Strack karpet: adalah alat pasang karpet yang fungsinya menggerakkan karpet
kearah tertentu dengan bantuan tendangan dengkul, strack ini pada ujungnya diberi
semacam besi lancip agar dapat menancap pada karpet dan pada ujung satunya dilapisi
busa agar saat ditendang dengkul tidak terasa sakit
 Power strack: ini adalah strack jenis besar, dimana pengoperasiannya menggunakan
kompa dan power strack dapat menggerakkan karpet dengan sendirinya, panjang power
strack ini mencapai 7(tujuh) meter
 Kapek: ini adalah alat untuk merekatkan karpet pada lantai dengan cara digosok dan
memukul,kapek ini berbentuk lempengan pada ujungnya.
 Gunting Karpet: gunting biasanya yang digunakan jenis gunting besar pemakaian
standard yaitu merapihkan
 Lem Karpet: lem aibon atau lem kuning

Proses design menggunakan autocat,


corel dilewatkan proyektor

Ditembakkan ke papan white board,


white board diberi kertas minyak

22
Proses Canvasing adalah proses
blatting ke canvas

Proses benang(winding) adalah proses


pemilihan ukuran dan warna sesuai spec

Proses penembakan benang


yg sesuai spec ke canvas.
Proses latex atau proses pengeleman

Proses carving, yaitu proses Pembentukan


gambar agar lebih menonjol, terbentuk.

Proses inpect yaitu merapikan sisa


sisa benang dari dalam kerpet

Proses finising yaitu


      merupakan
Sirin atau Penghalusan karpet

Proses     
Packing

e. Rencana Type dan kapasitas ruang Pabrik karpet


Tabel B.7 Rencana type ruangan Pabrik karpet antara lain :
No Type ruang Lantai Kapasitas Jumlah / Unit
1 Large medium 2-3 ± 10 orang / ruang ± 5 unit ruang Pabrik

23
karpet
2 Medium 1-3 ± 6 orang / ruang ± 10 unit ruang Pabrik
karpet
Sumber: Pemrakarsa, 2018

f. Tenaga Kerja
1) Tahap Konstruksi
Rencana tenaga kerja pada tahap konstruksi merupakan tenaga kerja hanya untuk
kegiatan / pekerjaan finishing (ex. Partisi, penutup lantai & interior, dll), dikarenakan
struktur utama bangunan sudah terbangun pada saat ini.
Tabel B.8 Rencana tenaga kerja tahap konstruksi
Jenis Kelamin
No. Tugas / Jabatan Jumlah Pendidikan Laki-laki Perempuan
1
Pimpinan 1 S1 1 -
2
Pelaksana / Pengawas 2 D1-S1 2 -
3
Tenaga tukang 8 SLTP - SLTA 8 -
4
Security / keamanan 2 SLTA 2 -
Jumlah ±13 ±13
Sumber: Kontraktor Pelaksana, 2018

2) Tahap Operasional
Tabel B.9 Rencana tenaga kerja tahap operasional kegiatan Pabrik karpet
Jenis Kelamin
No. Tugas / Jabatan Jumlah Pendidikan Laki-laki Perempuan
Manager 1 S1 1
Keuangan/ Administrasi 1 S1 1
Reseptionis/ Kasir 2 SLTA - D3 1 1
Waiter 3 D3 3
Tenaga dapur 2 SLTA 1 1
Bartender 2 D3 2
Cleaning service 3 SLTP - SLTA 3
Security 4 SLTA - D3 4
Jumlah ±18 ±15 ±3
Sumber: Pemrakarsa, 2018

Waktu operasional usaha kegiatan Pabrik karpet &pub :


a) Dalam waktu hari : Senin - minggu (6 hari kerja, 1 hari libur)
b) jam kerja karyawan : 6 jam
c) shift karyawan : 2 Shift
• shift jam : 13.00 WIB- 19.00 WIB
• shift jam : 19.00 WIB-01.00 WIB
g. Penggunaan Air
1) Tahap konstruksi

24
Rencana Kebutuhan air pada tahap konstruksi berasal dari air sumur dangkal yaitu
untuk keperluan konstruksi yaitu pekerjaan finishing (ex. Partisi, penutup lantai &
interior, dll) dan untuk keperluan domestik pekerja konstruksi.Sedangkan keperluan
air untuk minum pekerja konstruksi berasal dari air dalam kemasan. Kebutuhan air
pada tahap konstruksi ini dapat dilihat seperti dalam tabel berikut:
Tabel B.10 perkiraan penggunaan air bersih pada tahap konstruksi
Uraian Kebutuhan Air Kebutuhan Air
Komponen
Orang Liter/hari (L/hari) (m3/hari)
Minum Pekerja ±13 2* 26 0,03
Domestik Pekerja * + 13 30* 390 0,4
Konstruksi 20 0,02
(finishing)**
Total Kebutuhan Air 436 0,4
Sumber: *Hasil survei Direktorat Pengembangan Air Minum,Ditjen Cipta Karya
DepartemenPekerjaan Umum Tahun 2006
**Asumsi

Kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan minum tenaga kerja sebesar 0,03 m 3/hari
yang bersumber dari air kemasan, sedangkan kebutuhan air untuk domestik pekerja
sebesar 0,4 m3/hari yang berasal dari air tanah/ air sumur dangkal. Dalam
penggunaannya air tersebut mengalami hilang (bercampur dengan bahan bangunan
dan penguapan) diperkirakan sebanyak 1,32 m3/hari dan yang menjadi limbah cair
sebanyak 1,98 m3/hari. Neraca penggunaan air pada tahap konstruksi dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
MASUKAN PENGGUNAAN KELUARAN

Air Kemasan Pekerja Hilang (40%)


0,03 m3/hari 0,4 m3/hari 0,16m3/hari
Kebutuhan
0,4 m3/hari
Air tanah Konstruksi Limbar Cair (60%)
0,37 m3/hari 0,02 m3/hari 0,24 m3/hari

Gambar B.8 Neraca Penggunaan Air Tahap Konstruksi


2) Tahap Operasional
Pada tahap operasional kebutuhan air bersih direncanakan memakai air tanah (sumur
dangkal) dan PAM. Prakiraan jumlah kebutuhan air bersih dihitung berdasarkan hasil
survei Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya Departemen
Pekerjaan Umum Tahun 2006 sebesar 150 liter/org/hari. Dalam hasil survei tersebut
disebutkan 80% dari 150 liter/org/hari atau 120 liter/org/hari digunakan untuk
keperluan mandi, cuci, dan dapur.Sehingga hanya 30 liter/org/hari yang digunakan
untuk keperluan diluar mandi, cuci, dan dapur.
Tabel B.11 Perkiraan Penggunaan Air Bersih Tahap Operasional
Uraian Kebutuhan Air Kebutuhan Air

25
Orang Liter/hari (It/hari) (m3/hari)
Komponen
1. Domestik tenaga kerja ±18 30* 540 0,54
operasional
2. Domestik customer ±30** ±10 300 0,3
(asumsi)
3. Dapur (mencuci, dll) ±20** 20 0,02
Jumlah 860 0,86
4. Fasos dan fasum 10% x 0,86 0,09
Total Kebutuhan Air 860 ±0,9
Sumber:* Hasil survei Direktorat Pengembangan Air Minum, Ditjen Cipta Karya
Departemen
Pekerjaan Umum Tahun 2006.
** Asumsi
Berdasarkan perhitungan di atas dan dengan mempertimbangkan masukan,
penggunaan, dan pengeluaran maka neraca sumberdaya air pada tahap operasional
seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini

Gambar B.9 Neraca penggunaan air tahap operasional


h. Sampah
1) Tahap konstruksi
Sampah domestik yang dihasilkan pada tahap konstruksi dihitung berdasarkan tolak
ukur dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) yang mencatat rata-rata produksi
sampah masyarakat Indonesia per orang, yaitu 2,1 Kg per orang per hari dari aktivitas
rumah tangga dalam waktu 24 jam/hr. Jika kegiatan pekerja konstruksi per hari hanya 8
jam, maka besaran sampah yang dihasilkan adalah 0,7 Kg/org/hr. Sedangkan sampah
yang berupa sisa material konstruksi (pekerjaan finishing) dihitung dengan data primer
dari kontraktor pelaksana.

26
Tabel B.12 Perkiraan timbunan sampah pada tahap konstruksi
Perkiraan Jumlah Total Timbunan
No Jenis Sampah Satuan Jumlah Orang Sampah
Sampah
1 Domestik pekerja Kg/org/hr 0,7* ±13 9,1
2 Sisa material Kg/org/hr ± 1** - 1
Jumlah ±10
Sumber: * Kementrian Lingkungan Hidup, 2000
** Asumsi tahap konstruksi, 2018

2) Tahap operasional
Tabel B.13 Perkiraan timbunan sampah pada tahap operasional
Perkiraan Jumlah Total Timbunan
No Jenis Sampah Satuan Jumlah Orang Sampah (Kg/hr)
Sampah
1 Domestik tenaga kerja Kg/org/hr 0,7* ±18 12,6
operasional
2 Domestik dari customer Kg/org/hr 0,7* ±30** 21
(asumsi)
3 Sampah dapur Kg/org/hr ± 0,5 ** - 0,5
4 Administrasi Kg/org/hr ± 0,2 ** - 0,2
Jumlah Kg/org/hr ±34,3
Sumber: * Kementrian Lingkungan Hidup, 2000
** Asumsi tahap operasional

Secara rinci sumber dan jenis limbah yang mungkin akan dihasilkan adalah :
Tabel B.14 Sumber dan Jenis Limbah Yang Akan Dihasilkan
No. Sumber Jenis Limbah
PADAT DOMESTIK
1 Area operasional ruang Pabrik Kertas, Tissu, sisa pembungkus makanan, dll
karpet
2 Dapur Sisa bahan makanan, plastik, kaleng, botol bekas, dll.
CAIR DOMESTIK
1 KM/WC Limbah kamar mandi
GAS/UDARA
1 Operasional, Dapur Asap kendaraan, Gas elpigi.
Sumber: Asumsi tahap operasional, 2018

i. Pemadam Kebakaran
Tabel B.15 Rencana alat pemadam kebakaran
No Jenis Alat Jumlah
1 Tabung APAR 3,5 Kg ± 3 tabung
Sumber: Rencana tahap operasional, 2018

27
Gambar B.10. Aplikasi APAR
Penanganan/pencegahan dari musibah kebakaran :
1. Adanya tanda peringatan " DILARANG MEROKOK"
2. Melakukan pelatihan pada karyawan tentang penggunaan APAR.
3. Apabila ketika kegiatan operasional tercium bau seperti terbakar yang menyengat, segera
kroscek sumbernya dan lakukan pengontrolan pada ruang - ruang seluruh lingkup
kegiatan dan jauhkan dari benda-benda yang dapat menimbulkan percikan api dan mudah
terbakar.
4. Tenaga operasional atau petugas yang mengetahui adanya musibah kebakaran, terlebih
dahulu segera memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran yang
terdekat / APAR. Dan segera memberitahukan yang lain dengan berteriak
"KEBAKARAN"
5. Matikan seluruh aliran listrik dan hentikan seluruh kegiatan operasional bila kebakaran
terjadi, konsentrasikan pada usaha mendinginkan peralatan yang terkena percikan api.
6. Selain pemadam kebakaran (APAR), air juga merupakan medium pendingin terbaik.
7. Atur dan arahkan orang-orang untuk segera keluar dari area kejadian kebakaran menuju
salah satu titik tempat yang sudah diperkirakan aman dengan diberi tanda / simbol" Titik
kumpul".
8. Alihkan semua kendaraan bermotor yang ada di lingkup area kegiatan operasional untuk
keluar dari lokasi kegiatan, serta blokir lokasi sehingga semua kendaraan dan orang yang
tidak berkepentingan tidak masuk ke lokasi kegiatan tersebut.
9. Apabila api belum juga padam, Telepon Petugas Pemadam Kebakaran dan Polisi,
terdekat.
10. Apabila pemadaman telah selesai, buat laporan kejadian di safety log book dan amankan
lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan.
11. Lakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk korban yang terkena
musibah kebakaran ringan, dan menghubungi pihak rumah sakit untuk korban dengan
luka berat.

28
j. Program pengembangan ruang hijau dan konservasi air
Rencana usaha dan /kegiatan Pabrik karpet & pub ini berupaya membuat saluran
pembuangan air hujan melalui talang yang ada pada bangunan Pabrik karpet tersebut dan
dialirkan menuju sumur resapan serta menuju saluran .

Gambar B.11
Apilkasi rencana pada kegiatan

Menurut Permen LH No. 12 tahun 2009 tentang Pemanfataan air hujan, untuk
luasan lahan tertutup bangunan seluas 145 m 2, maka jika dibuat sumur resapan
dangkal maka 145 / 50 = ± 2 buah.
Tabel B.18. Permen LH No. 12 tahun 2009 tentang Pemanfataan Air Hujan
Volume Daya Jumlah unit
Luas
Jenis Resapan Resap per Resapan
Tutupan Keterangan
Pemanfaatan per unit (m3) unit yang
Bangunan
(m3/hari) diperlukan
Sumur Resapan 50 1 1 Setiap tambah 25-50m2 Luas
Dangkal tutupan bangunan diperlukan
tambahan 1 unit atau volume
1 m3.
Sumur Resapan 1000 40 1 500-1000 m2 Luas tutup an
Dalam bangunan diperlukan
tanaman 1 unit
Lubang resapan 20 0,25 3 Setiap tambahan Luas
Biopori tutupam bangunan 7
mdiperlukan tambahan 1 unit
LRB

29
k. Analisis kebutuhan parkir
Rencana area parkir usaha dan/kegiatan Pabrik karpet yaitu
diasumsikan meliputi beberapa kendaraan pemilik, beberapa kendaraan tenaga
kerja operasional dan beberapa kendaraan pengunjung/customer. berikut
perkiraan jumlah kendaraan yang ada di dalam lokasi usaha dan/kegiatan
tersebut:
1. Dalam rencana pengoperasian usaha dan/kegiatan Pabrik karpet& pub
akandiasumsikan apabila membawa kendaraan roda 2 dan kendaraan roda
4.Dengan kapasitas area parkir yang tersedia seluas ± 44 m2 yaitu
denganpanjang ± 8 m2 dan lebar ± 5,5 m2. dan dengan sudut parkir 0°. Berikut
iniadalah rencana ruang parkir:
 Asumsi: - Pemilik usaha : ± 1 orang menggunakan 1 mobil
• Tenaga kerja operasional : + 17 orang dengan asumsi
menggunakan sepeda motor ± 8 unit sepeda motor.
- customer: ± 20 - 30 orang / hari
dengan asumsi + 10 unit sepeda motor atau ± 5 unit mobil dan apabila tidak
mencukupi, berencana menggunakan area parkir sisi barat
atau bersebelahan.

No. Ketersediaan parkir Kebutuhan parkir Keterangan


1 ± 1 Srp Mobil ± 1 Srp Mobil Mencukupi
2 ± 18 Srp Motor ± 18 Srp Motor Mencukupi

Gambar B.12
Aplikasi rencana ruang parkir
4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
a. Kesesuaian lokasi kegiatan dengan tata ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Karanganyar Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Karanganyar Tahun 2011 - 2031,
bahwa lokasi rencana usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet di Jalan Adi Sucipto,

30
RT 005 / RW 006 Kelurahan Jajar, Kecamatan Colomadu, Kab.
Karanganyar, ini masuk dalam kawasan Perdagangan dan Jasa.Sehingga
apabila dipergunakan untuk usaha dan/ kegiatan Pabrik karpet, sudah sesuai
dengan tata ruang. Dan kegiatan ini telah -nendapatkan Izin Keterangan
Nomor 650 / 0018 / L-10 / KRK / I / 2018 tanggal 9 Januari 2018 dan
Pengganti Biaya Cetak Peta Nomor 591.1 / 0018 / L-10 / CP / I / 2018 Berikut
peta tata ruang Kab. Karanganyar yang menunjukkan bahwa lokasi tersebut
masuk dalam kawasan Perdagangan dan Jasa :

Gambar B.13
Peta tata ruang Kab. Karanganyar

b. Komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan


Secara rinci tahapan komponen rencana usaha dan/atau kegiatan meliputi:
pekerjaan pra konstruksi, konstruksi (pekerjaan finishing) dan pasca
konstruksi (operasional), pekerjaan tersebut selengkapnya sebagai berikut: 1)
1) Tahap Pra Konstruksi
Pengurusan perijinan
2) Tahap Konstruksi
Beberapa pekerjaan pada tahap konstruksi sudah dilakukan dan pada
tahap konstruksi ini hanya kegiatan / pekerjaan finishing (ex. Partisi,
penutup lantai, interior, dll), dikarenakan untuk struktur utama bangunan
sudah terbangun pada saat ini.

31
a) Pekerjaan persiapan
i) Rekruitmen tenaga kerja konstruksi (pekerjaan finishing)
b) Pekerjaan arsitektural
i) Pemasangan partisi, lantai, dinding, pengecatan, dll
c) Pekerjaan elektrikal
i) Pekerjaan pemasangan instalasi listrik dan penerangan.
d) Pembersihan Lokasi kegiatan
i) Demobilisasi peralatan.

ii) Tahap Operasional


a. Rekruitment tenaga kerja operasional
b. Kegiatan operasional Pabrik Karpet
c. Mobilisasi kendaraan pengangkutan
d. Penggunaan Air.
Penggunaan air temtama digunakan untuk kegiatan domestik, kegiatan
operasional dan penyiraman tanaman.
e. Penanganan K3 untuk karyawan operasional
f. Penanganan bahaya kebakaran.
g. Penanganan sampah dan limbah.
h. Penanganan air buangan.
i. Keamanan dan kenyamanan dengan lingkungan sekitar

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG


DITIMBULKAN dan UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP serta UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

32
1. Dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan / atau
kegiatan
Pelaksanaan rencana usaha dan/ kegiatan Pabrik Karpet di Jalan Adi Sumarmo
– Tohudan,Kelurahan Tohudan RT 006/RW 004 ,Kecamatan Colomadum Kab
Karanganyar, ini dapat menimbulkan dampak pada tapak kegiatan maupun
lingkungan sekitar tapak kegiatan, sehingga perlu dilakukan penentuan dampak
yang akan terjadi dan dilakukan melalui proses identifikasi dampak, yaitu mengkaji
hubungan antara komponen kegiatan dengan komponen Ingkungan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel C.1 Matrik Interaksi Komponen Kegiatan dengan Komponen Lingkungan
Komponen Kegiatan
Pra
Komponen Lingkungan Konstruks Konstruksi Operasional
i

1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8
FISIK
1. Penurunan kualitas udara dan - - - X - X X
kebisingan
2. Kualitas air permukaan - -. X - - - X - X - - - - -
3. Kuantitas air dan Run Off - - - - - - - - - - - X -' -
4. Timbulan Sampah - - - X - - X
- - X - - -
5. Gangguan Lalu Lintas - - - - - X
- X - - - - - -
6, Kebakaran - - - - X - X - - X - - X -
SOSEKBUD
1.Persepsi Masyarakat
2. Kesempatan Kerja - - X - - - X - - - - -
KESMAS
1.K3 (Kesehatan dan - - X - - - X - - - - - - -
Keselamatan Kerja)
2. Gangguan Keamanan dan X
- - - - - - X - - - - - -
Kenyamanan Lingkungan

X: identifikasi dampak

Keterangan :
Tahap Pra Konstruksi:
1. Pengurusan perizinan
Tahap Konstruksi:
Yaitu hanya pekerjaan finishing (ex. Partisi, penutup lantai, interior, dll), dikarenakan untuk struktur utama
bangunan sudah terbangun pada saat ini.
1. Pekerjaan persiapan (rekruitmen tenaga kerja)

33
2. Pekerjaan Arsitektural (pemasangan lantai, pengecatan dinding, kaca, pintu, dll)
3. Pekerjaan Elektrikal (Pemasangan listrik dan telekomunikasi)
4. Pembersihan lokasi kegiatan :
- Pembersihan lokasi kegiatan
Tahap Operasional :
1. Kegiatan operasional Pabrik karpet
2. Kegiatan mobilisasi kendaraan
3. Penggunaan air untuk kegiatan domestik
4. Penggunaan energi listrik dan BBM untuk menunjang aktivitas
5. Penanganan sampah
6. Penanganan limpasan air hujan
7. Penanganan kebakaran
8. Keamanan dan Kenyamanan lingkungan

BerdasarkanMatrik Interaksi Komponen Kegiatan dengan Komponen Lingkungan


pada Table C 1.dapat diuraikan dampak yang dimungkinkan timbul dari akibat
rencana usaha dan/kegiatan Pabrik Karpet , adalah sebagai berikut:
Tahap Pra Konstruksi
1. Persepsi Masyarakat
a. Sumber Dampak
•Sosialisasi
• Pengurusan perizinan
b. Jenis Dampak
• Adanya persepsi negatif dari masyarakat terhadap rencana usaha
dan/ kegiatan Pabrik Karpet
•Adanya keinginan dan harapan dari warga masyarakat sekitar untuk diterima
sebagai tenaga kerja pada kegiatan tersebut.
c .Besaran Dampak
Pada lingkup RT 006/ RW 004 Kelurahan Tohudan , Kecamatan Colomadu,
Kab Karanganyar

d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan


• Keterbukaan informasi publik terhadap proses pengurusan perizinan akan
adanya usaha dan/ kegiatan Pabrik Karpet kepada masyarakat sekitarnya.
• Mengajukan perizinan kepada dinas/instansi yang terkait dan melibatkan
masyarakat sekitar dalam proses perizinan, sesuai dengan peraturan daerah yang
berlaku.

34
• Pemrakarsa sanggup mengelola dan wajib memperbaiki akan gangguan yang
ditimbulkan pada saat kegiatan Pabrik karpetnantinya.
e. Lokasi Pengelolaan
Pada lingkup wargaRT 006/ RW 004 Kelurahan Tohudan,Kecamatan Colomadu, Kab
Karanganyar.
Periode Pengelolaan
Pada tahap pra konstruksi
f. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
• Keterbukaan informasi publik terhadap proses perizinan dan perekrutan tenaga
kerja.
• Memantau tanggapan ada atau tidaknya penolakan dari warga masyarakat
terhadap proses pengurusan perizinan Pabrik Karpet
g. Lokasi Pemantauan
Pada lingkup warga RT 006/ RW 004 Kelurahan Tohudan,Kecamatan Colomadu, Kab
Karanganyar.
h. Periode Pemantauan
Pada tahap pra konstruksi
i. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Pemrakarsa / pemilik Pabrik Karpet
j. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
• Kelurahan Tohudan,
• Kecamatan Colomadu,
• Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kab Karanganyar
• Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kab Karanganyar
• Dinas Pariwisata Kab Karanganyar
• Dinas Kesehatan Kab Karanganyar
• Satuan Polisi Pamong Praja Kab Karanganyar
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
k. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/instansi Terkait kepada:
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

Tahap Konstruksi

35
Beberapa pekerjaan pada tahap konstruksi sudah dilakukan dan pada
tahap inihanya melakukan kegiatan / pekerjaan finishing (ex. Partisi, penutup lantai,
interior,dll),dikarenakan untuk struktur utama bangunan sudah terbangun pada saat ini.
1. Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Gangguan kebisingan
a. Sumber Dampak
Pekerjaan Konstruksi
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara dan peningkatan gangguan kebisingan
c. Besaran Dampak
Masyarakat sekitar lokasi kegiatan
d. BentukUpaya Pengelolaan Lingkungan
• Pekerja menggunakan masker.
• Membatasi jam kerja konstruksi
• Menyiram dengan air pada areal yang diperkirakan berdebu (misalnya pada
jalan yang dilalui kendaraan material dan kendaraan tenaga kerja, dan area
parkir)
• Membersihkan ceceran material di sekitar jalan lingkungan lokasi kegiatan
• Menggunakan kendaraan pengangkut material yang telah lulus uji emisi
e. LokasiPengelolaan
Di lingkungan sekitar kegiatan
f. Periode Pengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
• Memantau pemakaian APD (Mat Pelindung Diri, seperti; masker, sarung
tangan.dll) pada pakerja konstruksi.
• Memantau penerapan standar operasional prosedur kerja.
• Pemantauan secara visual tentang ceceran materaii di jalan lingkungan
akibat kegiatan konstruksi
• Memantau jam pelaksanaan kerja
h. LokasiPemantauan
Lingkungan sekitar kegiatan
i. Periode Pemantauan
Selama tahap konstruksi berlangsung
j.Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup

36
Pelaksana konstruksi
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peman tauan
Lingkungan Hidup
• Kelurahan Tihudan ,
• Kecamatan Colomadu,
• Satuan Polisi Pamong Praja
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. PenerimaPelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada: Dinas
Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

2. Penurunan Kualitas Air Permukaan


a. Sumber Dampak
•Kegiatan domestik para pekerja konstruksi
• Kegiatan pemeliharaan alat-alat konstruksi
• Penyiraman untuk pengurangan debu.
b. Jenis Dampak
Terjadi penurunan kualitas air, baik air permukaan karena adanya buangan limbah car
domestik dari kegiatan pekerja konstruksi
c. BesaranDampak
Limbah cair yang dihasilkan pada masa konstruksi.
d. BentukUpaya Pengelolaan Lingkungan
• Kontraktor yang ditunjuk harus menyediakan fasilitas MCK yang memadai untuk
para pekerja konstruksi.
• Memelihara saluran drainase dari tumpukan sampah.
e. Lokasi Pengelolaan
Di dalam tapak lokasi kegiatan konstruksi
f. Periode Pengelolaan
Selama kegiatan konstruksi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau saluran drainase dan fasilitas MCK apakah berfungsi dengan baik
atautidak
h. Lokasi Pemantauan
Di dalam tapak lokasi kegiatan konstruksi
i. Periode Pemantauan
Selama kegiatan konstruksi berlangsung
j. PelaksanaPengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup

37
Pelaksana konstruksi
k. PengawasanPelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peman
tauanLingkunganHidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. PenerimaPelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
•Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
•Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

3. Timbulan Sampah
a. Sumber Dampak
• Pekerjaan kegiatan konstruksi dan sampah domestik pekerja
• Pembersihan lokasi kegiatan.
b.JenisDampak
Adanya sisa dari kegiatan konstruksi, seperti : zak semen, kaleng cat, plastik,
kertasdaun pembungkus makanan dan sisa makanan.
c.SasaranDampak
Sampah domestik pekerja yang dihasilkan diprakirakan sebesar + 9,1 Kg/hari dansisa
material konstruksi diprakirakan sebesar + 1 Kg/hari.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Mencegah terjadinya ceceran sampah dan bahan material di jalan, dari
kegiatan pembersihan lokasi kegiatan.
• Sampah sisa material dikumpulkan dan diangkut oleh pihak ketiga dengan
perhitungan ekonomis.
e. Lokasi Pengelolaan
Di dalam tapak kegiatan.
f. PeriodePengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau kebersihan dan estetika lingkungan secara visual
m. LokasiPemantauan
Di dalam lingkungan kegiatan dan sekitamya.
i. Periode Pemantauan
Selama tahap konstruksi berlangsung.

j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan


Hidup

38
Pelaksana konstruksi
k. PengawasanPelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
i. PenerimaPelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

4. Gangguan Lalu Lintas


a.Sumber Dampak
• Pekerjaan persiapan ketika penyiapan bahan material dan kendaraan kegiatan.
• Pembersihansemi mekanikal dan manual:
- Demobilisasi peralatan
- Pembersihan lokasi kegiatan
b. JenisDampak
Terjadinyagangguan lalulintas keluar masuknya kendaraan kegiatan
konstruksi
c. Besaran Dampak
Di jalan lingkungan dan terjadi pada saat jam kerja kegiatan, jam 08.00 WIB
s.d 17.00 WIB.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Menempatkan petugas pengatur lalu lintas di depan lokasi kegiatan.
• Memasang rambu-rambu "HATI-HATI" ataupun tanda peringatan tentang adanya
kendaraan kegiatan yang keluar masuk lokasi kegiatan.
• Pembersihan materail jika tercecer dijalan.
• Jika ada kerusakan infrastruktur (jalan maupun saluran) di sekitar kegiatan rusak,
pemrakarsa sanggup dan wajib memperbaiki.
• Melengkapi perijinan kajian lalulintas.
e. Lokasi Pengelolaan
Di ruas jalan yang ada di sekitar tapak kegiatan.
f. Periode Pengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
• Mengamati kelancaran lalu lintas.
• Mengamati tingkat kerusakan jalan.
h. Lokasi Pemantauan
Di pintu keluar masuk dan jalan lingkungan
i. Periode Pemantauan

39
Selama tahap konstruksi berlangsung.
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Pelaksana konstruksi
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peman
tauan Lingkungan Hidup
• Dinas Perhubungan Kab Karanganyar
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
I. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

5. Timbulnya Kebakaran
a. Sumber Dampak
• Pada pekerjaan Elektrikal yaitu ketika terjadi hubungan pendek arus
listrik/konsleting pada saat pemasangan instalansi listrik.
• Terkena musibab sambaran petir.
b. Jenis Dampak
Timbulnya musibah kebakaran
c. Besaran Dampak
Daya listrik yang akan dipasang sebesar 4.400 WATT
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Melengkapi tenaga kerja dengan Mat Pelindung Diri (APD) yang memadai.
• Memakai instalansi listrik yang aman sesuai standart pemasangan listrik.
• Menyediakan alat pemadam kebakaran / APAR
• Melengkapi alat penangkal petir 1 set pada bangunan.
e. Lokasi Pengelolaan
Di dalam tapak kegiatan.
f. Periode Pengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Pada saat konstruksi dengan memantau kegiatan pemasangan elektrikal
yangsesuai standart keamanannya.
h. Lokasi Pemantauan
Di dalam tapak kegiatan.
i. Periode Pemantauan
Selama tahap konstruksi berlangsung.

40
j .Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Pemrakarsa / pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar.
l. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

6. Kesempatan Kerja
a. Sumber Dampak
Pekerjaan konstruksi (pekerjaan finishing)
b. Jenis Dampak
Peningkatankesempatan kerja
c. Besaran Dampak
Jumlah tenaga konstruksi yang dibutuhkan sebanyak ±13 orang.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Kebutuhan tenaga kerja sejumlah tersebut diserahkan langsung kepada
pelaksana konstruksi
• Menginformasikan kepada pelaksana konstruksi untuk mengutamakan
masyarakat Kelurahan Tohudan, dalam rekruitmen tenaga kerja.
e. Lokasi Pengelolaan
Lingkup warga RT 006 / RW 004 Kelurahan Tohudan , Kecamatan Colomadu , Kab
Karanganyar.

f.Periode Pengelolaan
Selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau jumlah tenaga konstruksi.
h. Lokasi Pemantauan
Lingkup warga RT 006 / RW 004 Kelurahan Tohudan , Kecamatan Colomadu , Kab
Karanganyar.
i.Periode Pemantauan
Selama tahap konstruksi berlangsung.
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Pemrakarsa dan Pelaksana konstruksi

41
k. Kawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
• Kelurahan Tohudan,
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
.I. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
DinasLingkungan Hidup Kab Karanganyar

Tahap Operasional
Komponen lingkungan hidup yang diprakirakan terkena dampak pada Tahap Operasional
adalah :
1. Penurunan Kualitas Udara (debu) dan Peningkatan Gangguan Kebisingan
a. Sumber Dampak
Kegiatan mobilisasi kendaraan yang keluar masuk lokasi kegiatan
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kualitas udara (debu) dan peningkatan kebisingan
c. Besaran Dampak
Di area lingkup kegiatan dan lingkungan sekitarnya
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Di areakegiatan dan lingkungan sekitar di perbanyak tanaman penghijauan yang
menyerap polusi udara. Apabila lahan yang digunakan mempunyai
luasan yang sempit, bisa menggunakan tanaman didalam pot atau tanarnan
pergola.
• Menyiramdengan air pada areal yang diperkirakan berdebu (misalnya pada
:tempat parkir)..
• Memperhatikan jam kerja kegiatan operasionalnya.
e. Lokasi Pengelolaan
Di area lingkup kegiatan dan lingkungan sekitarnya
f. Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
• Memantau jumlah tanaman penghijauan yang ditanam.
• Tanggapan ataupun keluhan dari karyawan dan masyarakat sekitar

h. Lokasi Pemantauan
Di area lingkup kegiatan dan lingkungan sekitarnya
i. Periode Pemantauan

42
Selama kegiatan operasiona! berlangsung
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
LingkunganHidup
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
PemantauanLingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

2. Penurunan Kualitas Air Permukaan


a. Sumber Dampak
Kegiatan operasional Pabrik Karpet yaitu penggunaan air untuk kegiatan domestic
karyawanmaupun tamu , dapur, dan penyiraman tanaman.
b. Jenis Dampak
Penurunankualitas air permukaan yang diakibatkan oleh buangan limbah cairdomestik
c. Besaran Dampak
Limbah cair yang dihasilkan dan masuk ke septictank 0,81 m3/hr, ke saluran
drainase0,09 m3/hr.
d. BentukUpaya Pengelolaan Lingkungan
• Limbah cair dari WC/closet (black water) akan dialirkan ke septictank
• Meningkatkan kwalitas saluran drainase
• Membuatsumur resapan sesuai terapan
• Mengalirkan air dari KMAA/C, dari dapur, dan air hujan ke sumur resapan
dahulu, setelah overload ke saluran .
e. Lokasi Pengelolaan
Saluran drainase.
f. Periode Pengelolaan
Selamakegiatan operasional berlangsung
g.Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau saluran drainase apakah berfungsi dengan baik atau tidak
h. Lokasi Pemantauan
Di lokasi saluran drainase Pabrik Karpet
i. Periode Pemantauan
Selama kegiatan operasional berlangsung
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup

43
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. PenerimaPelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

3. Penurunan Kuantitas Air & Peningkatan Air Larian (run off)


a. Sumber Dampak
• Penggunaan air untuk kegiatan operasional Pabrik Karpet
• Penutupan sebagian Iahan oleh bahan kedap air berupa bangunan dan jalan.
b. Jenis Dampak
Terjadinya penurunan kuantitas airtanah, dan peningkatan air larian.
c. Besaran Dampak
Penggunaan air + 0,9 m3/hari, dan Iahan tertutup bangunan seluas ± 145 m2
atau69.38 % dari total luas Iahan.
d. BentukUpaya Pengelolaan Lingkungan
• Penggunaan air secara efisien.
• membuat saluran drainase berupa selokan pembuangan air kotor dan adanya
talang dari bangunan untuk aliran air hujan yang pembuangannya di usahakan
menuju saluran pembuangan wilayah setempat atau saluran , supaya tidak ada
genangan air kotor maupun air hujan
• atau membuat sumur resapan air hujan sesuai terapan.
e. Lokasi Pengelolaan
Di dalam area lingkungan sekitar tapak kegiatan.
f. Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau ada atau tidaknya genangan / banjir yang terjadi pada waktu
hujan.
h. Lokasi Pemantauan
Saluran drainase dan halaman sekitarnya
i. Periode Pemantauan
Selama kegiatan operasional berlangsung
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup

44
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup
• Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Timbulan Sampah
a. Sumber Dampak
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional Pabrik karpet, antara lain:
• Sampah yang dihasilkan dari kegiatan administrasi, operasional karyawan, serta
pengunjung/customer (kertas, tissu, sisa pembungkus makanan dan minuman,
plastik, sisa makanan, dll)
• Ceceran sampah / sampah umum yang tidak segera dibersihkan (baik di lantai,
tempat parkir, jalan, selokan dan di sekitar kegiatan Pabrik karpet).
• Banyaknya sampah yang terkumpul di TPS dari kegiatan Pabrik karpetdan
sampah yang tidak segera dikelola.
• Sampah alamiah (daun kering, tanaman kering)
b. JenisDampak
• Adanya penumpukan sampah yang dihasilkan dari operasional Pabrik karpet,
baik sampah organik maupun anorganik.
• Penurunan nilai estetika lingkungan akibat dari penimbunan sampah.
• Bau yang ditimbulkan dari sekitar tempat sampah.
c. Besaran Dampak
Jumlah sampah yang dihasilkan pada kegiatan operasional +34,3 kg/hr.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Menyediakan tempat sampah terpilah, tertutup serta kedap air, dan dibuat
terpilah sesuai pemilahan sampah, antara sampah organik dengan sampah
anorganik di dalam maupun diluar area lingkup kegiatan. Dan menjaga
kebersihan lingkungan seluruh area kegiatan rumah tinggal dan tempat usaha.

•Bekerjasama dengan pihak ketiga setempat / pihak kelurahan dalam


pengelolaan limbah sampahnya.
e. Lokasi Pengelolaan

45
Di tapak kegiatan Pabrik karpetdan daerah sekitarnya serta di lokasi TPS sampah.
f. Periode Pengelolaan
Satu kali per hari selama kegiatan operasional berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau kebersihan dan estetika lingkungan secara visual
h. Lokasi Pemantauan
Di area lingkup kegiatan dan sekitarnya serta di lokasi TPS.
i. Periode Pemantauan
Setiap hari selama kegiatan operasional berlangsung.
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Pemantauan Lingkungan Hidup
• Kelurahan Tohudan,
•Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
I.Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

5. Bahaya Kebakaran
a. Sumber Dampak
• Pada operasional usaha dan/ kegiatan Pabrik Karpet yang dapat menimbulkan
percikan api misalnya terjadi konsleting sambungan ketika menghidupkan saklar
maupun pada dan berdekatan dengan barang-barang yang mudah terbakar, dll
• Terkena musibah sambaran petir.
b. Jenis Dampak
Terjadinya bahaya kebakaran.
c. Besaran Dampak
Penggunaan energi listrik dengan daya 4.400 WATT
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Adanya ventilasi pada ruang-ruangannya

46
• Melakukan control secara rutin terhadap APAR

.
.

• melakukanpelatihan penggunaan APAR kepada setiap karyawan dalam


penanganan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
• Pemasangan papan peringatan yang dapat mencegah timbulnya bahaya
kebakaran
• Adanya tangga darurat
• Pemasangan arde (penangkal petir).
• Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar untuk jauh dari panas mesin
atau jauh dari nyala api.
• Memasang alat tanda bahaya (alarm / sistem komunikasi yang selalu siap).
e. Lokasi Pengelolaan
Setiap area lingkup kegiatan dan sekitarnya
f. Periode Pengelolaan
Setiap hari selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan


• Melakukan pengamatan terhadap kondisi APAR
• Penggunaan kabel pada instaiasi listrik yang berdasarkan SNI
• Penggunaan teknis-teknis yang berkaidah SNI
h. Lokasi Pemantauan
Setiap area lingkup kegiatan dan sekitarnya
i. Periode Pemantauan
Setiap hari selama kegiatan operasional berlangsung.
j. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup

47
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
/. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

6. Gangguan Lalu Lintas


a. SumberDampak
Kegiatan mobilisasi kendaraan tenaga kerja operasional dan pengunjung/ customer
b. Jenis Dampak
Gangguan lalu lintas.
c. Besaran Dampak
Jalan Adi Sumarmo – Tohudan yang berada di depan lokasi kegiatan.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
•Adanya petugas yang mengatur parkir kendaraan yang keluar masuk ke lokasi
kegiatan pada area parkir ±44 m2, yaitu dengan paniang ± 8 m2 dan lebar ± 5,5
m2. dan dengan sudut parkir 0°. Dengan rencana area parkir sebagai berikut:
No Ketersediaan parkir Kebutuhan parkir Keterangan
1 ± 2 Srp Mobil ± 2 Srp Mobil Mencukupi
2 ± 25 Srp Motor ± 18 Srp Motor Mencukupi
• Melengkapi dan membuat perijinan kajian lalulintas.
e. Lokasi Pengelolaan
Area lingkup kegiatan dan jalan lingkungan sekitarnya
f. Periode Pengelolaan
Setiap hari selama kegiatan operasional berlangsung.
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau kelancaran lalu lintas disekitar Pabrik karpet.
h. LokasiPemantauan
Area kegiatan dan jalan lingkungan sekitarnya
i. PeriodePemantauan
Setiap hari selama kegiatan operasional berlangsung.
j. PelaksanaPengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. PengawasanPelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup

48
Dinas Perhubungan Kab Karanganyar
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

7. Kesempatan Kerja dan Berusaha


a. Sumber Dampak
Penerimaantenaga kerja operasional Pabrik Karpet, khususnya dari masyarakat sekitar
yang berdasarkan kualifikasinya dan terbukanya peluang usaha untuk menambah
tingkat perekonomian masyarakat sekitarnya.
b. Jenis Dampak
Terciptanya kesempatan kerja sebagai tenaga kerja operasional Pabrik Karpet
danterbukanya peluang usaha bagi masyarakat sekitar kegiatan operasional
Pabrik Karpet tersebut.
.c. Besaran Dampak
Pada lingkup masyarakat RT 006 / RW 004 Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu,
Kab.Karanganyar ,dan tenaga kerja yang diperlukan ± 32 orang.
c. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Mengutamakan warga sekitar sebagai tenaga kerja operasional Pabrik karpet
• Bekerjasama dengan RT dan Kelurahan setempat dalam pengumuman
kebutuhan tenaga kerja yang berdasarkan kualifikasinya.
e.Lokasi Pengelolaan
Lingkup masyarakat Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu, . Kab
Karanganyar

f. Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan


Memantau jumlah masyarakat sekitar yang menjadi tenaga kerja operasional.
h.Lokasi Pemantauan
Lingkup masyarakat Kelurahan Tohudan , Kecamatan Colomadu, Kab Karanganyar
i. Periode Pemantauan
Selama kegiatan operasional berlangsung
J. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup:

49
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup:
• Kelurahan Tohudan,
• Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. Pelaporan Secara Berkala atas Hasil Pelaksanaan Komitmen Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

8.K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


a. Sumber Dampak
Jenis kegiatan operasionalnya
Kinerja karyawan.
SOP pada peralatan yang digunakan untuk kegiatan operasional Pabrik karpet
Kebersihan pada area lingkup kegiatan Pabrik Karpet
b. Jenis Dampak
Kesehatan dan Keselamatan pada tenaga kerja operasional Pabrik Karpet
c. Besaran Dampak
Pada tenaga kerja operasional yang berjumlah ± 32 orang dan lingkup tapak kegiatan
kegiatan seluas ± 209 m2.
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Menyediakan k PPPK sebagai pertolongan pertama dari perusahaan/
pemilik Pabrik Karpet

• Menjaga kebersihan dan estetika lingkungan baik di dalam maupun di luar lingkup
usaha dan/ kegiatan operasional Pabrik karpet.
• Peralatan yang digunakan masih dalam standart layak digunakan supaya tidak
terjadi kecelakaan dalam kegiatan operasional Pabrik Karpet.
• Mentaati standart peraturan / SOP sebagai karyawan Pabrik karpet
• Mengikut sertakan karyawan dalam jaminan ketenagakerja yaitu program BPJS
tenaga kerja atau BPJS kesehatan (khusus karyawan tetap).
e.Lokasi Pengelolaan
Di dalam lingkup kegiatan operasional Pabrik Karpet.
f.Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung
g. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan

50
• Memantau kesehatan karyawan secara rutin.
• Memantau kebersihan lingkungan kegiatan usaha tersebut.
•Memantau kelayakan peralatan yang digunakan, apakah masih layak
digunakan atau tidak.
h. Lokasi Pemantauan
Di dalam lingkup kegiatan operasional Pabrik Karpet.
i. Periode Pemantauan
Selama kegiatan operasional berlangsung
j.Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup:
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup:
• Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
• Dinas Lingkungan Hidup Kab.Karanganyar.
l. Pelaporan Secara Berkala atas Hasil Pelaksanaan Komitmen Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

9. Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan


a. Sumber Dampak
Mulai dioperasikannya kegiatan Pabrik Karpet serta pelayanan di dalam kegiatan Pabrik
Karpet.

b. Jenis Dampak
Timbulnya gangguan keamanan dan kenyamanan di lingkungan Pabrik karpetdan
lingkungan sekitarnya.
c. Besaran Dampak
Lingkup warga RT 006 / RW 004 Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kab
Karanganyar
d. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan
• Melakukan pelayanan yang baik terhadap pengunjung/ tam.
• Memperhatikan dan membatasi jam kerja operasional Pabrik Karpet.
• Memasang alat keamanan yang berupa CCTV pada tempat yang mudah dilihat
semua kegiatan operasional Pabrik Karpet.

51
• Menjaga hubungan dan komunikasi yang baik antara pemilik Pabrik Karpet dengan
warga sekitarnya.
• Ikut berpartisipasi dan berperan aktif dalam perayaan atau kegiatan yang
dilaksanakan oleh lingkup RT dan kelurahan setempat.
d. LokasiPengelolaan
Masyarakat: Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu,Kab Karanganyar
e. Periode Pengelolaan
Selama kegiatan operasional berlangsung
f. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan
Memantau tanggapan masyarakat terhadap kegiatan operasional Pabrik Karpet tersebut.
h. Lokasi Pemantauan
Masyarakat Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu,Kab Karanganyar
i. Periode Pemantauan
Seara kegiatan operasional berlangsung
j.Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup
:
Pemrakarsa / Pemilik Pabrik Karpet
k. Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
• Kelurahan Tohudan,
• Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar
l. Penerima Pelaporan Dengan Tembusan Dinas/lnstansi Terkait kepada:
Dinas Lingkungan Hidup Kab Karanganyar

52
Tabel C.2
MATRIK PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dan Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Persepsl • Sosialisasi • Adanya persepsi Pada lingkup • Keterbukaan informasi Pada lingkup Pada tahap • Keterbukaan informasi Pada lingkup Pada tahap pra Pelaksana:
Masyarakat • Pengurusan negative dari Tohudan Wetan publik terhadap proses Tohudan pra publik terhadap proses Tohudan konstruksi Pemrakarsa / pemilik
perizinan masyarakat RT 006 /RW 004 pengurusan perizinan Wetan RT konstruksi. perizinan, dan Wetan RT Pabrik Karpet
terhadap rencana Kelurahan akan adanya usaha dan/ 006 /RW 004 perekrutan tenaga 006 /RW 004
usaha dan/ Tohudan kegiatan Pabrik Karpet Kelurahan kerja. Kelurahan Pengawas:
kegiatan Pabrik Kecamatan kepada masyarakat Tohudan • Memantau tanggapan Tohudan • Kelurahan Tohudan
Karpet Colomadu sekitarnya Kecamatan ada atau tidaknya Kecamatan • Kecamatan
• Adanya keinginan Kabupaten • Mengajukan perizinan Colomadu penolakan dari warga Colomadu Colomadu,
dan harapan dari Karanganyar kepada dinas/instansi Kabupaten masyarakat terhadap Kabupaten • DinasPenanaman
warga masyarakat yang terkait dan Karanganyar proses pengurusan Karanganyar Modal dan PTSP
sekitar untuk melibatkan masyarakat perizinan Pabrik Kab. Karanganyar
diterima sebagai sekitar dalam proses Karpet • Dinas Tenaga Kerja
tenaga kerja pada perizinan, sesuai dengan danPerindustrian
kegiatan tersebut peraturan daerah yang Kabupaten
berlaku. Karanganyar
• Pemrakarsa sanggup • Dinas Kesehatan
mengelola dan wajib Kabupaten
memperbaiki akan Karanganyar
gangguan yang , • Satuan Polisi Pamong
ditimbulkan pada saat Praja Kabupaten
kegiatan Pabrik Karoet Karanganyar
nantinya. • Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Karanganyar
• Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
Pelaporan: Dinas
Lingkungan Hidup
Kabupaten
Karanganyar

9
1. Penurunan Pekerjaan Terjadinya Masyarakat sekitar • Pekerja menggunakan Di Selama tahap • Memantau pemakaian Lingkungan Selama tahap
Kualitas Udara Konstruksi penurunan lokasi kegiatan masker. lingkungan konstruksi APD (Alat Pelindung sekitar konstruksi
dan kualitas udara dan • Membatasi jam kerja sekitar proyek. berlangsung Diri, seperti; masker, kegiatan berlangsung
Peningkatan peningkatan konstruksi sarung tangan,dll)
Gangguan gangguan • Menyiram dengan air pada pakerja
kebisingan kebisingan pada areal yang konstruksi.
diperkirakan berdebu • Memantau penerapan
(misalnya pada jalan standar
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen Institusi Pengelola
Lingkungan Pabrik karpet, Di Kab. Karanganyar / 2018dan Pemantauan
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak 43 Lingkungan Hidup
Dampak Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
yang dilalui kendaraan - operasional prosedur • Dinas Lingkungan
material dan kendaraan kerja. Hidup Kabupaten
tenaga kerja, dan area • Pemantauan secara Karanganyar
parkir) visual tentang ceceran
• Membersihkan ceceran materail di jalan Pelaporan:
material di sekitar jalan lingkungan akibat Dinas Lingkungan
lingkungan lokasi kegiatan Hidup Kabupaten
kegiatan meKonstruksi Karanganyar
• Menggunakan kendaraan • Memantaujam
pengangkut material pelaksanaan kerja
jang telah lulus uji emisi tahap konstruksi
2. Penurunan • Kegiatan domestik Terjadi penurunan Limbah cair yang • Kontraktor yang ditunjuk Di dalam Selama Memantau saluran Di dalam Selama kegiatan Pelaksana:
Kualitas air para pekerja kualitasair, baik air dihas.lkan pada harus menyediakan tapak lokasi kegiatan drainase dan fasilitas tapak lokasi konstruksi Pelaksana Konstruksi
permukaan konstruksi permukaan karena masa konstruksi. fasilitas MCK yang kegiatan konstruksi MCK apakah berfungsi • kegiatan berlangsung
• Kegiatan adanya buangan memadai untuk para konstruksi berlangsung dengan baik atau tidak konstruksi Pengawas:
pemeliharaan alat- limbah cair domestik pekerja konstruksi. Dinas Lingkungan
alat konstruksi dari kegiatan pekerja • Memelihara saluran Hidup Kabupaten
• Penyiraman untuk konstruksi drainase dari tumpukan Karanganyar
pengurangan sampah.
debu. Pelaporan:
• Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Karanganyar
• Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
3. Timbulan • Pekerjaan Adanya sisa dari Sampah • Mencegah terjadinya Di dalam Selama tahap Memantau kebersihan Di dalam Selama tahap Pelaksana:
Sampah kegiatan kegiatan domestik pekerja ceceran sampah dan tapak konstruksi dan estetika lingkungan lingkungan konstruksi Pelaksana Konstruksi
konstruksi dan konstruksi, seperti : yangdihasilkan bahan material di jalan, kegiatan. berlangsung secara visual proyek dan berlangsung
sampah domestik zak semen, kaleng diprakirakan dari kegiatan sekitarnya. Pengawas:
pekerja cat, plastik, kertas, sebesar ± 9,1 pembersihan lokasi Dinas Lingkungan
• Pembersihan daun pembungkus kg/hari dan sisa kegiatan. Hidup Kabupaten
lokasi kegiatan. makanan dan sisa material • Sampah sisa material Karanganyar
makanan. konstruksi dikumpulkan dan

10
diprakirakan diangkutoleh pihak
sebesar ± 1 ketiga dengan Pelaporan:
kg/hari. perhitungan ekonomis. Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Karanganyar
4. Gangguan Lalu • Pekerjaan Terjadinya Di jalan • Menempatkan petugas Di ruas jalan Selama tahap • Mengamati kelacaran Di pintu Selama tahap Pelaksana:
Lintas persiapan ketika gangguan lingkungan dan pengatur lalu lintas di yang ada di konstruksi lalu lintas. keluar masuk konstruksi Pelaksana Konstruksi
penyiapan bahan lalulintas keluar terjadi pada saat depan lokasi kegiatan. sekitar tapak berlangsung • Mengamati tingkat dan Jalan berlangsung
material dan masuknya jam kerja kegiatan, • Memasang rambu-rambu kegiatan kerusakan jalan. lingkungan. Pengawas:
kendaraan kendaraan jam 09.00 WIB s.d "HATI-HATI" ataupun • Dinas Perhubungan
kegiatan kegiatan 17.00 WIB. tanda peringatan tentang Kab Karanganyar
• Pembersihan semi konstruksi adanya kendaraan • Dinas Lingkungan
mekanikal
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen Institusi Pengelola
Lingkungan dan Pemantauan
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Lingkungan Hidup
Dampak Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dan manual: proyek yang keluar masuk Hidup Kab
- Demobilisasi lokasi kegiatan. Karanganyar
peralatan • Pembersihan materail
- Pembersihan jika tercecer dijalan, Pelaporan:
lokasi kegiatan • Jika ada kerusakan Dinas Lingkungan
infrastruktur (jalan Hidup Kab Karangayar
maupun selokan) di
sekitar kegiatan proyek
rusak, pemrakarsa
sanggup dan wajib
memperbaiki.
• Melengkapi perijinan
kajian lalulintas.
5. Timbulnya • Pada pekerjaan Timbulnya Daya listrik yang • Melengkapi tenaga kerja Di dalam Selama tahap Pada saat konstruksi Di dalam Selama tahap Pelaksana:
kebakaran Elektrikal yaitu musibah akan dipasang dengan Mat Pelindung tapak konstruksi dengan memantau tapak konstruksi Pemrakarsa/pemilik
ketika terjadi kebakaran sebesar 4.400 Diri (APD) yang kegiatan berlangsung kegiatan pemasangan kegiatan berlangsung Pabrik karpet
hubungan pendek WATT memadai. elektrikal yang sesuai
arus • Memakai instalansi standart keamanannya Pengawas:
listrik/konsletin g listrik yang aman sesuai Dinas Lingkungan
pada saat standart pemasangan Hidup Kab.
pemasangan listrik. Karanganyar
instalansi listrik. • Menyediakan alat
• Terkena musibah pemadam kebakaran / Pelaporan:
sambaran petir. APAR Dinas Lingkungan
• Melengkapi alat Hidup Kab.
penangkal petir 1 set Karanganyar
pada bangunan.
6. Kesempatan Pekerjaan konstruksi Peningkatan Jumlah tenaga • Kebutuhan tenaga kerja . Pada lingkup Selama tahap Memantau jumlah Lingkup Selama tahap Pelaksana:
Kerja (pekerjaan finishing) kesempatan kerja konstruksi yang sejumlah tersebut Tohudan konstruksi tenaga konstruksi. warga RT konstruksi Pemrakarsa dan

11
dibutuhkan diserahkan langsung Wetan RT berlangsung 005 / RW 006 berlangsung Pelaksana konstruksi
sebanyak±13 kepada pelaksana 006 /RW 004 Kelurahan
orang. konstruksi Kelurahan Jajar Pengawas:
• Menginformasikan Tohudan Kecamatan • Kelurahan Jajar
kepada pelaksana Kecamatan Colomadu • Dinas Lingkungan
konstruksi untuk Colomadu Kab. Hidup
mengutamakan Kabupaten Karanganyar. Kab. Karanganyar
masyarakat Kelurahan Karanganyar Pelaporan:
Jajar, dalam rekruitmen Dinas Lingkungan
tenaga kerja. Hidup Kab.
Karanganyar
7. K3 [Kesehatan Kegiatan konstruksi Kejadian / insiden Bisa terjadi pada • Penerapan SOP untuk Di dalam Selama tahap Pengamatan secara Di dalam Selama tahap Pelaksana:
dan Keselamatan (pekerjaan finishing) kecelakaan kerja / tenaga kerja pelaksanaan K-3, seperti: lokasi konstruksi visualisasi di lapangan
lokasi konstruksi Pemrakarsa dan
Kerja) musibah dalam konstruksi penyediaan sarana kegiatan dan berlangsung kegiatan dan berlangsung Pelaksana konstruksi
pekerjaan, seperti: sebanyak±13 perlengkapan keamanan lingkungan lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dart Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
tersengat listrik, orang. kerja kepada semua pekerja sekitar sekitarnya. Pengawas:
tertimpa peralatan (helm, sarung tangan, • Dinas Lingkungan
atau sarana dan sepatu kerja, masker dan Hidup Kab.
prasarana yang jatuh, sebagainya]. Karanganyar
pengoperasian • Pengaturan pekerja • Dinas Tenaga Kerja
peralatan yang tidak sesuai dengan dan Perindustrian
sesuai prosedur. keahliannya masing-
keselamatan kerja. masing.
Pelaporan:
• Melakukan perkerjaan
Dinas Lingkungan
sesuai petunjukteknis dan
Hidup Kab.
mengutamakan
Karanganyar
keselamatan kerja.
• Adanya Jaminan
Ketenagakerjaan.
TAHAP OPERASIONAL

12
1. Penurunan kegiatan mobilisasi Terjadinya Di area lingkup • Di area kegiatan dan Di area Selama • Memantau jumlah Di area Selama Pelaksana:
Kualitas Udara kendaraan yang penurunan kualitas kegiatan dan lingkungan sekitar di lingkup kegiatan tanaman penghijauan lingkup kegiatan Pemrakarsa/Pemilik
danPeningkatan keluar masuk lokasi udara (debu)dan lingkungan perbanyak tanaman kegiatan dan operasional yang ditanam. kegiatan dan operasional Pabrik karpet
Gangguan kegiatan peningkatan sekitarnya penghijauan terutama lingkungan berlangsung • Tanggapan ataupun lingkungan berlangsung
kebisingan kebisingan yang menyerap polusi sekitarnya keluhan dari karyawan sekitarnya Pengawas:
udara. Apabila lahan dan masyarakat sekitar Dinas Lingkungan
yang digunakan Hidup Kab.
mempunyai luasan yang Karanganyar
sempit, bisa
menggunakan tanaman Pelaporan:
didalampotatau tanaman Dinas Lingkungan
pergola. Hidup Kab.
• Menyiram dengan air Karanganyar
pada area! yang
diperkirakan berdebu
(misalnya pada tempat
parkir)
• Adanya dinding
pembatas area lingkup
kegiatan dengan
lingkungan sekitar, untuk
meminimalisir gangguan
yang ditimbulkan dari
dalam oleh kegiatan
operasional Pabrik karpet
tersebut
• Adanya peredam suara
pada ruangan Pabrik
karpet
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dart Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Supaya ruangan kedap
suara
• Memperhatikan jam
kerja kegiatan
operasionalnya
2. Penurunan Kegiatan Penurunan kuaiitas Limbah cair yang • Limbah cair dari saluran Selama Memantau saluran Di lokasi Selama Pelaksana:
Kuaiitas Air operasional Pabrik air permukaan yang dihasilkan dan WC/closet (black drainase. kegiatan drainase apakah saluran kegiatan Pemrakarsa/Pemilik
Permukaan Karpet yaitu diakibatkan oleh masuk ke water) akan dialirkan operasional berfungsi dengan baik drainase operasional Pabrik karpet
penggunaan air buangan limbah cair septictank ± 0,81 ke septictank berlangsung atau tidak Pabrik karpet berlangsung
untuk kegiatan domestik m3/hr, ke saluran • Meningkatkan kwalitas
Pengawas:
domestik drainase 0,09 saluran drainase
Dinas Lingkungan
karyawan maupun m3/hr. • Membuat sumur
Hidup Kab.

13
tamu Pabrik karpet, resapan sesuai terapan Karanganyar
dapur dan • Mengalirkan air dari
penyiraman KM/WC, dari dapur, dan
Pelaporan:
tanaman. air hujan ke sumur
• Dinas
resapan dahulu, setelah
LingkunganHidup
overload ke saluran .
Kab. Karanganyar
• Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
3. Penurunan • Penggunaan air Terjadinya Penggunaan air + • Penggunaan air secara Di dalam area Selama Memantau ada atau Saluran Selama kegiatan Pelaksana:
Kuantitas Air & untuk kegiatan penurunan kuantitas0,9 m3 /hari, dan efisien. lingkungan kegiatan tidaknya genangan / drainase dan operasional Pemrakarsa/Pemilik
Peningkatan Air operasional Pabrik air tanah, dan lahan tertutup • membuat saluran sekitar tapak operasional banjiryangterjadi pada halaman berlangsung Pabrik karpet
Larian [run off) Karpet peningkatan air bangunan seluas ± drainase berupa selokan kegiatan berlangsung waktu hujan. sekitarnya
• Penutupan larian. 145 m2 atau 69,38 pembuangan air kotor Pengawas:
sebagian lahan % dari total luas dan adanya talang dari Dinas Lingkungan
oleh bahan kedap lahan. bangunan untuk aliran air Hidup Kab.
air berupa hujan yang Karanganyar
bangunan dan pembuangannya di
jalan. usahakan menuju saluran Pelaporan:
pembuangan wilayah • Dinas Lingkungan
setempat atau saluran , Hidup Kab.
supaya tidak ada Karanganyar
genangan air kotor • Dinas Pekerjaan
maupun air hujan Umum dan Penataan
• atau membuat sumur Ruang
resapan air hujan sesuai
terapan.
4. Timbulan Sampah yang • Adanya Jumlah sampah • Menyediakan tempat Di tapak Satu kali per Memantau kebersihan Di area Setiap hari Pelaksana:
Sampah dihasilkan dari penumpukan yang dihasilkan sampah terpilah, tertutup kegiatan hari selama dan estetika lingkungan lingkup selama Pemrakarsa/Pemilik
kegiatan operasional sampah yang pada kegiatan serta kedap air, dan Pabrik Karpet kegiatan secara visual kegiatan dan kegiatan Pabrik karpet
Pabrik Karpet, dihasilkan dari operasional ±34,3 dibuat terpilah sesuai dan operasional sekitarnya operasional
antara lain: operasional Pabrik kg/hr. pemilahan daerah berlangsung serta di berlangsung.
Pengawas:
Karpet, baik sekitarnya lokasi TPS.
• Kelurahan Jajar
serta di
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dart Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• Sampah yang sampah organik sampah, antara sampah lokasi TPS • Dinas Ungkungan
dihasilkan dari maupun organik dengan sampah sampah. Hidup
kegiatan anorganik. anorganik di dalam Kab. Karanganyar .
administrasi, • Penurunan nilai maupun di luar area
operasional estetika lingkungan lingkup kegiatan. Dan Pelaporan:
karyawan serta akibat dari menjaga kebersihan Dinas Lingkungan
pengunjung/cust penimbunan lingkungan seluruh area Hidup Kab.

14
omer (kertas, tissu, sampah. kegiatan rumah tinggal Karanganyar
sisa pembungkus • Bau yang dan tempat usaha.
makanan dan ditimbulkan dari • Bekerjasama dengan
minuman, plastik, sekitar tempat pihak ke tiga setempat
sisa makanan, dll] sampah. /pihak kelurahan dalam
• Ceceran sampah / pengelolaan limbah
sampah umum sampahnya
yang tidak segera •
dibersihkan (baik
di lantai, tempat
parkir, ]alan,
selokan dan di
sekitar kegiatan
Pabrik Karpet ).
• Banyaknya
sampah yang
terkumpul di TPS
dari kegiatan
Pabrik karpet dan
sampah yang tidak
segera dikelola.
• Sampah alamiah
(daun kering,
tanaman kering)
5. Bahaya • Pada operasional Terjadinya bahaya Penggunaan energi • Adanya ventilasi pada Setiap area Setiap hari • Melakukan Setiap area • Setiap hari Pelaksana:
Kebakaran usaha dan/ kebakaran. listrik dengan ruang-ruanganya lingkup selama pengamatan terhadap lingkup selama Pemrakarsa/Pemilik
kegiatan Pabrik daya 4.400 • Melakukan kontrol kegiatan dan kegiatan kondisi APAR kegiatan dan kegiatan Pabrik karpet
karpet yang dapat WATT. secara rutin terhadap sekitarnya operasional • Penggunaan kabel sekitarnya operasional
menimbulkan APAR. berlangsung pada instalasi listrik berlangsung. Pengawas:
percikan api • Melakukan pelatihan yang berdasarkan SNI • Melakukan Dinas Lingkungan
misalnya terjadi penggunaan APAR • Penggunaan teknis- pemeriksaan Hidup Kab.
konsleting kepada setiap karyawan teknis yang berkaidah APAR berda- Karanganyar
sambungan dalam penanganan dan SNI sarkan
penanggulangan bahaya Permenakertr Pelaporan:
Dinas Lingkungan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dan Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ketika kebakaran. ans No. Hidup Kab.
menghidupkan • Pemasangan papan PER.04/MEN/ Karanganyar

15
saklar maupun peringatan yang dapat 1980 tentang
pada instalasi mencegah timbulnya Syarat-syarat
audio Pabrik bahaya kebakaran Pemasangan
karpet dan • Adanya tangga darurat dan
berdekatan dengan • Pemasangan arde Pemeliharaan
barang- (penangkal petir). Alat Pemadam
barangyang • Menempatkan barang- Api Ringan,
mudah terbakar, barang yang mudah Bab III Pasal
dll terbakar untuk jauh dari 11(1]
• Terkena musibah panas mesin atau jauh menyebutkan:
sambaran petir. dari nyala api. Setiap alat
• Memasang alat tanda pemadam api
bahaya (alarm / sister.: ringan harus
komunikasi yang selalu diperiksa 2
siap). (dua) kali dalam
setahun yaitu:
a. Pemeriksaan
dalam jangka
6 (enam)
bulan;
b. Pemeriksaan
dalam jangka
12 (dua belas)
bulan;
6. Gangguan Lalu Kegiatan mobilisasi Gangguan lalu lintas. Pada lingkup • Adanya petugas yang Area lingkup Setiap hari Memantau kelancaran Area lingkup Setiap hari Pelaksana:
Lintas kendaraan tenaga Tohudan Wetan mengatur parkir kegiatan dan selama lalu lintas di sekitar kegiatan dan selama Pemrakarsa/Pemilik
kerja operasional RT 006 /RW 004 kendaraan yang keluar jalan kegiatan Pabrik karpet. jalan kegiatan Pabrik karpet
dan pengunjung/ Kelurahan masuk ke lokasi kegiatan lingkungan operasional Ungkungan operasional
customer Tohudan pada area parkir ± 44 m2, sekitarnya berlangsung sekitarnya berlangsung. Pengawas:
Kecamatan yaitu dengan panjang ± 8 • Dinas Lingkungan
Colomadu m2 dan lebar ± 5,5 m2.dan Hidup
Kabupaten dengan sudut parkir 0°. Kab. Karanganyar
Karanganyar Dengan rencana area • Dinas
parkir sebagai berikut: Perhubungan
Ketersediaan parkir: Kab. Karanganyar
± 18 SRP Motor
+1 SRP Mobil Kebutuhan: Pelaporan:
± 18 Srp Motor Dinas Lingkungan
Hidup Kab.
Karanganyar

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dan Pemantauan
Lingkungan Hidup

16
Dampak Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
+ 1 Srp Motor
Sehingga mencukupi
• Melengkapi dan
Membuat perijinan
kajian lalulintas
7. Kesempatan Penerimaan tenaga Terciptanya Pada lingkup • Mengutamakan warga .Lingkup Selama Memantau jumlah .Lingkup Selama kegiatan Pelaksana:
Kerja dan kerja operasional kesempatan kerja Tohudan Wetan sekitar sebagai tenaga masyarakat kegiatan masyarakat sekitar yang masyarakat operasional Pemrakarsa/Pemilik
Berusaha Pabrik karpet, sebagai tenaga kerja RT 006 /RW 004 kerja operasional Pabrik Kelurahan operasional menjadi tenaga kerja Kelurahan berlangsung Pabrik Karpet
khususnya dari operasional Pabrik Kelurahan karpet Tohudan berlangsung operasional Tohudan
masyarakat sekitar karpetdan Tohudan • Bekerjasama dengan RT Kecamatan Kecamatan
Pengawas:
yang berdasarkan terbukanya peluang Kecamatan dan Kelurahan setempat Colomadu Colomadu
Kelurahan Tohudam
kualifikasinya dan usaha bagi Colomadu dalam pengumuman Kab Kab
Dinas Tenaga Kerja
terbukanya peluang masyarakat sekitar Kabupaten kebutuhan tenaga kerja Karanganyar Karanganyar
dan Perindustrian
usaha untuk kegiatan operasional Karanganyar.Deng yang berdasarkan-
Dinas Lingkungan
menambah tingkat Pabrik karpet an +/- 32 oramg kualifikasinya.
Hidup Kab
perekonomian tersebut
Karangamyar
masyarakat
sekitarnya.
Pelaporan:
Dina Lingkungan Hidup
Kab Karanganyar

8. K3 (Kesehatan • Jenis kegiatan Kesehatan dan Pada tenaga • Menyediakan k PPPK Di dalam Selama • Memantau kesehatan Di dalam Selama kegiatan Pelaksana:
Dan operasionalnya Keselamatan pada kerja operasional sebagai pertolongan lingkup kegiatan karyawan secara rutin. lingkup operasional Pemrakarsa/Pemilik
Keselamatan • Kinerja karyawan. tenaga kerja yang berjumlah ± pertama dari kegiatan operasional • Memantau kebersihan kegiatan berlangsung Pabrik Karpet
Kerja • SOP pada operasional Pabrik ±32 orang dan perusahaan/pemilik operasiona berlangsung lingkungan kegiatan operasiona
peralatan yang Karpet lingkup tapak Pabrik Karpet pabrik Karpet usaha tersebut. pabrik Karpet
Pengawas:
digunakan untuk kegiatan kegiatan • Menjaga kebersihan dan • Memantau kelayakan
Kelurahan Tohudam
kegiatan seluas ±209 m2 estetika lingkungan baik peralatan yang
Dinas Tenaga Kerja
operasional di dalam maupun di luar digunakan, apakah
dan Perindustrian
Pabrik Karpet lingkup usaha dan/ masih layak digunakan
Dinas Lingkungan
• Kebersihan pada kegiatan operasional atau tidak
Hidup Kab
area lingkup Pabrik Karpet
Karangamyar
kegiatan Pabrik • Peralatan yang digunakan
karpet masih dalam standart
Pelaporan:
layak digunakan supaya
Dina Lingkungan Hidup
tidak terjadi kecelakaan
Kab Karanganyar
dalam kegiatan
operasional Pabrik
Karpet
• Mentaati standart
peratu.ran / SOP sebagai
karyawan Pabrik Karpet
• Mengikut sertakan
karyawan dalam jaminan

17
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Komponen
Lingkungan Institusi Pengelola
Terkena Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak dan Pemantauan
Dampak Lingkungan Hidup
Lokasi Periode Lokasi Periode
Bentuk Upaya Pengelolaan Pengelolaan Bentuk Upaya Pemantauan Pemantauan
Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pemantauan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Lingkungan Hidup Hidup Hidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Kenyamanan Mulai Timbulnya gangguan Pada lingkup • Melakukan pelayanan Masyarakat Selama Memantau tanggapan Masyarakat Selama kegiatan Pelaksana:
dan dioperasikannya keamanan dan Tohudan Wetan yangbaikterhadap Kelurahan kegiatan masyarakat terhadap lingkup operasional Pemrakarsa/Pemilik
Kenyamanan kegiatan kenyamanan di RT 006 /RW 004 pengunjung/tamu yang Tohudan operasional kegiatan operasional Kelurahan berlangsung Pabrik Karpet
Lingkungan Pabrik Karpet serta lingkungan Pabrik Kelurahan datamg tetersebut Kecamatan berlangsung Pabrik Karpet tersebut Tohudan Pengawas:
pelayanan di karpetdan Tohudan • Memperhatikan dan Colomadu Kecamatan • Kelurahan Tohudan
dalam kegiatan lingkungan Kecamatan membatasi jam kerja ,Karangayar Colomadu • Dinas Lingkungan
Pabrik Karpet sekitarnya. Colomadu operasional Pabrik Kabupaten Hidup Kabupaten
Kabupaten Karpet. Karanganyar Karanganyar
Karanganyar • Memasang alat keamanan
yang berupa CCTV pada Pelaporan:
tempat yang mudah dl Dinas Lingkungan
lihat semua kegiatan Hidup Kabupaten
operasional Pabrik Karanganyar
Karpet.
• Menjaga hubungan dan
komunikasi yang baik
antara pemilik pabrik
Karpet dengan warga
sekitarn ya.
• Ikut berpartisipasi dan
berperan aktif dalam
perayaan atau kegiatan
yang dilaksanakan oleh
lingkup RT dan
kelurahan setempat
`

18
D. JUMLAH DAN JENIS IZIN
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indnesia Nomor 27 Tahun


2012 pasal 28 ayat 2 tentang izin lingkungan. Rencana usaha dan/ kegiatan Pabrik
Karpet yang berlokasi di Jalan Adi Sumarmo – Tohudan, Tohudan Wetan RT 06/RW
04 Tohudan .Colomadu,Karanganyar ini tidak memerlukan izin PPLH (Perlindungan
dan Pengelolaan lingkungan hidup). Maka dalam bagian ini pemrakarsa tidak
menuliskan daftar jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup yang dibutuhkan berdasarkan upaya pengelolaan lingkungan hidup.

52
E. SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Tjandra Sugiyanto
Alamat : Fajar Indah Permata II.18
RT. 002 / RW. 009, Kelurahan Baturan
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
Penanggung jawab pelaksanaan rencana kegiatan dan/atau usaha :
Nama Kegiatan : Pabrik Karpet
Alamat : Jalan Adi Sumarmo – Tohudan , Tohudan Wetan RT 006 / RW 004
Kelurahan Tohudan, Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar
Dengan ini menyatakan :
1. Dokumen UKL UPL kegiatan tersebut diatas telah disusun
dengan benar sesuai dengan ketentuan yang beriaku.
2. Bersedia melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan
Hidup yang telah disetujui dan bersedia menerima dan Dinas/lnstansi berwenang yang
melaksanakan monitoring, pembinaan dan pengawasan pengelolaan lingkungan hidup
selama kegiatan berlangsung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabiia kami tidak melaksanakan kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan sebagaimana
butir (2), dan apabila terjadi kasus pencemaran yang diakibatkan oleh kegiatan kami,
maka kami bersedia bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen UKL/UPL ini apabila terjadi perubahan dalam
kegiatan kami, baik itu pemindahan lokasi kegiatan, dan/atau proses dan/atau kapasitas
atas usaha dan/atau kegiatan.
5. Kami bersedia membuat Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan setiap 6
(enam) bulan sekali kepada DLH dan juga kepada dinas/instansi yang terkait sesuai
ketentuan yang berlaku.

Demikian Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Karanganyar, Nop 2020


Yang Menyatakan

Tjandra Sugiyanto
Penanggung Jawab

53
F. PELAPORAN
Berbagai hasil program pengelolaan dan pemantauan lingkungan, akan dilaporkan
oleh pemrakarsa kepada instansi yang membidangi lingkungan hidup Kab.
Karanganyar, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Instansi Yang Dituju :


Pemrakarsa wajib melaporkan hasil peiaksanaan UKL UPL ini kepada Instansi
Pemerintah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan yaitu
kepada Bupati Karanganyar c.q Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Karanganyar

2. Materi Laporan:
a. Surat pengantar yang ditandatangani oleh penanggung jawab UKL UPL.
b. Data umum perusahaan (Formulir Isian UKL UPL)
c. Pelaksanaan UKL UPL (Data hasil pengelolaan dan pemantauan yang
dicatat selama dalam melaksanakan UKL UPL).

3. Frekwensi Waktu Pelaporan:


Laporan disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali sejak dikeluarkannya
rekomendasi dokumen UKL dan UPL.

54
G. DAFTAR PUSTAKA
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2004, tentang Ruang Terbuka Hijau.
- Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah.
- Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
- Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.
- Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pencemaran Air.
- Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010, tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
- Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
- Peraturan Menteri Negara lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010, tentang
Pemanfaatan Air Hujan.
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia


Nomor P.26/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan
Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004, tentang Baku
Mutu Limbah Cair sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan
DaerahProvinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Baku Mutu
Limbah Cair.
Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
Sampah Dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
- Peraturan Daerah Kab. Karanganyar Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
- Peraturan Daerah Kab. Karanganyar Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

55
Sampah.
- Peraturan Daerah Kab. Karanganyar No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
RuangWilayah Kab. Karanganyar Tahun 2011-2031.
- Peraturan Wali Kab. Karanganyar Nomor 24 Tahun 2017 tentang Jenis Rencana
Usaha Dan/Kegiatan Yang Wajib Memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidupdan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Dokumen
PengelolaanLingkungan Hidup Di Kab. Karanganyar.
- Peta Satelit, www.google.org/maps, 2016.

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama: Tjandra Sugiyanto
Alamat: Fajar Indah Permai II.18
RT. 002 / RW. 009, Kelurahan Baturan
Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar
No. KTP: 3313121812690002
Memberikan kuasa kepada:
Nama: Ir.A.Rachman Jauhari
Alamat: Jalan Gading Permai Raya AB 4
No. KTP: 3372021111630003

Dengan ini, memberikan kuasa untuk melakukan pengurusan perijinan pada rencana
usaha kegiatan Pabrik Karpet yang berlokasi di Jalan Adi Sumarmo – Tohudan ,Tohudan
Wetan RT 06/RW 04 Tuhudan ,Colomadu,Karanganyar.
Demikian surat kuasa ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Karanganyar, Nopember 2020


Yang memberi kuasa Yang diberi kuasa

56
Tjandra Sugiyanto Ir. A Rachman Jauhari

57

Anda mungkin juga menyukai