- PETITUM : Pasal 114 ayat (4) sepanjang menyangkut anak kalimat “…diatur
dalam Peraturan Pemerintah”; UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah bertentangan dengan UUD 1945, terutama Pasal 18 ayat (4), Pasal 22E
ayat (1), dan Pasal 22E ayat (5).
- ALASAN PETITUM PEMOHON : Berkaitan dengan rumusan Pasal 114 ayat
(4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dapat
dijelaskan bahwa : 1) Sejalan dengan tuntutan penyelenggaraan pemilihan kepala
daerah yang demokratis dengan menjunjung asas-asas langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil, maka penyelenggaraan pemilihan kepala daerah harus
dilaksanakan secara lebih berkualitas untuk lebih menjamin kompetisi yang sehat,
partisipatisi keterwakilan yang lebih tinggi dan memiliki mekanisme
pertanggungjawaban yang jelas. Untuk mencapai semuanya itu diperlukan
pengawasan, penegakan hukum. dan pemantauan penyelenggaraan pemilihan
kepala daerah memiliki peranan penting. 2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 membuka peluang partisipasi aktif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
dan badan hukum dalam negeri untuk melakukan kegiatan pemantauan
penyelenggaraan pemilihan kepala 67 daerah. 3) Supaya pemantauan dapat
dilaksanakan secara optimal dan bertanggung jawab, maka LSM dan hadan
hukum dalam negeri tersebut harus memenuhi persyaratan independen dan
mempunyai sumber dana yang jelas dan harus mendaftarkan diri dan memperoleh
akreditasi dari KPUD, sedangkan mengenai tata cara menjadi pemantau dan tata
cara pemantauan akan diatur dalam Peraturan pemerintah sebagai peraturan
pelaksanaan UU. 4) Lembaga atau badan pemantau pemilihan kepala daerah
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hasil pemantauannya kepada KPUD
paling lambat 7(tujuh) hari setelah pelantikan kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih. Terhadap pemantau pemilihan kepala daerah yang tidak
memenuhi kewajiban dan/atau tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana
diatur dalam ketentuan Pasal 113 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. maka
haknya sebagai pemantau akan dicabut dan/atau dikenai sanksi sesuai peraturan
perundangundangan yang berlaku.