DI SUSUN OLEH:
BAB.I ............................................................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 7
BAB III....................................................................................................................................................... 17
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang dihadapi oleh negara-negara maju maupun
berkembang dan hingga saat ini penanganan serta pengelolaan sampah masih terus
dikembangkan. Di Indonesia permasalahan sampah menjadi masalah yang harus
mendapat perhatian lebih seiring laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.
Tidak bisa di pungkiri bahwa sampai saat ini masih banyak masyarakat yang membuang
sampah sembarangan. Perilaku ini tidak mengenal tingkat pendidikan maupun status
sosial masyarakat, di lingkungan kantor pemerintahan, fasilitas umum (bank, sekolah,
puskesmas, taman kota, dan lain-lain). Di lingkungan kampus, masih banyak dijumpai
orang-orang yang berpendidikan tinggi membuang sampah sembarangan.Akibatnya,
sampah berserakan di mana-mana, padahal sudah disediakan tempat sampah. Data di
Kementrian Negara Lingkungan Hidup (KNLH) tahun 2008 menyebutkan, Indonesia
menghasilkan sampah sebanyak 38,5 juta ton/tahun.keseluruhan sampah tersebut berasal
dari sampah pemukiman (perumahan, apartemen, dan lain-lain) dan sampah non-
pemukiman (industri, rumah sakit, institusi dan lain-lain).
Daerah perkotaan menyumbang sampah paling banyak. Hal ini disebabkan oleh
banyak faktor, diataranya laju pertambahan penduduk dan arus urbanisasi. Selain itu juga
karena tingkat hidup masyarakat, cara hidup dan mobilitas penduduk (semakin tinggi
tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan sampahnya.Pengelolaan sampah
sebenarnya telah diatur pemerintah melalui UndangUndang Nomor 18 Tahun 2008
mengenai pengelolaan sampah. Undang-undang tersebut mengatur bahwa pengelolaan
sampah tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja. Pasal 3 UU Nomor 18 Tahun
2008 menyebutkan bahwa pengelolaan sampah dilandasi asas nilai ekonomi masyarakat.
Asas nilai ekonomi adalah sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai
ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberi nilai tambah.
Oleh karena banyaknya permasalahan mengenai pengelolaan sampah, maka salah
satu langkah yang tepat untuk mendaur ulang sampah-sampah serta untuk meningkatkan
peran arsitek dalam pengolahan sampah adalah dengan menjadikan sampah-sampah
sebagai elemen dekoratif dan furnitur interior ruang. Sampah yang bias didaur ulang
terdiri dari sampah kaca,plastic,logam,limbah kayu dll. Bisa didaur ulang menjadi sebuah
produk kerajinan yang sangat cantik dan menarik yang dapat mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi. serta diharapkan menjadi wahda pendidikan non formal bagi masyarakat
untuk menambah keahlian dalam berkariya, dan mendidik pola pikir masyarakat yang
sebelumnya menganggap sampah barang yang tidak berguna menjadi barang yang bisa
dimanfaatkan. Pola pikir yang positif terhadap sampah diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk menjaga lingkungan
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka peneliti fokuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimanana karekteristik sampah sebagain bahan interior?
2. Bagaimanana proses mendaur ulang sampah sebagain bahan interior?
3. Bagaimanana hasil mendaur ulang sampah sebagain bahan interior?
1.3 Tujuan
2. Mengetahui karekteristik sampah sebagain bahan interior?
3. Mengetahui proses mendaur ulang sampah sebagain bahan interior?
4. Mengetahui hasil mendaur ulang sampah sebagai bahan interior?
1.4 Maanfaat
1. Agar dapat mengetahui pengaruh daur ulang sampah pada desain interior
2. Dapat mengetahui material sampah apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan interior.
3. Sebagai sarana pembelajaran.
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
Menata ulang interior ulang yang menarik bisa mengunakan elemen yang
merupakan benda hasil daur ulang. Rangkaian furniture, pencahayaan, hingga aksesoris
yang digunakan tersebut adalah hasil dari daur ulang barang bekas seperti limbah
sparepart (suku cadang) sepeda, botol minuman kaca, suku cadang becak, dan juga kayu
bekas.
1. Sebelum kita memulai proses peleburan sisa kaca, hal pertama yang harus dilakukan
adalah membersihkan kaca dari material yang menempel pada kaca tersebut. Bersihkan
kaca dari bahan-bahan yang mengontaminasi. Jika memang sudah diyakini bahwa semua
bagian kaca telah bersih maka kita mencuci semua kaca tersubut.
2. Setelah benar-benar bersih, bahan kaca dilebur dalam tungku selama 24 jam dengan suhu
1.500 derajat Celcius. Dalam proses peleburan ini, kita memang menggunakan api dengan
suhu yang sangat tinggi. Hal ini adalah untuk membuat kaca yang sudah terbentuk padat
meleleh dan melebur dengan sempurna. Sehingga nanti yang dihasilkan adalah cairan kaca
yang siap untuk dibentuk lagi menjadi bentuk lain yang berbeda dari bentuk awalnya.
3. Setelah memang benar-benar dipastikan bahwa seluruh bagian dari pecahan kaca sudah
meleleh, maka saat inilah kita membentuk kaca menjadi sesuai dengan keinginan kita.
Dalam pembentukan ini, ada yang menggunakan alat cetak namun ada yang langsung.
Yang menggunakan alat cetak, maka cairan kaca panas dimasukkan ke dalam alat cetak.
Lalu ditunggu sampai terbentuk bentuk yang baru. Untuk pembentukan sendiri tanpa alat
cetak hal ini membutuhkan ketelitian dan ketepatan diri orang yang mencetak.
Leburan kaca ini dapat pula digunakan sebagai bahan bangunan dan pembuatan
jalan yang disebut giassphalt. Merupakan bahan pelapis jalan yang menggunakan 30%
material kaca daur ulang. Selain di lebur, bahan kaca dapat dipotong-potong dan
dimodifikasi menjadi bentuk-bentuk yang diinginkanmulai vas, kap lampu, maupun bentuk
baru berupa mainan, antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter,
sepeda motor, andong, becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya.
Limbah plstik dapa digunakan sebagai bahan pembuatankursi puff, ottoman dan
bantal kursi yang biasanya dilapis dengan bahan baku kain (fabric) dan kulit(leather)
dapat diganti dengan bahan baku limbah plastic.Produk hasil daur ulang dari sampah
Plastik
Limbah kaca dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan pembuatan jalan yang
disebut giassphalt. Merupakan bahan pelapis jalan yang menggunakan 30% material kaca
daur ulang. Selain di lebur, bahan kaca dapat dipotong-potong dan dimodifikasi menjadi
bentuk-bentuk yang diinginkan mulai vas, kap lampu, maupun bentuk baru berupa mainan,
antara lain, berbentuk senjata api, kereta api, mobil, helikopter, sepeda motor, andong,
becak, dan alat musik drum, gapura, lampu hias dan yang lainnya.
Aksesoris interior (table lamp, standing lamp, kotak penyimpanan, dsb) Elemen hias
perabot (kursi, meja, lemari, dsb.
2.6.4 Hasil Mendaur Ulang Sampah Logam
Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain
sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahan
kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah kita manfaatkan
menjadi barang lain yang bermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai
jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari
limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gif box
dll.
2.7 Kesimpulan
Sampah dapat dan dimanfaatkan menjadi elemen interior berupa furnitur maupun berupa
pernak-pernik penghias ruangan yang dapat memberikan nilai estetik dan fungsional
terhadap interior ruangan. Dengan memanfaatkan sampah kita dapat membantu mengurangi
pencemaran lingkungan, membantu lingkungan yang lebih sehat, dan yang lebih utama
mencegah terjadi bencana-bencana yang lebih besar lagi.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Jurnal Intra/Eksplorasi Interior Dari Material Plastic Daur Ulang Dan Sisa Srebuk Kayu/ Melisa
Dewi dan Marina Wibowo/ Vol. 7 No. 2/ 2019.
Greeners.co/Desain Interior Dari Baran Bekas/NW/G15/ 2017-02-18.
Kajian pustaka.com/Pengertian-Jenis-Dampak Sampah/Muchlisin Riadi/2015-02-07.
Go green/7 cara pemanfaatan sampah dan limbah/dinas lingkungan hidup/2018-03-2018.