Optimalisasi Desain Alat Penukar Panas Jenis Shell and Tube Heat
Exchanger Menggunakan Metoda Computational Fluid Dynamics
. Rosyida Permatasari1 Ilham Dian Andimas2
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti,
Jl. Kyai Tapa No.1, Grogol Jakarta 11440
E-mail: Ilhamdianandimas@yahoo.co.id; prosyida@yahoo.com
Abstract
Shell and Tube Heat Exchanger (STHE) is equipment for heat transfer from one medium
to other. The shell side design of STHE; in particular the baffles spacing, percentage of
baffle cut and shell diameter are depend on the value of heat transfer coefficient and
pressure drop. This will be investigated by numerically modeling using Computational
Fluid Dynamics (CFD). The basic geometry of STHE has made by AutoCAD, the flow
and temperature fields inside the shell have studied using ANSYS-FLUENT. Also,
attempts were made to investigate the effects and heat transfer characteristic of a STHE
for three different percentage of baffle cut (BC 22%, 26 %, 30%) and different the
number of baffles. From the CFD simulation results, the shell side outlet temperature,
pressure drop, optimum baffle cut and number of baffle were determined.
Keywords: Heat Exchanger, Shell and Tube, Baffle Spacing, Baffle Cut.
secara keseluruhan dibatasi oleh sisi dalam dari shell usaha perhitungan. Kontrol yang baik pada mesh
dan segala sesuatu yang berada dalam shell terkandung hexahedral di dekat permukaan dinding memungkin-
dalam domain tersebut. Bagian inlet dan outlet domain kan menangkap lapisan gradien batas yang lebih
terhubung dengan tabung yang sama. akurat. Name selection dibagi menjadi 26 fluid
Untuk menyederhanakan simulasi numerik, domain, Fluid_Inlet, Fluid_Shell dan Fluid_Outlet dan
digunakan beberapa asumsi berikut [5]: lima solid domain yaitu Solid_Baffle1 ke solid Baffle 5
a. Fluida di sisi shell adalah properties termal untuk kelima baffle.
konstan; Penukar panas yang didiskretisasikan kedalam
b. Aliran fluida dan proses perpindahan panas adalah solid dan fluid domain yang untuk memiliki kontrol
aliran turbulent dan dalam kondisi stedi; yang lebih baik atas jumlah node. Fluid mesh dibuat
c. Kebocoran aliran hanya di antara tabung dan lebih baik dari solid mesh untuk simulasi fenomena
baffle, sedangkan kebocoran antara baffle dan penggabungan perpindahan panas. 26 fluid domain
shell diabaikan; seperti ditunjukkan pada Gambar. 2. Hasil model yang
d. Konveksi secara alami yang disebabkan oleh didekritisasi sudah sesuai dengan kualitas yang
variasi densitas fluida bisa diabaikan; dibutuhkan kemudian di ekspor ke dalam ANSYS.
e. Tidak ada perubahan suhu dinding tabung di
bagian sisi shell dan
f. Penukar panas adalah terisolasi dengan baik,
sehingga kehilangan panas ke lingkungan sekitar
benar-benar diabaikan.
2.5 Meshing
4. Kesimpulan