Anda di halaman 1dari 9

H

I
D
R
O
L
O
LAPORLLLLLLAN
G LAPORAN BULANAN
I (SEPTEMBER 2017)

ENGINEERING 2
SIGIT LABERTA JHONEZ
I. PENDAHULUAN

Engineering 2 merupakan salah satu divisi yang berada dibawah Chief Operation
Officer (COO) yang memiliki cakupan tugas, antara lain :

1. Quality Assurance (QA)


Disebut juga penjaminan mutu atau semua tindakan terencana,sistematis
dan didemonstrasikan untuk menyakinkan bahwa persyaratan yang
ditetapkan akan dijamin tercapai.

2. Quality Control (QC)


Disebut juga pengendalian mutu atau sebuah kegiatan untuk memantau,
mengevaluasi dan menindaklanjuti agar persyaratan mutu ayang ditetapkan
tercapai.

3. Geologi
Mengumpulkan data-data mengenai komposisi, struktur dan sifat-sifat fisik
suatu daerah serta menganalisanya.

4. Hidrologi
Mengumpulkan data-data hidrologi untuk melakukan analisa-analisa
hidrologi, seperti menentukan debit andalan, debit banjir dan lain-lain.

5. Research & Development


Menciptakan inovasi agar dapat menghasilkan diferensiasi demi
perkembangan produk yang berkesinambungan.

Dalam bulan ini saya ditempatkan pada subdivisi hidrologi. Yang mana sedang
menangani 15 Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang direncakan akan
di akuisisi. Dari 15 PLTM tersebut akan dilakukan analisa-analisa hidrologi.
Kemudian analisa tersebut akan dibandingkan dengan hasil Feasibility Study (FS)
dari perusahaan yang bersangkutan.

2
II. LINGKUP PEKERJAAN HIDROLOGI

Sejalan dengan program pemerintah yang lagi gencar-gencarnya dalam mencapai


target 35000 MW dan target PT Tamaris Hydro yang akan mencapai 110 MW di
akhir tahun 2018, maka dari itu selain merencanakan PLTM baru PT Tamaris Hydro
juga berencakan mengakuisisi 15 PLTM yang sedang dalam kontruksi maupun
yang baru dapat izin usaha. 15 PLTM tersebut dapat dilihat pada tabel 1 dibawah
ini.
Tabel 1. 15 PLTM Yang Akan di Akuisisi

Kemudian dari 15 PLTM tersebut akan dilakukan analisa hidrologi yang nantinya
menjadi acuan dalam memilih PLTM mana yang akan di akuisisi. Tahapan
analisanya adalah sebagai berikut :

1) Mengumpulkan Data
Data hidrologi yang dibutuhkan antara lain :

Data Curah Hujan beserta stasiun hujannya


Temperature
Kelembaban udara
Lamanya penyinaran matahari
Kecepatan angin
Koordinat PLTM

3
2) Membuat Peta Daerah Aliran Sungai (DAS)
Pertama kita input koordinat bendung dari PLTM yang akan dianalisiss.
Kemudian kita buat Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menggunakan
software ArcGIS. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. DAS PLTM Kutasuah

3) Curah Hujan
Setelah DAS sungai didapatkan, selanjutnya kita lihat ada berapa stasiun hujan
yang berpengaruih terhadap DAS tersebut. Misalnya didapatkan tiga stasiun
hujan, dari tiga stasiun hujan itu dihitung curah hujan rata-rata dengan
menggunakan Polygon Thiessen. Sebelumnya masing-masing stasiun kita hitung
curah hujan bulanan untuk melihat grafik curah hujannya. Contoh Grafik curah
hujan dapat dilihat pada gambar 2 & 3.

4
Gambar 2. Curah Hujan Bulanan Sta. Berastagi

Gambar 3. Curah Hujan tahunan Sta. Berastagi

4) Flow Duration Curve (FDC)


Kurva ini menggambarkan hubungan antara probabilitas dengan debit harian.
Dari kurva ini kita dapat melihat berapa persen kemungkinan debit yang kita
inginkan tercapai. Ada dua grafik FDC yang didapatkan, yang pertama dari
perhitungan Evapower (tanpa data hidrologi yang lengkap) dan yang kedua
dengan menggunakan metode FJ Mock (membutuhkan data hidrologi yang
lengkap).

5
Tabel 2. Data Debit dan Prosentase

Gambar 4. Flow Duration Curve

6
5) Optimasi
Keluaran dari optimasi ini nantinya akan menghasilkan beberapa parameter yang
dapat digunakan dalam menentukan layak atau tidak layaknya suatu Proyek
PLTM. Parameter tersebut, diantaranya : probabilitas, debit, Hnet, energy
tahunan, CF, dan kapasitas pembangkit. Untuk lebh jelasnya dapat dilihat pada
gambar.
Tabel 3. Hasil Optimasi PLTM Kutasuah

6) Membandingkan FS Vs TH
FS adalah Feasibility Study yang diberikan oleh PLTM yang bersangkutan,
sedangkan TH adalah hasil perhitungan yang telah kita dapatkan dari hasil
optimasi maupun evapower. Kemudian hasil dari FS dan TH akan kita bandingkan
apakah sama atau mendekati atau malah sama sekali tidak mendekati.

7) Menghitung Debit banjir


Tahap terakhir kita akan menghitung debit banjir pada sungai tersebut. Dalam
penghitungan debit banjir kita menggunakan Metode Nakayasu. Setelah
didapatkan debit banjir, kemudian kita buat permodelannya di HECRAS.

7
Tabel 3. Hasil Perhitungan Hidrologi
III. PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai