Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN ANALISA HIDROLOGI DAS CITARUM HULU

OUTLET NANJUNG

Dokumen ini adalah Ujian Akhir Semester SI 2231 REKAYASA HIDROLOGI

Priquela Aprilya

15018087

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNG


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

BAB II FLOW DURATION CURVE (FDC).........................................................2

BAB III ANALISA DEBIT HARIAN MAKSIMUM...........................................4

BAB IV ANALISA CURAH HUJAN DESAIN.................................................10

BAB V DEBIT BANJIR DESAIN.....................................................................17

BAB VI PEMODELAN HIDROLOGI...............................................................24

BAB VII RESUME..............................................................................................30

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Debit Harian Maksimum Tiap Tahun.........................................................4


Tabel 2 Distribusi Log Normal Debit Harian Maksimum.......................................6
Tabel 3 Rekapitulasi Galat Debit Harian Maksimum..............................................6
Tabel 4 Uji Chi-Square............................................................................................7
Tabel 5 Uji Chi-Square............................................................................................7
Tabel 6 Uji Kolmogorov-Smirnov...........................................................................9
Tabel 7 Perhitungan Debit Harian Maksimal Periode Ulang..................................9
Tabel 8 Curah Hujan Harian Maksimum Tiap Tahun...........................................10
Tabel 9 Distribusi Normal Curah Hujan Rencana.................................................12
Tabel 10 Galat Pendekatan Curah Hujan Rencana................................................12
Tabel 11 Uji Chi Square Curah Hujan Rencana....................................................13
Tabel 12 Uji KS Curah Hujan Rencana.................................................................13
Tabel 13 Perhitungan Curah Hujan Rencana Tiap Periode Ulang........................14
Tabel 14 Distrubsu Hujan Jam-Jaman Tr = 2........................................................14
Tabel 15 Distribsu Hujan Jam-Jaman Tr = 10.......................................................15
Tabel 16 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr = 100....................................................15
Tabel 17 Perhitungan Curah Hujan Efektif...........................................................16
Tabel 18 Contoh Perhitungan Hidrograf Snyder-Alexeyev...................................18
Tabel 19 Contoh Perhitungan Hidrograf Nakayasu...............................................20
Tabel 20 Perbandingan Debit Banjir Rencana Snyder-Alexeyev dan Nakayasu. .21
Tabel 21 Contoh Perhitungan Metode Simpson....................................................22
Tabel 22 Perbandingan Volume Limpasan dan Volume Hujan Efektif................23
Tabel 23 Data NRECA DAS.................................................................................24
Tabel 24 Parameter DAS Hasil Kalibrasi..............................................................24
Tabel 25 Perhitungan Metode NRECA.................................................................26
Tabel 26 Perbandingan FDC dan Perhitungan RMSE...........................................28

ii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 FDC Harian...............................................................................................3


Grafik 2 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr = 2.........................................................14
Grafik 3 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr = 10.......................................................15
Grafik 4 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr = 100.....................................................15
Grafik 5 Hidrograf Debit Rencana Snyder-Alexeyev............................................18
Grafik 6 Hidrograf Debit Rencana Nakayasu........................................................20
Grafik 7 Perbandingan Hidrograf Debit Rencana..................................................22
Grafik 8 Debit Model vs Aktual 2003...................................................................27
Grafik 9 Debit Model vs Aktual 2004...................................................................28
Grafik 10 Debit Model vs Aktual 2005.................................................................28
Grafik 11 Perbandingan FDC Debit Model dan Aktual........................................29

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia teknik sipil, air merupakan salah satu faktor yang
diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur, baik infrastruktur air maupun
darat. Analisis hidrologi merupakan tahap yang penting dalam pengembangan
maupun pengolahan sumber daya air tersebut, sehingga, output dari analisis
hidrologi secara umum akan menentukan arah strategi pengembangan sumber
daya air serta menentukan dimensi maupun karakteristik infrastruktur yang
diperlukan. Di lokasi Nanjung, terdapat proyek infrasrtuktur pengendalian air.
Maka dari itu, akan dilakukan proses analisis hidrologi DAS Citarum Hulu yang
akan memuat mengenai analisa Flow Duration Curve (FDC), analisa debit harian
maksimum, analisa curah hujan desain, analisa debit banjir desain, dan pemodelan
hidrologi.

1
BAB II
FLOW DURATION CURVE (FDC)

Flow Duration Curve (FDC) dibuat dengan me-ranking semua data yang
ada di dalam rentang waktu tersebut dan memplotkannya dengan nilai persentase
kemunculannya dari 0% hingga 100%. FDC memiliki kegunaan untuk berbagai
keperluan, seperti studi awal dan untuk perbandingan antara sungai-sungai sesuai
dengan karakteristik aliran. FDC mereprefleksikan potensi volume air yang
dimiliki oleh sebuah DAS. Tipikal sampel data yang disyaratkan beragam untuk
masing-masing kebutuhan, contohnya, infrastruktur irigasi membutuhkan sampel
data bulanan, sementara infrastruktur PLTA membutuhkan sampel data harian.
FDC adalah grafik yang memplotkan frekuensi kumulatif debit sebagai
fungsi persentase kejadian debit yabg melebihi batas tertentu. Perhitungan
probabilitas akan dihitung dengan cara mengurutkan data debit dari nilai terbesar
sampai terkecil kemudian dicari presentasenya menggunakan rumus Weibull,
yaitu:
m
p= ×100
n+1
Keterangan
p : Probabilitas
m : Urutan data
n : Jumlah data
Sehingga, langkah/prosedur pembuatan FDC harian adalah sebagai
berikut:
1. Mengelompokan dara sesuai kebutuhan, yaitu dalam kasus ini sampel harian.
2. Mengurutkan data debit dari terbesar ke terkecil.
3. Menghitung probabilitas terlampaui (exceedance probability) untuk masing-
masing data dengan rumus Weibull.
4. Membentuk kurva FDC.
5. Menentukan debit andalan sesuai dengan nilai exceedance probability
berdasarkan FDC.

2
Maka, dari langkah-langkah tersebut, FDC harian Nanjung DAS Citarum
Hulu adalah sebagai berikut:

Grafik 1 FDC Harian

Dengan debit andalah 80%, 90%, dan 95% sebagai berikut:


Q80 12.1 ݉ଷ/s
Q90 7.746 ݉ଷ/s
Q95 5.878 ݉ଷ/s

3
BAB III
ANALISA DEBIT HARIAN MAKSIMUM

Analisa debit harian maksimum merupakan suatu analisis yang dilakukan


untuk menentukan terjadinya debit banjir rencana dalam periode ulang tertentu.
Perhitungan debit banjir ini sangat penting dalam melakukan berbagai analisis
untuk desain infrastruktur. Perhitungan debit banjir dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Dalam analisis ini, perhitungan debit banjir akan dilakukan
dengan metode analisa probabilitas frekuensi debit (pada BAB II Analisis Debit
Harian Maksimum) metode empiris, yaitu metode hidrograf satuan (pada BAB V
Debit Banjir Desain).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk analisa debit harian maksimum
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan data debit harian maksimum tiap tahun (1991-2008), yaitu
sebagai berikut:

Tabel 1 Debit Harian Maksimum Tiap Tahun

Tahun Q Maks Tahun Q Maks


1991 365 2000 266
1992 299 2001 355.3
1993 289 2002 383.2
1994 331 2003 322.1
1995 260 2004 209.7
1996 333 2005 478.6
1997 202 2006 348
1998 426.8 2007 554.3
1999 309.9 2008 486.6

2. Data debit banjir sesaat hasil pengamatan didekati dengan fungsi distribusi
Normal, Log Normal, Gumbel, dan Log Pearson III. Untuk mempesingkat
laporan, langkah-langkah pendekatan yang dijabarkan serta hasil spreadsheet

4
yang dilampirkan hanyalah langkah pendekatan dengan galat terkecil, yaitu
distribusi Log Normal, sebagai berikut:
i. Urutkan data terbesar ke terkecil, dimana data tersebut telah
dilogaritmakan terlebih dahulu. Hitung juga curah hujan rata-rata data
yang telah dalam logaritma
ii. Hitung standar deviasi data curah hujan logaritmik.
iii. Hitung nilai probabilitas setiap data
m
p=
n+1
iv. Hitung nilai w
0.5 0.5
1 1
( ( ))
w= ln 2
p ((
,untuk 0< p ≤0.5 w= ln
( 1− p )2 )) , untuk 0.5< p ≤1

v. Hitung nilai z
2.515517+0.8028532 w+0.010328 w 2
z=w−
1+1.432788 w+0.189269 w 2+ 0.001308 w3
vi. Hitung nilai KT
K T =z ,untuk 0< p ≤ 0.5K T =−z ,untuk 0.5< p ≤ 1

vii. Hitung nilai logaritmik P teoritis


Pteori =Prata−rata + ( K T × S )
viii. Hitung galat data

( Pteoritis−Paktual )2
Galat =
√ n−1
Curah hujan teoritis dengan distribusi log normal yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:

5
Tabel 2 Distribusi Log Normal Debit Harian Maksimum
Distribusi Log Normal
Rata-rata log R 2.524
Simpangan baku 0.117
N 18
(logQ- R Maks
Rank Tahun Q Maks log Q P w w^2 w^3 z Kt log Rt Galat
logQrata)^2 (Teoritis)
1 2007 554.30 2.74 0.05 0.05 2.43 5.89 14.29 1.62 1.62 2.71 517.50 8.92
2 2008 486.60 2.69 0.03 0.11 2.12 4.50 9.55 1.25 1.25 2.67 468.47 4.40
3 2005 478.60 2.68 0.02 0.16 1.92 3.69 7.09 1.00 1.00 2.64 437.94 9.86
4 1998 426.80 2.63 0.01 0.21 1.77 3.12 5.50 0.80 0.80 2.62 415.01 2.86
5 2002 383.20 2.58 0.00 0.26 1.63 2.67 4.36 0.63 0.63 2.60 396.24 3.16
6 1991 365.00 2.56 0.00 0.32 1.52 2.31 3.50 0.48 0.48 2.58 380.05 3.65
7 2001 355.30 2.55 0.00 0.37 1.41 2.00 2.82 0.34 0.34 2.56 365.58 2.49
8 2006 348.00 2.54 0.00 0.42 1.32 1.73 2.28 0.20 0.20 2.55 352.30 1.04
9 1996 333.00 2.52 0.00 0.47 1.22 1.49 1.83 0.07 0.07 2.53 339.85 1.66
10 1994 331.00 2.52 0.00 0.53 1.22 1.49 1.83 0.07 -0.07 2.52 327.95 0.74
11 2003 322.10 2.51 0.00 0.58 1.32 1.73 2.28 0.20 -0.20 2.50 316.36 1.39
12 1999 309.90 2.49 0.00 0.63 1.41 2.00 2.82 0.34 -0.34 2.48 304.87 1.22
13 1992 299.00 2.48 0.00 0.68 1.52 2.31 3.50 0.48 -0.48 2.47 293.26 1.39
14 1993 289.00 2.46 0.00 0.74 1.63 2.67 4.36 0.63 -0.63 2.45 281.28 1.87
15 2000 266.00 2.42 0.01 0.79 1.77 3.12 5.50 0.80 -0.80 2.43 268.56 0.62
16 1995 260.00 2.41 0.01 0.84 1.92 3.69 7.09 1.00 -1.00 2.41 254.50 1.33
17 2004 209.70 2.32 0.04 0.89 2.12 4.50 9.55 1.25 -1.25 2.38 237.91 6.84
18 1997 202.00 2.31 0.05 0.95 2.43 5.89 14.29 1.62 -1.62 2.33 215.37 3.24
Galat Total 56.7

Dengan perbandingan galat tiap distribusi sebagai berikut:

Tabel 3 Rekapitulasi Galat Debit Harian Maksimum

Log Pearson
Q Obs Normal Log Normal Gumbel
III
554.3 497.69 517.50 516.17 516.90
486.6 463.13 468.47 468.04 464.08
478.6 439.73 437.94 437.92 432.22
426.8 421.07 415.01 415.24 408.87
383.2 405.00 396.24 396.61 390.12
365 390.52 380.05 380.51 374.21
355.3 377.04 365.58 366.09 360.20
348 364.20 352.30 352.83 347.50
333 351.71 339.85 340.38 335.73
331 339.34 327.95 328.47 324.60
322.1 326.86 316.36 316.85 313.88
309.9 314.01 304.87 305.30 303.37
299 300.54 293.26 293.62 292.86
289 286.05 281.28 281.55 282.11
266 269.98 268.56 268.71 270.79
260 251.32 254.50 254.50 258.38
209.7 227.92 237.91 237.70 243.84
202 193.37 215.37 214.82 224.19
GALAT 70.3 56.7 57.0 59.5

3. Hasil pendekatan dengan galat terkecil, yaitu pendekaran dengan distribusi


Log Normal akan diuji kecocokan fungsi distribusi menggunakan Metode

6
Chi-Square dan Metode Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan
5%. Langkah dari Metode Chi-Square adalah sebagai berikut:
i. Hitung jumlah kelas
K=1+ 3.3logN
ii. Hitung panjang kelas
1
Interval= × 100 %
K
iii. Hitung derajat kebebasan
DF =K−1
iv. Hitung curah hujan teoritis menggunakan distribusi Log Normal
berdasarkan kelas yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4 Uji Chi-Square

Distribusi Log Normal


Rata-rata 2.524
Simpangan baku 0.117
N 18
R Maks
P w w^2 w^3 z Kt log Rt
(Teoritis)
17% 1.89 3.58 6.78 0.97 0.97 2.64 433.72
33% 1.48 2.20 3.26 0.43 0.43 2.57 375.06
50% 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 2.52 333.85
67% 1.48 2.20 3.26 0.43 -0.43 2.47 297.16
83% 1.89 3.58 6.78 0.97 -0.97 2.41 256.97

v. Buat kelima kelas dan bandingkan jumlah data observasi (Oi) dan
jumlah data expected (Ei), kemudian hitung errornya (X2). Kelas
distribusi diambil dari nilau curah hujan maksimum teoritis.

Tabel 5 Uji Chi-Square


Dist Ei Oi (Oi-Ei)^2 X^2
Kelas 1 > 433.73 3 3 0 0.00
Kelas 2 375.06-433.72 3 2 1 0.33
Kelas 3 333.85-375-06 3 3 0 0.00
Kelas 4 297.16-333.85 3 5 4 1.33
Kelas 5 256.973-297.16 3 3 0 0.00
Kelas 6 <256.973 3 2 1 0.33
Jumlah 2 < 11.071 Cocok

Berdasarkan perhitungan, jumlah error yang didapat adalah 2.


Berdasarkan uji Chi-Square, error yang diperbolehkan dengan derajat
kebebasan (degree of freedom) sebesar 5 dengan nilai confidence level

7
5% adalah 11.071. Karena total error kurang dari nilai error kritis,
disimpulkan bahwa berdasarkan uji Chi-Square, distribusi log normal
cocok untuk memodelkan debit.

Langkah dari uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:


i. Urutkan data yang akan diuji dari nilai yang terbesar sampai terkecil,
dimana data tersebut telah dihitung nilai logaritma-nya. Hitung rata-
rata, standar deviasi, dan jumlah data.
ii. Hitung nilai P
m
p=
N +1
iii. Hitung nilai Z
LogRi− LogR´
Z=
S logR
iv. Hitung nilai P(z) menggunakan formula pada Microsoft Excel, yaitu
normsdist(Z)
v. Hitung nilai F(z)
F ( z )=1−P ( z )
vi. Hitung galat (D)
D=| F ( z )−P|
Sehingga, hasil dari Uji KS adalah sebagai berikut:

8
Tabel 6 Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji KS
Rata2 2.52
Statdev 0.103798
N 18
Q Maks (Log Q-
Rank Log Q P Z p(z) f(z) D
(Teoritis) LogQt)^
1 517.50 2.71 0.04 0.05 1.83 0.97 0.03 0.02
2 468.47 2.67 0.02 0.11 1.42 0.92 0.08 0.03
3 437.94 2.64 0.01 0.16 1.14 0.87 0.13 0.03
4 415.01 2.62 0.01 0.21 0.91 0.82 0.18 0.03
5 396.24 2.60 0.01 0.26 0.72 0.76 0.24 0.03
6 380.05 2.58 0.00 0.32 0.54 0.71 0.29 0.02
7 365.58 2.56 0.00 0.37 0.38 0.65 0.35 0.02
8 352.30 2.55 0.00 0.42 0.23 0.59 0.41 0.01
9 339.85 2.53 0.00 0.47 0.07 0.53 0.47 0.00
10 327.95 2.52 0.00 0.53 -0.07 0.47 0.53 0.00
11 316.36 2.50 0.00 0.58 -0.23 0.41 0.59 0.01
12 304.87 2.48 0.00 0.63 -0.38 0.35 0.65 0.02
13 293.26 2.47 0.00 0.68 -0.54 0.29 0.71 0.02
14 281.28 2.45 0.01 0.74 -0.72 0.24 0.76 0.03
15 268.56 2.43 0.01 0.79 -0.91 0.18 0.82 0.03
16 254.50 2.41 0.01 0.84 -1.14 0.13 0.87 0.03
17 237.91 2.38 0.02 0.89 -1.42 0.08 0.92 0.03
18 215.37 2.33 0.04 0.95 -1.83 0.03 0.97 0.02

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, nilai error yang


didapatkan tidak ada yang lebih besar dari nilai keyakinan
Kolmogorov-Smirnov dengan α sebesar 0.05 dan banyak data 18, yaitu
0.309. Sehingga, disimpulkan bahwa distribusi log normal cocok untuk
memodelkan debit maksimum harian.
4. Menentukan debit banjir desain rencana berdasarkan pendekatan yang telah
melewati uji Chi-Square dan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu distribusi Log
Normal, sebagai berikut:
Tabel 7 Perhitungan Debit Harian Maksimal Periode Ulang
Distribusi Log Normal
Rata-rata 2.52
Simpangan baku 0.117495 Q Maks
P w w^2 w^3 z Kt log Qt
N 18 (Teoritis)
Tr = 2 0.50 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 2.52 333.85
Tr =10 0.10 2.15 4.61 9.88 1.28 1.28 2.67 472.22
Tr = 100 0.01 3.03 9.21 27.95 2.33 2.33 2.80 626.52

Dengan demikian, debit maksimum harian


a) Untuk periode ulang 2 tahun = 333.85 m3/s
b) Untuk periode ulang 10 tahun = 472.22 m3/s
c) Untuk periode ulang 100 tahun = 626.52 m3/s

9
BAB IV
ANALISA CURAH HUJAN DESAIN

Analisis frekuensi merupakan suatu analisi yang perlu dilakukan untuk


menentukan jenis sebaran curah hujan yang terjadi pada suatu daerah. Analisis
frekuensi hujan juga digunakan untuk mengetahui peluang terjadinya hujan harian
maksimum dalam periode ulang tertentu. Besarnya curah hujan maksimum harian
biasa diperlukan untuk mencari debit banjir suatu DAS, besarnya curah hujan
maksimum bulanan biasa diperlukan dalam menentukan debit andalan, dan
besarnya curah hujan maksimum tahunan diperlukan untuk menentukan
karakteristik hidrologi secara umum. Pemodelan hujan dapat dilakukan
menggunakan beberapa metode distribusi frekuensi, yaitu distribusi normal,
distribusi log normal, distribusi log pearson III, dan distribusi gumbel.
Langkah-langkah analisa curah hujan desain sama seperti analisa debit
maksimum harian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan data curah hujan harian maksimum tiap tahun (1991-2008), yaitu
sebagai berikut:
Tabel 8 Curah Hujan Harian Maksimum Tiap Tahun

Tahun Q Maks Tahun Q Maks

1991 36.683418 2000 24.72051


1992 36.152065 2001 27.19477
1993 37.98033 2002 33.40204
1994 31.470588 2003 25.905
1995 26.923529 2004 22.95233
1996 27.819608 2005 43.43192
1997 29.039216 2006 39.05807
1998 35.990196 2007 38.16987
1999 28.039216 2008 34.26934

2. Data debit banjir sesaat hasil pengamatan didekati dengan fungsi distribusi
Normal, Log Normal, Log Pearson III, dan Gumbel. Untuk mempersingkat
laporan, langkah-langkah pendekatan yang dijabarkan dan spreadsheet yang
dilampirkan hanyalah langkah pendekatan terbaik, yaitu distribusi Normal,
sebagai berikut:

10
i. Hitung rata-rata data curah hujan maksimum
ii. Hitung simpangan baku
iii. Hitung nilai probabilitas
m
p=
n+1
iv. Hitung nilai w
0.5 0.5
1 1
w= ln
( ( )) p2
,untuk 0< p ≤0.5 w= ln
(( ( 1− p )2 )) , untuk 0.5< p ≤1

v. Hitung nilai z
2.515517+0.8028532 w+0.010328 w 2
z=w−
1+1.432788 w+0.189269 w 2+ 0.001308 w3
vi. Hitung nilai KT
K T =z ,untuk 0< p ≤ 0.5K T =−z ,untuk 0.5< p ≤ 1

vii. Hitung nilai R teoritis


Rteoritis =Rrata−rata + ( K T × S )
viii. Hitung galat teoritis dibanding data

( Rteoritis−Raktual )2
Galat =
√ n−1
Sehingga, pendekatan curah hujan dengan ditribusi normal adalah sebagai
berikut:
Tabel 9 Distribusi Normal Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rrata 32.178
Simpangan baku 5.836
N 18
R Maks
Rank Tahun R Maks (R-Rrata)^2 P w w^2 w^3 z Kt Galat
(Teoritis)
1 2005 43.43 126.65 0.05 2.43 5.89 14.29 1.62 1.62 41.63 0.44
2 2006 39.06 47.34 0.11 2.12 4.50 9.55 1.25 1.25 39.49 0.10
3 2007 38.17 35.90 0.16 1.92 3.69 7.09 1.00 1.00 38.03 0.03
4 1993 37.98 33.67 0.21 1.77 3.12 5.50 0.80 0.80 36.87 0.27
5 1991 36.68 20.30 0.26 1.63 2.67 4.36 0.63 0.63 35.87 0.20
6 1992 36.15 15.79 0.32 1.52 2.31 3.50 0.48 0.48 34.97 0.29
7 1998 35.99 14.53 0.37 1.41 2.00 2.82 0.34 0.34 34.14 0.45
8 2008 34.27 4.37 0.42 1.32 1.73 2.28 0.20 0.20 33.34 0.23
9 2002 33.40 1.50 0.47 1.22 1.49 1.83 0.07 0.07 32.56 0.20
10 1994 31.47 0.50 0.53 1.22 1.49 1.83 0.07 -0.07 31.79 0.08
11 1997 29.04 9.85 0.58 1.32 1.73 2.28 0.20 -0.20 31.02 0.48
12 1999 28.04 17.13 0.63 1.41 2.00 2.82 0.34 -0.34 30.22 0.53
13 1996 27.82 18.99 0.68 1.52 2.31 3.50 0.48 -0.48 29.38 0.38
14 2001 27.19 24.83 0.74 1.63 2.67 4.36 0.63 -0.63 28.48 0.31
15 1995 26.92 27.61 0.79 1.77 3.12 5.50 0.80 -0.80 27.48 0.14
16 2003 25.91 39.35 0.84 1.92 3.69 7.09 1.00 -1.00 26.32 0.10
17 2000 24.72 55.61 0.89 2.12 4.50 9.55 1.25 -1.25 24.87 0.04
18 2004 22.95 85.11 0.95 2.43 5.89 14.29 1.62 -1.62 22.72 0.06
Galat Total 4.31027364

11
Dengan perbandingan galat tiap pendekatan adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Galat Pendekatan Curah Hujan Rencana

Log
Rt Obs Normal Log Normal Gumbel
Pearson III
43.43 41.63 42.619 42.43 42.83
39.06 39.49 39.842 39.78 39.55
38.17 38.03 38.065 38.06 37.57
37.98 36.87 36.704 36.74 36.11
36.68 35.87 35.572 35.63 34.95
36.15 34.97 34.581 34.65 33.96
35.99 34.14 33.684 33.76 33.09
34.27 33.34 32.851 32.93 32.30
33.40 32.56 32.060 32.14 31.57
31.47 31.79 31.296 31.38 30.88
29.04 31.02 30.543 30.62 30.21
28.04 30.22 29.788 29.86 29.56
27.82 29.38 29.015 29.08 28.90
27.19 28.48 28.207 28.25 28.24
26.92 27.48 27.337 27.36 27.53
25.91 26.32 26.360 26.36 26.76
24.72 24.87 25.184 25.15 25.86
22.95 22.72 23.543 23.44 24.64
GALAT 4.31 4.43 4.38 5.79

3. Hasil pendekatan dengan galat terkecil, yaitu pendekaran dengan distribusi


Log Normal akan diuji kecocokan fungsi distribusi menggunakan Metode
Chi-Square dan Metode Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kepercayaan
5%. Langkah pengerjaan untuk metode ini telah dijabarkan pada BAB III
Analisa Debit Harian Maksimum, sehingga tidak akan dijabarkan lagi. Hasil
uji Chi-Square yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Uji Chi Square Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rata-rata log R 32.18
Simpangan baku 5.836243472
N 18
P w w^2 w^3 z Kt R Maks (Teoritis)
17% 1.89 3.58 6.78 0.97 0.97 37.82
33% 1.48 2.20 3.26 0.43 0.43 34.69
50% 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 32.18
67% 1.48 2.20 3.26 0.43 -0.43 29.67
83% 1.89 3.58 6.78 0.97 -0.97 26.53

12
Dist Ei Oi (Oi-Ei)^2 X^2
Kelas 1 > 37.82 3 4 1 0.33
Kelas 2 34.69-37.82 3 3 0 0.00
Kelas 3 32.18-34.69 3 2 1 0.33
Kelas 4 29.67-32.18 3 1 4 1.33
Kelas 5 26.53-29.67 3 5 4 1.33
Kelas 6 <26.53 3 3 0 0.00
Jumlah 3.33

Karena total error kurang dari nilai error kritis (11.071), disimpulkan bahwa
berdasarkan uji Chi-Square, distribusi log normal cocok untuk memodelkan
debit. Kemudian, hasil uji KS yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel 12 Uji KS Curah Hujan Rencana
Distribusi Normal
Rata2 32.18
Statdev 5.155856488
N 18
Rank R Maks (Teoritis) P Z p(z) f(z) D
1 41.6 0.0526 1.8340 0.9667 0.0333 0.0193
2 39.5 0.1053 1.4175 0.9218 0.0782 0.0271
3 38.0 0.1579 1.1355 0.8719 0.1281 0.0298
4 36.9 0.2105 0.9106 0.8187 0.1813 0.0293
5 35.9 0.2632 0.7169 0.7633 0.2367 0.0264
6 35.0 0.3158 0.5423 0.7062 0.2938 0.0220
7 34.1 0.3684 0.3799 0.6480 0.3520 0.0164
8 33.3 0.4211 0.2251 0.5890 0.4110 0.0101
9 32.6 0.4737 0.0745 0.5297 0.4703 0.0034
10 31.8 0.5263 -0.0745 0.4703 0.5297 0.0034
11 31.0 0.5789 -0.2251 0.4110 0.5890 0.0101
12 30.2 0.6316 -0.3799 0.3520 0.6480 0.0164
13 29.4 0.6842 -0.5423 0.2938 0.7062 0.0220
14 28.5 0.7368 -0.7169 0.2367 0.7633 0.0264
15 27.5 0.7895 -0.9106 0.1813 0.8187 0.0293
16 26.3 0.8421 -1.1355 0.1281 0.8719 0.0298
17 24.9 0.8947 -1.4175 0.0782 0.9218 0.0271
18 22.7 0.9474 -1.8340 0.0333 0.9667 0.0193

Nilai error yang didapatkan tidak ada yang lebih besar dari nilai keyakinan
Kolmogorv-Smirnov dengan α sebesar 0.05 dan banyak data 18, yaitu 0.309.
Sehingga, disimpulkan bahwa distribusi normal cocok untuk memodelkan
curah hujan.
4. Menentukan curah hujan rencana berdasarkan pendekatan yang telah melewati
uji Chi-Square dan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu distribusi Normal, sebagai
berikut:

13
Tabel 13 Perhitungan Curah Hujan Rencana Tiap Periode Ulang
Distribusi Normal
Rata-rata 32.18
Simpangan baku 5.836243472 R Maks
P w w^2 w^3 z Kt
N 18 (Teoritis)
Tr = 2 0.50 1.18 1.39 1.63 0.00 0.00 32.18
Tr =10 0.10 2.15 4.61 9.88 1.28 1.28 39.66
Tr = 100 0.01 3.03 9.21 27.95 2.33 2.33 45.76

Sehingga, hasil curah hujan rencana:


a) Untuk periode ulang 2 tahun = 32.18 mm
b) Untuk periode ulang 10 tahun = 39.66 mm
c) Untuk periode ulang 100 tahun = 45.75 mm
Dari hasil curah hujan rencana ini, kita dapat menentukan distribusi hujan jam-
jaman. Karena tidak tersedia data hujan jam-jaman, akan dipilih salah satu pola
berdasarkan SNI 2415-2016, yaitu pola ke 3. Distribusi hujan jam-jaman adalah
sebagai berikut:

Tabel 14 Distrubsu Hujan Jam-Jaman Tr =


2

Hujan Distribusi Hujan Jam-


Rencana Hujan Jaman
12% 3.861346634
16% 5.148462178
32.18 19% 6.113798837
24% 7.722693268
29% 9.331587698

Grafik 2 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr =


2

14
Tabel 15 Distribsu Hujan Jam-Jaman Tr =
10

Hujan Distribusi Hujan


Rencana Hujan Jam-
12% 4.759004
16% 6.345339
39.66 19% 7.53509
24% 9.518009
29% 11.50093

Grafik 3 Distribusi Hujan Jam-Jaman


Tr = 10

Tabel 16 Distribusi Hujan Jam-Jaman Tr =


100

Hujan Distribusi Hujan


Rencana Hujan Jam-
12% 5.490909
16% 7.321212
45.76 19% 8.693939
24% 10.98182
29% 13.2697
Grafik 4 Distribusi Hujan Jam-Jaman
Tr = 100

Kemudian. curah hujan yang kita dapatkan dalam perhitungan merupakan curah
hujan terbesar dalam suatu periode ulang. Namun, saat melakukan analisis untuk
membuat hidrograf dan menentukan debit banjir rencana, perlu diperhatikan
bahwa terjadi infiltrasi, yaitu pergerakan menyerapnya air melalui permukaan
tanah. Menggunakan nilai Curve Number (CN) komposit, kita dapat menentukan
besarnya excess rainfall (Reff) dan juga nilai infiltrasi. Nilai Reff dan infiltrasi
ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
2
P

Reff =
[ ( ) ]
R CN + 2 −200
R
Infiltration=R−R eff
P
( )
CN [CN −8 +800]
R

15
Berdasarkan perhitungan, akan didapatkan hasil excess rainfall dan infiltrasi
sebagai berikut:
Tabel 17 Perhitungan Curah Hujan Efektif

Excess Rainfall
Periode Ulang CN Curah Hujan (mm) Infiltration (mm)
(mm)
2 32.18 16.7178169 15.46
10 92 39.66 17.99482024 21.66
100 45.76 18.81310324 26.94

16
BAB V
DEBIT BANJIR DESAIN

Berdasarkan perhitungan curah hujan rencana periode ulang, dapat


dilakukan perhitungan debit banjir desain menggunakan metode Hidrograf
Snyder-Alexeyev dan Nakayasu. Langkah-langkah pengerjaan hidrograf Snyder-
Alexeyev adalah sebagai berikut:

1. Menentukan data-data parameter DAS, yaitu luas DAS, panjang stream (L),
dan panjang ke centroid (Lc).
Parameter DAS
A 1700 km^2
L 62 km
Lc 29 km

2. Menentukan parameter Ct & Cp


Kedua parameter ini merupakan parameter bebas agar dapat menghasilkan
time to peak antara Snyder-Alexeyev dan Nakayasu yang mirip. Melalui
proses kalibrasi, didapatkan nilai
Ct =0.7Cp=0.626
3. Menentukan nilai time lag (tl), unit hydrograph duration (tr), dan time peak
(tp)
0.3 2 12
tl=Ct ( L× Lc ) tr= tltp= tlr
11 11
Diasumsikan bahwa tR=tr , sehinggatlr =tl
4. Menentukan nilai Qpeak (Qp), λ, dan α
2.78 Cp× A λ= Qp ×tp
Qp= 2
tl P0 × A α =1.32 λ +0.15 λ+ 0.045

5. Membuat unit hidrograf


6. Melakukan prinsip linearity untuk menentukan debit pada periode ulang 2
tahun, 10 tahun, dan 100 tahun
Berikut adalah beberapa hasil perhitungan untuk hidrograf Snyder-Alexeyev. Sisa
perhitungan tidak dilampirkan agar tidak memenuhi laporan.

17
Tabel 18 Contoh Perhitungan Hidrograf Snyder-Alexeyev
Tr 2 10 100
Rt 32.18 39.66 45.76
Reff 1.55 2.17 2.69
Qp 693.2211 971.3816 1208.1752
t Xi Yi Quh Q (Tr = 2) Q (Tr = 10) Q (Tr = 100)
0 0 0 0.000 0.000 0.000 0.000
1 0.139 0.000 0.037 0.058 0.081 0.101
2 0.278 0.037 16.535 25.563 35.821 44.553
3 0.417 0.238 106.919 165.297 231.624 288.086
4 0.556 0.536 240.549 371.890 521.114 648.146
5 0.695 0.790 354.776 548.487 768.572 955.927
6 0.834 0.944 423.650 654.966 917.777 1141.503
7 0.973 0.999 448.394 693.221 971.382 1208.175
8 1.112 0.980 440.112 680.417 953.439 1185.859
9 1.251 0.915 410.803 635.104 889.945 1106.887
10 1.390 0.825 370.186 572.311 801.955 997.448

Dengan hasil hidrograf Snyder-Alexeyev sebagai berikut:

Grafik 5 Hidrograf Debit Rencana Snyder-Alexeyev

Langkah-langkah pengerjaan hidrograf Nakayasu adalah sebagai berikut:


1. Menentukan data-data parameter DAS, yaitu luas DAS dan panjang stream
(L)
2. Menentukan parameter C (koefisien aliran permukaan) & α
Kedua parameter C dan α adalah parameter bebas agar dapat menghasilkan
time to peak yang mirip antara Snyder-Alexeyev dan Nakayasu yang mirip.
3. Menentukan nilai time lag (tg)

T g=0.4+0.058 × L , jika panjang alur sungai>15 km

T g=0.21× L 0.7 , jika panjang alur sungai<15 km

18
4. Menentukan nilai tr
Nilai tr beragaman dari 0.5tg sampai dengan tg. Maka dari itu, nilai tr juga
salah satu parameter bebas.
5. Menghitung nilai T 0.3
T 0.3=α ×T g
6. Menghitung nilai Qp. Nilai Qp ini akan berbeda pada seluruh periode ulang,
karena variabel Ro merupakan excess rainfall (R effektif)
C × A × Ro
Q p=
3.6 ( 0.3 Tp+T 0.3 )
7. Menentukan batas-batas Q(t)
a) Pada saat kurva naik, 0 ≤ t ≤ Tp, maka:

2.4
t
Q t =Q p ( )
Tp

b) Pada saat kurva turun, Tp ≤ t ≤ (Tp + T0.3), maka:

( t−T p)
T 0.3
Q t =Q p × 0.3

c) Pada saat kurva turun, Tp + T0.3 ≤ t ≤ (Tp + T0.3 +1.5T0.3), maka:

( t−T p+0.5 T 0.3 )


1.5 T 0.3
Q t =Q p × 0.3

d) Pada saat kurva turun, t > (Tp + T0.3 +1.5T0.3), maka:

( t−T p+1.5 T 0.3)


2 T 0.3
Q t =Q p × 0.3

Berikut adalah beberapa hasil perhitungan untuk Hidrograf Nakayasu. Sisa


perhitungan tidak dilampirkan agar tidak memenuhi laporan.

19
Tabel 19 Contoh Perhitungan Hidrograf Nakayasu

Q (m^3/s)
t (jam)
Tr = 2 Tr = 10 Tr = 100
0 0.000 0.000 0.000
0.1 0.024 0.033 0.042
0.2 0.126 0.177 0.220
0.3 0.334 0.467 0.581
0.4 0.665 0.932 1.159
0.5 1.137 1.593 1.981
0.6 1.760 2.467 3.068
0.7 2.549 3.571 4.442
0.8 3.511 4.920 6.120
0.9 4.659 6.528 8.119
1 5.999 8.406 10.455

Dengan hasil Hidrograf Nakayasu sebagai berikut:

Grafik 6 Hidrograf Debit Rencana Nakayasu

ANALISA

Analisis hidrograf yang dilakukan pada DAS yang sama seharusnya


memiliki time to peak dan volume debit banjir (Qp) yang mendekati. Maka dari
itu, dilakukan kalibrasi parameter bebas agar dapat menghasilkan tp dan Qp antara
hidrograf Snyder-Alexeyev dan hidrograf Nakayasu yang lebih tepat. Dalam
melakukan perhitungan hidrograf Snyder-Alexeyev, terdapat 2 parameter bebas,
yaitu Ct (koefisien waktu Snyder) dan Cp (peak coefficient). Koefisien waktu

20
Snyder merupakan konstanta regional yang merefleksikan gradien dan catchment
storage sungai. Range Ct pada umunya sebesar 1.35-1.65. Namun, Subramnya
(2013:273) dalam buku Engineering Hydrology menyatakan bahwa berdasarkan
studi dan penelitian, telah banyak ditemukan nilai Ct yang beragam berdasarkan
lokasi, mulai dari 0.3-6. Maka, agar didapatkan nilai time to peak antara hidrograf
Nakayasu dan hidrograf Snyder yang lebih mirip dan presisi, nilai Ct yang
digunakan (berdasarkan kalibrasi) adalah sebesar 0.7. Selain itu, terdapat juga
parameter bebas Cp yang perlu ditentukan. Berdasarkan kalibrasi, didapatkan nilai
Cp sebesar 0.636.

Dalam melakukan perhitungan hidrograf Nakayasu, terdapat variabel


bebas α dan C (koefisien aliran permukaan). Selain itu, nilai Tr pada hidrograf
Nakayasu yang beragam dari 0.5Tg-Tg juga dijadikan salah satu variabel bebas
agar dapat menentukan time to peak yang mirip. Berdasarkan kalibrasi,
didapatkan nilai bahw a Tr=Tg. Kemudian, variabel α pada perhitungan T 0.3
memiliki ketentuan sebagai berikut:

α =2, pada daerah pengaliran biasa


α =1.5, pada bagian naik hidrograf lambat dan turun cepat
α =3, pada bagian naik hidrograf cepat dan turun lambat

Berdasarkan proses kalibrasi, digunakan nilai α =2 (daerah pengaliran biasa).


Nilai koefisien aliran permukaan ini beragam, berbeda-beda berdasarkan daerah
permukaan. Sebenarnya, perlu dilakukan survei ke DAS untuk mengestisimasi
nilai C dengan baik. Namun, karena survei tidak dapat dilakukan, akan dilakukan
kalibrasi. Berdasarkan kalibrasi, didapatkan nilai C sebesar 0.95, yaitu daerah
jalan.

Dengan parameter bebas α, Tr, Ct, Cp, dan C, didapatkan time peak dan
Q peak sebagai berikut:

21
Tabel 20 Perbandingan Debit Banjir Rencana Snyder-Alexeyev dan Nakayasu

Debit Banjir Rencana/Qp (m3/s)


Periode Ulang Nakayasu Snyder Delta (Δ)
2 683.32 693.22 9.90
10 957.50 971.38 13.88
100 1190.91 1208.18 17.26
Tp 7.193 7.193 0

Dengan perbandingan antara hidrograf debit rencana Snyder-Alexeyev dan


Nakayasu sebagai berikut:

Grafik 7 Perbandingan Hidrograf Debit Rencana

Selain nilai Tp dan Qp yang mirip, perlu dipastikan bahwa volume


limpasan yang dihasilkan hidrograf sama dengan volume hujan efektif.
Perhitungan volume limpasan ini dapat dilakukan dengan metode numerik, seperti
metode Simpson. Berikut adalah contoh perhitungan numerik hidrograf Snyder
menggunakan metode Simpson pada periode ulang 2 tahun (sampai dengan jam
ke-9. Sisa perhitungan tidak dilampirkan untuk mempersingkat laporan.)

22
Tabel 21 Contoh Perhitungan Metode Simpson

Perhitungan volume limpasan hidrograf Snyder

Tr = 2 Tahun h 3600
Metode Simpson
N Xn Y Cn h.CN.(fXn)/3
0 0 0.00 1 0.00
1 1 0.06 4 278.12
2 2 25.56 2 61352.15
3 3 165.30 4 793424.93
4 4 371.89 2 892536.35
5 5 548.49 4 2632737.64
6 6 654.97 2 1571918.64
7 7 693.22 4 3327461.16
8 8 680.42 2 1633000.14
9 9 635.10 4 3048500.71

Menggunakan metode Simpson, dilakukan perhitungan untuk volume limpasan


hidrograf Snyder-Alexeyev dan hidrograf Nakayasu seluruh periode ulang.
Perhitungan itu akan dibandingkan dengan volume hujan efektif, yaitu R effektif ×
luas DAS. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 22 Perbandingan Volume Limpasan dan Volume Hujan Efektif

Volume Limpasan (m3/s) Galat


Periode Volume Hujan
Snyder-
Ulang Efektif (m3/s) Snyder-Alexeyev Nakayasu Nakayasu
Alexeyev
2 26282121.9 26381675.8 25032646.7 0.4% 4.8%
10 36828035.1 36967535.8 35077197.8 0.4% 4.8%
100 45805601.9 45979108.6 43627963.2 0.4% 4.8%

Karena galat antara volume hujan efektif dengan volume limpasan cukup kecil,
hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu cukup baik merpressentasikan
karakteristik DAS.
Jika dibandingkan dengan debit harian maksimum pada nomor 2, debit
banjir desain (berdasarkan hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu memiliki
nilai yang lebih besar. Sebuah kejadian hidrograf akan overflow jika Qc < Qp. Qc
merupakan kapasitas desain, dalam kata lain pada kasus ini adalah debit banjir
desain berdasarkan hidrograf Snyder-Alexeyev dan Nakayasu. Sementara, Qp
adalah debit banjir harian maksimum berdasarkan perhitungan pada No. 2. Karena
debit desain lebih besar dari debit banjir harian maksimum, jika infrastruktur yang

23
dibangung di Nanjung DAS Citarum Hulu sesuai dengan debit desain yang telah
diperhitungkan, tidak akan terjadi outflow pada infrastruktur air.

BAB VI
PEMODELAN HIDROLOGI

Berdasarkan data hujan dan debit harian, dilakukan juga pemodelan


hidrologi selama tahun 2003-2005. Akan digunakan nilai evapotransporasi
konstar sebesar 3.5 mm/hari untuk bulan musim hujan (Oktober-Maret) dan 2.5
mm/hari untuk bulan musim kemarau (April-September). Langkah-langkah dari
pemodelan Hidrologi metode NRECA adalah sebagai berikut:
1. Menghitung R tahunan (2003-2005) dan nominalnya
Tabel 23 Data NRECA DAS

Data
Air Hujan Tahunan 1802.31396
Nominal 460.462791
A DAS (m^2) 1700000000

2. Mengasumsikan data nilai tampungan kelengasan (Wo), koefisien


evapotranspirasi (Cr), PSUB, tampungan air tanah awal (TA), dan GWF.
Nilai-nilai ini nantinya akan dikalibrasi untuk mendapatkan hasil terbaik.
Hasil kalibrasi adalah:

24
Tabel 24 Parameter DAS Hasil Kalibrasi

Parameter (Hasil kalibrasi) SYARAT


Tampungan Kelengasan Tanah Awal (W0) 1112.18 Diatas 0
Tampungan Air Tanah Awal 10.20484 Diatas 0
Koefisien Evapotranspirasi (Cr) 0.707904 0.4-0.9
PSUB 0.8 0.3-0.9
GWF 0.572308 0.2-0.8

3. Menghitung nilai Wi
Wo
Wi=
Nominal
4. Menghitung nilai R/PET dan AET/PET
5. Menghitung AET (Evapotranspirasi Aktual)
AET
AET = × PET ×Cr
PET
6. Menghitung Neraca Air (NA)
Apabila NA < 0, maka NA dianggap sama dengan 0

N A =R− AET

7. Menghitung Rasio Kelebihan Kelengasan (RKK)


Apabila NA sama dengan 0, maka nilai RKK diambil sama dengan 0. Apabila
tidak, nilai RKK dihitung dengan rumus sebagai berikut:

R KK =0.2345 Wi5−1.1709 Wi4 +1.6683 Wi3−0.3348Wi2 +0.1116 Wi

8. Menghitung Kelebihan Kelengasan, Perubahan Daya Tampung (Pt),


perubahan air tanah (TA), tampungan air tanah akhir (Takhir), aliran air tanah
(AAT), aliran langsung (AL), aliran total (AT)
K K =N A × R KK T akhir =T awal+T A
Pt =N A −K K AAT =GWF ×T akhir
T A=PSUB × K K AL=K K −T A
AT =AL+ AAT

9. Menghitung nilat TA & Wo


Ta=Takhir ( bulan sebelumnya )− AAT ( bulan sebelumnya )
Wo=Wo ( bulan sebelumnya )+ Pt (bulan sebelumnya)

25
10. Menghitung debit sintetis (m3/s)
AT × A DAS
Qsintetis =
nhari ×24 × 3600
Hasil dari perhitungan debit sintetis dengan metode NRECA adalah:

Tabel 25 Perhitungan Metode NRECA


Curah Evapotra Evapotra Rasio Kelebiha Perubaha
Rasio Rasio Neraca
Tahun Bulan Hari Hujan/R nspirasi Wo Wi nspirasi Kelebihan n n
R/PET AET/PET Air (NA)
(mm) Bulanan Aktual Kelengasan Kelengas Tampung
Januari 31 186.7191 108.50 1112.18 2.42 1.72 1.00 76.81 109.91 1.25 137.43 -27.52
Februari 28 238.778 98.00 1084.66 2.36 2.44 1.00 69.37 169.40 1.17 197.77 -28.36
Maret 31 227.967 108.50 1056.30 2.29 2.10 1.00 76.81 151.16 1.11 167.07 -15.91
April 30 172.5157 75.00 1040.38 2.26 2.30 1.00 53.09 119.42 1.08 128.85 -9.43
Mei 31 61.47303 77.50 1030.95 2.24 0.79 1.00 54.86 6.61 1.07 7.05 -0.44
Juni 30 25.07509 75.00 1030.52 2.24 0.33 1.00 53.09 0.00 0.00 0.00 0.00
2003
Juli 31 15.59417 77.50 1030.52 2.24 0.20 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
Agustus 31 20.43824 77.50 1030.52 2.24 0.26 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 62.95901 75.00 1030.52 2.24 0.84 1.00 53.09 9.87 1.07 10.51 -0.64
Oktober 31 206.2677 108.50 1029.87 2.24 1.90 1.00 76.81 129.46 1.06 137.81 -8.35
November 30 175.6645 105.00 1021.53 2.22 1.67 1.00 74.33 101.33 1.05 106.85 -5.51
Desember 31 205.5399 108.50 1016.01 2.21 1.89 1.00 76.81 128.73 1.05 134.97 -6.23
Januari 31 267.5714 108.50 1112.18 2.42 2.47 1.00 76.81 190.76 1.25 238.53 -47.76
Februari 29 211.436 101.50 1064.42 2.31 2.08 1.00 71.85 139.58 1.12 156.46 -16.88
Maret 31 261.876 108.50 1047.54 2.27 2.41 1.00 76.81 185.07 1.09 201.75 -16.68
April 30 225.6522 75.00 1030.86 2.24 3.01 1.00 53.09 172.56 1.07 183.90 -11.34
Mei 31 238.7975 77.50 1019.52 2.21 3.08 1.00 54.86 183.93 1.05 193.53 -9.60
Juni 30 56.46775 75.00 1009.92 2.19 0.75 1.00 53.09 3.37 1.04 3.52 -0.14
2004
Juli 31 47.94281 77.50 1009.78 2.19 0.62 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
Agustus 31 15.663 77.50 1009.78 2.19 0.20 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 71.376 75.00 1009.78 2.19 0.95 1.00 53.09 18.28 1.04 19.06 -0.77
Oktober 31 48.94876 108.50 1009.00 2.19 0.45 1.00 76.81 0.00 0.00 0.00 0.00
November 30 179.8601 105.00 1009.00 2.19 1.71 1.00 74.33 105.53 1.04 109.91 -4.38
Desember 31 220.19 108.50 1004.62 2.18 2.03 1.00 76.81 143.38 1.04 148.77 -5.39
Januari 31 240.1209 108.50 1112.18 2.42 2.21 1.00 76.81 163.31 1.25 204.20 -40.89
Februari 28 317.0142 98.00 1071.29 2.33 3.23 1.00 69.37 247.64 1.14 281.19 -33.55
Maret 31 308.7719 108.50 1037.74 2.25 2.85 1.00 76.81 231.96 1.08 249.39 -17.43
April 30 186.025 75.00 1020.31 2.22 2.48 1.00 53.09 132.93 1.05 139.98 -7.05
Mei 31 83.87594 77.50 1013.26 2.20 1.08 1.00 54.86 29.01 1.05 30.34 -1.32
Juni 30 106.028 75.00 1011.94 2.20 1.41 1.00 53.09 52.94 1.04 55.28 -2.35
2005
Juli 31 69.7911 77.50 1009.59 2.19 0.90 1.00 54.86 14.93 1.04 15.56 -0.63
Agustus 31 37.87095 77.50 1008.96 2.19 0.49 1.00 54.86 0.00 0.00 0.00 0.00
September 30 72.53414 75.00 1008.96 2.19 0.97 1.00 53.09 19.44 1.04 20.25 -0.81
Oktober 31 126.6897 108.50 1008.16 2.19 1.17 1.00 76.81 49.88 1.04 51.91 -2.03
November 30 153.7111 105.00 1006.13 2.19 1.46 1.00 74.33 79.38 1.04 82.47 -3.09
Desember 31 259.7361 108.50 1003.04 2.18 2.39 1.00 76.81 182.93 1.04 189.55 -6.62

26
Recharg Tampungan Air Tampungan Air Aliran Aliran Aliran Q
Qsintesis
e to Tanah Awal Tanah Akhir Air Langsun Total observas Korelasi Korelasi
(m^3/s)
Ground (mm) (mm) Tanah g (mm) (mm) i
109.94 10.20 120.15 68.76 27.49 96.25 61.09 48.30
158.21 51.39 209.60 119.96 39.55 159.51 112.09 162.48
133.66 89.64 223.30 127.80 33.41 161.21 102.32 90.88
103.08 95.50 198.59 113.65 25.77 139.42 91.44 59.19
5.64 84.93 90.57 51.83 1.41 53.24 33.79 38.85
0.00 38.74 38.74 22.17 0.00 22.17 14.54 11.15
0.9040447
0.00 16.57 16.57 9.48 0.00 9.48 6.02 6.51
0.00 7.09 7.09 4.06 0.00 4.06 2.57 8.72
8.41 3.03 11.44 6.55 2.10 8.65 5.67 13.63
110.25 4.89 115.14 65.89 27.56 93.46 59.32 60.33
85.48 49.24 134.72 77.10 21.37 98.47 64.58 62.78
107.97 57.62 165.59 94.77 26.99 121.76 77.28 92.36
190.82 10.20 201.03 115.05 47.71 162.75 103.30 87.07
125.17 85.98 211.15 120.84 31.29 152.14 103.22 101.97
161.40 90.31 251.70 144.05 40.35 184.40 117.04 124.81
147.12 107.65 254.77 145.81 36.78 182.59 119.75 83.20
154.82 108.96 263.79 150.97 38.71 189.68 120.39 91.02
2.81 112.82 115.64 66.18 0.70 66.88 43.87 27.58
0.93913 90.7%
0.00 49.46 49.46 28.30 0.00 28.30 17.96 25.18
0.00 21.15 21.15 12.11 0.00 12.11 7.68 7.74
15.24 9.05 24.29 13.90 3.81 17.71 11.62 28.85
0.00 10.39 10.39 5.95 0.00 5.95 3.77 7.74
87.93 4.44 92.37 52.87 21.98 74.85 49.09 35.45
119.01 39.51 158.52 90.72 29.75 120.48 76.47 86.44
163.36 10.20 173.57 99.33 40.84 140.18 88.97 82.73
224.95 74.23 299.19 171.23 56.24 227.46 159.84 184.86
199.51 127.96 327.47 187.41 49.88 237.29 150.61 240.46
111.99 140.06 252.04 144.25 28.00 172.24 112.97 140.95
24.27 107.80 132.07 75.58 6.07 81.65 51.82 75.44
44.22 56.48 100.71 57.64 11.06 68.69 45.05 55.24
0.9435769
12.45 43.07 55.52 31.77 3.11 34.88 22.14 34.32
0.00 23.74 23.74 13.59 0.00 13.59 8.63 14.41
16.20 10.16 26.35 15.08 4.05 19.13 12.55 20.18
41.53 11.27 52.80 30.22 10.38 40.60 25.77 51.64
65.97 22.58 88.56 50.68 16.49 67.18 44.06 39.37
151.64 37.88 189.52 108.46 37.91 146.37 92.90 80.61

Perbandingan antara grafik debit aktual (observasi) dengan debit sintetis periode
2003-2005 adalah sebagai berikut:

Grafik 8 Debit Model vs Aktual 2003

27
Grafik 9 Debit Model vs Aktual 2004

Grafik 10 Debit Model vs Aktual 2005

Dilakukan juga perbandingan FDC dan perhitungan RMSE antara debit aktual
dengan debit sintetis sebagai berikut:
Tabel 26 Perbandingan FDC dan Perhitungan RMSE
FDC
Rank Obs Sintetis P Galat
1 240.46 159.84 0.03 6498.95
2 184.86 150.61 0.05 1173.28
3 162.48 120.39 0.08 1771.29
4 140.95 119.75 0.11 449.12
5 124.81 117.04 0.14 60.31
6 101.97 112.97 0.16 121.00
7 92.36 112.09 0.19 389.32
8 91.02 103.30 0.22 150.93
9 90.88 103.22 0.24 152.36
10 87.07 102.32 0.27 232.52
11 86.44 92.90 0.30 41.79
12 83.20 91.44 0.32 68.01
13 82.73 88.97 0.35 38.91
14 80.61 77.28 0.38 11.08
15 75.44 76.47 0.41 1.05
16 62.78 64.58 0.43 3.27
17 60.33 61.09 0.46 0.58
18 59.19 59.32 0.49 0.02

28
19 55.24 51.82 0.51 11.67
20 51.64 49.09 0.54 6.51
21 48.30 45.05 0.57 10.54
22 39.37 44.06 0.59 22.01
23 38.85 43.87 0.62 25.17
24 35.45 33.79 0.65 2.74
25 34.32 25.77 0.68 73.03
26 28.85 22.14 0.70 44.97
27 27.58 17.96 0.73 92.52
28 25.18 14.54 0.76 113.29
29 20.18 12.55 0.78 58.31
30 14.41 11.62 0.81 7.83
31 13.63 8.63 0.84 25.07
32 11.15 7.68 0.86 12.05
33 8.72 6.02 0.89 7.33
34 7.74 5.67 0.92 4.29
35 7.74 3.77 0.95 15.70
36 6.51 2.57 0.97 15.53
RMSE 18.04

Dengan hasil FDC sebagai berikut:

Grafik 11 Perbandingan FDC Debit Model dan Aktual

ANALISA
Menggunakan metode NRECA, dilakukan pemodelan hidrologi untuk Nanjung
DAS Citarum Hulu. Hasil dari pemodelan NRECA antara debit sintetis dan debit
observasi perbulan memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi, yaitu 90% pada
tahun 2003, 93% pada tahun 2004, dan 94% pada tahun 2005. Pada perbandingan
FDC bulanan debit observasi vs sintetis, didapatkan korelasi sebesar 95% dengan
jumlah root mean square error (RMSE) sebesar 18,04

29
BAB VII
RESUME

Analisis hidrologi pertama yang dilakukan adalah pembuatan Flow


Duration Curve (FDC) harian untuk outlet Nanjung DAS terdapat pada Grafik 1
FDC Harian dengan nilai-nilai debit andalan:
 Q 80=12.1 m3 /s
 Q 90=7.75 m3 /s
 Q 95=5.88 m3 / s
Kemudian, dihitung debit maksimum harian dengan pendekatan distribusi log
Normal, yang akan menghasilkan nilai debit maksimum harian:
 Untuk periode ulang 2 tahun¿ 333.847 m3 /s
 Untuk periode ulang 10 tahun ¿ 472.221 m3 /s
 Untuk periode ulang 100 tahun ¿ 626.519 m3 /s
Analisis hidrologi selanjutnya adalah perhitungan curah hujan desain yang
nantinya akan digunakan untuk pembuatan hidrograf. Hasil perhitungan curah
hujan desain adalah sebagai berikut:
 Untuk periode ulang 2 tahun¿ 32.18 m3 /s
 Untuk periode ulang 10 tahun ¿ 39.66 m3 /s
 Untuk periode ulang 100 tahun ¿ 45.76 m3 / s
Dengan perhitungan curah hujan efektif (excess rainfall) sebagai berikut:
 Untuk periode ulang 2 tahun¿ 15.46 m3 /s
 Untuk periode ulang 10 tahun ¿ 21.66 m3 /s
 Untuk periode ulang 100 tahun ¿ 26.94 m3 /s
Berdasarkan perhitungan tersebut, akan dibuat hidrograf Snyder-Alexeyev dan
Nakayasu untuk menentukan debit banjir desain. Hidrograf Snyder-Alexeyev
terdapat pada Grafik 5 Hidrograf Debit Rencana Snyder-Alexeyev dan Hidrograf
Nakayasu terdapat pada Grafik 6 Hidrograf Debit Rencana Nakayasu. Nilai debit
banjir desain hidrograf Snyder-Alexeyev adalah sebagai berikut:
 Untuk periode ulang 2 tahun¿ 683.317 m3 /s

30
 Untuk periode ulang 10 tahun ¿ 957.504 m3 / s
 Untuk periode ulang 100 tahun ¿ 1190.9 m3 /s
Dan nilai debit banjir desain hidrograf Nakayasu adalah sebagai berikut:
 Untuk periode ulang 2 tahun¿ 693.221 m3 /s
 Untuk periode ulang 10 tahun ¿ 971.382 m3 /s
 Untuk periode ulang 100 tahun ¿ 1208.175 m3 /s
Terkahir, dilakukan pemodelan hujan menggunakan metode NRECA yang
terdapat pada

31

Anda mungkin juga menyukai