Anda di halaman 1dari 25

`

LAPORAN BULANAN II

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 3
....................................................................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... 4
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 5
1.2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan ............................................................................................ 6
1.3. Sasaran ................................................................................................................................ 6
1.4. Lokasi Pelaksanaan.............................................................................................................. 6
1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan .................................................................................................... 7
BAB II ............................................................................................................................................. 8
PELAKSANAAN PEKERJAAN ........................................................................................................... 8
2.1. Proses Pekerjaan ................................................................................................................. 8
2.2. Pekerjaan Persiapan............................................................................................................ 8
2.3. Pekerjaan Survei.................................................................................................................. 8
2.3.1. Survei pendahuluan (Reconnaissance Survey) ............................................................ 9
2.3.2. Survei hidro-oseanografi dan topografi .................................................................... 10
2.3.3. Survevi pengukuran besar dan arah arus.................................................................. 15
2.3.4. Pengambilan contoh air laut ..................................................................................... 15
2.3.5. Survei geologi dan mekanika tanah .......................................................................... 15
2.3.6. Pengujian laboratorium ............................................................................................ 17
2.4. Site Plan dan Preliminary Design ...................................................................................... 17
2.5. Detail Desain ..................................................................................................................... 18
2.5.1. Pengembangan desain .............................................................................................. 18
2.6. Penyiapan Dokumen Tender ............................................................................................. 21
BAB III .......................................................................................................................................... 22
REALISASI PEKERJAAN ................................................................................................................. 22

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


1
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

III 1. Pekerjaan Persiapan.......................................................................................................... 22


III 2. Pekerjaan survei ................................................................................................................ 22
III 4. Detail Design ..................................................................................................................... 24

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


2
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

KATA PENGANTAR

Laporan Bulanan ini merupakan laporan pekerjaan tahap awal sebagai kewajiban
pihak konsultan pada pekerjaan penyusunan ”JASA KONSULTASI ARSITEKTURAL-
JASA DESAIN ARSITEKTURAL SEAWALL/PENGAMAN PANTAI”.
Laporan Bulanan ini merupakan laporan yang berisikan tentang kegiatan atau
pekerjaan yang di lakukan oleh kami baik itu pekerjaan yg sifatnya administrative maupun
pekerjaan yang sifatnya teknis.
Pada Laporan Bulanan II ini kami sampaikan capaian persentase bobot pekerjaaan
kami selama satu bulan,

Makassar, 24-11-2022
CV. MEUTIA MULTI KONSULTAN

Tambaru, ST. MT.


Team Leader

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


3
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Lokasi studi perencanaan Seawall. ............................................................... 7

Gambar II. 1 Diagram alir proses penyusunan Laporan. .................................................. 8


Gambar II. 2 Kegiatan survei yang dilaksanakan. ............................................................ 9
Gambar II. 3 Pengikatan palem. ..................................................................................... 11
Gambar II. 4 (a) Pengukuran dengan sextant, (b) Alur perjalanan pemeruman, (c) Penentuan
kedalaman. ...................................................................................................................... 13

Gambar III. 1 Time schedule realisasi pekerjaan ........................................................... 23

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


4
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daerah pantai atau pesisir mempunyai sifat yang dinamis dan rentan terhadap perubahan
lingkungan, baik karena proses alami maupun aktivitas manusia. Manusia melakukan
berbagai aktivitas untuk meningkatkan taraf hidupnya, sehingga dapat melakukan perubahan
– perubahan terhadap ekosistem dan sumber daya alam yang berpengaruh terhadap
lingkungan di daerah pantai.
Kota Makassar memiliki banyak wilayah pesisir, salah satunya pantai yang berada di
Kawasan Metro Tanjung Bunga dan di Pulau Lae – Lae. Pada kedua pantai tersebut telah
terjadi pengikisan bibir pantai (abrasi pantai) yang mengakibatkan mundurnya garis pantai,
untuk mencegah rusaknya wilayah yang terdampak akibat abrasi maka dibutuhkan pelindung
yang dapat melindungi bibir pantai, salah satunya yaitu melakukan perencanaan tembok laut
sebagai pengaman abrasi untuk melindungi bibir pantai.
Pergerakan air pasang mempunyai peran yang sangat besar terhadap tingkat sedimentasi
dan sedimen yang tersuspensi, masing – masing pasang surut memiliki karakteristik
tersendiri yang mempengaruhi besaran perpindahan massa air yang membawa sedimen
(Wisha dkk 2016). Perubahan konsentrasi sedimen memiliki hubungan konsisten dengan
perubahan kecepatan pasang surut, dimana distribusi konsentrasi sedimen menurun seiring
dengan penurunan kecepatan aliran (Wen dkk 2018). Selain daripada itu ada beberapa faktor
penting juga yang dapat menjadi penyebab terjadinya abrasi, salah satunya adalah perubahan
/ penambahan bangunan pantai buatan di sekitar wilayah pantai yang ditinjau, mengingat
kondisi pembangunan pada sekitar daerah Metro Tanjung Bunga sangatlah tinggi.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan studi terhadap lokasi
– lokasi yang telah dianggap terjadinya abrasi, dokumen usulan teknis ini disusun untuk
kegiatan “JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN
ARSITEKTURAL SEAWALL / PENGAMAN PANTAI”.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


5
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

1.2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Maksud dari pembuatan Laporan Bulanan ini adalah untuk Bahan Evaluasi didalam
Pengendalian dan Pengawasan pelaksanaan perencanaan maupun keuangan didalam
pencapaian sasaran dan target, sehingga dapat berhasil guna dan berdaya guna.

Tujuan dari pembuatan Laporan Bulanan ini adalah untuk memberikan gambaran secara
rinci tentang realisasi pelaksanaan pekerjaan serta pemasalahan dan pemecahannya pada
setiap bulan pelaporan.

1.3. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tersedianya data sebagai acuan/pedoman dalam
pelaksanaan pembangunan Perencanaan Detail Engineering Design (DED) Dermaga
Penyeberangan Kayu Bangkoa Makassar beserta bangunan-bangunan pelengkapnya.

Komponen-komponen fasilitas pelabuhan dan peruntukannya agar direncanakan


sedemikian rupa, sehingga arus bongkar muat dan lalu lintas barang dapat berjalan secara
efisien dan optimal.
Sasaran kegiatan pengelolaan SDA dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai
(WS) dalam 1 (satu) daerah kota ini adalah tersedianya pilihan bangunan perlindungan
pantai, penanganan abrasi pantai berikut desain perencanaannya dan estimasi kebutuhan
pelaksanaan fisik penahan abrasi.

1.4. Lokasi Pelaksanaan


Pekerjaan “Jasa Konsultasi Perencanaan Arsitektur – Jasa Desain Arsitektural Seawall
/ Pengaman Pantai” akan dilaksanakan di Kawasan Pantai Tanjung Bunga dan Pulau Lae –
Lae.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


6
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

Gambar I. 1 Lokasi studi perencanaan Seawall.


1.5. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah:
1. Pekerjaan reconnaissance meliputi:
a. Pengamatan dan evaluasi rencana tembok laut.
b. Pengumpulan data – data sekunder meliputi data kondisi wilayah studi, ekonomi,
meteorologi, dan rencana umum tata ruang (dari pemerintah daerah setempat).
c. Perencanaan tembok laut.
2. Survei penyelidikan tanah meliputi sondir, hand boring, serta pengujian laboratorium.
3. Survei topografi dan batimetri.
4. Survei hidro-oseanografi.
5. Analisis data.
6. Site plan dan preliminary design.
7. Perencanaan rinci
8. Spesifikasi teknis dan Bill of Quantity

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


7
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1. Proses Pekerjaan
Dalam proses penyusunan dokumen Jasa Konsultasi Perencanaan Arsitektur – Jasa
Desain Arsitektural Seawall / Pengaman Pantai yang diatur pada Petunjuk teknis ini,
adalah sebagai berikut :

Gambar II. 1 Diagram alir proses penyusunan Laporan.


2.2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan pendahuluan meliputi :
1. Persiapan administrasi/kantor (personil pelaksanaan, peralatan dan rencana kerja).
2. Analisis data (topografi, data mekanika tanah, hidrologi dan hidrometri, kondisi sosial
ekonomi penduduk dan analisis data sekunder lainnya).
3. Persiapan teknis.
4. Perkiraan jangka waktu pekerjaan.

2.3. Pekerjaan Survei


Pada tahapan perencanaan teknis pada penyusunan studi Jasa Konsultasi
Perencanaan Arsitektur – Jasa Desain Arsitektural Seawall / Pengaman Pantai,
diperlukan adanya pelaksanaan Survei. Pelaksanaan survei tersebut yaitu:

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


8
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

Gambar II. 2 Kegiatan survei yang dilaksanakan.


2.3.1. Survei pendahuluan (Reconnaissance Survey)
1. Kajian Studi Terdahulu
Sebelum melaksanakan kunjungan lapangan untuk mengetahui gambaran rencana
lokasi seawall, diperlukan adanya pengumpulan dan pengkajian studi terdahulu yang
terkait antara lain :
2. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder yang perlu dikumpulkan antara lain :
a. Data Provinsi dan Kabupaten:
1) Kondisi geografis.
2) Kondisi iklim dan curah hujan.
3) Kondisi demografi.
4) Produk Regional Domestik Bruto (PDRB), kondisi ekonomi masyarakat
dan potensi wilayah.
5) Kondisi transportasi dan aksesibilitas masyarakat Kebijakan pengembangan
wilayah dan transportasi provinsi dan kabupaten (RT/RW, Tatrawil, dan
Tatralok).
6) Dll.
b. Data Kecamatan/Pulau:
1) Kondisi geografis.
2) Kondisi iklim dan curah hujan.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


9
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

3) Kondisi demografi.
4) Produk Regional Domestik Bruto (PDRB), kondisi ekonomi masyarakat
dan potensi wilayah.
5) Kondisi transportasi dan aksesibilitas masyarakat.
6) Dll.
c. Peta Laut di Lokasi Studi.
2.3.2. Survei hidro-oseanografi dan topografi
Penentuan luas wilayah survey hidrografi dan topografi dapat diputuskan setelah
melakukan survei pendahuluan. Pekerjaan survei hidro-oceanografi dan topografi
dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang konfigurasi dasar laut/sungai
disekitar seawall rencana, profil/potongan melintang pantai, laut/sungai dan areal
darat, kedudukan pasang surut, kedudukan dan arah arus, arah gelombang dominan,
tinggi gelombang dan
periode gelombang dan kondisi areal darat beserta fasilitiasnya, serta pengambilan
sampel air (sedimen dasar dan layang) yang diuji komposisinya di laboratorium.
Maksud dan tujuan dari pekerjaan survey dalam hal ini terutama untuk
mendapatkan gambaran tentang :
1) Konfigurasi detil permukaan dasar laut .
2) Identifikasi proses dan laju sedimentasi.
3) Mengetahui arah dan kecepatan arus.
4) Petunjuk Teknis Penyusunan Jasa Konsultasi Perencanaan Arsitektur – Jasa
Desain Arsitektural Seawall / Pengaman Pantai.
Sebagai acuan kedalaman maupun ketinggian dipergunakan ± 0,00 LWS,
pekerjaan selanjutnya referensi ini harus dipindahkan kepada Bench Mark (BM) yang
telah dibuat dilokasi pekerjaan. Benchmark dibuat tanda pengenal berwarna biru laut
yang terdiri dari Nama BM dan Koordinat x dan y BM dalam UTM, sedangkan
koordinat z dalam m LWS.

1. Pengukuran Pasang surut


a. Maksud pengamatan pergerakan pasang surut adalah untuk menentukan
kedudukan air tertinggi, duduk tengah dan air terendah yang dicapai maupun
kedudukan LWS.
b. Peralatan : Palem atau Automatic Tide Gauge, alat tulis/catat.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


10
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

c. Langkah Kerja :
1) Pengamatan/pencatatan pergerakan muka air dilakukan minimum selama
15×24 jam atau 30×24 jam terus menerus secara manual oleh
pengamat/surveyor atau menggunakan alat pencatat otomatis (automatic tide
gauge).
2) Kertas rekaman atau hasil pencatatan dibawa untuk diperlihatkan
kepadaTim Evaluasi Teknis saat pembahasan Laporan Antara dengan Tim
Evaluasi Teknis.
d. Untuk perhitungan-perhitungan konstanta harmonis, duduk tengah, air tinggi yang
dapat dicapai maupun LWS mempergunakan metode Admiralty.
e. Elevasi LWS harus dipindahkan ke bench mark yang ada pada bagian yang aman,
terlindung dan mudah terlihat.

Gambar II. 3 Pengikatan palem.

2. Bathimetri
a. Peralatan Utama
Untuk pekerjaan Hydrografi harus mempergunakan peralatan minimum :
1) Alat Pencatat Koordinat/GPS map.
2) Alat perum gema dengan pembaca analog dan/atau digital.
3) Mempunyai frekuensi operasi untuk dual/single frekuensi, yaitu 30-33 Hz
dan 200-300kHz.
4) Rentang gema 30-33 Hz <5o, 200-300 kHz <2.5o.
5) Pengaturan kecepatan gema dapat disesuaikan untuk 1400 – 1600 m/s, rentang
1 m/s.
6) Akurasi kedalaman 1% (satu perseratus).

b. Peralatan Bantu
Kapal survey yang digunakan dalam kegiatan survey ini, mempunyai
beberapa ketentuan:

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


11
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

1) Kapal yang akan melakukan pekerjaan survei harus sesuai dengan semua
peraturan yang relevan, izin, lengkap dan mampu beroperasi dengan
aman dan melakukan pekerjaan survei.
2) Kapal yang digunakan mempunyai system pasokan listrik yang mampu
memasok semua instrumen survei dan sistem komputer secara berkelanjutan
dan stabil.
3) Kapal memiliki peralatan keselamatan standard.
4) Peralatan didalam kapal, mampu untuk menunjang kegiatan survey,
seperti: Kegiatan perekaman dan akuisisi data lapangan yang tersambung
dan terintegrasi pada peralatan survey. Dengan tidak melupakan kegiatan
keamanan dan keselamatan navigasi kapal dan mampu menarik peralatan
survey pada tingkat kestabilan tertentu yang dibutuhkan untuk
pengambilang data lapangan.
5) Koordinat-koordinat titik-titik dalam peta hydrografi harus menggunakan
koordinat geografis (dapat dengan DGPS), atau dapat menggunakan
koordinat lokal (x,y) atau UTM (dengan persetujuan Pemberi Pekerjaan).
6) Pengukuran-pengukuran sudut dalam penentuan titik referensi dan beacon
maupun azimuth digunakan theodolit Wild T2.
7) Pengukuran jarak basis lebih dari 200 m diukur dengan alat ukur optis
(theodolite Wild T2), untuk jarak basis kurang dari 200 m boleh memakai
alat pengukur panjang pita baja (meetband).
8) Petunjuk Teknis Penyusunan Jasa Konsultasi Perencanaan Arsitektur –
Jasa Desain Arsitektural Seawall / Pengaman Pantai.
9) Kedalaman diukur dengan alat perum gema (Echosounder) dengan ketelitian
yang tinggi dan telah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas. Alat perum
gema yang dimaksud adalah alat gema yang menggunakan kertas pencatat
kedalaman dan bukan sinar.
10) Posisi pemeruman (sounding).
Posisi sounding ditentukan dengan salah satu dari cara-cara sebagai berikut:
1) Cara Snellius dengan mengunakan 2 buah sextant
2) Bila terdapat areal di dekat garis pantai yang tidak dapat disounding,
maka kedalamannya harus diukur dengan bandul pengukur hand-load atau
disipat datar (levelling) dari darat.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


12
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

3) Selama pekerjaan sounding, kecepatan kapal harus tetap dipertahankan


konstan (maksimum 4 knot) dan berada dalam satu jalur, dengan posisi
echosounder tetap diaktifkan.
4) Jarak antar jalur sounding pada area rencana Haluan sounding diusahakan
tegak lurus pantai. Untuk control kedalaman pada jalur sounding dilakukan
dengan cara sounding silang minimal 3 jalur. Dan dilakukan dengan jarak
antar lintasan 10 hingga 20 m, tergantung proporsi desain.
5) Peta dasar laut yang dihasilkan dari kegiatan survey lapangan diwajibkan
merupakan area yang akan diidentifikasi sesuai dengan yang sudah
diasistensikan dan disetujui,
6) Tumpang tindih pengambilan data pada saat pelaksanaan kegiatan,
diserahkan atas kebijaksanaan penyedia jasa, akan tetapi tidak ada
kekosongan data dapat diterima.
Peta keluaran hasil pekerjaan, merupakan peta situasi dan hasil rekayasa
penggambaran berupa potongan memanjang dan potongan melintang, pada skala
penggambaran 1:1000 dan 1:2500 yang dilakukan pada piranti lunak
penggambaran.

Gambar II. 4 (a) Pengukuran dengan sextant, (b) Alur perjalanan pemeruman, (c)
Penentuan kedalaman.
3. Survey Topografi

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


13
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

a. Luasan area survey topografi disesuaikan dengan kondisi lingkungan lokasi


pekerjaan.
b. Pengamatan azimuth matahari (pengukuran azimuth) dilakukan pada salah
satu BM.
c. Pengukuran dengan menggunakan sistem triangulasi:
1) Dipakai titik BM sebagai basis.
2) Pengukuran jarak basis dengan alat elektronik atau optis (T2 dan intervar
basis) atau sejenis.
3) Pengukuran sudut dilakukan dengan 4 (empat) seri biasa-luar biasa.
Selisih sudut antara tipa bacaan titik boleh lebih daripada 10 detik.
d. Pengukuran Poligon:
1) Pengukuran poligon sepanjang titik-titik poligon dengan jarak antara titik-
titik poligon maksimum 50 m dan radius survey dari tiap poligon adalah 75
m.
2) Pengukuran harus dimulai dari titik ikat awal dan pengukuran polygon
harus tertutup (dimulai dari titik ikat awal dan berakhir pada titik yang
sama atau ditutup pada titik lain yang sudah diketahui koordinatnya
sehingga kesalahan-kesalahan sudut maupun jarak dapat dikontrol).
e. Pengukuran Sipat Datar:
1) Pengukuran sipat datar dilakukan sepanjang titik-titik poligon dan diikatkan
pada Bench Mark.
2) Pengukuran sipat datar dari Bench Mark ke Bench Mark dengan alat
waterpass dilakukan dengan teliti, dengan kesalahan penutup tidak
bolehlebih dari (3 Vd) mm dimana d= jarak jalur pengukuran (dalam km).
3) Semua ketinggian harus mengacu pada LWS.
4) Pengukuran sipat datar dilakukan dengan cara double stand (pulang
pergi). Selisih bacaan setiap stand maksimum 2 mm dan selisih hasil
ukuran total antara pergi dan pulang tidak boleh lebih dari (8 Vd) mm
dimana d= jarak jalur pengukuran (dalam km).
f. Pengukuran Situasi dan Detail:
1) Bangunan-bangunan yang penting dan berkaitan dengan pekerjaan desain
harus diambil posisinya.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


14
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

2.3.3. Survevi pengukuran besar dan arah arus


a. Pengamatan kecepatan dan arah arus dilakukan minimal pada 2 titik.
b. Pengamatan dilakukan pada saat terjadi arus pasang tertinggi (Spring Tide) dan
arus surut pada saat pasang terendah (Neap Tide) di kawasan tempat rencana
pembangunan seawall.
c. Hasil simulasi arus dengan menggunakan perangkat lunak wajib ditampilkan
pada saat pembahasan laporan dengan Tim Evaluasi.
d. Lokasi pengamatan diplotkan dalam peta hidrografi dan hasil pengamatan
arus dilampirkan pada laporan dalam bentuk:
1) Grafik hubungan antara pergerakan pasang surut dan kecepatan arus.
2) Peta arah arus.
3) Pengolahan data hasil survey arus.
4) Membuat scatter plot dan mawar arus.
5) Membuat statistic kejadian pada periode ulang.

2.3.4. Pengambilan contoh air laut


a. Pengambilan contoh air dilakukan dengan air sampel pada posisi pengamatan arus
pada kedalaman 0,2 d , 0,6 d dan 0,8 d.
b. Pengambilan contoh air dilakukan pada saat Spring Tide dan Neap Tide pada
bulan yang sama.
c. Contoh air kemudian diuji di laboratorium mengenai kadar endapan/sedimen dan
kadar garam/salinitas.
2.3.5. Survei geologi dan mekanika tanah
a. Penyelidikan Geologi Teknik:
1) Penyelidikan di lapangan :
Serangkaian penyelidikan di lapangan yang akan dilaksanakan adalah
pekerjaan sondir, bor inti, dan pengambilan contoh tanah asli (undisturbed
sample) dan contoh terganggu (disturbed).
2) Penyelidikan di laboratorium :
Contoh tanah asli maupun contoh tanah terganggu yang diambil dari
lapangan, selanjutnya diuji di Laboratorium Mekanika Tanah untuk
mendapatkan nilai dari “Index Properties” dan “Engineering Properties”.
Kegiatan pengujian di Laboratorium ini menggunakan ASTM yang sedikit

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


15
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi tanah di Indonesia (berdasarkan


SNI → Standar Nasional Indonesia).

b. Pekerjaan Sondir
Konsultan diminta melakukan pekerjaan sondir untuk mendapatkan gambaran
dan hubungan antara kedalaman lapisan tanah dengan kekerasan atau kepadatannya,
serta untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah keras bila ada. Alat sondir yang
dipakai adalah type Dutch Penetrometer yang mempunyai konus dengan luas 10 cm 2
dan sudut lancip 60°. Untuk mengukur perlawanan ujung alat sondir dilengkapi
dengan mantel (sleave) yang berdiameter sama dengan konus dan selimut (100 cm2)
untuk mengukur lekatan (friction) dari lapisan tanah.
Kapasitas minimal alat sondir disyaratkan harus mampu menembus
lapisan-lapisan tanah keras tahanan ujung qc lebih dari 200 kg/cm2.
1) Metode Pelaksanaan Sondir
Letak titik-titik penyondiran harus sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan pemberi tugas. Peralatan sondir dan perlengkapan harus sudah berada
di lapangan sebelum pelaksanaan, agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaannya, alat sondir harus dijangkar ke dalam tanah atau
plat form atau diberi pemberat yang cukup, antara lain drum yang diisi air, agar
alat sondir cukup kokoh dan tidak terangkat pada waktu konus menembus tanah
keras. Besaran-besaran yang hendak di peroleh dari penyondiran ini adalah
hubungan antara kedalaman dengan:
 tahanan ujung (end resistance).
 tahanan geser setempat (local friction).
 jumlah tahanan (total friction).
Untuk dapat mendapatkan harga-harga tersebut, konus ditekan ke dalam
tanah dengan tenaga mekanis dari peralatan sondir dengan perantaraan
batang-batang sondir. Pembacaan dilakukan setiap interval 20 cm dan pada saat
dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 cm/detik. Besarnya perlawanan
konus dan tahanan geser dibaca pada parameter.
2) Kedalaman Sondir
Sondir dapat dihentikan dengan ketentuan sebagai berikut :
 Perlawanan konus sudah mencapai lebih dari 200 kg/cm.

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


16
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

 Kriteria lebih dari 200 kg/cm2 adalah bila konus yang bersangkutan tidak
dapat lagi masuk lebih dalam setelah di coba menekan konus tiga kali
berturut-turut. Apabila diperkirakan konus kena batu atau kedalaman stang
sondir masih rendah, sondir perlu dipindahkan ke tempat yang baru.
 Kedalaman sondir mencapai 30 m dari permukaan tanah/dasar laut. Apabila
sampai dengan kedalaman tersebut belum mencapai lebih dari 200 kg/cm2,
Konsultan harus konsultasi dengan pemberi tugas/tim evaluasi.

2.3.6. Pengujian laboratorium


Prosedur pelaksanaan harus mengikuti standar ASTM dan dalam pelaksanaannya
harus di jaga agar contoh tanah (sample) tidak menjadi terganggu (disturb) pada waktu
mengeluarkan sampel dari dalam sample tube dan pada waktu pembentukan spesimen.
Dari tiap-tiap sample tube, dilakukan macam-macam percobaan, sebagai berikut:
1. Moisture content dan density.
2. Grain size distribution.
3. Atterberg limit.
4. Triaxial.
5. Unconfined compression test.
6. Direct shear.
7. Compaction test.
8. Consolidation test.
9. Permeability test.
10. CBR test.
Data kondisi hasil pekerjaan tanah berupa kekerasan tanah, jenis lapisan tanah dan
hasil laboratorium digunakan sebagai dasar untuk dapat menemukan dan merencanakan
jenis seawall yang akan dibangun.

2.4. Site Plan dan Preliminary Design


Site plan dibuat pada peta dasar dengan skala 1 : 1000. Minimal dua alternatif site
plan harus diajukan untuk mendapatkan perbandingan sebelum site plan yang definitif
ditentukan. Site plan harus memperhatikan kondisi-kondisi fisik lokasi dan tata guna
lahan.
Bersamaan dengan pembuatan site plan, juga ditetapkan kriteria desain yang akan
dipakai. Setelah itu dibuat layout yang lebih terperinci. Beberapa alternatif desain awal

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


17
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

(preliminary design) dari komponen-komponen seawall dirancang dan kemudian


dibandingkan terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Biaya.
2. Kemudahan pelaksanaan.
3. Kekuatan.
4. Kemudahan pemeliharaan.
5. Kenyamanan untuk pemakai.
6. Kelancaran arus lalu lintas barang.
Perbandingan ini merupakan bahan pertimbangan untuk memilih alternatif yang akan
dipakai untuk detail desain. Desain awal dibuat berdasarkan kriteria desain yang telah
ditetapkan.

2.5. Detail Desain


Pekerjaan detail desain dilakukan pada alternatif yang telah dipilih pada tahap desain
awal. Pada tahap ini dilakukan perhitungan struktur yang lebih rinci sampai dengan
penentuan dimensi, penulangan dan lain-lain yang diperlukan untuk gambar kerja. Pada
tahap ini juga dilakukan penyusunan spesifikasi teknis yang disesuaikan dengan kriteria
desain yang telah ditetapkan, serta Bill of Quantity yang dibuat setelah gambar kerja
selesai.
2.5.1. Pengembangan desain
1. Umum
Konsultan ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah ini sebagai
kesatuan pekerjaan dengan menggunakan data-data dari hasil survei topografi, batimetri
dan penyelidikan tanah serta data-data sekunder, yaitu mencakup :
a. Sistem struktur seawall dan fasilitas seawall lainnya.
b. Bahan bangunan yang akan digunakan dan sumber materialnya.
c. Perencanaan sistem pondasi.
d. Menyusun dokumen tender dan gambar-gambar perencanaan standar.
e. Sistem pelaksanaan pembangunan seawall yang dibutuhkan berkaitan dengan
sistem struktur, bahan bangunan, sistem pondasi dan kondisi lapangan di mana
terkait dengan peralatan, mobilisasi dan logistik.

2. Bahan bangunan yang digunakan

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


18
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

Bahan bangunan yang digunakan harus dipertimbangkan kesesuaiannya dengan


aspek keawetan, kekuatan dan kemudahan pengerjaannya. Macam bahan bangunan yang
dapat dipilih mencakup:
a. Bahan asli, misalnya batu gunung maupun sungai, kerikil, pasir, kayu dan
lain-lain.
b. Bahan buatan, misalnya beton (bertulang/tidak bertulang/pratekan), baja karet
dan lain-lain.

3. Informasi lain – lain


Informasi mengenai sumber bahan bangunan termasuk tersedianya air kerja, juga
menjadi bahan pertimbangan untuk perencanaan. Hal-hal lain yang spesifik dari
daerah/lokasi yang akan di bangun, misalnya adanya benda hanyutan di sungai,
kemungkinan hilangnya bagian-bagian konstruksi dan lain-lain, agar menjadi
pertimbangan juga.

4. Perencanaan sistem pondasi


Berdasarkan hasil survei soil dan hidrografi, pembebanan dan pemilihan sistem
konstruksi pembangunan seawall, maka kemudian dikerjakan perencanaan sistem
pondasi. Sistem pondasi yang direncanakan juga harus mempertimbangkan bahan
bangunan yang akan digunakan dan sistem pelaksanaannya serta lingkungan pekerjaan
(di air laut). Setiap jenis sistem pondasi akan mempengaruhi berbagai parameter lainnya,
sehingga untuk menetapkan sistem pondasi perlu dibahas parameter-parameter yang
mempengaruhi berdasarkan hasil survei soil dan hidrografi, dan pembebanan, maka
kemudian dikerjakan perencanaan sistem pondasi.

5. Dokumen tender dan gambar pelaksanaan


a. Dokumen tender, terdiri dari:
1) Gambar-gambar konstruksi;
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat/Spesifikasi Umum dan Khusus;
3) Rencana Anggaran Biaya (Bill of Quantity).
b. Gambar Pelaksanaan
Gambar pelaksanaan harus dapat memberi pedoman kepada pelaksana dalam
mewujudkan konstruksi yang direncanakan. Pedoman tersebut antara lain
menyangkut: posisi konstruksi, dimensi konstruksi, volume konstruksi, elevasi

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


19
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

konstruksi, tahapan pelaksanaan dan lain-lain. Seluruh gambar pelaksanaan harus


dilengkapi dengan skala, ukuran, elevasi berdasarkan lebih kurang 0,00 m MLLWS,
kualitas yang akan dicapai (misalkan : mutu baja, mutu beton), dan lain-lain. Seluruh
gambar pelaksanaan dibuat dengan menggunakan komputer (Computer Aided
Design) dan semua laporan akhir diserahkan ke proyek (pemberi tugas). Gambar
pelaksanaan meliputi:
1) Gambar layout (dilengkapi dengan garis kontur, arah mata angin, skala posisi
BM, dan lain-lain).
2) Gambar denah (misalkan posisi tiang, balok, dan lain-lain).
3) Gambar potongan memanjang dan melintang.
4) Gambar detail.
5) Dalam gambar pelaksanaan dilampirkan data : grafik pasang surut, profil
tanah, peta hidrografi dan topografi.

6. Dasar – dasar perencanaan


Dasar-dasar Perencanaan akan digunakan hasil-hasil pekerjaan dan data-data
hidrografi dan topografi.
a. Data peta kedalaman laut dan peta topografi
Data peta kedalaman laut dan peta topografi yang digunakan sebagai dasar
perencanaan seawall adalah sesuai dengan hasil survei konsultan. Peta-peta tersebut
akan digunakan untuk perencanaan : tatanan prasarana laut dan darat (general layout
plan), olah gerak kapal, suar petunjuk dan lain-lain.
b. Data-data hasil penyelidikan tanah
Data hasil penyelidikan tanah untuk seawall yang akan direncanakan konsultan
sesuai dengan hasil survei konsultan. Data hasil penyelidikan tanah digunakan untuk
merencanakan sistem pondasi baik pondasi langsung maupun pondasi dalam/tiang.
Data-data tersebut juga dipergunakan untuk perhitungan konsolidasi dan stabilitas
timbunan.

7. Desain rinci
Kegiatan ini meliputi analisis model numerik/matematik, perencanaan bangunan
pantai, perhitungan volume dan rencana anggaran biaya. Dimensi bangunan diperoleh
berdasarkan hasil perhitungan hidrolis serta didukung hasil penyelidikan mekanika tanah

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


20
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

yang ditindaklanjuti dengan perhitungan strukutur, meliputi : perhitungan stabilisasi


bangunan dan penggambaran desain yang dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku
dibidang pengairan (KP) dengan modifikasi secukupnya bila diperlukan.

2.6. Penyiapan Dokumen Tender


Dokumen tender terdiri dari :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat, yang meliputi: tenaga ahli dan tenaga pendukung.
2. Gambar Desain lengkap.
3. Spesifikasi/Standar Teknis.
4. Volume pekerjaan (Bill of Quantity) dan estimasi kebutuhan biaya (Cost Estimate).

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


21
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

BAB III
REALISASI PEKERJAAN
III 1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan administrasi, pengumpulan
data sekunder, dan persiapan teknis telah mencapai bobot 25% dari total
bobot pekerjaan pada minggu pertama.

III 2. Pekerjaan survei


Pekerjaan survei yang merupakan kegitana pengambilan data lapangan
yang di lakukan langsung di lokasi rencana pekerjaan telah mencapai
bobot 25 % dari total bobot keseluruhan pekerjaan, pekerjaan survei yang
telah di lakukan meliputi :
 Survey Topograpi
 Survey Hidro-Oceanografi

Rincian perhitungan bobot pekerjaan dapat di lihata pada time schedule


berikut ini :

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


22
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

BULAN I BULAN II
NO ITEM PEKERJAAN VOLUME SATUAN BOBOT
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

1 Pekerjaan Persiapan 15 HARI 25% 25.00%

2 Pekerjaan Survey 15 HARI 25% 8.33% 8.33% 8.33%

3 Site Plan dan Preliminary Design 15 HARI 25% 12.50% 12.50%

4 Detail Desain 15 HARI 25% 8.33% 8.33% 8.33%

PROGRES RENCANA MINGGUAN 25.00% 8.33% 8.33% 20.83% 12.50% 8.33% 8.33% 8.33%
PROGRES REALISASI MINGGUAN 25.00% 8.33% 8.33% 20.83% 12.50% 8.33% 8.33% 8.33%
AKUMULASI PROGRES 25.00% 33% 42% 62% 75% 83% 92% 100%
DEVIASI PROGRES 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Gambar III. 1 Time schedule realisasi pekerjaan

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


23
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI
LAPORAN BULANAN II

III 3. Site Plan dan Preliminary Design


Pekerjaan Site Plan dan Preliminary Design sudah mencapai bobot 25%
dari total bobot pekerjaan yang ada. Adapun hasil dari pekerjaan site plan
dan preliminary design ini perupa data data lapangan dan hasil
pengolahan data lapangan, dari hasil pengolahan data didapatkan lah
rencana site plan dan design dari Pekerjaan Seawall yang akan di
kerjakan.(Gambar Terlampir)

III 4. Detail Design


Pekerjaan Detail Design ini telah mencapai bobot 25% dari total bobot
pekerjaan yang ada, Adapun hasil dari pekerjaan design detail ini adalah
gambar desain yang telah di sepakati Bersama semua pihak dan rencana
anggaran biaya pekerjaan Seawall.(Gambar Terlampir)

JASA KONSULTASI PERENCANAAN ARSITEKTUR – JASA DESAIN ARSITEKTURAL


24
SEAWALL / PENGAMAN PANTAI

Anda mungkin juga menyukai