Anda di halaman 1dari 29

MANUAL SINGKAT HEC-HMS

HEC-HMS
(HYDROLOGIC ENGINEERING CENTER- HYDROLOGIC MODELING SYSTEM )
A. Model Hidrologi
Model hidrologi merupakan sebuah sajian sederhana dari sebuah sistem
hidrologi (lihat Gambar 1) pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Model
tersebut bertujuan untuk menggambarkan tanggapan suatu DAS terhadap
proses hidrologi yang terjadi jika diberi masukan-masukan tertentu. Dalam
penyusunan model hidrologi, titik berat analisa dipusatkan pada proses
pengalihragaman hujan menjadi aliran melalui satu sistem DAS. Salah satu
model hidrologi yang dapat digunakan untuk mengalihragamkan hujan
menjadi aliran baik event flow maupun continuous flow adalah HEC-HMS
(Hydrologic Engineering Center- Hydrologic Modeling System, US Army Corps
of Engineers, 2000).
Gambar 1. Siklus hidrologi
B. Model HEC-HMS
Software HEC-HMS dirancang untuk menghitung proses hujan aliran suatu
sistem DAS. Sofware ini dikembangkan oleh Hidrologic Engineering Center
(HEC) dari US Army Corps of Engineering. HEC-HMS merupakan
pengembangan program HEC-1. Dalam HEC-HMS terdapat beberapa
fasilitas seperti kalibrasi, kemampuan simulasi model distribusi, model event
flow maupun continuous flow.
C. Komponen Model HEC-HMS
Simulasi hujan-aliran dalam program HEC-HMS ini menggunakan banyak
komponen model sebagai berikut:
• 1. hujan (precipitation) model,
• 2. loss models untuk menghitung volume runoff,
• 3. direct runoff models,
• 4. baseflow models
• 5. hidrologic routing models,
• 6. water control measure model yang meliputi diversions dan storage
facilities.
BERBAGAI METODE DARI MODEL TERSEBUT YANG TERDAPAT DALAM
PROGRAM HEC-HMS DISAJIKAN PADA TABEL 1 BERIKUT INI.
SUMBER : US ARMY CORPS OF ENGINEERS, 2001

Tabel 1 Metode simulasi dalam program HEC-HMS

No Model Metode
1. Hujan User hyetograph
User gage weighting
Inverse-distance gage weights
Gridded precipitation
Frequency storm
Standard project storm
No Model Metode

2 Volume runoff Initial and constant-rate


SCS curve number
Gridded SCS curve number
Green and Ampt
Deficit and constant rate
Soil moisture accounting
Gridded SMA
No Model Metode

3 Direct runoff User-specified unit hydrograph (UH)


Clark’s UH
Snyder’s UH
SCS UH
Modclark
Kinematic wave
No Model Metode
4 Baseflow Constant monthly
Exponential recession
Linear reservoir

5 Routing Kinematic wave


Lag
Modified Puls
Muskingum
Muskingum-Cunge Standard Section
Muskingum-Cunge 8- point section
D. Prosedur Penggunan Software HEC-HMS
Secara garis besar, prosedur penggunaan Software HEC-HMS adalah sebagai
berikut ini.
• 1. Pembuatan project baru (new project),
• 2. Memasukkan data gage yang berupa data hujan dan data debit
• 3. Membuat Basin Model.
• 4. Membuat Meteorologic Model.
• 5. Membuat Control Specification
• 6. Setting Optimization Run Configuration
• 7. Proses Kalibrasi.
1. Pembuatan proyek baru (new project).
• Saat masuk ke software HEC-HMS yang pertama kali dilihat adalah tampilan
Project Defenition. Pembuatan proyek baru dilakukan dengan memilih
Menu File, New Project, pada Project Definition, kemudian memberi nama
project dan deskripsi proyek tersebut (Gambar 2).

Gambar 2 Project Definition dan New Project


• Set Project Attributes dengan memilih komponen model, meteorologi, unit
yang akan digunakan dengan memilih Project Attributes pada Menu File.
Ubah komponen model pada Basin Defaults, Met. Defaults dan units yang
sesuai dengan metode yang akan digunakan seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 Project Attributes


2. Memasukkan data gage yang berupa data hujan dan data debit
• Memasukkan data hujan dengan membuka Menu Data, Precipitation
Gages pada layer Project Definition. Setelah layar Precipitation Gage
Manager muncul, pilih menu File, Add Data, maka akan muncul tampilan
New Precipitation Record. Isikan data yang diminta, kemudian pilih data
type misal Cumulative Precipitation, Manual Entry dan OK. Masukkan data
pada Time Parameter, kemudian lakukan input data hujan pada Data
Editor. Dalam memasukkan data dengan Manual Entry, data dapat dicopy
langsung dari Microsoft Excel kemudian dipastekan melalui Data Editor.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Gambar 4 Precipitation Gage Manager dan Precipitation Record
Gambar 5 Time Parameter
Gambar 6 Data Editor

Untuk memasukkan data debit dilakukan dengan cara yang sama


ketika memasukkan data hujan, bedanya pada saat membuka Menu
Data pada Project Definition dipilih Discharge Gages.
3. Membuat Basin Model.
• Pembuatan Basin Model dilakukan dengan membuka Menu Component,
Basin Model, New, maka akan muncul tampilan seperti pada Gambar 7.
Isikan nama Basin dan deskripsinya kemudian tekan ok sehingga muncul
tampilan Basin Model. Gambarkan Basin Model dengan meng-gunakan
ikon-ikon yang tersedia pada bagian kiri tampilan layar (Gambar 8).

Gambar 7. New Basin Model


Gambar 8 Skematisasi Basin Model

Data dari masing-masing elemen dari basin model dimasukkan dengan cara
meletakkan pointer pada elemen tersebut kemudian double-click tombol mouse kiri.
Data yang tidak diketahui besarannya diperkirakan sesuai dengan nilai yang masih
dalam besaran tiap paramater.
• Nilai ini merupakan initial value dari parameter tersebut (Gambar 9).

Gambar 9. Pengisisian parameter model


• Data observed flow yang diperlukan untuk proses kalibrasi model dimasukkan ke
dalam basin model atau elemen hidrologi dengan cara meletakkan pointer pada
sub-basin/ elemen hidrologi yang ditinjau. Klik tombol mouse kanan, kemudian pilih
menu observed flow. Pilih nama gage yang sesuai untuk sub-basin/ elemen hidrologi
tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar 10 berikut ini.

Gambar 10. Memasukkan data debit pada elemen hidrologi


4. Membuat Meteorologic Model.
• Untuk membuat Meteorologic Model dilakukan dengan cara memilih menu
Component, Meteorologic Model, New di layar Project Definition, kemudian
akan muncul layar New Meteorologic Model. Nama dan deskripsi dari
Meteorologic Model tersebut dimasukkan ke dalam layar New Meteorologic
Model, kemudian tekan OK. Layar New Meteorologic Model seperti terlihat
pada Gambar 11.

Gambar 11. New Meteorologic Model


• Setelah muncul layar Meteorologic Model Subbasin List, seperti pada
Gambar 12, dipilih sub-basin yang akan diikutkan dalam analisis, kemudian
tekan OK sehingga akan muncul layar Meteorologic Model (Gambar 13).
Pada layar Meteorologic Model, pilih model hujan yang digunakan untuk
masing-masing sub-basin dan dipasangkan dengan data hujan pada
masing-masing sub DAS yang telah dimasukan sebelumnya (precipitation
gages) seperti yang telah dijelaskan pada point 2 di atas.

Gambar 12 Meteorologic Model Subbasin List


Gambar 13 Meteorologic Model
5. Membuat Control Specification
• Set control specification dengan membuka menu Component, Control
Specification, New (Gambar 14) kemudian akan muncul layar New Control
Specification, isikan nama dan deskripsi control specification dan klik ok.

Gambar 14 New Control Specification


• Setelah muncul layar Control Specification, set control specification
berdasarkan tanggal dan jam kejadian hujan dan banjir (Gambar 14).

Gambar 14 Control Specification


6. Setting Optimization Run Configuration
• Untuk memunculkan layar Optimization Run Configuration pilih menu Tool,
Optimization Run Configuration, seperti terlihat pada Gambar 15. Kemudian
dipilih masing-masing Basin Model, Meteorologic Model, dan Control
Specifications yang akan dianalisis dalam proses kalibrasi.

Gambar 15 Optimization Run Configuration


7. Proses Kalibrasi
• Kalibrasi dilakukan dengan cara memilih menu Tool, Optimization Manager
di layar Project Definition, kemudian akan muncul layar Optimization
Manager, seperti pada Gambar 16. Pilih parameter-parameter yang akan
dikalibrasi sesuai dengan elemen hidrologinya. Kemudian lakukan kalibrasi
dengan menekan tombol Optimize.
• Untuk mempercepat proses kalibrasi, nilai kisaran dari constraints (minimum
dan maximum) disesuaikan dengan nilai yang layak untuk DAS yang ditinjau
Gambar 16 Optimization Manager
• Setelah proses kalibrasi selesai, hasil dari proses kalibrasi tersebut dapat
dilihat dengan cara memilih menu View, Trial Results pada layar
Optimization Manager, dan akan muncul layar Trial Results seperti pada
Gambar17

Gambar 16 Trial Result for Optimization


• Hasil kalibrasi dianggap optimal apabila nilai % difference pada kolom
volume menunjukkan angka di bawah nilai tertentu sesuai yang diinginkan
misal10 %.
• Jika nilai % difference masih diatas 10 % maka proses kalibrasi harus diulangi
lagi dengan merubah parameter-parameter seperti yang terdapat pada
Gambar 15 di atas, kecuali nilai yang telah di lock sebelumnya.
• Kalibrasi dilakukan dengan cara trial and error sampai diperoleh nilai %
difference lebih kecil dari 10%.

• 8. Selesai.

Anda mungkin juga menyukai