Representasi fisik daerah tangkapan air dan sungai terdapat dan tesusun pada basin
model. Elemen-elemen hidrologi berhubungan dalam jaringan yang mensimulasikan sebuah
proses limpasan permukaan langsung (run off). Elemen-elemen yang digunakan untuk
mensimulasikan limpasan adalah subbasin, reach, dan junction. Elemen model daerah
tangkapan air dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
suatu daerah kering yang aman terhadap keruntuhan tanah atu aliran air.Cofferdam juga
disebut dengan anak bendungan karena konstruksi ini dibuat menjelang dibangunnya suatu
bendungan. Coferdam dibangun untuk menjadi penghalang yang mampu membelokkan aliran
air. Bangunan Coferdam dapat berupa beton bertulang, lembaran atau tiang baja, maupun
tanah berdasarkan kondisi tanah,kedalaman, fluktuasi muka ai, ketersediaan bahan banguna,
kondisi kinerja instrumenasi, serta letak bendunganya.
Dalam hal ini cofferdam dibuat dalam dua tahap yang cukup untuk menanggulangi
musim kemarau dengan debit kecil pada tahap awal, dan pada tahap berikutnya
dibuat cofferdam yang lebih tinggi. Bila selama tahap pertama pekerjaan dapat diselesaikan di
atas muka air, maka cofferdam tahap kedua tidak perlu dibuat.
Cofferdam tahap I
Gambar 5.7 Cofferdam tahap I dipersiapkan pada debit sungai terkecil
Cofferdam tahap II
Dalam proyek bendungan, cofferdam dibuat pada dua tempat, yaitu pada bagian/ sisi
hulu (upstream) dan pada bagian hilir (down stream). Daerah di antara keduanya itulah yang
akan dilakukan pekerjaan dewatering untuk pelaksanaan badan bendungan. Ini berarti bahwa
sungai ditutup sepenuhnya selama proses pelaksanaan proyek bendungan. Oleh karenatu
sebelum cofferdam-cofferdam ini dibangun, harus dipersiapkan terlebih dahulu pengalihan
sungai atau river diversion.
3.3.4.1 Perencanaan Cofferdam dengan pemodelan HEC-HMS
Dalam program Hec-Hms dapat dilakukan pemodelan Diversion Tunel sehingga dapat
mempermudah sebuah perancangan dan dapet menghasilkan debit outflow yang melewati
diversion tunel tersebut. Dapat pula menenukan jumlah terowongan untuk pipa dengan cara
trail and error sampai grafik/outflow sesuai dengan kebutuhan irigasi.
Dari hasil runing data dengan menggunakan metode HEC HMS dengan periode
ulang 100 tahun diperoleh debit banjir rencana sebesar 119,2 m3/detik. Pemodelan dengan
menggunakan HEC HMS dapat dilakukan kalibrasi dengan menggunakan data observasi
sehingga dapat disimulasikan debit banjir yang mendekati sebenarnya. Tetapi karena
keterbatasan data, sehingga tidak bisa dilakukan kalibrasi pemodelan.
Dan untuk coffer dam dengan elevasi +118 termasuk aman terhadap struktur,kemudian
untuk runing diversion tunel dengan elevasi mulut dihulu +114 dan jumlah barrel adalah 5
dengan dimensi 3m mampu menghasilkan outflow yang sesuai dengan kebutuhan irigasi.