Anda di halaman 1dari 7

BAB 4 RENCANA PELAKSANAAN

4.1. Kordinasi
Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan koordinasi dengan instansi terkait.
Penyamaan persepsi dilakukan dengan pemberi tugas melalui diskusi persiapan
pelaksanaan pekerjaan, persetujuan terhadap rencana kerja yang disiapkan
konsultan serta perolehan surat izin untuk kelapangan.
Sementara itu koordinasi di lintas sektoral dilakukan dengan mendatangi stake
holder, menjelaskan rencana kerja dan studi sehingga diperoleh persepsi yang
sama dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Menggali informasi yang ada dan
berhubungan dengan studi di daerah dilakukan dengan Bappeda, Dinas
Pekerjaan Umum/Cipta Karya dan institusi pengelola air bersih setempat, metode
yang digunakan adalah diskusi dan wawancara.

4.2. Metodologi Pengumpulan Data


Pada dasarnya teknik pengumpulan data mempunyai tujuan untuk mendapatkan
data (informasi) yang dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan secara
objektif. Oleh karena itu pemilihan teknik pengumpulan data dipengaruhi oleh
permasalahan yang sedang dikaji. Data yang akan dikumpulkan adalah data
kondisi fisik daerah, data sosial ekonomi, kesehatan masyarakat, data
pengembangan kota/wilayah, data sistem penyediaan air bersih eksisting dan
sumber air baku, dokumen perencanaan terdahulu, data kondisi topografi, peta-
peta, Harga dasar (Basic Price) dan lain-lain.
Sebagian besar data ini merupakan data sekunder yang akan diperoleh dari
instansi dan dinas terkait di daerah kabupaten/kota melalui penggalian informasi
baik berupa data kuantitatif dan kualitatif. Tim konsultan melakukan pertemuan
dan koordinasi dengan dengan dinas dan instansi terkait menjelaskan lingkup
studi, selanjutnya data-data yang dibutuhkan dikumpulkan dari berbagai sumber
data dan informasi di instansi tersebut.

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 1


4.2.1. Waktu Pengumpulan Data
Waktu pengumpulan data merupakan faktor penting yang menentukan kualitas
data yang akan diperoleh. Data yang dikumpulkan dari instansi dan dinas terkait
akan dilaksanakan pada jam dan hari kerja kerja, sedangkan data dari masyarakat
(kuisioner) akan menyesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki oleh responden.

4.2.2. Tenaga Pengumpul Data (Surveyor)


Salah satu faktor terpenting dalam rangka pengumpulan data adalah tenaga
survey yang memadai dan berkualitas. Data yang berkualitas akan terkumpul
apabila sumber daya manusia pengumpul data juga memiliki kualitas yang baik.
Melihat pentingnya tenaga surveyor dalam tahap pengumpulan data maka
penyiapan tenaga ini dilakukan dengan cara pelatihan singkat sebelum terjun ke
lapangan. Tenaga surveyor yang akan bekerja direncanakan dengan latar
belakang pendidikan yang berhubungan dengan pekerjaan ini atau
berpengalaman sebagai surveyor dibidang sistem penyediaan air bersih.

4.3. Metodologi Survey


Survey lapangan dan lokasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi faktual yang
ada di lapangan saat ini. Untuk itu dilakukan kunjungan ke wilayah studi,
melakukan pengamatan langsung di lapangan tentang kondisi terkini, wawancara
dan diskusi serta mendokumentasikan secara visualisasi.

4.3.1. Survey Investigasi Sumber Air


Survei sumber air ditujukan untuk :
 Pengumpulan Data Sekunder
 Kunjungan lapangan untuk mendapatkan data primer
 Mengidentifikasi dan investigasi sumber air yang potensial
Langkah-langkah dan metode pelaksanaan survey sumber air adalah :
1. Penyiapan Peta Sumber Air
 Mencari dan menyiapkan peta sumber air skala 1 : 50.000
 Menyiapkan data topografi yang meperlihatkan kota, elevasi sumber air
dan perkiraan jalur pipa

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 2


2. Air Sungai/Saluran Irigasi
Debit dan kualitas air sungai biasanya berfluktuasi sepanjang tahun, bulan,
hari bahkan skala jam, debit maksimum air sungai biasanya terjadi pada
musim hujan dan debit minimum terjadi pada musim kemarau. Kondisi ini akan
berpengaruh kepada rencana kapasitas pengambilan air baku.
Dari sisi kualitas, sungai-sungai biasanya dicemari oleh polutan dari
buangan/limbah domestik, limbah industri dan lain-lain sehingga berpengaruh
kepada letak atau titik pengambilan air baku, oleh karena itu survey sungai
akan dilakukan sampai kehulu. Untuk saluran irigasi akan dilakukan koordinasi
dan pengumpulan data tentang saluran yang ada tersebut kebadan pengelola
setempat.
Langkah-langkah survey investigasi :
 Mencari data historis, daerah hulu, data debit air, muka air maksimum dan
minimum serta institusi pengelola sungai, informasi akan didapat dari
masyarakat setempat dan instansi terkait).
 Melakukan pengukuran kualitas air (temperatur, pH, EC, warna, kekeruhan,
rasa, bau dan Fe)
 Melakukan pengukuran debit (bak dan stop watch/V-Notch, metode injeksi
garam)

4.4. Metoda Pengukuran Debit


Metoda pengukuran debit dilakukan dengan mengacu kepada SK SNI M-17-1989-
F (Metode Pengukuran Debit Sungai dan Saluran Terbuka) dengan peralatan
untuk jenis sumber air yang sesuai, antara lain :
1. Bak dan Stop Watch : Sumur dalam, tapping mata air
2. V Notch, Cipoletti : Sungai kecil, mata air
3. Kecepatan pada cross section : Sungai kecil, saluran irigasi
4. Injeksi garam : Sungai kecil, mataair
5. Current Meter : Sungai besar
Prinsip Pengukuran Debit
Q =  (V.A)
Q : Debit (m3/det)
A : Luas bagian penampang basah (m2)

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 3


V : Kecepatan aliran rata-rata pada luas bagian penampang basah (m/det)

Pengembangan dari persamaan diatas digunakan dalam menghitung debit


pengaliran sumber air sesuai dengan kondisi lapangan. Langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
 Pembacaan tinggi muka air (menggunakan alat duga)
 Pengukuran penampang basah (alat ukur lebar, meteran)
 Pengukuran Kecepatan (alat ukur arus, pelampung atau menghitung dengan
persamaan Manning,
 Perhitungan Debit

Hasil pengukuran debit sesaat ini dan data monitoring debit serta muka air
menjadi masukan dalam analisa konsultan tentang kapasitas sumber air didukung
dengan hasil analisa curah hujan.
a. Pengambilan Sampling
Metode pengambilan sample menggunakan standar SK SNI M-02-1989-F
(Metode Pengambilan Contoh Uji Kualitas Air) dengan ketentuan sesuai
persyaratan dan peruntukan sumber air. Pengambilan contoh air dimaksudkan
untuk mengetahui kualitas fisik, kimia dan bakteriologis sumber air yang potensi
untuk dimanfaatkan. Sampel sumber air diambil sebanyak +/- 5 liter
 Alat pengambil contoh (botol plastik/bukan logam)
 Sampel didalam botol/wadah tertutup rapat sebelum dibawa ke laboratorium
 Mudah dan aman dibawa

b. Pemeriksaan Kualitas Air


Pemeriksaan kualitas air dilakukan untuk :
 Fisika (Kekeruhan, warna, bau dan rasa serta daya hantar listrik)
 Kimia
 Mikrobiologis dan bakteriologis

Pemeriksaan suluruh kualitas air dilakukan di laboratorimum, walaupun demikian


untuk indikasi konsultan akan melakukan pemeriksaan kekeruhan dengan alat

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 4


turbidity meter. Pemeriksaan laboratorium dilakukan di Laboratorimum yang
memiliki legalitas.
Tabel 3.1. Parameter Kualitas Air Yang Akan Diperiksa Antara Lain
Warna Ca HCO3 Zn
Kekeruhan Mg SO4 Ni
Daya Hantar Listrik Fe Cl Cn
TSS MnK PO4 Cr
TDS Na NO3 Cd
KMnO4 NH4 N)2 Pb
pH (CO2 agresif)

Hasil pemeriksaan kualitas air berdasarkan kondisi lapangan dan laboratorium ini
akan menjadi bahan analisis konsultan dalam memberikan rekomendasi system
pengolahan air bersih suatu kota sesuai dengan sumber air bersih yang potensi
diusulkan.

4.5. Metodologi Pengolahan Data


Langkah pertama adalah meneliti kembali data yang telah terkumpul untuk
mengetahui apakah data tersebut cukup baik bila disiapkan untuk keperluan tahap
berikutnya, langkah ini disebut dengan kompilasi dan editing. Kompilasi data
adalah proses penyusunan dan pengelompokan data sesuai dengan check list
kebutuhan data untuk dapat dianalisis. Editing umumnya pada kuesioner yang
disusun secara terstruktur dan dilakukan terhadap jawaban yang telah ditulis
kedalam kuesioner. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan data
adalah:
1. Kelengkapan data
2. Kelengkapan Pengisian
3. Kejelasan tulisan
4. Kejelasan makna jawaban
5. Konsistensi/keajegan dan kesesuaian antar jawaban
6. Relevansi Jawaban
7. Keseragaman Kesatuan data
Setelah editing selesai langkah berikutnya adalah koding (membuat kode) sebagai
usaha untuk mengklasifikasi jawaban responden menurut macamnya guna
menyederhanakan data dengan memberikan simbol-simbol angka. Dengan

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 5


simbol-simbol angka akan memudahkan dan memperlancar analisis serta
memudahkan penyimpanan data.
Agar diperoleh data yang mudah dianalisis dan disimpulkan untuk menjawab
permasalahan dilakukan penyederhanaan data dengan menggolongkan berbagai
jawaban kedalam kategori yang lebih terbatas. Untuk kajian permintaan air bersih
(water demand), teknik analisis dilakukan dengan teknik yang sangat sederhana
misalnya dengan menggunakan tabel frekuensi dan atau tabel persentase. Hal ini
dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran yang jelas
menyeluruh dan mendalam permintaan air bersih di wilayah studi.
Berdasarkan data primer dan data sekunder yang dikumpulkan, konsultan akan
melakukan analisa dan perhitungan atau proyeksi atas data-data yang diperoleh.
Pengolahan data dilakukan dengan program spreadsheet sederhana
menggunakan komputer. Sedangkan hasil-hasil perhitungan disajikan dalam
bentuk tabel-tabel. penyajian data

4.6. Metode Analisis Hasil Studi Terdahulu


Studi terdahulu sangat penting untuk ditelaah dan menjadi masukan dalam studi
ini. Seluruh hasil studi yang sudah ada yang berkaitan dengan pengembangan air
bersih dikumpulkan untuk dipelajari. Selanjutkan dibuat resume, diintisarikan dan
sedapat mungkin tinjauan terhadap hasil studi ini akan disajikan dalam bentuk
tabelaris. Terhadap seluruh hasil studi terdahulu ini akan dilakukan pengecekan
kondisi di lapangan saat ini untuk mengetahui apakah studi tersebut masih relevan
dan bisa diterapkan atau perlu penyesuaian kembali dengan kondisi saat ini serta
target-target yang ingin dicapai dari studi ini. Pada umumnya rencana yang ada
dalam studi terdahulu perlu direview karena kondisi yang relative berubah, namun
data-data primer dalam studi itu akan menjadi bahan evaluasi, membandingkan
dengan kondisi saat ini, sebagai contoh studi tentang sumber air yang dilakukan
pada tahun 1990 oleh Iwaco-Waseco akan sangat bermanfaat dalam analisa
sumber air, data-data tersebut menjadi data histories 17 tahun yang lalu
selanjutnya dibandingkan dengan kondisi saat ini, membandingkan berdasarkan
fungsi waktu akan diperoleh suatu gambaran tentang potensi sumber air ini
setelah sekian tahun.

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 6


Sedangkan studi terdahulu yang dilaksanakan belum terlalu lama atau bahkan
ekstrimnya tahun lalu akan dilakukan review dan dinilai apakah konsep dan
rencana-rencana yang ada dalam studi tersebut masih relevan, apabila masih
relevan maka hasil studi tersebut akan menjadi masukan penting dalam studi ini.

3.

Laporan Pendahuluan| Roadmap Air Minum Kota Medan IV - 7

Anda mungkin juga menyukai