Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan analisis dapat disimpulkan bahwa system bangunan tinggi
Burj Khalifa ini adalah struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia dengan teknologi
pengolahan yang mutakhir dan penelitian- penelitian baru. Dan pengembangannya menjadi
maha karya yang sangat mengejutkan dunia. Bentukan Burj Khalifa terinspirasi oleh Bunga
Hymenocallis.

Dari system pondasi, bangunan ini memakai 194 piles (tiang pancang) yang berdiameter
1,5 m dan memiliki panjang kurang lebih 50 m. Tiang- tiang ini diletakkan dibawah thick
triangular frame yang memiliki ketebalan 3,7 m dan memiliki berat 500.000 ton beton. C80
beton untuk bagian bawah struktur memiliki ditetapkan Young modulus elastik dari 43.800
N/mm2 (6.350 KSI) pada 90 hari

Sistem kolom pada Burj Khalifa menggunakan kolom perimeter yang dihubungkan
dengan outrigger, yang mana pada kolom perimeter ini semakin keatas semakin berkurang
jumlahnya (per lantai), hal ini disebabkan oleh kemunduran plat lantai yang dimaksudkan untuk
menstabilkan bangunan akan beban angin yang semakin keatas semakin kuat. Kolom- kolom
perimeter ini dimaksudkan untuk menahan beban pinggiran plat lantai, yang mana pada bagian
tengah plat lantainya beban telah di tanggung oleh shear walls. Shear wall ini membentuk
lorong panjang, dari core menuju dinding “hammer head” yang mana, fungsi dari shear wall dan
“hammer head” ini adalah untuk mengatasi beban lateral dan gravitasi. Material yang digunakan
pada kedua dinding ini adalah beton bertulang. Beton ini memiliki mutu yang tinggi. Struktur
beton bertulang didesain sesuai dengan persyaratan ACI 318-02 Building Code Persyaratan
untuk Beton Struktural.

Sistem core yang digunakan adalah system center core. Core pada Burj Khalifa ini
memiliki bentukan heksagonal yang mana bentuk heksagonal ini lebih cenderung berbentuk
segitiga. Ketebalan core ini memiliki 3 x tebal dinding biasa dan menggunakan beton mutu
tinggi, agar dapat menahan beban geser vertical yang diakibatkan oleh sirkulasi vertical (lift).
Disetiap ujungnya (core) dihubungkan dengan shear wall, sehingga antara core, dinding, kolom
dan plat lantai menjadi satu kesatuan.

Sistem struktur atas Burj Khalifa ini menggunakan struktur baja, hal ini dikarena oleh
semen tidak dapat dipompa lagi pada ketinggian > 600 meter. Sehingga struktur baja pun
digunakan hingga ketinggian 828 meter. Baja- baja ini dipasang dengan menggunakan 2 crade
yang memiliki daya tahan yang besar. Baja yang digunakan untuk struktur atas ini seberat 4000
ton baja structural.
Burj Khalifa diharapkan menampung hingga 35.000 orang pada satu waktu. Sehingga
digunakan sebanyak 57 lift dan 8 eskalator untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bangunan itu
memiliki 2909 tangga dari lantai dasar ke lantai 160.

Perlindungan Keselamatan Api pada bangunan ini terletak kira- kira per 25 lantai. Lift
dan tangga yang bertekanan juga mendukung dan mengarahkan pengunjung ke lantai yang
memiliki AC dan bertekanan. Karena sangat tidak mungkin untuk melakukan perjalan sejauh
160 lantai disaat emergency.

Sistem cladding pada Burj Khalifa memiliki kualitas tinggi untuk mengantisipasi cuaca
extreme pada musim panas di Dubai. 28.261 panel kaca, masing-masing secara individual
berupa hand-cut. Diperkirakan bahwa temperatur eksterior pada bagian atas bangunan akan 6 °
C lebih dingin dibandingkan pada dasarnya. Cladding eksterior Burj Khalifa terbuat dari
aluminium reflektif dan panel sprandel stainless steel yang bertekstur dengan banyak sirip
tabung kecil. Desain ini untuk menahan panas gurun yang kuat dan sinar matahari yang lebih
baik
5.2. Saran

Banyak hal baru yang dapat kita terapkan pada perancangan- perancangan kita
khususnya pada matakuliah Studio Perancangan Arsitektur (SPA). Hal- hal yang baru ini dapat
berupa bentukan massa, sistem struktur, sistem transportasi, sistem plumbing,sistem mekanikal
elekrikal, fire system, safety system dan teknologi material yang mendukung bangunan.

Pada objek Burj- Khalifa ini hal yang paling menonjol yang dapat kita ambil pelajarannya
ialah bagaimana suatu bangunan yang menjulang tinggi hingga ketinggian 828 meter ini dapat
bertahan berdiri tegak dikawasan gurun (Dubai) yang keadaan anginnya tergolong kencang,
serta pola pergerakan angin yang tidak beraturan. Ini merupakan suatu permasalahan yang
mudah dilihat dari objek bangunan ini. Mereka memberikan solusi dengan sebuah bentukan
yang mampu membelokkan angin, yaitu dengan bentukan “Y” dan disertai lekukan- lekukan
yang berada pada claddingnya.

Burj- Khalifa ini merupakan sebuah objek yang menarik dan unik untuk diambil sebagai
studi pembelajaran kita untuk mendesain bangunan berlantai banyak.

Anda mungkin juga menyukai