Anda di halaman 1dari 25

Tentang

rindangmekarsas
KATE GOR I:
KON STRU KS Cari …
I
BAN GUN AN
AIR

Tulisan
Terakhir
KONSTRUKSI BANGUNAN AIR, TANPA
KATEGORI
Mengenal

METODE Universitas
Teknologi Yogyaka
PELAKSANAAN rta

KONTRUKSI BEND Mengenal
Dashboard
UNG pada WordPress

Diposkan pada 23 April 2016 Konstruksi Baja
Bangunan Pabrik,
Gudang, Worksho
Sebuah bendung memiliki
p
fungsi, yaitu untuk
Konstruksi The
meninggikan muka air Burj Dubai Tower

sungai dan mengalirkan
sebagian aliran air sungai METODE
PELAKSANAAN
yang ada ke arah tepi kanan KONTRUKSI BEN

dan tepi kiri sungai untuk DUNG

mengalirkannya ke dalam
saluran melalui sebuah
bangunan pengambilan
Komentar
jaringan irigasi. Bendung
Terbaru
juga dapat didefinisikan
sebagai bangunan air yang
dibangun secara melintang
sungai, sedemikian rupa
Arsip
agar permukaan air sungai
di sekitarnya naik sampai Mei 2016

April 2016
ketinggian tertentu,
sehingga air sungai tadi
dapat dialirkan melalui pintu
sadap ke saluran saluran Kategori
pembagi kemudian hingga
Konstruksi
ke lahan­lahan pertanian.
Bangunan

Suatu konstruksi sebuah bendung dapat Konstruksi
Bangunan Air
dibuat dari urugan tanah, pasangan batu
kali, dan bronjong atau beton. Sebuah Konstruksi

bendung konstruksinya dibuat melintang Jembatan

sungai dan fungsi utamanya adalah untuk Struktur Bangunan
membendung aliran sungai dan
Tanpa kategori
menaikkan level atau tingkat muka air di
bagian hulu.

Syarat­syarat konstruksi bendung
harus memenuhi beberapa faktor,
yaitu

Bendung harus stabil dan mampu
menahan tekanan air pada waktu
banjir;
Pembuatan bendung harus
memperhitungkan kekuatan daya
dukung tanah di bawahnya;
Bendung harus dapat menahan
bocoran (seepage) yang
disebabkan oleh aliran air sungai
dan aliran air yang meresap ke
dalam tanah;
Tinggi ambang bendung harus
dapat memenuhi tinggi muka air
minimum yang diperlukan untuk
seluruh daerah irigasi;
Bentuk peluap harus
diperhitungkan, sehingga air dapat
membawa pasir, kerikil dan batu­
batu dari sebelah hulu dan tidak
menimbulkan kerusakan pada
tubuh bendung.

Pemilihan lokasi pembangunan
bendung harus didasarkan atas
beberapa faktor, yaitu
Keadaan Topografi
Dalam hal ini semua rencana
daerah irigasi dapat terairi,
sehingga harus dilihat elevasi
sawah tertinggi yang akan diari;
Bila elevasi sawah tertinggi yang
akan diairi telah diketahui maka
elevasi mercu bendung dapat
ditetapkan;
Dari kedua hal di atas, lokasi
bendung dilihat dari segi topografi
dapat diseleksi.
Keadaan Hidrologi

Dalam pembuatan bendung, yang patut
diperhitungkan juga adalah faktor – faktor
hidrologinya, karena menentukan lebar
dan panjang bendung serta tinggi
bendung tergantung pada debit rencana.
Faktor – faktor yang diperhitungkan, yaitu
masalah banjir rencana, perhitungan
debit rencana, curah hujan efektif,
distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan
banjir di site atau bendung.

Kondisi Topografi

Dilihat dari lokasi, bendung harus
memperhatikan beberapa aspek, yaitu

Ketinggian bendung tidak terlalu
tinggi.
Trase saluran induk terletak di
tempat yang baik.
Kondisi Hidraulik dan Morfologi
Pola aliran sungai meliputi
kecepatan dan arahnya pada
waktu debit banjir;
Kedalaman dan lebar muka air
pada waktu debit banjir;
Tinggi muka air pada debit banjir
rencana;
Potensi dan distribusi angkutan
sedimen.
Kondisi Tanah Pondasi

Bendung harus ditempatkan di lokasi
dimana tanah pondasinya cukup baik
sehingga bangunan akan stabil. Faktor
lain yang harus dipertimbangkan pula
yaitu potensi kegempaan dan potensi
gerusan karena arus dan sebagainya.

Biaya Pelaksanaan

Biaya pelaksanaan pembangunan
bendung juga menjadi salah satu faktor
penentu pemilihan lokasi pembangunan
bendung. Dari beberapa alternatif lokasi
ditinjau pula dari segi biaya yang paling
murah dan pelaksanaan yang tidak
terlalu sulit.

Berikut ini adalah metode pembuatan
bendung :
1. Pembuatan bendungan dimulai
dengan pembuatan diversion
channel (saluran pengalihan) yang
dibangun di sebelah kanan sungai
2. Pekerjaan dimulai dengan dengan
mengerjakan diversion work
dengan menggali tanah dan
pembuatan tanggul untuk
mengalihkan aliran sungai.
Setelah sungai dialihkan lokasi
bendung dapat dikeringkan melalui
proses dewatering.

Gambar pengalihan aliran sungai

3. Selanjutnya pekerjaan bendung
dilanjutkan dengan pekerjaan
galian tanah dengan excavator
dan hasil galian diangkut dengan
dump truck untuk dibuang ke
disposal area atau disimpan
sebagai stock untuk material
timbunan sesuai dengan jenis dan
spesifikasi tanah.

Gambar pekerjaan galian tanah

4. Bila galian menemui lapisan tanah
keras, dilakukan pekerjaan galian
batu

5. Dipilih metode drilling and blasting,
yaitu pada permukaan batuan
dibuat pola blasting. Kemudian
dibuat lubang dengan rock drill
(cradler rock driller) atau canal
drilling

untuk diisi sejumlah bahan peledak
(dynamit) dan detonator sebagai
pemicunya

Gambar pekerjaan pada tanah keras

6. Setelah peledakan, hasil galian
dikumpulkan dengan excavator
dan diangkut dump truck ke
disposal area
7. Galian batuan dengan blasting
(peledakan)biasanya sulit untuk
membentuk dasar galian yang rapi
sesuai rock line excavation yang
ada dalam shop drawing
8. Selanjutnya digunakan giant
breaker yang dipasangkan pada
excavator untuk membentuk dan
merapikan galian batuan
9. Sebelum pekerjaan beton fondasi
bendung dimulai, pekerjaan yang
harus dilakukan adalah finising
permukaan batuan dengan
membersihkan semua loose
material dan menutup permukaan
dengan splash grouting.
10. Splash grouting adalah campuran
semen pasir dan air yang
disiramkan ke permukaan batuan

Gambar pekerjaan splash grouting

11. Tahap selanjutnya adalah
pekerjaan beton (concrete) untuk
fondasi, tubuh bendung, kolam
olakan (stilling basin) dan piers
serta column
12. Di permukaan bendung yang
terjadi pergesekan dengan air
sungai dimana diasumsikan
terdapat batuan lepas, ranting dan
pohon, oleh karena itu perlu
dilapisi dengan steel fibre concrete
13. Pada bendung gerak dibuat
bangunan hoist room yaitu tempat
mesin penggerak pintu, dipasang
berupa katrol (hoist) elektrik untuk
menaikkan dan menurunkan pintu

Gambar hoist room bendung gerak

14. Setelah bagian utama terlaksana,
diikuti bangunan lantai apron dan
lantai stilling basin yang diikuti
pekerjaan backfill dengan material
terseleksi (selected embankment)
15. Jembatan pelayanan dibuat
terpisah di fabrikasi karena
menggunakan precast prestressed
concrete, yang dilaunching dengan
metode launching trus
16. Pekerjaan sipil utama yang paling
berat adalah pembuatan pier dan
hoist deck, karena perlu ketelitian
dan akurasi yang tinggi agar
interfacing dengan pekerjaan pintu
(hydro mechanical) tidak banyak
menemui kesulitan
17. Dalam penentuan penggunaan
perancah bekisting di lantai hoist
room perlu penanganan khusus
karena pada ketinggian 28 m,
harus melakukan pekerjaan beton
dengan beban ratusan ton dan
lendutan yang cukup besar

Gambar urutan pekerjaan tubuh bendung

Gambar pemasangan pilar movable weir
dan masangan king shore hoist deck

18. Pelaksanaan bendung gerak dan
bendung tetap merupakan lintasan
kritis . Sedangkan pekerjaan
apron, stilling basin dan fishway 
merupakan pekerjaan tidak kritis
tetapi dapat dilaksanakan paralel
dengan pekerjaan bendung sesuai
kapasitas penyediaan beton per
hari
19. Untuk pembuatan pier dan kolom
beton digunakan climbing
formwork dengan dua tipe, yaitu
untuk lengkung dipakai bekisting
baja dan untuk yang lurus
digunakan bekisting kayu dan
plywood

Gambar pembuatan pier dan kolom beton

20. Pada tahap pelaksanaan
pengecoranbeton untuk pier
terdapat dua jenis beton yang
harus dilaksanaan bersama untuk
menghindari sambungan dingin
(cold joint) yaitu antara beton
biasa dan beton campuran berton
campuran steel fibre
21. Agar kedua jenis beton tidak
tercampur, digunakan kawat ayam
yang ditahan dengan besi beton
atau wire mesh
22. Pengecorannya dilakukan secara
bergantian dalam waktu yang
relatif bersamaan antara steel fibre
concrete dan beton biasa
23. Dilanjutkan dengan pengecoran
bagian­bagian pada dan elevasi di
atasnya sesuai dengan ketinggian
climbing formwork
24. Untuk dinding bangunan hoist
room yang awalnya adalah beton
biasa, dilakukan inovasi menjadi
kolom dan balok rangka baja
dengan dinding precast
prestressed panel (hollow core
wall) untuk dinding maupun plat
atap.

Sumber:
http://nawwanahmadzulfian.blogspot.co.i
d/2013/06/metode­pelaksanaan­
kontruksi­bendungan_4.html

KONSTRUKSI BANGUNAN AIR, TANPA
KATEGORI

Bendungan
Diposkan pada 23 April 2016
1. 1. Pengertian Bendungan

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang
dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi.
Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah
Pembangkit Listrik Tenaga Air. 
Gambar Topologi Bendungan

2. Bagian­bagian bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa
komponen, yaitu :

1. Badan bendungan (body of
dams)

Adalah tubuh bendungan yang berfungsi
sebagai penghalang air. Bendungan
umumnya memiliki tujuan untuk menahan
air, sedangkan struktur lain seperti pintu
air atau tanggul digunakan untuk
mengelola atau mencegah aliran air ke
dalam daerah tanah yang spesifik.
Kekuatan air memberikan listrik yang
disimpan dalam pompa air dan ini
dimanfaatkan untuk menyediakan listrik
bagi jutaan konsumen.

1. Pondasi (foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang
berfungsi untuk menjaga kokohnya
bendungan.

1. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka
dan menutup aliran air di saluran baik
yang terbuka maupun tertutup. Bagian
yang penting dari pintu air adalah :

1. Daun pintu (gate leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang
menahan tekanan air dan dapat
digerakkan untuk membuka , mengatur
dan menutup aliran air.

1. Rangka pengatur arah gerakan
(guide frame)

Adalah alur dari baja atau besi yang
dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan
dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.

1.    Angker (anchorage)

Adalah baja atau besi yang ditanam di
dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan
agar dapat memindahkan muatan dari
pintu air ke dalam konstruksi beton.

1. Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun
pintu air agar dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah.

1. Bangunan pelimpah (spill way)

Adalah bangunan beserta intalasinya
untuk mengalirkan air banjir yang masuk
ke dalam waduk agar tidak
membahayakan keamanan bendungan.
Bagian­bagian penting daribangunan
pelimpah :

1)     Saluran pengarah dan pengatur
aliran (controle structures)

Digunakan untuk mengarahkan dan
mengatur aliran air agar kecepatan
alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

2)     Saluran pengangkut debit air
(saluran peluncur, chute, discharge
carrier, flood way) 
Makin tinggi bendungan, makin besar
perbedaan antara permukaan air tertinggi
di dalam waduk dengan permukaan air
sungai di sebelah hilir bendungan.
Apabila kemiringan saluran pengangkut
debit air dibuat kecil, maka ukurannya
akan sangat panjang dan berakibat
bangunan menjadi mahal. Oleh karena
itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar,
dengan sendirinya disesuaikan dengan
keadaan topografi setempat.

3)     Bangunan peredam energy (energy
dissipator)

Digunakan untuk menghilangkan atau
setidak­tidaknya mengurangi energi air
agar tidak merusak tebing, jembatan,
jalan, bangunan dan instalasi lain di
sebelah hilir bangunan pelimpah.

1. Kanal (canal)

Digunakan untuk menampung limpahan
air ketika curah hujan tinggi.

1. Reservoir

Digunakan untuk menampung/menerima
limpahan air dari bendungan.

1. Stilling basin

Memiliki fungsi yang sama dengan
energy dissipater.

1. Katup (kelep, valves)
Fungsinya sama dengan pintu air biasa,
hanya dapat menahan tekanan yang
lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan
terowongan tekan). Merupakan alat untuk
membuka, mengatur dan menutup aliran
air dengan cara memutar, menggerakkan
kea rah melintang atau memenjang di
dalam saluran airnya.

1. Drainage gallery

Digunakan sebagai alat pembangkit listrik
pada bendungan.

3. Tipe Bendungan

Bendungan juga dibagi menjadi
beberapa tipe, yaitu :

1. Berdasarkan ukuran

1)     Bendungan besar (large dams)

Menurut ICOLD definisi dari bendungan
adalah :

     Bendungan yang tingginya
lebih dari 15m, diukur dari bagian
terbawah pondasi sampai ke
puncak bendungan.
   Bendungan yang tingginya
antara 10m dan 15m dapat pula
disebut dengan bendungan besar
asal memenuhi salah satu atau
lebih kriteria sebagai berikut :

1.      Panjang puncak bendungan
tidak kurang dari 500m.
2.      Kapasitas waduk yang
terbentuk tidak kurang dari 1 juta
m³.
3.           Debit banjir maksimal yang
diperhitungkan tidak kurang dari
2000 m³/detik.
4.      Bendungan menghadapi
kesulitan – kesulitan khusus pada
pondasinya (had specially ifficult
foundation problems).
5.      Bendungan di desain tidak
seperti biasanya (unusual design).

2)     Bendungan kecil (small dams,
weir, bendung)

Semua bendungan yang tidak memenuhi
syarat sebagai bendungan besar di sebut
bendungan kecil.

1. Berdasarkan tujuan
pembangunannya

1)     Bendungan dengan tujuan tunggal
(single purpose dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
memenuhi satu tujuan saja.
2)     Bendungan serbaguna
(multipurpose dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
memenuhi beberapa tujuan.

1. Berdasarkan penggunaannya

1)     Bendungan untuk membuat
waduk (storage dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
membentuk waduk guna menyimpan air
pada waktu kelebihan agar dapat dipakai
pada waktu diperlukan.

2)     Bendungan penangkap/pembelok
air (diversion dams)

Adalah bendungan yang dibangun agar
permukaan airnya lebih tinggi sehingga
dapat mengalir masuk kedalam saluran
air atau terowongan air.

3)     Bendungan untuk
memperlamabat jalannya air
(detension dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
memperlamabat aliran air sehingga dapat
mencegah terjadinya banjir besar. Masih
dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
Untuk menyimpan air sementara
dan dialirkan ke dalam saluran air
bagian hilir.
       Untuk menyimpan air selama
mungkin agar dapat meresap di
daerah sekitarnya.

1. Berdasarkan konstruksinya

1)     Bendungan urugan (fill dams,
embankment dams)

Menurut ICOLD definisinya adalah
bendungan yang dibangun dari hasil
penggalian bahan (material) tanpa
tambahan bahan lain yang bersifat
campuran secara kimia, jadi betul­betul
bahan pembentuk bendungan asli.
Bendungan ini masih dapat dibagi
menjadi :

Bendungan urugan serbasama
(homogeneous dams)

Adalah bendungan urugan yang
lapisannya sama.

Bendungan urugan berlapis­lapis
(zone dams, rockfill dams)

Adalah bendungan urugan yang terdiri
atas beberapa lapisan , yaitu lapisan
kedap air (water tight layer), lapisan batu
(rock zones, shell), lapisan batu teratur
(rip­rap) dan lapisan pengering (filter
zones).

Bendungan urugan batu dengan
lapisan kedap air di muka
(impermeable face rockfill dams,
dekced rockfill dams)

Adalah bendungan urugan batu berlapis­
lapis yang lapisan kedap airnya
diletakkan di sebelah hulu bendungan.
Lapisan kedap air yang biasa digunakan
adalah aspal dan beton bertulang.

1)     Bendungan beton (concrete
dams)

Adalah bendungan yang dibuat dari
konstruksi beton baik dengan tulangan
maupun tidak. Ini masih dapat dibagi lagi
menjadi :

Bendungan beton berdasar berat
sendiri (concrete gravity dams)
Adalah bendungan beton yang
didesain untuk menahan beban
dan gaya yang bekerja padanya
hanya dengan berat sendiri saja.
Bendungan beton dengan
penyangga (concerete butress
dams)
Adalah bendungan beton yang
mempunyai penyangga untuk
menyalurkan gaya­gaya yang bekerja
padanya. Banyak dipakai apabila
sungainya sangat lebar sedangkan
keadaan geologiya baik.

Bendungan beton berbentuk
lengkung (beton berbentuk busur
atau concerete arch dams) Adalah
bendungan beton yang di desain
untuk menyalurkan gaya­gaya
yang bekerja padaya lewat
abutmen kiri dan abutmen kanan
bendungan.

Bendungan beton kombinasi
(combination concerete dams,
mixed type concerete dams) 
Adalah merupakan kombinasi
anatara lebih dari satu tipe
bendungan.

3)     Bendungan lainnya

Biasanya hanya untuk bendungan kecil
misalnya : bendungan kayu (timber
dams), bendungan besi (steel dams),
bendungan pasangan bata (brick dams),
bendungan pasangan batu (masonry
dams).

1. Berdasarkan fungsinya
1)     Bendungan pengelak
pendahuluan (primary cofferdam, dike)

Adalah bendungan yang pertama­tama
dibangun di sungai pada waktu debit air
rendah agar lokasi rencana bendungan
pengelak menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara
teknis.

2)     Bendungan pengelak (cofferdam)

Adalah bendungan yang dibangun
sesudah selesainya bendungan pengelak
pendahuluan sehingga lokasi rencana
bendungan utama menjadi kering yang
memungkinkan pembangunannya secara
teknis.

3)     Bendungan utama (main dam)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
memenuhi satu atau lebih tujuan tertentu.

4)     Bendungan sisi ( high level dam )

Adalah bendungan yang terletak di
sebelah sisi kiri dan sisi kanan
bendungan utama yang tinggi puncaknya
juga sama. Ini dipakai untuk membuat
proyek seoptimal­optimalnya, artinya
dengan menambah tinggi pada
bendungan utama diperoleh hasil yang
sebesar­besarnya biarpun harus
menaikkan sebelah sisi kiri dan atau sisi
kanan.

5)     Bendungan di tempat rendah
(saddle dam)

Adalah bendungan yang terletak di tepi
waduk yang jauh dari bendungan utama
yang dibangun untuk mencegah
keluarnya air dari waduk sehingga air
waduk tidak mengalir ke daerah
sekitarnya.

6)     Tanggul ( dyke, levee)

Adalah bendungan yang terletak di
sebelah sisi kiri dan atau kanan
bendungan utama dan di tempat yang
jauh dari bendungan utama yang tinngi
maksimalnya hanya 5 m dengan panjang
puncaknya maksimal 5 kali tingginya.

7)     Bendungan limbah industri
(industrial waste dam)

Adalah bendungan yang terdiri atas
timbunan secara bertahap untuk
menahan limbah yang berasal dari
industri.

8)     Bendungan pertambangan (mine
tailing dam, tailing dam)
Adalah bendungan yang terdiri atas
timbunan secara bertahap untuk
menahan hasil galian pertambangan dan
bahan pembuatnya pun berasal dari hasil
galian pertambangan juga.

1. Berdasarkan jalannya air

1)     Bendungan untuk dilewati air
(overflow dams)

Adalah bendungan yang dibangun untuk
untuk dilewati air misalnya pada
bangunan pelimpah (spillway).

2)     Bendungan untuk menahan air
(non overflow dams)

Adalah bendungan yang sama sekali
tidak boleh di lewati air. 
Kedua tipe ini biasanya dibangun
berbatasan dan dibuat dari beton,
pasangan batu atau pasangan bata.

Sumber:
http://komarudinkjn.blogspot.co.id/2012/0
4/bendungan.html
Cari … Tulisan
Terakhir

Mengenal
Universitas
Arsip
Teknologi Yogyaka
rta
Mei 2016
Mengenal
April 2016
Dashboard
pada WordPress

Konstruksi Baja
Bangunan Pabrik,
Gudang, Worksho
p

Konstruksi The
Burj Dubai Tower
Blog di WordPress.com. Tema: Scratchpad oleh Automattic.
METODE
PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai