Anda di halaman 1dari 23

UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

PERENCANAAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU

DENGAN METODE EARNED VALUE DAN CRASHING DURATION

(STUDI KASUS PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT

KUALA MENDAHARA TAHAP II)

Oleh:
Nama : Rischa Andriani P P
NPM : 16315051
Fakultas : Teknik Sipil dan Perencanaan
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen Pembimbing : Ida Ayu Ari Angreni, ST., MT
Andi Ansur P.M.H., ST., MT

Diajukan untuk Melengkapi Syarat

Penempuhan Seminar Proposal Tugas Akhir

Mei 2019
PERSETUJUAN

Proposal Tugas Akhir Sarjana Strata Satu (S1)


dengan Topik

PERENCANAAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU

DENGAN METODE EARNED VALUE DAN CRASHING DURATION

(Studi Kasus: Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kuala Mendahara

Tahap II)

Oleh

Nama : Rischa Andriani P P


NPM : 16315051

Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Diseminarkan dalam Seminar Proposal

Depok, Agustus 2019

Menyetujui,
Calon Pembimbing 1 Tugas Akhir Calon Pembimbing 2 Tugas Akhir

(…………………………………..) (…………………………………..)

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Koordinator Tugas Akhir

(…………………………………..) (…………………………………..)

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

1. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1


2. TUJUAN PENULISAN ............................................................................... 2
3. RUANG LINGKUP PENULISAN ............................................................. 2
4. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
4.1 Umum ................................................................................................... 3
4.2 Earned Value (Nilai Hasil) ................................................................... 3
4.3 Network Planning................................................................................. 6
4.4 Percepatan Durasi Penyelesaian Proyek (Crashing) ............................ 7
5. METODE PENELITIAN ......................................................................... 10
5.1 Diagram Alir Perencanaan Pengendalian Biaya dan Waktu dengan
Metode Earned Value dan Crashing Duration .................................. 11
6. DATA PERENCANAAN .......................................................................... 13
6.1 Data Proyek ........................................................................................ 13
6.2 Data Anggaran Biaya ......................................................................... 13
6.3 Kurva S ............................................................................................... 16
7. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................. 16
8. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ....................................... 17
9. KEBUTUHAN DATA ............................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iv

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rekap Biaya Pekerjaan Kontruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas


Pelabuhan Laut Mendahara ................................................................ 14
Tabel 2 Rencana Pelaksanaan Proyek ............................................................. 15
Tabel 3 Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir .................................. 17
Tabel 4 Kebutuhan Data .................................................................................. 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Flow Chart Perencanaan Pengendalian Biaya dan Waktu ................. 12

v
PERENCANAAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU
DENGAN METODE EARNED VALUE DAN CRASHING DURATION
(STUDI KASUS PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT
KUALA MENDAHARA TAHAP II)

1. LATAR BELAKANG
Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi
fisik maupun biaya. Pada pelaksanaan suatu proyek terdapat beberapa kendala atau
hambatan yang sering terjadi pada proses pelaksanaan, berupa jumlah sumber daya
yang kurang mencukupi baik dari segi biaya, manusia, dan peralatan serta
pengalaman dari tim pelaksana dengan jenis proyek yang dikerjakan sehingga dari
beberapa hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya keterlambatan waktu
pelaksanaan dan penyimpangan rencana pada pelaksanaan proyek. Salah satu cara
untuk mengantisipasi keterlambatan dengan melakukan percepatan dimana tetap
memperhatikan faktor mutu dan biaya sedangkan untuk menghindari hal-hal
tersebut diperlukan suatu analisis pengendalian proyek.
Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan
standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem
informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan
mengambil tindakan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (Soeharto, 1997). Pentingnya
pengendalian proyek terhadap keberhasilan suatu proyek, maka diperlukan metode
yang dapat dikerjakan secara cepat dan tepat agar jika terjadi penyimpangan dapat
segera diidentifikasi dengan baik serta didukung dengan informasi yang lengkap.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian proyek yaitu metode
Konsep Nilai Hasil (Earned Value).

1
Konsep earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari
proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya
budgeted cost, biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan
actual cost serta apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau
yang disebut earned value. Metode ini dapat mendeteksi sedini mungkin mungkin
(early warning) bila terjadi pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek, sehingga pihak yang terkait dapat
segera mengantisipasi dan menempuh langkah-langkah untuk mengatasinya agar
proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang tersisa. Berdasarkan uraian latar
belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai
“Perencanaan Pengendalian Biaya Dan Waktu dengan Metode Earned Value dan
Crashing Duration (Studi Kasus: Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kuala
Mendahara Tahap II)”

2. TUJUAN PENULISAN
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Mengetahui pengendalian waktu terhadap biaya pada pelaksanaan proyek.
b. Mengetahui indeks kinerja biaya dan jadwal proyek.
c. Mengestimasi biaya akhir dan jadwal penyelesaian proyek.
d. Mengetahui total biaya dan durasi setelah dilakukan percepatan proyek.

3. RUANG LINGKUP PENULISAN


Pembahasan pada penulisan ini dibatasi oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Menganalisa dua indikator dalam konsep dasar nilai hasil yaitu BCWS
(Budgeted Cost of Work Schedule) dan BCWP (Budgeted Cost of Work
performed).
b. Menganalisa perhitungan pengendalian jadwal.
c. Perhitungan percepatan hanya dilihat dari segi waktu dan biaya dengan
penambahan jam kerja/ waktu lembur.
d. Keadaan normal jam kerja yang digunakan adalah 8 jam/hari.
e. Total penyelesaian waktu proyek menggunakan metode Earned Value.

2
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Umum
Suatu proyek dapat berjalan dengan baik sesuai dengan biaya, mutu dan
waktu yang telah direncanakan, membutuhkan suatu sistem yang dapat menjaga
agar kerjasama dalam suatu proyek berjalan dengan baik. Dalam menciptakan suatu
kerjasama yang baik dibutuhkan sistem yang disebut manajemen proyek. Risiko
pada manajemen proyek sangat tinggi, kelebihan biaya dan keterlambatan yang
terjadi karena penjadwalan dan pengendalian yang buruk. Manajemen proyek
dilakukan dalam tiga fase, yaitu:
a. Perencanaan. Fase ini mencankup penetapan sasaran, mendifinikan proyek dan
organisasi timnya.
b. Penjadwalan. Fase ini menghubungkan orang, uang dan bahan untuk kegiatan
khusus, dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu dengan yang
lainnya.
c. Pengendalian. Disini perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan
anggaran. Perusahaan juga merevisi atau mengubah rencana dan menggeser
atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu
dan biaya.

4.2 Earned Value (Nilai Hasil)


Metode Earned Value adalah suatu metode pengendalian yang digunakan
untuk mengendalikan biaya dan jadwal proyek secara terpadu. Metode ini
memadukan unsur jadwal, biaya dan prestasi kerja pembangunan fisik yang sudah
terlaksana di lapangan sehingga dapat diperkirakan biaya dan waktu untuk
menyelesaikan proyek. Metode earned value memberikan informasi status kinerja
proyek pada suatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya
yang dibutuhkan dan waktu untuk penyelesaian seluruh pekerjaan berdasarkan
indikator kinerja saat pelaporan (Sudarsana, 2008).

3
4.2.1 Konsep Nilai Hasil
Hasil dari konsep earned value adalah kita dapat mengetahui kinerja
proyek yang dapat digunakan sebagai early warning khususnya pada aspek biaya
dan waktu. Kelemahan dari metode earned value adalah hanya menganalisa varians
biaya dan jadwal masing masing secara terpisah sehingga tidak dapat
mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan, dan kelemahan
metode earned value adalah tidak dapat membuat perkiraan pencapaian sasaran
tanpa menggunakan 3 indikator, yaitu ACWP, BCWP dan BCWS. Sedangkan
keunggulan dari metode earned value adalah dapat mengetahui kinerja kegiatan
yang sedang dilakukan serta dapat meningkatkan efektifitas dalam memantau
kegiatan proyek (mahadewi, 2006). Asumsi yang digunakan dalam konsep earned
value adalah kecenderungan yang ada dan terungkap pada saat pelaporan akan terus
berlangsung.

4.2.2 Indikator Konsep Nilai Hasil


Pada Konsep nilai hasil dalam menganalisis kinerja dan membuat
prakiraan pencapaian sasaran ada 3 indikator yang digunakan.:
1. BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule) merupakan anggaran biaya yang
telah direncanakan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap
waktu.
Bobot Rencana per Minggu
BCWS = x Anggaran Rencana
Bobot Rencana Keseluruhan

2. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed) merupakan nilai yang diterima dari
penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. Bila angka acwp
dibandingkan dengan nilai bcwp, akan terlihat perbandingan antara biaya yang
telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk maksud tersebut.
Bobot Pelaksanaan per Minggu
BCWP = x Anggaran Rencana
Bobot Rencana Keseluruhan

4
3. ACWP (Actual Cost of Work Performed) adalah biaya aktual yang
dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan pada periode waktu yang
bersangkutan untuk menyelesaikan pekerjaan dalam periode waktu tertentu.

Dengan adanya ketiga indikator yang terdiri dari ACWP, BCWP, dan
BCWS dalam suatu perhitungan pelaksanaan, peneliti dapat menghitung berbagai
faktor yang menunjukkan kemajuan dan kinerja pelaksanaan proyek, seperti :
1. Varian biaya (CV) dan varian jadwal terpadu (SV).
Varian jadwal terpadu (SV) dipakai untuk menentukan apakah proyek yang
sedang dijalankan masih sesuai jadwal rencana atau tidak. Selisih jadwal
adalah selisih antara bcwp dan bcws. Varian biaya (CV) dipakai untuk
menentukan apakah proyek yang sedang dijalankan masih dalam batas
anggaran atau melebihi anggaran rencananya. Angka negatif pada varian biaya
menunjukkan biaya yang diperlihatkan lebih tinggi dari yang dianggarkan
disebut over run, angka nol menunjukkan pekerjaan terlaksana sesuai dengan
biaya, dan angka positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari
anggaran disebut cost underrun.
Varians Biaya ( CV ) = BCWP – ACWP
Varians Jadwal ( SV ) = BCWP – BCWS

2. Indeks produktivitas dan kinerja.


Pengelola proyek seringkali ingin mengetahui efisiensi penggunaan sumber
dana. Ini dinyatakan sebagai indeks produktifitas atau indeks kinerja. Adapun
rumus-rumusnya adalah sebagai berikut :

Indeks Kinerja Biaya ( CPI ) = BCWP : ACWP


Indeks Kinerja Jadwal ( SPI ) = BCWP : BCWS
Apabila nilai cpi < 1, berarti proyek akan mengalami kerugian jika tidak
diambil tindakan-tindakan perbaikan. Schedule performance index (spi)
digunakan untuk membandingkan bobot pekerjaan di lapangan dan dalam
perencanaan. Jika nilai spi < 1, maka progress proyek tertinggal dibanding
rencana.

5
3. Prakiraan biaya akhir dan waktu penyelesaian proyek.
Didalam membuat perkiraan biaya dan jadwal penyelesaian proyek,
didasarkan atas hasil analisis yaitu dengan menggunakan indikator-indikator
yang diperoleh pada saat evaluasi. Hasik akan memberikan petujuk analisa
perkiraan biaya total proyek atau EAC (estimate at completion) yaitu perkiraan
biaya untuk penyelesaian proyek, dan analisa jadwal penyelesaian proyek EAS
Estimate All Schedule yaitu perkiraan waktu/ durasi penyelesaian proyek.

BAC − BCWP
ETC =
CPI
EAC = ACWP + ETC
Sisa Waktu
ETS =
SPI

EAS = Waktu yang telah dilalui + ETS

4.3 Network Planning


4.3.1 Definisi Network planning
Network Planning atau perencanaan jaringan kerja adalah salah satu model
yang banyak digunakan dalam penyelenggaraan proyek. Network planning
merupakan hubungan keterkaitan antar kegiatan dalam proyek yang digambarkan
dalam bentuk jaringan, melalui jaringan tersebut kita dapat memperoleh informasi
mengenai kegiatan yang harus didahulukan dan sebagai dasar untuk memulai
pekerjaan selanjutnya. Pada perencanaan jaringan kerja dapat dilakukan analisis
terhadap jadwal waktu selesainya proyek, masalah yang timbul jika terjadi
keterlambatan, probabilitas selesainya proyek, biaya yang diperlukan dalam rangka
mempercepat penyelesaian proyek, dan sebagainya. Network Planning sangat
membantu dalam perencanaan dan penjadwalan suatu proyek.

6
4.3.2 Manfaat Network Planning
Menurut Handoko (2000:402), mengemukakan manfaat Network
Planning bagi suatu proyek adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang
praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

4.4 Percepatan Durasi Penyelesaian Proyek (Crashing)


Penetapan durasi pada proyek biasanya ditetapkan oleh pemilik proyek
dengan kurang memperhatikan jenis kegiatan dan kompleksnya pekerjaan. Hal ini
menyebabkan scheduler harus melakukan penyesuaian durasi dari tiap pekerjaan
agar dapat memenuhi permintaan pemilik proyek dengan durasi yang sudah
ditetapkan. Pada kejadian ini tidak jarang dihasilkan jadwal yang kurang efesien
dan kurang realistis sehingga sering kali terjadi keterlambatan pelaksanaan proyek,
sehingga mengharuskan pihak pelaksana menyiapkan langkah-langkah dan cara
agar proyek dapat selesai sesuai durasi yang sudah ditetapkan. Salah satu cara yaitu
dengan mempercepat durasi proyek dalam istilah asingnya adalah crashing.
Crashing adalah suatu proses yang disengaja, sistematis, dan analitik
dengan cara melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang
dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis. Mempercepat waktu
penyelesaian proyek adalah suatu usaha menyelesaian proyek lebih awal dari waktu
penyelesaian dalam keadaan normal. Durasi percepatan maksimum dibatasi oleh
luas proyek atau lokasi kerja, berikut ada beberapa cara yang dapat dioptimumkan
untuk melaksanakan percepatan dalam suatu proyek yaitu seperti:

7
1. Penambahan Jam Kerja (Lembur)
Penambahan jam kerja dapat membantu mengurangi waktu keseluruhan
dari suatu kegiatan. Pekerja yang biasanya dipekerjakan 8 jam/hari
diperpanjang hingga 10-12 jam/hari. Adapun rencana kerja yang akan
dilakukan dalam mempercepat durasi suatu pekerjaan dengan metode
penambahan jam kerja (lembur) adalah:
a. Waktu kerja normal adalah 8 jam (08.00-17.00), sedangkan lembur
dilakukan setelah waktu kerja normal.
b. Cara perhitungan harga upah pekerja untuk lembur menurut
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004
Tentang Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur Pasal 11, yang
sebelumnya sudah diatur pada pasal 8 diperhitungkan sebagai berikut:
1) Perhitungan upah lembur berdasarkan pada upah bulanan
2) Cara menghitung sejam adalah 1⁄173 kali upah sebulan
Rumus :
Upah jam lembur pertama = 1,5 x (1⁄173) x upah sebulan
Upah lembur kedua dan seterusnya = 2 x (1⁄173) x upah sebulan

2. Sistem Shift Kerja


Penggunaan metode shift dalam suatu pekerjaan lebih cocok jika durasi
yang ditetapkan oleh pemilik proyek sangat singkat. Adapun hal yang
harus diperhatikan saat menggunakan metode shift seperti masalah
penerangan layanan pendukung, keamanan, dan produktifitas pekerja.
Biasanya dengan penggunaan metode shift, biaya yang dikeluarkan akan
melampaui rencana anggaran yang ditetapkan untuk penggunaan fasilitas
guna layanan kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan shift
dalam suatu pekerjaan akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.
Tenaga kerja yang bergantian bukan dari tenaga kerja yang bekerja di
proyek tersebut. Tenaga kerja bergantian mulai bekerja setelah pekerja
pagi selesai bekerja sesuai jam kerjanya.

8
3. Penambahan Tenaga Kerja
Penambahan tenaga kerja merupakan salah faktor untuk mengoptimalkan
durasi pelaksanaan proyek. Pada penggunaan metode ini dimaksudkan
sebagai penambahan jumlah pekerja dalam satu unit pekerja untuk
melaksanakan suatu aktivitas tanpa menambah jam kerja, dengan asumsi
tenaga kerja baru diambil dari luar daerah lokasi proyek. Produktivitas dan
jam kerja sama dengan pekerja tetap.
Penambahan kerja yang optimum akan meningkatkan produktivitas kerja,
sebaliknya jika penambahan pekerja terlalu banyak justru akan
menurunkan produktivitas kerja sehingga harus dicari jumlah penambahan
tenaga kerja dengan persentase (%) yang optimum. Penambahan jumlah
tenaga kerja akan mempengaruhi efisiensi proyek jika direncanakan
dengan realistis dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu daya tampung
lokasi pekerjaan, kemudahan dan keleluasaan untuk melakukan pekerjaan,
pengawasan terhadap tenaga kerja, dan keamanan kerja. Produktivitas
penambahan tenaga kerja dapat dihitung dengan rumus berikut :
Produktivitas crashing = (Prod.harian normal x Jumlah pekerja
percepatan)/(Jumlah pekerja normal)

Dengan dipercepatnya durasi suatu proyek maka pasti akan terjadi


perubahan biaya dan waktu. Terdapat dua nilai waktu yang akan ditunjukkan setiap
aktivitas dalam satu jaringan kerja saat terjadi percepatan yaitu:
1. Normal Duration
Normal Duration adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu aktifitas atau kegiatan dengan sumber daya normal yang ada tanpa
adanya biaya tambahan lain dalam sebuah proyek.
2. Crash Duration
Crash Duration adalah waktu yang akan dibutuhkan suatu proyek dalam
usahanya mempersingkat waktu yang durasinya lebih pendek dari normal
duration.

9
Proses percepatan juga menyebabkan perubahan pada elemen biaya, yaitu
sebagai berikut:
1. Normal Cost
Normal Cost adalah Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek
dalam waktu normal. Perkiraan biaya ini adalah pada saat perencanaan dan
penjadwalan bersamaan dengan penentuan waktu normal.
2. Crash Cost
Crash Cost adalah Biaya yang dikeluarkan dengan penyelesaian proyek
dalam jangka waktu sebesar durasi crash-nya. Biaya setelah di crashing
akan menjadi lebih besar dari biaya normal.
Cara yang digunakan untuk meninjau slope (kemiringan) mengenai
pengaruh biaya terhadap pengurangan waktu penyelesaian suatu proyek,
(𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑐𝑜𝑠𝑡−𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑐𝑜𝑠𝑡)
menggunakan persamaan: Cost slope = (𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛−𝑐𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛)

5. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kuantitatif, yaitu metode untuk memecahkan suatu masalah yang ada
dengan cara mengumpulkan data, disusun, diolah dan dianallisis sehingga diperoleh
hasil akhir yang dapat digunakan sebagai kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Pada penelitian ini difokuskan pada pengendalian biaya dan waktu yang
bertujuan untuk memperhatikan kinerja proyek.
Dalam menganalisis nilai hasil tersebut diperlukan data-data yang
berkaitan dengan proyek tersebut. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang lebih dulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang atau instansi diluar dari peneliti sendiri, data yang
dikumpulkan itu sesungguhnya data yang asli. Data sekunder diperoleh dari
instansi-instansi terkait. Berikut data-data yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Time schedule pelaksanaan proyek
2. Rencana anggaran biaya (RAB)
3. Laporan mingguan proyek.

10
5.1 Diagram Alir Perencanaan Pengendalian Biaya Dan Waktu Dengan
Metode Earned Value dan Crashing

m Mulai

Identifikasi &
perumusan masalah

Pengumpulan
Data

Pengolahan Data
Data
1. Menghitung indikator-indikator Earned Value (BCWS,
BCWP dan ACWP)
2. Menghitung varian biaya (CV) dan varian jadwal (SV)
3. Analisa Kinerja Proyek (SPI) dan (CPI)

Forecasting
1. Menghitung nilai Estimate Temporary Cost (ETC)
2. Menghitung nilai Estimate All Cost (EAC)
3. Menghitung nilai Estimate Temporary Schedule (ETS)
4. Menghitung nilai Estimate All Schedule (EAS)

11
A

Crashing / Percepatan

Analisis Data
1. Perhitungan Crashing
2. Perhitungan Cost Slope

Hasil
1. Durasi yang Dibutuhkan Setelah
Melakukan Percepatan
2. Total Biaya yang Dibutuhkan Setelah
Melakukan Percepatan

Kesimpulan dan Saran

mSelesai
i
Gambar 1. Flow Chart Perencanaan Pengendalian Biaya dan Waktu

12
6. DATA PERENCANAAN
Adapun uraian data yang akan digunakan untuk perencanaan tugas akhir
adalah sebagai berikut:

6.1 Data Proyek


Nama Proyek : Pekerjaan Kontruksi Lanjutan Pembangunan
Fasilitas Pelabuhan Laut Mendahara.
Departemen/Instansi : Kementrian Perhubungan, Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Unit
Penyelenggara Kuala Mendahara
Konsultan Pengawas : PT. Maryas Karya Konsultan

Kontraktor Pelaksana : PT. Siwa Prestasi Gemilang

Total Kontrak : Rp. 12.741.051.000,-

Lokasi Proyek : Mendahara Ilir, Kab. Tanjung Jabung Timur,


Jambi

6.2 Data Anggaran Biaya


Data anggaran biaya yang akan diuraikan oleh penulis pada Pekerjaan
Kontruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Mendahara merupakan
informasi anggaran biaya yang mencakup rekap biaya pekerjaan dan rincian biaya
pekerjaan berdasarkan data yang diperoleh dari pihak kontraktor.

13
Tabel 1. Rekap Biaya Pekerjaan Kontruksi Lanjutan Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut Mendahara

Jumlah Total
No Item Pekerjaan Bobot
(Rp)
1 Pekerjaan Persiapan 376,863,000 3.254
2
2 Lanjutan Pekerjaan Trestle (75×4)m + Pelebaran 1,500,670,263 12.956
3 Lanjutan Pekerjaan Dermaga (11×6)m2 339,687,278 2.933
Lanjutan Pekerjaan 4 Unit Breasting Dolphin
4 5,555,775,689 47.966
(5×5)m2
5 Pekerjaan 2 Unit Mooring Dolphin (3×3)m2 1,020,014,638 8.806
6 Pekerjaan 1 Unit Catwalk Tipe A (panjang 57m) 975,734,443 8.424
7 Pekerjaan 1 Unit Catwalk Tipe B (panjang 25m) 308,786,267 2.666
8 Pekerjaan 2 Unit Catwalk Tipe C (panjang 12,5m) 197,110,869 1.702
9 Pekerjaan 2 Unit Catwalk Tipe D (panjang 25 m) 49,715,100 0.429
2
10 Pekerjaan Areal Darat (95×45)m Tahap 1 1,242,866,866 10.730
11 Pekerjaan Lain-Lain 15,550,000 0.134

Jumlah 11,582,774,433
PPN 10% 1,158,277,443
Total 12,741,051,876
Dibulatkan 12,741,051,000

14
Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Proyek

Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Proyek


Bobot Biaya (Rp) Bobot
No Periode
(%) Mingguan Kumulatif Kumulatif
1 Mingguke-1 0.94 Rp108,878,080 Rp108,878,080 0.940
2 Mingguke-2 3.617 Rp418,948,951 Rp527,827,031 4.557
3 Mingguke-3 10.834 Rp1,254,877,782 Rp1,782,704,813 15.391
4 Mingguke-4 9.134 Rp1,057,970,617 Rp2,840,675,430 24.525
5 Mingguke-5 11.74 Rp1,359,817,718 Rp4,200,493,148 36.265
6 Mingguke-6 5.731 Rp663,808,803 Rp4,864,301,951 41.996
7 Mingguke-7 5.19 Rp601,145,993 Rp5,465,447,944 47.186
8 Mingguke-8 4.836 Rp560,142,972 Rp6,025,590,916 52.022
9 Mingguke-9 6.486 Rp751,258,750 Rp6,776,849,665 58.508
10 Mingguke-10 5.354 Rp620,141,743 Rp7,396,991,408 63.862
11 Mingguke-11 5.812 Rp673,190,850 Rp8,070,182,258 69.674
12 Mingguke-12 6.628 Rp767,706,289 Rp8,837,888,548 76.302
13 Mingguke-13 5.821 Rp674,233,300 Rp9,512,121,848 82.123
14 Mingguke-14 2.68 Rp310,418,355 Rp9,822,540,202 84.803
15 Mingguke-15 1.398 Rp161,927,187 Rp9,984,467,389 86.201
16 Mingguke-16 0.426 Rp49,342,619 Rp10,033,810,008 86.627
17 Mingguke-17 0.434 Rp50,269,241 Rp10,084,079,249 87.061
18 Mingguke-18 0.509 Rp58,956,322 Rp10,143,035,571 87.570
19 Mingguke-19 0.096 Rp11,119,463 Rp10,154,155,034 87.666
20 Mingguke-20 0.096 Rp11,119,463 Rp10,165,274,498 87.762
21 Mingguke-21 0.114 Rp13,204,363 Rp10,178,478,861 87.876
22 Mingguke-22 0.139 Rp16,100,056 Rp10,194,578,917 88.015
23 Mingguke-23 0.059 Rp6,833,837 Rp10,201,412,754 88.074
24 Mingguke-24 0.076 Rp8,802,909 Rp10,210,215,663 88.150
25 Mingguke-25 0.108 Rp12,509,396 Rp10,222,725,059 88.258

15
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Bobot Biaya (Rp) Bobot
No Periode
(%) Mingguan Kumulatif Kumulatif
26 Mingguke-26 3.646 Rp422,307,956 Rp10,645,033,015 91.904
27 Mingguke-27 3.615 Rp418,717,296 Rp11,063,750,311 95.519
28 Mingguke-28 4.481 Rp519,024,122 Rp11,582,774,433 100.000

6.3 Kurva “S”


Kurva s merupakan kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan
antara nilai kumulatif biaya yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian
pekerjaan terhadap waktu dan menunjukkan kemajuan volume pekerjaan yang
diselesaikan.

7. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, tujuan Tugas Akhir, batasan masalah, lokasi
Tugas Akhir, sistematika penulisan, dan jadwal penyelesaian Tugas Akhir.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Berisi uraian sistematika tentang penelitian sebelumnya, hasil-hasil tugas
akhir atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan Tugas Akhir
yang dilakukan.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Berisi tentang penjelasan penelitian, cara pengumpulan data dan cara
menganalisisnya.
BAB 4 DATA PENELITIAN
Berisi tentang data-data yang didapat dalam bentuk bagan atau tabel- tabel.
BAB 5 PERHITUNGAN & ANALISIS DATA
Berisi tentang pembahasan dan analisis dari data yang diperoleh peneliti.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan
pada bab-bab sebelumnya.

16
8. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
Tabel 3. Perencanaan Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir

Nama Waktu
Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Penyusunan
proposal
Pencarian
data
Seminar
Proposal
Analisis data
Penyusunan
Tugas Akhir
Seminar Isi
Perbaikan-
perbaikan
Sidang
Akhir

9. KEBUTUHAN DATA
Tabel 4. Kebutuhan Data
Ketersediaan
No Nama Data Keterangan
Data
Rencana Anggaran Biaya Sudah Didapatkan Dari
1 Tersedia
(RAB) PT.Siwa Prestasi Gemilang
Sudah Didapatkan Dari
2 Time Schedule / Kurva S Tersedia
PT.Siwa Prestasi Gemilang
Sudah Didapatkan Dari
3 Gambar Kerja Tersedia
PT.Siwa Prestasi Gemilang
Laporan Mingguan Sudah Didapatkan Dari
4 Tersedia
Kemajuan Proyek PT.Siwa Prestasi Gemilang
Laporan Mingguan Belum Akan Didapatkan Dari
5
Pembiayaan Proyek Tersedia PT.Siwa Prestasi Gemilang

17
10. DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, W.I. 2004. Manajemen Proyek Kotruksi. Yogyakarta: Andi.


Herjanto, Eddy. 2009. Sains manajemen- Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Grasindo
Mahadewi, A. 2006. “Evaluasi Proyek dengan Konsep Nilai Hasil (Earned Value)
pada Proyek Pembangunan Gedung Instalasi Rehabilitasi Medik RS
Sanglah Denpasar”. Skripsi. Teknik Sipil Unud.
Prasetya, Hery dan Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Buku Kita.
Putri, Okyta., “Analisis Time Cost Trade Off Dengan Penambahan Jam Kerja Pada
Proyek Konstruksi”, e-Jurnal Matriks Teknik Sipil, Vol. 1, No.3, 273-275,
2014.
Republik Indonesia. KEPMEN NO.102 Tahun 2004 tentang Waktu Kerja Lembur
dan Upah Kerja Lembur.
Soeharto, I. 1997. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional.
Jakarta: Erlangga.
Sumarsiddin, La ode., “Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada Proyek Dengan
Metode Earned Value”, Dinamika Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, vol. 6,
No.2, 35-36, 2015.
Sudarsana, Dewa K. “Pengendalian Biaya dan Jadwal Terpadu Pada Proyek
Konstruksi”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 12, No. 2, 117-125, 2008.

vi

Anda mungkin juga menyukai