EPISI I
MARET 1982
fd .II
, • .1 .
D EPA R T E MEN
PE K E R J A A N U MUM
HARG~
". :;-,..
Halaman
BAB I PENDAHULUAN 1
APPENDIX
A. DAFTAR - DAFTAR DAN FORMULIR - FORMULIR 103
B. LABORATORIUN LAPANGA.."l DAN PERALATAN 122
C• cAM PEMERIKSAAN • • • • • • • • • • 125,.
~
GAMBAR :
Halaman
III - 6
Penyumbatan Agregat halus karena
arching pada bin dingin ( cold bin) . •• ; . • • . . 15
III - 8
Kamar Pengembangan ( Expansion chamber 23
III' - 9
Pengumpul debu kering sentrifugal
( centrifugal drydust colector) . . . . . • . • • • . 24
III - 10
Rumah kantong filter kain
(baghouse fabric filters 26
III - 11
Penyapu basah sentrifugal
( Centrifugal ~ret scrubber 27
III - 12
Ayakan Yang Aus • . . . . . 36
III - 13
Segregasi material didalam hot bin 40
III - 14
Alat - alat untuk pengambilan contoh Agregat 43
III - 15
Cara Penggunaan yang betul alat - alat
pengambil contoh . • . . . . . . . . . 44
III - 16
Pipa balik aspal
( Asphalt return line ) 44
III - 17
Asphalt Batch Hix Plant .' . 49
III - 18
Contoh Penyusunan pedal 55
I I I - 19
Pugmil yang terlalu penuh
( OVerfilledpugmill ) • 4 •••• _ _• • • ~ •••.•• " '. 57 A
III.:.. 20
Pugmil yangkurang penuh
III - 21
tingkaran hidup pugrnil
III 22
Asphalt Mixing Plant Kontinyus
Halaman
III - 1
{i
KAPAS ITAS AY~ GETAR
33
IV - 1
JADWAL YANG DISARANKAN UNTUK PENGAMB lLAN CONTOR
rJ - 2
BESAR CONTOR •.•
90
A - 1
KOREKSI TE1v1PERATUR.- VOLUME UNTUK BAHAN ASPAL
( CUSTOMARY UNITS )
Grup 0 - BD pada 60 F,° diatas 0,966 108
A - 2
HUBUNGAN BERAT DAN VOLUME BAHAN ASPAL PADA
A - 3
UKURAN NOMINAL, VARIASI YANG DIIJINKAN UNTUK KAWAT
SARINGAN STANDARD ( USA STANDARD SERIES ). • • • • • 115
A - 4
PENYEBAB - PENYEBAB TERJADINYA CACAT I KEKURANGAN
KEKURANGAN DALAM CAMPURAN ASPAL PANAS ( PQSSIBLE
CAUSES OF DEFICIENCIES IN HOT PLANT - MIX PAVING
MIXTURES ) • • • • • • 117
A - 5
CONTOR KISAR SUHU UNTUK CAMPURAN DENGAN ASPAL
PANAS DAN DING IN - DERAJAT FAHRENHET ( F
O
). • . .'. 119 .
A - 6
QUANTITY TANGKI SILINDER PADA BEBERAPA KEDALAMAN
PADA POSISI HORIZONTAL • • • • • • • • • • • • • 121
pengadukan . . . . _'. • . . .
68
III - 25 Contoh susurtan .dayung ( paddle
BAS I
PENDAHULUAN
-----------
adalah manunggal.
mana adalah tugas direksi untuk berlaku jujur (fair) dalam mentafsir -'
\i. .'
1.3. KESEIA'1ATA.."f
Kondisi kerja yang aman disekitar asphalt plant harus selalu menjadi
perhatian yang punya plant. Dan ini merupakan kewajiban moril bagi kon
traktor untuk menyediakan alat-alat / perlengkapan keselamatan, dan in
sentip-insentip untuk pekerja-pekerjanya. Tetapi dengan berlakunya
Occupational Safety and Health Act 1970, maka sekarang ini telah ada ke
kuatan hukum dibelakangnya.
BAB II
2 .l.D MUM
storage.
2. Pengelolaan Quarry
Pengambilan bahan / operasi di quar ry mungkin saj a harus dilakukan s
kitar material yang mengandung lensa~l~nsa lempung, sisipan-sisipa
serpih dan bahan-bahan yang tidak diinginkan, untuk beberapa kead~
3.PenyiapanAgregat.
Pemecahan dan penyaringan harus menghasilkan agregat yang memenub
ape s Lf Ik as L,
4. Mutu Agregat
Memroses agregat biasanya tidak menentukanmutu bahan. Walaupun d~
Pasir, batu peeah halus dan agregat ukuran tunggal ( single size) Ie
bih-Iebih yang ukurannya lebih keeil dapat ditangani dan ditirnbun ham
pir dengan cara apapun tanpa terjadi segregasi ( walaupun ada, segr~
gasi sangat keeil). Tapi bila material yang mengandung butir halus
sampai kasar ditumpuk melereng, agregat kasar eondong akan menggelu~
dung kebawah, lereng Penanganan dan Penumpukan bahan seperti itu past!.
6
kembali dalam bak pengisi (·Cold bin feeder). Dengan membuat agre
terjadinya. segregasi.
Bahan mineral suka mengumpu1 atau mengeras bila perhatian tidak diberi
kan untuk melindunginya supaya tidak kebasahan.
Keselama tan
(Safety)
Cheek list
Penanganan Penyimpanan Bahan-Bahan
.
5. Apakah diperlukan memroses lain untuk mengurangi bahan-bahan
yang tidak di1nginkan sampai memenuhi batas-batas yang di
terima
6. Apakah pemuatan dis umber. memuaskan ?
7. Apakah tempat penyimpanan agregat memuaskan ?
8. Apakah penumpukan dipisah-pisahkan dengan semestinya ?
9. Apakah penumpukan dilakukan semestinya ?
·
.
8
RAB III
3.1. UMUM
Segera setelah asphalt plant .siap untuk operasi, plant harus diperiksa
secara menyeluruh sehingga metnenuhi pers~aratan / spesifikasi - Hasil
. .
Bak pengisi dingin adalah salah satu titik kontrol kritis ( Critical
Controle point) dalam produksibeton aspal. Pengalaman menunjukkan
bahwa apa yang masuk di bakdingin ( cold. feed ) akan keluar dari
fugmill.
Sebenarnya persoalan--persoalan yang menyangkut suhu, kadar air, segre
gasi dan ketidak seimbangan bin yang dapat dilihat pada pengering
( dryer) atau pada saringan ( plant screan) atau bak penampung
( bin) atau pada pugmill, sebab-sebabnya sering-sering dapat dijeja
ki kembali di, pengisi dingin ~ gambar III - 1 ).
'Bak pengisi dingin adalah merupakan bagian utama dari hot mix asphalt
plant. Bak pengisi dapat diisi dengan salah satu atau kombinasi dari
tiga cara ini
Bahan yang cukup harus dijaga tetap disemua bak untuk memberikan alir
Bila agregat ditumpuk diatas terowongan dan ban, harus ada perhatian
gredasL
11
Selain dari itu, alat (Buldozer) jangan sampai mengotori (tanah, lum
pur pada truck) material di penirnbunan.
Bila pengisian stockpile diatas Tunnel dilakukan dengan dragline atau
clamshell, 9perator harus hati-hati jangan sampai mengarnbil bahan - ba
han dari tempatyang sarna terus menerus.
Bila digunakan loader, operator jangan sampai rnenyingkup material sam
pai kedasar tanah. Sekopnya harus cukup tinggi diatas permukaan tanah
untuk mencegah pengotoran waktu pengisian.
Bila digunakan truck untuk mengisi bak (bin), maka material harus di
tumpahkan langsung .diatas feeder ( corong ).
Biia stock pile ditambah lagi ( diisi kembali ) dengan overhead ban
atau conveyor naik, materi~l yang jatuh harus dikontrol dengan bufles
atau cerobong yang berlubang-lubang ( perforsted chiming )
Unit agregat feeder harus terletak d.ibawah bak penampang atau s tock
pile atau pada posisi yang akan menjamin aliran agregat yang merata.
Unit feeder harus punya kontrole yang bisa disetel dan diikat sehinK
ga menghasilkan aliran agregat yang rnerata k~ elevator (Gambar III-I)
Ada beberapa macam feeder, termasuk ban Sinarnbung (continous belt)
Gambar 111-2), plat goyang (rnaju munclur) (111-3), getar· (111-4). apron
(III-S),pengaliran gravitasi (grafity floTH) - umumnya, b'elt feeder
dan feeder getar dianggap yang paling baik untuk pertgaturan yang te
pat bahan-bahan halus.
Agregat kasar biasanya akan memuaskan dengan setiap macam feeder.
Keamanan
,'"
GATE
..~
0.0
~~~_~~~i1I.~~~;~~~~
°
... _ _
g (~.\
"
,
:1--------------":'
,,
,
I
"
' - - - - VIBRATOR
........:.
Tapi satu-satunya cara yang tepat adalah dengan membuat grafik kalie
si untuk tiap-tiap pembukaan pintu dengan memakai. agregat yang akan
gunakan dalam campuran.
Pembukaan' pintu dalam em atau em2 digambarkan dalam grafik sebagai c
nat .mendatar dan.banyaknya (kg) material per satu putaran (atau per
nit) (dari mekanisme pengLsLan) sebagai absisnya .
.".,
. Untuk mempersiapkan graf Ik.Jca.l.Lbras L, pintudisetel (biasanyasebesa
25% atau kurang dari luas pembukaan se~uruhnya) dan feeder dihidupka
Bila feeder sudah berjalan normal maka material untuk jangka waktu t
tentu atau untuk beberapa putaran ditampung dalam kaleng diukur, dan
timbang~
Lewat f, gate.Sebagai patokan umumnya pembukaan gate un tuk agr egat kas
dan dibawahnyaharus tidak kurang dari 2~ - 3 ·kali ukuran rata-rata 1
regat ; untuk pasir dan fraksi halus pembukaan pintu tidak bolehkura
dari 25 mI!1.• Setelah dikalibrasi dan dite rima , sedikit penyetelau mung
masih diperlukan 1agi supaya produksinya uniform (merata)
Dari pintu masuk ke konveyor, keluarnya dapat diperiksa denganmenutu
semua pintu, ke cuaLf satu pintu dibuka yang dd.s.e t e'L pada s at.u titi{<.di g
fik kalibrasi. Bila pintu tidak dapat ditutup rapat. mungkin feederp.
Iu dihentikan atau dilepas ~ila hubungannya mekanis.
Plant dij a Lankan dengankecepatan normal. .KemudLan plant dihentikan d.
material darisatubagian diatas konveyor (dalam m) diambil dan ditirn
bang. Harus hati-hati supaya yang halus tidak terbawa atau·yang hal us
dengan hati-hati dibuang.Beratmaterial dibagipanjang kali kecepata
ban (dalam meter/menit) ,akanmemberikan jumlah material 'yangkeluar· d
ri pembukaanpintu permenit. Material dari pintu yang lain ditentukan
'dengan cara yang sama idan kalibrasi dapat dibuat seperti diterangkan .
atas.
Untuk mendapat 'aliran yang uniform, pintu untuk agregat kasar tinggi
nya tidak boleh disetel kurang dari 2 i/2 atau 3 kali ukuran agregat
yang paling besar. Contohnya, bila ukuran agregat maximum 2;5 em,
maka pintu tidak boleh kurang dari 6,4 em. Kadang-kadang perlu ~,uga
plant dalam operasi yang_normal harus ditentukan. lni dapat ditaksir d.§!.
'ri besarnya plant ( dryer, saringan dan kapasitas aduk atau salah satu
yang merupakan faktor ba~as ( limit ), putaran atau lama pengadukan.
Kemudian dengan menggunakan grafik kalibtasi, tiap gate disetel un
tuk memberikan volume agregat yang dikehendaki.
Cheek list
Cold feed
\ I
1. Apakah pemeriksaan pendahuluan plant sudah komplit.
2. Apakah penimbunan agregat sudah dtbuat, dipisah-pisah dan
.
ditangani ( handle ) dengan memuaskan.
,
I
1 3. Apakah penimbunan atau·bin eukup penuh dengan agregat.
Penyetelan ini harus dicek dengan cara yang sarna seperti cara yang
'gunakan untuk kalibrasi.
Penyetelan harus dianggap tentatif karena agregat dingin dapat berb
da dalam gradasi dan kadar air yang akan berpengaruh kepada aliran
teriaL
Penger Ing yang konvensionil adalah silinder yang berputar dengan uki
an diameter biasanya berkisar antara. 0,9 sampai 3 m dan panjang ar
tara 4,5 - 12 m. Agregate diker~ngkan dan dipanaskan didalamnya dE
ngan pembakarminyak atau gas· ( burner ).
19
Keamanan
l '
Df.dae rah yang lembab atau bila agregat lebih basah 2buah dryer yan
' . .' .
21
nakan adalah pembakar minyak, maka penting sekali memakai bahan bakar
yang tepat. Pembakar harus dis tel sehingga udara yang dikeluarkan
oleh penghembus dapat mengatomisasi minyak dengan sempurna.
Pembakar pengering yang menggunakan gas alam atau LEG. jarang mentmr
kan masalah pembakaran (Cunbustion) walaupun demikian ketidak seimb,
an an t ar a tekanan gas, udara pembakaran dan draft mas Lh dapat t er j a:
Penibakar gas (gas.burner) yang digunakan harus dari tipe yang.cocok.
tuktekanan gas yang ada.
riga buah jenis kolektor debu yang umum digunakan adalah kolektor me
kanis, filler kain dan penyapubasah <. Wet scrubber ). Dua a t au lebih
dari alat~alat ini dapat dipasang bersama - sarna pada sis tim pengum
( secondary).
tor debu oleh baling-baling yang menyedot nyala api dan gas panas
melalui dryer.
Dalam kolektor, udara yang berffiuatan debu dipaksa masuk kedalam p~
;:~;;'''r.~:. 4 :', - .
',~.'" :.~~~::~·~.~::~~~~lr ~.~;--:"'.:~>~"7.,~:.".;:.=-.~:4: ..' . ···::··:·.'::.."·.~t:::-:~.:~
.. ;,...:,,:~ ".>' ....
:.~~~>::_-"--
c
't...1
I
/\
Untuk menangani volume gas yang besar keluar dari dryer, diperlukan
luas kain filter yang besar. Beberapa kantong ( ada yang mempunyai
sampai 800 kantong) disusun didalam unit rapat udara yang disebut
rumah kantong (baghouse).
Rumah kantong dibagi-bagi menjadi satu kamar gas kotor dan kamar gas
bersih.Kantong-kantong filter dipasang didalam kamar gas kotor yang
ujungnya terbuka untuk melewatkan udara kedalam kamar bersih. Kantong
kantong filter pada asp~alt plant biasanya berbentuk'silinder dan
umumnya dibuat dari serat-serat tahan panas.
Setelah beroperasi / bekerja selama jangka waktu tertentu filter kain
akan menahan sejumlah debu pada seb e Lah / permukaan kantong yang kotor.
Penumpukan debu ini disebut "kerak debu" dan harus dibuang atau bila
tidak dibuang akan makin mengurangi mengalirnya gas atau menghentikan
sarna sekali mengalirnya gas melalui filter.
Ada banyak eara untuk membersihkan kantong didalam kolektor, tetapi
b Las anya kantong dibersihkan dengan rnenekuk-nekuknya, .disemprot balik
dengan udara atau kombinasi keduanya. Operasi pembersihan dapat kon
tinyu atau tidak kontinyu dan dapat dengan tekanan atau penghampaan
( Vacuum ).
Ukuran rumah kantong pengumpul debu pa~a dasarnya ditentukan oleh vo
lume gas yang keluar yang harus ditangani. Ukuran yang tepat dari
filter kain untuk asphalt plant ditentukan oleh luas kain filter yang
diperlukan untuk dapat membersihkan sebaik-baiknya sejurnlah gas yang
melalui filter.
rui disebut perbandingan udara terhadap kain, dan biasanya antara 6,Q
sampai 7,0 kaki kubik perrnenit gas/kaki persegi (0,016 - 0,19 m3/
menit/em) kain - Jumlah kantong filter yang diperlukan karenanya d~
pat ditentukan dengan membagi m3 I in gas yang keluar dengan pe rb and Lng
an udara : kain dengan mengalikan dengan luas kain perkantongnya.
26
-..
Pengotoran udara.
dan sudah mengembangkan perala tan dan mencegah bahan polusi yang kel~
udara.
Ini digunakan untuk membandingkan secara visuil asap yang kelua+ tepat
di.ata:s cerobong dengan salah satu segmen kerapatan (. density ), perat~
ran setempat menetapkan kerapatan, atau· opasitas, jumlah angka yang ~~
dak boleh dilampaui) cara visuil tidak dapat menentukan dengan tepat
banyak bahan-b.ahan pengo tor sebab asap hitam kelihatannya lebih rapat!
padat dari asap putih untuk berat partikel persatuan isi yang sebanding.
Karena itu meteran elektronik yang lebih teliti dengan menggunakan se..!.
sel foto elektris ( untuk mengukur lewatnya cahaya) digunakan untuk
mengganti grafik opasitas.
Standar yang lebih definit adalah yang didasarkan pada banyaknya parti
kel-partikel yang keluar dari cerobong. Syarat-syarat yang paling
,~ umum menetapkan batastertinggi berat partikel persatuan berat atau
persatuan isi dar! gas yang membawanya. Macam standar lainnya menghu
bungkan banyaknya partikel yang keluar dengan berat material yang di
proses dalam suatu produksi.
Pembakaran :
Pembakar (burner) dan bahan bakar minyak harus s e LaLu dijaga supaya te
udara, berikan tekanan pengabut yang cukup dan suhu yang betul pada
30
pemanasan awal bahan bakar yang di,gunakan, dan harus dipastikan b aht
.an-ikeaus.an •
.Scrubbers.
atur.
Houskeeping.
Jalarr masuk hila tidak diaspal harus secara teratur disemprot air at
31
Pengotoran Air.
Kemungkinan pengotoran air pada aliran air/ juga harus menjadi perhati
an dalam operasi ~W. Pengotoran tersebut dapat terjadi bila kotora~
lah salah. satu, jawaban untuk masalah ini. Kolam tersebut harus cu
kup luasdan dibagi-bagi .sedemikian untuk pengendapan dan pendinginan.
Data-data untuk pembuatan kolam pengendapan tersebut dapat diperoleh
dad paberik pembuatan asphalt plant.
Cek List
persyaratan ?
. Pada Lapangan asphalt plant yang terbatas dengan sis tim pengendapanJ
asnya harus ditek~n seminimal~minimalnya, atau pada lapangan semental
dimana kolam.pengendap tidak dapat dibuat, maka tangki pengendap yan8
portable dapat digunakan. Tangki ini dibagi dalam ruang-ruang dan c
lengkapi dengan ran tal atau ulir pembuang air untuk merilbuang bahan
han yang padat dan untuk sirkulasi air bersihmelalui pencuci (washer
t oh , untuk kapasitas 100 ton per jam ( 91 ton metris per jam) jumlah
agregat totalpada ayakan adaLah 133 ton per jam ( 120 tonmetris ).
3.16.EFFISIENSI AYAKAN
Biasanya jumlah ove~size yang sedikit tidak merugikan dengan sarat ba~
kasi.
nakan ayakan yang mempunyai kawat yang diameternya kecil atau bentuk lu
Distribusi agregat yang merata kese1uruh leba~ ayakan juga akan mempe~
tinggi efisiensi.
Ukuran ayakan
.TPJ perkaki T/J untuk Ukuran dek
lubang . perse~i 3ft x 8ft 4ft x lOft 4ft x 14ft
No. 8 1 1/4 30 50 70
118 M
(3) 17 mm) 1 1/2 36 60 84
Catatan Angka-angka pada tabel ini bukan ha~ga maximum atau minimum
yang diharapkan.
Kapasitas akan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk k~
f
: Ukuran ayakan Arnerika Serikat Ukuran kenyataannya dari lubang
I ayakan getar *)
inci rom inci rom
1
No. 10 1/12 ( 2 )
..
1 J .l
y y
J ,l
T
r
, I
~
I
l I
.,
I
r ,,
I
'"'= I I ,'I
I r
,
I
-------- r
. ... .. .. - -. i-< :>
.. -- ... - .. _- j--"'-"--
,t : JI ~
~
,r
v::::::
-e: - ~
If j-----------:T~\ ---~
i~'
,I
I
. ; I I I
~ ;:.-. • I ; t
)
I I I I
. I I ~ I
'"""y-~: \ I ,
.:: t I
r
'f y
. ~-----.------J
':>
)
K----~-#
'y
'I
." J
1
"
da bin no. 2 dan biasanya bila luas screening halus ( bin no. 1 ) ter
batas.
dibersihkan.
Bin paberik menyimpan semen tara agregat yang sudah dipanaskan dan dis~
ring d~lam beberapa fraksi yang diperlukan. Bin harus cukup besar u~
gat. Ini akan menyebabkan carryover yang berat dan kemungkinan meny~
Keluarnya pelimpah harus sering dicek untuk meyakinkan agregat yang k..§..
Luar mengalir bebas ( free f LowLng ) ,hila terjadi percampuran maka pe
ngendalian gradasi akan cusak, seperti terlihat dari analisa saringan
yang dilakukan secara rutine untuk memeriksa material bin panas.
38
KEAMANAN
Keringatan terjadi hila uap air dalam agregat dan diudara berkonden~
si pada dinding bin. Ini biasanya terjadi hanya waktu pada permulac
operasi atau pada waktu ,agregat pemanasannya kurang menyeluruh.
Keririgatan akan mengumpulkan debu dimana bila keluar tiba-tiba akan
menambah fraksi halus yang berlebihan pada campuran.
Halangan-halangCin lainnya untuk mendapatkan campuran yang baik adala
termasuk kurangnya material pada bin yang satu atau kelebihan pada
bin yang lain, pintu penutup ( gate ) yang sudah aus pada dasarbin
sehingga ada'bocoran-boco"ran agregat' ke hopper timbangan, pengering
an agregat yangtidakbaik, dan perimbangan yang tidak cocok.
Kekurangan atau keleb ihan bahan pada bin dapat disebab kan oleh tidak
.t epa tnya penye t e.Lan cold bin, penyaringan yang t Ldak sempurna atau k
kurangan pada bahan b akunya , Segera setelah sebab-sebabnya diketahu
maka tindakan pembetulCin ( korektif ) dapatdiadakan seperlunya.
39
Hampir semua Asphlat plant hotmix yang modern pasti dilengkapi dengan
Pada batch plant, tempat yang paling baik untuk mengambil contoh ada
Pada plant continous, tempat yang paling baik untuk pengambilan contoh
ada.lah dari apron feeder waktu material masuk ke elevator yang menuju
ke pugmilL Fasilitas-fasilitas pengambilan cont.ob perrt Lng dibuat dan
ditempatkan sedemikian sehingga contoh yang didapat akan mewakili mate
rial dalam bin.
K E A MAN A N
tuh kedalam bin yang dekat dan butir-butir yang lebih kasar jatuh ke
tempat yang lebih jauh lebih-lebih pada bin no. 1 (gambar III-13).
Bila material dikeluarkan daribin dengan membuka pintu p8;da alasnya,
.al Lran material terdiri dari material halus pada satu sisi dan materi
al kasar pada sebelah lain.
Keadaan ini kritis untuk bin no. I ( bin fraksi halus) karena kebu
material akan menentukan apakah contoh yang did3pat akan terdiri dari
bagian material halus, bag ian material kasar atau apakah akan.merupa
kan contoh yang secara t epa t mewakili seluruh material yang ada dalam bin.
t'
40
, '
. . ' .
',
o 1E~h AASHTO.
:.".
;; i.:
~ ...
' .'
Hasilnya harus dicatat pada forrnulir seperti diperlihatkan pada Appe
dix D. Kemudian perbandingan bin yang optimum harus ditetapkan unt
mendapatkan suatu kombinasi gradasi yang akan sesuai sedekat mungkir
de~gan resep campuran pekerjaan ( Job mix formula ).
Bila percobaan pertama 'memb erikan hasil yang b ervarias i j auh dari j c
mix formula, maka prosentase yang ditetapkan untuk tiap-'tiap bin hat
disetel lagi sehingga mendapatkan grafik gradasi yang betul.
Appendix D memberikan contoh yang menggunakan 4 bin.
Chek List.
;
!
Ayakan Panas dan Bin Panas i
!i
( dot Screen dan Hot Bin) I
, I
lebihan ?
6. Apakah pembagian bin baik ?
7. Apakah pelimpahan <. over f Low ) mengalirnya bebas ?
8. Apakah timbangan bin terpe1ihara ?
9. Apakah pintu untuk pengambilan contoh memadai ?
pal dapat terkontrol dengan baik. Perbedaan yang besar dari angka
angka tersebut akan mernberikan petunjuk adanya ketidak baikan, harus
dilakukan penyelidikan tangki penyirnpanan, sis tim pemasukan, penimban£
an, dan mernbetulkannya.
Sebelum contoh diamoil mika aspal harus dibuang dulu secukupnya supay,
Bila suhu aspal diJaga dengan sirkulasi mihyak panas maka garis penuE:o
't urun , Iia rus dIp e.r Lks a akan adanya keb oco r an minyak kedalam as pal yan;
d Ls Lmpan.,
Keamanart
L 'Tidak boleh ada bocar pada saluran / pipa uap atau pada
jacket saluran distribusi aspal.
2. Kran / klep pengaman harus dipasang diseluruh sa Lur an uap
3. Saluran minyak pemanas tidak boleh bocor.
43
HAHOLE
o
6"{;52oml
ALTERHATE
POSITION OF
HAIjOLE
Slotted opening should be \
ta:llJrod to thema x irnum
size of aggrega te boing
sampled.
SAFETY
. Metal rods should be
flciWiogmate~-,:.~,=,=._.~.~~t'l':~~I~
. ~!.f1.... ~
itu porous atau rapat dan apakah campuran bergradasi rapat ( dense gr~
patkan campuran yang memuaskan dan apakah suhu tersebut cukup atau
Karena itu pencampuran pad a suhu berapapun dibawah maximum yang mengh~
Cheek'List
1. Setelah t ruk diisi penuh, lihat apa kah hopper filler penuh atau tj
dak untuk seri campuran yang akan diperiksa.
4. Berat filler, dibagi dengan be rat; agregat kering kali 100 adalah
sarna, dengan prosen filler.
47
CONTOR
A. BATCH PLANT
Seb e Lunr-p Lant; dija1ankan, timbangan agregat dan timbangan as pal haru.
d{cekdenganbeban s t andar , Biasanya beb an standar sebanyak 10 buah
a 1 22,18 kg sudah mencukupi.
R
N o
A COLO AGG~£GATE nOR"O£ o GRAOATION CONrfldL UHfT H \iibrltlttg .a"n" ..pa~'I' • ..,..~l" Inla N at'\ I.M.!_ undtr alld Ui", hi' i1di"ttlbl.
AND flED s.PlJuai•• Ind SI"," dljlrd _''''.glle. M.... P101"' Ii ... tnd r.a;.~ av.,.i•• ~ Gil ... wid, .&tIIJlI 01 conl,cl bIIWHn ..""
SI0'" aWOf'lfIIl.and .C~"l'ly 1.1d, Ih' ur..... It t.ikI, Iht (~u"aJ ,moUftl ot •• d\ • ArId blh mill Ifni',. void••
",,";'Id illl1tCU.lnl 01 .ch ,"I 10 "",.,nalli nl. I M,Nul'III.. '~I ,." "rillolfn'v ht "'..
~n.'.t1i I"'IUIC' 'lilt .W'.~t.l" gte.""nn c:lllllli&:ll""''''' o n"d'''u(IIIPU '.ed., und., tlant bini N'
ulln. ~iu.J.bI. Q*" ••.
Grillly IIICUIl;11d,y•• hom QUI,i,. "INI "tllIl bini UOfI ~'g.lc •. la, tunlh'-UI
B DRnR lorlitn " .. ",. .. 1. oplrl'ion. P fli'llh\.l drOP .glll-o-I- In uniform ...il
~lItinUUullkh~of 1911";&'1 fee.h," mu"
ItI(ough Ulrna ~pd '''''1 e-,n 'Of ...,.....
mum"'r )lIng thloogh dille' conl.CI wilh
K W.lgh-t!OPP'W me,",u"_II til.., 0' '8111. d,ylng.
f Au"iIWI'(.iI liuen Inlnj,niOl:,.. I:hnt nulMntl gil'. Ineludlnil min.,.l UU•••
tMRlt-aMlho, I ...... uth 'gllll.~t. PJllleli a ecile.Chd Un_. I.d by la." eon ....yu' 10
'n plllni " ••.
I.. ..,....dly 'IIIPO~,J '01 er"lln dlyinll.
. .. ,J.ell.l.d ''PhI11 lli'oOIigh~ue"'1 n....."".' bo.DtoJ hal .Iwwalor.
CUII.C' .mount ot • ."hln tOI .ICIt NI~.
C OUS1 COLL~C10R G F.1l d.wlopi conlrolltttJ PI_nd .i,'low R M.i~ul filt. 1.ldlnll.nd m.....'lnV
HIl;QltIlIli lin .. Ihtll mlIY b. rltu,"~ to lh. 'ordly~e:o,nb"ulo,l•.,...m.1Id dUll M Tl¥in111.h j:!ugmill thu~o""tll ..."".11 tyu.m '10'" mal.dal ~ll1ro"nd 1.......1.
mI".III.q"if.d. coll.ctor. mlt,11 MI.
KALIBRASI T1HB&~GA...~
I· penambahan
Nomor
. Berat sebenarnya=
berat gabungan
Pembacaan Ja
rum penunjuk
. Kesalahan Timba-
ngan
I
pemberat Uji. +
agregat
1bs* Pounds* Pounds* %
Harus dicatat bahwa berat sebenarnya 2.500 pounds. (1.134,0 kg) diatas ho£.
per tercatat 1 angka menunjukan 2.495 pounds' (1..131,7 kg) kesalahan = 5
pounds (2~3 kg ) atau 0,2 persen. Kesa1ahan timbangan kadang tidak
menentu., . dan dapat berkisar antara plus atau minus dari satu penambah
an pemberat ka1ibrasi ke penambahan berikutnya.
·'
Bila timbangan tidak dapat memenuhi syarat ketelitian atau kepekaan ill
an pemb era t; EnL diteruskan sampai berat sedikit lebih besar dari bE
rat aspal yang diperlukan untuk 1 batch campuran. Timbartgan aspal
bila setela~nya b~tul harus menunjuk harga yang sama dengan jumlah pE
. berat uj i yang dLgunakan , Bila kesalahan timbangan melebihi batas sp
.s Lf Lkas i, yang diij inkan, operasi plant t Ldak boleh dimulai sampai tirr
bangan disetelkembali atau harus 'direparasi oleh seorang teknisi yan
, .ahli( qualified).
Berat bersih ember aspal harus diperhatikan baik~baik, harus dilihat
apakah ember betul-betul kering dan dapa,t rnengkonpensasi aspal atau d
bu yang mel.ekat , Ember aspal harus ditara pada permulaan operasi t,i
ap harinya dan dicek setelah beberapa adukan ditUffipahkan. Sering kal
aspal akanmenumpuk pada sisi dan sudut ember dan akan mengeras dalam
waktu satu malam. rni akan mempengaruhi berat bersih atau akan meng~
Catatan
Cara lain adalah dengan memompa aspal yang banyaknya tertentu kedalam .
wadah yang sudah ditara, kemudian ditimbang. Berat aspal pada 60 0 F
(15,6 C ). yang dikonversikan dari volume aspal sebagai perbedaan pem
bacaan setelah dan sebelum dipompa adalah sama dengan berat aspal yang
ditimbang pada wadah. Banyaknya aspal yang dipompa kedalam wadah ha
rus kira-kira sarna ( volume atau berat) dengan banyaknya aspal yang
digunakan untuk 1 batch campuran.
Kecuali bila plant dilengkapi sehingga agregat dari bin dapat ditumpa~
Aspal harus dimasukkan dan disebarkan secara merata dan cepat kedalar
mixer, apabila tidak demikian akan dLhas Ll.kan campuran yang tidak 51
ragaIIi.
nutup rapat sehingga tidak ada aspal yang menetes lagi setelah juml~
Gambar III-18
Jarak ruangan antara sudu pedal dengan dinding ditentukan oleh ukuran
butir maximum agregat dan umumnya jaraknya kurang dari setengah dia
meter maximum agregat. Bi1a sudah aus sekal!, ruang bebas ini akan
jadi besar sebingga akan ada bagian-bagian campuranyang akan 10105
sehingga tidak bisa teraduk dengan sempurna. Pemecahnya adalah dengan
mengganti tip pedal dan linernya hila perlu.
~ , '
56
Bila aspal dan bahan-bahan halus tidak disebarkan merata maka tidak
akan diperoleh campuran yang seragam ( uniform). Penyebaran dari b
'han-b ahan halus akan dipengaruhi oleh urutan-urutan pemasukan materi
dari bin. Tidak berfungsinya sis tim penyaluranaspal akan menghasil
kandistribusi aspal yang tidak seragam ( uniform). Keadaan ini d
patdilihat dari hasil pemeriksaan visuil atau test dari hasil pro
duks Lnya.
.Juml.ah lama pencampu:i::'an adalah dimulai pada saat pembukaan pintu pe!
buangmixer. Lama pencampuran ke r Lng adalah dimulai dari .saa t pembu
. kaan pintu hopper t Imb angau dan berakhir sampai saat dimasukannya a:
pal ke campuran. Lama pencampiJran basah dimulai dari sa,at pt<;-!na,sukan
aspal sampai pembukaan pintu pembuang mixer *).
57
Selaput aspal pada agregat akan mengeras bila terbuka keudara atau ke
Kecepatan poras mixer dan susunan pedal ada1ah faktor yang menentukan
effisiensi pencampuran.
Lamapencampuran.
campuran minimum.
.. t·
~' •
Waktu batch sedang diaduk tidak boleh ada bocoran dari pintu hopper ,
a t au juga tidak boleh ada material yang lolos dari pugmill waktu p,en
campurap. Klep-kiep pengontrol aspal ke mixer harus tertutup rapat
rapat untuk mencegah aspal bocor ke pugmiliwaktu pencampuran.
Batch plant yang modern dibagi dalalli 3 katagori, tergantung dari taha~
dan pencampuran. Walaupun dengan sis tim manual, silinder udara atau
Pada plant yang semi otomatis, ini termasuk pekerjaan membuka pintu
t abeL III-3 .
tu yang lama •.
Bentukyang paling populer dari surge bin atau storage bin adalah ben
tuk silinder dengan bagian yang konis pada a1a?nya, tetapi bentuk pe~
segi, persegi panjang atau bentuk oval juga digunakan dengan berhasill
baik. Bermacam-macam sis tim pengantar antara pugmill dan bin menggu
nakan belt conveyor, bucket elevator, skip hoist, screw conveyor, dan
platconveyo~. Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bin dapat
diisi tanpa terjadi segregasi atau terjadinya penurunansuhu yang ber
arti.
Juga ekstra pengotoran udara waktu dihentikan dan distart juga dipe)
eil. Produktivitas bertambah b es a r dengan operasi yang menerus ( k:
tinus) yang tidak tergantung dari truck yang menunggu. Truck-tru(
pengangkut dapat beroperasi lebih efisien karena waktu pengisian yar
singkat, dan bila truck yang datang banyak, truck-truck tersebut dar
dimuati pada kedua pugmill dan bin penampung sampai deretan truck
habis.
Bila bin penuh , plane dapat dihentikan untuk perbaikan keeil t anpa t
rUB menghentikan pemuatan adukan ke truc.k.
Contoh adukan dari bin dapat diambil dari truck segera setelah dimu c
Cek List
BATCH PLAi'1"T
Bagian Plant
Kontrol
otomatis
I
I
I
Fun g s i
Pemasukan
Agregat dingin
- Operator
ka Pintu bin
pemb~l
I. Merubah bukaan pintu untuk me
ngontrol banyaknya material
yang diukur.
- Feed belt Drive merubah kecepatan belt untuk
mengontrol banyaknya materi
al yang diukur dari tiap kom
partemennya.
Pengumpul debu
(dust collector) - Motor Controlle Mengaktifkan unit waktu
plant mulai dijalankan.
Kontra1
Bagian Plant F u n g s i
otomatis
Cek List
Storage Bins
Pada Asphalt Plant yang kontinus agregat dan aspa1 dimasukkan kedalarr
mixer secara volumetrik dan dikeluarkan secara kontinyu.
Alat yang memasukkan as pal dan agregat adalah saling mengunci untuk
terus menjaga sehingga pembagiannya tetap secara otomatis.
Ha'terial yang dimasukkan selama satu putaran a t au se1ama waktu yang
tertentu dianggap satu ke s a t uan dan pembagiannya l perbandingan dari
tiap - tiap ingredientnya dihitung sarna seperti pada batch plant.
Hot bins dLLerigkap L dengan pintu yang dapat distel-stel yang' dikalibr
64
nya dapat diperoleh untuk menampung aliran material dari tiap-tiap bin.
Walaupun tidak ada penyediaan (provision) untuk mengalihkan agregat
kedalam container penimbangan, perlu untuk menjalankan seluruh plant
dan mengadakan test dengan menumpahkan agregat dari .masing-masing bin
secara terpisah-pisah kedalam truck untuk menentukan banyaknya agregat
yang keluar dari pintu bin. Sewaktu melakukan proses kalibrasi ini h~
pUmp yang diatur dengan penggantian drive sprocket atau dengan penye
suaian rongga dalam. Pompa ini saling mengunci secara mekanis dengan
Type lain adalah "adjustable volume pump" dan diatur dengan dial
. nasi pompa dan sprocket untuk menetapkan banyaknya aspal yang keluar.
Model yang lebih baru dengan menggunakan "adjustable Cavety distel
mendekati dengan grafik, kemudian dicek dan penyetelan terakhir di
.buat dengan sis tim kalibrasi yang sudah "built in" .
Pompa dengan volume yang bisa disesuaikan ( pada model yang lebih b~
ru) harus dikalibrasi pada permulaan proyek dengan as pal pada temp~
ke c Ll .
A COLD AGGRE·GATE STORAGE E MtlCER Twin.,halt pvgmill thoroughly f'!1ixftS Indl v idu"Uy IdiUsttd 9iltal
ANO J:EEO AlJtorr.a~iallly m8ten thlt cc-eect tmouot of mat~1'"i51. panion requir!!Jd oer:::ltnUl!
Stores 1199rltgar" iJnd ,lICCur3 telv f-!~dl thl! nohalt f1"Id thorouqhlY mixlI1: the merer;.'
require: :moun, 01 each ;in to mail'\U1in in the lwin-<;nalt Dug,.,II!. A99fega re and K Pugm,U·!o!clurted to l'T\IIinlain ccrr ect ~iJcinlJ
coruta'u balanc'lI of 1Igg1!')l}lt. In ~"":!~tion .;u-phaU t~ ~rIl' posHh"ely interlocked. 1.mPer!tufe. a Min.,.. t rill.r f!!l.,...jin'il Ind I
unit. norss mallri.1 el gr':'Ul'Id ,
B CRVER
F Grizzl,. protacu orver 'rom ov8nizl.nd L 8el1 i ndlr under uod bin .. his ..divtCabll
Continuous flow 01 aggretl3!te reCllrv..-s rna)(~· 9lllU. Wide an'lll of eontllet bl~"n Mnd
fonign tNterial. R Individual ~9g'rl94(' umpl
mum dryinl) throv9h dirlC1·contacf wifh· end bllt minimi:h void,.
!.ken bv diVl'ning j low or
flame ilnd hot q.ases. Each a99r~I" partief.
G Fan eo,nrrol. air flow lor dr'r't'r combustion ::en,.in.,..,.
h: rfopeattdlv '!Iltp~ued for grM'Ulrl drying. M Rle:proee1in; heeler und..,- stant bini hI'
Nl1em;wad d\lst eeneerce.
c DUST COLLECTOR ;tdju'It.ble got'!s.
Atcov.n fines th.' mey b8 returned 1Qthe S P",hi\lc dhplaelmlnf JTl~U
a
mi •. TtlQUtrsd. H Vlhrlltl.nQ screen'" S4pafIHO "wrlll}4IU into N Fligi'lu drop eggu90llrl in unif"trn v.iI throuoh locked with 19oregbtl ,~
pro pM tit(ll"nd r-f1\t'c, OVll"11~. lialTl" nnd hal gt!M. for groellti dryino. por110f\1 ..ph.11 10 mhdnO
0 ORAOA nON CON T110L UNIT
Sopltra\'!\ Ind no'" dried !I90flgat~. M!o!"
uros and f~.,d. tnll reoulr4d amount of ell~h frcll\'Ilef" .PUfT1P Inun, C01"H1a"'t need 01 0 Con"t:leod rinu'O<1 by 1(7I1W cOnVIYOf 10 boot T DiscNr'lJ411 "OPC:M' allows cc
'in. atphah lor mllted~g PUl't1~. vf hot ,1.v1ltor. bltween trucks. Dr.....' "" Sf
67
Pada type kontinyus material didorong menuju Surge bin pada ujung peE
buangan. Tekanan pengadukan berubah-rubah m~nurut tinggi atau berat
material dalam pugmill. lui dapat dikontrol dengan menyetel pintud c
p.ada ujung pembuang. Pada kontinyus mixer, tinggi material tidak bol
lebih tinggi dariujung pedal, kecuali pedal yang paling ujung.
(1) Angkat dam ( gamb ar IIl-24 ) pada ujung pembuang ( untuk men ahar
material pada unit p engadukan untuk waktu yang lebih lama)· pac
suatu kedalaman yang akan lebih mengintensifkan pengadukan.
(2) Setel atau balikan pedal ( gambar lll-25) untuk menahan perget
kan materialmelalui pugmill dan mempertinggi derajat pengadukar
dalam unit te.r s ebu t •
Perhatian
Aspal dalam tangki harus dijaga pada suatu level untuk dapat .
DAb\
LOWERED
n .
MIX DISCHARGED AT _
Lama pengadukan pada aspal plant kontinyus adalah waktu antara masuk
nya agregat kedalam mixer dan pembuangan agregat tersebut ( setelah
diselaputi aspal) dari kamar adukan ( mixing Chamber ).
Volume mixer pada beberapa level dinyatakan dalam plat nama yang die
tumkan pada p Larrt , Da Lain hal ini tinggi rata-rata dari adukan d Lukt
dan vo Lumenya ditentukan dari tabel-tabel yang diberikan oleh pabrD
pembua tnya,
habLskan) •
Hentikan operasi pada akhir pengadukan. Baea meteran aspal dan cata
wakt.unya , . kemudiati buat .10 adukan. Pada adukan yang ke 10, hen t Lkan op
rasi, baca meteran dan catat waktunya.
Aspal yang dihabiskan (dm3) dikalikan den.gan berat 1 dm3 aspal sarna
denganberat seluruh aspa1 yang digunakan. Angka ini dibagi dengan
rat sepu1uh (10) adukan ka1i 100 sarna dengan prosentase aspal yang
gunakan pada .pengujian tersebut. Pengujian (test) ini harus dilaku
biasanya 2 atau 3. ka1i tiap hari dan harus dieek apakah kadar aspa1
sih da1am batas to1eransi seperti disyaratkan dalam spesifikasi.
:ICek List
Bila tidak memakai meteran, kadar aspal bisa diperiksa dengan mengukur
aspal dalam tangki atau dengan perhitungan yang berdasar pada putaran
pompa yang dicatat sebelum dan sesudahpengadukan percobaan / test.
Pada Manual operator untuk plant tertentu diberikan detail dan cara p~
Artikel 3.36. Hot Mix Surge dan Storage bins .Plant Batch, juga ber
laku untuk plant kontinyus.
. ~.
3.44. PENGEHBA...'IGAJ.'t
Negara lain membolehk~n plant yang tidak pakai saringan tetapi syarat
syaratnya dapat be rbada sed'Lki.t .
agregat •.
C bila digunakan )
Keuntungan sistim dryer adalah produktivitas yang lebih besar dan bia
ya yang lebih rendah. Dengan menghilangkan ayakan panas, hot bin , p~
'J""""
.. 'tlol.
75
.,
BAB IV'
( QUp~ITY CONTROLE )
-------~----------------------
Bak dan truck p engangkut; harus dibed insulasi dan ditutup bila d Lp e r
Lukan untuk mempertahankan suhu dalam batas-batas syarat spesifikasi.
. .
. Campuran yang sudah. selesai harus diperiksa terus menerus, tidak ada c
ra pengujian ( testing atau alat yang dapat dengan cepat dan gam
pang vd Lgunakan seperti mata manusia.
, Inspeksi visuil harus tidak rnerupakan f'ak.t or utama dalam evaluasi mut
campuranvvt e t.ap f inspeksi visuil rnempunyaitempat yang penting dalam
. pengendalian. mutu campuran.
Kontrol suhu harus ditekankan pada semua tahap dari produksi aspal
beton.
Ini me'rupakan faktor yang u tarna dalam pengendaiian mutu campuran .
Tekriisi-teknisi plant harus ,mengenal/ terbiasa dengan rupa campuran
yang temperaturnya masih dalam batas-batas yang betul. dengan melihat
saja seorang teknisi harus tahu apakah campuran tersebut tempera·turny~.-,
Keluarnya asap biru dari campuran diatas bak truck sering menunjukkan
IV - 1 ).
Sebelum produksi dimulai t semua harus terbiasa dengan rupa dan sifat
dianibil.
78
Keamanan
79
Ini merupakan t'anggung javmb teknisi plant untuk memberi tugas _kepad
.
~orang-'orang
reka harus
tersebut dan memberi instruksi kepada mereka apa yang
'
lakukan.
'
n:
Cek List
TAMBAHAi'T TANGGUNG JAWAB
instruksi seperlunya ?
Menurut statistik, sebuah contoh adalah satu bagian dari populasi yang
dipilih un tuk mewak i.Lf seluruh populas 1. Popul.as L dis ini menunj uk ke
satu lot. Suatu jurnlah bahan yang dihasilkan dengan proses yang sarna,
seperti produksi 1 hari dari aspal plant atau 100 truck muatan.
Tujuan pengambilan contoh berbeda-beda, tergantung apa~~h pihak pro
duser atau pihak pemilik bangunan yang rnelakukannya, dan type penguji
annya tergantung kepada tujuannya.
Pihak produser mengambil contoh untuk mengontrol proses supaya operas!
nya ekonomis dan untuk memperkecil risiko tidak diterimanya hasil pr~
Salah satu teknik pengambilan contoh yang paling baik adalah dengan
yang dikenal sebagai random sampling. Dengan caraini tempat pengam
bilan contoh dipilih sedemikian sehingga semua tempat yang memungkin
kan dalam lot untuk diperiksa semua sama memp~nyai kemungkinan untuk
terpilih ( kecuali dart truk dimana sisi dan dalam oak truk akan mem
pengaruhi pengambilan contoh ).
Pilihan adalah unbiased.sebab semuanyadilakukan dengan sembarang
( chance ) .
Untuk diskusi tambahan mengenai prosedur pengambilan contoh secara ran
dom lihat "Quality Assistance in highuay Construction" yang dicetak
kembali dari "Public .Road vol. 35 Nos 6".
untuk satu tangki yang datang hanya dua contoh yang hartis diambil
Satu untuk test 'dan satu untuk disimpan dan ditest bila timbul per
Ian. (lihat "Sampling Asphalt Product for spesification Campl.Lanc
·Manual Series no. 18 LMS-18) the Asphalt Institute, cara-:-cara ya:
disarankan untu~ pengambilan contoh,aspal ).
.~
buat desain dan kontrol campuran panas ( hot mix). Karena itu COt
Menggambar gradasi agregat pada grafik gradasi memberi cara yang enak
untuk mempelajari campuran Grafik tersebut berguna untuk menggambar
kan gradasi masing-masing agregat dan dapat menentukan posisinya ter
hadap batas-batas spesifikasi. Yang paling dikenal· adalah grafik semi
logaritmis. Terlihat pada gambar ~V - 2
Grafik gradasi yang lain mempunyai skala horizontal sebagai fungsi pana
kat 0,45 dari lubang saringan dalam mikron dan memberikan saringan
dengan lubang teoritis besarnya = ° (gambar IV-3).
Garis lurus dari kiri bawah ke ukuran nominal maximum butiran akan me
rupakan gradasi dengan kepadatan yang maximum. Dengan demikian~ setl
ap gradasi yang berimpit dengan garis gradasi maximum akan kekurangan
rongga ( voids). Grafik ini cocok untuk menentukan penyesuaian grada
si yang memberikan voids yang lebih besar atau lebih kecil dalam cam
puran yang dip~datkan.
Test Sand Equivalent adalah cara yang cepat dan sederhana untuk meng~
Penentuan kepadatan hamparan yang sudah selesai adalah perlu untuk men
jamin konsolidasi campuran. Test ini dilakukan pada contoh-contoh
yang disampaikan oleh teknisi penghampar. Biasanya, spesifikasi men
syaratkan bahwa hamparan dipadatkan sampai prosen minimum kepadatan
maximum teoritis atau kepadatan maximum yang didapat dari pemadatan dL
laboratorium.
Untuk hal pertama teknisi harus mendapatkan berat jenis komponen
komponen campuran dari laboratorium pusat untuk menghitung kepadatan
83
gat hasil extraksi. Informasi ini sangat penting untuk kontrol aspa
plant sebab dari situbisa dilihat ketelitian dan, keseragaman ( uni
formity) material yang dihasilkan.
84
JU
SiEYE NO.
J'" no 200 .,~ 1&0 110.
100
.0 '0 t4
50
t1.0"
30
U ~o II
16
1.1 U 10
I 00 ~;;"",:,:,:,,:;,:-,,-"":";';;"';';':"""'-T--r-:-i-r-7--i-T--r......:.r--T-':':""~-T--i-"'-'-i--r-...,-'.;:.;:....;;.;.;;..r"-i-A_/-r:.
, .,
/-r~"";:-r-.,..-:i
1'/, ,(, ~ , .... ~ ~·/UI_Yr. ~ 'Ift- 1(."'"._
SOUA.€ OPENINGS
r" "" ) 'It;;" .!" 2 If,",..
100 .
~ 4/ 90
I
so g SpecificotiooLimits __ ;/ I / 90
~~I-+---H--,----+-t--t-- <, -y v. I
o
Z
'0 0
iii Z
in
~ 60 E-+--+----++--f---+--+---+---i_+-~_,.A_+-~-1__+-_+-+_-+_+--'H 60 :n
Q.
'0..
«
Z
~ SO WE-.
.1
--+--+t----::-- ! V !/ I
--+-i---+-+---1---'-+--!~~---:.F--+_+-+--+--+--+-i-H Z S':)
>0
< -: I~ /
r-«
/
Cens;ty
/?". <.: ....:;(
8 E-+__l--'----+--.--++-_!-?l'~--+_..,..~H----.:~+---+__+-___+-+_-+_!-H ....0
30
\ 1/ V I >
30
.r
.... .kJb-M:>. Formula
20~ !O
~t::::....,1f-+_---t,...;i=--&-~:::........j--_1._e:.::........,f-+.--_+--__I__I_-_l__+-+__l___I__=l
10 grr-t;;::;:::~~~-=r--t--=:::p-==--r---t-r----r---t--t--r--t--r-t-t1 I0
I
o§ I
lIS 00 110 "0 • .., 1'0
100 100
." .
90 !
,
I.
60
,
TO
.
I
'
50
" ,
,
I- I
,
z:
liJ
I
: I
, ,
o I
:;;40
Il.. , I
I ,
;
.
1
I .. .
Job·Mix Formula·
,
,
zo
:
l~ ,
, I
o
, I
0 ...ow 1JQ ~ JO (; ~ 3t "z....
~;.
""IIf.
H.OO <0. .20 10
SIEVE SIZES
"" .
10EHT1F1ES SI\olP1..lFIED
Pl:IACTlCE ""to
COll",rI8LE SIEVE SiZE.S
nas dari tiap bin, agregat panas gabungan dan mineral filler. Tabel
rV-l dan rV-2 dapat digunakan sebagai pedoman untuk jumlah minimum
dan besarnya contoh dan pemeriksaan ( test) apa yang diperlukan se
lama plant sedang operasi. Pemeriksaan yang lebih sering akan diperl~
kan pada permulaan proyek dan bila aspal plarit menghasilkan hasil yang
tidak menentu ( erratic }.
87
""1I
Cek List
i
I
Pengambilqn Contoh dan Pemeriksaan I
1. Apakan contoh-contoh sudah diambil secukupnya
2. Apakah cont6h-contoh mewakili
3. Apakah pemeriksaan (tes~) dilakukan dengan b~ik
4. Apakah hasil-hasil test dapat diperoleh dengan
cepat supaya efektif
*Conton.
Satu segmen s ebuah lot untuk mewakili. seluruh lo·t .
. lui Dapat mewakili. setiap jumlah. sub con toh .
* Sub Contoh :
* Satuan Cont oh ;:
SAMPl E
I' Aspa1
2 Setiap
pengiriman
I Quart Kirim ke
1ab.pusat
AASHTO T 40
Catatan.
(1) Frekwensi pengambi1an contoh. ditentukan oleh. instruksi pihak
pengontrak dan oleh keadaan 1angsung sekitar proyek tersebut.
90
(3) Pada batch plant. cont oh. tiap bin panas ha rus diambU dari. aliran
bahan pintu bin sedikit-s'edikit dari beberapa batch yang be rurut-an ,
Pada plant Kontinyus beherapa contoh sedikit-sedikit yang berjarak
: bebe rapa detik.
(4) Satu con t oh untuk d Lpe r Lks a , satu con t oh disimpan untuk persediaan
bila ada persoalan.
Agregat Kasar
2. Pilih, jumlah contoh yang·dikehendaki per lot, satu sample per lot
yang terdiri dati 4 sub sampl.e , adalah minimum yang disarankan.
* •
Tarik aebuah nomar dari, container yang sama dengan nomor subsamF
yang dikehendaki, angka-angka yang tertera dalam kertas karton p
segiakan merupakan truk yang akan diambil contohnya.
* Bagi dasar bak trukmenjadi empat bag ian yang sama dan beri nomo'
dari. satu'sampai empat .
1 4
2 3
I
i
j
10
2 dan 3
12
1 dan 2
I
23
2 dan 3
I
!
42
3 dan 4 Ii
L I
9:
(2) Pilih- jumlah contoh yang dikehendaki perlot, satu contoh per 1
yangterdiri dariempat sub contoh, adalah jumlah minimum yang
sarankan.
"
membagi besar lot--waktu-menjadiperiode
. . .
1/4 jam, tiap perio
waktu untuk pengambilan contoh dapat ditentukan dengan mudah.
(4) - Tiap periode 1/4 jam diberi satu nomor, mulai dengan 1. dan be
nomor berturut-turut sampai nomor tertinggi, dalam lot terse but
Ambil nomor periode 1/4 jam untuk pengambilan contoh dengan pr
sedur berikut.
Masukkan nomor-oomor yang sarna dengan banyaknya periode 1/4 j
dalam lot kedalam sebuah_ wadah ( nomor-nomor ditulis pada kert
kartas ukuran 2~ cm, kemudian dikocok sebelum dilakukan penar
an.
Tarik sejumlah kartu yang banyaknya sarna dengan jumlah subsamp
yang dikehendaki dari lot. Nomor-oomar padakartu tersebut me
pakan periode 1/4 jam selama satuan contoh akan diambil.
dan u1angi 1angkah ini untuk setiap satuan contoh dari masing
masing sub contoh yang akan diambi1.
~lesin penghampar akan bergerak selama petiode waktu yang dipilih
untuk pengambilan cantoh. Tiap sample unit harus diambil sejarak
1 meter dari belakang mesin penghampar.
(6) Prosedur ini harus diulangi untuk tiap mestn penghampar yang di
gunakan.
1,;.
Harus adacatatan harian pada setiap proyek, catatan harian harus di
ouat, sehingga tembusannya dapat dikirim kepada pfhak'lain bila dike
hendakL
LAPORAn HARIAN.
Harus ada laporan harian untuk aktivitas plant. Pada permulaan formu
lir hat"us tercantum keterangan-keterangan seperti pada ca t a can ha r Lan j :
LAPOFAN BULANA:N.
Catatan :
":
Co,
II>
L -_ _- ' - -
111' _
........:........: _
()l 'ACGl\EGATE
84/100
KINO.
-
.
SOURCE 7,1-,'
"'1U1I: ,
IH' I'
~J- K.ur
}i'
I.' ---
ii'
36'
H'
o.e
I
O.e
;. ., . ,II.
II/ZD
'30 ,sa
. .{,lXlO . .I.
IlCfO I toG
---
~
Cr. a.1
COARSE
4£Gtte Zti.e'- Co. 100 1J .0
--- 10.3
--- --- /.1 0.-' 0'
--- --
- - - - --- -_. --- --- --- --- --- --- ---- ---
,...
~
INTI!R-
O. do'lC Z.i4kr Co.
- - -- 100 8-'.6 $1;.$ $1.9
---
19.7 1$.-' !I.O
--- --- --- - - - --- --- --.-.- - -
5 Ii -' a
Ii MEOJA.TE:
L' s.n" J.nc, p~
-- -- --- --- --
100 i6.1
- - - --- --- - - --- -• -
91.' sr .o sr.r .{9.9
--
.. 11.9
I
-_
\lJ
'"Cl
t'INI!: - - -- -- --- --- --- - - --- --- --- -
o -- -- - - --- --- --- - - - --- --- --- ---- - -
100 l'<l.1 83 1 71.S
Ii
~
I!ILLEf\
limed.".. Kil" tUrN lA.
-- -- - - --- --- - - - --- -'-- --- - - --- --
eu"' ... IIL........-.2.__ % -- -- -- -- - - --- ._- --- - - - --- --~
P no'r
IIIN NO. 2K'
AN ....LySIS 01'
f.
fUI'I AGGRKGATKS
._- ,..
IH'
---
I'
'
--" W
-- ----.-'
'i''16
--- --- -,---- --- ---
lUI IS<> 1'00 1%00
I
--- --- - - --- - - -
100 11,1
- - -8.7 ---
- $1.0 -'.6
1iI.0
...
.{it
_.--- --_
ID.T
() s ----
fIIJ . •
..... !J -'
03
~..--.-
.,g
---.J
98
5.1. UMUM
Plant yang digunakan untuk membuat aspal beton dengan aspal dingin 1
beda-beda mulai dari plant yang lengkap sampai kesebuah pugrnill kec:
terbuka atau drum berputar. Walaupun demikian campuran aspal dinl
klas tinggi hanya dapat dibuat. dengan plant yanglengkap seperti h(
mix plant~
Kontrol dengantingkat yang sarna juga harus ditrapkan (seperti daJ
membagi-bagi·ukuran·agrega:t, Kadar air, jumlah dan suhu aspal) sc
.. ~
halnya seperti untuk campuran panas ( hotmix asphalt ).
Banyak endapan alam yang cocok dan gradasinya sudah dernikian sehingg
dapat dicampur dengan aspal ( yang jenisnya cocok ) didalam plant ya
sederhana. Bahan-bahan tersebutdapat dicampur dengan sangat ekonomi
sekali dan dapat diperoleh campuran yang sangat baik cocok untuk lap
an sebelah bawah perkerasan jalan kelas satu. Dibeberapa daerah pas
alam yang dicampur dengan aspal dingin di plant dipakai sebagai lapi
an pondasi dan hasilnya sangat baik. Campuran tersebut dibeberapa d
erah digunakan sebagai lapisan permukaan untuk lalu lintas sedang d
ringan. Kapasitas yang tinggi dan biaya yang rendah plant seperti i
adalah merupakan alasan untuk pertimbangan campuran bila ada endap
bahan alam yang cocok.
aspal ddrig.Ln ryang co cok., Karena itu 'campuran ini t e'l ah digunakan s e cr
stok campuran aspal dingin pada musim gugur yang akan digunakan pade
102
Seti~p agregat yang cocok untuk campuran panas dapat juga digunakan
untuk campuran Gengan aspal dingin, asal tipe dan banyaknya aspal un
tuk tiap tipe agregat sesuai.
Pacia campuran panas viskositas dari aspal biasanya bisa diatur dengan
merubah-rubah suhu agregat dan aspal. Padacampuran dengan aspal di
ngin, viskositas yang tepat harus didapat dengan memilih aspal yang
sudah cacok viskositasnya.
Asphalt Insitute dapat menolong memberi bantuan mengenai hal-hal pr~
sedur teknik.
103
APPENDIX A.
GAMBAR Halan!an
DAFTAR
C::'
...,U0.U '--0°];'
Q ~ i
b 13.S3. d'a.gunaz
. an se,oagaa. .. ' menen t usan
s t an d ar d da sa r unt uk ' .
VO.lU
menerb:itkan daftar data yang luas mengenai koreksi, volume suhu bahan
nyai BD pada 60°F diatas, 0,966 ( disebut bahan Grup 0) dan dalarn
·0
Contoh penggunaan : Misal BD aspal = 0,983 pada 60 F
Misal juga volume bahan tersebut = 9.000 € a llon
pada tempel'atur 180°F. Tentukan volume bahan tersebut pada tempera
tul' standard 60°F.
~
'J>
Keadaan •••••••••••• 01 ". _ ~ •••' .
~
I
2 1/2" #100 ........... • • t"" .......
x
~ 3 1/4 11
#200 ........... ...... ' . ................ x
4 . .. .. .. . .. .. . .. . ..
.. .. ......... .......... . ...............
~'u ~
'
~ !2:
U1
~
H '1:J
Sumber bahan
I t.:t.l
S~
........ ,l, I " - ..
~ ~
" "
~
~ Bila memakai cara lain jelaskan ................................. ' . .
1-3
Keterahgan (Stock pile
••••• ~ ••••• ~ ••••••••••••••••••••• a ....................... • • • • • • • • • . • • • • • • • • • • • •
• • • ,. • iii " .
t-'
o
V1
Keterangan . . . .
Alat pengukur suhu . .
Buatan ( merk . .. . Batas ..
. Dapat disetel ? Waktu yang diperlukan untuk berubah lOoe
Tempat pi.pa / tabling
Keterangan
A B
Dust Collector . . . . ..
Buatan / Merk Type
Kontrol Ba:Lik •
Keterangan
Keterangan , , ;, , , , , • . . ,. , ,. .
* Auto Plant Agg, Feeder A B
Mekanis , ,.. • , • • Elektr:l.s • ' , , saLtng mengunc l vdengan POllIPa. aapa.L 7a tiduk
Penghitung putaran bac aan sampal put aran , .
. Ket.e.rangan . , . . ..
Keterangan t.ambahan , • • , •
. .. ,. . . . .
. .. .... " .. ..
Diperiksa oleh
( TekniSi Plant
Disetujui .oleh
* Hanya untuk Plant kontinyus Resident Engineer
Catatan: Bila rnemenuhi spec .cek dibawah A, I-'
o
DAFTAR A - 1 KOREKSI TEMPERA'l"UR - VOLUME UWrUK BAHAN ASPAL ( CUSTOlv1ARY UN1TS )
GRUP 0 - BD pada 60°F. diatas 0.966
Legenda : t = temperatur yang diukur ·(F). >' M = pengaLf untuk memper-ke c i.L volume
pada dasar 60°F
4 1.0191 54 1.0021 104 0.9847 154 0.9675204 0.95Q6 254 0.9339 304 0.9174 354 0.9011 4040.8851 451~ 0.8693
5 1.0194 55 1.0017 105 0.9844 155 0.967~ 205 0.9503 255 0.9336 305·0.9171 355 0.9008 405 0.8848 455 0.8690
6 1.0190 56 1.0014 106 0.9840 156 0.9669 206 0.9499 256 0.9332 306 0.9161 356 0.9005 406 0.8845 ~56 0.8681
7 1.0186 57 1.0010 107 0.9837 1570.9665 207 0.9496 257 0.9329 307 0.9164 351 0,9002 401 0.8841 451 0.8683
8 1.0183 58 1.0007 108 0.9833 ;158 0.9662 ; 208 0 .9l~93 258 0.9326 308 0.9161 358 0.8998 408 0.8838 j 1~~8 0.8680
9 1.0179 59 ~.0003 109 0.9830 1.159 0'.9658 : 209 0.9489 259 0.9322 309 0.9158 359 0.8995 409 0.8835 1459 0.8617
10 1.0176 ·60 1.0000 110 0.9826 160 0.9655 .210 0.9486 260 0.9319 310 0.9154 3600.8992 410 0.8832 ,460 0.8614
11 1.0172 61 0.9997 1110.9823 1161 0.9652; 211 0.9483 261 0.9316 3110.9151 361 0.8989 411 0.8829 461 0.8671
12 1;0169 62 0.9993 112 0.9819 1162 0.9648 \212 0.9479 262 0.9312 312 0.9148 362 0.8986 412 0.8826 462 0.8668
13 1.0165 63 0.9990 113 0.9816 1630.9645 ,213 0.9476 263 0.9309 313 0.9145 363 0.8982 413 0.8822 463 0.8665
14 1.0162 64 0.9986 n1f 0·9813 164 0.9641 1 214 0.9412 264 0.9306 314 0.9141 364 0.8919 414 0.8819 464 0.8661
15 1.0158 65 0.9983 115 0.9809 165 0.9638 '215 0.9469 265 0.9302 315 0.9138 365 0.8976 . 415 0.8816 465 0.8658
16 1.0155 66 0.9979 n6 0.9806 166 0.9635 ;216 0.9466 266 0.9299316 0.9135 366 0.8913 416 0.8813 466 0.8655
17 1.0151 67 0.9976 117 0.9802 161 0.9631 : 211 0.9462 261 0.9296 317 0.9132 361 0.8969 411 0.8810 461 0.8652
18 1.0148 68 0.9972 118 0.9799 168 0.9628 !218 0.9459 268 0.9293 318 0.9128 368 0.89~6 418 0.8806 468 0.8649
19 1.0144 69 0.9969 119 0.9795 169 0.~624 1219 0.9456 269 0.9289 319 0.9125 369 0.8963 419 0.8803 469 0.8646
20 1.0141 70 0.9965 120 0.9792 1170 0.9621 i 220 0.94·52 270'0.9286 320 0.9122 310 0.8960. 420 0.8800 470 o. 86}~ 3
21 1.0137 71 0.9962 121 0.9788 1171 0.9618 : 221 0.9449 271 0.9283 321 0.9118 311 0.8951 421 0.8197 411 0.8640
22 1.0133 72 0.9958 122 0.9785 172 0.9614 1222 0.9446 272 0.9219 322 0.9115 37~ 0.8953 422 0.8194 1472 0.8636
23 1.0130 73 0.9955 123 0.9782 173 0.9611 ,223 0.9442 213 0.9276 323 0·9112 313 0.8950 423 0.8191 1413 0.863;3
24 1.0126 74 0.9951 124 0.9778 174 0.9601 ; 224 0.9439 274' 0.9213 324 0.9109 374 0.8941 424 0.8187 ,!414 0.8630 ......
o
GO
o
GRUP 0- BDpada 60 p . diatas 0,966
I
o
-.0
liO
t t I t M It. M· !
I
t t
-25.0 1.0254 0 1.0095 25.0 0.9937 ! 50.0 0.9782 75.0 0.9628 100.0 0.9476
. -24.5 1.0251 0.5 1.0092 25.5 0.9934! 50.5 0.9779 175.5 0.9625 100.5 0.9473
~24. 0 1. 0248 1. 0 1. 0089 26.0 0.9931 51. 0 0.9776 76. 0 q-~9622 101. 0 0.9470
-23.5 1.0244 1.5 1.0085 26.5 0.9928 51·5 0.9773 76.5 6.9619 101.5 0.9467
-23.0 1.0241 2.0 1.0082 27.0 0.9925 I 52.0 0.977077.0 0.9616 102.0 0.9464
;
-22.5 1.02381 2.5 1.0079 27.5 0.9922 j 52.5 0.9767 77.5 0.9613 102.5 0.9461
-22.0 1.0235 3.0 1.007628.0 0.9918 53.0 0.9763 i 78.0 0.9609 103.0 0.9458
-21.5 1.0232 I 3.5 1.007328~5 0.9915! 53.5 0.9760 78.5 0.9606 103.5 0.9455
-21.0 1.0228 I' 4.0 1.0069 29;0 0.99121 54.0 ().9757 79·0 0.9603· 104.0 0.9452
-20;5 1.02254.5 1.0066 29.5 0.9909 54.5 0.9754 I 79.5 0.9600104.5 0.9449
~20.D 1.0222 ~.O 1.0063 30.0 D.9906 I 55~0 0.9751
I 180.0 O~~597 !105.0 0.9446
-19.5 1.0219 I 5.5 1.0060 30.5 0.9903! 55;5 0.9748 80.5 0.9594 105.5 0.9443
-19.0. 1.0216/ 6.0 1.0057. 31.0 0.9900 ! 56.0 0.9745 /81.0 0.. 9591 106.. 0 0.9440
-18.5 1.0212 6.5 1.0053 31.5 0.9897: 56.5 0.9742 81.5 0.9588 1106.5 0.9437
. -18.0 1.0209 I 7.0 1.0050 32:0 0.9894 57.0.0.9739 i Ii 82.0 0.9585 107.0 0.9434
-17.5 1.0206 I T.5 1.0047 32.5 0.9891157.5 0.9736 82.5 0.9582 1107.5 0;9431
-17.0 1.0203 I 8.0 1.0044 33.0 0.98871 58.0 0.9732 83.0 0.9578·108.0 0.9428
-16.5 1.0200 j 8.5 1.0041 33.5 0.9884 58.5 0.9729
-16.0 1.0196 I 9.0 1.0037 34.00.9881 59~0 0.9726
I 83.5 0.9576 '108.5
84.0 0.9573 109·0
0.9425
0.9422
-15.5 1.0193 I 9.5 1~0034 34.5 0.9878 159.5 0.9723 84.5 0.9570 109.5 0.9419
. -15.0 1.0190 110.0 1.0031 35.0 0.9875 : 60.0 0.9720 85.0 0.9567 1110.0 0.9416
~14.5 1.0187 ! 10.5 1:0028 35.5 0.9872 I 60.5 0.9717 85.5 0.9564 110.5 0.9413
-14.0 1.0184 ! 11.0 1.0025 36.0 0.9869 I 61.0 0.9714 86.0 0·956i i 111.0 0.9410
-13.5 1.0180 ! 11.5 1.0022 36.5 0.9 866! ~1.5 0.9~11 186.5 0.9558 11111.5 0.9407
-13.0 1.0177 i 12.0 1.0019 137.0 a.9863! b2.0 0.9,08 187.00.9555 1112.0 0.9404
-12.51.0174 12.5 1.0016 :37.5.0.986°162.50.9705 187.5 0.9552 1112.5 0.9401
-12.0 1.0171 13.0 1.0012 138.00.9856; 63.0 0.9701 )58.0 0.9548 ,113.0 0.9397
-11.51.0168 13.5 1.0009 38.5 0.9853! 63.5 0.9698 88.5 0.9545 l113.5 0.9394
-11.0 1.0164 14.0 1.0006 I' 39.0 0.9850) 64.0 0.9695 i 89.0 0.9542 i 114.0 0.9391
-10.5 1.0161 14.5 1.0003 139.5 0.9847; 64.5 0:9692 189.5 0·9539 1114 . 5 0.9388
-10.0 1.0158 15.0 1.0000140.0 0.98441.. ~5.~ 0.9689 190.0 0.9~36 111~.0 0.9385
- 9.5 1.0155 15.5 0.9997 40.5 0.9841: 05.) 0.9686 i 90.5 0.9)33 j11).5 0.9382
- 9.0 1.0152 16.0 0.9994 141.0 0.9838· 66.0 I
0.9683 91.0 0.9530 1 116 . 0 0.937~
- 8.5 1.0148 16.5 0.9991,41.5 0.9835 66.5 0.9680 i 91.5 0.9527 ; 116.5 0.9376
- 8.0 1.0145 17.0 0.9988142.0 0.9832 67;0 0.9677! 92.00.9524 : 117.0 0.9373
, ,
.'
111
"
t M t t' ,t
t
_
'I
7.51.0142 ·17',~f 0.9,985142.5 0.9829167.5
I '0.9674 I92.5
' 0.9521 117.5 0.9371
',_7.01.0139' la~QO.9981143.0 0.9825 68.0 0.9670 93.0 0.9518 118.0 0,.9368
_6.51.0136 '18.,,0.9978 i 43.5 0;9822 )68.5 0.9667 93.5 0.9515 118.5 0.9365
_6.0 1.6132 19.~ 0.9975 144.0'0.9819 69.0 0.9664 94.00.9512 119.0 0.~362
_ j
5;5 1~'012919.~:, 0.9972 44.5 0.9816 !69.5 0.9661 9~.5 0.9509 119.' 0·9359
~ 5.0 1.0126 20.0>0.9969 t45.0 0.9813 170.0 0.9658 9)·0 0.9506 120.0'0.9356
~4.5 1.0123 20.50.9966! 45.5 0.9810 170.5 0.9655 95.5 0.9503 120.50~9353
- 4.D li0120 21.~ 0.9963 i 46.0 0.9807 \ 71.0 0.9652 96.0 0.9500 1 121 . 0 0·9350
-3.5,1.0117,21.50.9959; 46.5 0.9804 j71.5 0.9649 96.5 0.9497 121.5 0.9347
'_ 3.0 1.0114 22.0 O~9956: 47.0 0.9801 j 72.0 0.9646 97.0 0.9494 1122.00.93 44
-'2.5 1.0111 22.5 0.9953; 47.5 0.9798 172.5 0.9643 I 97·5 0.9491 I 122.5 0.9341
I
- 2.0 1.0107 23.0 0.9950 i 48.0 0.9794 173.0 0.96 uo 98.0 0.9488 123.0 0.9338
_ 1.5 1.0104 23.5 0.99 47: 48.5 0.9791 I' 73.5 0.9637 98.5 0.9485 123·5 0.9335
_ 1.0 1.0101 24.0- 0.9943\ 49.0 0.9788 74.0 0.9634 ~99'O 0.9482 124.0 0·9332
_ 0.5 1.0098 24.5 0.9940: 49.5 0.9785 174.5 0.9631 99·5 0.9479 124.5 0.9329
125.Q 0.9326 150.0 0.9177 :175.0 0.9031 ~OO.O 0.8886 225·0 0.8743 250.0 0.8602
125.5 0.9323 150.5 0.9174:175.5 0.9028 fOO.5 0.8883 25.5 0.8740 250·5 0.8599
'126.0 0.9320151.0"0.9171 :176.0 0.9025 ,201.0 0.8880 226.0 0.8737 0.8596
, 126~50~9317i51.5:0.9168j176.50.9022 ;201.5 0.B877 226.5 0.8135 2,5i.5 0.8,594 ,
1251.0
'127.0 0;9314 152.0 0.91651177.0 0.9019202.00.8874 227.0 0.8732,252.00.8591
, ' " , , ' "1 I
, 1~7.5D;9311 15i.5 0.9163;177.5 0.9017 ~02.5 0.8872 227.50.8Z29 ]1 252. 5 0.8588
128.0 0.9308 153.0 0.9160:178.00.9014 e03.o 0.8869 228.0 0.8(26 1253.0 0.8585
128~5 0.9305 153.5 0.9157178.5 0.9011 ~03.5 0.8866 228.5 0.8723 1253.5 0.8582
129.0 0.9302 154.0 0.9154;179.0 0.900B ~04.0 0.8863 229·0 0.8721 1254.0 0.8580
129.5 0.9299 154.5 0~9151!179.5 0.9005 F04.5 0.8860 229·5 0.8718 1254.5 0.8577
130.0 0.9296 155.0 0.9148;180.0 0.9002 p05.0 0.8857 230.0 0.8715 1255.0 0.B574
130.5 0.9293 155.5 0.9145:180.5 0.8999 ~05·5 0.8854 230·5 0.8712 i 255.5 D.8571
'131.0 0.9290 156.0 0.9142;181.0 0.8996 ~06.0 0.8851 231.0 0.8709 256.0 0.8568
131.5 0.9287 156.50.9139!181.5 0.89931206.5 0.8849 231.5 0.8707 256.5 0.8566
132.0 0.9284 1~7.00.9136;182.0 0.8990 ~07.0 0.8846 232.0 0.8704 257·0 0.8563
132.5 0.9281 157.5 0.9133;182.5 0.8988 !207.5 0.8843 232.5 0.8701 257·5 0.8560
133.0 0.9278 158.0 0.9130j183.0 0.8985 !208.0 0.8840 233.0 0.8698 '258.0 0.8557
133.5 0.9275158_5 0.9127 i183.5 0.8982 ~08.5 0.8837 233.5 0.8695 258.5 0.8554
134.0 0.9272 159.0 0.9124 184.0 0.8979 ~209.0 0.8835 234.0 0.8693 259·0 0.8552
134.:5 0.9269 159.5 0,.9121 184,.5 0.8976 ~209.5 0.8832 234,.5 0.8690 259·5 0,.8549
, , , ,I '
135.0 0.9266 160.0 0.9118 185.0 0.B9731210~0 0.8829 235·0 0.8687 260.00.8546
135.50.9263 ).60.5 0.9115 185.5 0.8970 (210.5 0.8826 235·5 0.8684 260.5 0.8543
136.0 0.926016l~0 0.9112 186.0 0.8967;211.0 0.8823 236.0 0.8681 261.0 0:8540
136.5 0.9257 161.5 0.9109 186.5 0.8964 211.5 0.8820 236.5 0.8678 261.5 0.8538
137.0 0.9254 162.0 0.9106 187.0 0.8961 212.0 0.8817 237.0 0.8675 1 262 . 0 0.8535
137.5 6.9251 162.5 0.91041187.5 0.8959 212·5 0.8815 237.5 0.8673 1262.5 0.8532
138. a 0.9248 163.0 0.9101 188. a 0.8956 213.0 0.8812 2:36.0 0.8670 1263.-0 0.-8529
138.5 0.9246 163.5 0.9098 188.5 0.8953 213·5 0.8809238.5 0.8667 i263.5 0.8526
139.0 0.9242 164.0 0.9095 189.0 0.8950 214.D 0.8806 239·0 0.8664 1264.0 0~8524
139.5 0.9239,164.5 0.90921189.5 0.8947 214.5 0.8803,239.5 0.8661 l264.5 0.8521
112
t '.f
1'.1 t [,I I
I
t ~! t M !.
.
/t
• i i "
140.0 0.9236 :165.0 0.90891190.0 0.89~4 215.0 0.880°1240.0'0.8658 265.0 0.8518
140.5 0.9233 '165.5 0.90861190.5 0.8941 215.5 0.8797,240.5 0.8655 265.5 0.8515
141.0 0.9230 :166.0
,
0.90831191.0 0.8938 216.0 0.8?94 1241.0 0.8652
' I I 266.0 0.8512
141.5 0.9227 ;166.5 0.ge80 1191.5 0.8935,216.5 0.8792:1"241.5 0.8650 266.5 0.8510
142.0 0.9224 \167.0 0.9077 :192.0 0.8932;217.0 0.8489 242.0 0.8647 267.0 0.8507
L42.5 0.9222 :167.5 0.90751192.5 0.8930!217.5 0.87861242.5 0.8644 267.5 0.8504
L43.0 0.9219168.0 0.90721193.0 0.8927:218.0 0.8783l243.0 0.8641 268.0 0.8501
L43.5 0.9216 :168.0 0.9069 :193.5 0.8924 218.5 0.8780:243.5 0.8638 268.5 0.8498
L44.0 0·9213169.0 0.9066 i194.0 0.8921'219.0 0.8773 ;244.0 0.8636 269.0 0.8496
L44.5 0.9210,169.5 0.9063 !194.5 0.8918 219.50.8775 :244.5 0.8633 269.5 0.8493
' i i
~45.0 0.9207 :170.0 0.9060 ;195.0 0.8915 220.0 0.8772 (245.0 0.8630 270.0 0.8490
.45.5 0.9204 '170.5 0.9057 1195.5 0.8912 220.5 0.8769~45.5 0.8627 270.5 0.8487
.46.0 0.9201 ~71.0 0.90541196.0 0.8909 221.00.8766 ~46.0 0.8624 271. a 0.8484
.46.5 0.9198 ;171.5 0.9051!196.5 0.8906 221.5 0.8763 ;246 . 5 0.8622 271. 5 0.8482
.47.0 0.9195 .172.0 0.9048 :197.0 0.8903 222.0 0.8760 :247.0 0.8619 272.0 0.8479
," I \ .
.47.5 0.9192172.5 0.90461197.50.8901 222.5 0.8758 ~47.5 0.8616 272.5 0.8476
.48.0 0.9189 Q73.0 0~9043 1198.0 0.8898 223.0 0.8755 ~48.0 0.8613 273.0 0.8473
.48.5 0.9186i73.5 0.9040 1198.5 0.8895 223.50.8752 '248.5 0.8610 273.5 0.8470
49.0 0.9183 '174.0 0.9037 :199.0 0.8892 224.0 0.8749 :249.0 0.8608 274.0 0.8468
49.50.9180 17~.5 0.90341199.5 0.8889 224.5 0.8746 ~49.5 0;8605 274.5 0.8465
.. 113
4
.1115 .1233
4 .4450 .1184
5 .1198 .1232
5
.4533 .1183
6 .1281
.1230 6 .4611 .1182
7 .1365 ..1229
7
.4700 .1181
8·
.1448 .1228 8 .4784 .1180
3
.. 1865 .1222 3 .5201 .1174
4 .1949 ;1220
4
.5284 .1173
8
.2282 .1215 8 ·.5617 .11.68
9 .2365 .1214 9 .5701 .1167
6
.2949 .1206 6 .6285 .1159
5
.3700 .1195 5 .7035 .1149
6
.3783 .1194 6 .7118 .1148
T
.3866 .1192 7 .7118 .1147
8
.39.50 .1191 8 .7285 .1146
9 .4033 .1190 9 .7339 .1145
1.050 8.7452 .1144
114
* 3
For kg/m ffilutiply values in this COlunlll by 99.77644
** For imperial Gallons per pound multiply valuessnown in
column by 0.83268
lo••
r
,
Si'eve Designat~on . Nominal Perm.i~si ole vari§:.l· filaxim1JIll Ope.£. ,Maximum t N
Sieve c :ion.of Average. I
ing Size for IndiYidual
I .' ... b
•.... Standard Alternate
Opening upem.ng from tne \ not more than Opening
inches Standard Sieve I 5 percent of
Di~
Designation
openings' I
..
I
('"
mIn mm IIJIil
mm
(2) (3) (4 ) (5) (6)
.(lY. "'1,
.......
,
2.5 1.9 65.6 66.2 5
63' 2 1/2 in
53· 2.12 in 2.12 1.6 55.2 55.7 5
50 2 in d 2. 1.5 52.1 52..6 5
1 3/4 in 1.75 1.4 46.9 47.4 4
45
31.5 1 1/2 in 1.5 1.1 39·1 39.5 4
4
! .31.~ 5
.26.5
I 1 1/4 in
1.06.. · in
1.25
1.06
1.0
0.8
32.9
21·7
33.2
28.0. 3
25~O 1. in d 1. 0.8 26.1 26.4 3
22.4 7/8 in 0.875 0.7 23.4 23.7 3
19·0 3/4 in 0.750 0.6 19·9 20.1 3
16.0 . 5/8: in 0.625 0.5 16.7 17·0 3
13.2 .530 in 0.530 0.41 13.83 . 14.05 2
12.5 1/2 ind 0.500 0.39 13.10 13.31 -2
11.2 7/16 in 0.438 0.35 11. 75 11.94 2
. 9·5 3/8 in' 0.375 0.30 9·97 10~16 2
8.. 0 5/16 in ·0.342 0.25 8.41 8.58 2
6,1 .265'. in d 0.265 0.21 7.05 7.20 1
6~3 . 1/4 in 0.250 0.20 6.64 6.78 1
5.6 no. 31/2 e 0.223 0.18 5.90 6.04 1
4.• 75 no. 4 0.187
0.157
0.15
0.13
5.02
4~23
.5.14
4.35
1
1
4.00 no. 5
3.35 no. 6 0.132 0.11 3.55 3.66 1
2.80 no. T .0.111 0.095 2.915 3.070 1
2.36 . no. 8 . 0.093 0.080 2.515 2.600 1
2.00 no.10 0.078 0.070 2.135 ·2.215 c
1.70 no.12 e 0.0661 + 0'.060 1.820 1.890 0
... , .... 1.40 no.14 0.0555 0.050 1.505 1.565 . 0
l.18 no Lb
c 0.0469 0.045 1.270 1.330 0
I
II 1.00 rio .1S' 0.0394 0.040 1.080 1.135 0
0.850 no.20 0.0331 0.035 0.925 0.970 0
0.710 l no.25 0~O278 0.030 0.775 . ,
0~815. 0
. 0.600 no.30 0.0234 ! 0.025 0.660 0.695 0
I 0.020 0.550 0.585 1
0
0.500
0.425
no.35
no.40 I 0.0197
0.0165 0.019 1 0.471 0.502 I 0
116
I . .
I Sieve J:esig::a.tion I nominal
Sieve
Pen:a.issible '[art@:. 1~·1aXilI!.um Opel}.
tion of Average ing Size for lIn'· I
I
Maximum
·:11'11. d ua.i,
1
Nominal
Ttlire
I I
. c
Openlng I
Opening from the inet mor-e than Opening Diameter
a
Se a:ndar db Al.t ern at.e inches Standard Sieve .1 5 pe~centof I
Designation lopenl:s .
1
I!!lll I
I
mm rom.
(4 ) (6)
* The average diameter of the warp and of the shoot wires, .taken separately,
of the cloth of any sieve 'shall not deviate from the nominal values by more
than the followings
..
Sieves coarser than 0.600 mm 5 per cent
Sieves 0.600 to 0,125 nun 7 1/2 per cent
Sieves finer than 0,125 mm 10 per cent
b
These standard designations correspond to the values for test sieve apertures
recommended by the International Standards Organization. Geneva. Switzerland.
c
Only approximately eqUivalent to the metric values in Column 1.
~hese sieves are not in the standard serlesbut they have been included
because they are in common usage.
eThe s e nlnlbers ( 3 1/2 to 400 ) are the approximate number of openings per
linear inch but it is preferred that the sieve be identified by the standard
designation in millimeters.
;l>
iJ> I lpo Aggl'ege.tes Too We:!;
I .~---------
,5' "
'd iJ> lJ> Iii>'
f-'
f-'.
ro l--l
iJ> iJ>' :» iJ> Over-l'ated Dryer Capa.city
Ul.
ct
,-,,;..-.-----.:..--
o > .iJ> l:to :t> Dryer set too Steep
tlJ
{I> !"I:toiliJ'o il':> I~ it" iJ>
cf"
o ." ..... :;> iI>' 'iI>
::r I I iJ>
(ll
1---1-1--1--1
'·0
. PI,
iI>' , I> , ':to
_' Aggreg(l.te Temperatures Too .Hi.gh
::J
P :»-. . ! ::"'1
- \ I t - I , ,
, ,, I " , , I I I I ',' ' . 'J~"
C) iJ> Worn Out SCl'eens' .PI
o Ii
I::l
c-t
f-'.
:r;. iI>' ,
iJ> 1iJ>' Faulty Screen Operation
~
P
~
g.
. -I I I I
> Rin Ov~rflo';;s Not Functioning
'
I
,j>.
..
tn .: iI>' td, I I> ':t> Leaky Bins
:» :~ I I SegregaUon
~ iI>' of Agg;regates ·inBins
.-r:J
rD
iI>' CJ
en '
'1:l en
f-'
td ltd· ltd ..,....
~ tt:I
c-t td. to· ltd trJ ItrJ I ttl I Improper Weighing :r"
Ul rrt .
iI>' :» ,i:to Feed' of Mineral Filler' Not Unifo'rrn. (J
tP
:r;.
iJ> il':> iJ> i:t> =
c.n
rn
'U trJ ltd trJ Improper \oleighing Seq;uence u),
'1:1.'
f-' CJ
f-'. ,;0> iI>' > ":11
..----------
rn
"'ri II I
~' :».
i-l-I- I I I >
I I-L-:....L-L-L-L:::.J 'roo Much Asphalt .=
fTl
o ;l> :t> Ipl>l:» :» , . .. > I]
.-...
-~j I(----------------~
~
(J
o
,I 11--+. - 2
I::l :» :t> :»
ti t-I I 1 I 'I I' I I--I--L-l-.J- t-' -+--+:--'-'+,-1-=------::--::---,--------~,____,_·----- · ::J::
o
,trJ trJ iJ> -i
--4
OICl 10lQ (') .-0
o
oS;
:z
,?f ~:EI:;:-~~+;~·;·-:;~;.-.~-~ --~' ~>. . , :»1--- ~~.;:.::~:::~.~;:.: ~:::::~:.~~-~.:~-~ -, _ ~.. -j
-_._- ~-
't:l
------:------_----. -""'-"'-,
I
P,.,. .-... ,- """- (---
iJ> iJ> ;r> Faulty Sampling . .
- - - , · :::3:
nl t-< .
(Jl .. _I~. . - '__ ..__._._"_ _
" __ ". . 0 ~. _ _..
'X
,t
o ~. ' -.~ o ~ ~ ~ ~ .~1fi o~ 0i§: s;'0 ::{. --6" 0
:p.
if ~ . r'~ ~ ~ ~ ~ ;t ~. ~ 01 ~
b' ~ro ..<
",,.,
~
J-j 11 ~ I'i ~. ~
ro . ,ro .ro <1l (0
ri ~ 8 fUt::1
0
> r::
roo • (0 .....
t-<
· :z
or CD I .
( '1:l
'i ttl
. "Ci'l
~I ,;,. I f-'.I~ .~ o o
'::: .\3''" .. ~ 00 1-38'c;:l.
\5 g., ~. g.
10
.~
Po' '13 $ ~ trJ ro ri- ~ ~' ~ m ro I::l {I> ru
,~.
><
Ii:J
t'j' Ul
Ul m~. . p,
....Jj ""'Jj , 6 §,g g ~ i§: g t:J ~. ~ (; ;1. 0
i:J
(JQ
H,
H'
-i
c::
f-"
t:J
-: ill I';' 1';" '1'" X i:l c+ or I'l :::0
Po' ~ . ~ G l-J. H· t::::f ~ ~,
o~ ~ .>-'l >-'l o
. 1-'
o c+ III I 0
c::
Jj
'-:g ~ 0,
c:+
ro
t'l
fTl
(n
m I-' ti 'i Ii + (') ,I c D,
o ",.
~
I'l g Q
,. t-'3
., 0 Ic::g
\-0
~-'
\--'.
(D'
::l I';' g ::l, P ro'
~
.1';' Ii ~t Pl. ill
::l .
~.
I 1-"
,-3 p, c+ ,>-'l
~
.0
I';'
~
1";'
,
0
I::l
(1l
enS
H;,
0
~'
~.
0'
.1';'
I';'
~
f-'.
0
~
i::l
o
c:r
10
'p"
(0'
I
:s::
g
l-t
o ·1..1·
CT "1:<
~
1-" C"T (') l>i'
p.. 0 1:>"
In rs, d~
0
CD "-l .t-cJ.
o 0 ~l
if' ~.
?r a' ~.q .tD
I~' ro
~
f-'.
Oq.
::r
~
f-'.
I::l
iJ'a' X
1:1
0'1
Ef'
c+
~ o
("f- ()
Pl
Ul,
f-'.
p
o~ :5 ;t §
X '1
ct
J.xj I'! R ro
o r:,
a \ll
CD
, Ul
'i
~'
~
\ll
f' 'I I I I I I --L.....J--J----L..-l....--L____ __,' f-'
f-'
'-.J
,"",
118
PER9.TLur
(1) Nyala terbuka atau percikan api, tidak boleh dekat-dekat kepa
da bahan-sbahan tersebut. Pengontrol panas harus digunakan pada
ketel pemanas, mixer, distributor atau alat-alat lain yang di
desain dan disetujui untQ\ maksud tersebut.
I
(2) Nyala terbuka tidak boleh digunakan untuk memeriksa drum, mobil
tangki atau kontainer lain didalam mana bahan tersebut telahdi
s Impan .
Aspal Panas
Aspal Dingin
3
165 - 210
Aspal Emulsi
4
MS - 1 50 - 1604
MS - 2 50 - 160 4
MS - 2h 50 - 160 4
88 - 1 50 - 160
S8 - 1h 50 - 160
c;o 4
11'0
CNS - 2 " - ~ 4
CMS - 2h 50 - 100 4
CSS - 1 50 - 1604
C8S - Lh 50 - 160
t'
1.20
Catata.n :
(2) I'emper'at.ur pemakaian bisa / mungkindiatas titik nya1a .kar ena '
itu harus ada perhatian terhadap bahaya kebokaran dan meled~\.
o
F - 32
* Derajat Celsius =
121
I ' , i
%of % of~
%
Depth
% of
Capa-
%
Depth Capa
%
Depth Capa I %
Depth
% of
Capa
Filled city Filled city Filled city
II, Filled city
0.7854 x D x L
=
231
3 2
Kapasitas penuh dalam meter kubik ( m ) = 0,7854 x D x L
. Dimana : L = panjang dalam tangki ( dalam in atau m
B = diameter dalam tangki ( in atau m )
APPENDIX B.
•
.•
B.L H~pir .semua syarat teknik pe Laksanaan aspal beton mensyar atxan harus
. disediakan laboratorium lapangan dan kantor lmtt± teknisi (yang di
gabungkan ) di site mixing plant un tuk d i.gunakan oleh engineer, . tek
nisi plant danpembantu-pembantunya. BangQDan atau.ruangan ini harus
tahan cuaca dengan ukuran sekurang-kux'angnya 13 m2; mempunyai venti
.Las l , harus dilengkapi bak , air yang zaenge.Li.r , listrik yang cukup ,
bangku-bangku dan meja-meja sebagaimana diperl·~~an. Kotakpertolon&
an pertamadan pemadam kebakaran harus ada didalam laboratorium.
Bangunan harus sekurang-kurangnya mempunyai 2 jendela, satunya harus
menghadapke plant sehingga pekerjaan pemasukan bahan-bahan dapat jE.
las terlihat setiap waktu.
Termometer dial
Termometer metal
Stop watch
..
Lunder Crayon
Gunting
Pisau saku
Obeng ( untuk saringan lebih besar dad no. 30 )
SIkat kawat
Sikatbuluunta
Formulir
Wadah-wadah,· panci dan ember
Karung
.......
Calkulator
.~....
Sample splitter
Terpal 2 m
APENDIX C
CARA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Ha1aman
·
'.
.124
...
125
Pamer fkaaan
PEMBAGIAN CONTOH
(Asphalt Institute)
1. MAKSUD:
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk membagi contoh sesuai dengan
kebutuhan pengujian yang akan d.i.Lakukan ,
Perbedaan ukuran-ukuran dan jenis-jenis agregat memerlukan ukur
an-ukuran contoh-contoh yang berbeda untukpengujian-pengujian
yang berrilacam-macam. Contoh yang diambil dari lapangan haruslah
selalu lebih besar jumlahnya daz Lpada jumlah yang diperlukan un
tuk pengujian.
2. PERALATAN:
Hasil yang baik biasanya dapat diperoleh melalui penggunaan pe~
3. CARA MELAKUKAN:
Cara berikut dikemukan untuk penggunaan-penggunaan dimana pem
belah contoh yang biasanya digunakan tidak ada.
i. Sebarkan satu sekop penuh agregat serata mungkin diatas sua
tu kanvas yang terajut ketat, lebar dan datar, atau permuka
an lain yang halus.
Lanjutkan penyebaran sekop yang penuh bahan-bahan tersebut
lapis demi lapis sampai seluruh contoh digunakan untuk mem
buat suatu tumpukan datar yang luas I yang cukup merata dalam
hal ketebalan dan penyebaran daripada ukuran-ukuran agregat.
Jangan terjadi pengkerucutan daripada agregat tersebut.
20 Bagi tumpukan tersebut secara rapih dan bersih menjadi empat
bagian yang s ama banyak dengan menggunakan sekop yang ujung
nya datar, atau sepotong Lembar an besi yang Lurus,
Bila sebuah kanvas digunakan dalam hal" ini, maka pembagian
.'
126
Pemeriksaan
(AASHTO T-2-74)
1. MAKSUO:
contoh batu, terak, kerikil, pasir dan balok bat~ untuk keguna
2. ·PENGAMBILAN CONTOH:
a , Contoh-contoh dari bahan-bahan yang akan digunakan untuk
pengujian-pengujian yang akan mendasari dapat diterimanya a
tau ditolaknya cadangan, akan diambil oleh penguji atau wa
kil-wak{lnya yang ditentukan o Contoh-contoh untuk penelitian
atau pengujian pendahuluan dapat diberikan oleh pemilik atau
penjual daripadacadangan tersebut.
b. Pengambilan contoh adalah sarna pentingnya dengan pengujian
contoh tersebut, dan pengambilan contoh tersebut haruslah
menggunakan setiap keberhati-hatian untuk memperoleh contoh
contoh yang akan memperlihatkan sifat dan kondisi yang se
sungguhnya daripada bahan-bahan dimana contoh tersebut bera
da,
3. PENELITIAN:
PermUkaan tebing atau quarry daripada tempat tempat batu terse~
128
. ,
perbedaandari lapisan-lapisannyao Perbedaa~ dalam hal warna
dan struktur haruslah diarnati.
5. DAFTAR:
Sebagai tambahan terhadap informasi umum yang menyertai semua
cont.oh-iconcch , maka informasi berikut akan menyertai eontoh
contoh daz L tebing-tebing lokal Csetempatl:
6. PENELITIAN:
Suatu penelitian yang terperinci daripada penimbunan-penimbunan
batu lapangan dan bongkah-bongkah diatas daerah dimana cadangan
tersebut a~an diperoleh, haruslah
.
dibuat. Jenis-jenis
, .
yang ber
da daripada batu dan juga kondisinya pada timbunan-timbunan a
tau endapan-endapan yang berbeda haruslah juga didaftarkan.
7. PENGAMBILAN CONTOH:
Contoh-contoh yang terpisah haruslah dipilih dari semua golong
an batu, sehingga penelitian dengan mata dapatdipertimbangkan
atau dianggap menentukan penggunaannya dalam konstruksi.
Masing-masing contoh tersebut haruslah mempunyai berat paling
sedikit 50 lbs (23 kg).
8. DAFTAR:
Daftar,..daftar yang menyertai contoh-coritoh batu lapangan dan
bongkah-bongkah, sebagai tambahan t.ezhadap informasi umum, ha
ruslah mengandung hal-hal sebagai berikut:
a. Lokasi cadangan.
b. Jumlah kira-kira yangdapat diperoleh.
Co Persentase daripada golongan-golongan batu yang berbeda yang
diambil contohnya, dan persentase daripada bahan yang dapat
ditolak berdasarkan pengamatan dengan mata sehingga harus di
tangani dan di tolak.
9. DEFINISI:
Produksi pinggir jalan dalam hal inidimaksudkan sebagai prod~
11. DAFTAR:
Sebagai tambahan daripada inform~si umum yang menyertai semua
contoh-contoh, maka informasi-informasi berikut akan menyertai
contoh-contoh hasil produksi dipinggir jalan:
a. Nama daripada pemilik atau penjual.
b. Tempat cadangan tersebut.
.'
132
terpisah. harns diperoleh. pada saat yang ber beda-sbada pad.a waktu
bahan-bahan dimuat untuk di.angkute Bila contoh diambil dari tern
pat angkut berjalan, maka contoh harus diambil dart keseluruhan
penampang melintang aliran bahanpadasaat dikeluarkan.
Pada s'aat; permulaan pengeluaran dari tempat-ternpat angkut be,r
j alan tersebut, maka j.umlah yang cukup daripada bahan haruslah
d~iarkan untuk mengalir agar menjamin adanya keseragaman yang
normal sebelum conto~ dipilih,
.. 134
BAHAN-BI\HAN LAIN
16. PENGAMB I. LAN CONTOH:
Contoh-contoh pasir terak, batu, pasir, bahan-bahan tersaring,.
hasil-hasil sampingan dari tambang., dan semua bahan-bahan lain
yang serupa akan diambil contohnya me1a1ui cara yang sarna se
perti yang dikemukakan untuk bahan-bahan yang ukuran dan k1a
sifikasinnya sarna.
BALOK BATU
.' 136
contoh.
b 0 Oleh siapa dimasukkan 0
. .
~
137
Pemeriksaan
p" - 020X - 76
(AASHTO or - 11 . 74')
(AS,M C· 177 ·69·)
t. MAKSUO:
3. BENDA UJI :
a. Berat contoh agregat kering minimum tergantung pada ukuran agregat rnak
simum sesuai Daftar No. 1.
,Oaftar No.1:
Ukuran aqregat maksimum Berat contoh aqreqat kerinq minimum
-------- -- -- .. _--- - - ------------------~-------_
, ...
mm ' inci gram
138
a. Masukkan banda uji kedaIarn wadah, dan diberi air pencuc:i secukupnya se
hingga benda uji terendarn,
b. Guncanq-quncan9kan wadah dan tuanqkan air cudan kedalarn IUJUIWl aariIlQaI1
no. 16 dan no. 200. Pada waktu manuanq air cucian, usahakan agar bahan
bahan yanqkasar' tidak Brut tertuang.
c. lv'..asukkan· air pencuci baru, dan ulanglah pekerjaan (b) sarnpai air cucian
menjadi [ernlh,
d.Semua bahan yang tertahan sarinqan no. 16 dan no. 200 karnbalikan kedalam
wadah ; kernudian masukkan seluruh bahan tersebut kadalam talarn yang telsh
diketahui beratnya {Wi dan karingkan dalam oven, dengan suhu (llO :t. 5) °c
sarnpaiberat tetap, . ,
. e. Setelah kering timbanq dan catatlah beratnya (W y.
S. PERHLTUNGAN :
Wf-W 4
Jurnlahbahan]ewat sarinqanno. 200= ------x-I00%
Wf
. 6. PELAPORAN:
Laporkan jumlah bahan yang lewat wing-an no. 200 dalam prosen,
7... CATATAN:
139
Pemeriksaan
PB-Ol0l-76
(AASHTO T· 27 ·74)
(ASTM C· 136 ·46)
1. MAKSUD:
2. PERALATAN:
a. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dad berat banda uji,
b. Satu set saringan ; 76,2 mm (3") ; 63,5 mm (2W') ; 50,8 mm (2") ; 37,5 mm
(Ph") ; 25 mm (1") ; 19,1 mrn (W') ; 12,5 mm (~") ; 9,5 mm (3/8") ;
noA ; no.8 ; no.16 ; no.30 ; no.50 ; no.IOO ; no.200 (Standar ASTM).
c. Oven, yang dilenqkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
(110 ±. S)Oe.
d. Mat pernisah contoh,
e. Mesin pengguncang saringan.
f~ Talam-talam.
3. BENDA UJl :
a. Benda uji diperoleh dari a1at pernlsah contoh atau cara perempat sebanyak ;
i. Agregat halus ;
140
Bib aqreuat berupa carnpuran dari agregat halus dan agregat kasar, agregat
tersebut dipisahkan menjadi 2 bagian dengan sarinqan no. 4. Selanjutnya
"aqregat halus dan agregat kasar disediakan sebanyak jumlah seperti tercantum
"diatas, "
Benda Iljl disiapkan sesudi denqan PB . 0208 - 76 kecuali apabila butiran yang
rnelalui saringan no. 200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat
syarat ke telitian tidak menghendaki pencucian.
a. Benda uii di'zerinqkan didalam oven dengan suhu (HO ±. 5)OC, sarnpai berat
tetap.
b." Saring benda uji lewat susunan saringan dengan ukuran saringan paling besar
diternpatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin peng
guncang selama 15 menit.
5. PEIUI1TLINGAN
Hitunqlah prosentase berat benda uji yang tertahan diatas masing-masing saringan
terhadap berat totalbenda uji,
6. PELAPORAN:."
Laporan meliputi:
a. Jumlahprosentase melalui rnasinq-rnasinq saringan, atau
jurnlah prosentase diatas masinq-rnasinq sarinqan dalarn bilangan bulat.
b. Crafik akurnulatif.
7. CATATAN
141
P/~Atrn·",-(
, •••• t
'+<1If.~(r(.I,·.taJr ,{Jit.akr.h ~, .A,...
p"".: ••••••.••••••••••••••••••••••••••••
t ••• O ••••••
'1'1a...
... ...
I >iplJl'ik:':'1 ,
Sarinl}an
tertahan
sarmqan ium~h
efta an Eers~
erta n
~ersen
ewat
---.~
19,1 (W') J5'5"O
1-----------
eoo 1/,0
--'----------
f9/o
F)
!----, - - - ' _.--'- ~------------ 1-------,._- -,-_. _ ... _.- - -_.- --_ .. _ .. _-_.~._- ..---- .
12,7 (W')
----------- -
~----------- -----------1------------
- - .
-----------
9,52 (3/8") 1.:5.'," C> ,-3600 , K.LJ I~ 7, r
Pemetiksaan
(AASHTO T-30-74)
1. fviAKSUD:
,dengan,bulCaan'persegi empat.
2 0 PERALATAN:
3. CONTOH:,
4. CAM MELAKUKAN:
144
. ~
.Berat darivada. baban yan~~elalut setiap saringan dan yang
te,rtaha.n pada saringan ya,ng.I::e,rikutnyaf dan juga jurnlah. yang
. , melalui saringan 0,075 mm harus-l afi dicantumkan pada daftar .
Penjumlahan dar Lpada Eerat-eerat yang termacam-roacam terse
but haruslafi~engecekherat kerings~sudah: pencucian sampai
I:a,tas-f:atas 0,2% furat ~eseluruhan.· Rerat darLpada bahan-ba
han. kering yang lewat saring:~ 0,075 rmnmelalui penyaringan
kering akan ditamBahkan kepada Eerat bafian-bafianmineral pa
da bitumen dan I:erat yang terpisahkan lIlelalui pencucian agar
diperoleh jumlah total yang 'melalui saringan 0,075 -.mro •.
Bi.la diinginkan untuk lIlengecek bezat; daripada. bahan yang ter
~cimelalui saring ansaringano, 07 5 :rnm, .maka air cuciannya
dapatlahdiuapkan sampat kering atau disaring dengan kertas
saring bebas abu dan ditimbang, ya,ng kemudian dikeringkan
dan ditimbang. Berat-berat daripada fraksi-fraksi yang tert~,
5. . PELAPORAN:
Peme.):; iksaan
1. MAKSUD:
2. PERALATAN; ..
3. CONTOH:
4. CARA MELAKUKAN;
terdekat.
b. Sesu:iah pengeringan dan, penimbangan, letakkan contoh yang akan
diuji pada saringan 0,600 rom (no.30) yang ditempatkan diatas
saringan-saringan 0,300mm 010.50), dan 0,075 mm Cno.200).
Bahan-bahan tersebut dicuci dengan menggunakan aliran air dari
sebuah keran air. Pericuc Lan I:erlangsung terus sampai air yang
lewat saringan telah jernih.
146
5. PELAPORAN;
Laporan mengenai hasil-hasil daripada analisa saringan akan me.ru>
pakan pezserrtase total yang lewat setiapsaringan, yang' dinyata
kan dalam 0,5% yang terdekat •
..
'
147
Pemeriksaan
PB·0203 ·76
(AASHTO T· 84 . 74)
(ASTM C· 128 - 68)
1. MAKSVD:·
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk rnenentukan berat [enis (bulk), berat [enis
karinq-perrnukaan jenuh (saturated surface dry =
SSD), berat [enis semu (apparent)
dan penyerapan dad agreg!lt halus,
a. Berat jenis (bulk specific gravity) ialah perbandingan antara berat agregat kerinq
dan berat air sulinq yang isinya sama dengan isi agregat dalarn keadaan jenuh
pada suhu tertentu,
b. Berat jenis kerinq-permukaan jenuh (SSO) yaitu perbandingan antara berat
agregat kerinq-perrnukaan jenuh danberat air suling yang isinya sarna dengan
isi agregat dalam keadaan [enuh pada suhu tertentu.
c. Berat [enis semu (apparent specific gravity) ialah perbandingan antara
berat agregat kerinq dan berat air suling yang isinya sarna denqan isi aqreqat
dalam keadaan kerinq pada suhu tertentu.
d. Penyerapan ialah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agreqa t kering.
2. PERALATAN:
. '
148
1. Desikator.
, ,
3. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang lewat sarinqan no. 4 diperoleh dan alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak 1000 gram.
4. CAR-A MELAKUKAN :
a. Ketingkan benda ujidalam oven pad a suhu (110 ±. 5)OC, sampai berat tetap.
Yang dirnaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat benda uji selarna
:3 kali proses penimbangan dan pernanasan dalam oven dengan selang waktu 2
jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar dan
pada 0,1 %.Dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendam dalam air selama
(24 ±. 4) jam.
h. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 !. 5)OC sampai
berat tstap, kemudian dinginkan berida uji dalarn desikator,
i. Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah (B k).
j. Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna penyesuai
sn diil1!JAll suhu standar ,25°C (8). .
5. PBRHITUNGAN
Bk
a. Berat jenis (bulk specific gravity) = ----------
( B + 500 - Bt )
- Bt )
d. Penyerapan =
( 500 - B
--------- x
k) 100%
Bk .
jenuh, (gram).
6. PEL\PORAN:
Hasil dilaporkan dalarn bilangan desimal sampai dua angka dibelakang korna.
7. CATATAN:
hh
.. IlL . _ .• - " - ' - " - - •
150
A B Rata-rata
"
-...
A B Rata-rata
8k
;l.,?'4 .2. J '1'i'
Berat janis (Bulk) ..~.l'-'.L. ....................
..................................
.....................
(B+flX)-BJ
(B + !1XJ-.B~
"
.! .................
~
I
Berat jenis"'semu (Apparent) I
Bk I
I .................
;2.,S"6 1, JS~
.........................
~J?,7
...............................
........ - ...........
( 8+8k-8 t (
I
(!iXJ-B~ I
Penyerapan xllXJ%
i
0,4-<;'
..................
0, J'
......................
a,4-t
............. %
I
.. .............................
Bk
I
151
Pemeriksaen
PB - 0202·76
(AAS' 'TO T - 8S ·14)
(ASTM C' 127 ·68)
1. MAKSUD:
Perneriksaan ini dimaksudkan untuk rnenentukan berat jenis (bulk), berat jenis
kerinq·permukaan [enuh (saturated surface dry = SSD), berat jenis semu(apparent)
dad agregat kasar.
t. Bsrat janis (bulk specific gravity) ialah perbandinqan antara berat aqregat
kerinq dan berat air sulinq yanq isinya sarna denqan isi aqregat dalarn keadaan
[enuh pada ,~uhu tertentu.
b. Berat jenis kerinq-perrnukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat
a9Tegat kerinq-perrnukaan [enuh dan berat air suling yang isinya sama dengan
isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu. .
c. Berat jenis semu (apparent specific <jravity) . ialah perbandingan antara
berat aqregat kering dan berat air suling yang isinya sarna dengan isi agregat
dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
d. Penyerapan ialah persentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat
agreqat kering.
2. PERALATAN:
'. Benda .u]i adalah aqreqat yang tertahan sarinqan no. 4 diperoleh dari alatpemlsah
contoh atau cara perempat,sebanyak kira-kira 5 kg.
.a. Cucibenda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang me
lekat pada permukaan.
b. Keringkan benda 'uji dalam oven pada suhu 105°C sarnpai berat tetap.
c. Dinqinkau-benda uji pada suhu karnar selarna 1 3 jarn, kernudian timbanq
denqan ketelitian 0,5 gram (Sk)'
d. Rendaril b~nda ujidalam air pada suhu karnar selama 24 ±. 4 jam.
e. Keluarkan b'enda uji dati air, lap dengan kain penyerap sampai selaput air
pada permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengenng;"li harus
satu persatu.,
f. Timbanq benda uji kering-permukaan jenuh fal
g. Letakkan benda uji didalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluar
l
kan udara yang tersekap clan tentukan beratnya didalam air (8e Ukur suhu
air untukpeny.esuaian perhitunqan kepada suhu standar (2S0C)
5. PERHITUNGAN:
Bk
a. Berat jenis (bulk specific gravity) = ------
Bj-Sa
B·- Bk
d. Psnyerapan -= -~----
8
x 100% .'
.
k
Hasil dilaporkan dalam bilanqan desirnal sampai dua angka dibelakanq korna.
7. C..\IAI:\N:
Bila penyerapan dan harga berat jenis digunakan dalam pekerjaan beton dirnana
agregatnya digunakanpada keadaan kadar dir aslinya rnaka tidak perlu dilakukan
pcnqorinqan dcnqan oven.
Banyak jenis bahan campuran yang mempunyai bagian butir-butir berat dan ringan.
Bahan semacam ini memberikan harga-harga berat jenis yang tidak tetap walaupun
pemeriksaan dilakukan denqan sangat hati-hati. Dalam hal ini beberapa pemeriksaan
ulangan diperlukan untuk mendapatkan harga rata-rata yang memuaskan.
.:. .... _."""'.----. ......... _-..--- ---,~
~.
154
I.1mpiranSuratfLaporan no ~ . Dikerjakan :
Dihilunq : . ~.........
.
.Nomor Contoh . Diqlrnbar :
'Pekerjaan : ~ . Diperik~
B -Rara-rata
O'
f Beratbenda ujikering oven Bk .................. ......................
1.L1~>l.. 1/ 10~~,
...................................... ...................
Ber~tbenda. uji karing-peI;mukaan ,,,
. januh : '. Ii·
J
.......................
~ ';'J.L,
.I~'/ ';'-<..0
....................... ............................... ...................
Eerat banda uji didalarn air 8a .. .!.!:.~~.!~ ...?t~:..~. ............ ...... .... ........ ..................
~
A B Rata-rata
8k
~,·"'I .:l: ","." ;2 ,.4 I
Beratjenissernu (Apparent) .. ........................... i·..•••••..••• ..•..•· ..• ..................................... ................
Bk-Ba
I
Bj-Bk ,~ .JJ; 1-.3.2
Penyerapan ( Absorption) X 100% .. .....................
1,39
...........................
.. .......................... . ..................
8k
155
Pemer Lksaan
(AASHTO T-164-74J
(ASTM D 21721
.1. MAKSUD:
..
(1,1,1 - trichloroethane atau bsnzene I menggunakan alat-alat eks
traksi yang dapat digunakan terhadap cara yang dimaksud •
. Kandungan bitumen dihitung melalui perbedaan berat' i3.gregat yang
diekstraksi, kandungan air, dan debu dari bagian c~ir ~kstrak.
3. PERALATAN:
156
d. 1,1,1-Trichloroethane
CARA· A
7. PERALATAN :
! :;
I : ;
io:'7.,..;-------t--;-'----..,..-.;,.",..,,;
....
,..~~ COVEll "t.""t
..
.'" .I:~. c"j,'I' "'..:"...... flOtU'Oi
~:s.-cA.LLOvCA
158
8! CAPA MELAKUKAN~
wan tersebut. Tutup dan jepit tutup cawan erat-erat dan tem
patkan sebuah gelas piala dibawah tempat pengeluaran pelarut
. :untuk menampung ekstrak.
d. Mulailah peinutaran serrtr Lf uqa.L perlahan-lahan dan s·ecara ber
tahap mempercepat kecepatan sampai pada satu kecepatan 'maks'i
mumsebesar 3600 rpm atau sampai pelarut telah berhenti meng
aliI' dari tempat pengeluaranpelarut.Hentikan mesin tersebut
dan tambahkan 200 mlpelarut danpenambahanini dilakukanti
dak kurang dari tiga kali,:;;ehingga' ekstraknya je:rnih dan ti
dak lebih gelap dariwarna kun.tnq rmuda , Kumpulkan eks t rak dan
.pencuci-pencucinya didalam suatu gelas ukur yang sesuaL
,
e. Lepaskanpenyaring. daricawannya dan keringkan diudara .bebas,'
.keringkanpenyaring tersebut sampai pada su.atu massayang te
tap pada 110 + SoC (230·+ gap). Keringkan isi cawan sebagai
berikut:bilabenzen digunakan, makakeringkan pada pemanas
. uap atau pemanas airselama ~O menit, kemudian keringkan sam
pal dicapainya maSSa yang konstan pada 110 + SoC (230 + 90F)
159.
PERHITUNGAN:
. . .
V
2
= 'volume
sesudah memindahkan cairan da~am '~l
w1
= massa contoh
s
160
b , ~~by geJ,~s, YR;ng ),Qn,jQlI9", l;l~,'7t,?\f\ Pi3, wi1h, ,ll}~.l?).}AYA~ 9f\;r;*s t~,ngan,
6 ~,r\ (],5~, IllIIJl I1i'\A t,ti\ggtpya ;1,8 t;n, r~5J IlJI9.L ypp,g te.l;'Puqtda;ri
gelas-. tahan panas, Labu. gelas, ini haz-usLah bebalJ' dart ret.ak
retak, goresan-goresan, atau tanda~tandq lain dart kerusakan
karena dapat mengak±ba~kan pecah pada saat pemanasan,
c. Rangka logam berbentuk silinder, dna buah mas~ng~mas±ng berdi
ameter iingkaran luar 5 :tn (127 I111I;lJ dan t1ngg;i. 6,75 in (1.71,
~1~ Rangka yang lebih bawah mempunyai kaki-kaki yang tinggi
nyal,875 in (48 mm) untuk menyokong kerangka yang berada di
atas dataran pelarut. Kerangka yang lebih atasmempunyai po
tongan kaki yang dapa~ cocok dengan leluasa pada tempat-tempat
Yang tersedia, diruas atas rangka yang lebih bawah. Kedua rang
ka' tersebut mempunyai kerucut-kerucut logam dengan lubang 2 mm
1,7 mm (10 sampai 12 I dengan dasar berdiameter 4,5 in (114 mm]
dan panjang sisi sebesar 6, 75 in (l7l'mm) yang dipasang dide','·
lam ruas paling atas dari setiap kerangka.
d. Kondensor-kondensor dengan garis tengah 6,25 in (159.mm) dan
radius daripada bola yang lehernya 2,5 in (64 mm) sebagai per
mukaan kondensasi pelarut dan ujung atasnya berleher dan ber
bentuk kerUcut, diperlengkapi dengan tabung aliran air pendi
ngin bergaris-tengah-dalam 4 in (6,4 mm), dengan aliran masuk
serta keluarnya dipasang sedemikian rupa sehingga sambungan
sambungannya berhubungan langsung dengan uap pelarut yang ber
kondensasi.
e. Kertas saring, jenis medium untuk penyaringan cepat dan berga
ris tengah 330 rom.
f. Kawat berlapis asbes yang tebalnya 0,125 ih (3,2 rom), atau la
pisan insulator yang serupa.
.. sesudah itul,ipp,t Laq i, dua kaJ..i r d.imana sqtli Lf.pa t.an dibuat di
atqs yang 'satunyaagarmembentuk tiga bagian, .Ke~udian buka fr ~
gar membentuksebuah lubang yang t.e rbuat; dart tiga lipatan de
ngan .satu lipatan sambungan, kemudian letakkan pada kerucut-ke
rucut kawat daripada rangka-rangka ekstraktor.
c. Timbang masing~masing kerangka dengan kertas saringnya terpa ~
sang pada. kerucut kawat; t.e r sebut; dengan ketelitian sampai 0,5 g
yang terdekat. Catatlah massa tersebut, dan diberi nomor setiap
rangka.
d. Letakkanlah cont.oh kira-kira' 500 g pada masing-masing kertas sa
ring yang ditempatkan-pada kerucut kawatnya dan timbanglah ma
sing-masing kerueut yang telah berisi contoh sampai ketelitian
0,5 9 yang terdekat,
e, Tuangkanlah 500 ml trichloroethYlene, l,l,l-trichl,oroethane a
ta~ benzen kedaiam labu gelas dan tempatk~ kerangka dengan 'ka~
12. PERHITUNGAN:
CARA C
13~ PERAlAT/\N:
,.
CONsrRl/:- ; "
Itf:TT~ c •. z l «o 8AS'cT "a 8<
OF JC.!· s-.«, 10 CAU~£ ST. ST!',L
FIG. 3.-E:xt~..ctcrr Unit.
165
CARA 0
16. PERALATAN:
a. Peralatan ekstraksi, seperti gambar No~S, terdiri dari tempat
tempa·t ekstraksi yang terbuat dari logam atau gelas borosilikat,
yangdipasang dengan kantong berperforasi dan bagian atas ber
kondensor. Bagian dalam bawah kondensor diliputi dengan bola
bola yang banyak agar dapat menyebarkan pelarut yang terkonden
sasi secara merata diatas permukaan contoh. penyokong kantong
. tersebut disusun sedemikian rupa agar dapat menyokong setinggi
O,S in (12,1 mml diatas dasar tempat pemanas, untuk merendam
contoh didalam pelarutnya, dan berada 4 in (102 rom) diatas da
sar tempat pemanas untuk peleburan (refl~xing).
166
.e Xrf7;4Cr,lON J(frn.f"
'';1. GAU=~ SrA'H:'£"SS J'!'~El OR
raerie t.e s dari kantong bervarria kur .nq muda b; ';, d i.Li hat. .','~dci la-
tar be Lak anq y:mg be rwarna put i h . 3ila. ketel (tempat pf,:':a,:J~pung
rutnya.
e. Pindahkan eks::aktor dari plat pemane s yar xan dan biar. '
kan ding in s empeL beberapa men Lt . Angkat,
rangkaian kondensor, tutup ketel " 'ot, p fnda; .an "::mto;,',] penya
ring, sebarkan isinya pada panci daraan.r co: ::oh '.:.2rs" ')ut mula
mula di timbang. Tempa ti:,':l. kantong sa.r : ..; an dan kan tong ':smp.
nya diatas agregat. Ke,1kan diatas 3anas uap kem:dian ke
ringkan lebih lanjut d , .Larn t anur-so .1 pacta 100 4- SaC (230"
gap) sampai terdapat mas sa yang tetap pada penimbangan. ,: :.ndah
kan ekstrak kedalam labu ukur 1000 ml , Cuei ekstraktor denqan
pelarut yang df.qunakan dan tambahkan pelarut p,::;r;~;uci tersebut
pada eks t.ra.. , Tentukan bahan-bahan mineral dd da Lam ekstrak me
lalui cara-cara yang ditentukan pada 8.f.
l8. PERHITUNGAN:
a. Hitunglah massa total bahan miner~l seperti yang dikemukakan pa
da butir g.a.
b. Hitunglah prosentase bitumen seperti yang dikemukakan pada bu
tir 9.b. tetapi dengan tidak mengikutsertakan WS'
.'
168
Pemeriksaan
(~SHTO T-166-74l
1• iv1AKSUD:
2. P;:RAliHAN:
'0. BE~JDAUJ ~ :
yang lainnya.
CARA A
4. CARA MELAKUKAN:
a. Massa contoh yang tidak dilapi's'i; timbanglah contoh sesudah di
keringkan sampai suatu mas-sa yang konstan. Tandai massa yang d1
peroleh sebagai massa A.
b. Massa contoh yang dilapisi diudara; lapis contoh yang akan diu
ji pada semua permukaannya dengan paratfin yang telah diencer ~
kan dengan tebal yang cukup unt~~ menutupi semua permukaan yang
tidak rata. Biarkan pelapis mendingin pada temperatur kamar dan
udara bebas selama 30 menit, kernudian timbanglah contoh terse
but. Tandai massa ini sebagai rnassa D.
c. Massa contoh yang dilapisi diair: t~~anglah contoh yang dila
pisi tersebut didalam air pada ternperatur 25 + 1°C (77 + 2°F).
Tandai massa ini sebagai massa E.
d. Berat jenis paraffin, tentukan berat jenis paraffin yang digu
nakan pada 25 + IOC (77 + 2°F) dan nyatakan ini sebagai F.
5. PERHtTUNGAN:
Berat jenis (bulk)
170
CARA 8
6. CARl'. !:lELAKtJKA.N:
171
Pemeriksaan
(MSHTO T-l68-55/74)
(ASTM D-979-Sl!68}
1• r-1AKSUO:
2. PEMILIHAN CONTOH:
3. UKURAN CONTOH:
172
1 • .
Uk'IJ~a,n maxs imun Nassa ill Ln irnum dari Luas. mi ndmum dari
partikel-parti:" pada campuran yang !;Jada ca:mpuran yang
ke_1 yang mela tidak dipadatkan. dipadatkan.
lui saringan.
2 2
mm kg Ib m in
'
174
tidak melebihi 150 ill csqo ft) d~n diuji secara terpisah.
Contah dari deret.an j alur t.e r se.cut; diambil pada lapisan denqan
tebal kira-kira 0,3 ill (1 ft) pada t.iga atau lebih titik-titik
yang tersebar mer'at.a agar diperoleh uku.ran contoh seperti yang
tertera pada daftar butir 3 diatas.
c. BUa indikasi lebih lanjut mengenai adanya ketidakragaman pada
carnpuran diperlukan, maka contoh~contoh tambahan pada interval
150 m (500 ft) tersebut diper01eh pada titik-titik kira-kira 0,6
m(2 ft) dari tepi perkerasan tersebut. Keberhati-hatian harus -:
lah dibiasakan untuk menghindari ikut sertanya bahan lapisan ba
wah atau dasar perkerasan tersebut.
7. IDENTtFIKASt CONTOH:
Pemeriksaa,n
(AASHTO T-176-73)
1. MAKSUD:
Pengujian ini meliputi suatu penguj:Lan lapangan yang cepat, dan di
maksudkan untuk menyatakan perbandingan rel~tif dari abu halus atau
bahan-bahan seperti tanah liat, didalam tanah atau agregat bergra
dasi.
2. PERALATAN:
t--181
,.,anlblj b.t':'llplJoa. 'IC··xkSI.. UNI
U"'.tko,
-~--_·--·-'-Ir~~~-v-- ---.----.~--~---
Trt4I~I'
~ ..
~;:t;:.~ rl":::::::::::::::::::.:::::::: ~ t.'o.\':.
·:'~:'IT~~~~I;'~:~~:;~:::;:::::;::::::»}t: ~l ~:t;2: ::~~
~~r.,:,;;~ T~t:
"'I e
t~:;~r ~. ~~'.: :;::::::::::::::::.:: J11~.~~~~f~:'~~~ ~~n~.:~t~I~:;.T~Jle
O,-,,,,,UUATI:1 AU&MItLY--'
J
~~. iII
:i_ltd Mo.... ln. IIMlI~tl'lof••• , •••••.••• ,~ t.lJ'I.C\ 101 Tn.. '4,AftMioW
"I l ~':~·I;'~·:: ::::~::::::::::::::::::::: L~':"lzL:~" ~:R~ SH.
" I,· Ilil. )(, H 1i1~..I.
(Jb Ill.... ·:¢-r e-, I. Mooll rl",
r.C;:~·j;;I;'~;::::·:·:~:::':::::::::::~r:.\'''· X H :·:I~~..,t
<t>-/ . ~!
~~
~
~
If: ... .'--"'.1>
I]I
L ·II \~ (0~
IU'
1 .
-,.,
1,,_/1
I,IST 01' M....n!IIIAL
t·....·
i
LtY:~~
!:!
1
.~~ J
~
'" I I - ,.....
~; ~
~
;'.":
~'.
!
J!";··..~·l"..
.
I<T;l~:-';'i:.-1.
t.""I.c.., r..,.rCIf
~~!-~~~~
.J<U!rtA>,
. ~i
' \.'
:.
"L.'<!lC'
' ; " - ." .• oJ .
I
'1
. " '.., .
·-",•..,..r I [.;.3 ...1.1..[
.........
Ont.lCrlU .('1;:.'111:11
r"",.h.
.IollJ.
lI.l'~
, ...... 1.1 lIOn
1
\I~
1. ' '",• .J . ~ L::.':_._~:::.'''_:':~~~~
I
.• "I'·
I
"""'MJ tl' 1.1\
I . "1<4 fOOT
IT' .fJc:.
11""" -.,._.;'...., '-I """J .."',....
hAl II" '1 ..... "
o ,l
, 'lI"liol If 1.\.1'
i
2. Graduation.. on llrsdllece to be t"nth.. of an
"'Ili' r., .. _1" " tnch, inch marks to b. nlln'''1'J''Ally ,1';"1/1,,,11.<1 ne
LA
.-+)
Y
" / ff • ...
..huwu t 'l·h.. I nl:h unl1 h.l t' .....'" 111Y I... h,u II rH...
••• J 8"
. -1·../
bh""ld he, e.'prn •.I'"al·uly JIll-tn. 101111. All "1'/.e1'
<I.1vlsJull Ll ueu shuur.d b.. "pp1'o><1,0.. C"ly //32-111.'
Loug , !Japth to be 0.015-1n. Wldeh to he O.OH-in.
I
~WEIG!!! -10 SAND nEAUING
ect-oau t1J6 tap.
3. Aeeuruey of a caLe Co be + .0.• 010 inch pe r centh
il ., q
.1
.. ,
:!i_ Q.l::.TAll. 1nch. Error 01: ony l'0inC on-seal e 1:0 be ± 0.030
-'-1ttQ!~!i!Q!l -
In ch of true <the'"nee 1:0 "lira. -u n9!.>
1)'1lI. 1. l:3u.lid l~qllIVll.I(Jllt '1',,"t Appllmt,lIll
f~
-.J
Oi
177
SipTwtt.
',:
~(.':, I:' :~':'
- .'..
3. KCNTROL:
4. PERSIAPAN CONTOH:
a. Ujiekivalenpasir dilakuka~ pada tanah-tanah atau'bahan-bahan
golongan agregat yang lewat saringan 4,75 mm <No.4). Semua pen:!
agregatan (penggumpalan) dari bahan tanah yang halus akan dipeE
kecil ~~urannya agar dapat melewati saringan 4,75mm, dan semua
bahan-bahan halusnya dibersihkan dari bahan-bahan yang tertahan
oleh saringan 4,75 rom tersebut, dan diikutsertakan kepada baha~
, ,
terlampau basah, dan bila hal ini terjadi maka perlu un
tuk dikurangi kandungan airnya karena terlampau basah un
. ;'.-'. ~ ,~~
. " ....
.?
::....
.~.~-.
Ftc. 8.-lrrigaticm.
5. CARA ~/1ELAKUKl\N:
nya.
·
184
..
e. Prosedur irigasi.
MasuJckan tabung irigator (t.abunq untuk pengaliran air) kedala,m
tabung silinder dan cuc i Lah bahan-bahan dari din ding silinder
pada saat irigator tersebut diturunkan. Desaklah irigator me
lalui bahan-bahan sampai kedasar tabung dengan tusukan yang l~
nak dan gerakan memutar pada saat 1arutan kerja mengalir dari
ujung irigator tersebut, Hal ini akan mendorong bahan-bahan ha
Ius menjadi suatu suspensi diatas partike1-partikel pasir yang
1ebih kasar Clihat gambar No.8). Lanjutkan penuaukan dan gera~
186
'i:.
:".'...
bar No.9).
h.2.Bila menggunakan .ranqka i an kaki (penyokonq] diperberat
yang mempunyai sekrup-sekrup untuk menengahkan, maka jag~
." .: ~:. ~
6. PERH I TUNGAN,;
SE = 3,3 x8 100
" = ~l I
5 dilaporkan sebaga~ 42
...
8. PERSYARATAN OPERATOR:
a. SebelUll1 seorang operator diperbolehkan melal<..ukan uji ekivalen
melalui cara manual atau cara tangan, harus dipenuhi beberapa
persyaratan atau kwalifikasi untuk cara-cara tersebut.
Walaupun persyaratannya adalah mirip untuk kedua cara tersebut,
seorang operator hanya diperbolehkan untuk. melakukansalah sa
tu cara saja yang telah dipenuhi pezsyazat.annya,
a.l. Operator haruslah mampu memperoleh hasil-hasil uji ekiva
len pasir yang dapat dipertanggung jawabkan pada contoh
contoh yang mewakili bahan yang dtberikan, hila uji ter
sebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang dikemukakan
untuk cara tersebut. Hasil pengujian seorang operator di
anggap dapat dipertanggungjawabkan bila hasil masing-ma
sing pengujian pada tiga contoh yang mewakili daripadaba
han yang diberikan kepadanya, tidak berbeda lebih,dari +
4 unit dari rata-rata pengujian tersebut.
a.2. Rata-rata dari tiga pengujian yang dilakukan seorang ope
rator pada bahan yang diberikan kepadanya, haruslah bera
da pada daerah ~ 4 unit rata-rata dari tiga kali penguji
an terhadap bahan yang sama, bila diuji dengan cara peng~
cok mekanis.
b. Bila seorang operator tidak mampumemperoleh hasil-hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan dengan cara pengocok manual, atau
hasil-hasilnya tidak memenuhi hasil-hastl yang diperoleh mela
lui cara pengocok mekanis, roaka operator ttdak boleh melakukan
uji ekivalen pasir menggunakan pengocok manual sebelum telah
dikuasai dan disempurnakan teknik-tekniknya secara cukup,
..
190
APPENDIX D.
Gradasi yang dipilih untuk aspal beton yang tercantum dalam spesifi
192
lIT 100
3/4 . 11
97,0
31St' 6.8,0
no . 4 48,0
no ; S 37,0
no. 50 1,5
no. 200 5,0
Kadar aspal
AC20 5,5
tersebut.
Ini akan terdiri dari satu garis gradasi kombinasi agregat tersebut,
Prosentase dan jenis aspa1 dan variasi yang diijinkan job mix formula
Material agregat
Agregat kasar -AK 100 96,0 45,0 12,5 6,1 0 0
Agregat ha1us -AH 100 100 100 98,2 85,6 20,4 .. 3,3
Mineral Filler -MF 100 100 100 100 100 96,2 76,2
GAMBAR D - 1
Mencari perbandingan bahan d~ngin ( cold material )
·
'
194
..
'Mengikuti job mix formula ( juga diperlihatkan pada gambarD-l) de
ngan pemeriksaan,laboratorium ; diketahui.
Pada analisa terakhir, gradapi dan bagian dari filler dan material da
ri bin pana s menentukan gradasi campuran akhir ..
Karena bin panasperlumengandung ukuran butir dengan perbandingan
yang baik, kontraktor harus menentukan banyaknya stock masing-masing
bahan yang akan dimasukkan ke dryer untuk mengimbangi bin panas dan
195
( no. 8) = a = -- = = 0,61
5 = 3,3(0,39 - c) + 76,2 c
c = 3,71 = 0,05
72,9
196
",.,,'"
Percobaan no.1 Coba 35%'Bl, 20% .B2, 20% B3., 20% B4, dan 5% F.
Percobaan no.2 Coba 29% Bl, 29% B2, 28% B3, 9% B4 dan 5% F
Gambar D - 2
'
198
Dengan melihat gradasi Bin 2,3 dan 4 dan saringan yang didasarkan
kepada job mix dati ukliran diatas no. 8; taksir perbandingan bin
bin tersebut. Jumlah Bin no.l dan filler = 35% + 5% = 40%.
lni ti~ggal 60% untuk bin 2, 3 dan 4. .Ambil taksiran 20% untuk ma
sing-masing bin.
Catatan bahwa
, Deviasi kombinasi gradasi job mix formula untuk saringan no, 200
memuaskan. Karena itu prosentase Filler tidak akan berubah.
Deviasi job mix formula untuk saringan no.8berlebihan, sedangkan
deviasi semua saringan diatas no.8 ada dalam batas-batas variasi
yang diijinkan, tolerensi variasi ini cukup besar.
Karena material lewat no.4 dan no.8 terlalu banyak, prosentase bin
'no.l harus dikurangi , dan karena kurangnya material yang lewat di
atas sari.ngan no. 4 prosentase bin 2 dan 3 harus di tambah dan
no.-4 dikurarigL
Untuk plant Continuous : setel pintu feed bin panas dan pompa aspal
seperti ditentukan dari grafik kalibrasi ( lihat Appendix E ) untuk
mengisi jumlah yang sebanding setiap ukuran dan aspal yang cukupke
dalam. mixer.
Dengan "batch plant", misal 400 lbs ( 1814 kg/batch harus diaduk, hi
tung penyetelan timbangan tersebut.
Harus diingat bah~a jumlah berat agregat, Filler dan aspal harus sarna
ataumisal kadar aspal disetel pads..5 ,82 s. 'hitung berat aspal tiap
4,000 Ibs (1.814 kg) batch sebagai berikut:
4,000 5,82
x 105,82
= 220,0 Ibs aspal tiap batch
tas, harus dilakukan penyesuaian perbandingan feeding dan job mix for
mula.
201
APPENDIX E.
E .1. CONTOH.
Misalkan
(l)~ Plant akan distel untuk memproduksi 200 ton campuran per jam.
(3). Gradasi bin panas dan Filler dan ~erbandingan untuk mendapatkan
gradasi yang memuaskan adalah seperti terlihat pada D-2 Appen
dix D.
' .. '
, , . ..:._..
'
".
berat -berat ,', berat putar.an a.lur 'jWUlah . S lil ..
ember
penuh
ember
kcsong .
agregat
mas uk
-
permu1af3,n
·m,8.SUk
tia.p<putaran . l:~···· . .·
Ill· III
minus sama dgn . : dibagi dgn , ::S' '. p. ..
., "d .• tc','
Test # 1 Bin # 1 210,88 - (1) 39,30 = (1)171,68 . ahiy '1592,85 (1') 29,6 ~i,
~tJ'
pembukaan pintu Bin # 2 190,99 - (2) 38,45 = (2)152,5 4 · (2) 26,3 -, ,-..~
2" Bin # 3 .164,68 - (3) 36,50 = (3)128,18 · .awal. . l5B.1.05
5,80' = (3) 22,1 Q
1>\
III
..
ro '0
III
Test # 2 Bin # 1 242,72 - (1) 39,20 = (1)203,52 abir .. 1597,30 . (1) 63,6 o
.'d
ro
c..
.III
pembukaan pintu Bin # 2 225,01 - (2) 38,45 = (2)186,56 (2) 58,3
6 11 Bin # 3 187;86 - (3) 36,50 = (3)151,36
· awaL
1594;10 ::: (3) 47,3
::s
tc'.
oq
'i
3,20 ::s III
Bin # 4172,15 - (4) 40,95 = (4)131,20 (4 ) 41,0 oq H,
tc'.
?i'
. Test # 3 Bin # 1 251;94 - (1)212,74 39,20 . = (1)212,74 abir 1601,75 (1) 96,7
pembukaan pintu Bin # 2 226,33 - (2)187,88 . 38,45 = (2)187,88 (2) 85,4
6" Bin # 3 184,78 - (3)148,78 36,50 = (3)148,28
· awa1 1599,55 = (3) . 67,4
'. Bin # 4 169,43 - (4)128,48 40,95 = (4) 128, 1~8
· 2,20 (4) 58,4
Test. # 4 Bin # 1 247,84 - (1) 39,20 = (:\.) 208 ,64 abir 1605,11 (1) 130,4
pembukaan pintu Bin # 2 208,21 - (2) 38,45 = (2)169,76 · 1603,51
( 2) 106,1
811 Bin # 3 169;62 - (3) 36,50 (3)133,12 awal = (3) 83,2
Bin If 4 158;39 - (4) 40,95
=
= (4)117,44'
· 1 , 60 (4 ) 73,4
2 l~ 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
., I I , I , I I' 11 1 1 , ,
140 t---t---r--t---t-....:.--t--t---+-+--+--l--l- 65
BIN INO.1
130
~.. ~l-l4--+-~'----'~---I~
~
i
H
8
90 45
- 40
I
I .I / ~~ / BIN NO.::
I -71
80
!/ -: BIN NO.4
70
60
;~i~i: / {
J-----il---+--+i-" '~"I;-/~-"'~'l--.----+---
- 30
i t : ::
; i t : :
50
I VI / A ! ~.
-
__t-_-+-_I";'~"(~VY /1 / ~. __;.-I'_-:~__ ~_-+_-+-_-I 20 .~
40
30
jlijf
'~~7/'
r I !
--t'''-·i·~··l---. t-·
-1---1
- 15 ~
~.
.....
V j
i i '
: I
20
10
I I - 5
I
I
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
~ ....
204
.' Pema~ukan . filler mineral dikalibrasi dengan cara yang sama seperti
.pemasukan . agregat. Karena feeder ini mempunyai tungkai kontrol yang'
dapaf distel, maka bermacam-macam stelan tungkai akan digunakan da
la.J;ii. k~ligrasi.
Catat tekanan dan hentikan plant. Catat hitungan putaran dan putar
50 30 10
atau ;
11 x 2.000
11 ton (10mg) tiap jam =
60
= 366,7 pOlmd tiap menit.
10 x 1.000
26 :=;:;
"~
24
.."
11
E-t
i 1/ ::>
Po.
10
::> 22 I·
~.
p....
E-t
~.
20 - 9
H·
E-t
~. 18
/
1/
- 8
i
8
§ 16
V .~
H
-
7
H A
7.
r;a CJ
H
A 14 _. ~
?-i
6
e:J
I2i
.a:.
?-i 12 /.
/ _.
~
5 ~
~
p...
10
1/
/
-. 4
.;3
.~
J
~
H
8
7
H
A
H 6 I . 3
H
r:.:.
H
/ ~
eX
~
H 4 /
2
~
~
:2:
-
;
/-;J
2
.
- 1 ~
/-;J
o. 5 ao 15 20 25 ·30 35 ·40 45 50
°
PENYETELAN TANGKAI
.. .
.: " ,
anmetrik ) .faktor koreksi suhu ==·0,925. . Dat't.ar A-2 menunj ukkan bah.
wa aspal dengan ED 0,995 mempunyaf beratB,2.866 Ib/gal. (992,9534 kg!
m})"'~ .. Untukmerubahdari massa ke vo.Lume vdal.am kondisi operasi, maka :
. . . ... "'.. . . . . . ... .' .: .. . 3 .
. :,8.,2866 x 0.,925 = '7,Gllb/gal. ( 918,48 kg! m ).
36:6~,71bs/men : 7,67 Ib's/gal == 47,81 gal/men. '
. .. ., . ( 0,181 m3/ menit ) .
,,;:
,.,\,'
·:370,3{:2684
.... )
=13 ;80
.
Ib 6,26 kg ) aspal tiap putaran
Setel~hme~eriksa
.:':> ,', : .', ,( clieking ) sete Lan ini pada pompa aspal, dikete
'•. 'r,
Iiitika1;l bahva hanya 48,26 gallon ( 182, 711iter ). ( 370,15 pounds )
.. ,(167,89 kg ") .aspal 'yang masuk tiap menit ; sebab ada perbedaan da
"·1?-ill· pema.sukkan ( feeding ) :
.. .. \. .
" '.. .' .
;~' , '
Karena.aspal sejumlah 5,5 % dari jumlah campuran , perhitungan berikut
dib~~t untuk menenttikan berat jumlah campuran dan berat agregat dan
Filler tiap putaran
Kembali ke grafik kalibrasi untuk feeder bin panas dan Filler mineral,
tentukan besarnya pembukaan untuk tiap pintu feeder menurut berat ma- ,
terial Y13:ng masuk tiap putaran as feeder. "Pembukaan ( Opening ) dan
tiller terlihat sebagaf, setelan tungkai" bukan dalam inci (min
seperti untuk material lain.
.. .' ,L·. .
4,3 in, (109 mm) 4?T in (119 rmn) 5,9 in (150 mm) 2,2 in ( 56 rom )
210
26,5
'.:: .
:.:r·.'
. :'1,
",..'
... ....
~
,
\;; ..