Anda di halaman 1dari 46

BAB I

KARAKTERISTIK

A. Karakteristik SMK Negeri 1 Gunung Jati


SMK Persiapan Negeri 1 Gunung Jati didirikan pada tahun 2010 yang merupakan
hadiah dari Gubernur Jawa Barat karena Pemerintah daerah Kabupaten Cirebon banyak
mendirikan Sekolah Vokasi, kemudian hal tersebut disikapi dengan mendirikan sekolah
vokasi baru yang mengembangkan kearifan lokal yaitu Batik. Pada awal berdirinya SMK
Persiapan Negeri 1 Gunung Jati memiliki 2 kompetensi keahlian yaitu Teknik Gambar
Bangunan dan Kriya Tekstil. Kemudian pada tanggal 27 Januari 2012 turunlah SK
Penegrian SMK Negeri 1 Gunung Jati dengan nomor 421.5/kep.35-Disdik/2012 yang
memiliki 3 (tiga) Kompetensi Keahlian, yaitu Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
(DPIB) , Kria Kreatif Batik dan Tekstil (KKBT) serta Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
(TBSM).
SMKN 1 Gunung Jati memiliki luas 34.288 M2. Sebagai sekolah yang sedang
berkembang, maka sekolah ini memerlukan berbagai macam perbaikan sistem
operasional dari berbagai aspek. Hal tersebut wajib dilaksanakan sebagai peningkatan
kinerja demi tercapainya visi dan misi sekolah dan tujuan pendidikan nasioanal.
Untuk mengakomodir antusias masyarakat yang tinggi menyekolahkan anaknya ke
SMK Negeri 1 Gunungjati, maka pada tahun 2018 dibuka 2 (dua) kompetensi keahlian
baru yaitu ; Multimedia (MM) dan Teknik Pengelasan (TP). Sehingga pada tahun 2018
SMK Negeri 1 Gunung Jati memiliki 5 kompetensi keahlian. Kompetensi Keahlian
Multimedia ini hanya diberikan ijin oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk
menyelesaikan 1 angkatan. Maka Pada Tahun Ajaran 2019/2020 hanya dibuka 4
Kompetensi Keahlian.
Pada tahun ajaran 2021/2022 ini SMKN 1 Gunung Jati membuka program keahlian
animasi. Hal tersebut dikarenakan program keahlian Animasi sedang diminati leh peserta
didik dan orang tua siswa serta dibutuhkan di dunia kerja. Selain itu, di Kabupaten Cirebon
sendiri sekolah yang membuka Program keahlian Animasi belum ada.
Secara umum satuan pendidikan memiliki Lulusan yang berpeluang untuk bekerja di
dunia usaha/industri, berpeluang untuk berwirausaha, maupun untuk melanjutkan
pendidikan. Namun demikian terdapat tantangan yang dihadapi oleh sekolah yaitu
memperkuat kualitas lulusan SMK untuk menghadapi era globalisasi, daya tampung SMK
masih lebih kecil dari animo masyarakat, teknologi yang terus berkembang di dunia
usaha/dunia industri, serta peluang kerja di dunia usaha/dunia industri terhadap lulusan
SMK yang sesuai Program Studi belum sesuai.
1|Page
Kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) yang dimiliki antara lain: SKKNI
yang ada telah mengadopsi kebutuhan kompetensi yang ada di dunia usaha/dunia
industri, PKL atau Prakerin merupakan salah satu muatan dalam kurikulum yang mampu
mendekatkan SMK ke industri, kepercayaan dunia usaha/dunia industri yang cukup besar
di SMK terbukti sering dilaksanakannya rekruitmen oleh dunia usaha/dunia industri di
SMK, adanya program penulusuran tamatan yang optimal (BKK di SMK), serta banyaknya
alumni SMK yang berkarir di dunia usaha/dunia industri. Namun demikian Kelemahan
(Weaknes) yang ada adalah Link and Match antara SMK dengan dunia usaha/dunia
industri belum optimum, masih adanya kebijakan pemerintah maupun institusi yang
membatasi tenaga kerja berdasar strata pendidikan dan jender, masih adanya daerah
yang membatasi tenaga kerja dari daerah lain akibat berlakunya era otonomi daerah,
masih adanya lulusan yang memiliki minat rendah untuk bekerja di luar daerahnya, masih
adanya lulusan yang memiliki karakter yang belum sesuai tuntutan dunia usaha/industri,
serta masih lemahnya kemampuan adaptasi lulusan SMK untuk langsung bekerja di dunia
usaha/industri.
Menghadapi industri 4.0, pendidikan kejuruan membutuhkan dukungan dan
pengakuan serta tidak terlepas dari kepentingan masyarakat. Hal ini akan meningkatkan
kepercayaan diri lulusan pendidikan kejuruan sehingga lulusannya merasa aman sebagai
pekerja yang terampil karena adanya dukungan dan pengakuan dari masyarakat. Pada
dasarnya pendidikan kejuruan dapat disediakan atau difasilitasi oleh masyarakat dan
pemerintah untuk mempersiapkan dan mengubah individu secara cepat dalam memenuhi
tuntutan dunia kerja (Murgor, 2013) dan perubahan zaman termasuk fase industri 4.0.
Pengembangan pendidikan kejuruan harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder) yang terlibat dalam sistem untuk menjawab tantangan industri 4.0. Oleh
karena itu lulusan SMK diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja, serta mampu menjadi wirausaha maupun melanjutkan belajar ke perguruan
tinggi sesuai program keahliannya.

B. Program Keahlian
SMK Negeri 1 Gunung Jati memiliki 3 Bidang Keahlian yang terdiri atas 5 (lima)
Program Keahlian, yaitu :
1. Bidang keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti, dengan program keahlian Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan.
2. Bidang keahlian Teknologi Manufaktur dan Rekayasa, terdiri dari program keahlian
Teknik Otomotif dan Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam.

2|Page
3. Bidang keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif, terdiri dari Desain dan Produksi Kria dan
Animasi.

Pembelajaran di SMK Negeri 1 Gunung Jati berorientasi untuk membekali peserta


didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab, dapat mengimplementasikan konsep wawasan lingkungan hidup,
memiliki jiwa wirausaha yang mandiri dan berkepribadian, serta memiliki kompetensi
sesuai dengan program keahlian masing-masing.
Program keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) melaksanakan
pembelajaran agar peserta didik memiliki kompetensi dalam menggambar Teknik Dasar,
memahami Building Information Modelling, melaksanakan pekerjaan Dasar Konstruksi
Bangunan dan Ilmu Ukur Tanah, dengan menerapkan prosedur proses Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), dan perencanaan konstruksi dan desain
gambar bangunan gedung/arsitektur. Proses pembelajaran pada program keahlian DPIB
berorientasi pada peserta didik dan penguasaan kompetensi yang link and macth dengan
dunia kerja agar tujuan dari capaian pembelajaran dapat tercapai.
Program Keahlian Teknik Otomotif siap membekali siswa dengan cakupan
kompetensi lulusan: Pengetahuan teknik otomotif (menguasai sejarah dan perkembangan
teknik otomotif, dasar teknik otomotif, dan gambaran umum dunia otomotif), perawatan
otomotif (menguasai teknik perawatan mesin, chasis, bodi, dan kelistrikan otomotif),
teknologi Otomotif (menguasai teknik pembuatan komponen otomotif), dan enterpreneur
(menguasai dasar-dasar manajemen dan pelayanan kepada konsumen serta mampu
menjadi enterpreneur dalam bidang otomotif). Dalam pembelajarannya Teknik Otomotif
dibagi menjadi perancangan, pengembangan, produksi, dan perawatan otomotif. Jurusan
ini membekali kita dengan potensi untuk mengembangakan dan memadukan
kegiatan/praktek dengan teori keteknikan. Selain itu, pada jurusan ini juga akan rutin
mengadakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud penerapan
IPTEK melalui pelaksaaan pendidikan dan pengajaran serta penelitian bidang
pendidikan/ketrampilan teknik bagi kepentingan pembangunan.
Program keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam melaksanakan
pembelajaran agar peserta didik memiliki kompetensi dalam memahami proses bisnis
bidang pengelasan dan fabrikasi logam secara menyeluruh pada berbagai industri dan
konstruksi; memahami perkembangan teknologi di dunia industri dan dunia kerja serta
isu-isu global terkait dengan pengelasan dan fabrikasi logam pada berbagai bidang;
memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan technopreneurship), serta peluang

3|Page
usaha di bidang pengelasan; memahami teknik dasar yang terkait dengan seluruh proses
pengelasan dan fabrikasi logam; menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH) di lingkungan kerjanya; menggambar teknik dasar yang terkait
dengan konstruksi dan; memahami penggunaan alat ukur, perkakas tangan dan
bertenaga dengan tepat; dan memahami rutinitas pengelasan dasar dengan proses
SMAW (Shielded Metal Arc Welding) sesuai dengan POS.
Program keahlian Desain dan Produksi Kriya melaksanakan pembelajaran agar
peserta didik memiliki kompetensi dalam Penanganan Hasil Produksi Kriya, yaitu berupa
produksi batik dan produksi lenan rumah tangga , Proses Pengolahan Hasil Batik, Dasar
Pengendalian Mutu Hasil produksi batik, Penyimpanan dan Penggudangan, Keamanan
hasil produksi batik dan Sistem Jaminan Mutu (Quality System), serta menjadi tenaga
Desain pada produksi kriya tekstil dan lenan rumah tangga.
Program keahlian Desain dan Produksi Kriya, menyelenggarakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan penguasaan kompetensi yang link
and macth dengan Dunia Kerja antara lain memiliki kompetensi Dasar-dasar desain
produksi Kriya Tekstil , batik dan lenan rumah tangga, cetak saring serta mampu
memasarkan hasil dari produk – produk tersebut.
Program keahlian Animasi, menyelenggarakan proses pembelajaran yang
berdasarkan penyusunan kurikulum pusat keunggulan dan berorientasi pada peserta didik
dan penguasaan kompetensi yang link and macth dengan IDUKA antara lain memiliki
kompetensi Dasar-dasar Animasi, Animasi 2D&3D, Desain Gambar, Videografi, dan
Digital Processing.

4|Page
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN SMK NEGERI 1 GUNUNG JATI

A. Visi
Mewujudkan Peserta Didik SMK Negeri 1 Gunung Jati yang Religius, Kompeten,
Berkarakter pada Tahun 2025

B. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi SMK Negeri 1 Gunung Jati, maka disusunlah misi sebagai
berikut:
1. Menumbuhkembangkan potensi kecerdasan spiritual peserta didik
2. Mengembangkan dan memberdayaan kualifikasi GTK
3. Mengembangkan pembelajaran berbasis industri
4. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan dunia industri, dunia usaha dan
pengampu kepentingan
5. Memperkokoh kegiatan pengembangan diri

C. Tujuan Sekolah
SMK Negeri 1 Gunung Jati menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Terwujudnya lulusan yang bertakwa, disiplin, mandiri, berintegritas, dan berjiwa
kebangsaan.
2. Terwujudnya lembaga pendidikan yang memiliki sumberdaya yang andal untuk
penyelenggaraan pendidikan bermutu
3. Tersedianya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis industri
4. Meningkatnya peran serta industri dan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan
kejuruan yang efektif dan efisien
5. Terlaksananya pelayanan prima
6. Meningkatnya budaya hidup sehat

D. Tujuan Program Keahlian


SMK Negeri 1 Gunung Jati memiliki 5 (tiga) Program Keahlian, yaitu Desain
Pemodelan dan Informasi Bangunan, Teknik Otomotif, Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
Logam, Desain dan Produksi Kria, Animasi. Adapaun tujuan dari masing-masing Program
Keahlian sebagai berikut:
1. Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

5|Page
a. Membekali peserta didik agar beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, kreatif, bernalar kritis, gotong
royong dan mandiri sesuai dengan profil pelajar pancasila
b. Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang Berorientasi Pada Peserta Didik
dan Penguasaan Kompetensi yang link and macth dengan dunia kerja
c. Melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang perencanaan konstruksi dan
gambar sipil/arsitektur secara profesional
d. Membangun lulusan yang berjiwa wirausaha

2. Program keahlian Teknik Otomotif


Tujuan Program Keahlian Teknik Otomotif secara umum mengacu pada isi
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program
Keahlian Teknik Otomotif adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten, dengan rincian sebagai berikut :
 Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa yang
produktif, mampu bekerja mandiri dan dapat diserap oleh dunia kerja sebagai
tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompotensi yang dimilikinya.
 Memberikan pembekalan agar mampu berkarir, ulet dan giat dalam
berkompetensi, mampu beradaptasi dilingkungan kerja dan dapat
mengembangkan sikap propesional sesuai kompetensi yang dimilikinya.
 Membekali peserta didik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan wawasan
entreuprener agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melanjutkan pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
 Meningkatkan keterampilan tenaga pendidik di program keahlian teknik otomotif
dengan melaksanakan pelatihan dengan mendatangkan guru tamu dari dunia
kerja dan program magang.
 Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten di bidang :
 Perawatan dan perbaikan motor (engine) / tune up.
 Perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga/ transmisi.
 Perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi.
 Perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan.

6|Page
3. Program Keahlian Teknik Pengelasan
a. Mencetak karakter lulusan yang bersikap profesional dan mencerminkan Profil
Pelajar Pancasila
b. Terwujudnya jurusan yang mencetak sumber daya kompeten dalam
pengimplementasian di dunia kerja atau industri
c. Meningkatnya keahlian dalam bidang Pengelasan dan Fabrikasi Logam sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja atau industri

4. Program Keahlian Desain dan Produksi Kria


Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila
( Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia,
Mandiri, Bernalar kritis, Kreatif , bergotong royong dan berkebinekaan global )
a. Membentuk lulusan profesional berbasis budayakerja pada Dunia Kerja.
b. Membangun lulusan berjiwa Wirausaha yang mandiri.
c. Mempersiapkan mental peserta didik untuk menjadi tenaga ahli tingkat
menengah di bidang Desain dan Produksi Kriya sehingga mampu mengisi
lowongan pekerjaan yang ada di dunia Kerja sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.

5. Program Keahlian Animasi


a. Menyelenggarakan Proses Pembelajaran yang Berorientasi Pada Peserta Didik
dan Penguasaan Kompetensi yang link and macth dengan IDUKA serta
Membentuk lulusan profesional berbasis budaya kerja IDUKA.
b. Membangun lulusan berjiwa Wirausaha yang mandiri.
c. membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan
sikap agar kompeten (soft skills dan hard skills)

7|Page
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Intrakurikuler
1. Struktur Kurikulum SMK
Tabel 1. Struktur Kurikulum Kelas X SMK / MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total JP
Penguatan
MATA PELAJARAN Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM :
1. Pendidikan Agama Islam dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
90 18 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 108 36 144
4. Pendidikan Jasmina, Olahraga,
90 18 108
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa 54 18 72
3. Seni Teater
4. Seni Tari
7. Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
450 126 576
Umum (A) :
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN :
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144
3. Informatika 108 36 144
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alama
162 54 216
dan Sosial****
5. Dasar-dasar Program Keahlian 432 - 432

8|Page
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
918 162 1080
Kejuruan (B) :
Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan
Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian

Tabel 2. Struktur Kurikulum Kelas XI SMK / MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total JP
Penguatan
MATA PELAJARAN Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM :
1. Pendidikan Agama Islam dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
90 18 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72
3. Bahasa Indonesia 90 18 108
4. Pendidikan Jasmina, Olahraga,
54 18 72
dan Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
342 90 432
Umum (A) :
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN :
1. Matematika 90 18 108
2. Bahasa Inggris 108 36 144

9|Page
3. Mata Pelajaran (Konsentrasi
648 - 648
Keahlian)***
4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 - 180
5. Mata Pelajaran Pilihan**** 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1170 54 1224
Kejuruan (B) :
Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.

Tabel 3. Struktur Kurikulum Kelas XII SMK / MAK


(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Projek
Alokasi Total JP
Penguatan
MATA PELAJARAN Intrakurikuler Per
Profil Pelajar
Per Tahun Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM :
1. Pendidikan Agama Islam dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan
36 18 54
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu
36 18 54
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 36 - 36
3. Bahasa Indonesia 36 18 54
4. Muatan Lokal** 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
108 36 144
Umum (A) :
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN :
1. Matematika 54 - 54
2. Bahasa Inggris 72 - 72
3. Mata Pelajaran (Konsentrasi
396 - 396
Keahlian)***
4. Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 - 90

10 | P a g e
5. Praktik Kerja Lapangan**** 792 - 792
6. Mata Pelajaran Pilihan***** 108 - 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1512 - 1512
Kejuruan (B) :
Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan :
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam)
bulan di kelas XII
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.

Struktur Kurikulum Program Keahlian


1. Bidang Keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti
1.1. Program Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
4. √ 3 3 2 2
Kesehatan
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal - (2) (2) (2) (2) (2) -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing
2. √ 4 4 4 4 4 -
Lainnya Kejuruan
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Desain Pemodelan dan
- 12 12 - - - -
Informasi Bangunan
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - - 6 6 10 -
c. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - 6 6 6 -
d. Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - 6 6 6 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
7. Mata Pelajaran Pilihan - - - 4 4 6
8. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

11 | P a g e
Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa


2.1. Program Keahlian : Teknik Otomotif
Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
4. √ 3 3 2 2
Kesehatan
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal - (2) (2) (2) (2) (2)
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing
2. √ 4 4 4 4 4 -
Lainnya Kejuruan
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Teknik Otomotif - 12 12 - - - -
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - - 8 8 8 -
c. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - 5 5 6 -
d. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 3 - - - 5 5 6 -
e. Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - 2 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - 4 4 6 -
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

12 | P a g e
2.2. Program Keahlian : Teknik Pengelasan
Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
4. √ 3 3 2 2
Kesehatan
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal - (2) (2) (2) (2) (2) -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing
2. √ 4 4 4 4 4 -
Lainnya Kejuruan
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Teknik Pengelasan dan -
12 12 - - - -
Fabrikasi Logam
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - - 6 6 - -
c. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - 6 6 8 -
d. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 3 - - - 6 6 7 -
e. Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - - - 7 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - 4 4 6 -
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

13 | P a g e
3. Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
3.1. Program Keahlian : Desain dan Produksi Kriya
Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan - -
4. √ 3 3 2 2
Kesehatan
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal - (2) (2) (2) (2) (2)
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing
2. √ 4 4 4 4 4 -
Lainnya Kejuruan
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Desain dan Produksi Kriya - 12 12 - - - -
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - - 6 6 8 -
c. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 2 - - - 4 4 6 -
d. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 3 - - - 4 4 4 -
e. Konsentrasi/Mapel Kejuruan n - - - 4 4 4 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - 4 4 6 -
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

14 | P a g e
3.2. Program Keahlian : Animasi
Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
4. √ 3 3 2 2 - -
Kesehatan
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal - (2) (2) (2) (2) (2) -
Jumlah A 16 16 12 12 8 -
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing
2. √ 4 4 4 4 4 -
Lainnya Kejuruan
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Animasi - 12 12 - - - -
b. Konsentrasi/Mapel Kejuruan 1 - - - 18 18 22 -
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
7. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
8. Mata Pelajaran Pilihan - - - 4 4 6 -
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

15 | P a g e
2. Penetapan Konsentrasi
Konsentrasi adalah pengkhususan studi yang diambil dalam sebuah program
keahlian pada awal fase F (Kelas XI dan XII). Konsentrasi mempelajari kompetensi
yang lebih spesifik, sesuai dengan tujuan dan dunia kerja atau peluang usaha yang
akan ditempat oleh lulusan. Peserta didik hanya diperbolehkan mengambil satu
konsentrasi, karena konsentrasi dimaksudkan agar peserta didik benar-benar fokus
dan kompeten, sehingga siap memasuki dunia kerja atau bewirausaha.
DI SMK Negeri 1 Gunung Jati, penetapan konsentrasi pada masing-masing
ProgramKeahlian sebagai berikut:
a. Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Sampai saat ini, Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
(DPIB) hanya membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan
b. Program Keahlian Teknik Otomotif
Untuk Program Keahlian Teknik Otomotif, sampai saat ini hanya membuka 1 (satu)
konsentrasi, yaitu Teknik Sepeda Motor
c. Program Keahlian Teknik Pengelasan
Pada Program Keahlian Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam juga hanya
membuka 1 (satu) konsentrasi, yaitu Teknik Pengelasan.
d. Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya
Pada Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya memiliki konsentrasi, yaitu
Kriya Kreatif Batik dan Tekstil
e. Program Keahlian Animasi
Pada Program Keahlian Animasi memiliki konsentrasi, yaitu Animasi.

Pemilihan konsentrasi berdasarkan minat dan bakat atau passion peserta didik,
setelah memiliki pengalaman belajar pada fase E (kelas X), sehingga peserta didik
diharapkan benar-benar telah memahami secara mendalam ruang lingkup masing-
masing Program Keahlian, baik Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi
Bangunan (DPIB), program Keahlian Teknik Otomotif, Program Keahlian Teknik
Pengelasan, Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya, Program Keahlian Animasi
antara lain profesi kerja setelah lulus, jabatan dalam pekerjaan, peluang usaha, jenis
kompetensi, fasilitas yang digunakan. Pihak sekolah dapat memberikan saran kepada
peserta didik atas pilihannya, berdasarkan dari pengamatan terhadap karya-karya
peserta didik selama mengikuti pembelajaran pada fase E (kelas X). Sekolahnya juga

16 | P a g e
dapat berkolaborasi dengan psikolog untuk mengetahui bakat, minat, dan passion
peserta didik.
Seluruh mata pelajaran yang ditawarkan dalam struktur kurikulum tersebut cara
pencapaian kompetensinya dikemas dalam bentuk Capaian Pembelajaran (CP) yang
disusun oleh guru pengampu. CP diterjemahkan ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dengan menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan masing-masing karakteristik mata pelajaran. Bukti pencapaian CP
berupa portofolio hasil pekerjaan peserta didik didokumentasikan dengan baik sebagai
bentuk pertanggungjawaban guru pada saat melakukan asesmen melalui berbagai
instrumen pendukung dan melaporkannya kepada orang tua dalam bentuk buku
Laporan Pencapaian Hasil Belajar (raport).

17 | P a g e
1. Struktur Kurikulum Konsentrasi
a. Konsentrasi Perencanaan Desain Gambar Bangunan Gedung/Arsitektur
1. Bidang Keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti
1.1. Program Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Konsentrasi : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
(Menggunakan Sistem Blok)
Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan √ 3 3 2 2 - -
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni Rupa √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda 2 2 - - - -
b. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 2 2 - -
c. Bahasa Arab - - - - 2
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika √ 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris √ 4 4 4 4 2 -
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Dasar-dasar Program Keahlian :
a. Gambar Teknik 4 4 - - - -
b. Ilmu Bangunan Gedung 4 4 - - - -
c. Statika & Ilmu Ukur Tanah 4 4 - - - -
6. Konsentrasi Keahlian :
a. Aplikasi Perangkat Lunak dan Perancangan
- - 6 6 10 -
Interior Gedung
b. Estimasi Biaya Konstruksi - - 4 4 4 -
c. Konstruksi dan Utilitas Gedung - - 4 4 4 -
d. Konstruksi Jalan dan Jembatan - - 4 4 4 -
7. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
Mata Pelajaran Pilihan (Konstruksi Jalan dan
8.
Jembatan)
a. Pelaksanaan Konstruksi - - 4 4 - -
b. Visualisasi dan Animasi - - - - 6 -
9. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 38 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 48 44

18 | P a g e
b. Konsentrasi Pemeliharaan dan Perawatan Mesin Sepeda Motor
2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
2.1 Program Keahlian : Teknik Otomotif
Konsentrasi : Teknik Sepeda Motor

(Menggunakan Sistem Blok)


Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan √ 3 3 2 2 - -
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni Rupa √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal :
a. Bahasa Sunda 2 2 - - - -
b. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 2 2 - -
c. Bahasa Arab - - - - 2 -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika √ 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris √ 4 4 4 4 2 -
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Dasar-dasar Program Keahlian :
a. Gambar Teknik 6 6 - - - -
b. Pengetahuan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - - -
6. Konsentrasi Keahlian :
a. Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor - - 8 8 8 -
b. Pemeliharaan Chasis Sepeda Motor - - 5 5 6 -
c. Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor - - 5 5 6 -
d. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - - - - 2 -
7. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Mata Pelajaran Pilihan :
a. Teknik Pengelasan Busur Manual (SMAW) - - 4 4 6
9. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 38 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 48 44

19 | P a g e
c. Konsentrasi Teknik Pengelasan SMAW dan MIG MAG pada bidang
manufaktur atau konstruksi
2. Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa
2.2. Program Keahlian : Teknik Pengelasan dan Fabrikasi Logam
Konsentrasi : Teknik Pengelasan

(Menggunakan Sistem Blok)


Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan √ 3 3 2 2 - -
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda - 2 2 - - - -
b. Pendidikan Lingkungan Hidup - - - 2 2 - -
c. Bahasa Arab - - - - - 2 -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Asing Lainnya
2. √ 4 4 4 4 4 -
Kejuruan
3. Logika dan Teknologi Digital √ 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
Dasar-Dasar Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
5. - 12 12 - - - -
Logam
6. Konsentrasi Keahlian :
a. Teknik Pengelasan Oksi-Asetelin (OAW) - - - 6 6 - -
b. Teknik Pengelasan Busur Manual (SMAW) - - - 6 6 8 -
c. Teknik Pengelasan Gas Metal (MIG/MAG) - - - 6 6 7 -
d. Teknik Pengelasan Gas Tungsten (TIG) - - - - - 7 -
7. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - - 5 5 5 -
Mata Pelajaran Pilihan (Rancang Bangun &
8. - - - 4 4 6 -
Produk)
9. Praktik Kerja Lapangan - - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 40 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 50 44

20 | P a g e
d. Konsentrasi Kriya Kreatif Batik dan Tekstil
3. Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
3.1. Program Keahlian : Desain dan Produksi Kriya
Konsentrasi : Kriya Kreatif Batik dan Tekstil

(Menggunakan Sistem Blok)


Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan √ 3 3 2 2 - -
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni Rupa √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda 2 2 - - - -
b. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 2 2 - -
c. Bahasa Arab - - - - 2 -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika Kejuruan √ 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris √ 4 4 4 4 2 -
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Dasar-Dasar Program Keahlian 12 12 - - - -
6. Konsentrasi Keahlian :
a. Batik - - 6 6 8 -
b. Jahit - - 4 4 6 -
c. Tenun - - 4 4 4 -
d. Sablon - - 4 4 4 -
7. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Mata Pelajaran Pilihan
a. Batik Jumputan - - 4 4 - -
b. Batik Digital - - - - 6 -
9. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 38 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 48 44

21 | P a g e
e. Konsentrasi Animasi 3D
3. Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
3.2. Program Keahlian : Animasi
Konsentrasi : Animasi

(Menggunakan Sistem Blok)


Incl KELAS
MATA PELAJARAN ude X XI XII
P5 1 2 1 2 1 2
A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti: √ 3 3 3 3 3 -
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan √ 2 2 2 2 2 -
3. Bahasa Indonesia √ 4 4 3 3 3 -
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan √ 3 3 2 2 - -
5. Sejarah √ 2 2 2 2 - -
6. Seni Rupa √ 2 2 - - - -
7. Muatan Lokal
a. Bahasa Sunda 2 2 - - - -
b. Pendidikan Lingkungan Hidup - - 2 2 - -
c. Bahasa Arab - - - - 2 -
Jumlah A 18 18 14 14 10 0
B. KEJURUAN
1. Matematika √ 4 4 3 3 3 -
2. Bahasa Inggris √ 4 4 4 4 2 -
3. Informatika √ 4 4 - - - -
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial √ 6 6 - - - -
5. Dasar-Dasar Program Keahlian 12 12 - - - -
6. Konsentasi Keahlian :
a. Animasi 3D - - 18 18 22 -
7. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 -
8. Mata Pelajaran Pilihan (Animasi 2D) 4 4 6 -
9. Praktik Kerja Lapangan - - - - - 44
Jumlah B 30 30 34 34 38 44

Jumlah A+B 48 48 48 48 48 44

2. Capaian Pembelajaran (CP)


Capaian Pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan pendidikan, yang
merupakan suatu pernyataan tentang apa yang diharapkan diketahui, dipahami,
dan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode
belajar (Dikti, 2015: 1). Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 56 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan dasar dan Menengah dinyatakan bahwa Capaian Pembelajaran
merupakan bentuk pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

22 | P a g e
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi.
Untuk Capaian Pembelajaran pada Program Keahlian Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan (DPIB), program Keahlian Teknik Otomotif, Program Keahlian
Teknik Pengelasan, Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya, Program
Keahlian Animasi terlampir.

B. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan


Pancasila dan diberi nama Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah
perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam
ciri utama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, yang dibangun melalui
budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan ekstra kurikuler.
Di bawah ini adalah Profil Pelajar Pancasila beserta elemennya sebagai berikut:

Profil Pelajar Pancasila

PROFIL PELAJAR
NO ELEMEN
PANCASILA
1 Beriman, Bertakwa kepada a) Ahlak beragama
Tuhan YME, dan Berakhlak b) Ahlak pribadi
Mulia c) Ahlak kepada manusia
d) Ahlak kepada alam
e) Ahlak bernegara
2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai budaya
b) Kemampuan komunikasi Interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama.
c) Refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebinekaan
3 Gotong royong a) Kolaborasi
b) Kepedulian
c) Berbagi
4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
serta regulasi diri
5 Bernalar kritis a) Memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan
b) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
c) Merefleksi pemikiran dan proses berfikir
d) Mengambil keputusan

23 | P a g e
6 Kreatif a) Menghasilkan gagasan yang original
b) Menghasilkan karya dan tindakan yang
orisial

Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu
berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan
melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk kegiatan intra-
kurikuler, penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan melalui implementasi softskills
pada saat pembelajaran berlangsung, baik teori maupun praktik. Untuk penguatan Profil
Pelajar Pancasila di luar pembelajaran dilakukan melalui berbagai macam kegiatan,
seperti:
• Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah;
• Perkemahan;
• Kegiatan keagamaan;
• Kunjungan ke panti jompo maupun anak yatim;
• Kegiatan bakti sosial;
• Kegiatan kesamaptaan/ketarunaan;
• Kegiatan proyek kreatif di sekolah.

C. Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pendidikan di sekolah masih berbentuk teori dan latihan kerja dalam skala kecil
dan dengan frekuensi yang relatif sedikit. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja yang trampil dan mampu menangani pekerjaan dalam skala besar, perlu
diterapkan suatu pendidikan dengan prinsip penguasaan keahlian profesi yang dapat
ditempuh dengan pendidikan di lapangan kerja atau di industri.
Praktik Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan paduan untuk dapat saling
mengisi dan melengkapi antara pendidikan di sekolah dan keahlian profesi yang
didapatkan melalui pengalaman di dunia kerja/dunia industri. PKL dalam Kurikulum
Merdeka tercantum dalam struktur kurikulum sebagai mata pelajaran tersendiri. PKL
dilakukan di DUDIKA, lapangan kerja, maupun di teaching factory sekolah yang
dimaksudkan untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya
untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat praktik
kerja lapangan. Penyelenggaraan PKL juga melibatkan masyarakat, khususnya dunia
kerja, tujuan utamanya selain untuk memerkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai
dengan konsentrasi yang dipilih peserta didik, juga dimaksudkan memberikan

24 | P a g e
kesempatan untuk menghayati dan mengamalkan serta menginternalisasi nilai-nilai positif
keberkerjaan, dalam rangka membangun pribadi peserta didik yang kompeten dalam
aspek soft skills, hard skills, dan karakter.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, program PKL
disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/Industri) dalam
rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi
bagi dunia kerja (DUDIKA) terhadap upaya pengembangan pendidikan di SMK Negeri 1
Gunung Jati. Berdasarkan Permendikbud No. 60 Tahun 2014, durasi waktu praktik kerja
industri, yaitu minimal setara dengan 500 jam (125 jam tugas terstruktur). Sedangkan
jumlah DUDIKA yang telah bekerja sama dengan SMK Negeri 1 Gunung Jati berjumlah
lebih dari 60 dan sebagian besar telah melaksanakan MoU.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, sekolah
menyusun program pembelajaran baik yang dilakukan di sekolah maupun di dunia
kerja/DUDIKA. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan industri pasangan
untuk menetapkan capaian pembelajaran yang harus dilakukan di sekolah dan industri
dan dilaksanakan antara 5 sampai 6 bulan sesuai kebutuhan penguasaan kompetensi
oleh peserta didik serta kesepakatan antara SMK dan DUDIKA (Industri Pasangan) yang
menjadi tempat peserta didik melaksanakan PKL.
Dengan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta didik dan kemanfaatan
bagi DUDIKA pasangan, Program PKL di SMK Negeri 1 Gunung Jati dirancang untuk
dilaksanakan pada semester 6 (enam) selama 44 jam pelajaran, agar peserta didik fokus
karena telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran lainnya, sudah siap secara mental
dan kompetensi untuk belajar di dunia kerja riil, dan diharapakan ketika selesai PKL
peserta didik dapat diserap langsung oleh pihak industri/tempat PKL.
Adapun program PKL yang dirancang melalui mekanisme sebagai berikut:
1. Pemetaan DUDIKA
SMK Negeri 1 Gunung Jati melaksanakan kegiatan pemetaan DUDIKA disesuaikan
dengan kebutuhan industri dan mempertimbangkan kebermaknaan bagi peserta
didik. Setiap saat sekolah berusaha memperluas jalinan kerja sama dengan DUDIKA.
2. Program PKL
Program PKL dilaksanakan di semester akhir/semester genap pada akhir tingkat
dengan pola blok antara 4 sampai 6 bulan yang dilaksanakan di industri skala
besar/nasional dan multinasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sekolah menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersama
dengan institusi pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program

25 | P a g e
pendidikan di sekolah dengan program pengusaan keahlian yang diperoleh melalui
bekerja langsung di instistusi pasangan, dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu. Materi pelajaran pada semester tersebut diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran pada
semester yang ditinggalkan.
3. Pembekalan Program PKL
Sebelum peserta didik diterjunkan di DUDIKA, maka dilakukan tahap pembinaan
selama 1 – 2 minggu mulai dari pembinaan mental, etos kerja, pembuatan proposal,
dan pembuatan laporan hasil kegiatan PKL.
4. Penetapan Pembimbing
Selanjutnya setelah melaksanaan pembinaan dilanjutkan dengan penetapan oleh
kepala sekolah, dengan dikeluarkannya surat keputusan bahwa siswa tersebut layak
diterjukan ke lokasi DUDIKA.
5. Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan PKL menyesuaiakn dengan program PKL yang telah disusun antara
SMK Negeri 1 Gunung Jati (Kepala Sekolah, Wakasek Bidang Kurikulum, Wakasek
Bidang Humas dan Hubungan Kerja Sama Industri, Ketua Program Keahlian, Ketua
Konsentrasi Keahlian, dan perwakilan DUDIKA).
6. Monitoring PKL
Monitoring PKL dilaksanakan dalam kurun waktu pelaksanaan PKL dan dilakukan
oleh guru pembimbing atau guru lain yang diberi surat tugas melaksanakan
monitoring. Hasil dari monitoring PKL tersebut kemudian menjadi bahan masukan
bagi sekolah untukmelakukan evaluasi program PKL.
7. Evaluasi Program PKL
Evaluasi Program PKL dilaksanakan setelah berakhirnya PKL dengan
memperhatikan masukan yang ada selama pelaksanaan dan hasil monitoring PKL
yang selanjutnya disusun rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan PKL tahun
pelajaran berikutnya.

D. Esktra Kurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta

26 | P a g e
didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Gunung Jati tidak hanya merancang
kegiatan intra kurikuler dan kokurikuler saja, namun juga secara rinci memuat rancangan
kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan dibina di sekolah. Kegiatan
ekstrakurikuler ditambah untuk memerkuat pendidikan karakter dan membentuk profil
pelajar Pancasila bagi peserta didik. Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam
pembelajaran dan setiap peserta didik hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal
ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan intrakurikuler.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler dikelompokan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas:
1) kegiatan ekstrakurikuler wajib, dan
2) kegiatan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstra Kurikuler wajib yang ditetapkan di SMK Negeri 1 Gunung Jati adalah
Pramuka, sedangkan Ekstra Kurikuler pilihan sebagai berikut:

No. Kegiatan Deskripsi

Latihan kepramukaan dibina oleh organisasi Pramuka di


1 Pramuka
SMK Negeri 1 Gunung Jati dan Kwarcab Kab. Cirebon
Paskibra dibimbing oleh guru serta pelatih Paskibra Kab.
2 Paskibra
Cirebon
PMR/UKS Kegiatan penelitian dibimbing oleh guru Matematika dan
3
PMI Kab. Cirebon
IRMA (Ikatan Remaja Latihan dibina oleh guru Pend. Agama Islam dan
4 Masjid) organisasi/instansi keagamaan (Agama Islam) di Kab.
Cirebon
Olahraga (Futsal, Volley, Ekstrakurikuler Olahraga dibimbing oleh Guru PJOK,
5 Pencak Silat) tenaga kependidikan/instruktur internal dan instruktur
eksternal
Kreasi dan Seni Latihan kesenian dan paduan suara dibimbing oleh Guru
6
dan pelatih seni eksternal
7 K7 Latihan dibina oleh guru
KIR & MADING
8 Latihan dibina oleh guru
SEKOLAH
Ekstrakurikuler Kopsis dibimbing oleh Guru PPKn dan
9 Kopsis (Koperasi Siswa)
PKK.

27 | P a g e
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik

Kurikulum Operasional SMK Negeri 1 Gunung Jati memuat peraturan akademik tentang
persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.
1. Pemilihan konsentrasi
Peserta didik seharusnya dapat memilih salah satu konsentrasi yang ada di
sekolah. Namun di SMK Negeri 1 Gunung Jati saat ini pada Program Keahlian masing-
masing hanya memiliki 1 (satu) konsentrasi keahlian, dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Nilai pada Mapel Dasar-dasar Program Keahlian;
b. Minat dan Bakat;
c. Rekomendasi Wali Kelas; dan
d. Rekomendasi orang tua peserta didik
2. Asesmen
Prosedur asesmen yang ditetapkan dalam kegiatan asesmen oleh pendidik dan
sekolah sebagai berikut:
a. Asesmen hasil belajar oleh pendidik dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen oleh pendidik mengacu kepada
Capaian Pembelajaran.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode
dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh sejawat pendidik mata
pelajaran yang sama.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Pendidik memfasilitasi pelaksanaan asesmen mandiri oleh peserta didik pada
setiap penyelesaian proses belajar pada setiap unit kompetensi. Hasil asesmen
mandiri diverifikasi oleh pendidik untuk membantu memastikan kesesuaiannya.
5) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui level capaian kompetensi dan/atau
ketuntasan belajar, kelebihan, dan kekurangan pembelajaran baik tingkat
peserta didik maupun tingkat kelas.
6) Pemanfaatan hasil analisis untuk merancang pembelajaran remedial,
pengayaan, dan peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan.

28 | P a g e
7) Pelaporan berbentuk profil pencapaian kompetensi peserta didik dan profil
kelas serta angka dan/atau deskripsi capaian belajar.
b. Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut.
1) Asesmen hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan dilakukan mengacu
kepada Capaian Pembelajaran dan turunannya.
2) Penyusunan instrumen asesmen disesuaikan dengan perencanaan metode
dan teknik asesmen serta ditelaah/divalidasi oleh tim yang ditunjuk oleh satuan
pendidikan.
3) Pelaksanaan kegiatan asesmen bersifat fleksibel, menggunakan strategi,
bentuk, dan teknik yang sesuai.
4) Analisis hasil asesmen untuk mengetahui daya serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik maupun tingkat kelas.
5) Pemanfaatan hasil analisis untuk peningakatan mutu satuan pendidikan.
6) Pelaporan berbentuk profil kelas, profil satuan pendidikan yang berupa angka
dan/atau deskripsi.
c. Prosedur uji kompetensi meliputi perencanaan, penyusunan instrumen,
pelaksanaan kegiatan, analisis, dan penerbitan sertifikat kompetensi. Prosedur
pengujian dilakukan sesuai ketentuan kesepakatan Dunia Kerja dengan SMK
Negeri 1 Gunung Jati. Secara umum prosedur pengujian melalui Uji Kompetensi
Keahlian dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Perencanaan metode dan teknik asesmen sesuai kesepakatan DUDIKA dan
SMK Negeri 1 Gunung Jati mengacu kepada skema sertifikasi.
2) Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta uji kompetensi
dilanjutkan dengan asesmen mandiri.
3) Penyusunan materi uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi
kemasan okupasi atau kemasan kualifikasi dengan memerhatikan
perencanaan metode dan teknik asesmen.
4) Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk sesuai kesepakatan
DUDIKA dengan SMK Negeri 1 Gunung Jati.
5) Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan
diujikan.
6) Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi (DUDIKA
atau SMK Negeri 1 Gunung Jati).

29 | P a g e
7) Asesmen mandiri peserta, bila sudah dilakukan selama proses
pembeajaran, maka dapat digunakan dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK).
8) Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi, bentuk,
dan teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi.
9) Pelaporan hasil asesmen untuk dirapatkan oleh tim yang ditunjuk.
10) Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten.
11) Pemanfaatan hasil analisis sertifikasi kompetensi dapat digunakan untuk
pemetaan mutu program, dan perumusan kebijakan satuan pendidikan.

3. Kriteria Kenaikan Kelas


Kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa peserta didik telah
kompeten dan berhak melanjutkan ke kelas selanjutnya. Pernyataan kompeten ini
ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek sebagai
berikut:
a. Aspek Akademik
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2) Memiliki sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
satuan pendidikan.
3) Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran pada ranah nilai pengetahuan
dan/atau ketrampilan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), nilai diambil
dari rerata nilai semester gasal dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
4) Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku Laporan Hasil
Belajar (raport) yang dilakukan di akhir tahun pelajaran yang berisi laporan hasil
belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
5) Peserta didik bisa dipertimbangkan mendapat bantuan secara optimal sesuai
dengan keperluannya untuk mencapai kompetensi tertentu untuk mengurangi
resiko tidak naik kelas. Namun apabila karena alasan yang kuat seperti kondisi
gangguan kesehatan fisik jangka lama atau permanen, gangguan emosional,
gangguan psikologis yang menyebabkan peserta didik tidak bisa berhasil
mencapai kompetensi yang ditargetkan, maka peserta didik dinyatakan tidak naik
kelas.
b. Aspek Non Akademik
1) Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu tahun
minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan ketidakhadiran
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

30 | P a g e
2) Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah lebih baik
terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-nilai
kewirausahaan), tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta penyalahgunaan
narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya, perkelahian/tawuran, tidak melawan
tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik dan/atau non fisik dan/atau
tindak kriminal lainnya.
3) Untuk kelas X nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
4. Kriteria Kelulusan
Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 1 Gunung Jati ditetapkan berdasarkan:
a. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.
b. Pedoman Penyelenggaraan UKK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. Rapat Dewan Guru

Berdasarkan ketentuan/pertimbangan diatas maka peserta didik dinyatakan lulus dari


satuan SMK Negeri 1 Gunung Jati setelah memenuhi kriteria baik aspek akademik
maupun non akademik sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik selama proses pembelajaran.
c. Dinyatakan lulus ujian sekolah dengan nilai minimal sesuai ketentuan.
d. Tidak ada nilai mata pelajaran kurang dari 75 untuk seluruh mata pelajaran yang
ditempuh.
e. Telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan dinyatakan lulus dengan
dibuktikan kepemilikan seetifikat PKL yang dikeluarkan oleh DUDIKA.
f. Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu tahun
minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan ketidakhadiran
karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
g. Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah lebih baik
terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-nilai kewirausahaan),
tidak terlibat tindak asusila, peredaran serta penyalahgunaan narkoba, psikotropika
dan zat adiktif lainnya, perkelahian/tawuran, tidak melawan tenaga pendidik/tenaga
kependidikan secara fisik dan/atau non fisik dan/atau tindak kriminal lainnya.

31 | P a g e
B. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan di SMK Negeri 1 Gunung Jati ditetapkan berdasarkan peraturan
yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Adapun kalender
pendidikan tersebut dapat dibaca dalam tabel berikut ini:

32 | P a g e
Tabel 1. Kalender Pendidikan SMK Negeri 1 Gunung Jati Tahun Pelajaran 2022/2023

33 | P a g e
C. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran meliputi pengorganisasian seluruh komponen yang terkait
penyelenggaraan sekolah mulai dari program pembelajaran (kurikulum), pengelolaan
pengajar (guru dan tenaga kependidikan/GTK dan guru tamu/instruktur), pengelolaan
peserta didik, pengelolaan sarana prasarana, serta pengelolaan link and match.

1. Pengelolaan Program Pembelajaran


Pengelolaan program pembelajaran kurikulum yang didalamnya memuat
pengelolaan Capaian Pembelajaran, Modul Ajar, dan Sumber Belajar.
a. Pengelolaan Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
oleh peserta didik pada setiap tahap perkembangan didik untuk setiap mata
pelajaran berisi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi ini. Untuk dapat mencapai kompetensi yang
diharapkan, maka guru dan/atau bersama instruktur industri dapat melakukan
beberapa hal di bawah ini:
1) menganalisis kedalaman dan keluasaan capaian pembelajaran (CP) yang
harus kuasai oleh peserta didik, meliputi soft skills, hard skills, dan karakter
dalam bidang seni rupa;
2) menetapkan prosentase pembelajaran aspek soft skills dan hard skills.
Untuk kelas X, semester 1, muatan soft skills 80% dan hard skills 20%,
sedangkan semester 2, muatan soft skills 70% dan hard skills 30%.
3) mengurutkan kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik;
4) mengidentifikasi kalender pendidikan yang telah disusun sekolah, untuk
sinkronisasi dengan kegiatan belajar peserta didik;
5) membuat jadwal pelajaran sesuai urutan kegiatan belajar peserta didik dan
kalender pendidikan;
6) menganalisis dan menetapkan strategi pembelajaran, meliputi: (1) tempat
belajar, di kelas, bengkel/studio, industri; (2) belajar kelompok dan individu;
(3) luring dan daring;
7) menginventarisir sumber-sumber belajar, antara lain sumber belajar berupa
cetak, audio, dan audio visual untuk mendukung ketercapaian pembelajaran;
8) Dalam hal kajian pengelolaan capaian pembelajaran dilakukan oleh guru
tanpa melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan
hasil kajiannya kepada instruktur industri.

34 | P a g e
b. Pengelolaan Modul Ajar
Dalam hal pengelolaan modul ajar, guru dapat membuatnya dengan bimbingan
dan arahan dari Komite Pembelajaran, Waka Kurikulum, Kepala Sekolah,
Pengawas atau guru atau pihak lain yang dipandang mampu melaksanakan
pembimbingan.
Dokumen Modul ajar yang disusun oleh guru dari tiap mata pelajaran yang
dikelola oleh bagian Kurikulum, disusun berdasarkan sistematika sebagai
berikut:
1) Informasi Umum, memuat :
- Identitas sekolah,
- Kompetensi awal,
- Profil Pelajar Pancasila,
- Sarana dan Prasarana,
- Target Peserta Didik, dan
- Model pembelajaran yang digunakan.
2) Kompetensi Inti, meliputi :
- Tujuan Pembelajaran,
- Pemahaman Bermakna,
- Pertanyaan Pemantik,
- Persiapan Pembelajaran,
- Kegiatan Pembelajaran,
- Asesmen,
- Pengayaan dan remedial, serta
- Refleksi Peserta Didik dan Guru
3) Lampiran, terdiri dari :
- Lembar Kerja Peserta Didik
- Bahan Bacaan guru dan Peserta Didik
- Glosarium
- Daftar Pustaka
c. Pengelolaan Sumber Belajar
Dalam pengelolaan sumber belajar, guru dan/atau bersama instruktur industri
melakukan beberapa hal di bawah ini:
1) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan sumber-sumber
belajar yang akan dibuat oleh guru dan instruktur industri;

35 | P a g e
2) Guru atau guru bersama instruktur industri menetapkan jadwal pembuatan
sumber-sumber belajar;
3) Dalam hal kajian pengelolaan sumber belajar dilakukan oleh guru tanpa
melibatkan instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil
kajiannya kepada instruktur industri.
2. Pengelolaan Peserta Didik
Dalam melakukan pengelolaan terhadap peserta didik, guru dan/atau bersama
instruktur industri dapat:
1) menganalisis karakter belajar peserta didik;
2) mengelompokan peserta didik berdasarkan karakter atau pertimbangan lainnya,
seperti task planning groups, teaching groups, seating groups, joint learning
groups, collaborative-groups;
3) Dalam hal kajian pengelolaan peserta didik dilakukan oleh guru tanpa melibatkan
instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada
instruktur industri.

3. Pengolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru


Tamu/Instruktur)
Pada pengelolaan Pengajar (Guru dan Tenaga Kependidikan/GTK dan Guru
Tamu/Instruktur), guru dan/atau bersama instruktur industri dapat:
a. menganalisis dan menetapkan kegiatan belajar yang akan diampu oleh guru dan
instruktur industri;
b. membuat jadwal pembelajaran yang akan diampu oleh guru dan instruktur
industri;
c. Dalam hal kajian pengelolaan pengajar dilakukan oleh guru tanpa melibatkan
instruktur industri, maka guru wajib mengkomunikasikan hasil kajiannya kepada
instruktur industri.
d. Pengelolaan link and match
e. Kurikulum disusun bersama dan berstandar DUDIKA. Penguatan aspek soft
skills dan karakter kebekerjaan untuk melengkapi aspek hard skills yang sesuai
kebutuhan DUDIKA;
f. Pembelajaran berbasis riil dari DUDIKA (PjBL) sejak awal. Memastikan hard
skills akan disertai soft skills dan karakter kesiapan kerja yang kuat;
g. Jumlah dan peran guru/ahli dari DUDIKA ditingkatkan secara signifikan, minimal
mencapai 50 jam/semester/program keahlian;

36 | P a g e
h. Magang/praktik kerja lapangan (PKL) minimal satu semester;
i. Sertifikasi kompetensi yang sesuai standar dan kebutuhan DUDIKA, baik bagi
lulusan maupun guru;
j. Guru secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari DUDIKA
untuk proses belajar mengajar;
k. Riset terapan yang bermula dari kasus atau kebutuhan nyata DUDIKA dan
masyarakat, sebagai basis teaching industry/teaching factory, berkolaborasi
dengan DUDIKA dan stakeholders.

4. Asesmen
Asesmen meliputi asesmen diasnogtik, asesmen formatif dan sumatif. Serta asesmen
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan oleh DUDIKA.

37 | P a g e
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK Negeri 1 Gunung
Jati dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala sekolah dan/atau
guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan
dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi
peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan
pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur.
Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh kepala SMKN 1
Gunung Jati berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi
akademik dan supervisi klinis.
1. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh
seseorang (biasanya kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas
proses belajar peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan
pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat
membuat program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila
guru mendapatkan bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap
semua guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan
kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

38 | P a g e
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak
hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi
juga pada pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan
motivasi (motivation) guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru
tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan
kemampuan profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik,
pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran, dan dapat
menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan pengalaman
belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di
saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan
kompetensinya, melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan
menerapkan pengetahuan dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang
sungguh-sungguh (commitment) terhadap tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena
proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru
profesional dapat dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai
pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya
melalui supervisi akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat
dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat
diidentifikasi, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran dapat diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan
profesionalitas guru dapat disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah
bagian dari proses pengembangan keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin
mampu menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

39 | P a g e
2. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model
pendekatan berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam
bentuk hubungan tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekolah/pengawas dan guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal
yang menjadi permasalahan bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan
secara teliti dan mendetail. Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru sebagai hubungan
kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara bersama
antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan
supervisi klinis atas dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang
ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada
semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis
meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk
kepala sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka
kerja observasi kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi
menyiapkan Capaian Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP),
dan kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai
supervisor mempelajari dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan supervisi,
proses pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan aspek-aspek yang akan
diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil akhir pertemuan awal ini berupa
kesepakatan kerja antara supervisor dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses
pembelajaran secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru
mengajar sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan
diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada
pertemuan awal.
c. Tahap Pertemuan Balikan

40 | P a g e
Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan
segera setelah melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan
ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama
pertemuan balikan ini adalah bersama-sama membahas hasil pengamatan
proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti pembicaraan dalam
pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis persamaan dan
perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan dengan
perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa
dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti
perbedaan tersebut.

B. Evaluasi
SMK Negeri 1 Gunung Jati melaksanakan evaluasi pada 2 (dua), yaitu Evaluasi
Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum.
1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang
telah berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang
dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.
Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan
hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan
kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3)
mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan; (4)
mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian
visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan (6) sarana pemberian
umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan tujuan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur
pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori,
kesesuaian dengan tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam
proses belajar; (5) persepsi DUDIKA dalam melihat perkembangan penguasaan
kompetensi; dan (6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan
peserta didik.

41 | P a g e
Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara
lain sebagai berikut.
a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.
b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur,
dan berdasarkan bukti.
c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara
seksama.
d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil
kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya


objektif dan mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata
pelajaran umum dan kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta
didik, orang tua peserta didik, dan duni industry, dunia usaha, dan dunia kerja.
Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian
umpan balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar
mengajar. Guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
kesuksesan yang telah ditetapkan (Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), Profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain:
- Data apa yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?
- Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?
- Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?
- Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?
- Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
pembelajaran?
- Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan
profesional guru?
- Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?
- Faktor apa saja yang mempengaruhinya?
- Apa yang perlu diperbaiki ke depannya?

Selain pertanyaan-pertanyyan di atas, guru dapat mengembangkan pertanyaan-


pertanyaan lainnya yang dirasa dapat membantu mengumpulkan data yang lebih
akurat dan mendalam.

42 | P a g e
2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Negeri 1 Gunung Jati dievaluasi secara periodik,
untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri
setiap hari membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses
belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik
merespon proses kegiatan belajar, bagaimana persepsi DUDIKA. Setelah melakukan
asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri
mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir
semester, dan/atau instruktur industri dan tim melihat kontinum pencapaian, serta
setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur industri dan tim melakukan
evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber informasi yang
dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data asesmen:
hasil asesmen peserta didik per unit; proyek peserta didik; survey lulusan; refleksi
proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya
yang dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan pameran karya hasil
belajar peserta didik.
Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional sekolah
dilakukan dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri; melakukan asesmen
berupa refleksi mandiri secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah
ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), Profil Pelajar Pancasila); focus group discussion dan dialog data per level ajar;
melakukan diskusi secara berkelompok untuk melihat hubungan antar data yang
dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam self-
study, untuk menganalisa masalah dan menarik kesimpulan, persepsi DUDIKA, serta
mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik;
mengumpulkan persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta
bagaimana peserta didik memaknai hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk
mengumpulkan persepsi orang tua peserta didik terhadap perkembangan belajar
peserta didik.

C. Pengembangan Profesional
SMK Negeri 1 Gunung Jati dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan
berbagai program, antara lain sebagai berikut.

43 | P a g e
1. Sertifikasi Pendidik
Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas guru,
sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang
tinggi. SMK Negeri 1 Gunung Jati memiliki guru sebanyak 60 orang dan yang telah
memiliki sertifikat pendidik, sebagai berikut:
- 13 orang PNS di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
- 12 orang Pegawai dengan Perjanjian Kerja
- 1 orang guru honorer, dan
Sedangkan selebihnya masih dalam proses penilaian dan pengajuan. Pengajuan
sertifikasi pendidik berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
2. Magang Industri
Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan
dengan magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi
PTK. Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang
secara mandiri. Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan
kompetensinya.
Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi
guru, selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan
sekolah dan kemitraan dengan DUDIKA.
Beberapa DUDIKA mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam
dua strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari DUDIKA; dan (2) magang
dengan sharing pendanaan antara sekolah dan DUDIKA.
3. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional
Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan
seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV)
Teknik di Bandung.
4. Kunjungan Industri
SMK Negeri 1 Gunung Jati secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk
studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya
untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan yang akan datang, profesi dan
jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk,
kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0,
serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan industri kecantikan.

44 | P a g e
5. Kewirausahaan
Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam
bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan
secara individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja
sama dengan DUDIKA.
Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan
menjadi sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing
peserta didik secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki
kemampuan nyata dalam berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya
memiliki kemampuan teoritis semata.
6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP
SMK Negeri 1 Gunung Jati juga memberi kesempatan kepada guru umum dan
kejuruan mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi,
dan lain-lain secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan
dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi,
sehingga diharapkan guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
7. Studi lanjut
Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya
memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya
untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga
swasta, dan DUDIKA.

45 | P a g e
LAMPIRAN-LAMPIRAN

46 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai