Anda di halaman 1dari 9

BAB I

KARAKTERISTIK

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum operasional satuan pendidikan
merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Sebagai salah satu bentuk alas an rasional pengembangan kurikulum
operasional sekolah di SMK Negeri 3 Sibolga adalah penyesuaian pola system
pendidikan dan kualitas tamatan terhadap perkembangan zaman saat ini. Rasional
pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan perlu dilakukan karena
adanya berbagai tantangan yang dihadapi, meliputi :
1.Tantangan Internal
1.1. Kemajuan teknologi yang semakin pesat di masa pemulihan pendidikan
pasca pandemik covid-19, memunculkan pilihan penyesuaian pola
pembelajaran yang cepat dan formula tepat dalam menjadi bagian era
pendidikan global.
1.2. Regulasi kebijakan kurikulum merdeka yang mengamanatkan bahwa
setiap peserta didik diharapkan dapat menjadi manusia merdeka, yaitu
“Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir
maupun batin, tidak tergantung pada orang lain”. Sehingga SMK Negeri 3
Sibolga dituntut untuk menyusun system pendidikan yang tidak hanya
berorientasi pada pembekalan ilmu pengetahuan, tetapi lebih dari itu juga
harus dapat diaplikasikan melalui minat dan bakat setiap peserta didik,
bahkan orientasi pendidikan sebagai bagian dari konsekuensi modernitas
dan upaya eksistensi lembaga pendidikan dalam menyesuaikan
perkembangan zaman (diskrupsi) tidak hanya cukup sekedar
mempersiapkan peserta didik untuk terampil dalam bekerja, tetapi juga
dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya.
1.3. Merubah paradigma peserta didik mengenai pentingnya teknologi dan
internet sebagai sarana belajar di era digital saat ini, menjadi suatu

1
landasan pemikiran yang utama dalam membentuk karakter peserta didik
yang arif dan bijak dalam menempatkan teknologi dan internet sebagai
bagian dari tuntutan perkembangan zaman
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan adalah bagaimana
menempatkan lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) siap menghadapi perubahan zaman yang menuntun kita ke era digitalisasi.
Seiring dengan perkembangan era globalisasi dan wujud dari transformasi
komprehensif seluruh aspek produksi di industry melalui penggabungan teknologi
digital dan internet dengan industri konvensional, maka SMK Negeri 3 Sibolga
mengidentifikasi beberapa tantangan eksternal sebagai berikut :
2.1. Kemajuan teknologi informasi dan Internet menuntut setiap individu peserta
didik untuk mahir menggunakan fasilitas berbasis teknologi dan internet
sebagai media dan sumber belajar;
2.2. Transformasi teknologi dengan industry konvensional menuntut pesertadidik
mampu merealisasikan kompetensinya pada konteks kemandirian mencipta
dan berkontribusi di masyarakat melalui produk kreatif dan jiwa
interprenuer;
2.3. Perkembangan zaman menuntut setiap pesertadidik untuk memiliki
kemampuan secara kognitif, afektif dan psikomotorik dengan didasari nilai-
nilai karakter yang kuat;
2.4. Fenomena negative antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi dan
plagiarisme.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka SMK Negeri 3
Sibolga telah menyusun Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga yang
memiliki karakteristik pembelajaran interakurikuler untuk setiap mata pelajaran
dan perumbuhan budi pekerti dan nilai-nilai luhur Pancasila melalui projek
penguatan profil pelajar Pancasila pada setiap muatan mata pelajaran serta telah
diintegrasikan pada kondisi nyata Sekolah Menengah Kejuruan terhadap
kebutuhan dunia usaha dan industri.

2
Dalam penyelenggaraan kurikulum operasional sekolah di SMK Negeri 3
Sibolga tentunya tidaklah lepas dari budaya yang menjadi modal dasar dalam
peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik atau kearifan lokal.
Karakteristik yang terbangun di SMK Negeri 3 Sibolga lebih ditekankan pada
pembentukan karakter peserta didik serta penumbuhan rasa nasionalisme dan
nilai-nilai luhur Pancasila, diantaranya adalah :
1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap mengawali proses pembelajaran.
2. Budaya santun dan hormat peserta didik terhadap guru dan seluruh warga sekolah
3. Menumbuhkan rasa empati peserta didik terhadap setiap warga sekolah yang
mengalami kesusahan
4. Menggunakan musyawarah mufakat sebagai media diskusi baik dalam konteks
pembelajaran maupun penetapan kebijakan penyelenggaraan menejemen
pengelolaan pendidikan
Ditinjau berdsarkan karakteristik yang bermuara pada muatan materi
pembelajaran, dan dibangun berdasarkan kekhasan program keahlian yang
dimiliki oleh SMK Negeri 3 Sibolga maka, dapat diwujudkan pada mata pelajaran
dasar-dasar program keahlian yang berorientasi pada kejadian-kejadian secara
riell dan aktual dalam kehidupan sehari-hari dan selanjutnya disebut sebagai
Pembelajaran berbasis Kearifan Lokal.

B. Karakteristik Program Keahlian/ Konsentrasi Keahlian

SMK Negeri 3 Sibolga memiliki 7 Program Keahlian, yakni Teknik


Konstruksi dan Perumahan, Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan,
Teknik Otomotif, Teknik Ketenaga listrikan, Agrebisnis Perikana, Nautika
Kapal Penangkapan Ikan dan Teknik Kapal Penangkapan Ikan.
1. Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan
Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga pada Program Keahlian
Tehnik Teknik Konstruksi dan Perumahan dikembangkan sesuai dengan
konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA.
Penyusunan kurikulum Teknik Konstruksi dan Perumahan juga
melibatkan Iduka. Menjalin hubungan dekat dengan iduka yang berhubungan
dengan Teknik Konstruksi dan Perumahan, CV.CIO KONSTRUKSI dan

3
perusahaan yang berhubungan dengan Teknik Konstruksi dan Perumahan
lainnya. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu berpedoman atas saran,
masukan, dan kebutuhaan industri Teknik Konstruksi dan Perumahan.
2. Program Keahlian Tehnik Desain Permodelan Dan Informasi
Bangunan
Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga pada Program Keahlian
Tehnik Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA.
Penyusunan kurikulum Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan
juga melibatkan Iduka. Menjalin hubungan dekat dengan iduka yang
berhubungan dengan Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan, CV.
MANDIRI TORIDA dan perusahaan yang berhubungan dengan Desain
Permodelan Dan Informasi Bangunan lainnya. Jadi kurikulum yang dirancang
juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri Desain
Permodelan Dan Informasi Bangunan.
3. Program Keahlian Teknik Otomotif
Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga pada Program
Keahlian Teknik Otomotif dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA. Kurikulum Teknik
Otomotif saat ini mengadopsi Kurikulum SMK Pusat Keunggulan.
Kurikulum SMK Pusat Keunggulan bertujuan untuk menyiapkan peserta
didik SMK memiliki kompetensi bidang Teknik Otomotif yang
berstandar internasional, sekaligus sebagai modal dalam penerapan
Masyarakat Ekonomi ASEAN. Pembelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa
Jepang diterapkan di kelas X dan XI.
Penyusunan kurikulum Teknik Otomotif juga melibatkan Diduka.
Menjalin hubungan dengan Instansi-Instansi otomotif yang di bawah
managemen PT INDAKO seperti Garuda Motor, Mitra Motor, Kencana
Abadi Motor yang berada di Kota Sibolga. Jadi kurikulum yang dirancang
juga selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri
otomotif.
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori.

4
Pembelajaran berbasis discovery Learning Model pada prinsipnya adalah
menekankan terhadap pemahaman konsep, arti dan hubungan melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Terdapat
beberapa mata pelajaran tambahan pada Program Keahlian Teknik
Otomotif yang dimaksudkan agar pembelajaran yang diberikan dapat
relevan dengan kebutuhan industry Teknik Otomotif saat ini dan menjamin
lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri Teknik Otomotif. Mapel
tambahan yang dimaksudkan, yakni:
a. Pabrikasi Pengelasan

b. Pengecetan Body Kendaraan

c. Modifikasi Kendaraan

Sebagai salah satu contoh, penambahan mapel Pabrikasi Pengelasan


adalah mapel yang menjadi salah satu kebutuhan pasar, mengingat
kebutuhan akan logam makin meningkat pada industry.

Guru Produktif Teknik Otomotif berjumlah 11 orang dimana selain


memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif
Teknik Otomotif juga berlatar belakang pernah bekerja di industry.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri,
sehingga para lulusanSMK Negeri 3 Sibolga diharapkan menjadi insan
profesional dalam bidang Teknik Otomotif baik di dalam maupun di luar
negeri, memiliki kepribadian, dan karakter hotelier.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untu mendorong
peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi
generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila cinta. Kegiatan praktik
baik sekolah maupun praktik kerja industry dipersiapkan dengan baikuntuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah ketrampilan serta keahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap
bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau
berwirausaha.

5
4. Program Keahlian Ketenagalistrikan
Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Sibolga pada Program
Keahlian Teknik Ketenagalistrikan dikembangkan sesuai dengan konteks
dan kebutuhan peserta didik, lingkungan, dan IDUKA.
Penyusunan kurikulum ketenagalistrikan juga melibatkan Iduka.
Menjalin hubungan dekat dengan iduka yang berhubungan dengan
ketenagalistrikan, PLN (Persero) dan perusahaan yang berhubungan
dengan ketenagalistikan lainnya. Jadi kurikulum yang dirancang juga
selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri
ketenagalistrikan.
5. Program Keahlian Agribisnis Perikanan
Penyusunan kurikulum Agribisnis Perikanan juga melibatkan Diduka.
Menjalin hubungan dengan Instansi-Instansi Perikanan seperti Dinas
Perikanan dan Industri Perikanan. Jadi kurikulum yang dirancang juga
selalu berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri perikanan.
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran berbasis Project Based Learningpada prinsipnya adalah
memanfaatkan kekuatan pembelajaran synchronous dan asynchronous.
Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program Keahlian
Agribisnis Perikanan yang dimaksudkan agar pembelajaran yang diberikan
dapat relevan dengan kebutuhan industri perikanan saat ini dan menjamin
lulusan dapat terserap dengan mudah di Industri perikanan. Mapel tambahan
yang dimaksudkan, yakni:
1. Pengolahan Hasil Perikanan
2. Budidaya Crustacea
3. Budidaya Rumput Laut
4. Budidaya Ikan Hias
5. Pembesaran Komoditas Perikanan Laut
Penerapan CBIB dan CPIB dalam lingkungan yang terkontrol dapat
memberikan jaminan mutu komoditas perikanan dengan memperhatikan
sanitasi, sarana produksi yang digunakan, serta memenuhi persyaratan
kesehatan dan kenyamanan ikan, tanggungjawab lingkungan dan sosial

6
ekonomi. Hal ini penting dipelajari karena menjadi persyaratan industri dan
ekspor, dalam upaya meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia.
Guru Produktif Perikanan berjumlah 4 orang dimana selain memiliki
pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru Produktif Perikanan juga
memiliki sertifikat yang mendukung kompetensi dibidangnya.
Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar Cara Budidaya
Ikan yang Baik dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik, sehingga para lulusan
SMK Negeri 3 Sibolga jurusan Agribisnis Perikanan diharapkan menjadi
insan profesional dalam bidang perikanan baik di dalam maupun di luar
negeri, memiliki kepribadian, dan berkarakter Pancasila.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong
peserta didik untuk mandiri, kreatif,bernalar kritis, berjiwa gotong royong ,
berkebhinekaan global dan berakhlak muli. Kegiatan praktik baik sekolah
maupun praktik kerja industry dipersiapkan dengan baik untuk membentuk
mental yang kuat dan mengasah ketrampilan serta keahlian peserta didik.
Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja, melanjutkan
ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau berwirausaha.
6. Program Keahlian Teknika Kapal Penangkapan Ikan
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran berbasis Hybrid Learning Model pada prinsipnya adalah
memanfaatkan kekuatan pembelajaran synchronous dan asynchronous.
Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program Keahlian
Teknika Kapal Penangkapan Ikan yang dimaksudkan agar pembelajaran
yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Teknika Kapal
Penangkapan Ikan saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan
mudah di Industri Teknika Kapal Penangkapan Ikan.

Guru Produktif Teknika Kapal Penangkapan Ikan berjumlah 3 orang


dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru
Produktif Teknika Kapal Penangkapan Ikan juga berlatar belakang pernah
bekerja di industri baik di dalam maupun luar Negeri yang berpengalaman
minimal 5 tahun.

Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar Internasional

7
Maritim Organization (IMO) dan Internasional Convention on Standards of
Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel
(STCW-F), sehingga para lulusan SMK Negeri 3 Program Teknika Kapal
Penangkapan Ikan diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang
Teknika Kapal Penangkapan Ikan baik di dalam maupun di luar negeri,
memiliki kepribadian, dan karakter kenautikaan.

Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong


peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi
generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila cinta. Kegiatan praktik
baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap
bekerja, melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau
berwirausaha.
7. Program Keahlian Nautika Kapal Penangkapan Ikan
Bobot pembelajarannya yakni 70% praktik dan 30% teori.
Pembelajaran berbasis Hybrid Learning Model pada prinsipnya adalah
memanfaatkan kekuatan pembelajaran synchronous dan asynchronous.
Terdapat beberapa mata pelajaran tambahan pada Program Keahlian
Nautika Kapal Penangkapan Ikan yang dimaksudkan agar pembelajaran
yang diberikan dapat relevan dengan kebutuhan industri Nautika Kapal
Penangkapan Ikan saat ini dan menjamin lulusan dapat terserap dengan
mudah di Industri Nautika Kapal Penangkapan Ikan .

Guru Produktif Nautika Kapal Penangkapan Ikan berjumlah 3 orang


dimana selain memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan, Guru
Produktif Nautika Kapal Penangkapan Ikan juga berlatar belakang pernah
bekerja di industri baik di dalam maupun luar Negeri yang berpengalaman
minimal 5 tahun.

Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar Internasional


Maritim Organization (IMO) dan Internasional Convention on Standards of
Training, Certification and Watchkeeping for Fishing Vessel Personnel

8
(STCW-F), sehingga para lulusan SMK Negeri 3Sibolga Program Nautika
Kapal Penangkapan Ikan diharapkan menjadi insan profesional dalam
bidang Nautika Kapal Penangkapan Ikan baik di dalam maupun di luar
negeri, memiliki kepribadian, dan karakter kenautikaan.

Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk mendorong


peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi
generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila cinta. Kegiatan praktik
baik sekolah maupun praktik kerja industri dipersiapkan dengan baik untuk
membentuk mental yang kuat dan mengasah keterampilan serta keahlian
peserta didik. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap
bekerja, melanjutkan kejenjang Pendidikan yang lebih tinggi, atau
berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai