PROPOSAL DISERTASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh Gelar Doktor
Pendidikan Masyarakat
PENDIDIKAN MASYARAKAT
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
PROPOSAL DISERTASI
masyarakat Indonesia termasuk dalam aspek pendidikan yang tak lepas mendapatkan
pengaruh dari dunia luar dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK). Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Daud et al., 2021) bahwa
kebutuhan dalam dunia kerja. Kini, dunia kerja tidak hanya memerlukan lulusan
perguruan tinggi dengan nilai akademik yang baik, namun juga memiliki
keterampilan pendukung (soft skill) yang kompleks. Diantara soft skill yang kompleks
itu, salah satunya adalah kemampuan menggunakan perangkat digital atau literasi
digital.
Selain itu juga, kini Indonesia mengalami bonus demografi dimana jumlah
penduduk yang berada pada usia produktif (15-64 tahun) berjumlah lebih banyak
disbanding penduduk yang tidak lagi produktif. Mengingat perubahan zaman yang
begitu cepat dan melahirkan peluang sekaligus tantangan baru. Maka dari itu, sebagai
pendidik perlu memberikan bekal kepada anak-anak muda sebagai usia produktif
persaingan dan bisa bertahan di era baru ini melalui sebuah pelatihan khusus yang
1
2
suatu metode yang digunakan untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia
2021). Sedangkan menurut (Harding & Kadiyono, 2018) pelatihan adalah usaha
serta sikap dan perilaku sesuai dengan perubahan teknologi atau sesuai dengan
kelas, di program, baik di lingkungan organisasi kerja ataupun bisnis. Selain itu,
pengalaman, baik untuk anggota organisasi yang baru maupun yang sudah memiliki
pengalaman.
Pelatihan literasi digital sangat penting bagi mahasiswa. Hal ini sejalan
dengan yang diungkapkan oleh (Saputra & Salim, 2020) bahwa literasi digital
tinggi. Menurut (Harding & Kadiyono, 2018) pelatihan memiliki maksud untuk
sikap dan perilaku. Hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Cahya et al.,
2021) bahwa pelatihan sangat bermanfaat bagi seseorang yang memiliki kekurangan
atau dosen tidak hanya sekedar memberikan ilmu secara kognitif saja, tapi juga
mahasiswa memiliki keterampilan digital atau yang disebut dengan literasi digital
3
kemampuan mahasiswa dengan yang dikehendaki oleh tempat kerja. Banyak masalah
yang dihadapi pemuda di Indonesia terutama untuk yang sudah memiliki gelar
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Februari 2019,
penganggur terbuka di Indonesia mencapai 6,8 juta atau 5,01%dari angkatan kerja
yang mencapai 136,2 juta. Hal ini diakibatkan karena rendahnya kompetensi yang
dimiliki oleh lulusan sekolah atau bahkan perguruan tinggi. Salah satu kelemahan itu
adalah terkait dengan penguasaan penggunaan teknologi digital. Selain itu juga,
mahasiswa atau pemuda sekarang adalah generasi Z dengan karakteristik yang lekat
digitalisasi. Dikarenakan kini semua serba online melalui berbagai macam laman
digital. Terlebih pula untuk para pemuda yang menjadi penggerak utama negeri ini,
harus dibekali ilmu dan keterampilan yang dapat mengembangkan dirinya di dunia
kerja nanti setelah lulus kuliah. Hal ini relevan dengan yang dijelaskan oleh
sebagai pemuda dan calon karyawan yang akan bergabung di dunia kerja. Hal ini
4
sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Cahya et al., 2021) bahwa “pelatihan
merupakan sebuah bentuk upaya yang dilakukan oleh sebuah organisasi untuk
potensi yang dimiliki mahasiswa sebagai calon karyawan yang nantinya akan
sehingga kesenjangan berkurang atau tidak akan terjadi lagi. Hal ini juga sejalan
dengan yang diungkapkan oleh (Dinata, 2021) bahwa mahasiswa dengan kemampuan
literasi digital yang baik akan berupaya untuk mencari/menyeleksi informasi yang
di ruang digital. Sebuah model pelatihan yang efektif diterapkan pada abad 21 ini
adalah model pelatihan berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL).
sebagai inti pembelajaran. Menurut (Titu, 2015) model PjBL ini lebih memusatkan
pada masalah kehidupan yang bermakna bagi pelajar, peran guru menyajikan
proyek yang dilakukan. Selain itu, “Model pembelajaran berbasis proyek memiliki
potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan
bermanfaat bagi pelajar” (Trianto, 2011). Dengan menggunakan model PjBL, siswa
budaya dapat dipahami siswa dengan mudah. Maka dari itu, perlunya dilakukan
B. RUMUSAN MASALAH
based learning?
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
pelatihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi peserta didik dan hasil analisis
kebutuhan, serta sebagai peningkatan soft skill pemuda dalam bidang teknologi
digital
E. DEFINISI OPERASIONAL
menitikberatkan pada aktifitas siswa untuk memahami suatu konsep atau prinsip
menanya),
gambar,
e. Melakukan presentasi,
berbagai format digital seperti teks, gambar, audio, video, animasi, dan dari
F. KAJIAN TEORI
1. Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
sikap sehingga seseorang dapat melukakan suatu kemampuan yang lebih efektif
(Lolowang, dkk., 2016). Menurut (Harding & Kadiyono, 2018) pelatihan adalah
pengetahuan, serta sikap dan perilaku sesuai dengan perubahan teknologi atau sesuai
b. Langkah-Langkah Pelatihan
Menurut (Harding & Kadiyono, 2018) langkah pertama dari suatu proses
pelatihan adalah menentukan kebutuhan pelatihan yang dilakukan dengan cermat dan
dengan hati-hati, maka penyelenggara akan dapat menghemat waktu, tenaga, dan
biaya. Analisis kebutuhan merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum
10
2) Operations analysis (analisis operasi), yaitu mencoba mengenal isi pelatihan apa
tugasnya.
Selain itu, ketepatan program pelatihan juga merupakan suatu hal yang utama,
agar dihasilkan orang-orang yang memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Kesiapan
kerja ini dapat dimanfaatkan di kemudian hari secara semaksimal mungkin untuk
menurut Khamdi (Hartini, 2017). Sedangkan (Sani, 2014) mengatakan model PjBL
yang melibatkan siswa dalam merancang, membuat, dan menampilkan produk untuk
tepat dari suatu masalah yang dihadapi. Selanjutnya, menurut Bie (Ngalimun, 2013)
disimpulkan bahwa model PjBL adalah pembelajaran yang memerlukan jangka waktu
panjang, menitikberatkan pada aktifitas siswa untuk memahami suatu konsep atau
prinsip dengan melakukan investigasi secara mendalam tentang suatu masalah dan
pengetahuannya sendiri.
gambar,
4) Merencanakan presentasi,
5) Melakukan presentasi,
6) Evaluasi.
menanya),
3) Menyusun jadwal,
langkah model PjBL yang digunakan dalam penelitian ini adalah penyajian
membuat kelompok yang terdiri dari dua atau empat orang; mengerjakan tugas-tugas
13
melalui: media powerpoint, recording, video, dan gambar; memonitor siswa dalam
(mengkomunikasikan).
model PjBL juga dipandang sebagai sebuah model pembelajaran yang memiliki
sebagai berikut :
yang kompleks,
4) Meningkatkan kolaborasi,
komunikasi,
sebagai berikut:
produk,
5) Tidak sesuai untuk siswa yang mudah menyerah dan tidak memiliki pengetahuan
3. Literasi Digital
Secara harfiah, literasi digital berasal dari kata ‘literasi’ dan ‘digital’. Literasi
diartikan sebagai format tulisan dan bacaan yang ada pada komputer. Apabila
komputer untuk membaca dan menulis dalam format digital. Sedangkan Lee (2014)
informasi dalam berbagai format (teks, gambar, audio, video, dan animasi) dan dari
Menurut (Nahdi & Jatisunda, 2020) literasi digital tidak hanya mencangkup
kemampuan teknis seseorang dalam menggunakan alat atau komputer, namun juga
dan informasi dalam berbagai format digital seperti teks, gambar, audio, video,
animasi, dan dari berbagai sumber lainnya yang tersaji dalm perangkat elektronik.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh (Harding & Kadiyono, 2018) yang berjudul “Pelatihan Dan Pengembangan
SDM Sebagai Salah Satu Upaya Menjawab Tantangan MEA” bahwa Pelatihan &
kualitas SDM, karena pada dasarnya setiap manusia dapat “diasah”, dilatih dan
dikembangkan. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa program pelatihan dan
tantangan MEA perlu dimulai dari tahap awal yaitu analisis kebutuhan pasar tenaga
pengembangan, serta tahap akhir yaitu evaluasi program pelatihan. Hal tersebut dapat
terlaksana dengan kerja sama antara pihak pemerintah, swasta, dan akademisi.
Penelitian yang relevan juga telah dilakukan oleh (Sujana & Rachmatin, 2019)
yang berjudul “Literasi Digital Abad 21 Bagi Mahasiswa PGSD: Apa, Mengapa, Dan
digital bagi mahasiswa secara umum, dan mahasiswa PGSD secara khusus. Melalui
literasi digital ini seseorang dapat mengakses informasi secera efektif dan efisien,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Literasi digital sangat penting dalam
pendidikan di abad ke-21, dimana literasi digital tidak hanya sekedar menambahkan
Literasi digital yang harus dimiliki mahasiswa PGSD antara lain literasi informasi,
litersi media, serta literasi TIK. Ketiga literasi tersebut berperan dalam meningkatkan
17
bernegara.
H. Hipotesis
pendekatan project based learning untuk meningkatkan literasi digital sangat baik
I. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method yaitu
diaplikasikan bila peneliti memiliki pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes
18
dan prosesnya, serta menyangkut kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif
asumsi filosofis yang membimbing arah pengumpulan dan analisis data, serta
mengolah pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif pada banyak fase proses
penelitian tersebut.
Definisi dari Creswell dan Clark (Masrizal, 2011) secara mudah dapat dilihat
abad 21.
Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Siliwangi.
2. Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
3. Analisis Regresi Linear Sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas
dan satu variabel tak bebas. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk
memprediksi besaran nilai variabel tak bebas yang dipengaruhi oleh variabel
bebas.
20
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dan mampu untuk
kesesuai sebuah pengukuran data dengan apa yang diukur. Jika suatu indikator
atau handal jika jawaban pertanyaan adalan konsisten dari waktu ke waktu.
shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan
reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpa (a) suatu variabel dikatakan
Untuk menentukan koefisien spesifik yang mana yang tidak sama dengan nol,
uji tambahan diperlukan yaitu dengan menggunkan uji t. Uji statistik t pada
21
L. DAFTAR PUSTAKA
Cahya, A. D., Rahmadani, D. A., Wijiningrum, A., & Swasti, F. F. (2021). YUME : Journal
of Management Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 4(2),
230–242. https://doi.org/10.37531/yume.vxix.861
Daud, A., Aulia, A. F., Hardian, M., & Rimayanti, N. (2021). Pengembangan Soft Skills
pemuda Riau menuju pemuda dengan kompetensi Abad 21. 3, 383–390.
Ekawati, Y N., Noeris, M.,& Anin, E. S. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning (PBL) pada Pengajaran Listening. Cakrawala: Jurnal Pendidikan,
12(2), 159–170.
Harding, D., & Kadiyono, A. L. (2018). Human resource training and development asan
answer toaec challenge. 2(2).
In, P., Berlian, P. T., & Pasifik, K. (2016). TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT .
BERLIAN KHARISMA PASIFIK THE INFLUENCE OF TRAINING AND HUMAN
RESOURCES DEVELOPMENT TO EMPLOYEE. 4(2), 177–186.
22
Nahdi, D. S., & Jatisunda, M. G. (2020). Analisis Literasi Digital Calon Guru Sd Dalam
Pembelajaran Berbasis Virtual Classroom Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Cakrawala Pendas, 6(2), 116–123. https://doi.org/10.31949/jcp.v6i2.2133
Pendidikan, J., Indonesia, S., Barlenti, I., Hasan, M., Studi, P., Kimia, T., Teknik, F., Syiah,
U., Banda, K., & Learning, P. B. (2017). Pengembangan Lks Berbasis Project Based
Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia (Indonesian Journal of Science Education), 5(1), 81–86.
Pendidikan, J. K. (2020). Potret Sikap Mahasiswa dalam Penggunaan Literasi Digital. 4(2),
94–101.
Rohmah, N. F., & Kediri, I. (2018). Pelatihan Manusia Dan Pengembangan Sumber Daya.
1–11.
Samsu. (2021). Metode Penelitian (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development). Jambi: PUSAKA.
Sujana, A., & Rachmatin, D. (2019). Literasi digital abad 21 bagi mahasiswa PGSD : apa ,
mengapa , dan bagaimana. 1(1), 1–7.
Trianto. (2011). Model Pembelajaran terpadu konsep strategi dan implementasinya dalam
kurikulum tungkat satuan pendidikan. Bumi AKsara.